You are on page 1of 66

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur terpanjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas izinnya maka Laporan Tahunan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan telah selesai disusun. Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dalam mencapai tujuan dan sasaran dari Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dengan memberikan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Dengan demikian, keberhasilan pencapaian kinerja dari Setditjen Bina Upaya Kesehatan akan mempengaruhi kinerja dari Ditjen Bina Upaya Kesehatan. Dengan adanya reorganisasi di Kementerian Kesehatan di tahun 2010 maka Setditjen Bina Pelayanan Medik turut mengawal perubahan dan peralihan dari Ditjen Bina Pelayanan Medik menjadi Ditjen Bina Upaya Kesehatan dan dari Program Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) menjadi Program Pembinaan Upaya Kesehatan (PUK). Oleh karena itu, Setditjen Bina Upaya Kesehatan dalam laporan tahunannya menjelaskan pencapaian kinerja baik pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2011 maupun Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014. Adapun Isi dari Laporan Tahunan ini terdiri dari analisa awal tahun, tujuan dan sasaran kinerja, strategi pelaksanaan dan hasil kinerja serta kesimpulan dan saran. Kami menyadari bahwa Laporan Tahunan ini masih terdapat kekurangan, untuk itu saran dan masukan dari berbagai pihak tentunya sangat diperlukan. Semoga laporan tahunan ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Februari 2012 Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Sekretaris,

dr. H. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes. NIP. 195501171981111001

DAFTAR ISI

halaman

Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar lampiran

i ii iii iv v

BAB I

ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN 1. Hambatan Tahun Lalu 2. Kelembagaan 3. Sumber Daya a. Sumber Daya Manusia b. Sarana Prasarana c. Dana

1 1 4 4 6 7

BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA 1. Dasar Hukum 2. Tujuan, Sasaran, dan Indikator A. Tujuan B. Sasaran C. Indikator BAB III STRATEGI PELAKSANAAN 1. Strategi Pencapaian Tujuan Dan Sasaran 2. Hambatan Dalam Pelaksanaan Tujuan 3. Terobosan Yang Dilakukan BAB IV HASIL KERJA 1. Pencapaian Tujuan dan Sasaran 2. Pencapaian Kegiatan (Tupoksi) 3. Pencapaian Kinerja 4. Penyerapan Anggaran 5. Hasil Penilaian Kinerja 6. Upaya WTP Dan Reformasi Birokrasi a. Upaya WTP Tahun 2011 b. Upaya Reformasi Birokrasi BAB V PENUTUP

9 9 9 9 10

12 13 18

20 21 42 45 46 48 48 49 43

ii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6.

Jumlah Pegawai Ditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan pendidikan Jumlah Pegawai Ditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan Golongan Jumlah Pegawai Ditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan Jabatan Alokasi Anggaran Ditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan Kewenangan Alokasi Anggaran Ditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan Kegiatan Hambatan dan tindak lanjut di lingkungan Setditjen Bina Upaya Kesehatan pada tahun 2011 Tabel 7. Pencapaian Kegiatan Subbagian Program Tahun 2011 Tabel 8. Pencapaian Kegiatan Subbagian Data dan Informasi Tahun 2011 Tabel 9. Pencapaian Kegiatan Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2011 Tabel 10. Pencapaian Kegiatan Subbagian Hukum Tahun 2011 Tabel 11. Pencapaian Kegiatan Subbagian Organisasi Tahun 2011 Tabel 12. Pencapaian Kegiatan Subbagian Hubungan Masyarakat Tahun 2011 Tabel 13. Pencapaian Kegiatan Subbagian Anggaran Tahun 2011 Tabel 14. Pencapaian Kegiatan Subbagian Perbendaharaan Tahun 2011 Tabel 15. Pencapaian Kegiatan Subbagian Verifikasi dan Akuntansi Tahun 2011 Tabel 16. Pencapaian Kegiatan Subbagian Kepegawaian Tahun 2011 Tabel 17. Pencapaian Kegiatan Subbagian Tata Usaha dan Gaji Tahun 2011 Tabel 18. Pencapaian Kegiatan Subbagian Rumah Tangga Tahun 2011 Tabel 19. Capaian Indikator Kegiatan Ditjen Bina Upaya Kesehatan Pada RKP dan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2011 Tabel 20. Capaian Indikator Inpres No.14 Tahun 2011 Tabel 21. Alokasi & Realisasi Berdasarkan Kewenangan Tahun 2011 Tabel 22. Alokasi & Realisasi Berdasarkan Kegiatan Tahun 2011 Tabel 23. Rekapitulasi Capaian Indikator & Realisasi Anggaran Ditjen Bina Upaya Kesehatan Tahun 2011 Tabel 24. Tindak Lanjut Temuan BPK-RI Tahun 2011

4 5 6 7 8 13 21 22 25 26 27 30 31 33 35 37 39 41 43 44 45 45 47 49

iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur Organisasi Ditjen Bina Upaya Kesehatan Gambar 2. Jumlah Pegawai Ditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan pendidikan Gambar 3. Jumlah Pegawai Ditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan Golongan Gambar 4. Jumlah Pegawai Ditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan jabatan Gambar 5. Penilaian Kinerja Gambar 6. Kuadran Penilaian Kinerja Gambar 7. Hasil Kuadran Penilaian Kinerja

4 5 5 6 46 47 48

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kegiatan dan Indikator Setditjen Bina Upaya Kesehatan Pada RKP 2011 dan Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014 Lampiran 2. Kegiatan dan Indikator Setditjen Bina Upaya Kesehatan Pada Inpres No. 14 tahun 2011 Lampiran 3. Rincian Alokasi Dan Realisasi Anggaran Setditjen Bina Upaya Kesehatan Tahun 2011 .

BAB I ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

1. Hambatan Tahun Lalu Pelaksanaan program dan kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan pada tahun anggaran 2011 mengacu pada RPJMN 2010-2014, RKP 2011, dan Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014. Dalam menyusun laporan tahunan ini diperlukan informasi mengenai permasalahan atau hambatan yang ada pada tahun 2010 yaitu antara lain : 1. Standar/pedoman yang ada belum diterapkan dengan baik. 2. Sarana, prasarana dan fasilitas pelayanan bagi pasien miskin di sebagian kelas III Rumah Sakit masih belum memadai 3. Kemampuan penerapan INA DRGs di RS belum merata. 4. Masih terbatasnya ketersediaan dan kemampuan SDM Kesehatan serta sarana, prasarana dan peralatan masih sub standar di kab/kota, 5. Monitoring dan evaluasi dalam pelaporan program dan kegiatan belum optimal, seperti masih rendahnya pelaporan penggunaan dana TP, Dekonsentrasi dengan menggunakan aplikasi software PP 39 tahun 2006. Laporan tahun 2011 ini akan memberikan gambaran tentang upaya yang telah dilakukan oleh Setditjen Bina Upaya Kesehatan dalam melaksanan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan Permenkes No. 1144 tahun 2010. Selain itu, dalam laporan ini memuat tentang hasil kerja terhadap pencapaian tujuan dan sasaran dari Setditjen Bina Upaya Kesehatan yang menggambarkan pencapaian indikator yang telah ditetapkan baik pada tingkat nasional maupun kementerian, serta akuntabilitas kinerja yang menggambarkan uraian kegiatan berdasarkan anggaran yang melekat pada masing-masing bagian di lingkungan Setditjen Bina Upaya Kesehatan. 2. Kelembagaan Dalam mencapai sasaran dan tujuan dari Program Pembinaan Upaya Kesehatan maka sesuai Permenkes nomor 1144 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan memiliki tugas yaitu melaksanakan pelayanan teknis administrasi kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal dan melaksanakan fungsi : 1. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran; 2. pengelolaan data dan informasi; 3. penyiapan urusan hukum, penataan organisasi, jabatan fungsional, dan hubungan masyarakat; 4. pengelolaan urusan keuangan; 5. pelaksanaan urusan kepegawaian, tata persuratan, kearsipan, gaji, rumah tangga, dan perlengkapan; dan 6. evaluasi dan penyusunan laporan. Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan terdiri atas : a. Bagian Program dan Informasi; 1

b. c. d. e.

Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat; Bagian Keuangan; Bagian Kepegawaian dan Umum; dan Kelompok Jabatan Fungsional.

A. Bagian Program dan Informasi Bagian Program dan Informasi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, dan pengelolaan data dan informasi, serta evaluasi dan penyusunan laporan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Program dan Informasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana, program, dan anggaran; b. pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi; dan c. evaluasi dan penyusunan laporan. Bagian Program dan Informasi terdiri atas : a. Subbagian Program; Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran. b. Subbagian Data dan Informasi Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, serta penyajian data dan informasi. c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan. B. Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan urusan hukum, penataan organisasi, dan hubungan masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan urusan hukum; b. penyiapan penataan dan evaluasi organisasi, jabatan fungsional, dan ketatalaksanaan; dan c. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat. Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat terdiri atas : a. Subbagian Hukum; Subbagian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan urusan hukum. b. Subbagian Organisasi Subbagian Organisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penataan dan evaluasi organisasi, jabatan fungsional, dan ketatalaksanaan. c. Subbagian Hubungan Masyarakat. Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan urusan hubungan masyarakat. C. Bagian Keuangan Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan. 2

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. pengelolaan anggaran; b. penyiapan bahan pembinaan perbendaharaan; dan c. pelaksanaan urusan verifikasi dan akuntansi. Bagian Keuangan terdiri atas : a. Subbagian Anggaran; Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan pengelolaan anggaran. b. Subbagian Perbendaharaan Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan perbendaharaan, urusan tata usaha keuangan, tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi. c. Subbagian Verifikasi dan Akuntansi. Subbagian Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan urusan verifikasi, pembukuan dan akuntansi. D. Bagian Kepegawaian dan Umum Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, tata persuratan, kearsipan, gaji, rumah tangga, dan perlengkapan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan kepegawaian; b. pelaksanaan urusan tata persuratan, kearsipan dan gaji; dan c. pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan. Bagian Kepegawaian dan Umum terdiri atas : a. Subbagian Kepegawaian Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan analisis kebutuhan dan perencanaan pegawai, mutasi pegawai, dan pengisian jabatan. b. Subbagian Tata Usaha dan Gaji Subbagian Tata Usaha dan Gaji mempunyai tugas melakukan urusan tata persuratan, kearsipan dan gaji. c. Subbagian Rumah Tangga. Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

Gambar 1. Struktur Organisasi Setditjen Bina Upaya Kesehatan

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

BAGIAN PROGRAM DAN INFORMASI SUBBAGIAN PROGRAM

BAGIAN HUKUM, ORGANISASI, DAN HUBUNGAN MASYARAKAT SUBBAGIAN HUKUM

BAGIAN KEUANGAN

BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN

SUBBAGIAN ANGGARAN

SUBBAGIAN DATA DAN INFORMASI SUBBAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN

SUBBAGIAN ORGANISASI

SUBBAGIAN PERBENDAHARAAN

SUBBAGIAN TATA USAHA DAN GAJI

SUBBAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT

SUBBAGIAN VERIFIKASI DAN AKUNTANSI


KJF

SUBBAGIAN RUMAH TANGGA

3. Sumber Daya a. Sumber Daya Manusia Pada tahun 2011 jumlah pegawai pada Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan sebanyak 241 orang dengan perincian sebagai berikut : Jumlah Pegawai Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan Pendidikan Tabel 1. Jumlah Pegawai Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan pendidikan

Gambar 2. Jumlah Pegawai Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan pendidikan

87

SMA DIII SMP Spesialis 1/2/AV DI D IV S3 0


4 1 1 0 0 0 0 0 5 6

34 33

70

20

40

60

80

100

Jumlah Pegawai Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan golongan Tabel 2. Jumlah Pegawai Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan Golongan

Gambar 3. Jumlah Pegawai Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan golongan


Setditjen Bina Upaya Kesehatan

13

42

186

II

III

IV

Jumlah Pegawai Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan jabatan Tabel 3. Jumlah Pegawai Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan Jabatan

Gambar 4. Jumlah Pegawai Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan jabatan

1 0 4

12 30

194

Eselon I

Eselon II

Eselon III

Eselon IV

Fungsional

Staff

b. Sarana dan prasarana Laporan perkembangan Barang Milik Negara adalah sebagai berikut : a. BMN INTRAKOMPTABLE Posisi Awal (1 Januari 2011) : Rp. 698.790.047.271 Penambahan : Rp. 125.082.772.416 Pengurangan : Rp. 95.672.606.947 Posisi Akhir (31 Desember 2011) : Rp. 728.200.212.740 b. BMN EKSTRAKOMPTABEL Posisi Awal (1 Januari 2011) Penambahan Pengurangan Posisi Akhir (31 Desember 2011)

: : : :

Rp. Rp. RP. Rp.

