Professional Documents
Culture Documents
Lili Suryani Ziauddin Zaidar BAGIAN/SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK FK UDAYANA/RSUP SANGLAH DENPASAR
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut data register penerimaan jenazah instalasi forensik Rumah sakit umum pusat Sanglah Denpasar, jenazah yang dinyatakan DOA dari bulan januari sampai dengan bulan Juni 2012 berjumlah 121 jenazah,
Tujuan
Untuk mengetahui aspek hukum atau medikolegal dari kasus Death on Arrival (DOA).
KEMATIAN
Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 117
seseorang dinyatakan mati apabila fungsi jantungsirkulasi dan sistem pernapasan terbukti telah berhenti secara permanen, atau apabila kematian batang otak telah dapat dibuktikan.
Jenis Kematian
Mati somatis Mati suri Mati seluler Mati otak (batang otak)
Tanda Kematian
Tanda kematian tidak pasti Tanda kematian pasti
KEMATIAN MENDADAK
Menurut definisi WHO,
kematian mendadak : kematian pada 24 jam sejak gejala-gejala timbul,
Prevalensi : - laki-laki > perempuan - Tahun 1997-2003 di Jepang penelitian pada 1446 kematian (KLL), 130 kasus penyebab kematiannya digolongkan dalam kematian mendadak.
Klasifikasi
1. Kematian yang terjadi seketika (Instantaneus Death), 2. Kematian tak terduga (Unexpected Death) 3. Meninggal tanpa saksi (Unwitness)
Pembuatan VeR
KUHAP pasal 134 bahwa pemeriksaan mayat untuk kepentingan peradilan dapat dilakukan melalui pemeriksaan luar saja dan hanya bila perlu dilakukan pemeriksaan bedah mayat. KUHAP 134 : dalam hal sangat diperlukan di mana untuk keperluan pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban. Dalam hal keluarga korban keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan perlunya dilakukan pembedahan tersebut.
Sistem di Indonesia
PASIEN Death on Arrival (IGD) DOKTER menyarankan keluarga untuk melaporkan ke POLISI
DOKTER (Forensik) mengeluarkan surat atau hasil pemeriksaan (VeR) dan membuat kesimpulan hasil pemeriksaan
POLISImeminta atau mengajukan surat untuk dilakukan pemeriksaan ataupun Autopsi ke DOKTER (Forensik)
DOKTER (Forensik) diminta/diajukan menjadi saksi ahli dan menjelaskan kesimpulan hasil pemeriksaan
Simpulan
Aspek medikolegal DOA mempunyai beberapa kepentingan yaitu untuk mengetahui penyebab dan cara kematian yang diperlukan untuk pembuatan VER an penerbitan surat kematian
Saran
Para dokter harus lebih berhati-hati menentukan penyebab kematian pada kasus DOA karena banyak kasus penyebab terjadinya DOA antara lain; kasus kecelakaan lalu lintas, atau kematian yang mungkin juga terjadi pada kasus pembunuhan dengan modus untuk menyamarkan kejadian atau penyebab kematian korban. Sebagai gambaran bagi peneliti selanjutnya mengenai penyebab, cara, dan mekanisme kematian pada kasus-kasus DOA
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, A., Widiatmaka, W., et al.1997. Ilmu Kedokteran Forensik FKUI. Penerbit Bagian Kedokteran Forensik FKUI : Jakarta. Modi, Jarsing P. 1988. Modis Medical Jurisprudence & Toxicology. 2nd ed. Bombay: Tripathi. Idries, A.M., 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi 1, Binarupa Aksara, Jakarta. Al-Fatih II, Muhammad. 2007. Tanatology. Klinik Indonesia. Available From: http://www.klinikindonesia.com/forensik. [Accesed 20 Oktober 2012 SK Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Nomor 3349/1989 tanggal 9 Agustus 1989. Tentang semua peristiwa kematian rudapaksa dan yang dicurigai rudapaksa untuk dilaporkan kepada pihak kepolisian. Anonim, 2007. Ethical Challenges in Emergency Medical Services http://www.naemsp.org/documents/EthicalChallengesinEmergencyMedicalServices.pdf Department of Health and Human Services (Centers for Disease Control and Prevention National Center for Health Statistics), 2003. Medical Examiners and Coroners Handbook on Death registration and Fetal Death Reporting. http://www.cdc.gov/nchs/data/misc/hb_me.pdf Suciningtyas M. 2011. Slide Kuliah Death Sertification. Yogyakarta : FK UGM Anonim. 2009, Sudden Death. Viewed at http://www.scribd.com/doc/34478433/Sudden-DeathFix/ diakses tanggal 1 oktober 2012.