You are on page 1of 28

Pesan Direksi

Tinggal Selangkah Lagi


Susanto Purnomo, Direktur Utama

alam rangka menuju perusahaan dengan kinerja excellence di bidang pengelolaan aset, seluruh insan PJB telah bersepakat dan berkomitmen menerapkan standar best practice manajemen aset dan meraih sertifikat PAS 55 pada tahun 2012. Proses untuk memperoleh sertifikat PAS 55 telah memasuki tahap pre-assessment yang dilakukan asesor dari SGS United Kingdom. Ini merupakan tahap penting untuk mengetahui kekurangan kita dalam mengimplementasikan manajemen aset berstandar internasional. Hasil pre-assessment telah memunculkan sejumlah Oportunity For Improvement (OFI) yang tentu saja harus segera dipenuhi. Dengan dukungan seluruh bidang yang terkait, manajemen yakin pemenuhan OFI hasil pre-assessment dapat terselesaikan sesuai jadwal yang telah disepakati, akhir Mei 2012. Dengan terpenuhinya OFI hasil pre-assessment, maka proses selanjutnya akan lebih ringan dan untuk mendapatkan Sertifikat PAS 55 tinggal selangkah lagi. Perlu disadari bahwa sertifikat bukanlah tujuan utama, melainkan sarana untuk mencapai tujuan. Sertifikat PAS 55 hanya bukti bahwa perusahaan memiliki kompetensi dari whole life cycle asset management. Namun yang lebih penting adalah bagaimana asset management tersebut diimplementasikan sebagaimana mestinya, sesuai dengan kaidah-kaidah yang dipersyaratkan. Ibarat pengendara motor ataupun mobil, Surat Ijin Mengemudi (SIM) menjadi tidak ada artinya manakala pengendara tidak mengindahkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam mengendarai motor, tidak mengindahkan aturan lalu lintas yang telah dipelajari dan diujikan dalam ujian tertulis untuk mendapatkan SIM, serta mengasah kemampuan untuk meningkatkan kompetensi dalam mengendarai motor atau mobil. PAS 55 telah memberikan petunjuk dan ceklist persyaratan sebanyak 28-point dari pengalaman best practices dalam pengelolaan aset fisik (physical asset management). Selain itu, PAS 55 mengajarkan bagaimana kita membangun organisasi dengan sistem manajemen yang terintegrasi, dan persyaratan disusun dengan kerangka kerja PDCA (Plan, Do, Check, and Act) atau disebut juga sebagai Deming Circle. Dengan mengikuti petunjuk yang digariskan, memenuhi ceklist persyaratan yang ditetapkan serta menjalankan Deming Circle secara konsisten, Insya Allah harapan kita untuk mencapai level tertinggi dalam pengelolaan siklus hidup (life cycle management) aset fisik dapat terwujud dan menjadi yang terkemuka dalam bisnis pembangkitan sebagaimana visi yang telah kita tetapkan, yaitu Menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik Indonesia yang terkemuka dengan standar kelas dunia. Selamat bekerja, semoga sukses!
Menuju Perusahaan Kelas Dunia 5

Daftar Isi

Laporan Utama

RUPS lPT PJB Tercepat Dalam 5 Tahun Terakhir

Supplier Master PJB Penilaian Kinerja Rekanan

24

apresiasi & Evaluasi Program Bank Sampah

Meski dimajukan dari jadwal biasanya, RUPS PT PJB di Jakarta, 17 April 2012 berlangsung kurang dari satu jam. Ini merupakan rekor dalam sejarah PJB, setidaknya dalam lima tahun terakhir.

Guna mendorong rekanan untuk meningkatkan pelayanan, PJB mengaplikasikan Supplier Master, dimana setiap rekanan dievaluasi dan dinilai, yang selanjutnya diberikan raport penilaian.

Program Bank Sampah kerjasama PT PJB dengan Pemkot Surabaya berjalan sesuai harapan, sepuluh kelompok terbaik mendapatkan penghargaan yang diserahkan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

Susunan Redaksi
Penasehat : Direksi PT PJB Pemimpin Redaksi : Sekretaris Perusahaan Wakil Pemimpin Redaksi : Senior Manajer Bidang Humas & CSR Dewan Redaksi : Pudjo Sulistio (Koordinator) I Nyoman Ngurah Widiyatna Adi Firmanto Dicky Maryono Sugiyanto Dedi Budi Utomo Sekretaris Redaksi : Siti Maesaroh Sitta Dhamayanti Sekretariat Redaksi : Bidang Humas & CSR Dokumentasi : Totot Sutrisno INFO PJB Online : Cahyadi Yerosaka Sirkulasi dan Distribusi : M. Chusyoyin Alamat Redaksi : Jl. Ketintang Baru No. 11 Surabaya Telp. (031) 8283180 (hunting) Psw. 133 Facsimile : (031) 8298132 Email : info@ptpjb.com Konsultan Media & Pelaksana Cetak : PT. Artadaya Mitra Solusi

11 12 14 16 18 20

PJB Kembangkan Business Inteligent


PT PJB mengembangkan business intelligent untuk menjawab kebutuhan dalam mengelola data dan informasi sampai dengan dukungan pengambilan keputusan yang bersifat strategis.

30 32 38

UPZ Bantu Karyawan Salurkan Zakat dan Infaq


Sepanjang tahun 2011 lalu, terkumpul dana sebesar Rp.174.353.844 di UPZ PT PJB, yang berasal dari dana 75 karyawan PJB Kantor Pusat yang secara rutin menyalurkan zakat mereka melalui UPZ.

Mark Homer dari SGS United Kingdom (kanan), menemui Tim OptiMA PJB terkait Pre Assesment Asset Management PAS 55.

Benchmark Baldrige ke Emerging Industry leader Company


Untuk mencapai target band Emerging Industry Leader berdasarkan kriteria baldrige, PJB melakukan benchmark ke perusahaan yang sudah terlebih dahulu mencapai band Emerging Industry Leader.

Pre Assesment Implementasi PAS 55

44 Karya Inovasi PJB 2012


44 karya inovasi dari berbagai unit di lingkungan PT PJB ditampilkan dalam Lomba Karya Inovasi PJB 2012 yang berlangsung tanggal 1-3 Mei 2012 di PJB Kantor Pusat. Sembilan terbaik akan melaju ke babak regional PLN untuk memperebutkan tiket ke lomba tingkat nasional.

Nonton Bareng Kita Vs Korupsi Penanaman Kesadaran anti Korupsi Melalui Film
Film Kita Vs Korupsi yang ditonton manajemen dan karyawan PLN Grup di Jatim beserta stakeholders, memberikan edukasi mendalam tentang nilai-nilai kejujuran sebagai benteng kokoh penangkal korupsi.

Penyempurnaan Dokumen dan Integrasi dengan PJB-IMS


DalaM rangka menuju perusahaan dengan kinerja excellence di bidang pengelolaan aset, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) mengimplementasikan Asset Management. Untuk itu, PJB berupaya memperoleh Sertifikat Asset Management PAS 55, sehingga implementasi asset management sesuai standar internasional. Manajemen PJB berharap Sertifikat Asset Management PAS 55 dapat diperoleh pertengahan tahun 2012 ini. Untuk itu berbagai persiapan pun dilakukan demi mewujudkan harapan tersebut.
sudah berjalan baik, namun masih lemah dalam pendokumentasiannya. Ini yang harus PT PJB perbaiki untuk mendapatkan sertifikat PAS 55. Dengan dukungan seluruh bidang yang terkait untuk dapat menyelesaikan revisi dokumen akhir Mei 2012, Insya Allah target memperoleh sertifikat PAS 55 pertangahan tahun ini dapat tercapai, tutur Ketua Tim OptiMA (Optimalisasi Manajemen Aset), Miftahul Jannah. Sesuai jadwal yang telah ditetapkan, pemenuhan Oportunity for Improvement (OFI) hasil preassessment dilakukan selama kurang lebih satu bulan, 9 April 4 Mei 2012. Setelah itu, dilanjutkan Assessment Sertifikasi PAS 55 pada tanggal 14-18 Mei 2012, pemenuhan OFI hasil assessment (21 Mei-1 Juni 2012) dan terakhir penyerahan sertifikat PAS 55 yang diperkirakan dapat dilakukan 18 Juni 2012. Sebelumnya, Tim
Menuju Perusahaan Kelas Dunia 7

11 Tahun PJB Services menuju Operation Excellent


Memperingati HUT ke-11, PJB Services menyelenggarakan serangkaian kegiatan serta melaunching buku Budaya Perusahaan yaitu SIAP, yang menjadi landasan perilaku seluruh karyawan PJB Services, dalam rangka mencapai cita-cita menjadi perusahaan dengan standar internasional.

Integrasi PJB Way di lereng lawu


Mengambil tempat di Tawang Mangu, sebuah lokasi di kedamaian lereng Gunung Lawu, training bertema Intergrasi PJB Way Sebagai Semangat Profesionalisme dibuka 17 April lalu dan akan dilakukan secara bergelombang.

40

Tantangan O&M PlTU PPDE, Desain Berbeda dengan Pembangkit Existing


Sejumlah tantangan muncul dalam O&M PLTU PPDE, yaitu adanya perbedaan desain PLTU PPDE buatan China dengan PLTU buatan Jepang, Amerika atau Eropa yang selama ini banyak dioperasikan di Indonesia, sehingga perlu penyesuaian, bahkan beberapa diantaranya terpaksa dilakukan perubahan.

Sumberdaya air di Indonesia Potensi Besar yang Masih Tersia-siakan


Potensi sumber daya air Indonesia nomor lima terbesar di dunia, namun yang sudah dimanfaatkan baru 25 persen, sisanya sekitar 75 persen terbuang sia-sia ke laut.

Redaksi menerima tulisan berupa berita, artikel maupun opini. Tulisan diketik dalam satu spasi font 12 sepanjang 2 halaman kuarto. Redaksi berhak melakukan editing dengan tidak mengurangi arti. Naskah dikirim ke redaksi (Humas PT PJB) atau melalui email : info@ptpjb.com atau fax (031) 8298132.

Dampak Penurunan Kualitas air Terhadap Keberlangsungan Waduk Cirata


Hasil pantuan rutin pada kualitas air Waduk Cirata mengindikasikan sebagian besar parameter air terus memburuk. Hal ini berpengaruh negatif terhadap kondisi dan kinerja PLTA, serta umur dan keberlanjutan fungsi Waduk Cirata.

42

Strategi Mengelola & Eksekusi Proyek Pemeliharaan Pembangkit


Seiring bertambahnya usia pembangkit PJB. kemampuannya, efisiensinya serta keandalannya juga semakin menurun. Untuk mengembalikan dan mempertahankannya ke performance awal, diperlukan upaya strategis melalui program pemeliharaan yang intensif dan komprehensif.

sset management sebenarnya sudah lama diimplementasikan PJB, yaitu sejak tahun 2004. Namun saat itu, implementasi asset management belum mengacu pada standar internasional, PAS (Publicly Available Specification) 55. Asset management dengan Standar Internasional PAS 55 ini baru diperkenalkan akhir tahun 2010. Sejak itu, PJB berusaha untuk mengimplementasikan asset management sesuai dengan standar tersebut, yang diawali dengan Workshop Bedah & Pemahaman Guidance dan Spesifikasi PAS 55.

Proses sertifikasi Asset Management PAS 55 di PJB telah memasuki tahap pre-assessment. Karena di dalam negeri belum ada lembaga yang dapat melakukan preassessment terhadap implementasi Asset Management PAS 55, maka sertifikasi dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi PAS 55 dari Inggirs, SGS. Selama sepekan utusan dari SGS United Kingdom, Mark Homer, melakukan pre-assessment di PJB (2-6 April 2012), didampingi Gatot Hartanto dari PT SGS Indonesia. SGS menilai implementasi Asset Management PAS 55 di PJB

Info PJB

edisi 76, Mei 2012

Laporan Utama November 2009, terlihat sangat besar perhatiannya pada keselamatan dan kesehatan pembangkit, dengan mengimplementasikan safety management system yang meliputi 8 risk control area, tutur Miftah. Miftah optimis PJB bisa lebih baik dibandingkan Scottish Power yang saat memperoleh sertifikat PAS 55 EAFnya hanya 80,6 persen, sementara PJB berada di atas 90 persen. Preassessment dilakukan pada 28 butir persyaratan yang terdapat pada Struktur PAS 55:2008 sebagaimana terlihat pada gambar I. Asset Management PAS 55 merupakan British Standards Institution's (BSI) Publicly Available Specification untuk manajemen aset fisik yang optimal. PAS 55 menyediakan obyektivitas di dalam 28 aspek manajemen aset yang terbaik, mulai dari strategi life cycle hingga perawatan sehari-hari (biaya, risiko dan kinerja). Dengan obyektivitas ini memungkinkan terjadi integrasi pada semua aspek siklus aset: sejak dari identifikasi kebutuhan untuk desain, akuisisi, konstruksi, komisioning, utilisasi atau operasi, pemeliharaan, modifikasi, refurbishment dan atau disposal. PAS 55 ini terbukti menjadi sebuah definisi yang obyektif tentang apa yang diperlukan untuk menunjukkan kompetensi, menetapkan prioritas perbaikan serta membuat integrasi lebih baik dan lebih jelas antara rencana strategis organisasi dengan pekerjaan aktual seharihari didalam manajemen aset. PAS 55 berlaku untuk setiap organisasi, baik publik maupun swasta, yang memiliki ketergantungan tinggi pada infrastruktur fisik atau peralatan. Gambar 2 menjelaskan lingkup dari PAS 55, dimana tingkat teratas yaitu Corporate/Organization Management untuk situasi PJB saat ini dirasakan dapat dikelola dengan pendekatan Malcolm Baldridge. PAS 55 juga menjelaskan bahasa atau istilah yang umum agar diskusi lintas fungsi dapat berlangsung dan memberikan kerangka untuk memahami bagaimana setiap bagian atau tim yang harus bekerja sama serta saling terkait dapat ditangani dan dioptimalkan. Dokumen BSI PAS 55: 2008 terdiri dari: 1. Definisi istilah dalam manajemen aset. 2. Spesifikasi yang dibutuhkan untuk good practice dalam manajemen aset. 3. Pedoman pelaksanaan good practice tersebut. Dokumen ini diterbitkan oleh BSI British Standard dalam bentuk Publicly Available Specification - spesifikasi yang tersedia secara publik. PAS 55 digagas dan sekarang didistribusikan serta didukung di seluruh dunia melalui Asset Management Institute. Mengapa PJB Membutuhkan PaS 55? Organisasi yang telah mengadopsi pendekatan sistematis dan optimal ini secara konsisten meningkatkan efisiensi biaya dan kinerja. PAS 55 juga memberikan bukti yang jelas tentang good governance yang berkelanjutan kepada pelanggan, investor, regulator dan stakeholder lainnya. Berbeda dengan standar lainnya, yang kadangkadang dapat dipenuhi hanya dengan memiliki dokumen yang ekstensif, PAS 55 khusus mensyaratkan tentang bukti keselarasan antara niat baik dan kenyataan di lapangan atau yang dikenal dengan prinsip in place (apa saja yang perlu ada di dalam suatu organisasi) dan in use (implementasi). Jadi ini adalah mekanisme yang sangat baik untuk memastikan bahwa prinsipprinsip perencanaan siklus hidup, manajemen risiko, cost/benefit, fokus pelanggan dan kesinambungan dan lain lain, benar-benar terjadi dalam kegiatan harian pelaksanaan proyek, operasi, pemeliharaan dan lain lain. Manfaat dari Kesesuaian dan Sertifikasi PAS 55 antara lain: n Penyelarasan pemahaman tentang Manajemen Aset. Satu masalah besar adalah penggunaan istilah yang tidak konsisten, apakah yang dimaksud dengan aset, apakah life cycle cost, dan

