You are on page 1of 58

ANALISIS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA APLIKASI EPROCUREMENT (Studi Kasus pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik BPN-RI)

Oleh:

LATAR BELAKANG PENELITIAN


a. Kecenderungan End User Computing dipengaruhi oleh meningkatnya pengetahuan tentang komputer di pihak pengguna seiring dengan peningkatan teknologi perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat digunakan. b. Penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pemerintahan telah merambah di segala aspek dan telah mampu mengubah tatanan sistem pelayanan dalam mewujudkan e-Government. c. Faktor pengguna sangat penting untuk diperhatikan dalam penerapan sistem baru, karena tingkat kesiapan pengguna sistem untuk menerima sistem baru. d. Setelah penerapan sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik pada BPNRI, saat ini timbul beberapa gejala yang mengkhawatirkan pada tingkat pengguna sistem, baik pada tingkat pelaksana maupun manajerial.

LATAR BELAKANG PENELITIAN


Keluhan dari Unit Layanan Pengadaan (ULP) tentang kinerja sistem, seperti sistem yang tidak stabil dan data yang tidak akurat sehingga muncul ketidakpercayaan terhadap sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) secara keseluruhan. Keluhan dari Penyedia tentang kinerja sistem, seperti sistem yang tidak stabil dan data yang tidak akurat sehingga muncul ketidakpercayaan terhadap sistem LPSE secara keseluruhan. Keluhan dari LPSE BPN-RI tentang kinerja sistem, seperti sistem yang tidak stabil dan data yang tidak akurat sehingga muncul ketidakpercayaan terhadap sistem LPSE secara keseluruhan. Terdapat user-id karyawan yang berhak untuk mengakses sistem namun tidak dipergunakan.

IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH


Permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah faktor Implementasi Kebijakan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Aplikasi e-Procurement Apakah faktor Kualitas Layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Aplikasi e-Procurement Apakah faktor Kualitas Informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Aplikasi e-Procurement Apakah faktor Kualitas Sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Aplikasi eProcurement Apakah faktor Implementasi Kebijakan, Kualitas Layanan, Kualitas Informasi dan Kualitas Sistem secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna Aplikasi e-Procurement.

MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN


Untuk menganalisis faktor Implementasi Kebijakan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Aplikasi e-Procurement, faktor Kualitas Layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Aplikasi e-Procurement, faktor Kualitas Informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Aplikasi e-Procurement, faktor Kualitas Sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Aplikasi e-Procurement dan faktor Implementasi Kebijakan, Kualitas Layanan, Kualitas Informasi dan Kualitas Sistem bersama-sama berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna Aplikasi e-Procurement.

KEGUNAAN PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada LPSE Badan Pertanahan Nasional RI untuk dapat memperhatikan aspek kepuasan dari para pemakai teknologi informasi. Secara khusus penelitian ini juga memberikan manfaat kepada pengembang sistem informasi, dan para pemakai teknologi informasi untuk lebih memahami aspek kepuasan dari pemakai.

TINJAUAN PUSTAKA
LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) merupakan unit kerja penyelenggara sistem elektronik pengadaan barang/jasa yang di dirikan oleh Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN dan Pemerintah Daerah untuk memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik. (www.lkpp.go.id) Unit Layanan Pengadaan Unit Layanan Pengadaan selanjutnya disingkat ULP adalah satu unit yang terdiri dari pegawai-pegawai yang telah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah, dibentuk oleh Pengguna Anggaran yang bertugas secara khusus untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. (Peraturan Kepala BPN-RI No. 14 Tahun 2010) Implementasi Kebijakan adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintah yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (George C. Edward III dalam Agustino 2006 : 149)

TINJAUAN PUSTAKA
Kualitas Informasi : Pengukuran terhadap kualitas informasi yang dihasilkan oleh suatu system dan nilai, serta bagaimana penilaian pengguna informasi terhadap fungsi atau tingkat kepentingan relative dari informasi tersebut (Bailey dan Pearson). Kualitas Pelayanan adalah pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan standar pelayanan yang telah dibakukan sebagai pedoman dalam pemberian layanan (Lukman (1999). Kualitas Sistem adalah kualitas dari kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi. Fokusnya adalah performa dari sistem, yang merujuk pada seberapa baik kemampuan perangkat keras, perangkat lunak, kebijakan, prosedur dari sistem informasi dapat menyediakan informasi (DeLone dan McLean, 1992).

BAGAN ALIR

PENELITIAN SEBELUMNYA
No 1 Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian Isi, akurasi, format, kemudahan pemekaian software, ketepatwaktuan laporan, sikap staf pengembang software dan pelayanannya serta pengetahuan dan keterlibatan pemakai software, secara bersamasama mempengaruhi kepuasan pemakai software akuntansi k-sistem

Freddy Koeswoyo Faktor-faktor yang mempengaruhi (2006) kepuasan pemakai software akuntansi (studi empiris pada perusahaan pemakai software akuntansi k-sistem di pulau jawa)

Abdul Jalil (2008)

Studi empiris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna akhir atas aplikasi sistem akuntansi instansi dan sistem akuntansi aset tetap pada jajaran kanwil departemen agama profinsi jawa tengah

Terdapat hubungan yang positif antara pelayanan dan staf EDP, pengetahuan dan keahlian pemakai dan kepuasan atas sifat sistem terhadap kepuasan total pengguna sistem informasi.

