Professional Documents
Culture Documents
Hepar
1. anatomi (vaskularisasi) Hepar menempati bagian terbesar ruangan dalam kuadran kanan atas perut. Permukaan superior, posterior dan anterior berhubungan dengan bagian bawah dari diafragma. Permukaan inferior hati tertutup oleh lapisan viseral peritoneum .
Hati mempunyai 4 lobus, yaitu lobus kanan adalah lobus yang terbesar, lobus caudatus, lobus quadratus, dan lobus kiri. Daerah- daerah ini dibatasi oleh porta hepatis, yang mengandung vena porta, arteri hepatika dan saluran empedu. Lobus caudatus terletak disebelah anterior dari porta hepatis, dan lobus kuadratus disebelah posterior dari porta hepatis.
Fisiologi Enterohepatik
Sistem Enterohepatik: sistem yang menghubungkan hepar dengan organ enteric. Fungsi hepar: Pembentukan dan Sekresi empedu Penyimpanan dan pelepasan karbohidrat Pembentukan urea Metabolisme lemak Metabolisme protein Faktor koagulasi darah Penyimpanan vitamin A, B12, D, E, K, Fe Reduksi dan konjugasi hormon steroid dan kelenjar kelamin Detoksifikasi Hematopoetin (eritropoesis atau eritropoetin) Imunitas Simpanan (reservoir) darah.
Fungsi Hati
Metabolisme karbohidrat 1. Menyimpan glikogen dalam jumlah besar 2. Konversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa 3. Proses glukoneogenesis 4. Mempertahankan konsentrasi glukosa darah normal.
Metabolisme lemak: 1. Minsintesa lemak 2. Emulsifikasi dan pencernaan lemak kolesterol serta pembentukan ester dari asam lemak menjadi lemak tubuh. 3. Katabolisme asam lemak: - Keton bodies - Dipecah menjadi asam lemak dan gliserol - Pembentukan kolesterol - Pembentukan dan pemecahan fosfolipid
Kira-kira 80% kolesterol yang disintesa didalam hati diubah menjadi garam empedu, yang kemudian disekresikan kembali kedalam empedu, sisanya diangkut dalam lipoprotein dan dibawa oleh darah kesemua sel jaringan tubuh. Setelah lemak disintesis dihati, lemak ditranspor dalam lipoprotein kejaringan lemak untuk disimpan.
Metabolisme Protein
Fungsi hati yang penting dalam metabolisme protein adalah: 1. Deaminasi asam amino 2. Pembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh. 3. Pembentukan protein plasma: albumin, globulin 4. Interkonversi beragam asam amino dan sintesis senyawa lain dari asam amino.
Detoksifikasi
Hati adalah pusat detoksifikasi tubuh, proses detoksifikasi terjadi pada proses oksidasi, reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti zat racun.
Gallbladder
Figure 24.21a, b
Empedu dihasilkan oleh sel hati kedalam saluran empedu, yaitu mengalir kedalam duodenum. Diantara makan, orifisium duodenum duktus ini tertutup dan empedu mengalir kedalam vesika fellea, tempat ia disimpan. Bila makanan memasuki mulut, sfingter sekeliling orifisium relaksasi, bila isi lambung memasuki duodenum maka hormon CCK (kolesistikinin) dari mukosa usus menyebabkan vesica fellea berkontraksi. Duktus cystikus mendrainase vesica fellea, dan duktus hepatikus bersatu dengan duktus cystikus untuk membentuk duktus choledochus. Dan kemudian memasuki duodenum pada papila duodenum.
Dalam vesica felea, empedu dipekatkan oleh absorbsi air dan pengasaman empedu. Memekatkan empedu dengan penyerapan selektif dari pada air, garam organik dan sedikit garam empedu, sehingga volumenya menjadi 1/5 -1/10 dari pada volume yang disekresikan oleh hati.
EMPEDU
Empedu disekresikan oleh hepar, dan dialirkan ke kandung empedu diantara waktu makan Kantung empedu menyimpan dan memekatkan empedu. Pengeluaran empedu terjadi akibat stimulasi hormon dari duodenum Empedu terdiri dari cairan alkalis encer, dan bahan organik (garam empedu, kolesterol, lesitin dan bilirubin) Garam empedu berfungsi mengemulsi lemak (agar mudah dicerna lipase) dan pembentukan misel (untuk mempermudah absorbsi)
Bilirubin
Bilirubin adalah suatu pigmen yang berwarna kuning berasal dari unsur porfirin dalam hemoglobin yang terbentuk sebagai akibat penghancuran sel darah merah oleh sel-sel retikuloendotelial. Bilirubin yang baru terbentuk ini larut dalam lemak. Didalam plasma darah bilirubin ini berikatan dengan albumin.
