You are on page 1of 21

POLITIK STRATEGI NASIONAL Dimas Noprian Esti Rahmat Tini Jhon Fery Marihot Tua S.

Rahma Fifiyana Suhendri kelompok 4 2012


Oleh

POLITIK
Secara etimologis kata politik berasal dari bahasa Yunani politeia Polis = Kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri Teia = Urusan Politik adalah kebijakan penggunaan pertimbangan-pertimbangan yang dinggap lebih menjamin terlaksananya suatu: Usaha Cita-cita/ keinginan keadaan yang kita kehendaki Dalam arti kebijaksanaan adalah proses: Pertimbangan Penjaminan pelaksanaannya suatu usaha Pencapaian cita-cita

SISTEM POLITIK Meliputi semua kegiatan-kegiatan yang menen- tukan kebijaksanaan umum (public policy) dan menentukan bagaimana kebijaksanaan itu dilaksanakan STRUKTUR POLITIK Merupakan suatu keseluruhan yang timbul dari masyarakat baik dari lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berpengaruh dalam pembuatan kebijaksanaan yang otoritatif dan mengikat masyarakat

ASPEK POLITIK NASIONAL


1. POLITIK DALAM NEGERI MENGANGKAT DERAJAT DAN HARKAT BANGSA INDONESIA AKIBAT PENJAJAHAN BANGSA YANG TERHORMAT 2. POLITIK LUAR NEGERI - BEBAS AKTIP, ANTI IMPERIALISME DAN KOLONIALISME - BENTUK SOLIDARITAS ANTAR BANGSA (BANGSA A.A DAN NON BLOK) 3. BENTUK EKONOMI SWA SEMBADA DAN SWADAYA 4. POLITIK HANKAM - KELUAR DEFENSIF AKATIF - KEDALAM PREVENTIF AKTIF

Hal-hal yang berkaitan dengan politik


1. Negara Negara merupakan suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya. 2. Kekuasaan Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya. 3. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik. Jadi, politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum . Keputusan yang diambil menyangkut sector public dari suatu Negara . 4. Kebijakan Umum Kebijakan ( policy ) merupakan suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu .

5. Distribusi Yang dimaksud dengan distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilai nilai ( values ) dalam masyarakat . Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting .

STRATEGI NASIONAL
PERJUANGAN NASIONAL MEMERLUKAN PENGGUNAAN DIPLOMASI DAN PERANG KEKUATAN IDEOLOGI PSIKOLOGI POLITIK EKONOMI SOSIAL BUDAYA KEKUATAN MILITER SELURUH KEKUATAN INI MENGHENDAKI INTEGRASI PEGATURAN PENYUSUNAN PENGGUNAAN YANG TERARAH

PERKEMBANGAN PENGERTIAN STRATEGI

Strategi Militer Grand Strategis

Kekuatan Militer PERANG

Strategi
Nasional Strategi Non Militer Kekuatan Non Militer

=keamanan

Strategi Non Militer

Kekuatan Non Militer

DAMAI =kesejahteraan

Pembangunan

DASAR-DASAR PEMIKIRAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLSTRANAS

DASAR PEMIKIRAN POLSTRANAS a. GEOPOLITIK BANGSA INDONESIA b. WAWASAN NUSANTARA c. KETAHANAN NASIONAL d. TATA BINA NASIONAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN POLSTRANAS PERSATUAN DAN KESATUAN NASIONAL KEPRIBADIAN BANGSA

IDEOLOGI

KERJASAMA REGIONAL

KERJASAMA INTERNASIONAL

STABILITAS ASEAN ASTENG

HAPUSKAN PENJAJAHAN

SOSIAL BUDAYA

BANGSA INDONESIA TERDIRI DARI : BERMACAM SUKU BAHASA TRADISI ADAT ISTIADAT AGAMA

POTENSIAL SARA

KEBINEKA TUNGGAL IKAAN INI MERUPAKAN KEKUATAN ANTAR GOLONGAN SEGALA: USAHA DANA DAYA HARUS DIKERAHKAN UNTUK KESATUAN & PERSATUAN BANGSA

UPAYA

10

HANKAM

DALAM PERJUANGAN

RAKYAT KEKUATAN BERSENJATA

RAKYAT TANPA KEKUATAN BERSENJATA

RAKYAT KEKUATAN BERSENJATA

KUALITATIF DIBINA DIKEMBANGKKAN DISEMPURNAKAN

MEMILIKI POTENSI
KWANTI TATIF

DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN HAN KAM NAS

TELAH

MELAHIRKAN

NKRI
PERJUAN GAN

ABRI

DAN

RAK YAT

11

KEKUATAN

HAKIKAT ANCAMAN
SEMUA BENTUK BAHAYA YANG MEMPUNYAI AKIBAT TERHADAP:

A. Ideologi, ekonomi, sosbud, hankam B. Dominasi politik asing C. Kompetisi dan ekploitasi bid. Ekonomi D. Des. Integrasi kehidupan sosial E. Penetrasi budaya asing yang negatip F. Gangguan terbuka dan tertutup bid. Keamanan G. Perpecahan dan isolasi hub. Internas