111.954.900 0 34.190.000 77.764.900

c.

BMN GABUNGAN INTRA & EKSTRA Posisi Awal (1 Januari 2011) Penambahan Pengurangan Posisi Akhir (31 Desember 2011) BMN ASET TAK BERWUJUD Posisi Awal (1 Januari 2011) Penambahan Pengurangan Posisi Akhir (31 Desember 2011)

: : : :

Rp. 698.902.002.171 Rp. 125.082.772.416 RP. 95.706.796.947 Rp. 728.277.977.640

d.

: : : :

Rp. Rp. RP. Rp.

10.569.510.000 1.444.985.400 0 12.014.495.400

Total Keseluruhan BMN keadaan tanggal 31 Desember 2011 sebanyak Rp 1.468.570.450.680 c. Dana Setditjen Bina Upaya Kesehatan memiliki alokasi anggaran DIPA Tahun 2011 sebesar Rp. 6.700.399.323.000,-. Selain itu, Setditjen mengelola juga dana sebesar Rp. 11.117.559.668.000 yang dipergunakan untuk Kantor Daerah, Tugas Pembantuan, dan Dekonsentrasi. Tabel 4. Alokasi Anggaran Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan Kewenangan NO I KEWENANGAN Setditjen BUK 1. Bagian Program dan Informasi 2. Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas 3. Bagian Keuangan 4. Bagian Kepegawaian dan Umum 5. Belanja Modal II III IV Kantor Daerah Dekonsentrasi Tugas Pembantuan Jumlah Sedangkan rincian alokasi berdasarkan kegiatan sebagai berikut : 14.493.808.000 12.725.355.000 6.383.657.041.000 267.695.715.000 21.827.404.000 8.248.829.668.000 19.800.000.000 2.848.930.000.000 17.817.958.991.000 ALOKASI DIPA 6.700.399.323.000

Tabel 5. Alokasi Anggaran Setditjen Bina Upaya Kesehatan Berdasarkan Kegiatan NO 1 KEGIATAN Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan Peningkatan dan Pengawasan Rumah Sakit Indonesia Pelayanan Kesehatan Dasar bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) Pelayanan Kesehatan Rujukan bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) Jumlah ALOKASI DIPA 11.464.363.049.000

2 3 4

5.000.000.000 1.000.000.000.000 5.348.595.942.000 17.817.958.991.000

BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA

1. Dasar Hukum Dalam melaksanakan program dan kegiatan Ditjen Bina Upaya Kesehatan telah terdapat landasan hukum sebagai dasar dalam pencapaian kinerja kementerian, yaitu : 1. UU No. 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 2. Instruksi Presiden No. 14 tahun 2011 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2011 3. Peraturan Presiden No 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 4. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2011 5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan 6. Keputusan Menteri Kesehatan No. 021/Menkes/SK/1/2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010 2014 7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1099/Menkes/SK/VI/2011 tentang Indikator Kinerja Utama Tingkat Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.02/2010 tentang Petunjuk Penyusunan Dan Penelaahan Rencana Kerja Dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun anggaran 2011. 9. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor HK.03.05/I/1318/2011 tentang Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun 2011-2014. 2. Tujuan, Sasaran dan Indikator A. Tujuan a. Umum Meningkatkan kinerja Program Pembinaan Upaya Kesehatan. b. Khusus Terlaksananya kegiatan Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan; Tercapainya sasaran dan target dari Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan; Terpenuhinya pembiayaan Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan. B. Sasaran Adapun Sasaran Setditjen Bina Upaya Kesehatan terdiri dari : 1. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan. 2. Meningkatnya pelayanan kesehatan rujukan bagi penduduk miskin di RS. 3. Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin di Puskesmas. 4. Terselenggaranya pengawasan rumah sakit Indonesia. 9

C. Indikator 1. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2011 Kegiatan dan indikator Setditjen Bina Upaya Kesehatan yang terdapat dalam RKP 2011 adalah: 1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan Indikator : Jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) vertikal yang ditingkatkan sarana dan prasarananya sebanyak 34 UPT 2. Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) Indikator : Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas sebesar 80 % 3. Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) Indikator : Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin sebanyak 8.608 puskesmas 4. Peningkatan dan Pengawasan Rumah Sakit Indonesia Indikator : Persentase rumah sakit yang dilakukan pengawasan sebesar 25 % 2. Instruksi Presiden (Inpres) Kegiatan dan indikator Setditjen Bina Upaya Kesehatan yang terdapat dalam Inpres No. 14 tahun 2011 adalah: Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat berpendapatan rendah Ukuran Keberhasilan : a. Tercapainya 9.005 puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin b. Tercapainya 80% RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas 3. Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Kegiatan dan indikator Setditjen Bina Upaya Kesehatan yang terdapat dalam Renstra Kemkes adalah: 1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan Indikator : 1. Jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) vertikal yang ditingkatkan sarana dan prasarananya sebanyak 44 UPT. 2. Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria yang disusun sebanyak 90 buah 2. Pelayanan Kesehatan Dasar bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) Indikator : Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin di Puskesmas sebanyak 8.608 Puskesmas; 10

3. Pelayanan Kesehatan Rujukan bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) Indikator : Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jaminan Kesehatan Masyarakat sebesar 80%; 4. Peningkatan dan Pengawasan Rumah Sakit Indonesia Indikator : Jumlah Propinsi yang menyelenggarakan pengawasan RS 5 propinsi.

11

BAB III STRATEGI PELAKSANAAN

1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran Dalam mencapai tujuan dan sasaran dari Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan maka diperlukan kebijakan-kebijakan sebagai sebuah strategi yang diperlukan untuk mencapai target dari indikator kinerja yang telah ditentukan. Adapun strategi dalam pencapaian sasaran Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan adalah : 1. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan. Strategi : a. Pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan di RS dan balai-balai. b. Peningkatan sumber pembiayaan kesehatan dalam menunjang kesinambungan penyelenggaraan program pembinaan upaya kesehatan c. Penyusunan NSPK pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan d. Pengembangan sistem perencanaan, pengawasan dan evaluasi yang berbasis bukti didukung dengan Sistem Informasi kesehatan yang terintegrasi (E-health). e. Penyelenggaraan tata kelola keuangan yang akuntabel dan transparan menuju WTP f. Bimbingan teknis dan pembinaan terhadap RS dan balai-balai dalam memenuhi sarana, prasarana dan peralatan. g. Monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan terhadap pengunaan APBN Pusat maupun APBN yang didaerahkan seperti Dana Tugas Pembantuan maupun Dekonsentrasi. 2. Meningkatnya pelayanan kesehatan rujukan bagi penduduk miskin di RS. Strategi : a. Peningkatan pelayanan kesehatan di RS, seperti peningkatan jumlah TT kelas III di RS; b. Penyusunan dan sosialisasi pola pentarifan bagi Program Jamkesmas Rujukan di kelas III rumah sakit melalui INA CBGs; c. Pembayaran klaim ke RS yang sudah diverifikasi oleh tim verifikator independen di bawah koordinasi P2JK secara cepat dan tepat; d. Bimbingan teknis dan penanganan kasus hukum dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan terhadap pasien masyarakat miskin dan tidak mampu di kelas III rumah sakit; e. Monitoring dan evaluasi dari pelayanan kesehatan Program Jamkesmas Rujukan di RS. 3. Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin di Puskesmas. Strategi : a. Peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas;

12

b. Pembayaran klaim ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang sudah diverifikasi oleh tim verifikator independen di bawah koordinasi P2JK untuk pelayanan Jamkesmas Dasar di Puskesmas secara cepat dan tepat; c. Bimbingan teknis dalam pelaksanaan pelayanan Jamkesmas Dasar; d. Monitoring dan evaluasi dari pelayanan kesehatan Program Jamkesmas Dasar. 4. Terselenggaranya pengawasan rumah sakit Indonesia. Strategi : a. Pembentukan Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia b. Penyelenggaraan badan pengawas rumah sakit di tingkat propinsi 2. Hambatan dan Tindak Lanjut Hambatan dan tindak lanjut di lingkungan Setditjen Bina Upaya Kesehatan pada tahun 2011 yaitu : Tabel 6. Hambatan dan tindak lanjut di lingkungan Setditjen Bina Upaya Kesehatan pada tahun 2011 NO 1. MASALAH Banyak pekerjaan terlambat dan terhambat Terbatasnya Kemampuan SDM yang ada Minimnya sarana pengolah data di beberapa unit TINDAK LANJUT Penyempurnaan SOP Melaksanakan Perhitungan Analisis Beban Kerja (ABK) bagi seluruh Unit Kerja yang berada di lingkungan Ditjen BUK untuk formasi 2012-2016 (semua kategori tenaga kecuali Moratorium), Revitalisasi dan sosialisasi Sistem Informasi Kepegawaian (SIMK) Dilakukan penyegaran melalui pelatihan pelatihan khusus yang terkait Penambahan alat pengolah data (seperti komputer/laptop dan printer) Sosialisasi Aplikasi SIMAK BMN harus dilakukan secara periodik. Para petugas pelaksana SIMAK BMN diharapkan tidak sering berganti-ganti. Sosialisasi mengenai prosedur hibah yang baru ke Satker penerima hiban dana Dekon dan TP. BMN yang akan dikirin kepada UPT/Satker penerima harus disertai dengan dokumen lengkap. Program pemerintah sudah menjadi urusan daerah dengan sumber anggaran Tugas Pembantuan (TP) dapat diusulkan menjadi Dana Alokasi Khusus (DAK). 13

2.

Pengelolaan dan Pemanfaatan Asset Para petugas pengelola BMN di satker masih belum memahami sepenuhnya tentang manajemen pengelola BMN . Sering bergantinya petugas yang mengelola BMN. Peraturan terbaru dari Kemenkeu mengenai prosedur dan persyaratan administrasi hibah (mengenai NUP) sehingga proses pengajuan harus diulang kembali.

Barang yang dikirim kepada UPT/Satker tidak disertai dengan dokumen lengkap sehingga menyebabkan petugas tidak bisa menginput barang/peralatan tersebut ke dalam aplikasi SIMAK BMN Bagian Program dan Informasi Ditjen Bina Upaya Kesehatan diharapkan melakukan koordinasi dengan Pusdatin tentang masalah jaringan internet dan mengadakan pengecekan secara berkala terhadap jaringan internet Mengadakan training Pengagendaan Surat Berbasis Elektronik secara berkala Pengadaan UOS (singkatan...) di masing-masing unit kerja di Lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan Penginventarisasian alat pengolah data (komputer) dalam rangka peremajaan dan penambahan komputer Pengadaan sarana penunjang dalam pelaksanaan ketatausahaan dan gaji (misalnya: ATK) diperlancar Pengadaan SDM disesuaikan dengan beban kerja masing-masing unit kerja Mengadakan pertemuan secara berkala antar pelaksana ketatausahaan secara rutin untuk mewujudkan persamaan persepsi, pengertian dan bahasa dalam penyelenggaraan ketatausahaan di Lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan Masing-masing unit kerja diharapkan melaksanakan penyusutan arsip secara rutin dan melakukan penyerahan arsip inaktif ke unit kearsipan sesuai peraturan yang berlaku.

3.

Tatalaksana persuratan dan kearsipan belum berjalan optimal : - Seringnya terjadi keterlambatan dalam menindaklanjuti surat-surat - Sering matinya jaringan aplikasi pengagendaan surat berbasis elektronik - Sarana penunjang dalam pelaksanaan ketatausahaan & gaji kurang memadai - SDM kurang memadai - Belum terlaksananya penyerahan dokumen/arsip yang sudah bernilai inaktif ke unit kearsipan (Subbag TU & Gaji) - Sering terlambatnya pengiriman Perubahan SK untuk perubahan gaji (Misal SK Kenaikan pangkat, SK Kenaikan Gaji Berkala (KGB), SK Pensiun, SK Pindah dll)

4.