PENELITIAN SEBELUMNYA
No Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian

Soetrisno, 1999

Dimensi-dimensi kualitas pelayanan publik yang mempengaruhi kepuasan masyarakat serta implementasi kebijakannya pada UPMT Kota Malang

Variabel : bukti langsung (X1), kehandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4) dan empati (X5) dan kepuasan pelanggan (Y) Sampel : 91 Hasil : membuktikan bahwa kelima dimensi berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan

Hidayat, 2007

Analisis Pengaruh Dimensi kualitas pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat dikantor Pertanahan Kabupaten Malang

Variabel : bukti langsung (X1), kehandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4) dan empati (X5) dan kepuasan pelanggan (Y) Sampel : 83 Hasil : membuktikan bahwa kelima dimensi berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan

PENELITIAN SEBELUMNYA
No Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian

Ani Sunarti, 2012

ANALISA KEPUASAN PUBLIK TERHADAP IMPLEMENTASI LARASITA LAYANAN RAKYAT UNTUK SERTIPIKASI TANAH : Studi Kasus di Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat

Variabel Implementasi Kebijakan, Kualitas Pelayanan, Kualitas Informasi dan Kualitas Sistem memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pengguna

METODE PENELITIAN
Tipe Penelitian : Survey bersifat Korelasional.

Penelitian korelasional bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan (asosiasi) antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada diantara variabel yang diteliti (Kuncoro, 2003: 9).
Penelitian ini bertujuan (hypothesis testing study). untuk menguji hipotesis

Model PENELITIAN
Implementasi Kebijakan (X1)
rX1Y

Kualitas Layanan (X2)

rX2Y

rx1x2x3x4Y

Kepuasan Pengguna
Kualitas Informasi (X3)
rX3Y

(Y)

rX4Y

Kualitas Sistem (X4)

Hipotesis
Hipotesis 1 : Implementasi Kebijakan berpengaruh secara positif terhadap Kepuasan Pengguna Hipotesis 2 : Kualitas Layanan berpengaruh secara positif terhadap Kepuasan Pengguna Hipotesis 3 : Kualitas Informasi berpengaruh secara positif terhadap Kepuasan Pengguna Hipotesis 4 : Kualitas Sistem berpengaruh secara positif terhadap Kepuasan Pengguna Hipotesis 5 : Implementasi Kebijakan, Kualitas Layanan, Kualitas Informasi dan Kualitas Sistem secara bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap Kepuasan Pengguna

VARIABEL PENELITIAN
Operasional Variabel Implementasi Kebijakan (X1)
Dimensi 1 Indikator 2 Jumlah SDM Yang Cukup Ketrampilan SDM Kemampuan Pegawai dalam mengatasi permasalahan. Sosialisasi kepada pengguna Kerjasama dengan pengguna Tersedia spanduk dan brosur dalam Sosialisasi Komitmen Pegawai Struktur organisasi Pembagian tugas dan wewenang Alur pelayanan/prosedur yang jelas Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan dilaksanakan. Kesesuain Alur pelayanan/prosedur dengan pelaksanaan pelayanan. Kode 3 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X110 X111 X112

Sumber daya

1. 2. 3. 1. 2. 3. 1. 2. 3. 1. 2. 3.

Komunikasi antar organisasi dan kegiatan pelaksana

Karakteristik dari pelaksana/implementor Struktur organisasi dan SOP

VARIABEL PENELITIAN
Operasional Variabel Kualitas Pelayanan (X2)
Dimensi 1 Reliability (Keandalan)
1. 2. 3.

Indikator 2 Kecepatan dan ketanggapan petugas dalam memberikan pelayanan. Petugas menyelesaikan pekerjaannya dengan akurat. Petugas memberikan layanan sesuai janji.
Keramahan, kesopanan dan dapat dipercaya . Membantu dan memberikan pelayanan yang cepat kepada pengguna. Mempunyai keinginan untuk membantu pengguna. Memberikan informasi dengan tepat dan cepat. Membuat pengguna merasa aman dalam transaksi Memiliki pengetahuan untuk menjawab pertanyaan pengguna.

Kode 3 X21 X22 X23


X24 X25 X26

Responsiviness (daya tanggap) 1.


2. 3.

Assurance/Jaminan

1. 2. 3.

X27 X28 X29

Empathy (empati)

1.
2. 3.

Petugas mampu menempatkan diri pada situasi dan kondisi yang dihadapi. Petugas mampu mendengar keluhan pengguna. Petugas mampu mendengar kebutuhan pengguna.
Memberikan sarana. Menyediakan sarana sistem administrasi yang berbasis komputer. Petugas memiliki penampilan yang rapi dan professional.

X210
X211 X212 X213 X214 X215

Tangibility (berwujud)

1. 2. 3.

VARIABEL PENELITIAN
Operasional Variabel Kualitas Informasi (X3)
Dimensi 1 Keakuratan informasi (accuracy)
Ketepatwaktuan (timeliness) 1. 2. 3. 1.

Indikator 2 Menghasilkan informasi yang akurat. Menghasilkan informasi yang cukup jelas. Menghasilkan informasi yang pasti.
Menghasilkan informasi tepat waktu.

