Professional Documents
Culture Documents
transudat
Dihasilkan cairan karena peningkatan tekanan hidrostatik kapiler atau penurunan tekanan osmotik plasma, bukan karena proses radang. Ciri :
Jernih, encer, kuning muda Berat jenis < 1,018 Protein < 3 g/dl Tes rivalta (-) Fibrinogen << : tidak ada bekuan Sel segmen sedikit
Terdapat pada :
Gagal jantung kongestif Sirosis dengan asites Sindroma nefrotik Hipoalbuminemia Dialysis peritoneal Atelektasis akut Obstruksi vena cava superior Tumor mediastinum
eksudat
Cairan akibat radang dengan atau tanpa infeksi, dipengaruhi oleh permeabilitas dinding kapiler, gangguan resorpsi pembuluh limfe. Ciri :
Jernih, purulen, darah, dll (variatif) Berat jenis >1,018 Protein > 3 6 g/dl Tes rivalta (+) Bekuan (+) Sel segmen dan limfosit >>
Terdapat pada :
Pneumonia bakteri Infark paru Penyakit virus Penyakit jaringan ikat Tuberculosis neoplasma Hipersensitif obat SLE Reumatoid artritis Penyakit fungi Asbestosis Sindroma meigs Pasca ima dan bedah jantung Atelektasis Kilotoraks pseudokilotoraks Pleuritis uremik sarkoidosis
Differensial diagnosis
Tumor mediastinum Pneumonia Atelektasis Diafragma letak tinggi Schwarte / penebalan pleura
Tumor mediastinum
Definisi adalah tumor yang terdapat di dalam mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri. Mediastinum berisi jantung, pembuluh darah arteri, pembuluh darah vena, trakea, kelenjar timus, syaraf, jaringan ikat, kelenjar getah bening dan salurannya.
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat,
batuk, sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau invasi pada trakeadan/atau bronkus utama, disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke esofagus sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan tumor jinak, suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel terlibat, paralisis diafragma timbul apabila penekanan nervus frenikus nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau pada penekanan sistem syaraf.
Pneumonia
Definisi Pneumonia adalah peradangan alat parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalisyang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli, yang disebabkan oleh mikroorganisme(bakteri.virus,jamur,protozoa)
Gambaran klinis
Gejala-gejala pneumonia serupa untuk semua jenis pneumonia. Gejala-gejala meliputi:Gejala Mayor: 1.batuk 2.sputum produktif 3.demam (suhu>37,8c) Gejala Minor: 1. sesak napas2. nyeri dada3. konsolidasi paru pada pemeriksaan fisik 4. jumlah leukosit >12.000/L
Diagnosis
Pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan fisik dada terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernafas , pada palpasi fremitus dapat mengeras, pada perk usi redup, pada auskultasi terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronchial yang kadangkadang melemah. Mungkin disertai ronkhihalus, yang kemudian menjadi ronkhi basah kasar pada stadium resolusi
Gambaran radiologis
Perselubungan homogen atau inhomogen sesuai dengan lobus atau segment paru secaraanantomis Volume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis d imana paru mengecil. Tidak tampak deviasi trachea/septum/fissure/ seperti pada atelektasis Silhouette sign(+) : bermanfaat untuk menentukan letak lesi paru ; batas lesi dengan jantung hilang, berarti lesi tersebut berdampingan dengan jantung atau di lobus mediuskanan Pada masa resolusi sering tampak Air Bronchogram Sign (terperangkapnya udara pada bronkus karena tiadanya pertukaran udara pada alveolus).
atelektasis
Definisi berkurangnya volume paru akibat tidak memadainya ekspansi rongga udara. Kelainan ini menyebabkan pengalihan darah yang kurang teroksigenasi dari arteri ke vena paru sehingga terjadi ketidakseimbangan ventilasi perfusi dan hipoksia
Manifestasi klinis
Dispnea dengan pola nafas cepat dan dangkal Takikardi Sianosis Temperatur tinggi Penurunan kesadaran atau syok Bunyi perkusi redup Pada atelektasis yang luas bising nafas melemah atau hilang Perbedaan gerak dinding thoraks Pada perkusi batas jantung bergeser
Gambaran radiologis : berkurangnya ukuran paru, penarikan tulang iga, peninggian diafragma, penyimpangan trakea, lobus lebih opak,
schwarte