You are on page 1of 16

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY.

S G2 P1 A0 AH 1 HAMIL 39+2 MINGGU DENGAN KPD 5 JAM DI BPS SULARSI WONOSARI

Pembimbing Lapangan

Praktikan

Sularsi Amd. Keb

A. Retno Murti SN

Pebimbing Akademik

Suherni, S.Pd., APP, M. Kes

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KEBIDANAN 2010

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. S G2 P1 A0 AH1 HAMIL 39+2 MINGGU DENGAN KPD 11 JAM DI BPS SULARSI WONOSARI

MASUK RS TANGGAL, JAM DI RAWAT DIRUANG PENGKAJIAN TANGGAL, JAM Biodata Nama Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat Ibu : Ny. Suratmini : 35 tahun : Islam : SMP : IRT

: 22 Juni 2010 16.00 WIB : Ruang Bersalin BPS Sularsi : 22 Juni 2010 jam 21.00 WIB Suami Tn. Sukandar 38 tahun Islam Jawa/Indonesia SMP Wiraswasta Blimbing Karang Rejek

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

: Blimbing karang Rejek

DATA SUBJEKTIF 1. Keluhan Utama Kenceng-kenceng dan nyeri pinggang menjalar ke perut bagian bawah semakin sering dan ketuban masih merembes 2. Tanda-tanda persalianan a. Kontraksi uterus tanggal 22 juni 2010 jam 21.00 WIB Frekuensi : 2 kali dalam 10 menit Durasi : 20-30 detik : Di perut kenceng-kenceng dan nyeri pinggang menjalar ke perut bagian bawa b. Pengeluaran per vaginam Lendir Darah : ya : tidak HPL : 27 Juni 2010 Air ketuban : ya 3. Riwayat kehamilan sekarang HPM : 20 September 2009 Kekuatan : Sedang Lokasi ketidaknyamanan

Menarche umur 12 tahun, siklus 28 hari, lama 7 hari, banyaknya 1-2 kali ganti pembalut/hari Anc teratur, frekuensi 6 kali, di bidan Keluhan/ komplikasi selama kehamilan : Mual dan muntah pada kehamilan muda Riwayat merokok/ minum-minuman keras/ minum jamu : Tidak ada Imunisasi TT 1 Imunisasi TT 2 sehari 5. Riwayat kehamilan, persalianan dan nifas yang lalu. G2
Ha mil 1. 2. Tgl Lahir 12-01-99 Hamil Umur kehamilan 9 bulan Ini Jenis persalinan Normal Bidan Tidak ada

: 10 Desember 2010 : 12 Januari 2010

4. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : janin bergerak 10 kali dalam

P1

A0

AH 1
Persalinan penolong komplikasi Jenis kelamin Perempuan 3300 gr 2 Tahun Tidakada BB lahir laktasi Nifas komplikasi

6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan


No. 1. Jenis kontrasepsi Suntik 3 bulan Mulai memakai Tanggal Oleh Novembe r 2008 Bidan Tempat BPS Keluhan Tak ada Berhenti/ ganti cara Tanggal Oleh Mei 2009 Sendiri Tempat Alas an Hamil

7. Riwayat kesehatan a. Penyakit yang pernah/ sedang diderita Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit apapun. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit Asma, Kanker, Jantung, Hypertensi, Diabitus mielitus, TBC, Hepatitis, penyakit kelamin, b. Penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga Ibu mengatakan, bahwa di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, Penyakit kelamin, Hepatitis, maupun penyakit menurun seperti Cacat, DM, Hipertensi, kanker, Jantung dan lain-lain c. Riwayat keturunan kembar Ibu mengatakan tidak ada keturunan kembar dari ibu maupun suami

9. 10. 11. 12. 13.


14.

Makan terakhir tanggal 22 juni 2010 jam 19.00 jenis nasi, lauk, Minum terakhir tanggal 22 juni 2010 jam 21.00 jenis teh manis Buang air besar terakhir tanggal 22 juni 2010 jam 06.00 WIB Buang air kecil terakhir tanggal 22 juni 2010 jam 20.30 WIB Istirahat/ tidur dalam 1 hari terakhir : Ibu mengatakan sulit istirahat Keadaan psiko sosio spiritual/ kesiapan menghadapi proses a. Pengetahuan persalinan Ibu mengatakan sudah berpengalaman dalam proses persalinan dengan kelahiran anak pertama b. Persiapan persalinan yang telah dilakukan (pendamping ibu, biaya,dll) Ibu didampingi suami dan ibu mengatakan biaya untuk persalinan sudah ada c. Tanggapan ibu dan keluarga terhadap proses persalinan yang dihadapi Ibu dan suami menyambut kelahiran ini dengan baik tentang tanda-tanda persalinan dan proses

sayur dan buah

karena kenceng-kenceng persalinan

DATA OBJEKTIF 1. Pemeriksaan fisik a. b. c. Nadi Pernafasan Suhu d. Antropometri TB :151 cm BB sebelum hamil : 50 kg Keadaan umum : Baik Status emosional: Stabil Tanda vital :120/80 mmHg : 84 kali per menit : 20 kali per menit : 36,5 0c kesadaran : Composmentis