Penanganan masalah hukum dan Penyusunan SOP pengaduan masyarakat di Rumah Sakit Peningkatan kemampuan fungsi Humas di UPT belum tertangani dengan baik dan cepat Pembentukan Tim Terpadu penanganan dan advokasi masalah hukum. Membuat jejaring humas BUK secara online

14

5.

Penyusunan Tatalaksana Organisasi Perlu dilakukan sosialisasi, uji petik, penyempurnaan Kantor Pusat Ditjen BUK : dan pengesahan Uraian Jabatan Struktural dan Belum adanya format baku Uraian Jabatan Fungsional Umum Jabatan. Belum adanya pedoman baku untuk menentukan jenis dan jumlah jabatan fungsional umum di masingmasing unit kerja, dan juga belum adanya identifikasi kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan Fungsional Umum, nomenklatur Jabatan Fungsional Umum berdasarkan atas kesepakatan dalam pembahasan. Belum adanya tata hubungan kerja antara jabatan struktural dengan jabatan fungsional tertentu Pemantauan dan evaluasi organisasi Perlunya pemetaan kembali organisasi dan tata UPT kerja Unit Pelaksana Teknis (Rumah Sakit) untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 44 Beberapa organisasi dan tata kerja Tahun 2010 tentang Rumah Sakit, dan UPT sudah tidak sesuai lagi dengan penyesuaian dengan tuntutan perkembangan beban tugas yang dikerjakan, pelayanan di masing-masing Rumah Sakit. Belum dipahaminya tugas dan Penajaman tugas dan fungsi di beberapa tingkatan fungsi oleh masing-masing organisasi baik di Rumah Sakit maupun Balai pemangku jabatan, Besar, Balai dan Loka sejalan dengan perubahan Belum adanya tata hubungan kerja kedudukan UPT dari unit utama lain ke lingkungan yang jelas Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Penyesuaian dan pembentukan unit-unit Non Struktural seperti Komite Medik disesuaikan dengan Permenkes 755 tahun 2011 tentang penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit Penyusunan dan penerbitan Majalah Kegiatan penyusunan dan penerbitan Majalah Warta Ditjen Bina Upaya Kesehatan Warta Ditjen Bina Upaya Kesehatan untuk tidak sesuai target selanjutnya hanya 4 (empat) edisi dalam setahun, namun selain Warta Bina Upaya Kesehatan (BUK) Kurangnya sarana yang mendukung diharapkan BUK mempunyai sumber informasi lain untuk mendesign majalah Warta seperti Newsletter, Buletin dan Leaflet sehingga Ditjen Bina Upaya Kesehatan sumber informasi tidak terfokus hanya pada 1 seperti komputer dan printer yang (satu) majalah. mempunyai kualitas design grafis. Kurangnya artikel tentang program Proses penyusunan kontrak atau SPK sebaiknya 15

6.

7.

8.

9.

atau kegiatan yang masuk ke Tim Redaksi dari unit teknis pusat. Terhambatnya proses penyusunan kontrak Surat Perintah Kerja (SPK) pencetakan Warta Ditjen Bina Upaya Kesehatan di bagian keuangan dimana SPK edisi 2 (dua) dan 3 (tiga) terlambat sehingga untuk pencetakan edisi 4 (empat) terlambat. Revisi akun yang dilaksanakan oleh bagian Program dan Informasi (PI) tidak dikoordinasikan dengan bagian Keuangan. Kegiatan Investigasi Penanganan dan Pengaduan Masyarakat mempunyai realisasi fisik sebanyak 50 %. Informasi tentang pengaduan masyarakat terlambat diterima di subbag Humas. Proses klarifikasi ke unit pelayanan kesehatan masyarakat (Rumah Sakit) terkendala dengan prosedur birokrasi yang ada di unit pelayanan kesehatan masyarakat. Proses tindak lanjut dari Humas untuk menangani pengaduan masyarakat menjadi terlambat / terhambat. Kegiatan keuangan masih dinilai kurang sigap Laporan Hasil Pemeriksaan oleh Aparat Pemeriksa Fungsionil yang harus segera di tindaklanjuti Masalah persetujuan rekening dari Kementerian Keuangan Pertanggungjawaban UP/TUP/LS yang harus segera dipertanggung jawabkan Laporan realisasi penyerapan anggaran

ditunjuk pada panitia yang mempunyai kompetensi yang sesuai sehingga kontrak atau SPK tersebut turun sesuai waktunya. Revisi akun yang dilaksanakan oleh bagian Program dan Informasi sebaiknya berkoordinasi dengan bagian Keuangan sehingga revisi akun tersebut tidak menghambat proses kegiatan yang dilaksanakan oleh unit pelaksana terkait.

Kegiatan Investigasi Penanganan dan Pengaduan Masyarakat sebaiknya dilakukan dengan cara mengumpulkan semua staf humas yang ada di unit pelayanan teknis pusat maupun daerah untuk mencari kesepakatan supaya sistem (birokarasi) dalam penanganan pengaduan masyarakat lebih cepat dan fleksibel.

TPTGR harus dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi antar unit terkait supaya dapat tepat waktu Tetap dilakukan koordinasi antar unit sehingga penyelesaian rekening tersebut dapat diselesaikan Agar selalu dilakukan sosialisasi tentang pertanggungjawaban keuangan negara khususnya untuk sekretariat BUK Dibuat link khusus baik di kantor pusat maupun UPT sehingga petugas pelaporan realisasi bisa langsung melihat form penyerapan dana yang sudah di update.

16

10. Penyusunan laporan keuangan Beban kerja yang tinggi di awal tahun pada saat penyusunan laporan keuangan tahunan karena satuan kerja di Ditjen Bina Upaya Kesehatan yang terdiri dari 6 kantor pusat, 44 kantor daerah, 33 Dekonsentrasi dan 264 satker TP dan harus dilakukan desk antara eselon I dengan satker. Cepatnya perputaran tenaga (sumber daya manusia) di satuan kerja daerah sehingga petugas yang mengerjakan laporan keuangan seringkali bukan petugas yang menguasai aplikasi dan pelaporan. 11. Pelaksanaan perencanaan belum optimal : Tanda bintang dalam DIPA Sering terjadi revisi DIPA dan POK Kurangnya tenaga khusus terampil RKA-KL Waktu pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan jadwal perencanaan program sehingga beberapa kegiatan tidak dapat dilakukan Ada kegiatan yang penyerapannya sangat tergantung pada jadwal kunjungan kerja dan kunjungan lapangan ke daerah dari lintas sektor yang perlu pendampingan 12. SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) Belum cukupnya waktu sosialisasi dan pelatihan teknis ke daerahdaerah; Kurangnya SDM di tingkat pusat yang dapat melakukan pengolahan, analisis serta melakukan evaluasi data yang jumlahnya sangat besar 13. Case-Mix Belum terbentuknya muatan lokal (local norm) INA-CBG oleh karena

Pada saat penyusunan laporan keuangan tahunan, diperlukan dukungan dan bantuan tenaga dari sub bagian / Bagian lain untuk melakukan desk dengan satuan kerja dan verifikasi data laporan keuangan.

Sosialisasi perencanaan dan anggaran lebih awal ke setiap satker Memperbaiki sistem perencanaan di tingkat Ditjen BUK melalui sistem elektronik (e-planning) Sosialisasi aplikasi RKAKL terbaru tiap tahunnya Perlunya koordinasi dan sinkronisasi dalam penyusunan jadwal kegiatan dan rencana program

Mengirimkan tim untuk melakukan bimbingan teknis dan pelatihan ke daerah-daerah (Dinkes dan Rumah Sakit); Meningkatkan kemampuan SDM dengan mengadakan pelatihan-pelatihan; Melibatkan SDM luar Kemenkes dalam penyusunan dan Standar Pedoman SIRS (seperti akademisi dan profesional) Melanjutkan workshop pada tahun 2012 agar fokus untuk mempelajari lebih lanjut cara kerja logic UNUgrouper serta terlibat dalam penulisan logic yang 17

belum dipahaminya cara kerja logic bermuatan lokal; UNU-grouper; Melibatkan SDM di luar Kemenkes (misalnya akademisi, profesional, pihak ASKES) dalam Kurangnya SDM di tingkat pusat kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh tim yang dapat melakukan pengolahan, inti. analisis serta melakukan evaluasi data yang jumlahnya sangat besar

14. Evaluasi dan pelaporan belum optmal Perlunya suatu sistem reward and punishment, dimana laporan dari satker menjadi bahan Masih rendahnya pelaporan dari pertimbangan perencanaan dalam menentukan satker alokasi anggaran pada tahun berikutnya. Belum terpadunya sistem pelaporan Penyerapan dana belum optimal, Perlunya suatu sistem yang dapat mengingatkan kepada satuan kerja untuk menyampaikan laporan karena kesulitan dalam pencairan tepat waktu. Subbag Evaluasi dan Pelaporan pada dana paket meeting di awal tahun tahun 2012 akan menyiapkan SMS gateway 2011. Dimana pada tahun 2011 sebagai reminder kepada satker. merupakan tahun pertama Perlunya suatu sistem pelaporan yang terpadu dan pelaksanaan paket meeting. dapat diakses setiap waktu oleh pengguna (satker Belum adanya keseragaman format dan pusat). Pada saat ini Subbag Evaluasi dan PHLN Pelaporan telah mempersiapkan e-monev. Perlunya sosialisasi yang adekuat apabila ada suatu program atau sistem yang baru. Perlunya penyeragaman format baku laporan PHLN

3. Terobosan Yang Dilakukan 1. Pengembangan e-health : e-planning yaitu sebuah alat untuk membantu proses perencanaan kegiatan (terutama dalam hal proses pengusulan kegiatan ke Ditjen BUK) RS online yaitu Aplikasi online berisikan data dasar RS, ketenagaan dan fasilitas TT. Data ini diupdate oleh masing-masing RS SIMKeu (Monitoring Perjadin) yaitu Sistem Monitoring Perjalanan Dinas dan realisasi Anggaran, menghindari duplikasi Perjadin, Realisasi anggaran real time e-office yaitu Paperless, online (dapat diakses melalui internet), Mobile Dokumentasi elektronik (softcopy) e-monev yaitu Sistem Monitoring dan Evaluasi Elektronik adalah sebuah tool untuk membantu proses pemantauan kegiatan, berbasis web dan mobile (sms gateway) data yang dihasilkan online - real time. 2. Pengembangan INA CBGs Workshop berkala agar fokus untuk mempelajari lebih lanjut cara kerja logic UNU-grouper 18

serta terlibat langsung dalam penulisan logic yang bermuatan lokal Sosialisasi kepada seluruh pengguna INA CBGs (pihak RS/PPK Jamkesmas, verifikator independen, PT. Askes) agar lebih pengguna lebih familier dan mengurangi masalah di lapangan

3. Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum peningkatan kualitas perencanaan Badan Layanan Umum melalui asistensi , fasilitasi, konsultasi dan sosialisasi peningkatan kualitas kinerja dan operasional Badan Layanan Umum melalui penyusunan dan penetapan peraturan perundang-undangan operasional BLU peningkatan pembinaan pengelolaan BLU melalui peningkatan evaluasi kinerja, peningkatan kualitas pelaksanaaan anggaran BLU dan peningkatan akuntabilitas dan transparansi pelaporan 4. Peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran peningkatan kualitas penyelesaian surat keputusan pengelola anggaran peningkatan kualitas penyelesaian laporan hasil pemeriksaan peningkatan kualitas rekening pengguna anggaran peningkatan kualitas pengelolaan anggaran kantor pusat Ditjen BUK 5. Peningkatan kelancaran atas pelayanan luncuran pembayaran Jamkesmas terwujudnya sistem akuntansi keuangan RS peningkatan kualitas pelaporan yang akurat, akuntabel, tranparan peningkatan kualitas pengelolaan piutang pasien 6. Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (SOP-AP) Ditjen BUK sosialisasi dan penyusunan SOP-AP sebagai salah satu prasyarat renumerasi pegawai harmonisasi SOP-AP dengan ABK dari masing-masing bagian agar selaras dan sinkron SOP-AP dan ABK harus dibuat sendiri oleh masing-masing bagian dan tidak dapat dibuatkan oleh pihak ketiga (hand made)

