Professional Documents
Culture Documents
Standar Kompetensi
Memahami ketentuan Islam tentang jinayah dan hikmahnya
Pembunuhan berarti perbuatan seseorang yang mengakibatkan orang lain menjadi mati/hilang nyawanya, baik disengaja maupun tidak disengaja. Syeh Abd al-Qodir Audah menjelaskan bahwa pembunuhan adalah melenyapkan ruh anak Adam dengan perbuatan anak Adam yang lain.
Macam-macam Pembunuhan
Pembunuhan disengaja ( ) Pembunuhan yang menyamai sengaja ( ) Pembunuhan yang idak sengaja ( ) Terdapat pula yang menambahi macamnya, yaitu: Pencederaan sengaja ( ) Pencederaan yang tidak sengaja ( )
yaitu seorang mukallaf secara sengaja (terencana) membunuh orang yang terlindungi darahnya dengan cara dan alat yang biasanya dapat digunakan untuk membunuh, misalnya pisau, pedang, pistol, bom tangan, timah atau apa saja yang biasanya dapat digunakan sebagai senjata untuk memisahkan anggota jasad seperti barang yang ditajamkan seperti kayu, batu, bambu, jarum sebagai alat untuk membunuh. Ini termasuk memukul orang dengan benda berat dan besar yang boleh mengakibatkan kematian seperti batang besi, batang kayu, palu, batu besar dan lain-lain.
gambarannya adalah ketika ada orang melakukan sebuah pukulan yang pada umumnya tidak menyebabbkan kematian, seperti sekali tamparan di pipi, atau dengan menumbuk satu kali, akan tetapi mangsa mati, karena seperti ia memiliki sakit jantung atau lainnya, maka perbuatan ini digolongkan sebagai pembunuhan yang menyerupai sengaja.
Pembunuhan karena keliru, yaitu mukallaf melakukan perbuatan yang mubah (boleh) baginya, seperti memanah binatang buruan atau semisalnya, namun ternyata anak panahnya nyasar mengenai orang hingga mati. Atau sebuah pembunuhan yang tidak ada niat mebunuh atau memukul sama sekali. Seperti tersalah di dalam niat atau zann pelaku: melempar sesuatu yang ia sangka hewan buruan, ternyata manusia. Atau sangka ia kafir ternyata muslim. Termasuk di dalam pembunuhan tersalah adalah pembunuhan karena udzur syari yang diterima, seperti orang yang tidur dengan tidak sengaja bergerak dan menjatuhi orang lain yang tidur di sebelahnya sehingga menyebabkan orang tersebut mati.
Manusia tidak semena-mena terhadap harga diri manusia yang lain, dan sebaliknya ia akan menghargai eksistensi manusia. Manusia akan menempatkan manusia yang lain dalam kedudukan yang terhormat baik di mata hukum maupun dihadapan Allah SWT. Menjaga dan menyelamatkan jiwa manusia.