Kode 3 X3 1 X3 2 X3 3
X3 4

Kelengkapan informasi (completeness)


Penyajian informasi (format).

1. 2. 3.
1. 2. 3.

Menyediakan kelengkapan informasi. Menyediakan informasi yang dapat dimengerti. Menyediakan informasi yang relevan.
Menyajikan informasi sesuai dengan requirement /permintaan. Menyediakan informasi dengan format teks, validasi dan bahasa yang standart. Menyediakan informasi dengan tampilan yang mudah dimengerti. Memberikan informasi berdasarkan tingkat kepentingan. Memberikan informasi yang konsisten. Memberikan informasi yang lengkap.

X3 5 X3 6 X3 7
X3 8 X3 9 X3 10 X3 11 X3 12 X3 13

Isi Informasi (Information Value)

1. 2. 3.

VARIABEL PENELITIAN
Operasional Variabel Kualitas Sistem (X4)
Dimensi 1 Kegunaan(Usability) Indikator 2 Kode 3 X4 1 X42 X4 3 X4 4 X45 X4 6 X4 7 X48 X4 9 X4 10 X411 X4 12 X4 13 X414 X4 15

1. Mudah digunakan. 2. User friendly. 3. Cepat dalam pengambilan data.


1. Fleksibel (mudah disesuaikan). 2. Dapat dikostumisasi. 3. Dapat disesuaikan dengan perubahan peraturan. 1. Cepat memproses data. 2. Cepat dalam download dokumen. C. Cepat dalam upload dokumen. 1. Dapat diandalkan/dipercaya. 2. Koneksi Aplikasi Jarang putus. 3. Menggunakan Teknologi terkini. 1. Menyediakan utilitas. 2. Menyediakan fasiltas pencarian data. 3. Menyediakan keamanan data.

Beradaptasi (Adaptability)

Waktu Respon (Respon Time)

Keandalan (Reliability)

Ketersediaan (Availability)

VARIABEL PENELITIAN
Operasional Variabel Kepuasan Pengguna (Y)
Transparansi

Dimensi 1

1. 2. 3. 1. 2. 3. 1. 2. 3. 1. 2. 3. 1. 2. 3. 1. 2. 3.

Indikator 2 Keterbukaan informasi jenis pelayanan. Pelayanan bersifat terbuka dan mudah di akses. Banyaknya petugas dan fasilitas pendukung yang melayani.
Pelayanan yang akurat dan bebas dari kesalahan. Petugas menerima dan menangani keluhan dari pengguna. Tanggung jawab petugas terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi dan timbul dikemudian hari. Pelayanan yang tepat waktu. Pelayanan yang efektif. Pelayanan sesuai requirement. Pengguna antusias menyambut LPSE. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan aspirasi kebutuhan pengguna. Semua pengguna turut berpartisipasi aktif. Pelayanan yang adil. Pelayanan bersifat netral dan tidak memihak siapapun. Profesionalisme kerja pegawai sesuai dengan tugas. Pelayanan tanpa membeda-bedakan status dan golongan pengguna. Sikap pegawai dalam pelayanan memperhatikan keseimbangan hak-hak pengguna. Pengguna sebagai penerima layanan merasa puas dengan pelayanan LPSE.

Kode 3 Y1 Y2 Y3
Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18

Akuntabilitas

Kondisional

Partisipatif

Kesamaan Hak

Keseimbangan Hak dan Kewajiban

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN


Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Badan Pertanahan Nasional RI, sebesar 32 orang. Sample dalam penelitian ini adalah 30 orang melebihi jumlah minimal pengambilan sampel menurut slovin Jumlah sampel dihitung dengan rumus Slovin : 32 32 n = ------------- = ------- = 24,24 = 24 32/(10)2 + 1 1,32 Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat kelonggaran ketidak telitian sebesar 10 % (Uma, 2002 : 146).

TEHNIK PENGUMPULAN DATA


Studi Kepustakaan Kuestioner Pengolahan data menggunakan pengukuran skala likert dalam 5 (lima) tingkat, yaitu; Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Kurang Setuju/Ragu-ragu, Setuju, dan Sangat Setuju. Penilaian tersebut kemudian dibobotkan sebagai berikut: 1. Sangat Tidak Setuju = 1 2. Tidak Setuju = 2 3. Kurang Setuju = 3 4. Setuju = 4 5. Sangat Setuju = 5

PROFILE RESPONDEN
Profile Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. 1. 2. Jenis Kelamin Laki-laki Wanita TOTAL Jumlah 12 18 30 Persentase (%) 40 60 100

Profile Responden Berdasarkan Umur


No. 1. 2. 3. 4. 5. < 25 Thn 26-35 Thn 36-45 Thn 46-55 Thn > 55 Thn TOTAL Umur Jumlah 0 Persentase (%) 0 43,33

13 11 6
0 30

36,66
20 0 100.00

PROFILE RESPONDEN
Profile Responden Berdasarkan Pendidikan
No. 1. 2. 3. 4. SMA D3 S1 S2 TOTAL Tingkat Pendidikan Jumlah 0 10 15 5 30 Persentase (%) 0 33,33 50

16,66
100.00

Hasil Analisis Data


UJI VALIDITAS DAN REABILITAS
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya suatu kuesioner (Ghozali, 2002:135) Uji Reabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2002:132) Dalam penelitian ini untuk pengujian validitas pernyataan tiap variabel dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi produk momen Pearson dan untuk pengujian reabilitas menggunakan teknik Cronbachs Alpha dengan Software SPSS.