19

BAB IV HASIL KERJA

1. Pencapaian Tujuan dan Sasaran 1. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan. Capaian : a. Pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan di RS, laboratorium dan balai terdiri dari : Kantor daerah sebanyak 44 UPT Vertikal (31 RS dan 13 Balai-balai) Tugas Pembantuan sebanyak 265 satker (214 RS daerah, 48 Dinkes prov/kab/kota, 2 labkesda dan 1 balai) Dana Alokasi Khusus sub bidang Kesehatan Rujukan sebanyak 360 satker (48 RSUD provinsi, 261 RSUD kab/kota dan 51 labkesda) b. Peningkatan sumber pembiayaan kesehatan dalam menunjang kesinambungan penyelenggaraan Program Pembinaan Upaya Kesehatan : Kantor Pusat dari Rp. 4.911.288.035.000 (tahun 2010) menjadi Rp. 7.835.475.945.000 (tahun 2011), meningkat sebesar 59.54% dari pagu tahun 2010. Kantor Daerah dari Rp. 6.515.176.493.000 (tahun 2010) menjadi Rp. 8.248.829.668.000 (tahun 2011), meningkat sebesar 26.61% dari pagu tahun 2010. Tugas Pembantuan dari Rp. 1.683.200.000.000 (tahun 2010) menjadi Rp. 2.848.930.000.000 (tahun 2011), meningkat sebesar 69.26% dari pagu tahun 2010. Dekonsentrasi dari Rp 6.600.000.000 (tahun 2010) menjadi Rp. 19.800.000.000 (tahun 2011), meningkat sebesar 200% dari pagu tahun 2010. c. Penyusunan NSPK pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan sebanyak 134 buah terdiri dari 23 sudah ditetapkan, 37 sedang berproses di Biro Hukor, 40 sedang berproses di internal BUK, telah terbit 2 Peraturan Pemerintah, 18 Permenkes, dan 14 Kepmenkes. d. Telah dikembangkan sistem perencanaan, pengawasan dan evaluasi yang berbasis bukti didukung dengan Sistem Informasi kesehatan yang terintegrasi (E-health) yaitu berupa eplanning, RS online, SIMKeu (Monitoring Perjadin), e-office, dan e-monev. e. Penyelenggaraan tata kelola keuangan yang akuntabel dan transparan menuju WTP, capaiannya akan dijelaskan dalam sub bab tersendiri dalam laporan tahunan ini. f. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan terhadap pengunaan APBN Pusat, Kantor Daerah (UPT Vertikal) maupun APBN yang didaerahkan seperti Dana Tugas Pembantuan maupun Dekonsentrasi melalui instrumen monev TP dan DAK maupun dengan aplikasi PP 39/2006. 2. Meningkatnya pelayanan kesehatan rujukan bagi penduduk miskin di RS. Capaian: a. Capaian jumlah RS sebagai Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) program Jamkesmas sebanyak 1.105 RS. 20

b. Terdapat 61.796 TT kelas III di RS (data februari 2012); c. Telah dikembangan pola pentarifan bagi Program Jamkesmas melalui INA CBGs; d. Telah dilakukan pembayaran klaim ke RS yang sudah diverifikasi oleh P2JK secara cepat dan tepat. Adapun realisasi program Jamkesmas Rujukan sebesar Rp. 5.344.510.860.000 (99,92%) 3. Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin di Puskesmas. Capaian : a. Telah dilakukan pelayanan kesehatan pada Program Jamkesmas dasar di 9.125 Puskesmas; b. Telah dilakukan pembayaran klaim ke Dinas Kesehatan Kabupaten yang sudah diverifikasi oleh P2JK untuk pelayanan Jamkesmas Dasar di Puskesmas secara cepat dan tepat. Adapun realisasi program Jamkesmas Dasar sebesar Rp. 999.457.091.000 (99,95%); 4. Terselenggaranya pengawasan rumah sakit Indonesia. Capaian : a. Telah dibentuk Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia melalui surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor. 1755/Menkes/SK/VIII/2011 tanggal 16 Agustus 2011. 2. Pencapaian Kegiatan (Tupoksi) A. Bagian Program Dan Informasi a. Subbagian Program Tabel 7. Pencapaian Kegiatan Subbagian Program Tahun 2011 KELUARAN (OUTPUT) No 1 2 3 4 5 6 7 8 KEGIATAN TARGET Peningkatan Kinerja Sistem Komputer Penunjang Teknis Pelaksanaan Kegiatan Perencanaan Rapat Konsultasi Program BUK Penyusunan Bahan RDP dengan DPR Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyusunan Juknis TP dan DAK Program BUK Perencanaan Pengembangan Program EPlanning Rapat Kerja Kesehatan Nasional 35 Unit 12 Paket 2 Keg 1 Paket 2 Paket 2 Paket 2 Paket 2 Paket REALISASI 35 Unit 12 Paket 2 Keg 1 Paket 2 Paket 2 Paket 2 Paket 2 Paket % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 21

9 10 11 12 13 14 15 K o n d i s i y a n g 16 17 18 19 20 21 22 23

Penyusunan Formulasi DAK T.A. 2012 Penyusunan Inventarisasi Anggaran Penyusunan Alokasi Program BUK Penyusunan RKAKL Program BUK Penyelesaian RKAKL dan DIPA Program BUK T.A. 2012 Rapat Konsultasi Teknis (Rakontek) DAK T.A. 2012 Tindak Lanjut Hasil Rakontek DAK T.A. 2012 Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) DAK T.A. 2012 Penyusunan Program Anggaran Tahunan Konsinyasi dan Koordinasi Program Bina Upaya Kesehatan Tingkat Kementerian Perjalanan dalam rangka Mendampingi Kunker dan Kunj. Lap ke Daerah Konfirmasi Data Program BUK Advokasi dan Sosialisasi Program BUK Sosialisasi Software RKAKL Tahun 2012 Peningkatan Kinerja Karyawan Bag. Program & Informasi Rapat Koordinasi Program dan Kegiatan di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan

2 Paket 2 Paket 3 Paket 3 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 2 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 33 Prop 50 Peg

2 Paket 2 Paket 3 Paket 3 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 2 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 33 Prop 50 Peg

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

d 25 2 Paket 2 Paket 100% i c apai: Telah tersusunya bahan RDP dengan DPR, RKP, RKAKL, dan DIPA, formulasi DAK, Juknis TP dan DAK, tersosialisasinya software RKAKL, terselenggaranya dukungan Rakerkesnas dan terlaksananya rapat koordinasi program Ditjen BUK serta tersedianya software E- Planning. b. Subbagian Data dan Informasi Tabel 8. Pencapaian Kegiatan Subbagian Data dan Informasi Tahun 2011 KELUARAN (OUTPUT) No 1 KEGIATAN TARGET Tim Pengelola Website Ditjen Bina Upaya Kesehatan 1 Laporan REALISASI 1 Laporan % 100%

22

KELUARAN (OUTPUT) No 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 KEGIATAN TARGET Pertemuan Koordinasi & Konsolidasi Tim Teknis SIRS Tahap I Pertemuan Koordinasi & Konsolidasi Tim Teknis SIRS Tahap II Pertemuan Koordinasi & Konsolidasi Tim Teknis SIRS Tahap III Pertemuan Koordinasi & Konsolidasi Tim Teknis SIRS Tahap IV Pertemuan Koordinasi & Konsolidasi Tim Teknis SIRS Tahap V Pertemuan Koordinasi & Konsolidasi Tim Teknis SIRS Tahap VI Pertemuan Koordinasi & Konsolidasi Tim Teknis SIRS Tahap VII Pertemuan Koordinasi & Konsolidasi Tim Teknis SIRS Tahap VIII Pertemuan Sosialisasi SIRS Tahap I Pertemuan Sosialisasi SIRS Tahap II Pertemuan Sosialisasi SIRS Tahap III Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi / Centre For Case-Mix Tahap I Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi / Centre For Case-Mix Tahap II Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi / Centre For Case-Mix Tahap III Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi / Centre For Case-Mix Tahap IV Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi / Centre For Case-Mix Tahap V Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi / Centre For Case-Mix Tahap VI Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi / Centre For Case-Mix Tahap VII Pertemuan Sosialisasi Data & Informasi / Centre For Case-Mix Tahap VIII Pertemuan Koordinasi Dan Konsolidasi Tim Teknis Data dan Informasi / Centre For Case1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen REALISASI 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 23

KELUARAN (OUTPUT) No Mix Tahap I 22 Pertemuan Koordinasi Dan Konsolidasi Tim Teknis Data dan Informasi / Centre For CaseMix Tahap II Pertemuan Koordinasi Dan Konsolidasi Tim Teknis Data dan Informasi / Centre For CaseMix Tahap III Pertemuan Koordinasi Dan Konsolidasi Tim Teknis Data dan Informasi / Centre For CaseMix Tahap IV Pertemuan Koordinasi Dan Konsolidasi Tim Teknis Data dan Informasi / Centre For CaseMix Tahap V Pertemuan Koordinasi Dan Konsolidasi Tim Teknis Data dan Informasi / Centre For CaseMix Tahap VI Pertemuan Koordinasi Dan Konsolidasi Tim Teknis Data dan Informasi / Centre For CaseMix Tahap VII Pertemuan Koordinasi Dan Konsolidasi Tim Teknis Data dan Informasi / Centre For CaseMix Tahap VIII Pertemuan Koordinasi Dan Konsolidasi Tim Teknis Data dan Informasi / Centre For CaseMix Tahap IX Pertemuan Koordinasi Dan Konsolidasi Tim Teknis Data dan Informasi / Centre For CaseMix Tahap X Bimbingan Teknis Sirs / Case-Mix Pengadaan Alat Pengolah Data 1 Dokumen 1 Dokumen 100% KEGIATAN TARGET REALISASI %

23

1 Dokumen

1 Dokumen

100%

24

1 Dokumen

1 Dokumen

100%

25

1 Dokumen

1 Dokumen

100%

26

1 Dokumen

1 Dokumen

100%

27

1 Dokumen

1 Dokumen

100%

28

1 Dokumen

1 Dokumen

100%

29

1 Dokumen

1 Dokumen

100%

30

1 Dokumen

1 Dokumen

100%

31 32

1 Laporan 1 Laporan

1 Laporan 1 Laporan

100% 100%

Kondisi yang dicapai: Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan pada tahun 2011 Subbag Data dan Informasi melaksanakan SIRS dan Case-Mix : 1. SIRS a. Terbitnya PERMENKES 1171 Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun 2011; b. Terlaksananya beberapa Pertemuan Konsolidasi Tim IT SIRS Rumah Sakit; 24

c. Terlaksananya Kegiatan Sosialisai Permenkes 1171 dan SIRS Online dengan mengundang seluruh Dinkes Se-Indonesia; d. Terlaksananya Kegiatan Sosialisai Permenkes 1171 dan SIRS Online dengan mengundang Seluruh Rumah Sakit Vertikal; e. Terbentuknya Draff Rancangan Permenkes Pedoman Standar Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit; f. Tersedianya Aplikasi Registrasi Rumah Sakit Online; g. Tersedianya Aplikasi RS Online; h. Tersedianya Aplikasi SIRS Online; i. Tersedianya WEB BUK; j. Tersedianya Aplikasi Registrasi Rumah Sakit Online; 2. Case-Mix a. Terbentuknya Tim Kelompok Kerja (Pokja) Center for Casemix tahun 2011, (SK : HK.03.05/I/589/2011); b. Terlaksananya beberapa Pertemuan Konsolidasi Tim Pokja Center for Casemix 2011; c. Terlaksananya kegiatan workshop Casemix sebanyak lima kali pada tahun 2011; d. Terhimpunnya database koding dan kosting dari RS PPK Jamkesmas se-Indonesia; e. Terbentuknya laporan tertulis kegiatan Implementasi & Pengembangan Casemix INACBG tahun 2011; c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Tabel 9. Pencapaian Kegiatan Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2011 KELUARAN (OUTPUT) No 1 2 3 4 5 6 7 8 KEGIATAN TARGET Penunjang Teknis Tim PHLN Evaluasi dan Pelaporan Renstra BUK Tahun 2011 Diseminasi Hasil Evaluasi Indikator Kinerja Program BUK dalam RKP Th 2011 Monitoring & Evaluasi Pelaksanaan Program Jamkesmas di PPK Strata 2 & Strata 3 T.A. 2011 Monitoring dan Evaluasi PHLN Tahun 2011 Monitoring & Evaluasi Pelaksanaan Program Pembinaan Upaya Kesehatan Monitoring dan Evaluasi DAK Pembuatan Sistem Informasi di Lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan 3 Laporan 6 Laporan 4 Laporan 5 Laporan 5 Laporan 9 Laporan 4 Laporan 1 paket REALISASI 3 Laporan 4 Laporan 4 Laporan 3 Laporan 5 Laporan 7 Laporan 3 Laporan 1 paket % 100 66,7 100 60 100 77,8 75 100