Laporan Utama bagaimana mengoptimalkan biaya, kinerja dan risiko? n Benchmarking. Praktek manajemen aset yang baik pada umumnya tidak tergantung kepada tipe aset. PAS 55 memungkinkan kita untuk secara obyektif membandingkan kinerja dari berbagai sektor industri, baik perusahaan negara, publik maupun swasta. n Audit independen. Tiap organisasi cenderung menjadi terlalu familiar dengan status quo. Sepasang mata dari luar sering mampu menemukan berbagai masalah dan peluang, terutama apabila mengikuti struktur yang sistematis, seperti PAS 55, yang mempertimbangkan seluruh aspek dalam manajemen aset. n Sertifikasi. Suatu cap persetujuan yang dikenal secara internasional dapat menjaga kepercayaan pelanggan, hubungan dengan investor dan badan pemerintah bahkan dalam manajemen/ mitigasi risiko. Akreditasi PAS 55 memberikan bukti kompetensi dari whole life cycle asset management. n Perencanaan Business Improvement. Selalu ada banyak ide dan peluang untuk improvement, PAS 55 mengkonversi ini menjadi suatu sasaran, memprioritaskan dan mengkoordinasikan rencana implementasi sehingga seluruh organisasi dapat memahami dan berkomitmen. Komitmen manajemen terhadap implementasi Asset Management PAS 55 dituangkan dalam deklarasi PAS 55 yang ditandatangani Direksi, Sekretaris Perusahaan (Sekper), (Kepala Pengawasan Internal) Kepala Satuan Pengadaan (KSPA) para General Manajer Unit, para Senior Manajer Kantor Pusat, serta Manajer yang hadir dalam Rapat Kerja (Raker) PJB 2012 di PJB Kantor Pusat, 18 Januari 2012. Dalam rangka menuju perusahaan dengan kinerja excellence di bidang pengelolaan aset, dengan ini seluruh jajaran direksi, senior leader dan karyawan PT Pembangkitan Jawa-Bali berkomitmen menerapkan standar best practice manajemen aset dan meraih sertifikat PAS 55 pada tahun 2012. Demikian naskah deklarasi tersebut.(*)
Menuju Perusahaan Kelas Dunia 9

Mohammad Yusa (kanan) memperlihatkan dokumen implementasi Asset Management PAS 55.

OptiMA telah melakukan serangkaian kegiatan, yang antara lain: p Workshop Bedah & Pemahaman Guidance dan Spesifikasi PAS 55 (25 26 Oktober 2011) p Workshop I Penyiapan Evidence dan Pemenuhan Persyaratan PAS 55 (31 Oktober - 4 Nopember 2011) p Workshop II Penyiapan Evidence dan Pedoman Implementasi Manajemen Aset PAS 55 (29 - 30 Desember 2011) p Pemenuhan Gap Evidence Persyaratan PAS 55 (2 30 Januari 2012) p Workshop III Review Final Pedoman Implementasi Manajemen Aset PAS 55 (6 - 7 Pebruari 2012) p Pembekalan Tim Self Assessment dan Simulasi (13 - 17 Pebruari 2012) p Self Assessment (22 24 Pebruari 2012) p Tindak Lanjut OFI Self Assessment (27 Pebruari - 23 Maret 2012) p Pre Assessment oleh pihak Eksternal (2 - 6 April 2012) Kelemahan lain yang perlu disempurnakan adalah integrasi antara Asset Management PAS 55 dengan PJB-IMS (PJB Integrated Management System), implementasi life
8 Info PJB
n

cycle activity untuk memperpanjang umur pembangkit, dan implementasi manajemen risiko pada semua aktivitas. Kalau melihat perjalanan Scottish Power (perusahaan pembangkitan di Inggris) dalam implementasi Asset Management PAS 55 hingga memperoleh sertifikat PAS 55, manajemen risiko memang menjadi prioritas. Scottish Power yang memperoleh sertifikat PAS 55 pada

Gambar I : Struktur PaS 55:2008

Gambar II. lingkup PaS 55

edisi 76, Mei 2012

Manajemen
karena efisiensi thermal lebih baik, jasa ancilliary meningkat mengikuti kebutuhan sistem, dan keuntungan investasi (asosiasi). Kesehatan perusahaan yang diukur berdasarkan Kepmen BUMN No. 100 Tahun 2002, tercapai sebesar 92,30 sehingga masuk kategori sehat, AA. Angka ini melebihi target RAKP sebesar 91,65. Adapun rincian pencapaian tingkat kesehatan perusahaan adalah sebagai berikut: w Aspek Keuangan : 27,80 (target RKAP 26,65) w Aspek Operasional : 49,50 (target RAKP 50,00) w Aspek Administrasi : 15,00 (target 15,00). Sementara di bidang organisasi & SDM dilaporkan tentang : l Kajian Alignment Organisasi dan Tata Kerja telah selesai dilakukan dengan mengacu pada arah pengembangan Perusahaan. l Program rekruitmen untuk kebutuhan pengembangan bisnis dan kaderisasi internal selaras dengan strategi bisnis perusahaan telah dilaksanakan secara online mengacu pada Implementasi Sistem Informasi Manajemen Kinerja Pegawai (SIMKP) PT PLN (Persero). Adapun hasil keputusan RUPS LPT 2011 adalah sebagai berikut: v RUPS menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2011 yang terdiri dari : Laporan Keuangan, Laporan Evaluasi Kinerja dan Laporan Kepatuhan serta mengesahkan Perhitungan Tahunan PT Pembangkitan Jawa Bali Tahun Buku 2011 yang memuat Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian dan Laporan Arus Kas Konsolidasian beserta penjelasannya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.. v RUPS memberikan

Manajemen

RUPS lPT PJB

Tercepat Dalam 5 Tahun Terakhir

Direksi mempresentasikan pencapaian kinerja PJB 2011

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) di Jakarta, 17 April 2012 berlangsung kurang dari satu jam. Ini merupakan rekor dalam sejarah PJB, setidaknya dalam lima tahun terakhir. Selama ini, RUPS PJB memakan waktu sekitar dua atau tiga jam, bahkan pada tahun 2008 berlangsung hampir lima jam.

ebelumnya manajemen PJB sempat kalang kabut, karena RUPS yang biasanya digelar sekitar bulan Mei-Juni, dimajukan pada pertengahan April. Padahal saat itu Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk untuk melakukan audit belum menyelesaikan tugasnya. Manajamen dan KAP harus bekerja ekstra. Namun semuanya terbayar sudah dengan diterimanya Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahun Buku 2011 oleh pemegang saham. Manajer Hukum Korporat dan Regulasi PJB, Kuswati melaporkan, RUPS Tahunan tersebut dihadiri seluruh anggota Direksi PJB, Dewan Komisaris PJB dan Pemegang Saham PJB yang diwakili Direktur Keuangan PT PLN (Persero) Setio Anggoro Dewo dan Direktur Operasi Jawa-Bali PT PLN (Persero), IGN

Ngurah Adnyana, serta Kuasa pemegang saham minoritas YPK PT PLN, Hadi Budoyo. Ada dua agenda yang dibahas, yaitu Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Buku 2011, dan Penetapan Kantor Akuntan Publik Tahun Buku 2012. Dalam kesempatan itu direksi PJB memaparkan pencapaian kinerja di tahuan 2011, yang antara lain pencapaian penjualan, kesiapan, keandalan, dan efisiensi pembangkit, laba bersih, Key Performance Indikator (KPI) dan kesehatan perusahaan, yang semuanya melampaui target RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan). Penjualan mencapai 28.171 GWh atau 116 persen dari target RKAP sebesar 24.224 GWh. Penjualan melampaui target RKAP, karena kebutuhan sistem dan kesiapan pembangkit PJB. Equivalent Availibility

Factor (EAF) mencapai 93,20 persen atau 103 persen dari target RKAP 90,10 persen. Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) 1,27 persen atau 150 persen dari RKAP sebesar 2,55 persen. Efisiensi Thermal Netto Pembangkit mencapai 35,58 persen atau 103 persen dari RKAP sebesar 34,50 persen. Suddent Outage Frequency (SdOF) 1,87 kali/unit atau 120 persen dari target RKAP 2,33 kali/unit. Sedangkan skor baldrige mencapai 556 melebihi target yang ditetapkan (target 510). Begitu juga skor implementasi GCG mencapai 90,51 (target 90) dan skor implementasi Enterprise Risk Management (ERM) mencapai 3,00 (target (250). Laba bersih perusahaan juga mencapai 141 persen dari target RKAP. Tingginya realisasi laba terhadap RKAP antara lain

Suasana RUPS PJB yang berlangsung di PLN (Persero) Kantor Pusat

Tahun Buku 2011, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku serta termuat dalam Laporan Audit Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan. Pengesahan dan Pembebasan tanggung jawab tersebut tidak melepaskan tanggung jawab hukum terhadap Direksi dan/ atau Dewan Komisaris apabila laporan yang diungkapkan tersebut terbukti melanggar ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku dan/ atau ternyata dikemudian hari terbukti adanya tindakan yang menyimpang dan/atau merugikan Perusahaan. v RUPS memberi kuasa kepada Pemegang Saham mayoritas untuk menetapkan Deviden, Cadangan yang sudah ditentukan, Tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris serta Bonus bagi karyawan untuk Tahun Buku 2011 selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2012. v RUPS memberikan Kuasa kepada Pemegang Saham mayoritas untuk menetapkan Penunjukan Kantor Akuntan Publik sebagai auditor yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan (General Audit), Laporan Penilaian Kinerja dan Audit Kepatuhan untuk Tahun Buku 2012.(*)

telah selesai dilaksanakan. l Launching Power Plant Academy sebagai pusat pelatihan dan kegiatan penelitian dalam bidang Asset Management telah dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2011. l Penyempurnaan Sistem Manajemen Kinerja yang

pembebasan sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris PT Pembangkitan Jawa Bali atas pengurusan dan pengawasan Perusahaan sesuai dengan tanggung jawab dan tindakan dalam bidang masing-masing yang telah dijalankan selama

No 1 2 3 4 5 6

Tanggal RUPS 11 Juni 2007 19 Juni 2008 29 Juni 2009 21 Mei 2010 28 April 2011 17 April 2012

Mulai Pukul 13.25 13.50 14.09 08.10 14.10 12.30

Berakhir 15.15 18.35 17.05 10.45 16.05 13.19


11

10

Info PJB

edisi 76, Mei 2012

Menuju Perusahaan Kelas Dunia

Pengadaan
tujuh aspek yang dinilai tersebut diberikan nominal penilaian dengan level 1 hingga 5. Besaran nominal penilaian dapat menggunakan angka pecahan. Nilai kinerja ditentukan berdasarkan kumulatif level dikali bobot. Penilaian dilakukan terhadap semua PO dalam kurun waktu tertentu, dan nilai kerja supplier atau rekanan merupakan rata-rata rekapitulasi dari penilaian setiap PO. Adapun leveling kriteria penilaian adalah sebagai berikut: n aspek Integritas 1. Selalu tidak jujur dalam segala hal, tidak taat dan patuh terhadap peraturan dan etika di PJB, terbukti melakukan kriminal dan prilaku KKN. 2. Pernah dan terbukti melakukan dua tindakan diantara berikut : perilaku tidak jujur/tidak patuh peraturan/etika atau tindakan kriminal atau perilaku KKN. 3. Pernah dan terbukti melakukan 1 tindakan : perilaku tidak jujur atau tindakan kriminal atau KKN. 4. Selalu jujur dalam segala hal, senantiasa patuh peraturan, tidak pernah melakukan tindakan kriminal, menjauhi KKN, namun belum mempengaruhi orang lain. 5. Selalu jujur dalam segala hal, senantiasa patuh peraturan, tidak pernah melakukan tindakan kriminal, menjauhi KKN, namun mampu mempengaruhi orang lain. n aspek Kerjasama 1. Keaktifan melayani permintaan informasi harga kurang 40 persen, aktif aanwijzing kurang 40 persen, aktif memasukkan penawaran harga kurang 40 persen, aktif hadir kegiatan PJB kurang 40 persen, tidak pernah menyampaikan perubahan data perusahaan, terlibat dalam proses transaksi, sulit dihubungi, layanan purna jual tidak pernah memuaskan. 2. Keaktifan melayani permintaan informasi harga kurang 60 persen, aktif aanwijzing kurang 60 persen, aktif memasukkan penawaran harga kurang 60 persen, aktif hadir kegiatan PJB kurang 60 persen, terkadang menyampaikan perubahan data perusahaan, terlibat dalam proses transaksi, tidak selalu sulit dihubungi, layanan purna jual belum memuaskan.