Uji Validitas Variabel Implementasi Kebijakan (X1)


Tahap I Hasil Pengujian validitas tahap I menunjukan ada 2 pernyataan yang tidak valid dimana nilai validitasnya < r tabel Pearson yaitu pernyataan No.6 dan 9. Oleh karena itu akan dihilangkan dan dilakukan uji validitas Tahap II.

Tahap II Hasil Pengujian validitas tahap II menunjukan ada 1 pernyataan yang tidak valid dimana nilai validitasnya < r tabel Pearson yaitu pernyataan No.5. Oleh karena itu akan dihilangkan dan dilakukan uji validitas Tahap III. Tahap III Hasil Pengujian validasi tahap III menunjukan bahwa seluruh pernyataan sudah valid. Hasil Uji Reabilitas Berdasarkan hasil dari uji reabilitas dengan teknik Cronbachs Alpha didapatkan nilai reabilitas sebesar 0.775 dimana > 0.7 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel X1 Realibel.
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha .775

N of Items 9

Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan (X2)


Tahap I Hasil Pengujian validitas tahap I menunjukan ada 1 pernyataan yang tidak valid dimana nilai validitasnya < r tabel Pearson yaitu pernyataan No.1. Oleh karena itu akan dihilangkan dan dilakukan uji validitas Tahap II.
Tahap II Hasil Pengujian validasi tahap II menunjukan bahwa seluruh pernyataan sudah valid. Hasil Uji Reabilitas
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha .875

N of Items 14

Berdasarkan hasil dari uji reabilitas dengan teknik Cronbachs Alpha didapatkan nilai reabilitas sebesar 0.875 dimana > 0.7 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel X2 Realibel.

Uji Validitas Variabel Kualitas Informasi (X3)


Tahap I Hasil Pengujian validitas tahap I menunjukan ada 1 pernyataan yang tidak valid dimana nilai validitasnya < r tabel Pearson yaitu pernyataan No.3. Oleh karena itu akan dihilangkan dan dilakukan uji validitas Tahap II. Tahap II Hasil Pengujian validasi tahap II menunjukan bahwa seluruh pernyataan sudah valid. Hasil Uji Reabilitas
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha .902

N of Items 12

Berdasarkan hasil dari uji reabilitas dengan teknik Cronbachs Alpha didapatkan nilai reabilitas sebesar 0.902 dimana > 0.7 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel X3 Realibel.

Uji Validitas Variabel Kualitas Sistem (X4)


Tahap I Hasil Pengujian validitas tahap I menunjukan ada 1 pernyataan yang tidak valid dimana nilai validitasnya < r tabel Pearson yaitu pernyataan No.3. Oleh karena itu akan dihilangkan dan dilakukan uji validitas Tahap II. Tahap II Hasil Pengujian validasi tahap II menunjukan bahwa seluruh pernyataan sudah valid.

Hasil Uji Reabilitas Variabel X4


Reliability Statistics

Cronbach's Alpha .846

N of Items 14

Berdasarkan hasil dari uji reabilitas dengan teknik Cronbachs Alpha didapatkan nilai reabilitas sebesar 0.846 dimana > 0.7 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel X4 Realibel.

Uji Validitas Variabel Kepuasan Pengguna (Y)


Tahap I Hasil Pengujian validasi tahap I menunjukan bahwa seluruh pernyataan sudah valid. Hasil Uji Reabilitas Variabel Y
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
.923

N of Items
18

Berdasarkan hasil dari uji reabilitas dengan teknik Cronbachs Alpha didapatkan nilai reabilitas sebesar 0.923 dimana > 0.7 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel Y Realibel.

UJI MULTIKOLINIERITAS
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent (Ghozali, 2006) Uji Regresi mengasumsikan variabel-variabel bebas tidak memiliki hubungan linier satu sama lain. Sebab, jika terjadi hubungan linier antar variabel bebas akan membuat prediksi atas variabel terikat menjadi bias karena terjadi masalah hubungan diantara para variabel bebasnya. Dalam regresi linier berganda dengan SPSS, masalah multikolinieritas ini ditunjukkan lewat tabel Coefficient, yaitu pada kolom Tolerance dan VIF (Variance Inflated Factors). Tolerance adalah indikator seberapa banyak variabilitas sebuah variabel bebas tidak bisa dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance dihitung dengan rumus 1-R2 untuk setiap variabel bebas. Jika nilai tolerance sangat kecil (<0,10), maka itu menandakan korelasi berganda satu variabel bebas sangat tinggi dengan variabel bebas lainnya dan mengindikasikan multikolinieritas. Nilai VIF merupakan invers dari nilai Tolerance (1 dibagi Tolerance). Jika nilai VIF > 10, maka itu mengindikasikan terjadinya multikolinieritas. Hipotesis untuk Multikolinieritas ini adalah : H0= Tolerance 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi Multikolonieritas antar variabel bebas. H1= Tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi Multikolonieritas antar variabel bebas.