25

Kondisi yang dicapai: Pada tahun 2011 Subbag Evaluasi dan Pelaporan telah melaksanakan 8 kegiatan, yaitu: 1. Penunjang Teknis Tim PHLN Pada akhir tahun 2011 telah disusun 3 laporan hasil kegiatan penunjang teknis Tim PHLN, termasuk laporan bimbingan teknis pada 5 RS penerima dana PHLN. 2. Evaluasi dan Pelaporan Renstra PUK Tahun 2011 Tersedia 4 laporan mengenai hasil evaluasi pelaksanaan Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2009-2014. 3. Diseminasi Hasil Evaluasi Indikator Kinerja Program BUK dalam RKP Th 2011 Telah disusun 4 laporan pencapaian pelaksanaan RKP tahun 2011, yaitu pencapaian RKP triwulanI, II, III, dan IV. 4. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Jamkesmas di PPK Strata 2 dan Strata 3 T.A. 2011 Telah tersedia 3 laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Jamkesmas yang terdiri dari triwulan I, triwulan II, dan triwulan III tahun 2011. 5. Monitoring dan Evaluasi PHLN Tahun 2011 Pada akhir tahun 2011 telah tersusun 5 laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan PHLN Tahun 2011. Laporan ini berupa perkembangan pencapaian pelaksanaan tiap triwulan dan hasil bimbingan teknis ke 12 RS yang mendapatkan dana PHLN. Selain itu, telah melakukan revisi DIPA Hibah pada satker Kantor Pusat dan disahkan di Kanwil DJPb VI. 6. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pembinaan Upaya Kesehatan Telah disusun 7 laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembinaan upaya kesehatan, yang di dalamnya terdapat laporan tiap triwulan. 7. Monitoring dan Evaluasi DAK Telah disusun 3 laporan Monitoring dan Evaluasi DAK, termasuk laporan DAK semester I dan Semester II. 8. Pembuatan Sistem Informasi di Lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan Telah tersedia e-monev yang merupakan software pelaporan yang pengisiannya dapat dilakukan secara online oleh satker. B. Bagian Hukum, Organisasi, Dan Hubungan Masyarakat a. Subbagian Hukum Tabel 10. Pencapaian Kegiatan Subbagian Hukum Tahun 2011 KELUARAN (OUTPUT) No 1 KEGIATAN TARGET Monitoring dan Evaluasi Penanganan Kasus Hukum di RS 10 RS REALISASI 0 % 0

26

3 4 5

Sosialisasi Advokasi dan penanganan kasus Hukum dugaan Malpraktek dilingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan Fasilitasi penyusunan HBL di RS di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan Sosialisasi Peraturan PerundangUndangan di Bidang Pelayanan Medik Inventarisasi dan Pengkajian Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Bina Upaya Kesehatan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Medikolegal di Rumah Sakit

10 RS

7 RS

70%

10 RS 10 RS 1 Buku

0 4 RS 1 Buku

0 40% 100%

45 Orang

45 Orang

100%

Kondisi yang dicapai: 1. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penanganan Kasus Hukum di umah Sakit yang semula di targetkan untuk 10 RS tidak dapat dilaksanakan. 2. Sosialisasi advokasi dan penanganan kasus hukum dugaan mal praktek dilingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan ditargetkan kepada 10 RS dan terrealisasi sebanyak 7 RS 3. Fasilitasi penyusunan HBL di Rumah Sakit di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan dengan target 10 RS dalam pelaksanaanya target tersebut tercapai tetapi atas pembiayaan dari masing-masing Rumah sakit. 4. Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Pelayanan Medik mentargetkan 10 RS dan terealisasi di 4 RS. 5. Inventarisasi dan Pengkajian Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Bina Upaya Kesehatan kegiatan ini tidak dilaksanakan. 6. Pelatihan Peningkatan Keterampilan Medikolegal di Rumah Sakit dilaksanakan dengan peserta sebanyak 45 orang dari UPT Ditjen BUK sesuai target. b. Subbagian Organisasi Tabel 11. Pencapaian Kegiatan Subbagian Organisasi Tahun 2011 KELUARAN (OUTPUT) No 1 KEGIATAN TARGET Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Ditjen BUK Tahun 2010 a. LAKIP Sekretariat Tahun 2010 b. LAKIP Ditjen BUK Tahun 2010 c. Bahan LAKIP Kemenkes Program/ Indikator BUK REALISASI %

1 LAKIP 1 LAKIP 1 Dokumen

1 LAKIP 1 LAKIP 1 Dokumen

100% 100% 100% 27

Penyusunan Tatalaksana Organisasi Kantor Pusat Ditjen BUK a. Uraian Jabatan Struktural Kantor Pusat dari Eselon 1 sampai Eselon 4 b. Uraian Jabatan Fungsional Umum / JFU Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan / SOP-AP di lingkungan Sekretariat dan Ditjen BUK Penataan dan Pengembangan Organisasi UPT Ditjen BUK RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta RS Kusta Dr.Sitanala Tangerang RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang RS Kusta Dr. Tadjuddin Chalid Makassar Pengalihan Kedudukan 4 BPFK dari Setjen ke Ditjen BUK Pengalihan Kedudukan BBKPM dari Ditjen Bina Gizi dan KIA ke Ditjen BUK Pengalihan Kedudukan BKMM dari Ditjen Bina Gizi dan KIA ke Ditjen BUK Pengalihan Kedudukan RSPI Dr. Sulianti Saroso dari Ditjen P2PL ke Ditjen BUK RSUP Fatmawati Jakarta dan RSUP Dr. Moh Hoesin Palembang Pemantauan dan Evaluasi Organisasi UPT Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Organisasi UPT RSUP Dr.Kariadi Semarang RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta RSUP Sanglah Denpasar RSUP Prof. Dr. R.D.Kandou Manado BBLK Makassar BPFK Surabaya BPFK Makassar

103 Dokumen 75 Dokumen 200 Dokumen 8 Dokumen

103 Dokumen 60 Dokumen 150 Dokumen 10 Dokumen 1 Permenkes 1 Naskah 1 Naskah 1 Naskah 1 Permenkes 1 Permenkes 1 Permenkes 1 Permenkes 2 Naskah

100 % 80% 75 %

125 %

8 Laporan

11 Laporan 1 set 1 set 1 set 1 set 1 set 1 set 1 set

138 %

28

BBLK Palembang RS Mata Cicendo Bandung BBKPM Bandung BBKPM Surabaya

1 set 1 set 1 set 1 set

Kondisi yang dicapai: Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan pada tahun 2011 Subbag Organisasi melaksanakan 5 (lima) kegiatan : 1. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Ditjen BUK Tahun 2010 Sudah disusun 2 (dua) buah LAKIP yaitu LAKIP Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan dan LAKIP Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun 2010 dan sudah disampaikan kepada Menteri Kesehatan dan semua unit eselon I di lingkungan Kementerian Kesehatan serta didistribusikan ke semua unit kerja di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan kantor pusat maupun Unit Pelaksana Teknis. 2. Penyusunan Tatalaksana Organisasi Kantor Pusat Ditjen BUK Tersusunnya Tatalaksana Organisasi Kantor Pusat Ditjen Bina Upaya Kesehatan sebagai peraturan pelaksana dari Permenkes Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 Tentang Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kesehatan yang akan digunakan sebagi pedoman pelaksanaan tugas pokok dan fungsi oleh masing-masing pemangku jabatan struktural dan fungsional di lingkungan Ditjen BUK, berupa Uraian Jabatan Struktural dan Uraian Jabatan Fungsional Umum. 3. Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan / SOP-AP di lingkungan Sekretariat dan Ditjen BUK Tersusunnya SOPAP di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan sebagai pedoman bagi setiap pegawai dan pejabat di unit pelayanan dalam melaksanakan pemberian pelayanan rutin dan membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam memberikan Pelayanan Prima. 4. Penataan dan Pengembangan Organisasi UPT Ditjen BUK a. Terbentuknya Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis (Rumah Sakit, BPFK, BBKPM, BBLK, BKMM dan Loka) di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan yang efektif, efisien dan akuntabel sesuai kebutuhan masing-masing UPT, dan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Secara keseluruhan kegiatan ini capaiannya melebihi target yang ditetapkan, hal ini dikarenakan beberapa satuan kerja (satker) yang proses pembahasannya dapat dilakukan secara bersama-sama dan pengalihan kedudukan beberapa UPT dari unit utama lainya hanya dilakukan pembahasannya di Jakarta. 5. Pemantauan dan Evaluasi Organisasi UPT Teridentifikasinya permasalahan Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis dan sebagai bahan pertimbangan dalam penataan dan atau pengembangan Organisasi Unit Pelaksana 29

Teknis guna memenuhi perkembangan tuntutan pelayanan kesehatan dan penyesuaian dengan peraturan pemerintah yang berlaku. c. Subbagian Hubungan Masyarakat Tabel 12. Pencapaian Kegiatan Subbagian Hubungan Masyarakat Tahun 2011 KELUARAN (OUTPUT) No 1 2 3 KEGIATAN TARGET Penyusunan Profil UPT Ditjen Bina Upaya Kesehatan Tahun 2011 Penyusunan dan Penerbitan Majalah Warta Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kegiatan Kehumasan a. Langganan Koran b. Penggandaan Klipping Koran Peliputan Acara Kedinasan Investigasi Penanganan dan Pengaduan Masyarakat 1 Buku 6 Warta 10 koran /bulan 3650/tahun 12 Klipping Laporan peliputan Laporan investigasi REALISASI 1 Buku 4 Warta 10 koran /bulan 3650/tahun 12 Klipping Laporan peliputan Laporan investigasi % 100 % 66 % 100% 100% 100 % 50 %

4 5

Kondisi yang dicapai: Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan pada tahun 2011 Subbag Humas melaksanakan 5 (lima) kegiatan: 1. Penyusunan Profil UPT Ditjen Bina Upaya Kesehatan Tahun 2011 Telah tersusun Profil UPT Ditjen Bina Upaya Kesehatan Tahun 2011 yang terdiri 32 Rumah Sakit, 13 Balai Besar/Balai dan 2 Loka. Data yang ditampilkan mencakup : sejarah, layanan unggulan, unit pengaduan masyarakat, dewan direksi dan pejabat pengelola kehumasan dari masing-masing Unit Pelayanan Teknis (UPT). Selain itu juga ditampilkan organisasi kantor pusat, tugas pokok dan fungsi serta nama-nama pejabatnya. Buku ini dimaksudkan untuk mendukung kegiatan kehumasan sehingga berisi informasi singkat organisasi, didesain dengan menarik dan dicetak full color. Selanjutnya buku didistribusikan ke seluruh Unit Pelaksana Teknis dan Kantor Pusat Ditjen Bina Upaya, Unit Eselon II di Unit Utama di lingkungan Kementerian Kesehatan sehingga akan lebih memperkenalkan rumah sakit, balai besar/balai dan loka tersebut. 2. Penyusunan dan Penerbitan Majalah Warta Ditjen Bina Upaya Kesehatan Telah tersusun Majalah Warta Ditjen Bina Upaya Kesehatan sebanyak 4 edisi selama tahun 2011. Majalah Warta Ditjen Bina Upaya Kesehatan Tahun 2011 berisikan peliputan kegiatan berskala nasional kesehatan, artikel terkait bidang upaya kesehatan, program dan kegiatan unggulan Ditjen BUK, foto-foto kegiatan dan artikel ringan tentang kesehatan lainnya. Dalam 30