Pengadaan

Supplier Master PJB

Penilaian Kinerja Rekanan


GUNa mendorong rekanan untuk meningkatkan pelayanan, PJB mengaplikasikan Supplier Master. Setiap rekanan dievaluasi dan dinilai, yang selanjutnya diberikan rapor. Sepuluh rekanan yang memiliki nilai raport terbaik diberikan sertifikat penghargaan, sebagai salah satu wujud apresiasi untuk memacu kinerja rekanan dalam mendukung kinerja PT PJB. Sedangkan rekanan yang mempunyai kinerja buruk, terpaksa di-blacklist (dimasukkan dalam daftar hitam). Penghargaan untuk kinerja rekanan sepanjang tahun 2011 diserahkan dalam acara Supplier Gathering yang diselenggarakan di PJB Kantor Pusat 29 Maret 2012.

Supplier Gathering PJB 3. Keaktifan melayani permintaan informasi harga kurang 80 persen, aktif aanwijzing kurang 80 persen, aktif memasukkan penawaran harga kurang 80 persen, aktif hadir kegiatan PJB kurang 80 persen, selalu menyampaikan perubahan data perusahaan, terlibat dalam proses transaksi, mudah dihubungi, layanan purna jual memuaskan. 4. Keaktifan melayani permintaan informasi harga kurang 90 persen, aktif aanwijzing kurang 90 persen, aktif memasukkan penawaran harga kurang 90 persen, aktif hadir kegiatan PJB kurang 90 persen, selalu menyampaikan perubahan data perusahaan, terlibat dalam proses transaksi, mudah dihubungi, layanan purna jual memuaskan. 5. Keaktifan melayani permintaan informasi harga 100 persen, aktif aanwijzing 100 persen, aktif memasukkan penawaran harga 100 persen, aktif hadir kegiatan PJB 100 persen, selalu menyampaikan perubahan data perusahaan, terlibat dalam proses transaksi, mudah dihubungi, layanan purna jual selalu memuaskan. n aspek Mutu 1. Tidak mampu mengirim barang yang dipersyaratkan. 2. Mampu mengirim barang, tetapi belum sesuai kualitas/ jumlah/volume yang dipersyaratkan. Belum mampu memenuhi semua dokumen yang dipersyaratkan. 3. Mampu mengirim barang, sesuai kualitas/jumlah/ volume yang dipersyaratkan. Belum mampu memenuhi dokumen secara komplit yang dipersyaratkan. 4. Mampu mengirim barang, tetapi belum sesuai kualitas/ jumlah/volume yang dipersyaratkan. Mampu memenuhi semua dokumen yang dipersyaratkan, sebagian masih foto copy (asli menyusul). 5. Mampu mengirim barang, tetapi belum sesuai kualitas/ jumlah/volume yang dipersyaratkan. Mampu memenuhi semua dokumen asli yang dipersyaratkan n aspek Harga 1. Harga penawaran di atas HPS dan transaksi sebelumnya dengan selisih lebih dari 10 persen 2. Harga penawaran di atas HPS dan transaksi sebelumnya dengan selisih kurang dari 10 persen. 3. Harga penawaran sama dengan HPS dan transaksi sebelumnya kurang lebih 10 persen 4. Harga penawaran di bawah HPS dan transaksi sebelumnya dengan selisih kurang 10 persen. 5. Harga penawaran di bawah HPS dengan selisih lebih dari 10 persen dan selisih transaksi sebelumnya sekitar 5 persen. n aspek Waktu 1. Tidak mampu mengirim barang sesuai waktu yang dipersyaratkan 2. Pengiriman barang/ penyelesaian pekerjaan setelah/melewati batas waktu yang dipersyaratkan.
Menuju Perusahaan Kelas Dunia 13

Dirut PJB, Susanto Purnomo menyerahkan penghargaan kepada 10 rekanan terbaik. epala Satuan Pengadaan (KSPA) PJB, Sutomo menjelaskan, penilaian terhadap supplier atau rekanan dilakukan secara terukur berdasarkan tujuh aspek dengan nilai pembobotan yang berbeda-beda, yaitu : p aspek integritas, yaitu mengukur sikap dan perilaku pemasok dengan nilai bobot sebesar 20 persen. p aspek kerjasama, yaitu mengukur tingkat kualitas kerja sama, hubungan, dan komunikasi dari pemasok dengan nilai bobot sebesar 10 ersen.
12 Info PJB
n

p aspek mutu, yaitu mengukur tingkat kualitas produk dari pemasok dengan nilai bobot sebesar 20 persen. p aspek waktu, yaitu mengukur tingkat ketepatan waktu dari pemasok dalam pemenuhan pengiriman barang/ketepatan waktu dalam pemenuhan dokumen berdasar kriteria yang tertera dalam kontrak dengan nilai bobot sebesar 20 persen. p aspek harga, yaitu mengukur tingkat kualitas harga produk dengan nilai bobot sebesar 10 persen.

p aspek manajemen K3, yaitu mengukur tingkat kepatuhan pemasok terhadap peraturan perundangan dalam manajemen K3 dengan nilai bobot sebesar 10 persen. p aspek lingkungan, yaitu mengukur tingkat kepatuhan pemasok terhadap peraturan perundangan manajemen lingkungan dengan nilai bobot sebesar 10 persen. Leveling Kriteria Penilaian Metode penilaian dilakukan dengan menggunakan metode leveling, dimana setiap aspek dari

edisi 76, Mei 2012

Pengadaan
Pemenuhan jumlah barang & dokumen 100 persen 3. Pengiriman barang/ penyelesaian pekerjaan lebih dari 14 hari sebelum batas waktu yang dipersyaratkan. Pemenuhan jumlah barang & dokumen 100 persen. 4. Pengiriman barang/ penyelesaian pekerjaan kurang dari 7 hari sebelum batas waktu yang dipersyaratkan. Pemenuhan jumlah barang & dokumen 100 persen. 5. Pengiriman barang/ penyelesaian pekerjaan 7-14 hari sebelum batas waktu yang dipersyaratkan. Pemenuhan jumlah barang & dokumen 100 persen & memberikan informasi. n aspek Manajemen K3 1. Pemenuhan ketentuan manajemen K3, baik itu barang yang dikirim/hasil pekerjaan/ prilaku pemasok kurang atau sama dengan 40 persen. 2. Pemenuhan ketentuan Contoh laporan Kinerja Supplier 5. Pemenuhan ketentuan manajemen K3, baik itu barang yang dikirim/hasil pekerjaan/prilaku pemasok 100 persen. n Aspek Manajemen Lingkungan 1. Pemenuhan ketentuan manajemen lingkungan baik itu barang yang dikirim/hasil pekerjaan/prilaku pemasok kurang atau sama dengan 40 persen. 2. Pemenuhan ketentuan manajemen lingkungan, baik itu barang yang dikirim/hasil pekerjaan/prilaku pemasok kurang atau sama dengan 60 persen. 3. Pemenuhan ketentuan manajemen lingkungan, baik itu barang yang dikirim/hasil pekerjaan/prilaku pemasok kurang atau sama dengan 80 persen. 4. Pemenuhan ketentuan manajemen lingkungan, baik itu barang yang dikirim/hasil pekerjaan/prilaku pemasok kurang atau sama dengan 90 dengan 2,5. Dari 130 kontrak di tahun 2011, nilai rata-rata yang diperoleh untuk setiap aspek yaitu aspek integritas sebesar 4.01, aspek kerjasama 3.62, aspek mutu 4.38, aspek waktu 2.7, aspek harga 1.8, aspek manajemen K3 sebesar 4, dan aspek lingkungan 4. Supplier Gathering dihadiri Komisaris dan Direksi PJB, serta 93 mitra kerja/pemasok/supplier yang terdiri dari 81 perusahaan sebagai pemenang dalam pengadaan di Satuan Pengadaan pada tahun 2011, empat perusahaan yang memegang kontrak payung, enam perusahaan bahan bakar primer (BBM), dan dua perusahaan forwarder. Dalam kesempatan itu, selain menyerahkan penghargaan bagi 10 rekanan terbaik, juga dimanfaatkan untuk mensosialisasikan visi, misi, dan budaya perusahaan kepada rekanan. Sementara untuk mendapatkan masukan dalam rangka peningkatan kinerja satuan pengadaan, panitia membagi-bagikan kuesioner kepada semua rekanan yang hadir. Dari hasil kuesioner yang telah dilakukan pengisian rata-rata menunjukkan tingkat kepuasan baik/puas terhadap kinerja satuan pengadaan. Namun terdapat hal yang dikeluhkan, diantaranya masalah kecepatan waktu pembuatan kontrak dan penyediaan ruang E-proc, serta tempat parkir kendaraan yang memadai. SPA berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja. Beberapa program untuk memperbaiki proses pengadaan di tahun 2012 ini antara lain: penyempurnaan pedoman pengadaan barang/jasa, pembuatan website RKS online, dan pembuatan template surat perjanjian. Kami berharap kerjasama yang saling menguntungkan antara PJB dan mitra kerja, maka kinerja PJB dapat terus melampau target untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan, tutur Sutomo. (*)

Teknologi Informasi

PJB Kembangkan Business Inteligent


enggunaan teknologi informasi yang diintegrasikan dengan proses pekerjaan atau proses bisnis di sebuah perusahaan sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan. Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan dalam menganalisis masalahmasalah yang dihadapinya serta dalam pengambilan keputusan strategis. Ketersediaan data dan informasi yang lengkap, benar dan tepat sudah menjadi kebutuhan pokok bagi kelangsungan hidup perusahaan dalam persaingan usaha yang semakin ketat. Business Intelligent dipandang sebagai salah satu bentuk implementasi yang mampu menjawab kebutuhan dalam mengelola data dan informasi sampai dengan dukungan pengambilan keputusan yang bersifat strategis. Untuk itu PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) mengembangkan business intelligent untuk memberikan kemudahan kepada penggunanya dalam membaca laporan sekaligus melakukan analisis data guna mendukung dalam pengambilan keputusan perusahaan. Senior Manajer Teknologi Informasi, Dodi Apriananta menjelaskan, business inteleigent sudah umum dikenal dalam dunia teknologi informasi, yaitu sebuah sistem dan aplikasi yang berfungsi untuk mengubah data-data dalam suatu perusahaan (data operasional, data transaksional, atau data lainnya) ke dalam bentuk pengetahuan. Aplikasi ini melakukan analisis data-data, menganalisisnya dan kemudian menggunakan pengetahuan tersebut untuk mendukung keputusan dan perencanaan organisasi. Business intelegent pertama dikembangkanm di Unit Pembangkitan (UP) Gresik (sebagai pilot project) pada Februari 2012, selanjutnya didesiminasikan ke seluruh unit pada April 2012.

manajemen K3, baik itu barang yang dikirim/hasil pekerjaan/ prilaku pemasok kurang atau sama dengan 60 persen. 3. Pemenuhan ketentuan manajemen K3, baik itu barang yang dikirim/hasil pekerjaan/ prilaku pemasok kurang atau sama dengan 80 persen. 4. Pemenuhan ketentuan manajemen K3, baik itu barang yang dikirim/hasil pekerjaan/ prilaku pemasok kurang atau sama dengan 90 persen.
14 Info PJB
n

persen. 5. Pemenuhan ketentuan manajemen lingkungan, baik itu barang yang dikirim/hasil pekerjaan/prilaku pemasok 100 persen. Nilai raport Excellent (A) jika supplier atau rekanan berhasil memperoleh nilai lebih dari 4, nilai raport Good (B) jika mencapa nilai lebih dari 3 hingga 4, nilai raport Fair (C) jika mencapai nilai lebih dari 2.5 hingga 3, dan dinyatakan Poor (D) jika memperoleh kurang atau sama

TERBaIK REKaNaN 10 ia
s ser Indone 1. PT Poe t Ria ingo 2. PT Pard nesia daro Indo ma 3. PT a irta Prata ka T 4. PT Cara a rm gatur Dha 5. PT Man B MI IT 6. PT lET es Geoservic 7. PT ity 8. PT agil a Sentosa Media Kary 9. PT Semesta nara alfa 10. PT Me

