You are on page 1of 54

Pengendalian Mutu Buku

dalam

Perbukuan Nasional

Prof. Dr.H.Suherli,M.Pd.
(Universitas Galuh Ciamis dan Pengembang Standar)
1

Permasalahan Perbukuan di Indonesia


1. 2. 3. 4. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Minat kaum cendekia untuk menulis masih rendah Ketersediaan buku masih terbatas Buku berkualitas masih sedikit Harga buku tinggi, sedangkan daya beli masyarakat terhadap buku rendah Minat baca masyarakat masih rendah Belum semua jenis buku tersedia untuk semua jenjang dan satuan pendidikan Distribusi buku tidak merata ke setiap daerah Buku-buku dari luar atau buku terjemahan makin banyak dan belum melalui suatu mekanisme Ketersediaan buku-buku untuk sekolah masih belum memenuhi hakikat penanaman nilai-nilai edukasi Belum ada aturan yang mengatur perbukuan secara komprehensif

KETENTUAN TENTANG BUKU

(1) buku teks pelajaran; (2) buku panduan pendidik; (3) buku pengayaan; (4) buku referensi.
(Pusbuk Depdiknas, 2004:4; dan Permendiknas No 2/2008)

Jenis-jenis lain yang masih belum diatur:

Buku-buku Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Buku-buku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Buku-buku untuk Perguruan Tinggi Buku-buku untuk Umum

Buku Teks Pelajaran


Buku-buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis, dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan

Buku Pengayaan
Buku-buku yang dapat memerkaya peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian.

Buku Referensi
Buku-buku yang dapat digunakan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam proses pembelajaran sebagai sumber rujukan atau informasi tambahan.

Buku Panduan Pendidik


Buku-buku yang dapat digunakan pendidik sebagai panduan, pedoman, atau rujukan dalam melaksanakan tugas mendidik dan proses belajar-mengajar.
5

Buku Non-Teks Pelajaran


6

JENIS-JENIS BUKU NON-TEKS PELAJARAN


A. Buku Pengayaan 1. Pengayaan Pengetahuan 2. Pengayaan Keterampilan 3. Pengayaan Kepribadian (a) Jenis Fiksi (b) Jenis Nonfiksi B. Buku Referensi C. Buku Panduan Pendidik 1. Ensiklopedia 1. Pendidikan dan Pembelajaran 2. Kamus 2. Media Pembelajaran 3. Atlas 3. Evaluasi Pembelajaran 4. Terbitan Khusus 4. Penelitian Pendidikan 5. Buku-buku pendidikan lainnya

PENGENDALIAN MUTU BUKU DI NEGARA LAIN


Amerika Serikat melakukan pengendalian mutu buku pendidikan berdasarkan kebijakan di negara-negara bagian melalui The State Board of Education (Dewan Pendidikan) Misalnya: Texas, California, dan Florida menerapkan sistem Evaluasi dan Adopsi Buku Teks Pelajaran dan memberikannya secara gratis ke sekolah-sekolah negeri (public school) New York, Pensylvania, dan Ohio menerapkan sistem mekanisme pasar bebas. Sekolah dan distrik bebas memilih Buku Teks yang paling sesuai untuk daerahnya namun dengan Pedoman (guideline) dari Negara Bagian

PROSES PENILAIAN DI USA

1)

2) 3)

4)

5)

The State Board of Education: Menetapkan kriteria materi pelajaran untuk setiap mata pelajaran, jenjang pendidikan, tingkat kelas, sampai dengan biaya untuk setiap peserta didik; Mengumumkan ketentuan tersebut kepada industri penerbitan atau penerbit; Penerbit mengajukan sampel buku untuk dinilai oleh State Textbook Reviews Panels yang ditunjuk oleh Commisioner of Education; Hasil penilaian diinformasikan kepada penerbit dalam bentuk Rekomendasi Daftar Buku yang Layak (Conforming List), Kurang Layak (Nonconforming List), dan Tidak Layak (Rejected); Menyampaikan laporan kesalahan faktual (factual errors) yang harus diperbaiki dan laporan tersebut dikirim pula ke sekolah dan pemerintahan distrik;

P U S A T

P E R B U K U A N

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Panitia Penilaian Buku Non-Teks Pelajaran (PPBNP)

