Professional Documents
Culture Documents
I.
1. 2. 3. 4. 5.
Definisi Wirausaha dan Kewirausahaan Karakteristik Pribadi Wirausaha Peran Wirausaha Bagi Lingkungannya Mitos dalam Kewirausahaan Wirausaha, Manajer dan Organisasi II. Motivasi Berwirausaha & Proses Terbentuknya Wirausaha
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Motivasi Berwirausaha Reinforcement Theory Proses kewirausahaan Diawali oleh Inovasi (Carol Noore) Teori-teori Terbentuknya Wirausaha 7 rahasia menjadi enterprener Esensi kewirausahaan III. Pengembangan Kreativitas
1. 2. 3. 4. 5.
Definisi Kreativitas Atribut dari Kreativitas Proses Kreativitas Hubungan Kreativitas dengan Kewirausahaan Manajemen Kreativitas IV. Pengembangan Ide Usaha
1. 2. 3. 4. 5.
Sumber Penemuan Ide-Ide Baru Metode Pengembangan Ide Creative Problem Solving Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk Manajemen Proses Produk Baru
PENGANTAR
Sesuai dengan pengelompokkan program pembangunan di bidang ekonomi menurut Program pembangunan nasional 2000 2004 ke dalam tujuh kelompok program antara lain kelompok program pertama, yaitu menanggulangi kemiskinan dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dan kelompok program kedua, yaitu mengembangkan usaha skala mikro, kecil menengah dan koperasi, maka program-program yang harus dilaksana-kan dan penting untuk digarisbawahi adalah :
1. 2. 3.
Program penciptaan iklim usaha yang kondusif Program peningkatan akses kepada sumber daya produktif Program pengembangan kewirausahaan dan kredit usaha kecil menengah berkeunggulan kompetitif . Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan haruslah mendukung program pemerintah tersebut melalui pendidikan serta penerapan program kepada masyarakat khususnya para mahasiswa. Perguruan tinggi banyak menghasilkan lulusan pekerja, bukan wirausahawan, yang dengan pengua-saan sains dan teknologinya berusaha secara mandiri dalam mensejahterakan diri dan masyarakatnya. Walaupun ada beberapa sarjana yang berhasil membangun industri atau perusahaan dan kreatifitasnya dapat menjadi suatu produk komoditas pasar, namun hal tersebut bukan sebagai akibat dari tumbuhnya sikap kewirausahaan sebagai hasil pendidikan formal. Oleh kare-na itu secara umum Laboratorium Pengembangan Kewirausahaan (LPWU) Universitas Gunadarma, mengembangkan visi dan misi kurikulumnya seba-gai berikut:
1. 2. 3.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas status bekerja Menumbuhkembangkan budaya kewirausahaan di lingkungan kampus untuk mendorong terciptanya wirausahawan baru. Mendorong pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan menjadi pe-rangkat yang dapat digunakan oleh masyarakat dan bernilai komersial.
4.
Mewujudkan sinergi potensi perguruan tinggi dengan potensi industri/ usaha kecil dan menengah, sehingga dapat menumbuhkembangkan industri kecil dan menengah yang mandiri.
5. 6.
Meningkatkan peluang keberhasilan wirausaha baru melalui kegiatan pelayanan konsultasi terpadu. Mendorong akselerasi pemulihan ekonomi (economy recovery) Indonesia melalui penanggulangan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja dengan tumbuhnya wirausaha baru yang kuat, baik dari segi kualitas barang produksi dan jasa maupun dari segi pemasarannya. Dalam makalah ini juga diberikan contoh-contoh kasus tentang kewirau-sahaan, agar dapat menjadi informasi bagi pembaca. Namun demikian, makalah ini juga masih sangat jauh dari sempurna, karena penulis menyadari bahwa ilmu kewirausahaan sebagai suatu seni masih akan selalu berkembang, baik dari segi metode maupun alatnya. Oleh karena itu, penulis akan tetap selalu berharap untuk mendapatkan masukan berupa kritik dan saran dari temanteman pembaca. Semoga makalah ini dapat berguna .
BAB I
1.1.
Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang sekarang dan menjual kemudian dengan harga yang tidak pasti (Cantillon). Wirausaha adalah orang yang memindahkan sumber-sumber ekonomi dari daerah dengan produktivitas rendah ke daerah dengan produktivitas dan hasil lebih tinggi (J.B Say). Wirausaha adalah orang yang menciptakan cara baru dalam mengorga-nisasikan proses produksi (Schumpeter). Tugas Wirausaha adalah melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda, bukan hanya sekadar dengan cara yang lebih baik.
