You are on page 1of 34

OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

Dr. Yanti Harjono Hadiwiardjo,MKM FK UPN VETERAN JAKARTA

PENGERTIAN
Merupakan tatanan yang menghimpun berbagai upaya yang menjamin ketersediaan, pemerataan, serta mutu obat dan perbekalan kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

Lingkungan (Politik, ekonomi, perlindungan hukum, sosial budaya, hankam)

PROSES
Manajemen Perencanaan Administrasi Regulasi Legislasi

Sumber Daya Produksi Obat-obatan Perbekalan Kesehatan SDM Upaya Kesehatan

Program Organisasi Menteri kesehatan Departemen Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat Swasta dan LSM

Penyediaan Pelayanan Kesehatan Pencegahan Kesehatan Perawatan Kesehatan Pengobatan Sekunder Perawatan Penyakit spesial dan Populasi

OUTPUT INPUT
Sumber Pembiayaan Individu/Swasta Asuransi Penerimaan negara, Pajak Bantuan Luar Negeri

TUJUAN

Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu,bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginy

TIGA UNSUR UTAMA


Jaminan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan Jaminan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan Jaminan mutu obat dan perbekalan kesehatan

Bersinergi dan ditunjang dengan teknologi, tenaga pengelola serta penatalaksanaan obat dan perbekalan kesehatan

Lanjutan.
Jaminan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan Adalah upaya pemenuhan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan sesuai dengan jenis dan jumlah yang dibutuhkan oleh masyarakat Jaminan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan Adalah upaya penyebaran obat dan perbekalan kesehatan secara merata dan berkesinambungan, sehingga mudah diperoleh dan terjangkau oleh masyarakat

Lanjutan.
Jaminan mutu obat dan perbekalan kesehatan Adalah upaya menjamin khasiat, keamanan, serta keabsahan obat dan perbekalan kesehatan sejak dari produksi hingga pemanfatannya

Definisi
Obat adalah sediaan atau paduan bahan-bahan yang digunakan untuk memengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi (Rancangan Kebijakan Obat Nasional,2005) Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan, yang meliputi sediaan farmasi, alat kesehatan, dan perbekalan lainnya (UU Kesehatan 23/1992)

Tahapan pemenuhan obat dan perbekalan kesehatan

1. Pembiayaan dalam pengadaan obat 2. Penyediaan obat 3. Ketersediaan obat untuk menjamin obat dapat diakses oleh semua masyarakat 4. Seleksi obat dilakukan oleh DOEN 5. Penggunaan obat yang rasional 6. Perlindungan hukum dan regulasi dalam pengadaan obat 7. Penelitian dan pengembangan 8. Evaluasi serta pemantauan

Pembiayaan Obat dan Perbekalan kesehatan


Merupakan salah satu komponen essensial dalam meningkatkan akses pada obat essensial Pembiayaan obat essensial disediakan oleh pemerintah secara berkelanjutan Yang perlu diperhatikan dalam pengaturan pembiayaan obat ( Rancangan Kebijakan Obat Nasional); Penetapan target pembiayaan obat sektor publik secara nasional Mengembangkan mekanisme pengawasan pembiayaan obat sektor publik di daerah

Lanjutan.
Penyediaan anggaran obat untuk program kesehatan nasional Penyediaan dana buffer stock nasional untuk kepentingan penanggulangan bencana dan memenuhi kekurangan obat di daerah Pemerintah daerah mengalokasikan anggaran obat DAU Penyedian obat pada sistem JPKM Biaya obat yang dikenakan khususnya di Puskesmas bukan semata-mata ditujukan sebagai sumber pendapatan

Ketersediaan Obat dan perbekalan


Kesehatan

Merupakan komponen strategis dalam meningkatkan akses pada obat essensial Yang perlu diperhatikan penyusunan sistem penyediaan obat dan perbekalan kesehatan (WHO,2001) Penyediaan oleh pemerintah dan swasta Prinsip pengadaan obat yang baik Industri lokal Distribusi obat oleh permerintah dan swasta Penyediaan obat dalam keadaan darurat

Lanjutan.
Ketersediaan dan pemerataan obat essensial dan perbekalan kesehatan secara nasional harus dijamin oleh pemerintah mendukung industri lokal dan menyediakan sarana dan prasarana dalam penyediaan obat Yang perlu diperhatikan dalam pengaturan mengenai penyediaan obat Memberikan insentif kepada industri lokal tanpa melanggar perjanjian WTO Meningkatkan eksport obat Mengadakan kerjasama internasional dalam perdagangan obat

