Professional Documents
Culture Documents
DESAIN PENELITIAN
menguji kebenaran hipotesis) Memperhitungkan validitas luar dan dalam (dapat mengendalikan/mengontrol varians)
dr var tergantung akibat var bebas Kontrol variabel luar: kondisi variable luar yg homogen, randomisasi subyek, dan melakukan matching Minimasi kesalahan varians: kontrol terhadap kondisi pengukuran, meningkatkan reliabilitas pengukuran
A. RANCANGAN PENELITIAN
1. 2.
1. 2.
Jenis Penelitian
Penelitian ilmiah tatacara pelaksanaan mengikuti metode ilmiah Penelitian non-ilmiah tatacara pelaksanaan tidak mengikuti metode ilmiah
Metode Ilmiah
Merupakan teknik /pendekatan yg digunakan dalam penelitian
Menerapkan prinsip logis Penemuan, pengesahan, penjelasan kebenaran
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7
B. Desain Penelitian
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
A. PRINSIP RPE
Definisi : RP untuk mempelajari fenomena dalam kerangkan SEBAB-AKIBAT dengan cara memberi PERLAKUAN pada SUBJEK UJI penelitian. Maknanya, terdapat : Sebab VARIABEL BEBAS Perantara VARIABEL PERANTARA mekanisme kerja menegaskan LANDASAN TEORI untuk prediksi HIPOTESIS Akibat VARIABEL TERGANTUNG tolok ukur, efek. Ciri : -SEBAB-AKIBAT -MANIPULASI/PERLAKUAN pada SUBJEK UJI -Pemonitoran PERUBAHAN/EFEK -Pengendalian VARIABEL PENGACAU
11 Pelatihan Metodologi Penelitian,15-30 Agustus 2008
KELOMPOK PERLAKUAN Pola dasar : KELOMPOK KONTROL Pengendalian VARIABEL PENGACAU : -Menggunakan rancangan percobaan tertentu -Menggunakan analisis statistik tertentu Macam manipulasi :
Perlakuan vs tanpa perlakuan P : X OP K : - OK K = kontrol negatif Perlakuan lebih banyak vs lebih sedikit P : XXX OP K : -X OK K = kontrol pembanding Perlakuan vs perlakuan lain (standar) P : X OP K : Z OK K = kontrol positif
2. RPE KUASI/SEMU
= TIDAK bisa secara ACAK a. RPE SERI = time series design OOXOO
b. RPE SERI = anova time series design b. RPE ULANG OOXOO = pre test post test control group design OOXOO R : O1 --- X O2 O3 --- (-) O4 c. RPE FAKTORIAL = acak lengkap pola n arah n = jumlah variabel eksperimen > 1
13 Pelatihan Metodologi Penelitian,15-30 Agustus 2008
c. RPE ULANG NONRANDOM = anova time series design O1 --- X O2 O3 --- (-) O4
Experimental Designs
5 Types of Designs Pretest-Posttest Control Group Design Posttest Only Control Group Design Solomon Four Group Design Factorial Designs Blocking Designs
Pretests
Purpose of pretest: Demonstrate that randomization worked that groups are equivalent at baseline Also, if groups are different in some way, we can statistically control for this since we have pretest data Only problem: pretest may sensitize participants to the IV manipulation In some cases then, no pretest is a better design
isoflavones, genistein and genistin, inhibit rat myoblast proliferation, fusion and myotube protein synthesis, J. Anim, Sci.,75(56):1291-1297. lampiran 1
Tujuan : mengevaluasi apakah genistein dan genistin mempunyai efek penghambatan proliferasi secara pada kultur sel myoblast. Rancangan penelitian : -variabel bebas : konsentrasi genistein dan genistin -variabel tergantung : proliferasi sel myoblast Analisis statistik : -parameter yang diukur : waktu pemaparan, protein yang terbentuk -Anova, t test
18
Combines the previous 2 designs together Can evaluate several effects within 1 experiment Allows one to examine effects of the IV manipulation (treatment) Allows one to see if the pretest had an effect Allows one to examine effects of the IV manipulation (treatment) above and beyond any pretest effects (interaction) Note: one is essentially treating the pretest as an additional IV