Metabolisme Bilirubin
Hemoglobin yang berasal dari penghancuran eritrosit oleh makrofag didalam limpa, hati dan alat retikuloendotelial lain akan mengalami proses pemecahan menjadi heme dan globin. Melalui proses oksidasi, komponen globin mengalami degradasi menjadi asam amino dan digunakan untuk pembentukan protein lain.
Unsur heme selanjutnya oleh hemeoksigenase, teroksidasi menjadi biliverdin dengan melepas zat besi dan karbonmonoksida. Biliverdin reduktase akan mereduksi biliverdin menjadi bilirubin tidak terkonjugasi.
Bilirubin tidak terkonjugasi ini adalah suatu zat lipofilik, larut dalam lemak, hampir tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dikeluarkan dalam urin melalui ginjal( disebut pula bilirubin indirect karena hanya bereaksi positif pada setelah dilarutkan dalam alkohol). Karena sifat lipofilik, zat ini dapat melalui membran sel dengan relativ mudah. Setelah dilepas kedalam plasma sebagian besar bilirubin tidak terkonjugasi ini membentuk ikatan denagn albumin sehingga dapat larut didalam darah.
Pigmen ini secara bertahap berdifusi kedalam sel hati (hepatosit). Dalam hepatosit, bilirubin tidak terkonjugasi, dikonjugasi dengan asam glukoromat membentuk bilirubin glukoronida atau bilirubin terkonjugasi (bilirubin direct). Reaksi konjugasi dikatalisasi oleh enzim glukoronil transferase suatu enzim yang dapat diretikulum endoplasmic dan merupakan kelompok enzim yang mampu memodifikasi zat asing yang bersifat toksik.
Bilirubin terkonjugasi larut dalam air, dapat dikeluarkan melalui ginjal. Sebagian besar bilirubin terkonjugasi ini dikeluarkan kedalam empedu, suatu campuran kolesterol, posfolipid, bilirubin diglukoronida dan garam empedu.
Sesudah dilepas kedalam saluran cerna bilirubin glukoronida (bilirubin terkonjugasi) diaktivasi oleh enzim bakteri dalam usus, sebagian menjadi komponen urobilinogen yang akan keluar dalam tinja (stercobilin), atau diserap kembali dari saluran cerna, dibawa kehati dan dikeluarkan kembali kedalam empedu. Urobilinogen dapat larut dalam air, oleh karena itu sebagian dikeluarkan melalui ginjal.
Metabolisme bilirubin
Terdapat 5 faktor penting: 1. Pembentukan 2. Pengangkutan 3. Perbedaan bilirubin konjugasi dan tidak konjugasi 4. Faktor-faktor yang menyebabkan naiknya kadar bilirubin 5. Patologi
Pembentukan: Pembentukan bilirubin dari degradasi Hb (kirakira 8 gram perharinya)dimulai dengan penghancuran eritrosit pada akhir kehidupannya. Hal ini terjadi dalam susunan retikuloendotelial. Tempat utama katabolisme Hb ialah sumsum tulang, hati, dan limpa.
Heme dapat dibentuk oleh penghancuran eritrosit muda, beberapa enzim seperti sitokhrom, katalase dan peroksidase dapat pula menjadi sumber pigmen empedu, walaupun tidak banyak. Produksi bilirubin sekitar 100-200 mg/hari
B. Pengangkutan Unkonjugated bilirubin tidak larut dalam air dan terdapat dalam larutan karena terikat albumin, dan sebagian kecil saja kepada alpha 1 globulin C. Penyerapan Mula-mula dipekatkan kemudian berjalan menuju mikrosom untuk untuk dikonjugasi
D. Konjugasi Konjugasi bilirubin terdiri dari 90% atas bilirubin diglukuronida selebihnya bilirubin monoglukuronida E. Ekskresi Bilirubin glukuronida lalu dipekatkan pada selaput sel yang berhadapan dengan kanalikulus dan diekskresikan kedalam kanal empedu
Bilirubin terkonjugasi 1. Tidak mempunyai afinitas terhadap otak 2. Mewarnai jaringan lain 3. Larut dalam air 4. Bilirubin direct 5. cholebilirubin
Pankreas
Beratnya sekitar 170 gram dan menyerupai huruf J atau tongkat rotan yang melengkung dan terletak serong.