1.2.
Sifat kepribadian wirausaha dipelajari guna mengetahui karakteristik perorangan yang membedakan seorang wirausaha dan bukan wirausaha.
David McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tingkah laku orang yang memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha. Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi adalah:
a. b. c.
Memilih resiko moderate. Dalam tindakannya dia memilih melaku-kan sesuatu yang ada tantangannya, namun Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatannya. Artinya kecil sekali kecenderungan untuk Mencari umpan balik (feed back) tentang perbuatan-perbuatannya.
dengan cukup kemung-kinan untuk berhasil. mencari kambing hitam atas kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya.
d.
Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga dila-kukan oleh para ahli dengan menggunakan teori letak kendali (locus of control) yang dikemukakan oleh J.B. Rotter. Teori letak kendali menggam-barkan bagaimana meletakkan sebab dari suatu kejadian dalam hidup-nya. Apakah sebab kejadian tersebut oleh faktor dalam dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau faktor diluar kendalinya. Dua kategori letak kendali menurut Rotter yaitu:
Internal
Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa yang akan dicapainya. Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik wirausaha seperti lebih cepat mau menerima pembaharuan (inovasi).
Eksternal
Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung pada usaha seseorang, melainkan juga oleh keberuntungan, nasib, atau keter-gantungan pada pihak lain, karena adanya kekuatan besar disekeliling seseorang.
Management
Systems
International
menyebutkan
karakteristik
pribadi
wirausaha
(personal entrepreneurial
Mencari peluang Keuletan Tanggungjawab terhadap pekerjaan Tuntutan atas kualitas dan efisiensi Pengambilan resiko Menetapkan sasaran Mencari informasi Perencanaan yang sistematis dan pengawasannya Persuasi dan jejaring/koneksi Percaya diri 1.3. PERAN WIRAUSAHA BAGI LINGKUNGANNYA
Dalam pandangan Schumpeter, seorang wirausaha adalah inovator. Hanya seseorang yang sedang melakukan inovasi yang dapat disebut sebagai wirausaha. Mereka yang tidak lagi melakukan inovasi, walaupun pernah, tidak dapat lagi dianggap sebagai wirausaha. Wirausaha bukan-lah jabatan, melainkan suatu peran.
Berdasarkan pengertian tentang wirausaha yang telah dibahas sebelum-nya dapat disimpulkan bahwa peran wirausaha yang utama bagi ling-kungannya adalah sebagai berikut:
Memperbaharui dengan merusak secara kreatif. Dengan keberaniannya melihat dan mengubah apa yang sudah diang-gap mapan, rutin, dan memuaskan.
Mengambil dan memperhitungkan resiko Mencari peluang dan memanfaatkannya Menciptakan organisasi baru 1.4. MITOS DALAM KEWIRAUSAHAAN
Berikut ini rincian mitos kewirausahaan yang dikumpulkan oleh Michael Robert dan Alan Weiss, dan sejumlah bukti yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang menentang mitos tersebut.
a.
Wirausaha bukan pengambil resiko besar, melainkan seorang yang menghitung resiko yang akan diambilnya.
Tantangan ada namun dengan upaya tertentu, tantangan itu akan dapat dicapai.
b.
Yang mengubah restoran fast food McDonalds menjadi raja dibidang franchising adalah Ray Kroc, pimpinan Intrepreneur di dalam perusahaan bukanlah pemilik.
c.
Inovasi dilakukan dengan ketrampilan atau keahlian dan bukan pembawaan atau milik budaya tertentu. Ia
dilakukan dimana-mana.
Musuh inovasi adalah birokrasi yang terdapat di perusahaan besar ataupun kecil.
d.
Sebagian keberhasilan besar dimulai dari gagasan baru yang sederhana, misalnya walkman muncul sebagai produk baru yang sukses berasal dari keinginan tetap mendengar musik secara pribadi selagi berolahraga. e. Wirausaha adalah pencetus gagasan saja.
f.
g.
Ray Kroc memperbaharui bisnis hamburger dengan mengadakan pengamatan terus-menerus atas restoran
McDonalds.
Fred Smith menghasilkan undergraduate thesis model distribusi barang kiriman kecil (parcel) dari pengamatan
di kantor pos dan perusahaan pengiriman UPS. Thesisnya dinilai C oleh dosennya, namun gagasannya setelah diterapkan menjadi perusahaan Federal Express yang sangat sukses.
h.
