You are on page 1of 4

Evolusi Matahari

Evolution of The Stellar Basir, Bayu Hendra O. , Erlandy Ulfa, Isrina Febianti, Ketut Ayu Suci W. Abstract

Only three processes, operant during the formation of the Solar System, are responsible for the diversity of matter in the Solar System and are directly responsible for planetary internal-structures, including planetocentric nuclear fission reactors, and for dynamical processes, including and especially, geodynamics. These processes are: (i) Low-pressure, low-temperature condensation from solar matter in the remote reaches of the Solar System or in the interstellar medium; (ii) Highpressure, high-temperature condensation from solar matter associated with planetary-formation by raining out from the interiors of giant-gaseous protoplanets, and; (iii) Stripping of the primordial volatile components from the inner portion of the Solar System by super-intense solar wind associated with TTauri phase mass-ejections, presumably during the thermonuclear ignition of the Sun.

Matahari merupakan sebuah bintang, sama seperti bintang lain di langit yang terlihat kecil. Yang membedakan

pikirkan

sebuah

balon

yang

menggelembung. Tekanan di dalam mencoba balon mempertahankan menggelembung bentuk dengan

adalah jarak bintang-bintang lain yang lebih jauh dari matahari. Gravitasi merupakan struktur hal yang membentuk dan isinya

menyeimbangkan dengan tekanan di luar balon. Begitu Gaya pula gravitasi dengan yang

dari

galaksi

matahari.

termasuk bintang. Sebuah bintang merupakan sebuah bola plasma besar yang terdiri dari Hydrogen dan Helium. Bintang selama akan terjadi selalu tetap hidup antara

mencoba menghancurkan gas-gas tadi harus thermal seimbang hasil dengan fusi tekanan Bila

gas.

keseimbangan ini terganggu, bentuk dari bintang akan berubah.

pergolakan

gravitasi yang menekan gas-gas ini melawan tekanan thermal yang terjadi dari fusi nuklir. Gampangannya,

evolusi bintang menyatakan bahwa semakin besar sebuah bintang, gaya gravitasi yang bekerja juga semakin besar. Artinya proses fusi juga

semakin cepat yang menyebabkan bintang semakin panas. Dalam kata lain, Gambar 1. Fusi nuklir Untuk memanaskan gas, hydrogen yang digunakan

semakin besar sehingga bintang lebih cepat mati. Bayangkan mobil Ferarri yang boros bensin. Terbentuknya Matahari

matahari memerlukan energi. Yang menjadi pertanyaan dari mana energi ini di dapat? Energi ini didapat dari fusi nuklir yang terjadi di dalamnya.

Pertanyaan selanjutnya, apakah itu fusi nuklir? Fusi nuklir merupakan proses yang terjadi di dalam matahari dimana inti nuklir ringan seperti

hydrogen mencoba menjadi elemen lain melalui proses fusi di suhu 7 juta kelvin! Hasilnya adalah elemen Gambar 2. Proses terbentuknya matahari 1. Interstellar gas masuk ke dalam gravitasi. 6 miliar tahun yang lampau, awan hidrogen dingin yang merupakan bintang di masa lalu yang sudah mati mulai masuk ke dalam gravitasi. Awan ini terdiri dari elemen yang dahulu merupakan Massa awal sebuah bintang sangat evolusinya berpengaruh di masa terhadap Teori matahari. nenek moyang dari proses

sesudah fusi memiliki massa yang lebih ringan daripada elemen sebelum fusi. Massa yang hilang ini menjadi energi (dapat dihitung menggunakan rumus Einstein E=mc2). Dapat

dikatakan, matahari menjadi reaktor fusi nuklir alami atau tungku api alam semesta dimana elemen berat seperti Carbon dan Nitrogen disintesis.

Bayangkan

recycle.Awan gas dan debu ini mulai masuk ke dalam gravitasi dan

depan.

menyebabkan

ledakan

supernova.

dapat disebut sebuah bintang.Pada kasus matahari, prosesnya terus

Ledakan ini menghasilkan energi yang besar potensial menjadi dan menstimulus energi

berlanjut dan menjadi semakin panas.

gravitasi energi

dikonversikan panas yang

menyebabkan gas juga ikut menjadi panas.

Gambar 4. Terbentuknya inti matahari 3. Fusi Hidrogen mulai Saat suhu mencapai 7 juta Gambar 3. Interstellar gas masuk ke dalam gravitasi 2. Terbentuknya inti matahari Semakin banyak gas yang jatuh ke dalam gravitasi menyebabkan kelvin, proses fusi hidrogen menjadi helium terjadi. Pada kondisi ini

protobintang dapat dikatakan sebagai bintang. Kondisi ini menciptakan

energi sehingga tekanan panas dapat sama dengan tekanan gravitasi.

gumpalan awan ini menjadi makin padat dan panas. protostar, berbentuk Kemudian atau bulat bayi yang

Kondisi ini dinamakan keseimbangan hydrostatis. Fase ini dinamakan Main Sequence. Mulai fase ini, matahari akan terus menfusikan hidrogen

terbentuklah matahari,

merupakan inti dari matahari. Proses meleburnya gas dalam gravitasi terus berlanjut untuk meningkatkan panas. Akan tetapi bila massa inti ini tidak lebih berat dari massa gumpalan maka proses ini akan berhenti dan tidak akan ada matahari. Itulah sebabnya banyak bintang yang menyandang status baru lahir tetapi tidak pernah

menjadi helium selama 4,5 miliar tahun. Saat ini, matahari sedang

dalam fase ini.

Gambar 5. Fase matahari

Gambar 6. Ledakan matahari

Gambar 7. Kitai Putih

white draft :

You might also like