You are on page 1of 5

E-HEALTH SOLUSI ENTERPRISE BIDANG KESEHATAN BERBASISKAN OPEN SOURCE

Achmat Supriyatno, achmat@indonux.com Muchammad Romzi, abuiib@yahoo.com Universitas Indonusa Esa Unggul Jl. Arjuna Utara, Kebon Jeruk - Jakarta Barat 11510 Indonesia
ABSTRAK eHealth merupakan aplikasi teknologi komunikasi dan informasi yang mencangkup keseluruhan cakupan fungsi yang mempengaruhi sektor kesehatan. eHealth memiliki arti yang luas bukan hanya sekedar internet atau dotcom saja. eHealth merupakan solusi Enterprise di bidang kesehatan karena melibatkan banyak pihak mulai dari masyarakat sampai dengan Produsen Obat/Farmasi. Electronic Medical Records (EMR) merupakan bagian fundamental dari eHealth. EMR memberikan fasilitas sharing data medical record antar institusi kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll). Selain EMR, bagian terpenting lainnya dari eHealth adalah Telemedicine. Telemedicine dapat digambarkan sebagai "akses cepat untuk memberikan keahlian medis secara remote dengan memanfaatkan ICT, tidak tergantung dimana pasien itu berada atau informasi itu diletakkan. Dalam keadaan gawat darurat, ketersediaan telemedicine dapat menjadi sangat penting karena dapat menigkatkan tindakan medis kepada pasien. Kata kunci: eHealth, Electronic Medical Records, Telemedicine

1.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Walaupun status kesehatan Indonesians belum terpengaruh secara drastis dalam jangka pendek, krisis yang ekonomi telah berkepanjangan membuat perkembangan sistem kesehatan semakin lambat. Namun demikian, walau sudah dicapai banyak kemajuan, tetapi bila dibandingkan beberapa negara tetangga keadaan kesehatan masyarakat Indonesia masih tertinggal jauh. Berikut ini beberapa hal untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat : Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 574/Menkes/SK/IV/2000. Kemunculan dan pertumbuhan teknologi komunikasi dan informasi, menyentuh banyak lapisan hidup. Ini dicerminkan di dalam Millennium Development Goals (MDG), terutama pada target 18: In cooperation with the private sector, make available the benefits of new technologies, especially information and communications.

eHealth for All pada tahun 2012 (3rd eHealth European Ministerial Conference, Tromsoe, Norway), merupakan target dari bagi WHO. WHO sudah bertahun-tahun mengerjakan aktivitas dengan menggunakan teknologi informasi untuk pelayanan kesehatan dan tujuan medis. Sebagai contoh, konfrensi internasional yang diadakan oleh WHO (Desember 1997) memberikan masukan tentang Telematics yang dimasukkan pada kebijakan WHO. Negara Anggota WHO sedang menyusun strategi untuk mengembangkan eHealth, dan organisasi lain sudah mempersiapkan strategi untuk teknologi komunikasi dan informasi. eHealth adalah salah satu topik yang dibahas pada Pertemuan Puncak Dunia Masyarakat Informasi (Geneva, Desember 2003).

1.2. Manfaat dan Tujuan Manfaat dan tujuan dari makalah ini adalah : Dengan eHealth, masyarakat mendapatkan manfaat dari pendidikan kesehatan untuk mencegah penyakit.
261

Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung

eHealth memberikan informasi medical record secara akurat sehingga mengurangi medical error. eHealth meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mengurangi biaya kesehatan.

Biasanya Enterprise Application dikategorikan berdasarkan bisnis prosesnya, sebagai contoh : Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM), Enterprise Resource Planning (ERP). 2.3. Open Source Software (OSS) "Open Source Software" (OSS), menurut Esther Dyson (1998), didefinisikan sebagai perangkat lunak yang dikembangkan secara gotong-royong tanpa koordinasi resmi, menggunakan kode program (source code) yang tersedia secara bebas, serta didistribusikan melalui internet. Prinsip-prinsip free software tersebut memiliki banyak kesamaan dengan OSS. Namun menurut Richard Stallman (1998), free software lebih menekankan pada hal hakiki yaitu kebebasan mengembangkan perangkat lunak. Sedangkan menurut Eric S. Raymond (2000), OSS lebih menekankan aspek komersial seperti kualitas tinggi, kecanggihan, dan kehandalan. Dengan demikian, konsep OSS diharapkan lebih menarik perhatian pelaku bisnis, investor, dan bahkan para raksasa perangkat lunak. Bahkan Esther Dyson (1998) memperkirakan, bahwa raksasa seperti Microsoft pun akan memperhitungkan serta memanfaatkan OSS, seperti halnya mereka memanfaatkan internet.