Solomon as 2 x 2 Factorial
Pretest
No Pretest
Group 1
Group 3
Treatment Main Effect
Treatment
Group 2 Group 4
No Treatment
Factorial Designs
2 x 2 Factorial
High NFC Low NFC
High SV
Group 1 (N=50)
Group 2 (N=50)
Low SV
Group 3 (N=50)
Group 4 (N=50)
Blocked or mixed designs are appropriate when we have factors we are interested in that we cannot manipulate, and / or sample size is very small Examples: IQ, Gender, Race Key feature is this: participants are sorted into categories (blocked) according to some variable and then are assigned to groups
Tujuan : mengevaluasi apakah konsumsi soy isoflavon memberikan pengaruh hormonal pada wanita postmenopause. Rancangan penelitian : -studi epidemiologi dengan adanya perlakuan pada subjek uji RPE -subjek uji random -cross over design : skor kelompok perlakuan vs kelompok baseline Analisis statistik : -Anova, t test
26
27
A. PRINSIP RPNE
Banyak diterapkan dalam SURVEY EPIDEMIOLOGI
Tujuan : 1.EKSPLORASI DESKRIPTIF survey deskriptif non-analitik Ex. Efek, faktor resiko 2.Analisis dinamika KORELASI survey deskriptif analitik Ex. Faktor resiko vs efek -FAKTOR RESIKO : variabel bebas, variabel perantara (intrinsik, ekstrinsik) -EFEK : variabel tergantung
29
2. ANALITIK
(deskriptif analitik)
Ex. Penggunaan kloramfenikol vs kasus anemia aplastik
Eksplorasi deskriptif masyarakat Instrumen : telpon, kuisoner, wawancara Ex. pola penggunaan antibiotik di daerah X
a. CROSS SECTIONAL Pengamatan faktor resiko dan efek bersamaan RASIO PREVALENSI (RP) b. CASE STUDY / CASE CONTROL Efek ditelusuri ke belakang faktor resikonya ODDS RATIO (OR) c. COHORT STUDY Faktor resiko diamati efek ke depannya RESIKO RELATIF (RR)
30
CROSS SECTIONAL
Populasi (sampel)
FR (+)
FR (-)
RP
A : C A+B C+D
31
Contoh kasus
Penelitian untuk mencari hubungan antara kebiasaan menggunakan obat nyamuk semprot dengan kejadian batuk kronik berulang (BKB). Pertanyaan penelitian: Apakah ada hubungan antara kebiasaan menggunakan obat nyamuk semprot dengan kejadian batuk kronik berulang (BKB).
Contoh kasus
Identifikasi variabel: Faktor resiko yang diteliti: penggunaan obat nyamuk semprot Efek: BKB pada balita Faktor resiko yang tidak diteliti: riwayat asma dalam keluarga, tingkat sosial ekonomi, jumlah anak dll. Penetapan subyek penelitian: Populasi terjangkau: Balita pengunjung poliklinik yang tidak memiliki riwayat asma dalam keluarga, tingkat sosial ekonomi, jumlah anak Sampel: dipilih sejumlah anak balita sesuai dengan perkiraan besar sampel (misalnya 250 anak)
Contoh kasus
Pengukuran: Faktor resiko: ditanyakan apakah di rumah subyek biasa digunakan obat nyamuk semprot Efek: dengan kriteria tertentu ditetapkan apakah subyek menderita BKB
Ya
Tidak
Jumlah
Ya Tidak
30 15
70 135
100 150
Contoh kasus
Interpretasi: Ada 100 anak terpejan obat nyamuk, 30 anak menderita BKB ---tingkat prevalens: 30/100=0,3 Ada 150 anak yg tidak terpejan obat nyamuk; 15 anak menderita BKB ---- tingkat prevalens: 15/150=0,1 Rasio prevalens= 0,3/0,1= 3 Rasio prevalens = 1 artinya tidak ada pengaruh Rasio prevalens > 1 berarti variabel tersebut merupakan faktor resiko
Memungkinkan menggunakan populasi masyarakat umum Desain relatif mudah, murah dan hasil cepat didapat Dapat untuk meneliti sekaligus banyak variabel Dapat dimasukkan sebagai tahapan pertama untuk penelitian Kohort atau eksperimen
Kelemahan
1. 2. 3. 4. 5.
