Professional Documents
Culture Documents
POLITIK
Secara etimologis kata politik berasal dari bahasa Yunani politeia Polis = Kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri Teia = Urusan Politik adalah kebijakan penggunaan pertimbangan-pertimbangan yang dinggap lebih menjamin terlaksananya suatu: Usaha Cita-cita/ keinginan keadaan yang kita kehendaki Dalam arti kebijaksanaan adalah proses: Pertimbangan Penjaminan pelaksanaannya suatu usaha Pencapaian cita-cita
SISTEM POLITIK Meliputi semua kegiatan-kegiatan yang menen- tukan kebijaksanaan umum (public policy) dan menentukan bagaimana kebijaksanaan itu dilaksanakan STRUKTUR POLITIK Merupakan suatu keseluruhan yang timbul dari masyarakat baik dari lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berpengaruh dalam pembuatan kebijaksanaan yang otoritatif dan mengikat masyarakat
5. Distribusi Yang dimaksud dengan distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilai nilai ( values ) dalam masyarakat . Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting .
STRATEGI NASIONAL
PERJUANGAN NASIONAL MEMERLUKAN PENGGUNAAN DIPLOMASI DAN PERANG KEKUATAN IDEOLOGI PSIKOLOGI POLITIK EKONOMI SOSIAL BUDAYA KEKUATAN MILITER SELURUH KEKUATAN INI MENGHENDAKI INTEGRASI PEGATURAN PENYUSUNAN PENGGUNAAN YANG TERARAH
Strategi
Nasional Strategi Non Militer Kekuatan Non Militer
=keamanan
DAMAI =kesejahteraan
Pembangunan
DASAR PEMIKIRAN POLSTRANAS a. GEOPOLITIK BANGSA INDONESIA b. WAWASAN NUSANTARA c. KETAHANAN NASIONAL d. TATA BINA NASIONAL
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN POLSTRANAS PERSATUAN DAN KESATUAN NASIONAL KEPRIBADIAN BANGSA
IDEOLOGI
KERJASAMA REGIONAL
KERJASAMA INTERNASIONAL
HAPUSKAN PENJAJAHAN
SOSIAL BUDAYA
BANGSA INDONESIA TERDIRI DARI : BERMACAM SUKU BAHASA TRADISI ADAT ISTIADAT AGAMA
POTENSIAL SARA
KEBINEKA TUNGGAL IKAAN INI MERUPAKAN KEKUATAN ANTAR GOLONGAN SEGALA: USAHA DANA DAYA HARUS DIKERAHKAN UNTUK KESATUAN & PERSATUAN BANGSA
UPAYA
10
HANKAM
DALAM PERJUANGAN
MEMILIKI POTENSI
KWANTI TATIF
TELAH
MELAHIRKAN
NKRI
PERJUAN GAN
ABRI
DAN
RAK YAT
11
KEKUATAN
HAKIKAT ANCAMAN
SEMUA BENTUK BAHAYA YANG MEMPUNYAI AKIBAT TERHADAP:
A. Ideologi, ekonomi, sosbud, hankam B. Dominasi politik asing C. Kompetisi dan ekploitasi bid. Ekonomi D. Des. Integrasi kehidupan sosial E. Penetrasi budaya asing yang negatip F. Gangguan terbuka dan tertutup bid. Keamanan G. Perpecahan dan isolasi hub. Internas
MEMPENGARUHI POLSTRANAS
12
13
Implementasi di Bidang Sosial dan Budaya diantaranya yaitu: 1. Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial 2. Kebudayaan, Kesenian, dan Pariwisata 3. Kedudukan dan Peranan Perempuan 4. Pemuda dan Olahraga 5. Pembangunan Daerah 6. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan diantaranya yaitu: 1. Meningkatkan kualitas keprofesionalan tentara nasional Indonesia (TNI) 2. Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral bidang pertahanan dan keamanan dalam rangka memelihara stabilitas keamanan regional dan turut serta berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.
14
Misi Indonesia 2025 1. Mewujudkan daya saing bangsa. 2. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum. 3. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu. Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan. 4. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari. 5. Mewujudkan masyarakat bermoral, beretika, dan berbudaya. 6. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.
15
Otonomi daerah Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangt-undangan. Tujuan Otonomi daerah 1. Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik. 2. Pengembangan kehidupan demokrasi. 3. Keadilan. 4. Pemerataan. 5. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI. 6. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat. 7. Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas, meningkatkan peran serta masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
16
Dasar Hukum Diselenggarakannya Otonomi Daerah di Indonesia 1.UUD 1945 pasal 18 2.UU No. 32 tahun 2004 3.Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2003
17
Syarat-syarat pembentukan Otonomi Daerah Syarat-syarat pembentukan daerah sesuai dengan pasal 5, antara lain : a. Administrasi 1. Untuk provinsi meliputi persetujuan DPRD provinsi dan Gubernur. 2. Untuk kabupaten/kota meliputi persetujuan DPD kabupaten/kota dan Bupati/Walikota. b. Teknis 1. Kemampuan ekonomi. 2. Potensi daeah. 3. Social budaya. 4. Social politik. 5. Kependudukan. 6. Luas daerah. 7. Pertahanhan. 8. Keamanan. 9. Factor lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah. a. 1. 2. 3. Fisik Paling sedikit 5 kabupaten/kota untuk pembentukan provinsi. Paling sedikit 4 kecamatan untuk pembentukan kabupaten. Paling sedikit 4 kecamatan untuk pembentukan kota.
18
Bentuk dan Susunan Pemerintah Daerah 1. Dewan perwakilan rakyat Daerah (DPRD) 2. Pemerintahan Daerah Asas-asas Otonomi Daerah 1. Asas Sentralisasi adalah pemusatan seluruh penyelenggaraan pemerintah Negara dengan pemerintah pusat. 2. Asas Desentralisasi adalah segala pelimpahan kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. 3. Asas Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah gubernur sebagai wakil pemerintah dan perangkat pusat di daerah. 4. Asas Pembantuan adalah asas yang menyatakan turut serta dalam pelaksanaan urusan pemerintah yang ditugaskan kepada pemerintah daerah dengan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan kepada yang memberi tugas. Kewenangan yang dimiliki oleh daerah otonom 1. Kewenangan Politik Adanya otonomi daerah, rakyat melalui DPRD memiliki kewenangan memilih kepala daerah sendiri. 2. Kewenangan Administrasi Menyangkut keuangan pemerintah pusat dengan memberikan uang kepada daerah untuk mengelola karyawan dan organisasi.
19
g. Akan memperbaiki kualitas pelayanan karena dia lebih dekat dengan masyarakat yang dilayani.
20
c. Khusus mengenai desentralisasi teritorial, dapat mendorong timbulnya apa yang disebut daerahisme atau provinsialisme.
d. Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama, karena memerlukan perundingan yang bertele-tele. e. Dalam penyelenggaraan desentralisasi, diperlukan biaya yang lebih banyak dan sulit untuk memperoleh keseragaman atau uniformitas dan kesederhanaan.
21