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Implementasi Kebijakan B .049 -.027 Std. Error 11.230 .328 -.010

Coefficients
Beta t .004 -.081 Sig. .997 .936

Collinearity Statistics Tolerance VIF

.614

1.629

Kualitas Pelayanan Kualitas Informasi

.203 .312

.184 .255

.150 .182

1.104 1.224

.280 .232

.510 .424

1.961 2.356

Kualitas Sistem

.939

.275

.625

3.420

.002

.282

3.548

Dari tabel diatas, dapat dilihat nilai Tolerance dari masing-masing variabel bebas 0,10 dan VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang berarti tidak terjadi Multikolonieritas antar variabel bebas.

UJI AUTOKORELASI
Autokorelasi juga disebut Independent Errors. Regresi Berganda mengasumsikan residu observasi seharusnya tidak berkorelasi (atau bebas). Asumsi ini bisa diuji dengan teknik statistik Durbin-Watson, yang menyelidiki korelasi berlanjut antar error (kesalahan). Durbin-Watson menguji apakah residual yang berdekatan saling berkorelasi. Jika Durbin-Watson hitung terletak diantara -2 sampai dengan +2 maka bebas auto korelasi, Jika < -2 maka terjadi Auto Korelasi Positif dan jika > +2 maka terjadi Auto Korelasi Negatif. Nilai Durbin-Watson hitung dapat dilihat dari tabel Model Summary hasil dari SPSS sebagai berikut :
Model Summaryb Change Statistics Adjusted R Model 1 R .874a R Square .764 Square .727 Std. Error of the Estimate 4.10797 R Square Change .764 F Change 20.270 df1 4 df2 25 Sig. F Change Durbin-Watson .000 1.283

a. Predictors: (Constant), Kualitas Sistem, Implementasi Kebijakan, Kualitas Pelayanan, Kualitas Informasi b. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna

Nilai Durbin-Watson hitung sebesar 1.283 dimana -2 < 1.283 < +2 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada Auto korelasi.

UJI HETEROSKEDASTISITAS
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Untuk mengetahui ada tidaknya Heteroskedastitas dapat dilakukan dengan menguji lawannya yaitu Homoskedastitas. Uji Regresi bisa dilakukan jika data bersifat Homoskedastitas, bukan Heteroskedastitas. Homoskedastitas adalah kondisi dimana varians dari data adalah sama pada seluruh pengamatan. Dalam penelitian ini menggunakan uji Heteroskedastisitas sederhana dengan melihat grafik persilangan SRESID dengan ZPRED pada output hasil SPSS. Caranya : Klik Analyze >> Regression >> Linier. Klik Plot. Isikan SRESID pada y-axis dan ZPRED pada x-axis. Klik Continue. Homoskedastisitas terjadi jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titiktitik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Heteroskedastisitas terjadi jika terdapat titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit.

Berdasarkan hasil output dari SPSS pada gambar scatterplot terlihat bahwa tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi homoskedastisitas atau dengan kata lain tidak terjadi Heteroskedastisitas.

UJI NORMALITAS
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006). Pada penelitian ini dilakukan uji normalitas residual dengan Kolmogorov-Smirnov dan hasil output SPSS ditunjukan dengan gambar sebagai berikut :
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Residual
N Normal Parametersa,,b Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive 30 77.1667 6.86892 .122 .098

Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

-.122
.670 .761

Dari data diatas, terlihat bahwa nilai P-value yaitu Asymp.Sig (2 tailed) bernilai 0.761 > 0.05 sehingga disimpulkan bahwa residual telah memenuhi asumsi distribusi normal. Tampak juga secara visual gambar dibawah ini, titik-titik residual mengikuti pola garis lurus.

Dari hasil kurva dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar diagram dan mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data berdistribusi normal sehingga uji normalitas terpenuhi.

UJI REGRESI BERGANDA Regresi Berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas (implementasi kebijakan, kualitas pelayanan, kualitas informasi dan kualitas sistem) secara bersamasama terhadap variabel terikat (kepuasan pengguna) sehingga dapat diketahui apakah keempat variabel bebas tersebut berpengaruh positif atau negatif terhadap kepuasan pengguna Aplikasi LPSE.

Deskriptif Statistik
Descriptive Statistics

Mean Kepuasan Pengguna Implementasi Kebijakan Kualitas Pelayanan Kualitas Informasi Kualitas Sistem 77.1667 39.6000 60.2000 38.2667 57.5000

Std. Deviation 7.85684 2.96648 5.80962 4.59335 5.23088

N 30 30 30 30 30

Dari output tersebut dapat dilihat rata-rata variabel terikat kepuasan pengguna dari 30 responden adalah 77.1667 dengan standar deviasi 7.85684, rata-rata variabel bebas implementasi kebijakan dari 30 responden adalah 39.6000 dengan standar deviasi 2.96648, rata-rata variabel bebas kualitas pelayanan dari 30 responden adalah 60.2000 dengan standar deviasi 5.80962, rata-rata variabel bebas kualitas informasi dari 30 responden adalah 38.2667 dengan standar deviasi 4.59335 dan rata-rata variabel bebas kualitas sistem dari 30 responden adalah 57.5000 dengan standar deviasi 5.23088.