majalah ini juga dilampirkan booklet atau CD yang berisi kompilasi peraturan dan pedoman terkait bidang upaya kesehatan. Majalah Warta Ditjen Bina Upaya Kesehatan didistribusikan di Rumah Sakit, Balai Besar/Balai, Loka dan kantor pusat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. 3. Kegiatan Kehumasan Kegiatan Kehumasan merupakan kegiatan langganan koran dimana setiap bulan Bagian Hukormas berlangganan koran sebanyak 10 jenis koran. Berita dari 10 jenis Koran tersebut dibuat klipping dan digandakan sebanyak 12 jilid selama setahun. Berita dari klipping koran yang merupakan salah satu kegiatan kehumasan didistribusikan ke unit teknis untuk diklarifikasi sesuai dengan tupoksinya. 4. Peliputan Acara Kedinasan Kegiatan Peliputan Acara Kedinasan di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan adalah kegiatan untuk meliput Kunjungan Kerja Eselon I dan II, pelantikan, perayaan hari-hari besar kesehatan, ulang tahun Rumah Sakit, pertemuan, konferensi pers, audiensi dengan DPRD, seminar dan hal-hal penting lainnya yang bersifat mendesak (misalnya bencana alam, kejadian luar biasa). Informasi yang didapat dari liputan ini disampaikan kepada jajaran internal Ditjen Bina Upaya Kesehatan dalam bentuk narasi yang dipublish Warta dan Web Bina Upaya Kesehatan. Dengan terlaksananya kegiatan peliputan acara kedinasan di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan maka terjalinlah hubungan informasi dan komunikasi secara timbal balik. 5. Investigasi Penanganan dan Pengaduan Masyarakat Salah satu kegiatan Subbag Humas adalah investigasi penanganan dan pengaduan masyarakat dengan tujuan dapat mengidentifikasi pengaduan masyarakat dan tanggap serta merespon informasi secara cepat terhadap masalah pelayanan kesehatan masyarakat yang timbul di masyarakat dan di unit teknis Ditjen Bina Upaya Kesehatan. Tujuan dari kegiatan Investigasi Penanganan dan Pengaduan Masyarakat ini adalah membantu penyelesaian masalah pelayanan kesehatan yang dihadapi masyarakat di unit teknis Ditjen Bina Upaya Kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, Balai Kesehatan Masyarakat) yang ada di pusat dan daerah. Laporan dari kegiatan Investigasi Penanganan dan Pengaduan masyarakat dilaporkan sebagai bahan untuk mengambil keputusan bagi unit terkait (Eselon I dan II).

31

C. Bagian Keuangan a. Subbagian Anggaran Tabel 13. Pencapaian Kegiatan Subbagian Anggaran Tahun 2011 KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN TARGET 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Penyusunan Petunjuk Teknis Tentang BLU Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran RS dan Balai PPK BLU Pertemuan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-KL) di UPT Vertikal dilingkungan Ditjen BUK Penyusunan Kepmenkes tentang Pola Sistem Renumerasi Pegawai RS BLU Penyusunan Kepmenkes RI tentang Tarif Pelayanan Kelas III RS dan Balai TA. 2012 Supervisi dan Pengumpulan Target PNBP Ke UPT Vertikal Ditjen BUK Pembinaan Pelaksanaan dan Revisi DIPA/ POK UPT Ditjen BUK Pembinaan Rumah Sakit PPK BLU Evaluasi dan Perhitungan Tarif RS Evaluasi RS BLU 1 Dokumen 37 Dokumen 44 Dokumen 1 Dokumen 37 Dokumen 44 Dokumen 44 Satker 30 Satker 1 Laporan 1 Laporan REALISASI 1 Dokumen 37 Dokumen 44 Dokumen 1 Dokumen 37 Dokumen 44 Dokumen 44 Satker 30 Satker 1 Laporan 1 Laporan % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Kondisi yang dicapai : Kondisi yang dicapai pada Subbag Anggaran dalam rangka Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Telah tersusun satu dokumen petunjuk teknis tentang RBA dan telah ditetapkan dengan Permenkes 209/Menkes/SK/I/2011 tanggal 31 Januari 2011 dan telah didistribusikan dan disosialisasikan ke seluruh satker BLU di lingkungan Ditjen BUK. 2. Telah tersusun 37 dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran RS dan Balai PPK BLU, UPT di lingkungan Ditjen BUK. 3. Tersusunya Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-KL) di UPT Vertikal dilingkungan Ditjen BUK sebanyak 44 dokumen.

32

4.

Tersusunnya Kepmenkes nomor 625/Menkes/SK/2010 tanggal 21 Mei 2010 tentang Pola Sistem Renumerasi Pegawai RS BLU dan telah didistribusikan dan disosialisasikan ke seluruh satker BLU di lingkungan Ditjen BUK 5. Tersusunnya Tarif Pelayanan Kelas III RS dan Balai TA. 2011 dan telah didistribusikan dan disosialisasikan ke seluruh satker BLU di lingkungan Ditjen BUK. 6. Telah dilakukan Supervisi dan Pengumpulan Target PNBP Ke UPT Vertikal Ditjen BUK. 7. Telah dilakukan Pembinaan Pelaksanaan dan Revisi DIPA/ POK UPT Ditjen BUK. 8. Telah dilakukan Pembinaan terhadap Rumah Sakit PPK BLU khusunya pembinaan dalam hal pengelolaan keuangaan BLU 9. Telah di lakukan Evaluasi dan Perhitungan Tarif RS 10. Telah dilakukan Evaluasi RS BLU b. Subbagian Perbendaharaan Tabel 14. Pencapaian Kegiatan Subbagian Perbendaharaan Tahun 2011 KELUARAN (OUTPUT) No 1 KEGIATAN TARGET Penyelesian Tuntutan Perbendaharaan dan Ganti Rugi / Pembinaan Perbendaharaan dilingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan (revisi) Pertemuan kelompok satuan pengawasan intern dilingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan Penyusunan Kepmenkes tentang penetapan KPA, PPK, Pejabat SPM,SPP & Bendahara/ Penyusunan Kepmenkes tentang Penetapan Pejabat Pengelola Anggaran. Penyelesaian permasalahan tentang perbendaharaan 1 Dokumen REALISASI 1 Dokumen % 100%

1 Dokumen

1 Dokumen

100%

45 SK KPA, 45 SK ULP

45 SK KPA Satker, 42 SK ULP Saker untuk tahun 2012 1. Dokumen Penataan Rekening : a. 125 Rekening persetujuan Kemenkeu b. 53 Rekening masih dalam proses di Kemenkeu c. 87 Rekening

99 %

267 Rekening mendapat persetujuan Menkeu

47%

33

proses di Kemenkes d. 2 Rekening di tutup 5 Laporan realisasi dan evaluasi anggaran kantor pusat/ Pemantauan dan Pelaporan Kegiatan dan Realisasi Anggaran dilingkungan BUK (revisi) Peningkatan kemampuan petugas Bendahara Peningkatan kemampuan petugas pengadaan barang/jasa Tim Pengelolaan & Penataan Dokumen Bagian Keuangan/ Penataan Pertanggungjawaban dokumen keuangan (revisi) Penyelesaian tindak lanjut laporan hasil audit atas pelaksanaan anggaran DIPA (Keu-BDHR) Honorarium penanggung jawab pengelola anggaran Honorarium TIM Pembina Perbendaharaan Honorarium TIM Pelaksana SAPP Sekretariat Honorarium Tim Jamkesmas Pelayanan Kesehatan Jamkesmas + Yandas + Jampersal 5 Dokumen 5 Dokumen 100%

6 7

1 Dokumen 1 Dokumen

1 Dokumen 1 Dokumen dan 32 Sertifikat Keahlian 1 Dokumen

100% 100%

1 Dokumen

100%

1 dokumen

1 Dokumen

100%

10 11 12 13 14

4 Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen 1 Dokumen

4 dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen . 1 Dokumen

100 % 100% 100 % 100 % 90 %

1. Dana 1. Dana Jamkesmas Jamkesmas Rujukan , rujukan disalurkan ke disalurkan ke 1106 RS 1004 RS. 2. Dana 2. Dana Jampersal Jampersal disaluekan disalurkan ke untuk 495 489 Dinkes Dinkes ntuk 3. Dana disalurkan Jamkesmas kembali ke pelayanan puskesmas.

34

Dasar untuk 497 Dinkes

15 16

Peningkatan Kualitas SDM Keuangan

1 Dokumen

3. Dana jamkesmas pelayanan Dasar disalurkan ke 496 Dinkes I dokumen 1 Dokumen

100 % 100%

Tekhnis rencana kerja dan anggaran 1 Dokumen pembinaan teknis pengelolaan Keuangan

Kondisi yang dicapai: 1. Berkurangnya Kerugian Negara 2. Tersusunnya Rencana Kerja Kelompok Satuan Pengawas Intern RS 3. Tersusunnya SK Dirjen tentang KPA di 45 Satker, SK ULP di 42 Satker dilingkungan Ditjen BUK Tahun 2012 4. Keberhasilan 125 Rekening Pemerintah yang mendapat persetujuan Menkeu dari 267 Rekening 5. Tersusunnya laporan Keuangan per Triwulan dan akhir Tahun 6. Terlatihnya 67 pegawai dalam pelatihan peningkatan kemampuan petugas bendahara dilingkungan Ditjen BUK 7. Terlatihnya 100 pegawai dalam pelatihan Pengadaan barang jasa, diikutkan ujian sertifikasi dan 32 berhasil mendapatkan sertifikat 8. Tersusunnya Dokumen Keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan 9. Telah ditindaklanjuti LHP BPK sebanyak : a) 2 Rekomendasi dan KN sebesar Rp 4.404.288.000,b) 18 Rekomendasi dan KN sebesar Rp15.527.127.857,c) 143 Rekomendasi dan KN Rp 2.423.828.665,d) LHP Itjen berupa Reviu, Pra Reviu dan Kinerja Satker 10. Tersusunnya pertanggungjawaban Honorarium Pengelola Anggaran, Tim perbendaharaan Petugas SAPP dan Tinm Pengelola Dana Jamkesmas. 11. Tersalurkan Dana Jamkesmas , Jampersal dan Yandas di 1.044 RS, 496 Dinkes. c. Subbagian Verifikasi dan Akuntansi Tabel 15. Pencapaian Kegiatan Subbagian Verifikasi dan Akuntansi Tahun 2011 KELUARAN (OUTPUT) No 1 KEGIATAN TARGET Sosialisasi Software Aplikasi SAK Terbaru 32 propinsi REALISASI 31 propinsi % 96%

35

KELUARAN (OUTPUT) No 2 KEGIATAN TARGET Sosialisasi Kepmenkes No. 1981 mengenai Pedoman Akutansi BLU RS Pelaksanaan Penyelesaian Piutang pada UPT Ditjen BUK Pembinaan, Pemantauan dan Penilaian Sistem Akuntansi Keuangan Penyelenggaraan Akuntansi (SAK) & Penyusunan Laporan Keuangan E1 34 Satker BLU REALISASI % 105% 34 Satker BLU dan 2 satker Vertikal BUK 1 Laporan 1 Laporan Piutang BLU Piutang BLU RS RS 34 Laporan 34 Laporan Keuangan BLU Keuangan BLU 12 Laporan 2 Laporan Keuangan Keuangan Eselon I Eselon I (setiap bulan 12 Arsip Data Komputer 1 Buku Monitoring dan Evaluasi 12 Arsip Data Komputer 1 Buku Monitoring dan Evaluasi

100%

4 5

100% 100%

6 7

Rekonsiliasi & Konsinyasi Data Laporan Keuangan Monitoring dan Evaluasi Laporan Keuangan Tahun 2010/Penyusunan Buku