PENILAIAN BUKU TEKS DAN NON-TEKS PELAJARAN

PROSES PENYUSUNAN INTRUMEN

(1) Tim Pengembang (sebagai Tim Ad hoc) menyusun Naskah Akademik dan Kriteria Standar Buku Teks atau Non-Teks Pelajaran); (2) Tim Pengembang mempresentasikan Kriteria Standar Penilaian: a. Tim Buku Teks Pelajaran di BSNP b. Tim Buku Non-Teks Pelajaran di PPBNP (3) Sosialisasi Rancangan Kriteria Standar kepada para ahli dan stakeholder serta Uji Coba Penggunaan Instrumen (4) Revisi Instrumen berdasarkan masukan dan uji coba (5) Penetapan Kriteria Standar oleh BSNP atau PPBNP (sesuai kewenangannya) (6) Pusat Perbukuan menggunakan instrumen tsb dalam penyelenggaraan proses penilaian

Pengendalian Mutu Buku Teks Pelajaran


(SD/MTs, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK)

PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN


Tujuan Menyediakan buku teks pelajaran layak pakai untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Meningkatkan mutu sumber daya perbukuan Indonesia. Melindungi peserta didik dari buku-buku yang tidak berkualitas. Meningkatkan minat dan kegemaran membaca. Sasaran Buku teks pelajaran yang diajukan oleh penulis perorangan atau penerbit

Mekanisme Penilaian Buku Teks Pelajaran


Perekrutan Calon Penilai Buku Teks Pelajaran

Pengembangan Standar Mutu Buku Teks Pelajaran

Pengumuman Sosialisasi Instrumen Penilaian Pendaftaran dan Praseleksi

Penyebarluasan Informasi Ke Lembagalembaga/Pendidik Penghimpunan data Calon Penilai

Memenuhi Syarat?

tidak

Tidak Lulus

Penilaian Tahap Pertama Seleksi Calon Penilai Lulus ? Pelatihan Calon Penilai Penilaian Tahap Kedua

tidak

Tidak Lulus

Penetapan Calon Penilai

Pemberitahuan ke Calon Penilai

Pembuatan Profil

Lulus dengan Perbaikan

ya

Memenuhi Kriteria ya

tidak

Tidak Lulus

Perbaikan
Lulus Memenuhi Kriteria

Penyuntingan (Khusus HC) ya

Penentuan Peringkat (HC)

tidak
Tidak Lulus Lulus

Permendiknas

UNSUR-UNSUR YANG BERPERAN DALAM PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN

(1) BSNP (sesuai Peraturan Pemerintah No. 19/2005 yang memiliki kewenangan); (2) Tim Ad Hoc yang ditunjuk BSNP, yaitu: a. Tim Pengembang Standar b. Para Penilai Teknis: (1) Dosen Ahli Materi (Bidang Keilmuan) (2) Dosen Ahli Pembelajaran (3) Ahli Kegrafikaan (Praktisi) (4) Guru (sesuai Satuan Pendidikan) (3) Pusat Perbukuan sebagai penyelenggara

STANDAR (KRITERIA PENILAIAN MUTU) BUKU TEKS PELAJARAN

KELAYAKAN ISI/MATERI KELAYAKAN PENYAJIAN KELAYAKAN BAHASA KELAYAKAN KEGRAFIKAAN

KELAYAKAN ISI/MATERI
1) Kesesuaian Uraian isi dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK/KD dalam Standar Isi) a. Kelengkapan Materi b. Kedalaman Materi 2) Keakuratan Materi a. Keakuratan dalam Pemilihan Wacana b. Keakuratan dalam Konsep & Materi c. Keakuratan dalam Pemilihan Contoh d. Keakuratan dalam Pelatihan 3) Materi Pendukung Pembelajaran a. Kesesuaian dengan Perkembangan Ilmu b. Kesesuaian fitur/contoh/latihan/rujukan c. Pengembangan wawasan kebinekaan d. Pengembangan wawasan kebangsaan dan integritas bangsa

KELAYAKAN PENYAJIAN
1) Teknik Penyajian a. Konsistensi Sistematika Penyajian b. Keruntunan Konsep c. Keseimbangan antar-bab 2) Penyajian Pembelajaran a. Keterpusatan pada peserta didik b. Merangsang metakognisi peserta didik c. Merangsang daya imajinasi, kreasi, dan berpikir kritis peserta didik 3) Pendukung Penyajian Materi a. Bagian Pendahulu b. Bagian Isi c. Bagian Penyudah