Lanjutan
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas distribusi obat Meningkatkan profesionalisme tenaga kefarmasian Pemberian intensif bagi pelayanan obat dan meningkatkan peran pengecer obat di daerah terpencil Ketersediaan obat sektor publik Ketersediaan olbat dalam keadaan darurat

Keterjangkauan Obat dan perbekalan kesehatan


Merupakan prasyarat penting untuk memastikan akses pada obat essensial Upaya pencapaian dilaksanakan melalui dua arah yaitu dari permintaan pasar dan dari pemasok Yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan keterjangkauan (WHO,2001) Menurunkan import obat esensial Harga obat merupakan harga sebenarnya Membatasi selisih keuntungan Negoisasi dengan pabrik obat pemegang paten suatu obat tidak ada penggantinya

Lanjutan.
Penggunaan obat generik Praktik penyediaan obat yang benar Di negara berkembang obat tertentu dijual dengan murah Publikasi harga obat sebagai perbandingan dan pengunaan obat penggati

Lanjutan
Yang perlu diperhatikan dalam mencapai keterjangkauan akses obat (Rancangan Kebijakan Obat Nasional,2005) Mengevaluasi harga obat secara periodik Pemanfaatan studi farmako-ekonomik di unit pelayanan kesehatan secara terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi Pengendalian harga jual pabrik Pengembangan sistem informasi harga obat Penghapusan pajak dan bea masuk untuk obat essensial Kebijakan penetapan harga obat

Seleksi Obat Essensial


Merupakan obat terpenting dalam memastikan penyediaan obat essensial dan meningkatan penggunaan obat yang rasional Obat essensial obat yang seharusnya tersedia untuk memenuhi kebutuhan oleh masyarakat (WHO,2001) obat terpilih yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan , mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi, dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatannya (Rancangan Kebijakan Obat Nasonal,2005)

Lanjutan .
Proses pemilihan obat essensial (WHO,2001); Obat yang terbukti efektif dan aman dalam penggunaannya Obat yang relatif terjangkau oleh masyarakat Tersedianya industri obat lokal Obat dalam bentuknya yang berkualitas (tidak mudah rusak) Formulasi obat menggunakan komposisi tunggal
Indonesia DOEN

Penggunaan obat yang rasional


Diartikan bahwa pasien menerima obat yang benar sesuai dengan kebutuhan klinis mereka dengan dosis dengan kebutuhan klinis mereka dengan dosis yang memenuhi kebutuhan mereka dan mencukupi pada suatu waktu dan dengan harga yang murah bagi mereka dan masyarakat lainnya Perlu dilakukan dalam penggunaan obat yang rasional Membentuk komite nasional multidisiplin untuk mengordinasikan langkah kebjakan penggunaan obat Penyusunan pedoman terapi standart berdasarkan bukti ilmiah terkini yang direvisi secara berkala

Lanjutan
DOEN sebagai acuan pemilihan obat Pemberdayaan Komite Farmasi dan terapi di rumah sakit Pembelajaran Farmakoterapi berbasis masalah dalam kurikulum S1 tenaga kefarmasiaan Pendidikan berkelanjutan sebagai prasyarat izin melaksanakan kegiatan profesi Pengawasan, audit dan umpan balik dalam penggunaan obat Penyediaan informasi obat yang jujur dan benar

Lanjutan.
Pendidikan dan pemberdayaan masyarakat untuk menggunakan obat secara tepat dan benar Langkah regulasi dan penerapannya untuk menghindarkan insentif pada penggunaan dan penulisan resep obat tertentu Regulasi untuk menunjang penerapan berbagai langkah kebijakan obat secara nasional Alokasi anggaran pemerintah yang memadai untuk memastikan ketersediaan obat essensial serta untuk tenaga kefarmasian

Regulasi obat dan perbekalan kesehatan


Otoritas regulasi obat adalah lembaga yang menyusundan melaksanakan berbagai peraturan mengenai kefarmasian untuk menjamin keamanan, khasiat, mutu dan kebenaran informasi mengenai obat Pengawasan obat salah satu upaya mengatasi masalah penyalahgunaan obat perlindungan kepada masyarakat terhadap penggunaan obat yang salah sebagao akibat dari kekurangtahuan masyarakat serta informasi yang tidak benar, tidak lengkap, dan menyesatkan

