You are on page 1of 3

Alasan adanya perubahan Budaya 1.

Jika perusahaan mempunyai nilai-nilai yang kuat, yang tidak sesuai dengan Lingkungan yang berubah. 2. Adanya persaingan dan ingin bergerak dengan cepat. 3. Jika perusahaan masuk pada kelas menengah atau lebih jelek. 4. Jika perusahaan akan bergabung dengan perusahaan yang lebih besar (merger). 5. Perusahaan lebih kecil tetapi berkembang dengan pesat.

Faktor-faktor pendorong perubahan budaya perusahaan. 1. Situasi krisis yang kritis 2. Pergantian pimpinan dan tahapan dalam siklus hidup perusahaan 3. Usia organisasi atau perusahaan 4. Besarnya perusahaan 5. Kekuatan budaya yang telah ada 6. Adanya sub culture

Perbahan Budaya Perusahaan Melalui Terori Z Teori ini mengarah pada: 1. Konsensus dalam pengambilan keputusan 2. Memperluas peran pekerja dalam tiap tahap operasional 3. Sangat mempertimbangkan kesejahteraan karyawan. Perbedaan teori Z antara Amerika dan Jepang Karakteristik Masa kerja dalam Perusahaan Teori Amerika Umumnya jangka pendek Sering terjadi pemutusan hubungan kerja Merupakan suatu yang umum Sangat cepat, karyawan yg tidak cepat dipromosi, akan pindah ke perusahaan lain. Teori Jepang Pada beberapa perusahaan umumnya bekerja seumur hidup PHK sangat jarang dilakukan Sangat lambat, promosi besar belum tentu dilakukan setahun sekali.

Evaluasi dan Promosi bagi Karyawan

Sumber-sumber Penolakan Perubahan 1. Ketidak amanan anggota organisasi 2. Kerugian social yang memungkinkan 3. Kerugian ekonomis 4. Ketidak nyamanan 5. Kebencian control 6. Dampak yang tidak terantisipasi 7. Oposisi perserekatan

Pendekatan-pendekatan Untuk Mengurangi Penolakan Perubahan 1. Menyajikan informasi tambahan 2. Mendorong partisipasi 3. Jaminan terhadap kerugian 4. Hanya mengadakan perubahan yang diperlukan 5. Upaya menjaga kebiasaan dan hubungan informal yang berguna 6. Membangun kepercayaan 7. Menyajikan konseling 8. Mengijinkan negosiasi.

PENYIMPANGAN DALAM PERUBAHAN Faktor penyimpangan dalam perubahan yang paling dominan adalah manusianya

atau perilaku individu pelaksananya. Menurut Vardi dan Weitz (2004) ada lima penyimpangan : 1. Interpersonal; penyimpangan perilaku yang merugikan dirinya sendiri. 2. Penyimpangan yang merugikan orang lain. 3. Produksi; penyimpangan yang merugikan perusahaan dalam bentuk menghambat efektivitas dan efisiensi kegiatan operasi. 4. Properti; penyimpangan yang tergolong merugikan organisasi dalam bentuk fisik (mencuri, merusak asset perusahaan). 5. Penyimpangan politik; penyimpangan yang tidak kasat mata, karena memakai intrik, korbannya tidak hanya perusahaan tetapi juga individuindividu.

Motif Penyimpangan

1. Kesempatan; individu melihat adanya kesempatan untuk menyimpang. 2. Kesenangan; motif ini terkait dengan kelainan psikologi individu, dimana melakukan penyimpangan menjadi semacam hobi dan bahkan tantangan. 3. Kebencian; penyimpangan terjadi sebagai wujud balas dendam.
Penyebab Penyimpangan

1. Berasal dari individu sendiri; seperti kepribadian, norma yang dianut dll. 2. Jabatan atau posisi individu; kekuasaan dipakai. 3. Kelompok kerja; dari dalam atau luar kelompok, memberikan tekanantekanan, kebencian yang dapat merugikan individu lain atau organisasi. 4. Organisasi tempat bekerja; beban kerja yang berat dapat mendorong melakukan penyimpangan.

Cara memcegah penyimpangan

Tidak hanya melakukan pengawasan yang canggih tetapi harus membangun governance mechanism yang komprehensif dalam mengawasi jalannya perubahan. Mekanismenya terdiri dari tiga tinggkatan: 1. Individu melalui pendekatan spiritualitasnya. 2. Atasan langsung/pimpinan (significant others) biasanya menjadi role model bagi anak buahnya. 3. Organisasi (Budaya Organisasi); nilai-nilai, norma yang dianut organisasi sebagai kepribadian organisasi (the personality of an organization). Faktor tambahan (DiMaggio dan Powell, 1983) 4. Isomorphic pressure (mekanisme dari pemerintah); peraturan pemerintah yang konsisten seperti kedisiplinan harus dibawa ke tempat kerja. 5. Memetic; kecenderungan meniru apa yang dianggap baik atau berhasil di masyarakat. Di dalam bisnis meniru dikenal sebagai Benchmarking untuk mendapatkan best practices. Jika dianggap sebanding (comparable) dilakukan, Dan jangan lupa ada sistem peringatan dini (early warning system) sebagai bentuk pengawasan.

You might also like