100% 100%

Kondisi yang dicapai : Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis Program Pembinaan Upaya Kesehatan tahun 2011, Subbag Verifikasi dan Akuntansi melaksanakan 7 (tujuh) kegiatan : 1. Sosialisasi software aplikasi SAK terbaru Sosialisasi software aplikasi telah dilaksanakan ke satker penerima dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan bekerja sama dengan dinas kesehatan propinsi. Dari 32 propinsi yang ada, sosialisasi hanya dilakukan pada 31 propinsi. Kendala yang dihadapi adalah pada saat Sosialisasi adalah sebagai berikut : a. Petugas yang diberikan bimbingan berbeda dengan petugas yang melaksanakan pelaporan akuntansi. b. Petugas datang tanpa membawa data sehingga bimbingan tidak bisa dilaksanakan secara optimal c. Satuan kerja tidak hadir pada saat pertemuan disebabkan beberapa alasan, antara lain karena wilayah geografis sehingga diperlukan dana dan waktu untuk menuju propinsi. 2. Sosialisasi Kepmenkes No. 1981 mengenai Pedoman Akuntansi BLU RS Sosilisasi dilaksanakan terhadap seluruh satuan kerja Badan Layanan Umum, baik rumah sakit maupun Balai. Dari 34 satker BLU yang diundang, hadir seluruhnya ditambah 2 satker yang sudah BLU namun pada tahun 2011 belum memiliki kewajiban menyusun Laporan Keuangan BLU, sehingga seluruh petugas akuntansi BLU memahami pedoman. 36

3. Pelaksanaan Penyelesaian Piutang pada UPT Ditjen BUK Pelaksanaan monitoring piutang di satuan kerja terutama rumah sakit, diharapkan bisa membantu dalam pengelolaan piutang Negara. Berdasarkan data piutang per 31 Desember 2010 yang dikirim oleh satuan kerja, subbagian akuntansi telah menyusun buku pelaksanaan monitoring piutang selama tahun 2010. 4. Pembinaan, Pemantauan dan Penilaian Sistem Akuntansi Keuangan Pembinaan terhadap petugas akuntansi penyusun laporan keuangan BLU telah dilakukan dengan cara mengunjungi langsung ke satuan kerja, terutama di satuan kerja 5. Penyelenggaraan Akuntansi (SAK) dan Penyusunan Laporan Keuangan E1 Mulai tahun 2010 Subbagian verifikasi dan akuntansi telah mengundang satuan kerja penerima dana dekon dan TP untuk melakukan desk penyerahan dokumen. Karena keterbatasan anggaran maka satker yang diundang baru sebagian, namun arsip data computer telah diperoleh dari seluruh petugas akuntansi satuan kerja sehingga data laporan keuangan eselon I Ditjen BUK telah mencerminkan asset dari seluruh satuan kerja. Laporan keuangan tahun 2010 dan semester I tahun 2011 telah disusun sebagai bahan masukan bagi Biro Keuangan dan BMN untuk menyusun laporan keuangan Kementerian/Lembaga. 6. Rekonsiliasi dan Konsiyansi Data Laporan Keuangan Rekonsiliasi dan Konsinyasi data laporan keuangan eselon I telah dilaksanakan beberapa kali dengan Biro Keuangan dan BMN dalam rangka menyusun laporan keuangan tahunan dan semesteran Kementerian / Lembaga. 7. Monitoring dan Evaluasi Laporan Keuangan Tahun 2010 Telah disusun buku mengenai pelaksanaan anggaran tahun 2010 yang merupakan pelaksanaan anggaran seluruh satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Laporan D. Bagian Kepegawaian Dan Umum a. Subbagian Kepegawaian Tabel 16. Pencapaian Kegiatan Subbagian Kepegawaian Tahun 2011 KELUARAN (OUTPUT) No 1 KEGIATAN TARGET Fasilitasi Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Analisa Beban Kerja 1 Dokumen Susunan Formasi 2011 ( Kantor Pusat) Berdasarkan ABK REALISASI %

1 Dokumen

100%

37

KELUARAN (OUTPUT) No 2 KEGIATAN TARGET Fasilitasi Penyusunan Formasi CPNS RS/Vertikal Ditjen Bina Upaya Kesehatan 1 Dokumen Susunan Formasi 2011 (UPT VERTIKAL) Berdasarkan ABK 61 USULAN Kenaikan Pangkat REALISASI %

1 Dokumen

100%

Penyelesaian KP Online Ditjen Bina Upaya Kesehatan

57 SK Kenaikan Pangkat 2 kali Pelantikan 3 Paket

93%

5 6 7

Fasilitasi Persiapan/Pengangkatan, Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Struktural Kantor Pusat dan RS/UPT Vertikal Fasilitasi Pemutakhiran Data Kepegawaian Fasilitasi Ujian Dinas di Lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan Verifikasi Tanda Penghargaan Pembangunan Bidang Kesehatan Ditjen Bina Upaya Kesehatan Penyelesaian Masalah Kepegawaian Kantor Pusat dan RS/UPT Vertikal Penyelesaian PAK/KP Terpadu/SAMSAT Fasilitasi Data Keadaan dan Kebutuhan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis Program PPDS/PDGS Ditjen Bina Upaya Kesehatan

2 kali Pelantikan 3 Paket

100% 100%

1 Paket 2 Paket

1 Paket 2 Paket

100% 100%

8 9 10

2 Paket

2 Paket

100%

2 Paket

2 Paket

100%

Kondisi yang dicapai: Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kepegawaian di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas Sub Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : A. Pengelolaan urusan Mutasi pegawai: - Pengajuan permohonan perpindahan dan pemberhentian - Pengajuan permohonan kenaikan pangkat secara online 38

- Pengajuan permohonan kenaikan gaji berkala - Melaksanakan penyelesaian PAK (Penilaian Angka Kredit) dengan sistem Samsat B. Pengembangan kepegawaian: - Pengajuan ijin belajar / tugas belajar - Pengajuan permohonan mengikuti ujian dinas / ujian penyesuaian ijazah - Melaksanakan pengangkatan dan pelantikan jabatan struktural eselon - Melaksanakan sosialisasi Diklat PIM - Membuat surat Berita Acara Pengambilan Sumpah Jabatan - Membuat surat Pakta Integritas - Menyampaikan usulan jabatan fungsional ke Biro Kepegawaian - Menerbitkan PAK Jabfung bidang Kesehatan - Membuat surat pengantar SK Pemberhentian Jabatan Struktural Ke Biro Kepegawaian - Membuat surat pengantar SK Pengangkatan kembali Jabfung Ke UPT. C. Pengadaan Pegawai: - Menyusun formasi usulan CPNS RS/UPT Vertikal Ditjen BUK - Pengajuan pembuatan Kartu Pegawai, Kartu Istri/Kartu Suami - Pengajuan permohonan usulan kebutuhan dokter spesialis - Menyusun perencanaan kebutuhan tenaga berdasarkan Analis Beban Kerja Ditjen BUK - Melakuan pembahasan/desk alokasi formasi tenaga/CPNS - Menyampaikan usulan pra jabatan CPNS ke Biro Kepegawaian - Menyampaikan usulan CPNS menjadi PNS ke Biro Kepegawaian D. Kesejahteraan Pegawai: - Pengajuan permohonan pemberian penghargaan tenaga kesehatan teladan - Pengajuan permohonan cuti tahunan, sakit, bersalin - Pengajuan permohonan cuti alasan penting dan cuti besar - Pengajuan permohonan perpanjangan cuti di luar tanggungan negara - Membuat usulan Taspen ke Biro Kepegawaian - Membuat Daftar Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (DP3) - Memproses usulan perceraian dan mengajukan permohonan ke Biro Kepegawaian - Memproses pelanggaran disiplin pegawai dan mengajukan permohonan ke Biro Kepegawaian - Membuat surat usulan disiplin pegawai (turun pangkat) dan mengajukan permohonan ke Biro Kepegawaian - Membuat surat usulan disiplin pegawai (Pemberhentian tidak dengan hormat) dan mengajukan permohonan ke Biro Kepegawaian

39

b. Subbagian Tata Usaha dan Gaji Tabel 17. Pencapaian Kegiatan Subbagian Tata Usaha dan Gaji Tahun 2011 KELUARAN (OUTPUT) No A KEGIATAN TARGET BELANJA PEGAWAI Gaji Pokok Pembulatan Tunjangan Istri / Suami Tunjangan Anak Tunjangan Struktural Tunjangan Fungsional Tunjangan PPH Tunjangan Beras Uang Makan Tunjangan Lain (uang duka,dll) Tunjangan Umum Uang Lembur Transito JUMLAH B 1 KEGIATAN TU & GAJI Peningkatan Keterampilan Pengagendaan Surat Berbasis Elektronik Ditjen Bina Upaya Kesehatan Penyusutan Arsip Ditjen Bina Upaya Kesehatan Pertemuan koordinasi ketatausahan Ditjen Bina Upaya Kesehatan Monitoring & Evaluasi Ketatausahaan Ditjen Bina Upaya Kesehatan Penyelesaian Administrasi Gaji PNS JUMLAH 15.103.181.000 450.000 1.030.738.000 285.831.000 1.197.690.000 231.855.000 537.189.000 769.435.000 3.041.280.000 108.316.000 2.043.954.000 1.544.400.000 219.088.009.000 244.982.328.000 REALISASI 91.328.279.320 2.699.751 5.427.017.974 1.367.773.765 1.346.925.000 1.150.997.600 1.800.415.005 6.199.688.100 1.541.180.000 6.768.600 8.510.240.000 1.369.182.000 16.449.606.000 136.500.773.115 % 604% 600% 527% 479% 112% 496% 335% 806% 51% 6% 416% 89% 8% 56%

78.900.000 772.200.000 92.440.000

74.345.000 689.980.000 86.305.000

94% 89% 93%

2 3

71.260.000

71.072.600

99%

106.000.000

97.240.000

92

1.120.800.000

1.018.942.600

91%

40

Kondisi yang dicapai: Untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis pada TA 2011, Subbag TU & Gaji melaksanakan 6 (enam) Kegiatan : 1. Peningkatan Keterampilan pengangendaan surat berbasis elektronik. terlaksananya pertemuan konsolidasi pelaksanaan tata usaha dalam pelaksanaan pengagendaan surat baik surat masuk maupun surat keluar serta pengagendaan jadwal acara pimpinan. 2. Penyusutan Arsip Ditjen Bina Upaya Kesehatan a. Kegiatan penyusutan arsip dilakukan dalam 6 tahap yaitu, Pendataan, Pemberkasan, Penyusunan, Penilaian, Pemilahan dan Penataan Arsip. b. Tersusunnya Daftar Pertelaan Arsip Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan TA. 2005-2009. c. Terlaksananya pemilahan antara arsip dan non arsip bagian program dan informasi Tahun 2006. Pertemuan Koordinasi Ketatausahaan Ditjen Bina Upaya Kesehatan a. Tersosialisasinya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 1538 Tahun 2011 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Kesehatan. b. Tersosialisasinya Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1019/Menkes/SK/V/2011 tentang Jadwal Retensi Arsip Keuangan Kementerian Kesehatan. c. Tersosialisasinya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam tata naskah dinas. Monitoring dan Evaluasi Ketatausahaan Terlaksananya Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Ketatausahaan di 6 (enam) UPT Ditjen Bina Upaya Kesehatan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka bertukar pikiran untuk penyelesaian permasalahan yang timbul dalam penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan. Penyelesaian Administrasi Gaji a. Dilaksanakan dalam 4 tahap: Pemberkasan Gaji, Penginputan Data Gaji, Falidasi Data Gaji dengan SIMKA dan Penghitungan pajak gaji. b. Tersusunnya daftar gaji sesuai dengan SIMKA c. Terselesaikannya SKPP dan proses pemindahan gaji PNS di 31 UPT yang tergaji di Ditjen Bina Upaya Kesehatan ke masing-masing UPT. d. Terselesaikannya penghitungan pajak gaji pegawai Ditjen Bina Upaya Kesehatan TA. 2011

3.

4.

5.