PANKREAS
PANKREAS
Duktus pankreatikus bermuara di dinding duodenum Fungsi endokrine Menghasilkan Insulin and glukagon Fungsi eksokrin Mengeluarkan getah pencernaan yang terdiri dari : Sekresi alkali encer yang kaya natrium bikarbonat Sekresi enzimatik : enzim proteolitik, amilase pankreas, dan lipase pankreas.
Pankreas
Campuran kelenjar eksokrin dan endokrin yang memproduksi enzim dan hormon pencernaan. Eksokrin: enzim amilase, lipase, tripsin Endokrin: Glukagon, insulin, somatostatin, polipeptida pankreas.
Pankreas
Fungsi pankreas berperan dalam pengaturan hormonal dan pencernaan. Enzim pencernaan pankreas disekresikan disel asini pankreas (struktur mirip kelenjar saliva) dan larutan natrium bikarbonat disekresikan diduktus kecil atau duktus besar yang berasal dari asini pankreas. Kedua produk ini disekresi melalui duktus pankreatikus yang kemudian bersama duktus hepatikus bermuara diduodenum melalui papila vater
Pengaturan hormonal dengan mensekresi insulin glukagon, somatostatin sel pulau langerhans. Sedangkan dalam pencernaan, pankreas mensekresi getah pankreas dijaringan pankreas.
Enzim Enzim
Enzim proteolitik :
Tripsinogen tripsin (oleh enterokinase usus & tripsin) Kimotripsinogen komotripsin (oleh tripsin) Prokarboksipeptidase karboksipeptidase (oleh tripsin)
Amilase pankreas : mengubah polisakarida disakarida Lipase pankreas : menghidrolisis trigliserida monogliserida dan asam lemak bebas.
Enzyme
Amylase Lipase
Targets
Starch Triglycerides Proteins Triglycerides Starch Triglycerides Phospholipids Peptides Peptides Activates trypsin Complex sugars peptides
Intestine
Limpa
Fungsi Limpa Limpa dibagi menjadi dua daerah sebagai tempat penyimpanan darah: sinus venosus dan pulpa. Sinus bentuknya dapat membengkak seperti sistem vena lainnya dan dapat menyimpan darah lengkap. Pada pulpa limpa, kapilernya begitu permeable sehingga eritrosit mudah keluar dan masuk kejaringan trabekula yang membentuk pulpa merah, sedangkan plasma tetap mengalir kesinus venosus kemudian masuk kesirkulasi sistemik.
Eritrosit bisa keluar dan masuk kedalam sirkulasi ketika terdapat rangsangan sistem saraf simpatis. Selain pulpa merah terdapat pulpa putih sebagai pembentuk sel-sel limfoid sebagai sistem imun tubuh. Selain sebagai penyimpan darah, limpa juga berperan dalam penghancuran eritrosit yang tua, hemoglobin dan stroma sel hasil dari pemecahan eritrosit akan dicerna oleh sel reticular endotelial limpa (juga sebagai penghancur bahan infeksius, bakteri, parasit, dll)dan dibuat zat nutrisi bagi pembentukan eritrosit yang baru.
Lien
Fungsi Lien: 1. Imunitas : Limfosit B, T 2. Reservoir darah 3. RES 4. Perombakan eritrosit.
Vena Vena porta hepatik 1/3 distal esofagus s/d rektum Sirkulasi sistemik Oral s/d 1/3 esofagus Pertengahan rektum s/d anus
USUS HALUS
Berperan penting untuk mencerna dan mengabsorpsi
Menerima sekresi dari pankreas, dan kandung empedu
Plika
Lipatan di sepanjang lumen usus
Villi
Penonjolan mukosa
Figure 23.21
Histologi
Epitel mukosa terdiri dari :
Sel absorptif dansel goblet Sel enteroendokrin Sel T yang disebut intraepithelial lymphocytes (IELs)
IELs akan mengeluarkan sitokin apabila terpapar antigen
Sel-sel pada kripta intestin mensekresi getah / cairan usus Peyers patches (nodul limfooid) di lapisan submukosa. Kelenjar Brunners di duodenum mensekresi mukus alkalis
Penyerapan vitamin B12 dan garam empedu hanya dapat dilakukan di ileum terminal
Fungsi hepar
1. Pengolahan metabolik nutrien setelah diserap dari usus 2. Detoksifikasi atau degradasi zat sisa dan hormon, serta obat dan senyawa lain 3. Sintesis protein plasma 4. Menyimpan glikogen, lemak, besi, tembaga dan vitamin 5. Mengaktivasi vitamin D 6. Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang usang 7. Ekskresi bilirubin and cholesterol 8. Sekresi empedu