KELAYAKAN BAHASA
1) Kesesuaian dengan Tingkat Perkembangan Peserta Didik a. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual peserta didik b. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial emosional peserta didik 2) Komunikatif a. Keterbacaan teks b. Ketepatan bahasa 3) Keruntunan dan Kesatuan Gagasan a. Keruntunan dan keterpaduan bab b. Keruntunan dan keterpaduan paragraf

KELAYAKAN GRAFIKA
1) Ukuran Buku a. Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO b. Kesesuaian ukuran dengan materi isi buku 2) Desain Kulit Buku a. Penampilan unsur tata letak pada kulit muka, belakang, dan punggung secara harmonis, berirama, & konsisten b. Menampilkan pusat pandang (centre point) yang baik c. Komposisi & ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll.), proposional, seimbang dan seirama dengan tata letak isi (sesuai pola). d. Warna unsur tata letak harmonis & memperjelas fungsi e. Menempatkan unsur tata letak konsisten dalam satu seri Tipografi Kulit Buku a. Huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca b. Huruf yang sederhana (komunikatif)

Ilustrasi Kulit Buku a. Menggambarkan isi/materi ajar dan karakter objek b. Bentuk, warna, ukuran, proporsi obyek sesuai realita. 3) Desain Isi Buku a. Konsistensi dalam tata letak b. Kelengkapan unsur tata letak c. Peningkatan pemahaman dari tata letak

Tipografi Isi Buku a. Sederhana [penggunaan jumlah, jenis, dan variasi huruf] b. Mudah dibaca [jenis huruf, lebar susunan huruf, dan spasi antar baris dan huruf (kerning) c. Memudahkan pemahaman
Ilustrasi Isi Buku a. Memperjelas dan mempermudah pemahaman b. Menimbulkan daya tarik.

PROSES PENILAIAN
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) Buku dihilangkan identitas penulis maupun penerbit; Calon Penilai diseleksi berdasarkan biodata; Calon Penilai terpilih dilatih; Penilai 1 & Penilai 2 menilai di dua tempat berbeda Verifikasi Penilai 1 dan 2 jika terdapat perbedaan Penilaian Grafika oleh ahli grafika/praktisi Penilaian oleh Guru (penggunaan di kelas) Penetapan Kelayakan oleh BSNP sebagai rekomendasi untuk penerbitan Permendiknas

PROSES PASCA-PENILAIAN
Buku Teks Layak Dicetak dan Dipasarkan Penerbit

Dibeli Hak Cipta oleh Pemerintah

Dicetak Terbatas

Jadi BSE

Dicetak Pihak III

Siswa Pengguna Buku Teks

PERMASALAHAN PASCA PENILAIAN


1) Buku Teks Pelajaran yang layak hasil penilaian sulit diperoleh peserta didik (tidak tersebar) 2) Buku Sumber Elektronik (BSE) sulit diakses (lambat) 3) BSE yang dicetak Pihak III dengan HET dari Pemerintah sulit diperoleh di daerah-daerah 4) Pemenuhan buku di sekolah-sekolah masih belum dapat diserahkan pada mekanisme pasar 5) Pemahaman masyarakat terhadap buku teks pelajaran masih menganggap penyediaannya dilakukan pemerintah pusat 6) Pemasaran buku-buku oleh Penerbit atau Pihak III atas buku yang memenuhi standar kelayakan belum dikontrol atau diawasi (isi/materi, penyajian, bahasa, dan grafika) sesuai dengan yang ditetapkan dalam Permendiknas

Situasi ketika Proses Penilaian

Pengendalian Mutu Buku Non-Teks Pelajaran


(Buku Pengayaan, Referensi, dan Panduan Pendidik)

PENILAIAN BUKU NON-TEKS PELAJARAN


Tujuan Menyediakan buku pengayaan, referensi, dan panduan pendidik (non-teks pelajaran) yang layak untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan nasional. Meningkatkan mutu sumber daya perbukuan Indonesia. Melindungi peserta didik dari buku-buku yang tidak berkualitas. Meningkatkan minat dan kegemaran membaca.
Sasaran Buku non-teks pelajaran yang diajukan oleh penerbit

Mekanisme Penilaian Buku Non-Teks Pelajaran


Pengembangan Standar Mutu Buku
Pendaftaran dan Pendataan Buku

Rekrutmen Calon Penilai

Praseleksi

Pendataan Calon Penilai


Lolos Praseleksi?