1.5.
Peran wirausaha pendiri adalah melahirkan suatu organisasi baru, baik sendiri maupun bersama suatu kelompok. Setelah lahir maka wirausaha pendiri melakukan upaya pengembangan organisasi hingga sampai organisasi tidak lagi tergantung pada pendiri. Pelaksanaan organisasi memerlukan manajemen yang menguatkan organisasi dengan sistem manajemen dan mengurangi ketidak-pastian dan ketergantungan pada faktor subjektivitas pendiri.
Dalam diagram berikut ini diperlihatkan bagaimana orientasi manaje-men, yang menciptakan birokrasi, yang berbeda dengan orientasi kewira-usahaan, yang menciptakan inovasi:
MANAJEMEN
KEWIRAUSAHAAN
Adil
Unik, dikhususkan
Pasti
BIROKRASI
INOVASI
Pengembangan sistem dan budaya organisasi harus dapat menam-pung manajemen yang baik dan juga adanya kewirausahaan. Salah satu pola yang ada untuk menampung kewirausahaan di dalam organisasi mapan adalah wirausaha-intra (intrapreneurs). Pengembangan kewirausa-haan di dalam perusahaan dapat terjadi pada tiga tingkatan, yaitu:
Individual (intrapreneurs / product champions) Kelompok kerja (entrepreneurial team / skunworks) Oganisasi / Perusahaan (entrepreneurial organization) Di Indonesia tidak jarang ditemui perusahaan yang berada dalam kotak Tidak Layak Untuk Terus yaitu baik manajemen dan kewirausahaan yang dimilikinya belum cukup menyiapkan manajemennya dan sudah meninggalkan perusahaan untuk membangun bisnis baru. Wirausaha pendiri dapat dianggap sempurna bila organisasi yang didirikannya da-pat mencapai kotak ideal yaitu baik manajemennya dan kewirausahaan organisasinya dalam taraf baik.
BAB II
Kebutuhan atau Kesenjangan KebutuhanPencarian Jalan Keluar untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhanPilihan Perilaku untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan
Penentuan kebutuhan di masa yang akan datang dan pencarian bagi cara pemenuhannya Evaluasi atas Pemuasan Kebutuhan
Physiological
Wirausaha yang memiliki motivasi ini selalu ingin berprestasi/ meraih yang terbaik, umumnya memiliki ciri-ciri :
Ingin mengatasi sendiri kesulitan-kesuliatan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk dapat mengukur keberhasilan atau kegagalan Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi Berani menghadapi resiko dengan penuh tantangan Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang. 2.NPow,
Senang bersaing
yaitu hasrat untuk dapat diterima dan disukai oleh orang lain. Wirausaha yang berafiliasi tinggi lebih menyukai persahabatan, bekerjasama daripada persaingan dan saling pengertian.
Mengapa
orang
berhasrat
untuk
berwirausaha
The desire for higher income The desire for a more satisfying career The desire to be self directed The desire for the prestige that comes to being a business owner The desire to run with a new idea or concept The desire to build long term wealth The desire to make a contribution to humanity or to a specific cause Menurut Wirasasmita (1994), orang berhasrat untuk berwirausaha karena :
1. Alasan Keuangan, yaitu mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari pendapatan tambahan, sebagai jaminan stabilitas keuangan.
2. Alasan Sosial, yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan dihormati, utnuk menjadi panutan, agar dapat bertemu dengan orang banyak.
3. Alasan Pelayanan, yaitu memberi pekerjaan kepada masyarakat, membantu anak yatim, membahagiakan orang tua, demi masa depan keluarga
4. Alasan pemenuhan diri, yaitu menjadi atasan/ mandiri, untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, untuk menjadi produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi
Menciptakan manfaat Meningkatkan nilai inovasi Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan Menyajikan apa yang dianggap bernilai dari pelanggan Konsep 3M (A.Gym)
Shapero & Sokol (1982) : tidak semua wirausaha lahir dan berkembang menjadi jalur yang sistematis dan terencana.
Penyebab :
1. 2. 3.
Negative displacement Being between things Having positive pull 2. TEORI GOAL DIRECTED BEHAVIOR
Wolman (1973) : Seseorang menjadi wirausaha karena termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu
Keputusan menjadi wirausaha diambil dengan tujuan memecahkan masalah kekurangan yang dia miliki. Masalah kekurangan diidentifikasi dengan adanya HARAPAN sebagai pemecahan.
