Professional Documents
Culture Documents
1.1 Sejarah Proses Polietilena pertama kali disintesis oleh ahli kimiaJerman bernama Hans von Pechmann yang melakukannya secara tidak sengaja pada tahun 1989 ketika sedang memanaskan diazometana. Ketika koleganya, Eugen Bamberger dan Friedrich Tschirner mencari tahu tentang substansi putih, berlilin, mereka mengetahui bahwa yang ia buat mengandung rantai panjang -CH2- dan menamakannya polimetilena. Kegiatan sintesis polietilena secara industri pertama kali dilakukan, lagi-lagi, secara tidak sengaja, olehEric Fawcett dan Reginald Gibson pada tahun 1933 di fasilitas ICI diNorthwich, Inggris. Ketika memperlakukan campuran etilena dan benzaldehida pada tekanan yang sangat tinggi, mereka mendapatkan substansi yang sama seperti yang didapatkan oleh Pechmann. Reaksi diinisiasi oleh keberadaan oksigen dalam reaksi sehingga sulit mereproduksinya pada saat itu. Namun, Michael Perrin, ahli kimia ICI lainnya, berhasil mensintesisnya sesuai harapan pada tahun 1935, dan pada tahun 1939 industri LDPE pertama dimulai.
1.2 Spesifikasi Bahan Baku Polietilen adalah suatu bahan yang termasuk dalam golongan polimer, dalam bahasa komersial lebih dikenal dengan nama plastik, karena bahan tersebut bersifat termoplastik.
Polietilena terdiri dari berbagai jenis berdasarkan kepadatan dan percabangan molekul. Sifatmekanis dari polietilena bergantung pada tipe percabangan, struktur kristal, dan beratmolekulnya. Polietilen terdiri dari : a.Bahan baku Utama : Ethylene Ethylene ini diperoleh dari hasil produksi Ethylene plant . Sifat Fisik Ethylene (CH2=CH2) Berat Molekul : 28,05 g/mol Spesific gravity : 0,57-102/4 Fase : gas Titik didih : -103,9 oC Titik leleh : -169 oC Temperatur kritis : 9,15 oC Tekanan kritis : 50,4 bar
Proses Industri Kimia Page 1
Volume kritis : 131 cm3/mol Comonomer Comonomer yang digunakan yaitu 1-butene. Sifat-sifat fisik dari comonomer tersebut yaitu: Sifat Fisik Butene-1 (CH2 = CHCH2CH3) Berat Molekul : 56,10 g/mol Spesific gravity : 0,6013 Fase : cair Titik didih : -5 C Titik leleh : -130 C Temperatur kritis : 146,85 C Tekanan kritis : 40,43 bar Volume kritis : 293,3 cm3/mol Larut dalam pelarut organik tetapi tidak dapat larut dalam air
Nitrogen Sifat fisik dari nitrogen yaitu : Berat Molekul : 28,02 g/mol Spesific gravity : 0,8081 Fase : gas Titik didih : -195,8 oC Titik leleh : -209,86 oC Temperatur kritis : -147 oC Tekanan kritis : 34 bar (abs)
Hidrogen Sifat Fisik Hidrogen (H2) adalah sebagai berikut : Berat Molekul : 2,016 g/mol Spesific gravity : 0,0709-252,7 Fase : gas Titik didih : -252,7 oC Titik leleh : -259,1 oC Temperatur kritis : -1240 oC Tekanan kritis : 13 bar (abs)
Page 2
b.Bahan baku Penunjang : Katalis Katalis yang digunakan terdiri dari tiga jenis, tergantung pada spesifikasi produk yang diinginkan. Ketiga jenis katalis tersebut yaitu : 1. Katalis M-1 Katalis M-1 terdiri dari metal aktif Titanium yang di-support dengan silika dan aluminium. Berdiameter 700-900m. Karaktristik : a. Memiliki distribusi berat molekul (MWD) terbatas, b. Harga Melt Index tinggi dan densitas yang cukup luas, c. Aktivitas yang baik (2-4 ppm Ti), d. Produktivitas Katalis 3000-5000 kg resin/kg katalis, Penggunaan : untuk memproduksi LLDPE.
2. Katalis S-2 Katalis S-2 terdiri dari chrome aktif yang di-support dengan silika dan aluminium. Berdiameter 500-600m. Karaktristik: a. Memiliki distribusi berat molekul (MWD) sangat luas, b. Harga Melt Indekx rendah dan densitas tinggi, c. Aktivitas yang baik (kurang dari1ppm Cr), d. Produktivitas Katalis 6000-8000 kg resin/kg katalis, e. Polimerisasi baik, sturtur molekul produk yang lebih luas. Penggunaan : untuk memproduksi HDPE, tipe blow molding, film, pipa, geomembran.