Tidak Tidak Dinilai

Pemilihan Calon Penilai Pelatihan Calon Penilai Surat Pemberitahuan

Ya
Penghilangan Identitas dan Pengkodean Buku

Tidak

Memenuhi Syarat?

Penilai Buku Nonteks Pelajaran

Penilaian

Pengolahan Hasil Penilaian

Penetapan Hasil Penilaian

Layak ?

Tidak

Surat Pemberitahuan

Ya
SK Kapusbuk
Penyerahan Hasil Penilaian

UNSUR-UNSUR YANG BERPERAN DALAM PENILAIAN BUKU NON-TEKS PELAJARAN

(1)

PPBNP (Panitia Penilaian Buku Non-Teks Pelajaran);

(2) Tim Ad Hoc yang ditunjuk PPBNP, yaitu: a. Tim Pengembang Standar b. Para Penilai Teknis: (1) Dosen Ahli Materi (Bidang Keilmuan) (2) Dosen Ahli Pembelajaran (3) Praktisi/ Narasumber Bidang Tertentu (3) Pusat Perbukuan sebagai penyelenggara

Kriteria Praseleksi
a. Ketentuan Dasar
(Identitas penerbit, Terbitan terkini Ber-ISBN, Nama Pengarang/Penyunting, karya orisinal, tidak melanggar Hak Cipta, dan minimal 48 halaman)

b. Ciri Buku Nonteks


(Bukan buku pokok bagi peserta didik; tidak dilengkapi dg evaluasi; tidak serial berd. tingkat kelas; terkait dengan atau sebagian SK/KD; dapat dimanfaatkan pembaca lintas jenjang/kelas; cocok sbg bahan pengayaan, rujukan, atau panduan bagi pendidik.) c. Komponen Bagian Buku
(Ada bagian awal: prakata, pengantar, dan daftar isi; bagian isi/materi; bagian akhir: daftar pustaka, glosarium, indeks, & lampiran (sesuai keperluan)

d. Komponen Grafika
(Dijilid rapi & kuat, huruf dan/atau gambar terbaca, dicetak jelas & rapi, menggunakan kertas berkualitas dan aman)

Proses Praseleksi Buku Nonteks Pelajaran


Pengusulan Buku
Surat:
(1) Usulan Penerbit (2) Mengisi Format Seleksi (3) Surat Izin (terjemahan)

Praseleksi

(Continuous Quality Improvements)

Memenuhi Ketentuan Kriteria Buku Nonteks

Ya
Mengklasifikasi Buku Nonteks Menentukan Bidang Keilmuan Menetapkan Kuota Penilaian

Tidak

Dikembalikan ke Penerbit

Penilaian Teknis Buku Nonteks

STANDAR (KRITERIA MUTU) BUKU NON-TEKS PELAJARAN

KELAYAKAN ISI/MATERI KELAYAKAN PENYAJIAN KELAYAKAN BAHASA KELAYAKAN KEGRAFIKAAN

KELAYAKAN MATERI BUKU NON-TEKS PELAJARAN

Materi/Isi Buku: 1. Mendukung pencapaian tujuan Pendidikan Nasional; 2. Tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia; 3. Merupakan karya orisinal, menghindari masalah SARA, dan diskriminasi gender.

KELAYAKAN MATERI
Memiliki kebenaran keilmuan, mutakhir, sahih, dan akurat; Memaksimalkan penggunaan sumber sumber yg sesuai dg kondisi Indonesia dan erat dg konteks ke-Indonesia-an.
Sesuai dengan perkembangan bidang ilmu yg mutakhir, sahih, dan akurat; Mengembangkan kecakapan akademik, sosial, dan kejuruan (vokasional) utk memecahkan masalah dan mengembangkan jiwa kewirausahaan . Memiliki kedalaman isi dan memiliki nilai kreativitas yang tinggi; Membangun karakter bangsa Indonesia yang mantap , stabil, dan diidamkan).