Fitur business intelegent meliputi: Reporting (menyajikan laporan berkala dari seluruh unit dalam format yang seragam, dan laporan yang dibuat berdasarkan kebutuhan khusus), Key Performance Indicator (KPI) dashboard yang disajikan dalam bentuk grafik, dan What if Analysis yang memberikan layanan tentang simulasi bisnis dan forcasting. Data yang diolah dalam business inteleigent berasal dari ellipse atau navitas, yang selanjutnya ditampilkan dalam bentuk business intelligent view. Melalui business intelligent, kita bisa membuat simulasi bisnis. Misalnya, kita ingin mengetahui kinerja perusahaan seandainya harga bahan bakar naik, kita akan dapat mengetahuinya hanya dengan memasukkan harga bahan bakar tersebut. Perlu diingat, namanya forcasting tidak selamanya benar 100 persen. Namun setidaknya kita bisa mengira-ngira apa yang bakal terjadi, kata Dodi Apriananta. Selain mengembangkan business intelligent, Sub Direktorat Teknologi Informasi juga mengembangkan portal internal (portal yang hanya dapat diakses oleh karyawan). Kini hanya dengan

satu kali login, karyawan dapat mengakses sejumlah aplikasi sesuai dengan kewenangannya. Sebelumnya, setiap aplikasi dibutuhkan login tersendiri. Misalnya, ketika hendak mengakses absensi, karyawan harus login, dan begitu hendak pindah ke aplikasi OA, karyawan haruis login kembali. Begitu juga aplikasi yang lain. Sekarang hanya dengan satu kali login, karyawan dapat mengakses sejumlah aplikasi yang tentunya sesuai dengan kewenangannya. Portal ini dapat diakses dari luar kantor, bahkan bisa juga diakses melalui handphone atau android, tutur Dodi. Selain itu, portal baru tersebut juga dilengkapi fasilitas jejaring sosial layaknya facebook sebagai sarana komunikasi atau sharing antar karyawan (lihat gambar I). Dengan menge-klik komunitas, karyawan dapat membuat account, lalu mengunggah status baru, mengomentari status teman, mengunggah foto, berkirim message dan sebagainya, layaknya mengoperasikan facebook. Sementara akses ke facebook tetap diblokir karena dinilai kontra produktif.(*)
15

edisi 76, Mei 2012

Menuju Perusahaan Kelas Dunia

Be n c h ma r k

Benchmark departemen berfungsi sebagai trainer. Lesson learned dari benchmark ke Astra Daihatsu Motor antara lain: m Sistem kerja di Astra Daihatsu Motor sudah terbentuk dengan baik dan semua tenaga kerja konsisten menerapkannya. m Leadership / kepemimpinan di Astra Daihatsu Motor sangat bagus m Tujuan perusahaan mengikuti Indonesia Quality Award (IQA) adalah mencari OFI sebanyak-banyaknya untuk memperbaiki sistem kerjanya, bukan untuk mengejar skor. Sementara benchmark di PT Krakatau Steel dilakukan 13 Maret 2012, dipimpin Vice President Manajemen Mutu dan Kinerja, Paminto Adi Basuki. Perusahaan ini tahun 2011 masuk kategori Emerging Industry Leader. Berbagai program kerja diimplementasikan MB-CFPE di tahun 2012 untuk meningkatkan kinerja ekselen, mulai dari workshop penetapan action plan OFI, training MB-CFPE for manager, training examiner IQA, evaluasi progres OFI dan sebagainya, termasuk peningkatan implementasi MBCFPE pada anak perusahaan. Adapun strategi implementasi Krakatau Steel 2012 untuk mencapai skor baldrige 615 antara lain: l Training baldrige manager l Perbaikan proses based on results/OFI l MBCFPE sebagai way of life l Baldrige sebagai salah satu target SRK l Inovasi dan improvement berdasarkan OFI & Strenght l Pemahaman konsep MBCFPE pada karyawan baru l Pengendalian OFI secara sistematis. Krakatau Steel mencari data untuk kategori 7 lebih banyak didapatkan diluar negeri dibandingkan didalam negeri. Implementasi kriteria baldrige dilakukan dengan cara top down secara rutin. Sistem kerja diimplementasi secara konsisten dan terdokumentasi. Krakatau Steel melakukan forum baldrige dengan mengundang anak perusahaannya. Sementara itu benchmark ke PT Perkebunan Nusantara III dilakukan 19 Maret 2012, dipimpin Vice President Enjiniring, Miftahul Jannah. Perusahaan yang mengelola lahan seluas 143.160,42 hektar lahan perkebunan kepala sawit dan karet ini pada tahun 2011 masuk kategori Emerging Industry Leader. Perkebunan Nusantara III menjadikan Malcolm Baldrige Kriteria (MBK) sebagai dasar transformasi bisnis. Paradigma lama yang berorientasi kepada produksi, digantikan dengan paradigma yang berorientasi kepada kebutuhan pasar dan pelanggan serta mencermati kegiatan pesaing. Begitu pula paradigma melaksanakan kegiatan apa adanya (business as usual), digantikan paradigma melaksanakan kegiatan bisnis sehari-hari yang identik dengan penciptaan nilai tambah. Selain itu, PT Perkebunan Nusantara III yang sebelumnya sangat kaku (melaksanakan kegiatan bisnis sesuai dengan prosedur), terlihat lebih luwes dengan melaksanakan kegiatan bisnis yang mencerminkan kecepatan, kesederhanaan dan keluwesan operasional, berfikir dan bertindak dengan All inclusive dan menghindarkan Mutually Exclusive untuk meningkatkan kerjasama tim, serta penghargaan diberikan berdasarkan competence dan performance bukan lagi berdasarkan senioritas. Untuk menjaga konsistensi pelaksanaan Transformasi Bisnis, maka alat ideal yang digunakan untuk memonitoring & mengevaluasi progresnya sesuai dengan visi dan misi PTPN-III adalah menggunakan MBK. Lesson learned dari benchmark ke PT Perkebunan Nusantara III antara lain: R Semua survei di perusahaan ini dilakukan oleh lembaga independen. R yang digunakan perusahaan KPI semuanya merupakan indikator kinerja hasil. R Tenaga kerja di perusahaan ini sudah terbiasa dengan perubahan, sehingga apabila ada perubahan kebijakan dari manajemen, tenaga kerja bisa menerima tanpa adanya banyak komplain dari Serikat Pekerja (SP).(*)

Benchmark Baldrige ke Emerging Industry Leader Company

ice Presiden Manajemen Mutu dan Kinerja, Paminto Adi Basuki menjelaskan, benchmark dilakukan di dalam dan di luar negeri. Di dalam negeri, perusahaan yang telah mencapai band Emerging Industry Leader yang dijadikan tempat benchmark antara lain: PT Astra Daihatsu Motor, PT Krakatau Steel, dan PT Perkebunan Nusantara III. Sedangkan benchmark di luar negeri akan dilakukan di TNB Malaysia dan China Association for Quality. Benchmark ke PT Astra Daihatsu Motor dilakukan 8 Maret 2012, dipimpin Kepala Pengawasan Intern Akhmadi Jati Prasetyo. Pada Tahun 2011, PT Astra Daihatsu Motor memperoleh penghargaan Gold Achievement Award pada MBCFPE (Malcolm Baldrige Criteria for Performance Exellence), yaitu sebagai perusahaan dengan biggest score improvement, dan masuk kategori Emerging Industry Leader. Sebelumnya, selama dua tahun berturut-turut (2009 dan 2010) memperoleh predikat Good Performance. Salah satu penyebab perusahaan ini memperoleh penghargaan Gold Achievement Award karena memang sistem telah terbentuk di perusahaan, sedangkan pada pembuatan DA hanya mengalign saja antara sistem yang ada dengan kebutuhan DA. Kategori dengan skor kenaikan signifikan adalah kategori 1 (leadership), kategori 2 (strategic planning) dan kategori 6 (operations focus). Yang dilakukan PT Astra Daihatsu Motor pada tahun 2011 sehingga dapat meningkatkan hasil secara optimal antara lain memperkuat di proses Intergrasi, memanage dan memonitor Dokumken Aplikasi (DA) secara rutin, dan perbaikan proses-proses Internal. Tim Penyusun DA Malcolm Baldridge yang ada di Astra Daihatsu Motor dibagi berdasarkan kriteria. Pada proses penyusunannya, member dan writer secara rutin melakukan weekly meeting, melakukan cek monitoring kriteria yang sudah, masih dan belum terpenuhi dengan menggunakan checklist
Info PJB
n

PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) bertekad untuk mencapai band Emerging Industry Leader dalam penilaian kinerja ekselen berdasarkan kriteria baldrige. Untuk mencapai target itu, PJB merasa perlu melakukan benchmark ke perusahaan yang sudah terlebih dahulu mencapai band Emerging Industry Leader. Ini sesuai dengan kriteria baldrige pada item 4.1a (2) yang mensyaratkan data dan informasi pembanding yang diperoleh dengan cara benchmark.

sheet. Secara berkala Champion Team melakukan evaluasi terhadap hasil DA yang sudah dikerjakan dan melakukan alignment dengan kategori lain. Sedangkan konsep mendengarkan pelanggan menggunakan mitranya, yaitu dari Astra Sales, dan ditindaklanjuti pada divisi yang terkait. PT Astra Daihatsu Motor mendengarkan ketidakpuasan pelanggan melalui media seperti data komplain pelanggan melalui telpon, surat kabar, email, dan cara menangani komplain tersebut sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.

Metode ketidakpuasan juga diukur melalui mekanisme warranty claim. Perusahaan ini juga mempunyai mekanisme pertemuan rutin dengan stakeholder (lingkungan sekitar), dan memberikan bantuan yang bersifat cepat dan mudah digunakan, seperti mesin cuci motor dan sejenisnya. Mengenai Knowledge Management, inovasi di PT Astra Daihatsu Motor sudah melesat terlebih dahulu dengan sistem Kaizen-nya. Penyebaran knowledge dari hasil training, masing masing trainee harus men-share ke rekan-rekan kerjanya, dan setiap kepala

16

edisi 76, Mei 2012

Menuju Perusahaan Kelas Dunia

17

SDM

SDM

Nonton Bareng Kita Vs Korupsi

Penanaman Kesadaran Anti Korupsi Melalui Film

Acara nonton bareng yang dikoordinir PJB dilaksanakan pada tanggal 23-24 April 2012, masingmasing dua kali penayangan. Undangan yang disebar untuk menghadiri acara nobar selama dua hari ini adalah 1.500 undangan, terdiri dari manajemen dan karyawan PLN Grup yang ada di Jatim, mitra kerja PLN dan stakeholders lainnya. Pemutaran film Kita vs Korupsi merupakan tindaklanjut dari kerjasama antara PT PLN (Persero) dengan TII yang ditandatangani Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, dan Ketua Dewan Pengurus TII, Natalia Subagio, Selasa 6 Maret 2012 di Kantor PLN Pusat. Kerjasama bertujuan untuk memastikan bahwa PLN dalam menjalankan usahanya menyediakan listrik bagi masyarakat luas, sungguhsungguh menerapkan praktek GCG dan anti korupsi. Pemutaran perdana di lingkungan PLN dilakukan di Auditoriun PLN Kantor Pusat, Jakarta 9 Maret 2012, disaksikan direksi dan sekitar 600 karyawan PLN Grup. Direksi sangat terkesan dan meminta seluruh jajaran PLN untuk tidak melewatkan film yang sarat pesan moral ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan PLN menjadi perusahaan modern yang bebas dari korupsi. Setelah dari Jakarta, film Kita Vs Korupsi diputar dan disaksikan karyawan PLN di wilayah Jogjakarta dan Medan. Direktur Utama PJB, Susanto Purnomo dan General Manager PLN Distribusi Jatim berharap film tersebut dapat diputar di daerah-daerah, sehingga seluruh karyawan PLN dan stakeholders dapat menyaksikan. PLN sudah banyak melakukan langkah-langkah untuk memberantas korupsi dari dalam dan terus berusaha membangun kepercayaan masyarakat. Pemutaran film Kita Vs Korupsi

terpilih. Ia harus berhadapan dengan Jaya (Icang S Tisnamiharja), seorang kontraktor, dan kaki tangannya yang ingin membeli tanah dari seorang janda muda, Ella (Ranggani Puspandya). Sang janda adalah satu-satunya penduduk yang tanahnya tak mau dibeli, sementara Yatna sudah teken kontrak untuk mengosongkan area itu secepatnya. Di sini, kita seolah dihadapkan dengan cermin bagaimana ulah politikus dan pejabat (daerah) saat kampanye dan berhadapan dengan tindak korupsi. Film kedua merupakan sebuah kisah romansa khas anak muda. Adalah Laras (Revalina S Temat) yang mau kawin lari dengan kekasihnya, Vano (Nicholas Saputra) yang bergaya agak rock n roll. Karena terburu-buru, di KUA mereka bermasalah dengan kelengkapan dokumen. Datanglah seorang calo yang memakai berbagai alasan agamis untuk melancarkan urusan itu dengan uang pelicin. Tapi, Laras begitu ngotot tidak mau lewat jalan itu. Bahkan, saat pacarnya yang hampir putus asa itu mau lewat jalan belakang ia berkomentar, Kalau tahu kamu begini (menyuap petugas), aku mikir dua kali untuk bilang ya pada kamu. Sikap tegas itu berhubungan dengan masa lalunya, antara ayahnya dengan guru SD-nya yang jujur (Ringgo Agus Rahman). Jalannya plot yang maju mundur adalah salah satu nilai lebih film ini. Film ketiga, plotnya juga berjalan maju mundur, antara masa kini dan masa lalu. Intinya, seorang anak yang hendak disuap untuk memperlancar sebuah proyek, teringat akan kegigihan ayahnya, Arwoko (Tora Sudiro) yang dihimpit dilema moral yang berat: apakah menerima uang haram dari pengusaha beras, ataukah tetap berpihak pada kejujuran, walau ia sangat membutuhkan uang itu untuk mengobati anaknya yang sedang demam. Di sini,

GM PLN Distribusi Jatim, Haryanto WS (batik hijau) dan Dirut PJB, Susanto Purnomo, memberikan keterangan press terkait nonton bareng film Kita Vs Korupsi

ingkat, mengesankan. Ungkapan ini kiranya sangat tepat untuk menggambarkan film Kita Vs Korupsi yang ditonton manajemen dan karyawan PLN Grup di Jatim beserta stakeholders di Studio XII Surabaya Town Square (Sutos), 23-24 April 2012. Hal ini tercermin dari empat orang yang mewakili penonton untuk memberikan kesan mereka setelah menyaksikan film yang diproduksi Transparency International Indonesia (TII) bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut. Meski singkat, film ini sangat mengena, memberikan edukasi yang mendalam tentang nilai-nilai kejujuran yang merupakan benteng kokoh untuk menangkal korupsi. Korupsi bisa terjadi dimana-mana, dan pemberantasan korupsi harus dimulai dari diri sendiri. Film ini sangat bagus untuk disebarluaskan ke masyarakat, kata Ketua Umum DPD AKLI jatim, Suwandi, usai menyaksikan film tersebut bersama manajemen dan karyawan PLN Grup, Selasa 24 April 2012. Hal yang sama juga diungkapkan Waluyo, karyawan PLN Distribusi Jatim. Menurut dia, pelajaran budi pekerti seakan telah hilang dari negeri ini. Ia berharap film Kita Vs Korupsi dapat memberikan inspirasi untuk menumbuh-kembangkan pelajaran budi pekerti di sekolahsekolah, terutama tentang nilai-nilai kejujuran. Pelajaran budi pekerti yang ditanamkan sejak dini akan menjadi benteng yang tangguh dalam pemberantasan korupsi. Sementara Choiri Atus Syaadah, karyawan PLN Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Surabaya Utara, lebih terkesan pada ungkapan bahwa kamu adalah cerminan keluargamu, yang disampaikan seorang guru kepada murid-muridnya dalam film tersebut. Ungkapan itu sangat mengena. Keluarga berperan penting dalam pendidikan anak, dan pemberantasan korupsi bisa dimulai dari keluarga, tuturnya. Film Kita Vs Korupsi terdiri dari empat film
n