Korelasi
Correlations

Kepuasan Pengguna Pearson Correlation Kepuasan Pengguna Implementasi Kebijakan Kualitas Pelayanan Kualitas Informasi Kualitas Sistem Sig. (1-tailed) Kepuasan Pengguna Implementasi Kebijakan Kualitas Pelayanan Kualitas Informasi Kualitas Sistem N Kepuasan Pengguna Implementasi Kebijakan Kualitas Pelayanan Kualitas Informasi Kualitas Sistem 1.000 .516 .675 .716 .860 . .002 .000 .000 .000 30 30 30 30 30

Implementasi Kebijakan .516 1.000 .367 .565 .589 .002 . .023 .001 .000 30 30 30 30 30 Kualitas Pelayanan Kualitas Informasi .675 .367 1.000 .503 .698 .000 .023 . .002 .000 30 30 30 30 30 .716 .565 .503 1.000 .742 .000 .001 .002 . .000 30 30 30 30 30 Kualitas Sistem .860 .589 .698 .742 1.000 .000 .000 .000 .000 . 30 30 30 30 30

Dari tabel dapat dilihat bahwa besar hubungan antara variabel kepuasan pengguna dengan variabel implementasi kebijakan adalah 0.516 yang berarti ada hubungan positif, makin besar implementasi kebijakan maka makin besar kepuasan pengguna. Besar hubungan antara variabel kepuasan pengguna dengan variabel kualitas pelayanan adalah 0.675 yang berarti ada hubungan positif, makin besar kualitas pelayanan maka makin besar kepuasan pengguna. Besar hubungan antara variabel kepuasan pengguna dengan variabel kualitas informasi adalah 0.716 yang berarti ada hubungan positif, makin besar kualitas informasi maka makin besar kepuasan pengguna. Besar hubungan antara variabel kepuasan pengguna dengan variabel kualitas sistem adalah 0.860 yang berarti ada hubungan positif, makin besar kualitas sistem maka makin besar kepuasan pengguna.

Variabel Masuk dan Keluar


Variables Entered/Removedb

Model 1

Variables Entered Kualitas Sistem, Implementasi Kebijakan,

Variables Removed . Enter

Method

Kualitas Pelayanan,
Kualitas Informasia

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna

Dari tabel diatas menunjukan variabel yang dimasukan adalah Kualitas Sistem, Implementasi Kebijakan, Kualitas Pelayanan dan Kualitas Informasi sedangkan variabel yang dikeluarkan tidak ada (Variables Removed tidak ada).

Model Summary
Tabel ini memberi informasi seberapa baik model analisis kita secara keseluruhan, yaitu bagaimana 4 variabel bebas mampu memprediksi 1 variabel terikat, dengan rincian sebagai berikut : Kolom Model menunjukan berapa buah model analisis yang kita bentuk. Berdasarkan Tabel Summary menunjukan bahwa dalam penelitian ini ada 1 model analisis yang dibentuk. Kolom R menunjukan seberapa baik variabel-variabel bebas memprediksi hasil (multiple correlation coefficient).

Kisaran nilai R adalah 0 hingga 1. Semakin nilai R mendekati angka 1, maka semakin kuat variabel-variabel bebas memprediksi variabel terikat.

Namun, ketepatan nilai R ini lebih disempurnakan oleh kolom Adjusted R Square yang merupakan koreksi atas nilai R. Berdasarkan Tabel Summary menunjukan bahwa nilai R adalah 0.874 yang artinya mendekati 1 sehingga semakin kuat variabel-variabel bebas memprediksi variabel terikat. Kolom Adjusted R Square. Fungsinya menjelaskan apakah sampel penelitian mampu mencari jawaban yang dibutuhkan dari populasinya, Kisaran nilai Adjusted R Square adalah 0 hingga 1. Pedoman intepretasi atas nilai Adjusted R Square adalah sebagai berikut : < 0.10 maka Buruk Ketepatannya 0.11 - 0.30 maka Rendah Ketepatannya 0.31 0.50 maka Cukup Ketepatannya > 0.50 maka Tinggi Ketepatannya Berdasarkan tabel summary nilai Adjusted R Square adalah 0.727 > 0.50 maka Tinggi Ketepatannya.

Model Summaryb

Change Statistics

Adjusted R Model 1 R .874a R Square .764 Square .727

Std. Error of the Estimate 4.10797

R Square Change .764 F Change 20.270 df1 4 df2 25 Sig. F Change .000 Durbin-Watson 1.283

a. Predictors: (Constant), Kualitas Sistem, Implementasi Kebijakan, Kualitas Pelayanan, Kualitas Informasi

b. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna

Pada tabel diatas, nilai R Square adalah 0.764 yaitu hasil kuadrat dari koefisien korelasi (0.874 x 0.874 = 0.764). Standar Error Of The Estimate adalah 4.10797, perhatikan pada analisis deskriptif statistik bahwa standar deviasi kepuasan pengguna adalah 7.85684 dimana > standar error. Oleh karena nilai Standar error = 4.10797 < standar deviasi kepuasan pengguna = 7.85684 maka model regresi bagus dalam bertindak sebagai predictor kepuasan pengguna. Data pada Tabel Model Summary dapat digunakan untuk melihat koefisien determinasi. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh serentak variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai Koefisien Determinasi adalah sebesar R Square x 100% = 0.764 x 100% = 76.4%. Jadi, secara serentak variabel-variabel bebas mempengaruhi variabel terikat sebesar 76.4%. Sisanya yaitu 100%-76.4% = 23.6% ditentukan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian.

