You are on page 1of 5

Unsur-Unsur Dasar Musik

Musik sama halnya dengan yang lain yang sering kita jumpai, seperti motor, komputer, radio, televisi dan sebagainya yang di dalamnya terdiri dari beberapa unsur yang saling berkaitan. Jika satu unsur saja tidak berfungsi, maka itu akan sangat mengganggu terhadap unsur lainnya. Musik apa pun yang kita dengar baik tradisional maupun nontradisional, tentu saja memiliki sejumlah unsur yang saling mendukung antara satu dengan lainnya. Unsurunsur itu dibuat menjadi satu kesatuan dalam bentuk komposisi musik yang tidak dapat dipisahkan, sehingga membentuk sebuah karya musik yang siap untuk dinikmati. Unsurunsur musik dimaksud antara lain:

1. Irama Dalam keseharian kata irama seringkali dikaitkan dengan jenis lagu yang menunjuk pada lagu tertentu. Misalnya Irama dangdut, Irama Keroncong, pop, Jazz, dan sebagainya. Tetapi sebenarnya irama memiliki beberapa pengertian dalam bidang musik, yaitu: a. Pertentangan bunyi antara bagian yang berat dan ringan, yang berulang secara teratur. b. Panjang pendeknya nada - - - 4/4 | | | - - - | |

c. Irama sama artinya dengan tempo, yaitu kecepatan ketukan yang dimainkan. Sebagai contoh; Pada jam dinding yang besar, bandulnya akan berjalan lambat. Sedangkan pada jam dinding kecil, bandulnya akan berjalan lebih cepat. Jam dinding besar: * Jam dinding kecil: * * * * * dst

* * * * * * * * * * * dst

2. Birama Birama adalah tekanan yang tetap dan teratur dan berulang-ulang. Pada sebuah birama terdapat bagian yang bertekanan yang biasa disebut aksen, dan ada pula bagian yang tidak bertekanan. Pada birama dua, ketukan pertama mendapat tekanan (aksen), sedangkan yang kedua tidak mendapatkan tekanan. Birama tiga, ketukan yang mendapat tekanan adalah ketukan pertama. Ketukan kedua dan ketiga tidak mendapat tekanan (aksen). Birama empat, ketukan pertama mendapat tekanan, kedua tidak, ketiga mendapat tekanan sedikit, dan keempat tidak mendapat tekanan. Perhatikan contoh gambar berikut.

Birama 2 Birama 3 Birama 4

: :

x x

. .

x .

. x

x .

. .

x x

. .

dst . dst

: x . + . x . + . dst

Untuk menunjukan birama yang digunakan pada sebuah lagu, harus digunakan sebuah tanda. Tanda tersebut biasa disebut tanda birama. Tanda birama ini berbentuk angka pecahan, seperti 2/4, , 3/8, 6/8, dan seterusnya. Pembilang menunjukan hitungan birama, sedangkan penyebut menyatakan nilai not dari setiap ketukan. Misalnya birama , angka 3 disebut sebagai pembilang yang artinya pada setiap bar berisi tiga ketuk. Sedangkan angka 4 disebut sebagai penyebut yang artinya setiap not ( ) mendapat hitungan satu ketuk.

Perhatikan contoh berikut. 2/4 3/4 4/4 x x x . . . . . . x . x . x x . . . . x . x . . . x . x x . . . . . dst dst dst

Dalam penulisan musik terdapat garis tegak lurus yang digunakan untuk membatasi setiap ruas birama. Sedangkan yang dimaksud ruas birama adalah ruas yang terletak di antara dua buah garis birama.

3. Melodi Pada setiap karya musik vokal, instrumental, maupun campuran antara vokal dan instrumen, terdiri dari rangkaian susunan nada-nada yang berurutan. Rangkaian susunan nada-nada yang berurutan tersebut disebut melodi. Gerakan melodi terbentuk dalam beberapa arah, yaitu naik, turun, dan datar. Ketiga arah gerakan melodi tersebut bisa panjang dan pendek. Perhatikan contoh berikut ini. a. Gerakan melodi dengan arah naik

b. Gerakan melodi dengan arah turun

c. Gerakan melodi dengan arah datar

d. Gerakan melodi dengan arah melompat naik

e. Gerakan melodi dengan arah melompat turun

4. Tangga nada Dalam khasanah musik tradisional maupun non tradisional dikenal istilah tangganada. Tangganada adalah merupakan hasil dari perpaduan atau susunan nada-nada. Bentuk tangganada antara musik yang satu dengan musik lainnya, tentu saja memiliki perbedaan dan persamaannya. Dalam hal ini, tangganada yang banyak digunakan adalah tangganada pentatonis dan diatonis. Tangganada pentatonis adalah tangganada yang terdiri atas lima susunan nada. Tangganada pentatonis ini banyak dipergunakan pada tangganada musik tradisional di berbagai daerah dan pada lagu anak-anak. Pada musik daerah di Indonesia, digunakan beberapa jenis tangganada. Setiap tangganada tersebut memiliki jumlah nada maupun karakter yang berbeda-beda. Jika di Bali digunakan Saihh pitu, di Jawa Barat ada tangganada Salendro, Degung, dan Madenda. Di Jawa Tengah terdapat tangganada Slendro dan Pelog. Begitu pula di daerah-daerah yang lainnya.

a. Tangganada Diatonis Tangganada diatonis adalah tangganada yang memiliki deretan nada yang berjarak 1 dan . Tangganada ini terdiri dari tangganada Mayor dan Minor. Tangganada diatonis Mayor memiliki deretan nada yang berjarak 1, 1, , 1, 1, 1, 1/2. Sedangkan tangganada diatonis Minor memiliki jarak nada 1, , 1, 1, , 1, 1. Perhatikan baik-baik kedua tangganada tersebut di bawah ini.

Alamat URL: Music theory, http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Music_theory&oldid=47475275 (terakhir diakses 14 April 2006). http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_musik

LATIHAN Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar 1. 2. 3. Sebutkan unsur-unsur karya musik? Apa perbedaan melodi dan harmoni? Jelaskan konsep birama dalam musik?

Glosarium
Durasi Melodi : berapa lama suara ada : serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu : bunyi yang beraturan, yaitu memiliki frekuensi tunggal tertentu. : pengaturan bunyi dalam waktu : tinggi nada : warna bunyi

Nada Ritme Tala (Ing: pitch) timbre

You might also like