Sebelum mengambil keputusan untuk berwirausaha, seseorang memiliki berbagai macam pertimbanganpertimbangan.
Pengambilan keputusan tidak mudah bahkan menimbulkan konflik, antara dirinya sendiri bahkan dengan orang lain
Moore (1954) : Pengambilan keputusan adalah perpaduan antara kegiatan berpikir, memilih dan bertindak.
Crimmon (1976) : pengambilan keputusan dapat mengarahkan perilaku tindakan seseorang dalam mencapai tujuannya.
Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pengambil keputusan itu sendiri
Bandura (1986) : keyakinan tentang konsekuensi yang diterima setelah seseorang melakukan suatu tindakan tertentu.
Jenis-jenis Insentif Outcome Expectancy : primer, sensoris, sosial, ekonomis, aktivitas, status, pengaruh, terpenuhinya standar internal.
Kesalahan dalam :
Pengelolaan uang Pengelolaan usaha dan manajemen Kompetensi Kredit perbankan Membidik pasar Administrasi usaha dan hukum 2.5 7 rahasia menjadi enterprener
Berani mengambil resiko terbesar Meminimumkan mimpi-mimpi besar Hargai pelanggan lebih tinggi Pelihara anak buah anda Dalam kondisi susah, mampu bertahan Percaya pada diri sendiri Punya gairah dan semangat untuk maju 2.6 Esensi kewirausahaan
Harus berbeda dengan yang lain, agar mampu bersaing dengan cara :
BAB III
PENGEMBANGAN KREATIVITAS
3.1.
DEFINISI KREATIVITAS
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam membuat sesu-atu menjadi baru dalam keberadaannya. Kreativitas juga berhubungan dengan adanya perubahan ide. Beberapa contoh orang yang memiliki kreativitas dalam bidangnya yaitu Pablo Picasso, maestro dalam seni lukis mengatakan bahwa dampak dari kreasi adalah dampak pertama dari suatu pengrusakan. 3.2. ATRIBUT KRETIVITAS
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Percaya diri.
g.
h.
i.
Fleksibel
j.
k.
Motivasi tinggi.
l.
m. Selektif
n.
o.
3.3.
PROSES KREATIVITAS
Berdasarkan fungsinya otak dibedakan atas fungsi otak kiri yang menangani berpikir logika, rasional, dan analitik. Sedangkan fungsi otak kanan mengatur tingkat emosional dan pengalaman intuisi. Kreativitas memerlukan kedua fungsi otak tersebut. Berikut ini adalah gambaran proses dari kreativitas :
AKTIVITAS Penelitian lingkungan Persiapan perjalanan mulling things over Pengalaman yg ada Riset pasar Captain of industri
GAYA PSIKOLOGI Intuisi / emosi Detail / perencanaan Intuisi Intuisi Detail / rational Detail / ration
Hubungan kreativitas dengan kewirausahaan sangat erat dan terka-dang overlap walaupun tidak sama diantara keduanya Entrepreneur Capacity
Berdasarkan atas gambar diatas maka hubungan antara kreativitas dengan kewirausahaan dibedakan atas 4 kategori:
Kategori 1 Perusahaan dengan kreativitas tinggi tetapi sedikit dalam penggunaan konsep kewirausahaan seperti Manajemen artis yang harus menam-pilkan artis berbeda dengan sebelumnya dalam beberapa hal seperti penampilan tetapi hanya bergerak dalam bidang hiburan dimana artis tersebut terlibat.
Kategori 2 Perusahaan dengan kreativitas rendah tetapi memakai banyak konsep kewirausahaan yaitu perusahaan franchising fast food seperti Mc-Donalds dimana kreativitas rendah karena perusahaan ini harus mengikuti peraturan dari pemberi franchising (franchisor) sedangkan berdasarkan kewirausahaan konsep franchising merupakan konsep usaha yang baik.
Kategori 3 Perusahaan dengan kreativitas tinggi dan tinggi dalam penggunaan konsep kewirausahaan seperti Perusahaan Film dimana memerlukan kreativitas tinggi dalam menciptakan film-film bermutu dan diterima masyarakat. Mereka mengembangkan berbagai jenis film dengan berbagai lapisan penonton atau melakukan diversifikasi produk sesuai konsep kewirausahaan.
Kategori 4 Perusahaan yang tidak menggunakan kreativitas dan kewirausahaan dalam melaksanakan kegiatannya seperti pada birokrasi pemerintah (bersifat birokrasi penuh) yang hanya menjalankan kegiatannya berdasarkan masa lalu saja.