Lanjutan.
Yang perlu dilakukan dalam regulasi obat Otoritas regulasi obat harus independent dan transparant Pengawasan yang dilaksanakan meliputi pendaftaran obat dan perbekalan kesehatan nasional, perizinan sarana produksi dan distribusi, pengawasan terhadap produksi dan distribusi, akses laboratorium pemeriksaan mutu. Surveilens pasca pemasaran, uji klinik, serta eksport dan import obat dan perbekalan kesehatan

Lanjutan.
Pembentukan pusat informasi obat di saranan kesehatan dan dinas kesehatan untuk intensifikasi penyebaran infornasi obat Pengembangan sistem monitoring efek samping obat nasional

Penelitian dan pengembangan obat dan perbekalan kesehatan


Penelitian dan pengembangan obat dan kesehatan Sistem (manajemen obat, SDM, penggunaan obat rasional dll) Komoditas (obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetik dll) Proses (pengembangan obat baru kimia farmasi, formulasi , uji preklinik, uji klinik0 Kajian regulasi dan kebijakan
Riset operasional memfasilitasi implementasi, monitoring, dan evaluasi kebijakan obat

Lanjutan
Riset operasional alat utama dalam menilai dampak kebijakan obat dalam sistem pelayanan kesehatan disuatu negara, meneliti aspek ekonomis penyediaan obat, dan aspek sosial budaya dalam penggunaan obat WHO,2001) Yang perlu diperhatikan : Pengembangan model pengelolaan terutama obat essensial di daerah terpencil, daerah perbatasan, daerah rawan bencana,daerah tertinggal guna menunjang ketersedian , pemerataan dan keterjangkauan

Lanjutan
Pengembangan obat baru untuk penyakit baru, penyakit yang muncul kembali, obat yang secara ekonomis tidak menguntungkan namun sangat diperlukan Pengembangan dan revitalisasi Sistem informasi obat di Instalasi farmasi Kabupaten/kota Pengembangan dan evaluasi sistem monitoring dan keamanan penggunaan obat Kajian atas efektivitas sistem sampling pada uji petik pengujian obat di pasaran

Lanjutan
Penelitian dan pengembangan penggunaan obat rasional mulai dari identifikasi masalah, besarnya masalah, memilih strategi penongkatan obat rasional

Lanjutan
Kategori penelitian dalam mengembangkan dan menerapkan kebijakan obat (WHO,2001) Riset operasional Penelitian dan pengembangan obat Pengembangan SDM Yang perlu diperhatikan dalam :mengembangkan sumber daya manusia (Rancangan kebijakan Obat Nasional,2005) Melakukan pemetaan kebuthan tenaga farnasi di bidang obat Penyedian tenaga farmasi di setiap jenjang pelayanan kesehatan

Lanjutan
Kebijakan obat nasional merupakan bagian dari kurikulum pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan Penyelenggaraan pelatihan kerja untuk menunjang pengawasan obat,penggunaan obat rasional,serta penggelolaan obat essensial secara efektif dan efisien Kerjasama regional dan internasional untuk pengembangan SDM

Lanjutan
Yang perlu diperhatikan dalam :mengembangkan sumber daya manusia (WHO,2001) Menentukan persyaratan pendidikan dan pelatihan dasar minimal untuk setiap tingkatan tenaga kefarmasian Perencanaan jenjang karier bagi tenaga kefarmasian yang bekerja di sektor pemerintah

Pemantauan dan Evaluasi


Untuk melakukan antisipasi atau koreksi terhadap perubahan lingkungan dan perkembangan yang terjadi di masyarakat yang begitu kompels dan cepat Dilakukan terhadap penyelenggaraan, output,outcome. Impact dalam pelaksanaan kebijakan obat Beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan dalam pemantauan dan evaluasi (Rancangan Kebijakan obat Nasioanal,2005) Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan oleh komite Nasional

Lanjutan
Pemantauan dan evaluasi meliputi prioritas penerapan, kapasitas, pelaksanaan dan kemajuan pencapaian tujuan Pemantauan dapat dilakukan dengan penetapan daerah sampel Beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan dalam pemantauan dan evaluasi (WHO,2001) Komitmen yang tegas dari pemerintah dalam melaksanakan prinsip-prinsip pemantauan dan evaluasi Pemantauan sektor farmasi melalui survey

You might also like