GM PLN Distribusi Jatim, Haryanto WS memberikan kata sambutan, didampingi perwakilan TII dan pemain film Penonton antre memasuki gedung film pendek, masing-masing berdurasi sekitar 15 menit. Keempat film tersebut antara lain: w Rumah Perkara, garapan sutradara Emil Heradi. w Aku Padamu, garapan sutradara Lasja F Susatyo. w Selamat Siang Risa, garapan sutradara Ine Febriyanti. w Jangan Bilang Siapa-siapa, garapan sutradara Chaerun Nissa. Film yang dibintangi sejumlah aktor terkenal (antara lain: Nicholas Saputra, Revalina S Temat, Tora Sudiro, dan Ringgo Agus Rahman) itu tidak diputar secara komersil, namun dijadikan film kampanye antikorupsi. Film ini berbiaya Rp 1,2 miliar dari hibah USAID. Semua pemain di film ini tidak dibayar. Film ini, kami berikan sesuatu untuk kampanye anti korupsi. Kami jenuh dengan korupsi yang evolusinya sangat cepat. Masih muda duit miliaran. Kami mau tampilkan nilai kejujuran dari kita, keluarga, lingkungan, kantor, maupun pemerintahan, ujar Dwi Poto Kusumo, mewakili TII. Kami berterima kasih kepada PJB yang telah memberikan komitmen untuk memutar film ini di seluruh jajaran PLN Grup yang ada di wilayah Jawa Timur, imbuhnya. Suasana dalam gedung ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan budaya integritas di lingkungan kerja. Melalui film ini karyawan diberikan edukasi bagaimana tidak melakukan korupsi yang dimulai dari dalam diri sendiri. Kami punya program utama yaitu berupaya mencapai citra ekselen. Diantara langkah PLN untuk memberantas korupsi adalah menerapkan budaya tidak meminta atau menerima uang dari pelanggan dalam hal pelayanan, datang disiplin tepat waktu,, tutur Haryanto WS. Cerita keempat film itu berbeda, namun punya benang merah yakni mengenai korupsi. Ceritanya sangat sederhana, namun mengena. Beberapa pemainnya merupakan bintang-bintang terkenal seperti Tora Sudiro, Revalina S Temat, Nicholas Syaputra, dan sebagainya. Keempat film tersebut mengisahkan perjuangan batin personal para karakter utamanya dalam menghadapi tradisi korupsi yang sudah mendarah daging dalam budaya Indonesia. Di film pertama dikisahkan tentang Yatna (Teuku Rifku Wikana), seorang lurah yang saat kampanye mengumbar janji untuk membantu rakyatnya jika nilai lebihnya adalah upaya departemen desain produksi untuk sedekat mungkin dengan jiwa zaman seputar 1974, mulai dari perabotan rumah hingga uang kertas. Film terakhir untuk anak gaul. Sang sutradara memakai hal-hal yang sangat dekat dengan generasi digital native: dunia sekolah, kamera, dan media sosial. Di kantin sekolah, terjadi diskusi menarik antara Ola (Siska Selvi Dawsen) yang membeli buku pada Eci (Nasha Abigail) dengan harga yang cukup mahal. Gita (Alexandra Natasha) merekamnya dengan kamera. Tema obrolannya adalah sesuatu yang sudah terjadi belasan bahkan puluhan tahun: murid-murid harus membeli buku-buku pelajaran dari sang guru, tentu dengan lebih mahal, dan itu berkaitan dengan nilai akhir. Keempatnya mempunyai kesamaan: mulai dari diri sendiri, diawali dengan memberi keteladanan dari keluarga. Keempatnya juga menceritakan, dalam level yang berbeda, kegalauan antara menerima uang sogokan atau kejujuran, di tengah-tengah kentalnya budaya sogok-menyogok di masyarakat kita. Direktur Produksi PT PJB, Mulyo Adji berharap film tersebut dapat menggugah hati untuk dapat diimplementasikan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari di perusahaan.(*)
Menuju Perusahaan Kelas Dunia 19

18

Info PJB

edisi 76, Mei 2012

SDM buku, Info PJB, coffee morning maupun bentuk sosialisasi lainnya. Tujuannya tak lain agar karyawan lebih paham dan dapat mengaplikasikannya dalam tugas sehari-hari. Dalam sesi pelatihan kali ini para peserta selain menerima materi dari instruktur juga dituntut peran aktifnya dalam diskusi terkait penerapan dan implementasi PJB Way dalam pekerjaan sehari-hari. Juga dilibatkan dalam beberapa game simulasi terkait PJB Way. Materi terbagi dalam beberapa judul : 1 Tekad Membangun Momentum & Visi Perusahaan, 5 Tata Nilai IKKPS dan Tantangan Mewujudkannya, serta Membangun 11 elemen Perilaku Kinerja Unggul. Materi diberikan dengan balutan presentasi motivasional yang mengajak peserta untuk lebih termotivasi mengeluarkan potensi terbaiknya dalam pelaksanaan PJB Way maupun kehidupan sehariharinya. Video dan kutipankutipan pembangkit inspirasi mewarnai training yang berlangsung selama dua hari ini. Diantaranya diungkap bahwa semua orang punya modal yang sama untuk menjadi sukses. Tuhan memberikan anugrah waktu 24 jam sehari. Kesuksesan seseorang tergantung bagaimana mereka memanfaatkan waktu dan menciptakan momentummomentum di dalamnya. Menjadi karyawan PJB adalah sebuah kebanggaan. Semua manusia dilahirkan untuk berperan dalam kehidupan. Berkarya di PJB merupakan salah satu peran dalam kehidupan yang semestinya disyukuri dan diperankan dengan sebaikbaiknya. Penyadaran ini menjadi pembuka dalam sesi tata nilai PJB dan tantangan mewujudkannya. Kemudian peserta disegarkan lagi dengan pengertian IKKPS (integritas, keunggulan, kerjasama, pelayanan, sadar lingkungan) disertai dengan contoh peristiwa yang menginspirasi terkait nilai tersebut. Tak hanya memberi contoh peristiwa yang menginspirasi, dalam training ini sebelas elemen perilaku PJB juga diterjemahkan dalam bahasa yang lebih mudah dipahami peserta. Elemen perilaku tanpa merusak makna disederhanakan menjadi : m Melangkah dengan visi m Peduli pada konsumen m belajar dan Suka mempelajari hal baru m Menghargai orang lain m Gesit dalam bekerja m Fokus pada hari esok m ide-ide inovatif Suka m Bekerja dengan fakta m Tanggung jawab secara sosial m Fokus kepada hasil dan nilai tambah m Berpikir dan bertindak sistematis. Selanjutnya melalui diskusi kelompok peserta diminta menuangkan do dan dont PJB Way berupa perilaku praktis yang dapat diterapkan dalam lingkungan pekerjaan. Dalam training ini para peserta juga diajak mengenali posisi diri terkait dengan kredibilitas dan visibilitas mereka di tempat kerja. Kuisioner menjadi media untuk mengetahui profil masingmasing. Dengan profil tersebut mereka dapat mengetahui apa yang harus ditingkatkan untuk memperbaiki diri. Sesi ini juga berkaitan dengan sesi perenungan, meditasi dan relaksasi malam sebelumnya yang ditujukan untuk membuang hambatan diri. Dari sesi ini disimpulkan bahwa mengenal diri merupakan modal untuk dapat terus memperbaiki diri dimananapun, termasuk lingkungan kerja. Seperti sebuah kata bijak bahwa sahabat terbaik anda adalah diri anda sendiri, maka kenalilah dia dengan seutuhnya. (*)

SDM

Permainan edukatif dalam PJB Way Training

Integrasi PJB Way


di Kedamaian Lereng Lawu
GUNUNG aRJUNa, Welirang, Panderman atau Merapi mungkin sudah cukup akrab menjadi pemandangan dalam berbagai pelatihan korporat PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB). Kali ini training PJB Way mengambil tempat yang tak biasa, Tawang Mangu, sebuah lokasi di kedamaian Gunung Lawu. Training bertema Intergrasi PJB Way Sebagai Semangat Profesionalisme Baru ini dibuka 17 April lalu dan akan dilakukan secara bergelombang.

esegaran udara wisata air terjun Tawang Mangu nampaknya mampu menyegarkan para peserta dalam menerima materi pendalaman PJB Way. Ya PJB way merupakan budaya PJB yang harus dipahami dan melekat dalam gerak dan jiwa kerja para karyawan PJB. Dan pelatihan kali ini merupakan arena sosialisasi serta penyegaran kembali dari rangkaian sosialisasi yang pernah dilakukan sebelumnya seperti melalui employee gathering,
Peserta PJB Way Training
Menuju Perusahaan Kelas Dunia 21

20

Info PJB

edisi 76, Mei 2012

SDA

SDA ketenagalistrikan untuk umum. Dengan keterlibatan pemerintah daerah dalam kepemilikan sebagian saham pembangkit listrik, diharapkan ada rasa memiliki secara langsung serta
v Bendungan

Sumberdaya Air di Indonesia

Potensi Besar yang Masih Tersia-siakan


INDONESIa memiliki potensi sumber daya air (SDA) berlimpah, yakni sekitar 3.200 miliar meter kubik per tahun yang tersebar pada 7.956 sungai dan 521 danau. Potensi sumber daya air Indonesia nomor lima terbesar di dunia. Namun yang sudah dimanfaatkan untuk kebutuhan air minum rumah tangga dan industri baru 25 persen, sisanya sekitar 75 persen terbuang siasia ke laut.
Menteri PU, Djoko Kirmanto membuka Seminar Nasional Bendungan Besar yang digelar di Semarang

PLTA Malea di Sulawesi (90 MW). v Bendungan PLTA Karana di Sulawesi (450 MW) v Bendungan PLTA Bonto Batu (100 MW).

Seminar Nasional Bendungan Besar

adahal, potensi air yang merupakan nomor lima terbesar di dunia ini tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk penyediaan air minum. Melainkan dapat dimanfaatkan untuk menopang kebutuhan energi khususnya pembangkit listrik. Sejauh ini dari potensi daya air untuk tenaga listrik yang sekitar 70.000 MW, baru dimanfaatkan 6 persen atau sekitar 4.000 MW. Demikian diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto ketika membuka Seminar Nasional Bendungan Besar yang digelar Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB) di Hotel Patra Jasa Semarang, Rabu 25 April 2012. Salah satu cara untuk menjawab tantangan krisis energi dan air tersebut antara lain adalah pembangunan bendungan yang sesuai dan pengelolaan bendungan beserta waduknya yang lebih efektif dan efisien. Pembangunan bendungan untuk pembangkit listrik tenaga
n

air yang merupakan pemanfaatan energi baru, khususnya tenaga air dan direncanakan akan dibangun di berbagai lokasi di Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Papua. Rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga air tersebut akan dilakukan oleh Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara dan Swasta yang direncanakan mencapai kapasitas terpasang sekitar 7.000 MW sampai dengan tahun 2020, papar Djoko Kirmanto. Upaya pembangunan dan pengelolaan bendungan untuk menjawab tantangan krisis energi dan air tersebut merupakan bagian dari sinkronisasi dan sinergi kebijakan nasional pengelolaan sumber daya air dan kebijakan energi nasional yang sudah ditetapkan pemerintah. Segala upaya dalam pembangunan dan pengelolaan bendungan untuk menjawab tantangan krisis energi dan air tersebut, diharapkan mendapat dukungan serta peran aktif dari para ahli bendungan KNI-BB, dan sekaligus dalam rangka

peningkatan sumber daya manusia, khususnya dalam pembangunan dan pengelolaan bendungan. Direktur Utama PLN dalam sambutannya yang diwakili Direktur Konstruksi PLN, Nasri Sebayang sangat berharap pengembangan bendungan besar terus ditingkatkan, mengingat biaya operasi rata-rata kWh pembangkit hidro paling rendah. Namun dia menyadari bahwa membangun bendungan besar bukan hal yang mudah. Selain memerlukan biaya yang besar, permasalahan yang sering timbul adalah pembebasan lahan, permasalahan lingkungan dan sedimentasi. Hal ini dapat mempengaruhi semangat membangun bendungan. Mari kita coba atasi bersama dengan cara pembangunan bendungan pola serbaguna, dalam arti pemanfaatan secara komprehensif antara pemerintah daerah selaku penguasa pengendali kawasan termasuk daerah patusan air hulu dari pembangkit dengan pengembang atau izin usaha

bertanggung jawab dalam upaya pelestarian dan pengelolaan daerah penyangga pelestarian sumberdaya air di bagian huLu pembangkit serta upaya pemanfaatan energi yang dibangkitkan untuk keperluan pembangunan industri daerah setempat, kata Nur Pamudji dalam sambutannya. Ia mengungkapkan, dalam waktu dekat akan dibangun pembangkit listrik tenaga air oleh pemerintah maupun pengembang, diantaranya: v Bendungan PLTA Peusangan di Sumatera (86 MW). v Bendungan PLTA Wampu di Sumatera (174 MW). v Bendungan PLTA Maragin di Sumatera (350 MW). v Bendungan Reservoir Cikosan di Jawa Barat (4 x 256 MW). v Bendungan Serbaguna dan PLTA Jatigede di Jawa Barat (110 MW). v Bendungan PLTA Rajamandala di Jawa Barat (47 MW). v Bendungan PLTA Poso di Sulawesi (195 MW).