Sulit menentukan sebab akibat karena pengambilan data resiko dan efek dilakukan secara bersamaan Studi prevalensi lebih banyak menjaring subyek yang mempunyai masa sakit yang panjang dari pada yang pendek Dibutuhkan subyek uji yang besar Tidak menggambarkan perkembangan penyakit, insiden maupun prognosis Tidak praktis untuk meneliti kasus yang jarang
Merumuskan pertanyaan penelitian Identifikasi variabel: faktor resiko dan efek Penetapan subyek Melakukan observasi Melakukan analisis data
MATCHING
Retrospektif
Retrospektif
FR (+) (A)
FR (-) (B)
FR (+) (C)
FR (-) (D)
OR
AxD BxC
40
Contoh kasus
di suatu kecamatan ditemukan kematian neonatus sangat tinggi yang kemungkinan disebabkan oleh pemotongan tali pusar yang tidak steril Pertanyaan penelitian: Bagaimanakah pengaruh pemotongan tali pusar secara steril dalam mencegah kematian neonatus? Desain penelitian: studi kasus kontrol dengan population based Kasus: semua bayi yang lahir di kecamatan A dalam waktu B, yang meninggal dalam 28 hari pertama Kontrol: semua bayi yang lahir di kecamatan A dalam waktu B, yang masih hidup setelah 28 hari Faktor preventif yang ingin diteliti: pemotongan tali pusat yang steril
Contoh kasus
Pengukuran: Faktor resiko: pemotongan talipusat secara steril Efek: insidensi kematian
pemotongn Neonatus
Tak steril
steril
Jumlah
kasus kontrol
38 1120
63 3615
101 4735
Hasil
Rasio odds= 38x3615/1120x63 = 1.95 PAR (Population attribute risk)= 1120/4735x(1.95-1) = 0.49 1120/4735x(1.95-1) + 1 Kesimpulan: hampir 50 % kasus kematian neonatus dapat dicegah dengan menghilangkan faktor resiko yaitu pemotongan tali pusat yang tidak steril
RPNE, case control study retrospektif Faktor resiko: -konsumsi buah dan sayur -GST genotipe Efek: Head and neck cancer Metode: -interview, kuisioner pola diet Efek (+) (kasus) interview intake 1 tahun sebelum diagnosis Efek (-) (kontrol) interview intake tahun sebelumnya -pengambilan sampel darah Analisis: Odds ratio dengan confidential interval (CI) 95%
44 Pelatihan Metodologi Penelitian,15-30 Agustus 2008
Kelebihan
Dapat untuk meneliti kasus yang jarang Hasil dapat diperoleh dengan cepat Beaya relatif sedikit Subyek penelitian relatif sedikit Dapat mengidentifikasi berbagai faktor resiko
kelemahan
Daya ingat responden kurang baik, catatan medik
tidak akurat --- bias data Validasi informasi sukar diperoleh Kontrol dan kasus sering tidak seimbang dalam faktor eksternal Tidak dapat dipakai untuk lebih dari satu variable dependen
RPNE, case control study retrospektif Faktor resiko: -konsumsi buah dan sayur -GST genotipe Efek: Head and neck cancer Metode: -interview, kuisioner pola diet Efek (+) (kasus) interview intake 1 tahun sebelum diagnosis Efek (-) (kontrol) interview intake tahun sebelumnya -pengambilan sampel darah Analisis: Odds ratio dengan confidential interval (CI) 95%
47 Pelatihan Metodologi Penelitian,15-30 Agustus 2008
Merumuskan pertanyaan penelitian Penetapan subyek Memilih kelompok kontrol Identifikasi variabel: faktor resiko dan efek Melakukan observasi Melakukan analisis data
COHORT STUDY
Populasi (sampel) Subjek dengan efek (-) = kasus FR (+) FR (-)
Prospektif
Prospektif
RR
49
A : C A+B C+D
Contoh
Penelitian dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara ibu perokok pasif (ayah merokok) dengan kelahiran kecil untuk masa kehamilan pada bayi Pertanyaan penelitian: Bagaimanakah pengaruh ibu perokok pasif (ayah merokok) terhadap kelahiran kecil untuk masa kehamilan pada bayi? Desain penelitian: studi kohort Subyek kohort: ibu hamil dengan perokok pasif Kontrol: ibu hamil bukan perokok pasif/aktif
Contoh kasus
kecil
Normal
Jumlah
30 12
970 988
1000 1000
Hasil
Resiko Relatif= 30x1000/12x1000 = 2,5 Kesimpulan: Perokok pasif memberikan resiko relatif untuk kelahiran kecil sebesar 2,5 kali
RPNE, cohort study prospektif Tujuan: evaluasi polimorfisme gen pada perokok dan nonperokok, terkait dengan kerusakan DNA yang diinterpretasi melalui comet assay Faktor resiko: -polimorfisme pada gen GSTM1, CYP1A1, DNA repair gene) -merokok Diamati ke depan apakah menimbulkan efek Efek: kerusakan DNA yang diukur dengan comet assay Variabel kendali: umur, status kesehatan, konsumsi alkohol, obat dan vitamin Metode: -interview -comet assay untuk melihat efek kerusakan DNA Analisis statistik: Anova
53 Pelatihan Metodologi Penelitian,15-30 Agustus 2008
Kelebihan
Disain terbaik untuk menentukan insidens perjalanan
penyakit Pilihan terbaik untuk kasus yang bersifat fatal dan progresif dan dapat menerangkan hubungan faktor resiko dengan efek secara lebih jelas Dapat digunakan untuk meneliti beberapa efek sekaligus
kelemahan
Memerlukan waktu lama dan rumit Sarana dan beaya tinggi Terancam adanya drop out Menimbulkan masalah etika
RPNE, cohort study prospektif Tujuan: evaluasi polimorfisme gen pada perokok dan nonperokok, terkait dengan kerusakan DNA yang diinterpretasi melalui comet assay Faktor resiko: -polimorfisme pada gen GSTM1, CYP1A1, DNA repair gene) -merokok Diamati ke depan apakah menimbulkan efek Efek: kerusakan DNA yang diukur dengan comet assay Variabel kendali: umur, status kesehatan, konsumsi alkohol, obat dan vitamin Metode: -interview -comet assay untuk melihat efek kerusakan DNA Analisis statistik: Anova
56 Pelatihan Metodologi Penelitian,15-30 Agustus 2008