Kreativitas merupakan nilai penting dalam kompetisi dalam segala bidang. Untuk itu kreativitas harus dipelihara dan dikembangkan dengan mengaturnya melalui manajemen kreativitas yang baik. Kreativitas dapat dibentuk atau dikembangkan dengan beberapa cara seperti berikut ini :
Menyediakan penghargaan financial dan non financial bagi suatu kesuksesan yang didapat.
Menghilangkan deadline.
BAB IV
4.1.
Sumber ide biasanya berkaitan dengan hal-hal atau kegiatan yang menyangkut organisasi atau lembaga yang ada hubungannya dengan bisnis, seperti :
1.
Konsumen
Dengan memperhatikan potensial konsumen terutama needs dan wants mereka maka dapat menimbulkan ide-ide usaha baik untuk produk baru ataupun perbaikan dari produk yang sudah ada. Seperti need konsumen peminum kopi yang tinggi akan macam cita rasa kopi serta want mereka akan tempat minum kopi yang memungkinkan mereka menikmati kopi dengan santai dan beramai-ramai dengan kolega mendorong
tumbuhnya warung kopi di mal-mal atau perkantoran baik dari luar negeri (Coffe Bean dan Starbucks) serta dari dalam negeri (Kopi Luwak, Nescafe dll). 2. Perusahaan yang sudah ada
Terkadang dari produk yang sudah ada di pasar belum memenuhi tingkat kebutuhan konsumen sehingga diperlukan perbaikan produk ataupun pengembangan produk tersebut.
Selain itu penanganan perusahaan terhadap produk yang tidak baik juga dapat mendorong terciptanya ide untuk cara menangani produk yang dapat menciptakan produk lebih sesuai dengan konsumen. Contohnya adalah pada industri mobil tahun 1990 an dimana Toyota Kijang dari Toyota menguasai pasar mobil niaga khususnya yang memiliki bonnet (hidung) karena tidak mempunyai pesaing. Hal ini mendorong pabrik lain seperti Isuzu mengeluarkan Isuzu Panther dan Mitsubishi yang mengeluarkan Mitsubishi Kuda.
3.
Saluran Distribusi
Pendistribusian yang tidak merata atau tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen dapat menimbulkan ide-ide usaha untuk menyempurnakan produk ataupun menciptakan produk baru.
Contohnya adalah Pendistribusian Pendapatan Negara yang tidak berimbang ke daerah menimbulkan timbulnya sistem pemerintahan otonomi daerah yang dirasakan daerah lebih adil.
4.
Pemerintah
Ada dua cara sumber pengembangan ide dari pemerintah yaitu pertama, melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan sejumlah produk baru. Kedua, melalui pengaturan pemerintah kepada dunia bisnis yang bisa memungkinkan munculnya gagasan produk baru. Misalnya adalah peraturan pemerintah mengenai kebersihan udara melalui pengurangan emisi gas buang kendaraan memungkinkan munculnya usaha-usaha produk pengurang emisi seperti bahan bakar tanpa timbal dan produk catalitic converter (penyaring gas buang) kendaraan. 5. Penelitian dan Pengembangan
Melalui penelitian dan pengembangan memungkinkan timbulnya gagasan produk baru atau perbaikan dari produk yang sudah ada.
Contohnya adalah penelitian terhadap penyakit flu menghasilkan jenis obat flu yang tidak membawa efek mengantuk.
Walaupun terdapat banyak pendekatan untuk mencari sumber ide bagi produk atau jasa, proses ini dapat dipercepat dengan penggunaan saran-saran berikut :
a.
Penemuan yang berasal dari persepsi kebutuhan yang jelas ingin dipenuhi dan banyak produk atau jasa yang telah dikembangkan dari persepsi tersebut seperti kebutuhan irigasi di daerah langka air, mahal, dan agak bergaram memungkinkan seorang wirausaha memproduksi peralatan penetes air sesuai metode irigasi yang sesuai.
Hobi atau minat pribadi adakalanya bisa mendorong bisnis baru. Contohnya adalah orang yang memiliki hobi mobil dan kebersihan tubuh akan membuat usaha bengkel dengan salon sehingga pemilik mobil dapat mengurus tubuhnya sementara mobilnya dibengkel.
c.
Mengamati Kecenderungan-kecenderungan.