Anova
Tujuan melihat apakah serangkaian variabel bebas secara serentak mempengaruhi variabel terikat.
ANOVAb

Model 1 Regression Residual Total

Sum of Squares 1368.281 421.886 1790.167

df 4 25 29

Mean Square 342.070 16.875

F 20.270

Sig. .000a

a. Predictors: (Constant), Kualitas Sistem, Implementasi Kebijakan, Kualitas Pelayanan, Kualitas Informasi b. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna

Hipotesis : H0 : 1=2=0 H1 : ada i yang tidak nol. Pengambilan Keputusan : Jika F hitung T tabel atau Probabilitas 0.05 maka H0 diterima (Variabel X1,X2,X3 dan X4 secara serentak tidak mempengaruhi Variabel Y) Jika F hitung > T tabel atau probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak (Variabel X1,X2,X3 dan X4 secara serentak mempengaruhi Variabel Y).

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai F hitung yaitu 20.270, sedangkan F tabel dapat diperoleh dengan menggunakan tabel F dengan derajat bebas (df) Residual (sisa) yaitu 25 sebagai df penyebut dan df Regression (perlakuan) yaitu 4 sebagai df pembilang dengan =0.05, sehingga diperoleh nilai F tabel yaitu 2.76. Karena F hitung (20.270) > F tabel (2.76) maka H0 ditolak. Kesimpulan : Tidak ada koefisien yang bernilai nol, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kepuasan pengguna dengan kata lain bahwa Variabel X1 (implementasi kebijakan), X2 (kualitas pelayanan), X3 (kualitas informasi) dan X4 (kualitas sistem) secara serentak mempengaruhi Variabel Y (kepuasan pengguna).

Koefisien
Model. Kolom ini menjelaskan berapa banyak model analisis yang dibuat dalam penelitian. Pada kolom ini juga terdapat nama-nama variabel bebas yang digunakan dalam penelitian. Variabel-variabel tersebut diberi label Constant yaitu nilai konstanta yang digunakan dalam persamaan uji regresi berganda. Berdasarkan Tabel Coefficient terlihat bahwa dalam penelitian ini ada 1 model analisis dan terdapat 4 variabel bebas meliputi implementasi kebijakan, kualitas pelayanan, kualitas informasi dan kualitas sistem. Unstandardzed Coefficient. Kolom ini terdiri atas B dan Standar Error. Kolom B menunjukan koefisien B, yaitu nilai yang menjelaskan bahwa Y (Variabel terikat) akan berubah jika X (variabel bebas) diubah 1 unit. Berdasarkan data pada Tabel Coefficient menunjukan nilai B = 0.049.

Standardized Coefficient. Pada kolom ini terdapat Beta. Beta digunakan untuk melihat variabelvariabel bebas mana yang memiliki pengaruh lebih kuat terhadap variabel terikat. Nilai Beta memiliki patokan 0 hingga 1, dimana semakin mendekati 1 maka semakin berdampak besar signifikansinya. Berdasarkan data Beta pada Tabel Coefficient menunjukan bahwa variabel bebas yang memiliki pengaruh lebih kuat terhadap variabel terikat adalah Variabel Kualitas Sistem dimana nilai Beta = 0.625 ~ 1. Sig. Kolom ini menjelaskan tentang signifikansi hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai Sig. Ini sebaiknya adalah dibawah 0.05 (signifikansi penelitian). Berdasarkan data pada Tabel Coefficient menunjukan bahwa variabel yang memiliki nilai Sig. < 0.05 adalah variabel Kualitas Sistem dengan Sig. = 0.002.

Tolerance. Kolom ini menjelaskan banyaknya varians pada suatu variabel yang tidak bisa dijelaskan oleh variabel prediktor lainnya. Kisarannya 0 hingga 1, dimana semakin mendekati 1 maka semakin mengindikasikan prediktor-prediktor lain tidak bisa menjelaskan varians di variabel termaksud. Nilai yang semakin mendekati 0 artinya hampir semua varians didalam variabel bisa dijelaskan oleh variabel prediktor lain. Nilai Tolerance sebaiknya ada antara 0.10 hingga 1. Berdasarkan data pada Tabel Coefficient nilai tolerance variabel kualitas sistem adalah 0.282 atau ~ 0, maka > 0.50 maka Tinggi Ketepatannya. Sedangkan nilai tolerance variabel implementasi kebijakan adalah 0.614 atau ~ 1, maka semakin mengindikasikan prediktor-prediktor lain tidak bisa menjelaskan varians di variabel termaksud.
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Implementasi Kebijakan B .049 -.027 Std. Error 11.230 .328 -.010 Coefficients Beta t .004 -.081 Sig. .997 .936 .614 1.629 Collinearity Statistics Tolerance VIF

Kualitas Pelayanan Kualitas Informasi Kualitas Sistem

.203 .312 .939

.184 .255 .275

.150 .182 .625

1.104 1.224 3.420

.280 .232 .002

.510 .424 .282

1.961 2.356 3.548

Uji Parsial Variabel X1 (Implementasi Kebijakan) terhadap Y (Kepuasan Pengguna)


H0.1 : thitung < ttabel maka X1 (implementasi kebijakan) tidak berpengaruh secara parsial terhadap Y (Kepuasan Pengguna) H1.1 : thitung > ttabel maka X1 (implementasi kebijakan) berpengaruh secara parsial terhadap Y (Kepuasan Pengguna)

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Implementasi Kebijakan B 23.011 1.368 Std. Error 17.020 .429 .516 Coefficients Beta t 1.352 3.190 Sig. .187 .003

Kesimpulan : Nilai thitung = 3.190 > ttabel (/2=0.025;df=30-4-1=25) = 2.05954 maka X1 (implementasi kebijakan) berpengaruh secara parsial terhadap Y (Kepuasan Pengguna).