PLTA Beliem di Papua (50 MW). v Bendungan PLTA Yawai/ Urumuka di Papua (300 MW). Kegiatan seminar KNI-BB ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun dalam rangka mengembangkan serta tukar menukar informasi tentang kemajuan serta kendala dalam bidang perencanaan, pemeliharaan, operasional, monitoring bendungan yang ada di seluruh nusantara dan manca negara. Selain itu, juga sebagai ajang silaturahmi antar anggota, perguruan tinggi, instansi pemerintah, pemerhati, konsultan,

v Bendungan

kontraktor, lembaga sosial dan masyarakat umum. Ketua Umum KNI-BB, Basuki Hadimuljono mengemukakan seminar diawali dengan Rapat Anggota Tahunan untuk menyampaikan pertanggungjawaban kegiatan KNIBB selama kurun waktu 2011 serta pemaparan Program Kerja Tahun 2012. Dalam kesempatan yang sama juga diperkenalkan website KNI-BB yang dapat diakses melalui http://www.knibb-inacold.com. Dalam seminar tersebut, panitia menerima sebanyak 39 makalah, namun setelah dievaluasi oleh tim, hanya 32 makalah yang dapat dipresentasikan, termasuk makalah dari tim Badan pengelola waduk Cirata (BPWC) yang brjudul, Dampak Penurunan Kualitas Air Terhadap Keberlangsungan Waduk Cirata. Sebanyak 32 makalah tersebut dikelompokkan dalam sub tema: R Pemenuhan kebutuhan air (5 makalah) R Pengelolaan sedimen untuk memperpanjang umur waduk (6 makalah) R Konservasi lingkungan (4 makalah) R Adaptasi perubahan iklim (3 makalah) R Peningkatan keamanan bendungan (8 makalah).(*)

Menteri PU, Djoko Kirmanto.

22

Info PJB

edisi 76, Mei 2012

Menuju Perusahaan Kelas Dunia

23

SDA

SDA

Dampak Penurunan Kualitas Air Terhadap Keberlangsungan Waduk Cirata


sekitar perairan tersebut. Fluktuasi debit air yang sangat ekstrim antara musim hujan dengan musim kemarau. Pada saat musim hujan, volume air sangat melimpah dan seringkali menimbulkan banjir. Pada musim hujan, debit air yang tinggi ini biasanya disertai transport unsur hara yang sangat tinggi serta sedimen tanah yang menyebabkan warna yang sangat keruh. Sebaliknya pada saat musim kemarau, debit air sangat rendah dengan warna air yang hitam pekat di segmen tengah ke hilir sebagai gambaran adanya pemekatan limbah dibandingkan pada musim kemarau. Kondisi-kondisi di atas pada akhirnya akan mempengaruhi kondisi kualitas air Waduk Cirata. Hasil pemantauan kualitas air Waduk Cirata yang dilakukan secara rutin mengindikasikan bahwa sebagian besar parameter air terus memburuk. Hal ini tentu akan berpengaruh negatif terhadap kondisi dan kinerja PLTA, serta umur dan keberlanjutan fungsi Waduk Cirata. Pencemaran air berpotensi menimbulkan kerusakan terhadap infrastruktur hidromekanikal PLTA, terutama instalasi berbahan logam dan struktur beton bendungan. Sumber-sumber pencemar yang terjadi di Waduk Cirata antara lain: m Kerusakan DAS. Kondisi DAS Citarum Hulu telah mengalami kerusakan ekosistem yang sangat memprihatinkan. Kerusakan DAS Citarum Hulu merupakan kerusakan yang paling parah diantara 26 DAS yang telah mengalami kerusakan dari 39 DAS yang ada di Indonesia. Lahan kritis yang berada di DAS Citarum mencapai lebih dari 681.118,3 hektar. Besarnya luasan lahan kritis di

Industri di DAS Citarum turut menyumbang penurunan kualitas air Waduk Cirata.

DAS Citarum mengindikasikan tingginya potensi erosivitas lahan di DAS Citarum Hulu. m Penduduk dan Pemukiman. DAS Citarum Hulu meliputi Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi. Besarnya jumlah penduduk telah menyebabkan pencemaran sungai oleh limbah organik yang berasal dari aktivitas rumah tangga (domestik). Besarnya jumlah penduduk, diikuti dengan semakin luasnya pemukiman di DAS Citarum Hulu, yang pada

tahun 2000 seluas 81.685 hektar, meningkat menjadi 176.441 hektar pada tahun. m Industri. Di DAS Citarum hulu ditemukan sedikitnya 359 industri besar dan sedang dari berbagai jenis komoditas industri yang membuang air limbahnya ke Sungai Citarum dan sekitar 73% adalah industri tekstil. Sebagian industri tersebut belum memiliki unit pengolah air limbah yang memadai, dan mereka membuang limbahnya ke Sungai Citarum. m Pertanian. Di DAS Citarum hulu

Penyebab menurunnya kualitas air Waduk Cirata, lahan gundul, tanaman air, sampah dan jaring apung

TIM Lingkungan Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC) yang terdiri dari Arti Hapsari (Assisten Officer Monitoring dan Pemeliharaan Lingkungan Waduk), Yaya Hudaya (Staff Lingkungan), berkesempatan mempresentasikan makalahnya yang berjudul, Dampak Penurunan Kualitas Air Terhadap Keberlangsungan Waduk Cirata pada acara Seminar Nasional Bendungan Besar yang digelar Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB) di Hotel Patra Jasa Semarang, Rabu 25 April 2012. Mereka dibantu Aman Solihin dan Miftahul Jihan dari Unit Pembangkitan (UP) Cirata. Berikut presentasi mereka.

W
24 Info PJB
n

aduk Cirata dibangun pada tahun 1987, dan merupakan waduk multi-fungsi. Selain dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik
edisi 76, Mei 2012

(PLTA Cirata), juga memberikan manfaat bagi sektor seperti perikanan, pertanian, pariwisata, dan kegiatan perekonomian lainnya. Karena itu sudah selayaknya

mendapat perhatian yang besar. Sayangnya, kondisi waduk ini sangat memprihatinkan sebagai akibat pencemaran dan kerusakan di DAS Citarum hulu dan di lingkungan

Menuju Perusahaan Kelas Dunia

25

SDA

CSR Pendidikan

Arti Hapsari, mempresentasikan tentang kondisi air Waduk Cirata pada Seminar Nasional Bendungan Besar

dapat ditemukan lahan sawah, lahan kering, perkebunan dan kehutanan. Setiap jenis budidaya akan sangat berpengaruh terhadap jenis pencemar apa yang terbuang ke badan air sungai. Secara umum jenis pencemaran yang bersumber dari kawasan pertanian adalah pestisida, nitrat, fosfat dan sulfat. m TPA Sarimukti. Tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Sarimukti yang berada di DAS Citarum merupakan potensi ancaman tersendiri bagi Waduk Cirata mengingat pengelolaannya tidak memadai. TPA ini berpotensi mencemari Waduk Cirata dengan masuknya air lindi (leachate) sampah serta bakteri coli. m Keramba Jaring Apung (KJA). Kegiatan budi daya ikan dalam KJA tidak memperhatikan

kaidah-kaidah lingkungan dan sering melebihi daya dukung lingkungan perairan waduk. Berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat Nomor. 41 tahun 2002, jumlah jaring apung di Waduk Cirata dibatasi sebanyak 12.000 unit, tetapi pada tahun 2007 kegiatan budidaya ikan karamba jaring apung sudah jauh melampaui jumlah yang telah ditetapkan tersebut yaitu sebesar 51.418 unit. Dampak dari berbagai pencemaran yang bersumber dari berbagai aktivitas di bagian hulu adalah penurunan kualitas dan kuantitas air. Berdasarkan pemantauan kualitas air secara rutin ditemukan beberapa parameter yang yang melebihi baku mutu untuk peruntukan air, baik peruntukan bahan baku air minum (Golongan B), perikanan

(Golongan C) dan bagi peruntukan PLTA (Golongan D). Sedangkan penurunan kuantitas air akibat sedimentasi dan berkembangnya pertumbuhan masal gulma air, terutama dari jenis eceng gondok. Penurunan kualitas air juga menyebabkan terkontaminasinya ikan-ikan yang hidup pada waduk, baik ikan budidaya maupun ikan liar, dengan logam berat. Logam berat dapat berasal dari industri tekstil, elektroplating, pestisida dan sumber-sumber lainnya, termasuk dari aktivitas KJA yakni dari pakan ikan yang digunakan oleh para petani ikan. Semua jenis ikan yang dianalisis seperti ikan mas, nila dan bawal air tawar, semuanya menunjukkan telah terkontaminasi oleh logam berat. Persoalan paling serius terhadap penurunan kualitas air adalah kerusakan instalasi pembangkit. Hasil analisis korosifitas air di sungai-sungai yang masuk Waduk Cirata menunjukkan bahwa air sungai tersebut bersifat korosif. Sementara itu, air yang berada dalam wilayah genangan meningkat korosivitasnya pada saat melewati area-area budidaya KJA. Hal ini mengindikasikan bahwa budidaya KJA memberikan kontribusi bagi sifat korosif air terhadap beton dan peralatan hidromekanik. Penurunan kualitas air yang ditunjukkan oleh peningkatan korosivitas air terhadap bendungan dan instalasi hidromekanik akan sangat merugikan PLTA. Mengingat Waduk Cirata merupakan obyek vital nasional dan juga menstimulusasi perkembangan ekonomi berbagai sektor, tim lingkungan BPWC berharap seluruh stakeholders memberikan perhatian serius dan secara integral menanggulangi dampak-dampak negatif dari degradasi kualitas lingkungan di Waduk Cirata.(*)

Motivator dari Unair memberikan arahan dan motivasi kepada peserta DIKLAT.

Pelepasan topi pertanda selesainya pelatihan

alumni DIKlaT O&M Paiton Direkrut MKP


etelah menjalani Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Operasi dan Maintenance (O&M) Pembangkit gelombang pertama yang berlangsung di Unit Pembangkitan Paiton selama enam bulan, para peserta kini telah memasuki dunia kerja. Bahkan 26 diantara mereka telah direkrut PT Mitra Karya Prima (MKP), untuk mensuport PJB Services dalam melaksanakan O&M Pembangkit. Sebelum dilepas PJB, mereka terlebih dahulu diberikan pembekalan oleh motivator dari Universitas

Airlangga Surabaya, 30 April 2012. Mereka menyatakan siap ditempatkan dimana saja, di seluruh wilayah Indonesia. Sementara DIKLAT O&M gelombang kedua masih berlangsung di UP Gresik. DIKLAT O&M Pembangkit dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian PJB untuk meningkatkan kompetensi alumni SMK serta untuk memenuhi kebutuhan tenaga terampil di bidang pembangkitan, mengingat dalam beberapa tahun terkahir dan di tahun-tahun mendatang

Indonesia banyak membangun pembangkit baru, baik melalui Proyek Percepatan Deversifikasi Energi (PPDE) 10.000 MW tahap pertama, kedua maupun ketiga. Peserta DIKLAT adalah lulusan SMK Jurusan Mesin, Listrik/Elektro, dan Control & Instrumentasi, diutamakan dari keluarga kurang mampu yang tinggal di sekitar unit pembangkitan. Program CSR bidang pendidikan dan pelatihan ini sebagai langkah nyata untuk menghilangkan kesenjangan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.(*)

OPEN HOUSE CSR : Untuk mengetahui lebiih jauh tentang PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), sejumlah mahasiswa Universitas Kristen Petra Surabaya berkunjung ke PJB Kantor Pusat pada 4 Mei 2012. Dalam acara Open House CSR PJB ini, mereka diterima dan mendapat penjelasan dari Senior Manajer Humas dan CSR, Muhammad Munir, mulai dari sejarah berdirinya PJB, bisnis yang digeluti PJB, pembangkit yang dikelola PJB dan sebagainya.(*)
Menuju Perusahaan Kelas Dunia 27

26

Info PJB

edisi 76, Mei 2012

CSR Lingkungan

apresiasi & Evaluasi


PROGRaM Bank Sampah kerjasama PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) dengan Pemerintah Kota Surabaya berjalan sesuai harapan. Dari 50 kawasan binaan PJB, program tersebut dijalankan penuh antusias dengan progres pertumbuhan yang berbeda disetiap kawasan. Guna memacu semangat, sepuluh kelompok kawasan yang dinilai memiliki progres terbaik mendapatkan penghargaan yang

Program Bank Sampah

CSR Lingkungan

diserahkan dalam acara apresiasi Bank Sampah Binaan CSR PT Pembangkitan Jawa-Bali Tahun 2012. Walikota Surabaya merasa bangga atas kepedulian PJB terhadap lingkungan, dan dapat menginspirasi perusahaan-perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga Surabaya bukan hanya terbebas dari persoalan sampah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Langkah Jitu Atasi Persoalan


2.867 orang yang tergabung dalam program tersebut. Program bank sampah bukan untuk mereduksi sampah semata. Program ini juga memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian lingkungan, menambah penghasilan, membuka peluang usaha, dan meningkatkan kegotongroyongan anggota dan nasabahnya, ungkap Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Untuk menambah semangat terhadap pengelolaan sampah, PJB memberikan apresiasi kepada 50 Bank Sampah Binaan PJB yang berprestasi. Parameter penilaian apresiasi meliputi: kelengkapan susunan pengurus, administrasi dan pembukuan yang jelas, tingkat partisipasi masyarakat, kelengkapan sarana seperti timbangan, karung, dan sebagainya, serta progres program. Selain sebagai wujud penghargaan, apresiasi juga dimaksudkan sebagai tahapan seleksi ke program bantuan CSR berikutnya. Program lanjutan itu terdiri dari Program Tahap II berupa pengelolaan dan pendayagunaan air (water treatment) dan Program Tahap III berupa penghijauan dan kegiatan produktif. Penghargaan kepada para pengelola Bank Sampah Binaan PJB diserahkan Walikota Surabaya, Sabtu, 14 April 2012, dalam sebuah acara yang dikemas dengan nama Apresiasi Bank Sampah Binaan CSR PT Pembangkitan Jawa-Bali Tahun 2012. Penyerahaan penghargaan berlangsung meriah. Undangan yang sebagian besar ibu-ibu, terlihat sangat antusias memeriahkan jalannya acara melalui berbagai