1.3. Ruang Lingkup Ruang lingkup pembahasan makalah ini dibatasi sebagai berikut : eHealth Enterprise Application Open Source 2. LANDASAN TEORI

2.1. eHealth eHealth dalam berbagai hal dapat meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan dan meningkatkan kualitas dan efektifitas dari pelayanan yang diberikan. Menurut Denise Silber, eHealth didefinisikan sebagai aplikasi teknologi komunikasi dan informasi yang mencangkup keseluruhan cakupan fungsi yang mempengaruhi sektor kesehatan. Aplikasi atau solusi eHealth meliputi produk, sistem dan pelayanan yang menjadi lebih sederhana dengan aplikasi berbasis internet. eHealth meliputi aplikasi untuk para profesional dan otoritas kesehatan yang lebih baik daripada sistem kesehatan pribadi untuk masyarakat dan pasien. Sebagai contoh adalah health information networks, electronic medical records, telemedicine services, personal wearable and portable communicable systems, health portals, dan banyak teknologi komunikasi dan informasi lain yang bertujuan membantu pencegahan, diagnosa, perawatan, monitoring kesehatan, dan manajemen gaya hidup. 2.2. Enterprise Application Enterprise Application menurut wikipedia, didefinisikan aplikasi yang memecahkan suatu masalah perusahaan yang komplek dan terintegrasi (bukan masalah per departemen) dan pada umumnya Enterprise Application dibuat menggunakan Enterprise Application Architecture (ex : J2EE, .NET). Dalam kaitan pengembangan aplikasi enterprise, hanya perusahan besar yang mampu mengembangkan aplikasi enterprise yang meliputi bisnis proses untuk mengatur sistem inti perusahaan dan komunikasi bisnis didalam perusahaan.

3.

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

3.1. Sistem Yang Sedang Berjalan Medical error yang sering terjadi dalam pelayanan kesehatan ke masyarakat adalah karena tidak akuratnya medical record dari seorang pasien. Hal tersebut terjadi karena tidak ada sharing data medical record antar institusi kesehatan di Indonesia, karena setiap institusi memiliki masing-masing medical record. Pada gambar dibawah ini, seorang pasien mempunyai medical record di beberapa institusi kesehatan.

Gambar 3.1. EMR yang saling terpisah

Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung

262

3.2. Masalah yang Dihadapi Tajuk Rencana Suara Pembaharuan (10/04/2005), Sungguh Kita Tersentak, mengutip pernyataan pejabat Departemen Kesehatan, dr Rahmi yang mengemukakan 100 juta atau setengah rakyat Indonesia mengalami kekurangan gizi, seperti Vitamin A, zat besi dan yodum, terutama anak dan ibu hamil, sehingga berdampak melahirkan generasi yang bodoh. Disamping itu, survei tahun 2003 mengungkapkan 21 persen pria dewasa dan 15 persen anak tengah mengalami obesitas yang dalam jangka panjang bisa menimbulkan penyakit jantung, kencing manis, dam stroke sebagai akibat gizi berlebih. Masalah gizi menghantui bangsa kita sejak merdeka hingga kini. Dengan kemajuan pesat di bidang penelitian, pengembangan hasil penelitian gizi dalam kurun waktu tiga dekade, baru kita sadari bahwa faktor gizi akan dan bisa menentukan kualitas bangsa. Visi sehat mencakup preventif, promotif, edukatif, dan kuratif. Pernyataan ketua IDI, Prof FA Moeloek SpOG, tepat sekali bahwa pendidikan kedokteran perlu diubah yang mencakup semua spektrum tersebut, dimulai dari hulu sampai hilir. Pemikiran pokok dari pengubahan paradigma tersebut adalah diberlakukannya sistem asuransi kesehatan sosial untuk seluruh penduduk setempat dengan rasio satu dokter keluarga mempunyai klien 2.500 sehingga untuk 200 juta keluarga diperlukan 80.000 dokter keluarga. 3.3. Alternatif Pemecahan Masalah Untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan yang terjadi maka dibutuhkan beberapa pemecahan masalah di antara-nya adalah : Desentralisasi kesehatan Penyediaan informasi kesehatan (penyakit dan obat) yang akurat ke masyarakat Menciptakan dokter keluarga Medical record yang terintegrasi dan akurat Penyediaan pelayanan kesehatan yang tidak terpegaruh oleh faktor goegrafi seperti menggunakan Telemedicine

itu disebabkan karena medical record pasien tersebar di beberapa institusi kesehatan. Oleh karena dibutuhkan sebuah sistem yang dapat menyimpan historis medical record soerang pasien dari mulai lahir sampai pasien tersebut meninggal. eHealth merupakan aplikasi pelayanan kesehatan yang terdiri dari beberapa komponen, salah satu komponen yang paling penting adalah Electronic Medical Record (EMR). Gambar dibawah ini menjelaskan dua institusi kesehatan yang menggunakan data medical record seorang pasien secara bersama-sama.