Uji Parsial Variabel X2 (Kualitas Pelayanan) terhadap Y (Kepuasan Pengguna)


H0.2 : thitung < ttabel maka X2 (Kualitas Pelayanan) tidak berpengaruh secara parsial terhadap Y (Kepuasan Pengguna) H1.2 : thitung > ttabel maka X2 (Kualitas Pelayanan) berpengaruh secara parsial terhadap Y (Kepuasan Pengguna)

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Kualitas Pelayanan B 22.244 .912 Std. Error 11.408 .189 .675 Coefficients Beta t 1.950 4.836 Sig. .061 .000

Kesimpulan : Nilai thitung = 4.836 > ttabel (/2=0.025;df=30-4-1=25) = 2.05954 maka X2 (Kualitas Pelayanan) berpengaruh secara parsial terhadap Y (Kepuasan Pengguna)

Uji Parsial Variabel X3 (Kualitas Informasi) terhadap Y (Kepuasan Pengguna)


H0.3 : thitung < ttabel maka X3 (Kualitas Informasi) tidak berpengaruh secara parsial terhadap Y (Kepuasan Pengguna) H1.3 : thitung > ttabel maka X3 (Kualitas Informasi) berpengaruh secara parsial terhadap Y (Kepuasan Pengguna)
Standardized
Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Kualitas Informasi B 30.282 1.225 Std. Error 8.691 .226 .716 Coefficients Beta t 3.484 5.432 Sig. .002 .000

Kesimpulan : Nilai thitung = 5.432 > ttabel (/2=0.025;df=30-4-1=25) = 2.05954 maka X3 (Kualitas Informasi) berpengaruh secara parsial terhadap Y (Kepuasan Pengguna)

Uji Parsial Variabel X4 (Kualitas Sistem) terhadap Y (Kepuasan Pengguna)


H0.4 : thitung < ttabel maka X4 (Kualitas Sistem) tidak berpengaruh secara parsial terhadap Y (Kepuasan Pengguna) H1.4 : thitung > ttabel maka X4 (Kualitas Sistem) berpengaruh secara parsial terhadap Y (Kepuasan Pengguna)
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Kualitas Sistem B 2.928 1.291 Std. Error 8.373 .145 .860 Coefficients Beta t .350 8.902 Sig. .729 .000

Kesimpulan : Nilai thitung = 8.902 > ttabel (/2=0.025;df=30-4-1=25) = 2.05954 maka X4 (Kualitas Sistem) berpengaruh secara parsial terhadap Y (Kepuasan Pengguna)

Uji Regresi Berganda


Berdasarkan data pada Tabel Coefficient dapat digambarkan persamaan Regresi sebagai berikut : Y = 0.049 0.027X1 + 0.203X2 + 0.312X3 + 0.939X4 Adapun persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Konstanta sebesar 0.049, menyatakan bahwa tanpa variabel implementasi kebijakan, kualitas pelayanan, kualitas informasi dan kualitas sistem besarnya nilai kepuasan pengguna tetap terbentuk sebesar 0.049. Berdasarkan nilai Sig. Dimana variabel yang nilai Sig. < 0.05 adalah variabel Kualitas Sistem = 0.002 maka Variabel Kualitas Sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.

Maka persamaan Regresi menjadi Y = 0.049 + 0.939X4 Yang artinya bahwa Variabel X4 berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pengguna (Y) dengan koefisien 0.939. Yang artinya jika variabel Kualitas Sistem (X4) meningkat satu satuan maka Kepuasan Pengguna akan meningkat sebesar 0.939.

KESIMPULAN
1. Variabel Implementasi Kebijakan dengan Variabel Kepuasan Pengguna memiliki hubungan positif dengan hasil ini menjawab Hipotesa 1 tetapi perlu ditingkatkan prosentase pengaruhnya. 2. Variabel Kualitas Pelayanan dengan Variabel Kepuasan Pengguna memiliki hubungan positif dengan hasil ini menjawab Hipotesa 2. 3. Variabel Kualitas Informasi dengan Variabel Kepuasan Pengguna memiliki hubungan positif dengan hasil ini menjawab Hipotesa 3. 4. Variabel Kualitas Sistem dengan Variabel Kepuasan Pengguna memiliki hubungan positif dengan hasil ini menjawab Hipotesa 4. 5. Secara Simultan variabel Implementasi Kebijakan, Kualitas Layanan, Kualitas Informasi dan Kualitas Sistem memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pengguna dengan hasil ini menjawab Hipotesa 5.

TERIMAKASIH

You might also like