Bank Sampah Binaan PJB

Sampah di Perkotaan
atribut yang mencerminkan cinta lingkungan hidup. Busana warna-warni, ber-make up tebal dengan rambut dihiasi aneka bunga yang terbuat dari limbah plastik. Mereka beradu kebolehan dalam lomba yel-yel tentang bank sampah, sambil menuggu pengumuman peraih penghargaan pengelolaan bank sampah terbaik. Penampilan para kader lingkungan dan pengelola Bank Sampah Binaan PJB itu sangat kocak, hingga mengundang gelak tawa. Walikota Surabaya merasa bangga atas kepedulian PJB terhadap lingkungan. Ia berharap kepedulian seperti ini dapat menginspirasi perusahaanperusahaan lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga Surabaya bukan hanya terbebas dari persoalan sampah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami melihat banyak perusahaan di Surabaya, khususnya perusahaan-perusahaan swasta yang belum peduli terhadap lingkungan. Mudah-mudahan apa yang dilakukan PJB ini dapat menggerakkan mereka untuk peduli terhadap lingkungan, tuturnya. Keberhasian bank sampah di Surabaya mengundang perhatian Wakil Presiden Boediono. Orang nomor dua di Indonesia ini pun datang ke Surabaya untuk melihat secara langsung program yang melibatkan banyak warga tersebut. Wapres mengapresiasi langkah warga Surabaya dalam mengelola sampah secara sistematis yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial. Saya terus terang terkesan, karena nampaknya sistemnya sustainable, ujar Boediono ketika mengunjungi Kampung Gundih, Surabaya, Kamis 26 Januari 2012. Menurut Boediono, pengolahan sampah yang mandiri oleh warga mampu menghasilkan pupuk kompos dan biogas di kampung Gundih telah berjalan dengan mekanisme yang baik. Di mana warganya mempunyai tugas masing-masing untuk menjalankan sistem itu. Mulai piket ibu-ibu, ada yang mengurusi bank sampah, ada yang mengurusi pengolahan limbah air dan sebagainya. Wapres berharap daerah lain bisa meniru mekanisme pengolahan sampah secara mandiri. Dalam kunjungan tersebut Wapres meninjau langsung tempat dapur kompos, mesin perajang sampah basah, pengolahan biogas, dan bank sampah yang ada di Margorukun. Setelah menyaksikan bagaimana pengolahan sampah bekerja, Wapres menyempatkan

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menyerahkan penghargaan kepada Bank Sampah Binaan PJB yang berprestasi

Para penerima penghargaan Bank Sampah Binaan PJB yang berprestasi

Sampah selalu menjadi persoalan serius di perkotaan, mulai dari pengelolaan hingga penyediaan lahan tampungnya. Program bank sampah menjadi salah satu solusi untuk mereduksi sampah sekaligus memberi nilai tambah bagi masyarakat sekitar.

rogram bank sampah merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah sampah yang terus meningkat. Dalam sehari diperkirakan 1.200 ton sampah dihasilkan oleh penduduk kota Surabaya. Melalui bank sampah diharapkan jumlah tersebut bisa direduksi dan memberi nilai ekonomis melalui pemberdayaan masyarakat.
n

Bersama PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), Pemerintah Kota Surabaya terus mengembangkan program bank sampah ke seluruh wilayah kota Surabaya. PJB melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) telah memberikan stimulan pengembangan bank sampah di 50 kawasan di Surabaya. Selain itu PJB secara kontinyu melakukan sosialisasi, pembekalan, pendampingan, monitoring dan sebagainya. Dari hasil evaluasi, baru tujuh minggu sudah berhasil mereduksi sampah sebanyak 30,36 ton dan menghasilkan tambahan pendapatan Rp 25,5 juta bagi

28

Info PJB

edisi 76, Mei 2012

Menuju Perusahaan Kelas Dunia

29

CSR Lingkungan

CSR Lingkungan

Progres Terbaik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nama Bank Sampah Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Sampah Sampah Sampah Sampah Sampah Sampah Sampah Sampah Sampah Sampah Teduh Rukun Karya Jepara Makmur Setia Kawan Gotong Royong Elok Mandiri Sari Kusumo Sumber Rejeki Karya Mandiri Sumber Rejeki Bagus Karya

lokasi RW RW RW RW RW RW RW RW RW RW VIII Kel. Gundih I Kel. Jepara V Kel.Peneleh III Kel. Lakarsantri VIII Kel. Semolowaru VI Kel. Wonokusumo VII Kel. Lontar V Kel. Ngagel III Kel. Keputran II Kel. Tembok Dukuh

Pengelola bank sampah melayani warga melakukan penimbangan sampah.

diri untuk menyusuri ganggang di perkampung itu dan menyapa warga setempat. Wapres sangat terkesan melihat perkampungan yang terletak di pinggir rel kereta api

tersebut. Sebelumnya, kampung tersebut tidak terlalu bersih, namun berkat kesadaran warga, menjadi kawasan yang bersih dan hijau hingga saat ini. Atas keberhasilan dalam

alur Proses Bank Sampah


1 2

4 3

1. Warga mengumpulkan sampah dari rumah 2. Sampah di pilah sebelum di setor ke Bank 3. Nasabah menuju ke Bank Sampah 4. Sampah di timbang oleh petugas penimbang 5. Petugas mengumpulkan lalu Pengepakan 6. Kasir mencatat hasil Kg sampah para nasabah 7. Nasabah menerima hasil penjualan sampahnya 8. Hasil Penjualan nasabah di tabung ke Koperasi 9. Koperasi siap menjual sampah dari nasabah
30 Info PJB
n

7 8

pengolahan sampah tersebut, Kota Surabaya telah meraih penghargaan internasional, yaitu Penghargaan Environmentally Sustainable City (ESC) Award. Selain Surabaya, kota-kota di Asia Tenggara yang juga meraih ESC Award 2011 diantaranya National Housing Scheme Rimba (Brunei Darussalam), Phnom Penh (Kamboja), Xamneau (Laos), Perbadanan Putrajaya (Malaysia), Pyin Oo Lwin (Myanmar), Puerto Princesa (Filipina), South West CDC (Singapura), Phuket (Thailand) dan Da Nang (Vietnam). Surabaya dinilai sebagai kota yang terbaik di Indonesia yang memiliki program kerja berwawasan lingkungan. Surabaya juga dinilai memiliki kualitas udara dan air yang baik serta mampu menjaga kebersihan kota dengan sangat konsisten. Atas penghargaan itu, Surabaya akan mendapat bantuan dari Japan ASEAN Integration Fund (JAIF). Bantuan dana yang diterima Surabaya itu untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Menurut rencana, program bank sampah kerjasama Pemkot Surabaya dengan PJB ini akan dibawa Walikota Surabaya dalam lomba internasional yang diselenggarakan tahun ini di Kamboja. Pelaksanaan program bank sampah kerjasama Pemkot Surabaya dan PJB diawali dengan 14 November 2011 dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum

of Understanding/MoU) tentang Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pengolahan Sampah dan Lingkungan Mandiri. MoU ditandatangani Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dan Direktur Utama PJB, Susanto Purnomo, di Kantor Walikota Surabaya. Kerjasama tersebut ditindaklanjuti dengan sosialisasi dan workshop Program Bank Sampah kepada kader lingkungan se-Surabaya di Gedung Sawunggaling, Pemkot Surabaya, Minggu, 11 Desember 2011, lalu tinjauan ke lapangan, lalu penyerahan dana stimulan kepada 50 RW Binaan yang masingmasing memperoleh Rp 2.500.000 (10 Januari 2012), dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi untuk memilih 5 terbaik dari 50 wilayah binaan (Maret 2012). Warga penuh semangat dalam menjalankan program bank sampah. Maklum mereka telah merasakan manfaat bank sampah yang bukan saja menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan, tetapi juga menghasilkan uang untuk menambah pendapatan keluarga. Seperti layaknya tempat penyimpanan uang, bank sampah memiliki nasabah. Hanya saja, yang ditabung adalah sampah. Sistem pengelolaan limbah sampah kering dari dan oleh warga melalui pemilahan dan penyetoran yang manfaatnya akan diterima kembali oleh warga. Bank Sampah juga merupakan program untuk mengkampanyekan peduli lingkungan, proses belajar memahami pentingnya kebersihan, dan pada akhirnya dapat mendukung tercapainya reduksi Sampah di Kota Surabaya, papar Senior Manajer Humas dan CSR, Muhammad Munir. Menurut hasil penelitian pada pemukiman penduduk dengan rata-rata tingkat perekonomian

masyarakat menengah (sedang), di ketahui bahwa berat sampah yang di hasilkan tiap rumah adalah 0,28 kg/orang/hari. Jika anggota keluarga 5 orang, maka sampah yang dihasilkan 1,4 kg (0,28 kg x 5). Target program bank sampah antara lain: v Membantu mengurangi volume sampah yang tidak terolah v Memanfaatkan sampah sebagai upaya untuk sumber penghasilan ekonomi v Membuka peluang lapangan usaha v Meningkatnya sikap kegotongroyongan yang kuat sebagai anggota dan nasabah Bank sampah. Nasabah bank sampah adalah warga yang berlokasi di wilayah RT maupun RW khususnya dan warga di wilayah kelurahan pada umumnya, dengan aturan yang termuat dalam persyaratan yang sudah di sepakati. Sumber sampah adalah orang-orang yang menghasilkan sampah (baik sampah rumah tangga, kampung maupun pasar) sehingga reduksi sampah dapat ditekan sekecil mungkin

di wilayah tersebut. Sampah dibawa ke bank sampah yang selanjutnya dijual. Hasil penjualan disimpan dalam bentuk tabungan. Ada tiga jenis tabungan yang dapat dipilih warga, yaitu: R Tabungan Sembako. Tabungan dapat diambil bila dibutuhkan sewaktuwaktu oleh nasabah untuk keperluan rumah tangga dalam bentuk barang. Contoh: sabun mandi, minyak goreng, pasta gigi, detergen dan lain-lain. R Tabungan Pendidikan. Tabungan dapat diambil pada saat tahun ajaran baru atau bila ada kebutuhan biaya sekolah anak-anak ketika memerlukannya. Contoh : buku tulis, buku pelajaran, seragam sekolah, tas dan biaya Pendidikan. R Tabungan lebaran/Natal. Tabungan yang diambil pada saat menjelang lebaran/ Natal atau di gunakan untuk keperluan kebutuhan lebaran dan Natal. Contoh : baju, sarung, mukena, makanan kecil/kue dan sebagainya.(*)

edisi 76, Mei 2012

Menuju Perusahaan Kelas Dunia

31

CSR Sosial Ekonomi

Penghargaan

Berawal dari Bantuan CSR PJB

Didik Kembangkan Jamur Tiram

ak pernah terbayang oleh Didik bakal berhubungan dengan Jamur, apalagi membudidayakan. Namun semuanya berubah ketika ia mendapatkan bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB). Kini, lelaki setengah baya itu disibukkan dengan tanaman jamur di belakang warungnya yang ada di kawasan Ketintang PTT Surabaya, mulai pemeliharaan, pemanenan, pengemasan hingga penjualan. Saya memang pernah mengajukan permohonan bantuan untuk budidaya jamur. Namun permohonan itu tidak ada kabar beritanya, hingga tiba-tiba pada pertengahan tahun 2011 saya diberitahu kalau mendapat bantuan dana untuk budidaya jamur dari PJB. Saya segera mencari tahu bagaimana cara budidaya jamur. Alhamdulillah, berkat bimbingan dari tim PJB, saya bisa membudidayakan jamur seperti sekarang ini, tutur Didik saat di lokasi budidaya jamur, pertengahan Mei 2012. Berbekal dana Rp 10 juta bantuan PJB, ia mendirikan tempat budidaya jamur ukuran 4 x 5 meter. Dalam bangunan yang terbuat dari sesek bambu itu, terdapat rak bambu dan 1.000 polybag media Jamur Tiram. Satu polybag dibeli dengan harga Rp 1.800, dan menghasilkan hampir 2 kg Jamur Tiram yang dijual dengan harga Rp 12.000/kg. Panennya tidak sekaligus. Satu hari rata-rata 2-3 kg. Pemasaran tidak menjadi masalah. Pembelinya dari lingkungan sekitar, paparnya. Saat ini Didik tidak mampu memenuhi permintaan yang rata-rata mencapai 7 kg. Karena itu, ia sedang membangun tempat budidaya jamur yang lebih besar di kawasan Prambon, Sidoarjo. Sekarang dalam proses pembangunan, dan akan menampung 3.000 polybag media jamur. Saya tidak menyangka budidaya jamur ternyata mempunyai prospek bagus, tandasnya. Manfaat Jamur Tiram banyak disukai karena selain rasanya yang enak, juga merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori. Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian, antara lain: v Protein rata-rata sebanyak 3.5 4 persen dari berat basah (dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis). Bila diukur berat kering kandungan proteinnya 19-35 persen (lebih tinggi dari beras yang hanya hanya 7.3 persen, gandum 13.2 persen, kedelai 39.1 persen, ataupun susu sapi 25.2 persen). v Mengandung 9 macam asam amino, yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin dan fenil alanin. v persen lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh, sehingga 72 aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol maupun gangguan metabolism lipid lainnya. Sedangkan 28 persen asam lemak jenuh serta adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak. v Mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C dan D, serta mengandung banyak mineral, terutama kalium, fosfor, natrium, kalsium dan magnesium. Kandungan serat Jamur Tiram sangat baik untuk pencernaan. USDA (United Stated Drugs and Administration) yang melakukan penelitian terhadap hewan percobaan menunjukkan bahwa dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu menurunkan kadar kolesterol dalam serum hingga 40 persen dibandingkan dengan yang tidak diberi pakan yang mengandung jamur tiram. Mereka berkesimpulan bahwa jamur tiram dapat meurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol. (*)