41

c. Subbagian Rumah Tangga Tabel 18. Pencapaian Kegiatan Subbagian Rumah Tangga Tahun 2011 KELUARAN (OUTPUT) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KEGIATAN TARGET Penyelesaian masalah-masalah BMN RS/UPT Vertikal Ditjen BUK Fasilitasi penyusunan laporan BMN Semester I, II dan Tahunan Pertemuan Konsultasi BMN RS/UPT Vertikal Ditjen BUK Penyelesaian administrasi BMN di RSUD Prop/Kota/Kab dana Dekon & TP Fasilitasi usulan penghapusan BMN di Lingkungan RS UPT Vertikal Ditjen BUK Pembinaan pengelolaan dan pengurusan BMN RS/UPT Vertikal Sosialiasi software sistem SIMAK BMN RS/UPT Vertikal Operasional Pimpinan (Sekertaris) Operasional Perkantoran 44 RS 44 RS 44 RS 302 RS 34 RS 44 RS 75 RS 12 Paket 12 Paket REALISASI 40 RS 40 RS 39 RS 237 RS 23 RS 40 RS 50 RS 12 Paket 12 Paket % 90.91 90.91 88.64 90.40 5.88 90.91 66.67 100 100

Kondisi yang dicapai : 1. Telah disosialisasikan Aplikasi SIMAK BMN di 45 UPT Vertikal dan 30 di Satker. 2. Laporan SIMAK BMN Semeser I, II dan Tahunan Ditjen Bina Upaya Kesehatan. 3. Proses Migrasi Sistem Aplikasi BMN dari Aplikasi SIMAK tahun 2008 ke Aplikasi SIMAK Tahun 2011. 4. Proses transfer In dan transfer Out perpindahan saldo BMN dari Satker 01 dan 03 ke satker 04. 5. Proses penghapusan dan lelang di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan RSUP. Dr. Moh. Hoesin Palembang. 6. Proses penyelesaian Hibah.

42

3. Pencapaian Kinerja A. Hasil Pencapaian Indikator Kegiatan Pada RKP 2011 dan Renstra Kementerian Kesehatan Tabel 19. Capaian Indikator Kegiatan Ditjen Bina Upaya Kesehatan pada RKP dan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2011

43

B. Hasil Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan Pada Inpres No. 14 Tahun 2011 Tabel 20. Capaian Indikator Inpres No.14 Tahun 2011

44

4. Penyerapan Anggaran Adapun alokasi dan realisasi berdasarkan kewenangan adalah sebagai berikut : Tabel 21. Alokasi & Realisasi Berdasarkan Kewenangan Tahun 2011 NO I KEWENANGAN Setditjen BUK 1. Bagian Program dan Informasi 2. Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas 3. Bagian Keuangan 4. Bagian Kepegawaian dan Umum 5. Belanja Modal II III IV Kantor Daerah Dekonsentrasi Tugas Pembantuan Jumlah ALOKASI DIPA 6.700.399.323.000 14.493.808.000 12.725.355.000 REALISASI %

6.545.582.235.312 97,69 10.770.130.370 4.766.774.600 74,31 37,46

6.383.657.041.000 267.695.715.000

6.374.135.301.933 137.958.926.876

99,85 51,54

21.827.404.000 8.248.829.668.000 19.800.000.000 2.848.930.000.000 17.817.958.991.000

17.951.101.500

82,24

7.345.566.129.968 89,05 18.125.352.292 91.54 2.533.126.995.095 88,92 16.442.400.712.634 92,28

Sedangkan realisasi berdasarkan kegiatan sebagai berikut : Tabel 22. Alokasi & Realisasi Berdasarkan Kegiatan Tahun 2011 NO 1 KEGIATAN Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan Peningkatan dan Pengawasan Rumah Sakit Indonesia ALOKASI DIPA 11.464.363.049.000 REALISASI 8.872.809.091.288 % 77,39

5.000.000.000

0,00

45

3 4

Pelayanan Kesehatan Dasar bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) Pelayanan Kesehatan Rujukan bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) Jumlah

1.000.000.000.000 5.348.595.942.000 17.817.958.991.000

999.457.091.000 5.344.510.860.000 15.216.777.042.288

99,95 99,92 85,40

5. Hasil Penilaian Kinerja Sebagai hasil dari sebuah evaluasi program dan kegiatan maka dilakukan penilaian terhadap kinerja Setditjen Bina Upaya Kesehatan melalui 2 pokok penilaian yaitu: A. Pencapaian Indikator Kinerja Penilaian terhadap capaian indikator kegiatan dibagi menjadi 2 kategori. yaitu : i. Pencapaian indikator tinggi. yaitu bila semua indikator tercapai targetnya ( 100%) ii. Pencapaian indikator rendah. yaitu bila tidak semua (salah satu) indikator kegiatan tercapai (<100%) B. Realisasi Anggaran Penilaian terhadap realisasi anggaran dibagi menjadi 2 kategori. yaitu : i. Realisasi anggaran tinggi. yaitu bila realisasi anggaran sama dengan atau lebih dari 89% ii. Realisasi anggaran rendah. yaitu bila realisasi anggaran kurang dari 89% Gambar 5. Penilaian Kinerja

Hasil dari penilaian capaian indikator kegiatan dan realisasi anggaran maka akan didapat hasil kinerja. yaitu : 1. Sangat memuaskan. yaitu bila pencapaian indikator tinggi dan realisasi anggaran tinggi (ITRT) 2. Memuaskan. yaitu bila pencapaian indikator tinggi dan realisasi anggaran rendah (ITRR) 3. Kurang memuaskan. yaitu bila pencapaian indikator rendah dan realisasi anggaran tinggi (IRRT) 4. Mengecewakan. yaitu bila pencapaian indikator rendah dan realisasi anggaran rendah (IRRR) 46

Gambar 6. Kuadran Penilaian Kinerja

Adapun rekapitulasi hasil capaian indikator kegiatan dan realisasi anggaran pada unit eselon II di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan adalah sebagai berikut: Tabel 23. Rekapitulasi Capaian Indikator & Realisasi Anggaran Setditjen Bina Upaya Kesehatan Tahun 2011 INDIKATOR NO KEGIATAN Jumlah Jumlah Tercapai 4 Jml tdk tersedia data 1 Jumlah tidak tercapai 1 Realisasi anggaran (%) 97,69%

Setditjen Bina Upaya Kesehatan

Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil capaian indikator kegiatan dan realisasi anggaran didapatkan hasil kinerja sebagai berikut :

47

Gambar 7. Hasil Kuadran Penilaian Kinerja


KUADARAN I Pencapaian Indikator Tinggi dan Realisasi Anggaran Tinggi (ITRT). KUADRAN II Pencapaian Indikator Tinggi dan Realisasi Anggaran Rendah (ITRR). KUADRAN III Pencapaian Indikator Rendah dan Realisasi Anggaran Tinggi (IRRT). KUADRAN IV Pencapaian Indikator Rendah dan Realisasi Anggaran Rendah (IRRR).

Setditjen Bina Upaya Kesehatan

6. Upaya WTP Dan Reformasi Birokrasi A. Upaya WTP Tahun 2011 1. Pembentukan Satgas WTP di Kantor Pusat dan 35 Satker UPT Vertikal Ditjen BUK 2. 3. Penandatanganan Pakta Integritas dan Komitmen Raih WTP 2012. Mengirimkan Surat Edaran Dirjen BUK tentang Penyetoran Sisa Dana dan Jasa Giro Jamkesmas tahun 2011 kepada 1091 RS/PPK dan 497 Dinkes Kab/Kota penerima dana Jamkesmas dan Jampersal. Menyusun pola tarif RS dan Balai BLU Menyusun besaran tarif pelayanan 31 satker BLU. Menyusun pedoman remunerasi RS dan Balai BLU. Menyusun besaran remunerasi Direksi, Dewas, dan pegawai 35 satker BLU. Menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) 35 satker BLU Menyusun pedoman pengelolaan dan pelaporan piutang BLU BUK. Melakukan reinventarisasi terhadap rekening di seluruh satker Ditjen BUK sebanyak 270 rekening dan telah diajukan persetujuan dengan hasil sebagai berikut : a. 260 rekening sudah mendapat persetujuan dari Kemkeu b. 2 rekening masih diproses di Kemkeu c. 2 rekening masih diproses di Setjen Kemkes. d. 3 rekening masih diproses di Ditjen BUK e. 3 rekening sudah ditutup 48

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Tabel 24. Tindak Lanjut Atas Temuan Hasil Pemeriksaan BPK-RI

B. Upaya Reformasi Birokrasi Langkah-langkah yang sudah dilakukan Setditjen Bina Upaya Kesehatan pada tahun 2011 dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi : 1. Pembentukan Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi 2. Sosialisasi keseluruhan jajaran Ditjen BUK Kantor Pusat dan UPT Vertikal tentang Program Reformasi Birokrasi 3. Penataan organisasi dan tata kerja 4. Penyusunan uraian jabatan struktural dari eselon I s/d eselon IV 5. Penyusunan uraian jabatan fungsional umum 6. Pemetaan jabatan 7. Analisis Beban Kerja 8. Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan 9. Pelaksanaan pelayanan publik di Unit Layanan Terpadu (ULT) Kementerian Kesehatan 10. Penyusunan peraturan Perundang-undangan bidang upaya kesehatan.

49

BAB V PENUTUP

Laporan ini diharapkan dapat menjadi informasi dalam membuat perencanaan serta untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program dan kegiatan yang akan datang sehingga kinerja dari Setditjen Bina Upaya Kesehatan dapat memenuhi tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. 1. KESIMPULAN Upaya optimal telah dilakukan untuk melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Setditjen Bina Upaya Kesehatan tahun 2011 dengan sumber daya dan sumber dana yang telah tersedia. Kesimpulan dari pelaksanaan program dan kegiatan pada Setditjen Bina Upaya Kesehatan Tahun 2011 antara lain : 1. Penyerapan anggaran Setditjen Bina Bina Upaya Kesehatan tahun 2011 tinggi yaitu 90,69%. 2. Pencapaian target indikator kinerja Setditjen Bina Bina Upaya Kesehatan tahun 2011 80 % yaitu dari 5 indikator terdapat 1 indikator yang tidak tercapai disebabkan tidak tersedianya data Pengawasan RS karena PP tentang Badan Pengawas RS belum terbit. Saat ini PP tersebut masih dalam tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM. 3. Penilaian kinerja dari Setditjen Bina Bina Upaya Kesehatan tahun 2011 termasuk kategori kurang memuaskan karena terdapat 1 indikator kinerja yang tidak tercapai walaupun penyerapan anggaran 90,70%. 2. SARAN Dalam meningkatkan kinerja Setditjen Bina Upaya Kesehatan maka beberapa saran yang dapat disampaikan antara lain: 1. Perlu telaah lebih mendalam terhadap indikator yang tidak ada data maupun tidak tercapai agar diketahui akar masalahnya dan tidak terjadi lagi pada tahun berikutnya. 2. Meningkatkan KIS (Koordinasi, Integrasi, dan Sinkronisasi) dalam pencapaian program dan kegiatan. 3. Penataan sistem informasi baik perencanaan maupun evaluasi yang memadai melalui pemanfaatan e-health. 4. Monitoring pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berkala dan kontinyu agar kendala atau hambatan yang dihadapi dapat segera teratasi. 5. Ditingkatkannya kemampuan teknis SDM sesuai dengan kapasitas beban kerjanya. 6. Perlunya peningkatan Kerjasama antar Bagian di Sekretariat Ditjen BUK yang merupakan miniatur dari keseluruhan BUK, bahkan miniatur dari Kementerian Kesehatan. Tentunya masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, maka diharapkan berbagai masukan yang akan sangat berharga untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Laporan Tahunan Setditjen Bina Upaya Kesehatan Tahun 2011 diucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya. 49

Lampiran 1 Kegiatan dan Indikator Setditjen Bina Upaya Kesehatan Pada RKP 2011 dan Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014

TARGET
2010 2011 2012 2013 2014

NO

KEGIATAN

OUTPUT Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin di Puskesmas Meningkatnya pelayanan kesehatan rujukan bagi penduduk miskin di RS Terselenggaranya Pengawasan Rumah Sakit Indonesia

INDIKATOR 1 Jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) vertikal yang ditingkatkan sarana dan prasarananya 2 Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) yang disusun Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin di Puskesmas Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas Jumlah Propinsi yang menyelenggarakan pengawasan RS

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan 2 Pelayanan Kesehatan Dasar bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) 3 Pelayanan Kesehatan Rujukan bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) 4 Peningkatan dan Pengawasan Rumah Sakit Indonesia

34

44

44

44

44

50

90

130

170

200

8.481

8.608

8.737

8.868

9.000

75

80

85

90

95

10

25

33

Lampiran 2 Kegiatan dan Indikator Setditjen Bina Upaya Kesehatan Pada Inpres No. 14 tahun 2011

51

Lampiran 3 Rincian Alokasi Dan Realisasi Anggaran Setditjen Bina Upaya Kesehatan Tahun 2011

52

You might also like