3. Katalis F-3 Katalis F-3 merupakan katalis yang tergolong katalis chrome. Berdiameter 500-600m. Karaktristik: a. Memiliki distribusi berat molekul (MWD) produk yang luas, b. Produktivitas Katalis 15000 kg resin/kg katalis. Penggunaan : untuk memproduksi HDPE.
Page 3
Co-catalyst Sifat Fisik TEAL (Al(C2H5)3) yaitu : Berat Molekul : 114,17 g/mol Densitas : 0,834 g/ml Viskositas : 2,6 mPa.sg
bermassa
molekul
sangat
tinggi
(Ultra
high
molecular
weight
polyethylene)(UHMWPE) UHMWPE adalah polietilena dengan massa molekul sangat tinggi, hingga jutaan. Biasanya berkisar antara 3.1 hingga 5.67 juta. Tingginya massa molekul membuat plastik ini sangat kuat, namun mengakibatkan pembentukan rantai panjang menjadi struktur kristal tidak efisien dan memiliki kepadatan lebih rendah dari pada HDPE. UHMWPE bisadibuat dengan teknologi katalis, dan katalis Ziegler adalah yang paling umum. Karena ketahanannya terhadap penyobekan dan pemotongan serta bahan kimia, jenis plastik ini memiliki aplikasi yang luas. UHMWPE digunakan sebagai onderdil mesin pembawa kaleng dan botol, bagian yang bergerak dari mesin pemutar, roda gigi, penyambung, pelindung sisi luar, bahan anti peluru, dan sebagai implan pengganti bagian pinggang dan lutut dalam operasi. Polietilena berdensitas tinggi (High Density Polyethylene) (HDPE) HDPE dicirikan dengan densitas yang melebihi atau sama dengan 0.941 g/cm3. HDPE memiliki derajat rendah dalam percabangannya dan memiliki kekuatan antarmolekul yang sangat tinggi dan kekuatan tensil. HDPE bisa diproduksi dengan kataliskromium/silika, Katalis Ziegler-Natta, atau katalis metallocene. HDPE digunakan sebagai bahan pembuat botol susu, botol/kemasan deterjen, kemasan margarin, pipa air, dan tempat sampah. Polietilena cross-linked (Cross-linked polyethylene) (PEX atau XLPE) PEX atau XLPE adalah polietilena dengan kepadatan menengah hingga tinggi yang memiliki sambungan cross-link pada struktur polimernya. Sifat ketahanan terhadap temperatur tingi meningkat seperti juga ketahanan terhadap bahan kimia.
Page 4
Polietilena berdensitas menengah (Medium density polyethylene) (MDPE) MDPE dicirikan dengan densitas antara 0.926 0.940 g/cm3. MDPE bisa diproduksi dengan katalis kromium/silika, katalis Ziegler-Natta, atau katalis metallocene. MDPE memiliki ketahanan yang baik terhadap tekanan dan kejatuhan. MDPE biasa digunakan pada pipa gas. Polietilena berdensitas rendah (Low density polyethylene) (LDPE) LDPE dicirikan dengan densitas 0.910 0.940 g/cm3. LDPE memiliki derajat tinggi terhadap percabangan rantai panjang dan pendek, yang berarti tidak akan berubah menjadi struktur kristal. Ini juga mengindikasikan bahwa LDPE memiliki kekuatan antar molekul yang rendah. Ini mengakibatkan LDPE memiliki kekuatan tensil yang rendah. LDPE diproduksi dengan polimerisasi radikal bebas. Polietilena linier berdensitas rendah (Linear low density polyethylene) (LLDPE) LLDPE dicirikan dengan densitas antara 0.915 0.925 g/cm3. LLDPE adalah polimer linier dengan percabangan rantai pendek dengan jumlah yang cukup signifikan. Umumnya dibuat dengan kopolimerisasi etilena dengan rantai pendek alfa-olefin(1-butena,1-heksena,1-oktena,dan sebagainya). LLDPE memiliki kekuatan tensil yanglebih tinggi dari LDPE, dan memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap tekanan. Polietilena berdensitas sangat rendah (Very low density polyethylene) (VLDPE) VLDPE dcirikan dengan densitas 0.880 0.915 g/cm3. VLDPE adalah polimer linier dengan tingkat percabangan rantai pendek yang sangat tinggi. Umumnya dibuat dengan kopolimerisasi etilena dengan rantai pendek alfa-olefin.
Page 5
Page 6
Page 7