Tekanan darah

BB sekarang LLA e. Kepala dan leher Edema wajah

: 63 kg, kenaikan selama hamil 13 kg : 25 cm : Tidak ada : Tidak ada : Sklera putih, konjungtiva merah muda : Bersih, tidak ada stomatitis dan karies : Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid maupun vena jugularis

Cloasma gravidarum Mata Mulut Leher f. Bentuk Puting susu Colostrum g. Benjolan Bekas luka Pembesaran Payudara

: Simetris : Menonjol : Sudah keluar Abdomen : Simetris, memanjang sesuai sumbu tubuh ibu : Tidak ada benjolan abnormal : Tidak ada

Striae gravidarum : Ada sedikit straie gravidarum dan linea nigra Palpasi Leopold Leopold 1 : Tinggi fundus pertengahan pusat px, teraba bulat, besar, lunak dan tidak melenting (bokong) TFU berdasarkan Mc. Donald : 31 cm Leopold 2 : Teraba bagian yang keras dan panjang seperti papan di perut sebelah kiri dan teraba bagian-bagian kecil diperut sebelah kanan (punggung kiri) Leopold 3 : Teraba bagian bulat, keras, melenting dan susah digerakkan (presentasi kepala) Leopold 4 : Kedua tangan pemeriksa berpisah ketika menyusuri sisi kanan dan kiri bagian terendah janin di atas simpisis (divergent/bagian terendah janin sudah masuk panggul) Osborn test : Tidak dilakukan TBJ : 29-11 x 155 = 2790 gram : Puctum maksimum diperut kiri bawah pusat ibu Auskultasi DJJ

Frekuensi : 142 kali per menit, kuat, teratur HIS h. i. : Frekuensi : 2 kali dalam 10 menit Durasi Punggung Pinggang Ekstremitas : 20-30 detik : Nyeri : Nyeri : Tidak ada oedema, tidak ada varices,

j.

reflek patela +/+, kuku pendek dan bersih

k. Genetalia

: Tidak ada varices, tidak ada oedema vulva, tidak ada luka, tidak ada pembesaran kelenjar skene dan bartolini

l. Pengeluaran

Tampak

cairan

bening

mengalir

(ketuban).

Ketuban pecah sejak tanggal 22 juni 2010 jam 16.00 WIB

m. 2.

Anus

: Tidak ada hemoroid

Pemeriksaan dalam, tanggal 22 juni 2010

Jam 21.00 WIB Vulva uretra tenang, vagina terdapat rugae, portio tebal lunak, pembukaan 5 cm, selaput ketuban negatif, presentasi kepala, moulase tidak teraba, tidak teraba tali pusat menumbung maupun bagian kecil janin, penurunan H 2-3, lendir darah positif, ketuban mengalir 3. Pemeriksaan penunjang

Tidak dilakukan pemeriksaan ASSESMENT 1. Diagnosa Kebidanan : G2 P1 A0 AH1 hamil aterm, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak memanjang, posisi punggung kiri, presentasi kepala, inpartu kala I, fase aktif dengan KPD 5 jam 2. Masalah potensial Potensial terjadi infeksi intra partum dan asfiksia BBL

PLANNING (Termasuk pendokumentasian implementasi dan evaluasi) Tanggal 22 Juni 2010 jam 21.00 KALA I 1. Kebutuhan tindakan segera berdasarkan kondisi klien A. Mandiri 1. Menganjurkan pada ibu untuk tetap berbaring ditempat tidur (bedrest) karena ketuban sudah pecah Ibu tampak berbaring miring ditempat tidur 2. Memberikan antibiotika profilaksis Mengobservasi keadaan umum, vital sign dan kemajuan Ibu diberi amoksilin tablet 500mg oral dan sudah diminum

3.

persalinan tiap 4 jam dan observasi kemajuan persalinan. Tindakan telah dilakukan. Hasil terlampir dalam partograf. 4. Membantu ibu mengurangi ketidaknyamanan dengan a. Memberikan dukungan moril b. Memberitahu persalinan c. Mendengarkan keluhan-keluhan ibu Ibu mengatakan merasa lebih nyaman dari sebelumnya 5. Memberikan asuhan untuk mengurangi rasa sakit ibu ibu lebih memilih tiduran dan miring kiri. ibu mengenai proses dan kemajuan

a. Melakukan perubahan posisi sesuai dengan yang ibu inginkan, b. Mengajak suami untuk memijat atau menggosok punggungnya
atau membasuh mukanya diantara kontraksi Ibu ditemani suami c. Mengajarkan kepada ibu teknik bernafas Ibu bisa mengulangi teknih bernafas dengan bantuan bidan

6.

Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang

terjadi serta prosedur yang akan dilaksanakan dari hasil-hasil

pemeriksaan. Ibu mengatakan lebih tenang setelah mengetahui kemajuan proses persalinannya

7.

Memberikan minum maupun makanan ringan untuk

mencegah dehidrasi, ibu mengatakan sudah tidak nafsu makan. Tetapi ibu masih mau minum susu dan teh manis.

8.
tidur

Menyarankan jika ibu mau berkemih ibu mengatakan pada

petugas agar bisa dibantu dan ibu tidak perlu turun dari tempat Ibu bersedia terasa mau berkemih

9.

Menganjurkan anggota keluarga untuk berperan aktif a. Mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan memuji ibu. b. Membantu ibu bernafas dengan benar saat kontraksi.

selama persalinan dengan cara :

c. Melakukan massage pada tubuh ibu dengan lembut,


khususnya di pinggang belakang. d. Menyeka wajah ibu dengan lembut menggunakan kain. e. Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman. 10. Selalu melakukan teknik pencegahan infeksi setiap kali melakukan tindakan pada pasien, bidan selalu cuci tangan sebelum dan setelah tindakan 11. Memberikan KIE tentang mengurangi rasa sakit pada saat his, mengajarkan tekhnik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri, ibu mengerti dan melakukannya 12. Menjelaskan pada ibu tentang fisiologis persalinan kala I, Mempersiapkan partus set, heacting set, O2 dan alat untuk Tindakan asuhan kebidanan teruskan ibu mengerti dan terlihat lebih tenang

13.
14.

perawatan bayi baru lahir dan peralatan telah siap lengkap.

CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal 22 juni 2010 jam 01.00 WIB 1. Data Subyektif

a.

Ibu mengatakan perutnya bagian bawah terasa sakit Ibu mengatakan kenceng-kencengnya semakin sering

b.

2. Data Obyektif

a. TD : 120/80 mmHg b. N : 88 x/m c. R : 24 x/m d. Suhu : 370C e. His : 3-4x/10/30-40


f. DJJ : 148 x/m, teratur

g. VT : V/U tenang, portio tipis, pembukaan 7 cm, ketuban (-), tidak teraba
tali pusat menumbung, tidak teraba bagian kecil janin, tidak ada molase, Kepala turun di H3, STLD (+) 3. Assesment G2 P1 A0 AH1 hamil aterm, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak memanjang, posisi punggung kiri, presentasi kepala, inpartu kala I, fase aktif dengan KPD 9 jam b. Masalah potensial Potensial terjadi infeksi intra partum dan asfiksia BBL 4. Planning a. Diagnosa Kebidanan :

a. Mengobservasi keadaan umum, vital sign tiap 4 jam dan observasi


kemajuan persalinan. Tindakan telah dilakukan. Hasil terlampir. b. Lanjutkan berikan asuhan untuk mengurangi rasa sakit ibu

c. Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi


serta prosedur yang akan dilaksanakan dari hasil-hasil pemeriksaan. Ibu mengatakan lebih tenang setelah mengetahui kemajuan proses persalinannya KALA II DATA SUBJEKTIF, 23 juni 2010 Jam 03.30 WIB Ibu mengatakan ingin meneran Ibu merasa nyeri dan kencang-kencang yang semakin sering

Ibu mengatakan ingin buang air besar dan tidak bisa ditahan lagi

DATA OBJEKTIF 1. 2. 3. Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis Vital sign N: 84x/menit

Tekanan Darah: 120/80 mmHg 4. Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi

Tekanan pada anus dan anus membuka Perineum menonjol, vulva membuka Meningkatnya pengeluaran lendir darah dan ketuban berwarna jernih. Ketuban pecah spontan warna hijau keruh

b. Palpasi : Kontraksi kuat 4 x/ 10 durasi 40-50 detik


c. Auskultasi DJJ : 148x/menit, kuat, teratur d. Periksa Dalam: V/U tenang, dinding vagina licin, portio tidak teraba, pembukaan lengkap, presentasi kepala, UUK jam 12, tidak teraba bagian kecil, tali pusat maupun molage, kepala turun di Hodge 3, STLD (+) ASSASSMENT a. Diagnosa Kebidanan : G2P1A0AH1 hamil aterm, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak memanjang, posisi punggung kiri, presentasi kepala, inpartu kala II b. Masalah potensial Potensial terjadi infeksi intra partum PLANNING 1. Mendengar & Melihat Adanya Tanda Persalinan Kala Dua. Terlihat bahwa telah ada tanda dan gejala kala II

2. Memastikan

kelengkapan

alat

pertolongan

persalinan

termasuk

mematahkan ampul oksitosin & memasukan alat suntik sekali pakai 2 ml ke dalam wadah partus set. 3. Memakai celemek plastik. 4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dgn sabun & air mengalir. 5. Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yg akan digunakan untuk pemeriksaan dalam. 6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin dan letakan kembali kedalam wadah partus set. 7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah dengan gerakan vulva ke perineum. 8. Melakukan pemeriksaan dalam pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah. 9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.