Materi/isi buku sesuai dengan perkembangan ilmu yang mutakhir, sahih, dan akurat dalam salah satu bidang: (1) kartografi (2) perkamusan (3) ensiklopedia Materi/isi buku disajikan secara komplit, komprehensif, dan konsisten, sesuai dengan karakteristik bidang atau ruang lingkup buku serta menggunakan sumber rujukan yang diakui secara universal pada bidangnya

Materi/isi buku:
Berisi konsep-konsep yang benar dari salah satu atau lebih bidang pengembangan berikut: (1) Kompetensi Pedagogik (2) Kompetensi Kepribadian (3) Kompetensi Sosial (4) Kompetensi Profesional Cukup memadai untuk mengembangkan kompetensi pendidik dan/atau tenaga kependidikan

KELAYAKAN PENYAJIAN

1. Runtun, bersistem, lugas, dan mudah dipahami; 2. Mengembangkan kecakapan akademik, kreativitas, dan kemampuan berinovasi; 3. Menumbuhkan motivasi untuk mengetahui lebih jauh.

1. Runtun, bersistem, lugas, dan mudah dipahami; 2. Familiar (intim dg pembaca) dan menyenangkan; 3. Merangsang pengembangan kreativitas, aktivitas fisik/psikhis, mendorong pembaca untuk menerapkan berdasarkan bahan, alat, dan tahapan kerja.

1. Runtun, bersistem, lugas, dan mudah dipahami; 2. Mengembangkan kecakapan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual; 3. Menumbuhkan motivasi utk mengetahui lebih jauh

1. Penyajian materi/isi memerhatikan unsur-unsur intrinksik sbb:


a. Biografi: sistematika fakta, keteladanan, motivasi, latar belakang tokoh, alur, perwatakan, dan klimaks. b. Puisi: tipografi, rima, ritme, diksi, dan pencitraan; Pantun: tipografi, rima, diksi, dan kesesuaian sampiran dengan isi, keterkaitan antarbait. c. Novel dan cerita: perwatakan, alur/plot, latar, dan suspen serta keutuhan tema (untuk kumpulan cerpen dan cerita) d. Drama: perwatakan, dialog, alur/plot, latar, dan petunjuk pementasan.

2. Penyajian mengembangkan kecakapan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual; 3. Penyajian orisinal, inovatif, kreatif, dan inspiratif

1. Runtun, bersistem, lugas, mudah digunakan dan dipahami; 2. Penyajian lema disertai dengan keterangan yang memadai (pengucapan, sub-lema, referensi silang, lettering/pengaksaraan, simbol dan pewarnaan) sesuai dengan peruntukan buku 3. Penyajian dan pembahasan setiap lema dilakukan secara runtun, sistematis dan logis.

1. Runtun, bersistem, lugas, dan mudah dipahami; 2. Mengembangkan kecakapan akademik, kreativitas, kemampuan berinovasi; 3. Menumbuhkan motivasi untuk mengetahui lebih jauh.

KELAYAKAN BAHASA

Bahasa/istilah/lambang yang digunakan baku; Bahasa (ejaan, kata, kalimat, paragraf) tepat lugas, dan jelas.

Bahasa yang digunakan memiliki nilai artistik, etis, dan estetik; Bahasa (ejaan, kata, kalimat, paragraf, wacana) fungsional dan kontekstual.

KELAYAKAN GRAFIKA

Tata letak unsur grafika estetis, dinamis, dan menarik; Tipografi yang digunakan mempunyai tingkat keterbacaan yang tinggi; Ilustrasi dapat memperjelas pemahaman materi/isi buku

Tahapan Penilaian Buku Nonteks Pelajaran


Tahap II Praseleksi Buku dan Seleksi Calon Penilai

Tahap I Verifikasi Buku

Penilaian Buku Nonteks Pelajaran

Tahap III Pelaksanaan Penilaian Buku Nonteks

Tahap IV Penetapan Hasil Penilaian

Proses Seleksi Calon Penilai Buku Nonteks Pelajaran


Pendataan Calon Penilai
Berdasarkan:
(1) Data Penilai (2) Skor Kinerja (3) Rekomendasi (Baru)

Daftar Usulan Calon Penilai Memenuhi Ketentuan

Penetapan Calon

Lulus
Melengkapi Data dan Komitmen
Melakukan Kegiatan Penilaian sesuai Standar

Seleksi Calon Penilai: Simulasi Menilai Buku Nonteks

Tidak Lulus

Diberitahu dan Dipermaklumkan

Mengikuti Ketentuan Proses Penilaian Penilaian Kinerja Penilai Teknis

Standar Penetapan Calon Penilai


Hasil simulasi menilai buku sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