Gambar 4.1. Electronic Medical Record

Komponen eHealth, bukan saja EMR tetapi juga ePrescribing yaitu sistem resep obat secara online, dimana pasien hanya berurusan dengan institusi pelayanan kesehatan, sedangkan resep obat akan diatur oleh sistem mulai dari stock obat sampai dengan pembayaran obat oleh pihak asuransi. Proses ePrescribing secara umum adalah : Pasien meminta pelayanan kesehatan kepada institusi kesehatan (Primary Care). Institusi kesehatan akan memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, selanjutnya resep obat akan dikirim ke toko farmasi. Selanjutnya toko farmasi akan memberikan tagihan ke perusahan asuransi kesehatan. Toko farmasi akan memberikan obat sesuai dengan resep yang diberikan oleh institusi pelayanan kesehatan.

4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sistem Yang Diusulkan Beberapa penyebab terjadinya medical error adalah karena kurang akuratnya medical record dari pasien,
Gambar 4.2. ePrescribing

Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung

263

4.2. Arsitektur Jaringan eHealth Gambar berikut ini adalah arsitektur jaringan eHealth, dimana arsitektur jaringan eHealth terdiri dari 3 lapis yaitu : EIS Tier yang merupakan repository data (EMR), Middle Tier yang terdiri Application Server dan Web Server. Pada middle tier ini, eHealth menggunakan Enterprise Application Integrator. Client Tier, merupakan lapisan yang berhubungan langsung dengan user. 5.

Gambar 4.4. Arsitektur Umum Aplikasi eHealth

KESIMPULAN

Gambar 4.3. Arsitektur Jaringan eHealth

Kemunculan dan pertumbuhan teknologi komunikasi dan informasi, menyentuh banyak lapisan hidup. Ini dicerminkan di dalam Millennium Development Goals (MDG), terutama pada target 18: In cooperation with the private sector, make available the benefits of new technologies, especially information and communications. Sesuai target 18 dari MDG, maka pengembangan eHealth merupakan salah satu bentuk peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. eHealth dalam berbagai hal dapat meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan dan meningkatkan kualitas dan efektifitas dari pelayanan yang diberikan. Aplikasi atau solusi eHealth meliputi produk, sistem dan pelayanan yang menjadi lebih sederhana dengan aplikasi berbasis internet. eHealth meliputi aplikasi untuk para profesional dan otoritas kesehatan yang lebih baik daripada sistem kesehatan pribadi untuk masyarakat dan pasien.

4.3. Arsitektur Aplikasi eHealth Pengembangan aplikasi eHealth menggunakan teknologi J2EE dari Java. J2EE merupakan teknologi yang open platform dan open standards, sehingga aplikasi eHealth dapat dijalankan di mesin apa saja (x86, SPARC, AS/400, Macintosh) selain itu karena sifatnya open standards maka aplikasi eHealth tidak akan vendor lock-in. Pengembangan eHealth membutuhkan dana yang cukup besar, membeli software lisensi merupakan kesalahan besar karena dapat menguras dana pengembangan eHealth. Oleh karena teknologi open source adalah teknologi yang paling cocok untuk indonesia. eHealth terdiri dari beberapa komponen, salah satunya adalah : health information networks, electronic medical records, telemedicine services, personal wearable and portable communicable systems, health portals, dan banyak teknologi komunikasi dan informasi lain yang bertujuan membantu pencegahan, diagnosa, perawatan, monitoring kesehatan, dan manajemen gaya hidup.

6.

REFERENSI

Open Source Software http://rms46.vlsm.org/0016.html Pusgunakes Depkes RI http://www.tenagakesehatan.or.id/artikel_detail.php?id=15 Dr. JC Healy. 2005. The WHO eHealth strategy: Resolution action plan and future WSIS commitments. 3rd eHealth European Ministerial Conference. Norway Reinhardt, Erich. 2005. eHealth as a Driver to Optimise Healthcare Processes. Siemens Medical Solutions Silber, Denise. 2003. The case for eHealth. First high level conference on eHealth. Brussels Klabunde, Achim. 2005. Semantic Interoperability in eHealth. In IDABC Event.

Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung

264

WHO. 2005. Health and the Millennium Development Goals Enterprise Software. http://en.wikipedia.org/wiki/Enterprise_software WHO/Europe - E-Health - Home Ehealth. http://www.euro.who.int/telemed

Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung

265

You might also like