Kecenderungan dan kebiasaan dalam mode merupakan sumber gagasan untuk melakukan usaha. Peluang yang terlihat oleh pengamat dan mendorong wirausaha mengerjakan sesuatu yang baru pada saat yang tepat. Contohnya adalah saat mode pakaian bermerek tumbuh maka marak bisnis factory outlet di kota Bandung dan Jakarta
Kekurangan pada produk dilakukan dengan memperbaiki kinerja atau menambah keunggulan yang diperlukan.
a.
Peluang timbulnya usaha baru adakala datang dari pertanyaan Mengapa tidak terdapat.?. Seperti contoh tidak adanya cairan penghapus tinta merupakan peluang mendirikan usaha baru yang disebabkan tidak adanya alat untuk menghapus tinta.
Banyak produk komersil berasal dari penerapan barang-barang biasa untuk kegunaan lain yang bukan kegunaan yang dimaksudkan dari barang itu. Barang tersebut dari perubahan karakter dan kegunaan dari barang akhir hingga
pengembangan penerapan baru barang yang tidak terpakai. Seperti Kit Wash dan Wax yang merupakan penambahan wax (cairan pengkilat) pada shampo mobil yang ada sehingga kita tidak perlu membeli wax.
c.
Produk atau perusahaan baru dapat terbentuk sebagai perusahaan yang memanfaatkan produk dari perusahaan yang ada. Misalnya seorang pega-wai pada perusahaan yang memproduksi cairan pembersih mobil berusa-ha mendapatkan tambahan penghasilan dengan membuat salon mobil panggilan pada malam hari atau hari libur dan konsumennya puas dan menjadi pelanggan tetap hingga penghasilannya melebihi penghasilan di kantor. Hal itu membuatnya memutuskan mendirikan salon mobil tetap.
Menurut penelitian di Amerika yang dilakukan oleh NFIB Foundation (1990), sumber ide untuk bisnis baru adalah sebagai berikut :
Lain-lain (3%)
4.2.
PENYARINGAN IDE
Dari sekian banyak ide yang didapat, kemudian dipilih ide produk apa yang paling baik untuk bisnis yang kita lakukan. Ada berbagai cara untuk melakukan pemilihan ide produk, dimana salah satu cara adalah dengan melakukan proses tahapan sebagai berikut dibawah ini :
a.
Macro Screening
Dari ratusan ide yang mungkin didapat, pilihlah sekitar 20 ide yang mempunyai potensi bisnis. Disini kriteria yang digunakan untuk memilih masih umum sekali, yaitu yang mempunyai potensi bisnis.
b.
Micro Screening
Dari 20 ide produk yang ada, kemudian dipilih lagi menjadi 5 ide dengan menggunakan kriteria tertentu.
1.
2.
3.
4.
Tersedianya teknologi
5.
6.
7.
Dan sebagainya.
Dengan adanya pemilihan bertahap tersebut, diharapkan kita dapat mempunyai alternatif beberapa ide produk yang akan dikembangkan lebih lanjut.
4.3.
Suatu bisnis yang baik harus mempertimbangkan pelaku dan situasi atau lingkungan yang sesuai untuk bisnis tersebut. Oleh karena itu ide produk yang baik harus memperhitungkan kemampuan calon wirausaha dan situasi / lingkungan yang mempengaruhi bisnis tersebut.
Ide produk yang ada perlu dianalisis lebih mendalam sehingga diketahui apa kekuatan dan kelemahannya dengan memperhatikan situasi lingkungannya.
Ide produk yang baik belum tentu menjadi bisnis yang baik pula. Untuk itu sebelum ide produk direalisir harus diuji dulu kelayakannya di lapangan yang merupakan situasi lingkungan bisnis sebenarnya. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan keberhasilan suatu bisnis seperti: Pasar dan pemasaran, teknik /operasi usaha yang dilakukan, organi-sasi dan manajemen, dan keuangan.
Dengan adanya suatu rencana bisnis untuk suatu ide produk, akan memudahkan kita menilai apakah ide produk tersebut layak atau tidak layak kalau direalisir menjadi bisnis yang sebenarnya.