(waktu, skoring, deskripsi kualitatif)


Mendapatkan skor dari penilaian kegiatan pelatihan dan kinerja lebih dari Standar Minimal Bersikap profesional dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian dan tidak meninggalkan lokasi selama bertugas

Standar Waktu Penilaian


1) Penilai membaca buku selama 1 menit per halaman (jika

buku berjumlah 120 halaman, maka akan selesai dibaca 2 jam); 2) Penilai memberikan deskripsi kualitatif dan skor pada setiap aspek yang dinilai selama rata-rata 2 menit: A. Komponen Isi/Materi 5 X 2 menit = 10 menit; B. Komponen Penyajian 3 X 2 menit = 6 menit; C. Komponen Bahasa 2 X 2 menit = 4 menit; D. Komponen Grafika 3 X 2 menit = 6 menit; E. Mengungkapkan simpulan umum = 2 menit; F. Memeriksa ulang/masa sela = 2 menit; Jumlah = 30 menit; 1) Standar Ideal menilai buku 120 halaman menggunakan waktu 148 menit atau sekitar 2,5 jam.

Standar Profesional Penilai

Penilai harus bekerja dengan sikap: (1) Ketidakbergantungan (Independency) (2) Keadilan (Fairness) (3) Kerahasiaan (Secrecy) (4) Keterbukaan (Transparency) (5) Keterlacakan (Traceablity) (6) Keobjektif an (Objectivity) (7) Ketaatasasan (Consistency) (8) Ketepatwaktuan (Timeliness)

Buku dg Kode A

Proses Penilaian
Buku yang Anonim

Buku dg Kode B

Penilai 1

Penilai 2

Verifikasi oleh Tim Pengembang & Supervisor Inkonsisten


Moderasi

Reliabel
Pemasukan Data Invalid

Hasil Penilaian Validasi oleh PPBNP Rekomendasi Kelayakan Buku


Ketetapan Kelayakan (SK Kapusbuk)

Sistem Pemberian Skor


1) Penilai memberikan deskripsi penilaian kualitatif pada

setiap aspek yang dinilai sesuai dengan penjelasan instrumen; 2) Penilai memberi skor pada setiap aspek dari komponenkomponen yang dinilai dengan pilihan skor 1; 3-4; 6-7; 9-10 sesuai dengan penjelasan rubrik penilaian; 3) Penilai mengalikan skor dengan bobot skor yang telah ditetapkan, kemudian menjumlahkannya sebagai dasar mengungkapkan deskripsi simpulan penilaian pada setiap komponen; 4) Penilai menjumlahkan skor setiap komponen (isi, penyajian, bahasa, dan grafika) kemudian menetapkan simpulan kelayakan buku untuk digunakan di sekolah (jika skor <260 maka buku tersebut TIDAK LAYAK digunakan).

Penetapan Hasil Penilaian


Buku dinyatakan memiliki kelayakan untuk digunakan di sekolah, jika berdasarkan hasil penilaian memenuhi kriteria kelayakan. Hasil Penilaian:

a. Layak:

dengan predikat Sangat Bagus (***) dengan predikat Bagus dengan predikat Cukup (**) (*)

b. Tidak Layak

Tabel Konversi Skor


SKOR skor 360 315 skor <360 260 skor <315 skor <260 MAKNA Sangat Bagus (***) Bagus (**) Cukup (*) Tidak Layak (TL)

PERMASALAHAN PASCA PENILAIAN


1) Buku-buku pengayaan, referensi, panduan pendidik (NonTeks Pelajaran) yang telah dinilai sulit diperoleh peserta didik atau pendidik (karena tidak tersebar) 2) Buku-buku Non-Teks Pelajaran yang harus diperbaiki karena kesalahan tidak dapat dikontrol ulang; 3) Buku-buku hasil penilaian masih banyak yang proses pengadaannya kurang sesuai (tidak ada proses penyuntingan karena hubungan penerbit dengan penulis sudah selesai, penerbit membeli naskah dari penulis) 4) Pemenuhan buku perpustakaan di sekolah-sekolah masih belum dilaksanakan secara mandiri pada sekolah 5) Pemasaran buku-buku oleh Penerbit atas buku yang memenuhi standar kelayakan (isi/materi, penyajian, bahasa, dan grafika) belum dikontrol /diawasi atau sanksi jika tidak sesuai dengan yang ditetapkan.

You might also like