10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai DJJ
147x/mnt 11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin meneran. 12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman. 13. Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 6 cm. 14. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu 15. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan 16. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan. 17. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 6 cm, memasang handuk bersih untuk menderingkan janin pada perut ibu. 18. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin

19. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan. 20. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental. Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang. 21. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.

22. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah
bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin) : bayi Perempuan lahir pada tanggal 23 juni 2010 jam 04.10 wib. 23. Melakukan penilaian selintas : bayi menangis kuat, kulit seluruh badan merah dan bergerak aktif. A/S : 7/9 24. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi atas perut ibu. 25. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus. 26. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik. 27. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM (intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin). KALA III DATA SUBJEKTIF, 23 Juni 2010 jam 04.10 WIB

Ibu mengatakan perutnya masih terasa kenceng- kenceng dan mules Ibu merasa sangat haus dan lelah Ibu merasa bahagia, dan lega karena bayinya lahir dengan selamat dan sehat

DATA OBJEKTIF 1. Kontaksi uterus baik, TFU setinggi pusat, uterus mengeras tampak tali pusat keluar dari vagina, plasenta belum lepas 2. Pemeriksaan denyut nadi ibu (80x/menit)

3. Palpasi kedua : janin tunggal


ASSESMENT 1. Diagnosa kebidanan P2 A0 AH2 partus spontan pervaginam dalam kala III persalinan 2. Masalah potensial Infeksi intra partum PLANNING 1. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama. 2. Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut. 3. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya. 4. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala bayi. 5. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva 6. Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat. 7. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah doroskrainal. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur.

8. Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-kranial).

9. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta


dengan hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban. Plasenta lahir jam 04.20 wib 10. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan menggosok fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras), fundus uteri segera mengeras dan berkontraksi dengan kuat 11. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan masukan kedalam kantong plastik yang tersedia. Kotiledon lengkap dan tidak ada robekan selaput plasenta. 12. Menganjurkan keluarga untuk memberi ibu minum, ibu menghabiskan 1 gelas belimbing teh manis Uterus teraba keras dan bundar, kontraksi baik, TFU 2 jari di bawah pusat Perdarahan 100 cc KALA IV SUBJEKTIF, 23 juni 2010 jam 04.20 WIB Ibu mengatakan bahwa perutnya terasa mules Ibu mengeluh kemaluannya terasa perih

OBJEKTIF Keadaan umum : sedang Vital sign: Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi : 88 kali/ menit, kesadaran : composmentis

Kontraksi uterus baik, keras dan bundar, TFU 2 jari dibawah pusat Perdarahan : 100 cc

Bayi lahir

: spontan pervaginam BB : 2750 gr Anus : Positif PB : 48 cm LK : 32 cm

JK : perempuan Apgar skor : 9/10

Kelainan : tidak ada

Plasenta : lengkap, insersi sentral, tali pusat panjang 50 cm, berat 300 gr, kotiledon-kotiledon lengkap dan baik

Terdapat luka ruptur pada perineum derajat 2

ASSASMENT o o Diagnosa kebidanan Masalah potensial Seorang P2A0AH2 partus spontan pervaginam kala IV persalinan Infeksi post partum PLANNING 1. Evaluasi kemungkinan laserasi pada portio, vagina dan perineum. Portio dan vagina utuh, perineum ruptur derajat 2 2. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam, kontraksi uterus kuat dan terjadi perdarahan sekitar 50 cc 3. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi. Ibu dan suami bisa mempraktikan cara masase uterus dengan benar. 4. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah. Sampai dengan 2 jam post partum perdarahan sekitar 200 cc.

5. Memeriksakan vital sign dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit


selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan. Ada tercatat di dalam partograf 6. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik. Bayi bergerak aktif, masih mau menetek (reflek moro (+), Rooting (+), Sucking (+), swalowing (+)) 7. Menempatkan semua peralatan bekas pakai untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi. 8. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.

9. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian bersih dan kering. 10. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum. Ibu menghabiskan 1 bungkus roti sisir dan minum 1 susu kotak. 11. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. 12. Melengkapi partograf.

Wonosari, 23 Juni 2010

(A. Retno Murti SN)

You might also like