Focus Group Brainstorming Problem Inventory Analysis Creative Problem Solving Brainstorming Reverse Brainstorming Synetics Gordon Method Checklist Method Free Association Forced Relationships Collective Notebook Method Heuristics Scientific Method Value Analysis Attribute Listing
Matrix Charting Big-Dream Approach Parameter Analysis 4.4. PROSES PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
Produk adalah segala yang ditawarkan pada konsumen untuk dipakai atau dikonsumsi. Makna suatu produk adalah:
Produk inti (core product), manfaat tersembunyi yang terdapat dalam produk itu. Produk nyata (tangible product) Produk tambahan Berdasarkan hal itu, maka suatu produk harus direncanakan dan dikembangkan maknanya. Tujuan perencanaan dan pengembangan produk baru adalah untuk mencapai pasar yang diinginkan sehingga tidak menjadi produk gagal. Perencanaan produk meliputi:
Produk hasil penemuan baru Modifikasi besar dari produk yang sudah ada Akuisisi produk Langkah-langkah yang dikembangkan mengenai perencanaan produk yaitu:
Adanya gagasan Penyaringan gagasan dan analisa bisnis Mewujudkan gagasan dan penyempurnaan Analisis kemampulabaan Uji coba pemasaran Komersialisasi Suatu produk akan mengalami siklus / daur hidup produk yang dikenal dengan product life cycle (PLC). Konsep dasar PLC adalah: 1. Produk mempunyai batas umur
2.
3.
4.
5.
Tahap Perkenalan (Introduction) Produk sudah didistribusikan, penjualan relatif tumbuh perlahan, keun-tungan relatif kecil, resiko kegagalan cukup tinggi, promosi harus efektif.
Tahap Pertumbuhan (Growth) Penjualan dan laba relatif meningkat, konsumen merasa puas, muncul pengekor (pesaing), saluran distribusi bertambah, harga stabil / bisa turun bila ada pesaing.
a.
Tahap Kedewasaan (Maturity) Kedewasaan pertumbuhan, penjualan berkurang, hampir tidak ada distribusi baru.
b.
c.
Kedewasaan mengusang (decaying), penjualan mulai jatuh, konsumen mulai beralih ke produk lainnya. Tahap Kemunduran (Degeneration)
Kriteria juga dibuat untuk mengevaluasi produk baru dalam peluang pasar, persaingan, sistem pemasaran, faktor keuangan, dan faktor produksi.
4.5.
Menurut Cooper, R. ada 15 pelajaran untuk suksesnya program produk baru yaitu: 1. Produknya unik dan unggul.
Artinya, produknya berbeda, memberi manfaat unik, dan berasio nilai tinggi untuk konsumen.
2.
Dipengaruhi oleh pengetahuan tentang keadaan pasar (market driven) dan proses pengembangan produk baru berfokus pada konsumen.
3.
Dengan melihat pada keadaan internasional maka disain produk, pengembangannya, dan target pemasarannnya, akan menghadirkan inovasi produk yang terdepan.
4.
5.
Perumusan dengan tajam definisi / konsep produk pada awal dari proses.
6.
Pelansiran produk yang dipersiapkan dengan matang dan dilaksa-nakan dengan baik.
Rencana pemasaran yang mapan untuk pelansiran produk adalah inti dari keberhasilan.
7.
8.
9.
10.
Produk yang ditujukan ke pasar yang menarik akan berjalan lebih baik.
11.
Profil produk yang unggul dapat dipakai sebagai kriteria seleksi produk baru.
12.
Perlu lebih ditekankan adanya kebutuhan untuk kelengkapan, konsekuen, dan kualitas dalam pelaksanaan.
13.
14.
Kecepatan adalah segala-galanya, namun harus tanpa mengorban-kan kualitas dalam pelaksanaannya.
15.
Perusahaan yang menjalankan pengembangan produk baru secara bertahap dan menggunakan konsep
pengembangan produk dengan pedoman permainannya secara disiplin, akan lebih berhasil.
1.
2.
Berwawasan konsumen.
3.
- Pasar sasaran tertentu ; jelas siapa yang akan menggunakan pro-duk tersebut.
- Penggambaran / diskripsi produk ; produk apa, apa yang dapat dilakukan olehnya dan manfaatnya.
- Daftar tentang bentuk, sifat, persyaratan dan spesifikasi produk yang harus ada dan sebaiknya ada.
Pengembangan produk baru bukan merupakan kegiatan disatu bagian atau departemen, melainkan merupakan kegiatan multi disiplin dan multi-fungsi. Peran kelompok dan pimpinan kelompok kerja sangat menentukan.
a.
Seorang manajer proyek ditugaskan untuk menangani proyek dan berkon-tribusi dalam tanggung-jawab dan wewenang dengan para manajer fung-sional: ada kebersamaan dalam menyetujui dan mengarahkan.
b. Matriks proyek (project matrix) Seorang manajer proyek ditugaskan untuk menangani proyek dan mem-punyai tanggung-jawab serta wewenang utama atas proyek. Para manajer fungsional menugaskan karyawan yang diperlukan dan menyediakan keahlian teknis.
c.