MEMPENGARUHI POLSTRANAS

12

Implementasi Strategi pertahanan Nasional


Visi dan Misi GBHN 1999-2004 terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Implementasi Polstranas di Bidang Hukum diantaranya yaitu: 1. Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat 2. Menegakkan hukum secara konsisten Implementasi Polstranas di Bidang Ekonomi diantaranya yaitu: 1. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil 2. Mengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar Implementasi Polstranas di Bidang Politik diantaranya yaitu: 1. Memperkuat keberadaan dan kalangsungan NKRI 2. Memasyarakatkan dan menetapkan prinsip persamaan dan anti diskriminatif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

13

Implementasi di Bidang Sosial dan Budaya diantaranya yaitu: 1. Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial 2. Kebudayaan, Kesenian, dan Pariwisata 3. Kedudukan dan Peranan Perempuan 4. Pemuda dan Olahraga 5. Pembangunan Daerah 6. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan diantaranya yaitu: 1. Meningkatkan kualitas keprofesionalan tentara nasional Indonesia (TNI) 2. Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral bidang pertahanan dan keamanan dalam rangka memelihara stabilitas keamanan regional dan turut serta berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.

14

Misi Indonesia 2025 1. Mewujudkan daya saing bangsa. 2. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum. 3. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu. Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan. 4. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari. 5. Mewujudkan masyarakat bermoral, beretika, dan berbudaya. 6. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.

15

Otonomi daerah Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangt-undangan. Tujuan Otonomi daerah 1. Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik. 2. Pengembangan kehidupan demokrasi. 3. Keadilan. 4. Pemerataan. 5. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI. 6. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat. 7. Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas, meningkatkan peran serta masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

16

Dasar Hukum Diselenggarakannya Otonomi Daerah di Indonesia 1.UUD 1945 pasal 18 2.UU No. 32 tahun 2004 3.Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2003

17

Syarat-syarat pembentukan Otonomi Daerah Syarat-syarat pembentukan daerah sesuai dengan pasal 5, antara lain : a. Administrasi 1. Untuk provinsi meliputi persetujuan DPRD provinsi dan Gubernur. 2. Untuk kabupaten/kota meliputi persetujuan DPD kabupaten/kota dan Bupati/Walikota. b. Teknis 1. Kemampuan ekonomi. 2. Potensi daeah. 3. Social budaya. 4. Social politik. 5. Kependudukan. 6. Luas daerah. 7. Pertahanhan. 8. Keamanan. 9. Factor lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah. a. 1. 2. 3. Fisik Paling sedikit 5 kabupaten/kota untuk pembentukan provinsi. Paling sedikit 4 kecamatan untuk pembentukan kabupaten. Paling sedikit 4 kecamatan untuk pembentukan kota.

18

Bentuk dan Susunan Pemerintah Daerah 1. Dewan perwakilan rakyat Daerah (DPRD) 2. Pemerintahan Daerah Asas-asas Otonomi Daerah 1. Asas Sentralisasi adalah pemusatan seluruh penyelenggaraan pemerintah Negara dengan pemerintah pusat. 2. Asas Desentralisasi adalah segala pelimpahan kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. 3. Asas Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah gubernur sebagai wakil pemerintah dan perangkat pusat di daerah. 4. Asas Pembantuan adalah asas yang menyatakan turut serta dalam pelaksanaan urusan pemerintah yang ditugaskan kepada pemerintah daerah dengan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan kepada yang memberi tugas. Kewenangan yang dimiliki oleh daerah otonom 1. Kewenangan Politik Adanya otonomi daerah, rakyat melalui DPRD memiliki kewenangan memilih kepala daerah sendiri. 2. Kewenangan Administrasi Menyangkut keuangan pemerintah pusat dengan memberikan uang kepada daerah untuk mengelola karyawan dan organisasi.

19

KEUNTUNGAN OTONOMI DAERAH


a. Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan. b. Dalam menghadapi masalah yang amat mendesak yang membutuhkan tindakan yang cepat, sehingga daerah tidak perlu menunggu intruksi dari Pemerintah pusat. c. Dalam sistem desentralisasi, dpat diadakan pembedaan (diferensial) dan pengkhususan (spesialisasi) yang berguna bagi kepentingan tertentu. Khususnya desentralisasi teretorial, dapat lebih muda menyesuaikan diri pada kebutuhan atau keperluan khusu daerah. d. Dengan adanya desentralisasi territorial, daerah otonomi dapat merupakan semacam laboratorium dalam hal-hal yang berhubungan dengan pemerintahan, yang dapat bermanfaat bagi seluruh negara. kesewenangwenangan dari Pemerintah Pusat. f. Dari segi psikolagis, desentralisasi dapat lebih memberikan kewenangan memutuskan yang lebuh beser kepada daerah.

g. Akan memperbaiki kualitas pelayanan karena dia lebih dekat dengan masyarakat yang dilayani.

20

KEKURANGAN OTONOMI DAERAH


a. Karena besarnya organ-organ pemerintahan maka struktur pemerintahan bertambah kompleks, yang mempersulit koordinasi. b. Keseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam kepentingan dan daerah dapat lebih mudah terganggu.

c. Khusus mengenai desentralisasi teritorial, dapat mendorong timbulnya apa yang disebut daerahisme atau provinsialisme.
d. Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama, karena memerlukan perundingan yang bertele-tele. e. Dalam penyelenggaraan desentralisasi, diperlukan biaya yang lebih banyak dan sulit untuk memperoleh keseragaman atau uniformitas dan kesederhanaan.

21

You might also like