Seorang manajer proyek diberi wewenang menangani kelompok yang terdiri dari anggota inti yang berasal dari berbagai fungsi. Para manajer fungsional tidak mempunyai keterlibatan dan wewenang formal.
Terlepas dari bentuk mana yang dipilih, kepemimpinan proyek yang kuat dan adanya kewewenangan formal sangatlah penting. Iklim yang ditumbuhkan harus memberi ganjaran dan mendorong adanya kreativitas dan inovasi dan tersedianya sarana untuk melakukan usaha kreatif.
Ada lima metode dalam mempercepat proses produk baru tanpa meru-gikan kualitas dalam pelaksanaannya, yaitu:
Lakukan langkah pertama dengan tepat. Pengulangan akan memper-panjang waktu. Pekerjaan rumah dan definisi produk yang jelas. Persiapan dengan membuat pekerjaan rumah dan memperjelas produk/proyeknya.
Proyek diorganisir secara kelompok multifungsi dan dengan diberi kewewenangan. Proses dilakukan secara berurutan, bersamaan, atau bertumpuk. Proses bertahap dengan mengikuti pedoman main (game plan). Game plan merupakan model pengembangan produk yang didasarkan kon-sep dan pegangan operasional yang membawa dari tahap gagasan menuju pada pelansiran produk. Model menjelaskan kegiatan dan tes yang dilalui. Pedoman yang disusun meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pengembangan produk baru. 4.5.5. Proses Pengembangan Produk Baru
Model pengembangan produk baru menurut Cooper terdiri dari lima pintu dan lima tahap. Pintu adalah kegiatan menilai apakah proses dilanjutkan atau tidak. Tahap adalah kegiatan yang dalam model Cooper adalah : a. Penyelidikan awal.
b. Penyelidikan mendalam.
c.
Pengembangan.
e.
Untuk selanjutnya harus ditempatkan produk tersebut ditinjau dari kegiatan dasarnya. Penempatan produk dilihat dari kacamata bisnis dapat dikategorikan menjadi empat golongan, yaitu:
1.
Bisnis Ekstraktif, yang bergerak di bidang penambangan atau penggalian bahan-bahan tambang. Perusahaan-
perusahaan seperti pabrik semen, timah, pertanian, dan inalum termasuk kategori bisnis ekstraktif.
2.
Bisnis Agraris, yang bergerak di sektor pertanian termasuk perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan.
3.
Bisnis Industri, yang bergerak di sektor industri manufaktur, mengolah bahan baku menjadi barang jadi, baik
untuk konsumsi maupun untuk industri berikutnya. Yang termasuk bisnis industri adalah industri tekstil, garmen, rokok, mesin-mesin, mobil, sepeda motor, pesawat terbang, kertas dan berbagai jenis.
4.
Bisnis jasa yang bergerak di bidang jasa menghasilkan produk yang tidak berwujud (intangible), seperti jasa
pendidikan, jasa tata rias, dokter, pengacara, rumah sakit, asuransi, jasa pariwisata dan lain-lain. Selain itu, kegiatan bisnis dapat juga dibedkan menurut kegunaannya, yaitu :
1.
Bisnis yang menciptakan kegiatan benuk adalah kegiatan bisnis yang mengubah suatu bahan dasar menjadi benda lain yang berbeda bentuk-nya, sehingga menjadi lebih bermanfaat bagi manusia. Yang termasuk bisnis menciptakan kegunaan bentuk adalah peusahaan tekstil, sepatu, mebel, ubin, makanan, dll.
2.
Bisnis yang menciptakan kegiatan tempat adalah bisnis yang bergerak di bidang transportasi atau pengangkutan baik transportasi barang atau orang. Kegiatannya adalah memindahkan barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain dan menjadi lebih bermanfaat. Hasil pertanian dipindahkan dari desa ke kota, angkutan umum memindahkan orang dari rumahnya ke tempat kerja. Perusahaan angkutan udara, darat dan laut termasuk jenis bisnis yang menciptakan kegunaan tempat.
3.
Bisnis yang menciptakan kegunaan waktu adalah bisnis yang bergerak di sektor penyimpanan. Barang yang disimpan belum bermanfaat pada saat sekarang, disimpan dulu dan baru kemudian hari akan dikeluarkan dari tempat penyimpanan.
4.
b.unila.ac.id//p2-motivasi-proses-terbentuknya-wirausaha