OPI
2012
Direktur Operasi Jawa-Bali PLN, Ngurah Adnyana, meninjau stand PJB

EXPO

LN Direktorat Operasi Jawa Bali menggelar OPI EXPO 2012 selama dua hari di PLN Sub Region Bali, 26-27 April 2012. Expo diikuti 10 kantor induk pada Direktorat Operasi Jawa Bali, termasuk PT Pembangkitan Jawa-Bali. Direktur Operasi Jawa Bali PT PLN (Persero), I Gusti Ngurah Adnyana menyebut OPI (Operational Performance Improvement) yang dilakukan di setiap unit dan anak perusahaan PLN merupakan cara PLN untuk mencapai World Class Services dibidang operasi dan bidang services. OPI EXPO 2012 melombakan empat jenis kategori, yakni stand terbaik, penjaga stand terbaik, progres OPI terbaik dan visual management terbaik. PJB meraih juara III. Diharapkan dari OPI EXPO 2012 setiap unit dapat menjalankan OPI secara baik guna mencapai kinerja kelas dunia. Hal ini senada dengan tema OPI EXPO, The PLN Way to World Class Services. Dalam kesempatan itu PJB mempresentasikan Konsep Keunggulan PJB Mencapai Kinerja Ekselen dengan Integrasi OPI dan Manajemen Aset Best Practice yang dibawakan oleh Purwono Jati Agung dari Unit Pembangkitan (UP) Gresik. (*)
Staf Rendalhar PLTGU Gresik, Idrus Pamungkas, mewakili PJB menerima piala juara lomba OPI Expo 2012

32

Info PJB

edisi 76, Mei 2012

Menuju Perusahaan Kelas Dunia

33

U PZ

UPZ

UPZ Bantu Karyawan Salurkan Zakat dan Infaq


penyaluran non rutin dilakukan bekerjasama lembaga penyalur zakat dan infaq, atau berdasarkan permintaan muzakki. Lembaga penyalur zakat yang bekerjasama dengan UPZ diantaranya: Pondok Milenium Sidoarjo, Yayasan Ponpes Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Lamongan, Rumah Zakat Surabaya, Griya Alquran, dan Rumah Syukur. Mereka yang tidak menyalurkan zakat lewat UPZ bukan berarti tidak berzakat. Bisa jadi mereka selama ini menyalurkan zakatnya di tempat masing-masing, tutur Mohammad Yusa Khusus untuk zakat, peruntukannya sesuai dengan syariah Islam, hanya boleh disalurkan kepada delapan asnaf (golongan yang berhak menerima zakat), yaitu: fakir, miskin, amil (petugas yang mengumpulkan dan menyalurkan zakat), muallaf (mereka yang baru masuk Islam), hamba sahaya, ghorimin (mereka yang memiliki hutang untuk suatu kebutuhan yang halal), fisabilillah (mereka yang yang berjuang di jalan Allah), dan ibnus sabil (musafir yang kehabisan biaya perjalanan). Namun sejauh ini dana zakat disalurkan untuk tiga golongan, yaitu : fakir, miskin dan fisabilillah. Pengurus UPZ telah berusaha melakukan sosialisasi melalui berbagai kesempatan guna meningkatkan jumlah karyawan yang menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh melalui UPZ. Sosialisasi dilakukan melalui kunjungan langsung kepada karyawan dan memberikan edaran menjadi muzakki, melalui papan pengumuman, melalui Info PJB dan melalui milis Serikat Pekerja (SP). UPZ memiliki agenda pemberdayaan yang antara lain: upaya mengatasi ketidakmampuan masyarakat yang disebabkan keterbatasan sarana, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, adanya kondisi kemiskinan yang dialami sebagian masyarakat, dan adanya keengganan untuk memberikan Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS) dari kelompok ekonomi kuat kepada kelompok ekonomi lemah. Adapun karakter pemberdayaan antara lain: l Bertujuan membantu masyarakat untuk mendefinisikan kebutuhannya & bagaimana memenuhi kebutuhan mereka itu dengan modal utama apa yang mereka miliki sendiri. l Setiap proses pelaksanaannya melibatkan kreatifitas & kerjasama dari muzakki l Dilaksanakan berdasarkan tahapan-tahapan yang jelas dengan menetapkan indikator keberhasilan untuk setiap programnya. l Pendamping/muzakki berperan sebagai pemercepat perubahan (enabler), pembangkit semangat (encourager), dan pendidik (educator) dengan metodologi pendampingan yang bersahabat (friendly). Dengan visi menjadi lembaga pengelola ZIS (zakat, infaq, shadaqoh) terdepan yang amanah, profesional dan transparan di lingkungan PJB Kantor Pusat dalam memberdayakan mustahik menjadi muzakki, UPZ berusaha mengoptimalkan potensi zakat infaq shodaqoh karyawan PJB Kantor Pusat yang beragama Islam, melaksanakan pengelolaan zakat infaq, shodaqoh secara amanah, profesional dan transparan sesuai tuntunan syariah. (*)

Mohammad Yusa dan Moch Arifin, pengurus UPZ PJB Kantor Pusat

PENYalURaN TaHaP I
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 PENERIMA Yayasan Bea Siswa Tunas Bangsa Komplek PLN Sawahan, Rumah Zakat Rumah Zakat Panti Asuhan Assalam (Rokhayati) Panti Asuhan Amanah Umat Panti Asuhan Ulul Albab Panti Asuhan Amanah Tsani Yayasan Tuna Netra Lembaga Kesejahteraan Sosial Setia Bhakti PKPU JUMLAH 1.000.000,00 1.500.000,00 2.000.000,00 2.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 2.500.000,00 1.000.000,00 3.000.000,00 2.000.000,00 2.000.000,00 1.500.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 2.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 2.000.000,00 2.000.000,00 5.000.000,00 5.000.000,00 1.500.000,00 12.565.000,00 63.565.000,00
NO 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14

PENYalURaN TaHaP II
PENERIMA UPZ PT PJB UP Gresik Panti Asuhan Mamba'us Sholihin Pon Pes Putri An-Najiyah Pon Pes Putra-Putri An-Najiyah Pon Pes Al-Wasilah Yayasan Citra Pelajar Mandiri Darul Aytam Ruqoiyah Panti Asuhan Al-Mu'thi TPQ Al-Khouf Yayasan Al-Hanif TPQ Baiturrochman JUMLAH 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.750.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 500.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 33.250.000,00 35

Penyaluran dana zakat, infaq dan shodaqoh melalui Pondok Pesantren Yatim Piatu dan Dhuafa.

una memudahkan karyawan dalam menyalurkan zakat dan infaq, sejak tahun 2006 di PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) telah dibentuk Unit Pengelola Zakat, Infaq dan Shodaqoh (UPZ). Unit ini bertugas mengumpulkan zakat, infaq dan shodaqoh dari karyawan, untuk disalurkan kepada mereka yang berhak menerimanya. Ada sekitar 75 karyawan PJB Kantor Pusat yang secara rutin menyalurkan zakat mereka melalui UPZ, dengan mekanisme pemotongan gaji. Untuk zakat besarnya 2,5 persen dari gaji, sedangkan infaq dan shodaqoh besarnya sesuai dengan keinginan karyawan masing-masing. Pemotongan gaji baru bisa dilakukan setelah mereka mengajukan permohonan pemotongan gaji terlebih dahulu, tutur Ketua UPZ PJB Kantor Pusat, Mohammad Yusa, didampingi Bidang
n

Penyaluran, Mohammad Arifin. Dari sekitar 75 karyawan tersebut, lanjutnya, setiap bulan terkumpul dana kurang lebih 19-23 juta. Sepanjang tahun 2011 terkumpul dana sebesar Rp.174.353.844, saldo tahun 2010 sebesar Rp.32.309.837. Sedangkan dana yang terkumpul di tahun 2012 hingga Mei 2012 sebesar Rp.59.564.413. Dana yang terkumpul ada yang disalurkan langsung kepada penerima, ada yang bekerjasama dengan lembaga penyalur zakat, dan ada pula yang disalurkan sesuai permintaan muzakki (pemberi zakat). Penyaluran zakat dan infaq terbagi dalam dua kategori, yaitu pengeluran rutin dan non rutin. Pengeluaran rutin diantaranya berupa pemberian beasiswa kepada siswa dari keluarga miskin, membantu guru ngaji dan dai, dan sebagainya. Sementara

Panti Asuhan Darul Mustofa Bp. Sentot Bp. Paimin Bp. M. Yusa Yayasan Non Panti Bp. Totok Supriyadi Bp. M.Arifin Panti Asuhan Darul Ilmi Panti Asuhan Rodhiyatul Banat Ibu Sulastri Panti Asuhan Fathul Jannah Yayasan Maslahatul Ummah Panti Asuhan Bp. H. Toro Bp. Astijan Dyah Joeniati Achmad R Bp. Sudiro Koperasi Aneka Bhakti BM Hidayatulloh Pengeluaran Rutin Bln Agustus 2011 PENGELUARAN TAHAP I

Adiyati Panti Asuhan Muhammadiyah (Rokhayati PIP) 15 Panti Asuhan Nurul Islam 16 DPU SP PJB 18 Panti Asuhan Baitul Yatim 19 Deni Setiawan 20 Yayasan Kumpi 21 Syarikat Islam 22 Panti Asuhan Al-Maidah 23 Zamzami Foundation 24 Ibu Nurjannah 25 Lembaga Al-Abror 26 Djoko Susanto (PI) 27 Harun Laksana 28 Yayasan Al-Muawwanah 30 Musholla Al-Amanah 31 Ibu Fatimah 32 PA Rif'atus Sholihah 33 TPQ Al Mubarok 34 Rumah Peduli " Darul Ilmi" 35 Samsul Efendi 36 Yayasan Al-Umah PENGELUARAN TAHAP II

34

Info PJB

edisi 76, Mei 2012

Menuju Perusahaan Kelas Dunia

Inovasi

Inovasi
Marzuki, Koko Nurdiono, dan Indra Gunawan dari UP Gresik. 9. Pembuatan Special Tool dalam Upaya Mengatasi Bongkar Pasang Blade Ring yang Macet pada GT MW - 701D karya Mochamad Fauzi Iskandar, Witoyo dan Arif Hariyadi dariUPHT. 10. Proteksi Bertingkat : Solusi Menekan SdOF Akibat Sea Water Tunnel Over Pressure karya Hendik Hidayatullah, Tonny Hernanto Wibowo dan Hermawan Ardiansyah dari UP Muara Karang. 11. Pembuatan Alat Simulator Kalibrasi Kontrol Valve sebagai Media Pembelajaran karya Anwar Gojali, Gipy Yogilasmana dan Zuli Agus Prasetyo dari UP Muara Tawar. 12. Migrasi Sistem Pneumatik ke Sistem Elektrik untuk Pengaturan Level pada Miscellaneous Drain Receiver karya Rigo Purwanto, Suhardiman Nurkholiq dan R. Golfagusta Wicaksana dari UP Muara Karang. 13. Modifikasi Penambahan Ladder Diagram pada PLC Chlorination Plant untuk Ketepatan Penyelesaian Masalah karya Shafrudi Nurul ihsan, Wawan Arif Siswoko dan Arif Catur Prasetyo dari UP Muara Tawar. 14. Re-Engineering Sequence of Event (SOE) untuk Quick Root Cause Analysis di PLTU Paiton karya Budi Santoso, Hendrik Setiawan dan Rulli Dyah R dari UP Paiton. 15. Penyelesaian Permasalahan Mechanical Looseness Dengan Metode Balancing (Studi Kasus dari FDF 3A PLTU Unit 3A dan IDF Galang Batang Tanjung Pinang) karya Khoirul Huda, Muhammad Said dan Djoni Surjo AE, dan Kurniawan Dwi Hananto dari UP Gresik. 33. Optimalisasi Tindakan Preventif Operator untuk Menanggulangi kegagalan Start gas Turbinir Akibat Gagal Ignition dan Flame karya Ateng Sobari, Faris Azharudin dan Iman Firmansyah dari UP Muara Tawar. 34. Pemanfaatan Service Water untuk Suplai Air Bersih sebagai upaya penghematan Biaya Operasional Unit Paiton karya Ardiyan SU, Gusti Wahdaniyah dan Andi Istrada dari UP Paiton. 35. Redesign Carbon Brush Holder pada Sistem Excitasi Generator PLTA Cirata karya Achmad Awaludin, Nur Amin, dan Ragil Prasetyo dari UP Cirata. 36. Meningkatkan Keandalan Proteksi AOP,TGOP, EOP PLTU #3 & 4 Gresik Dengan Modifikasi Indicator Pressure karya Agus Cahyono, Mugiono, dan Wahyu Jatmika dari UP Gresik. 37. Modifikasi Extension Cable Vibration Displacement & Speed Sensor untuk Efisiensi Spare Part dan Keandalan Unit PLTG/U Muara Tawar karya Faizal Riza, Adang Maksus, dan Ahmad Deny dari UPHB. 38. Modifikasi design Wiring Kontrol tegangan DC untuk Mengantisipasi Efek Induksi Transient Petir karya Dony Kuncoro, Novie Andry Prahastyo dan Rachmad Soeyudi dari UP Cirata. 39. Reverse Engineering Controlled Power Supply Untuk Emergency Diesel Generator Yang Obsolete karya Sigit Kusumawan A, Mochamad Nur Sidik dan Heru Minto Rahardjo dari UP Gresik. 40. Optimalisasi Sistem Pendingin Auxiliary Transformer PLTU UP Paiton 1 & 2 karya Agus Wahyudi, Arief Setia Budi dan Teguh Yuliatmooko dari UP Paiton. 41. Cepat dan Aman dengan SPC (Serial Paralel Converter) karya Munandar, Masagus Feriadi, dan Dani Fatur Rahman dari UP Muara Karang. 42. Pembuatan Tool Pengujian BTC untuk Mengatasi Keterlambatan Inspeksi karena Kerusakan BTC Unit PLTG/U Muara Tawar karya Andy Wahyu Arianto, Marendra Passyadani, dan SW Pudji Budiarto dari UPHB. 43. Real Time Monitoring Motor Control Center (MCC) Auxiliary Equipment PLTA Wlingi Berbasis Mikrokontroller Atmega 328 karya Zainal Arif, Wahyu Aditya, dan Gideon Andree Yuwanto dari UP Brantas. 44. Modifikasi System Instrumen Aktuator pada Check Valve Extraction Steam heaterkarya Hendri Setiyadi, Rully Gumilar Mustari dan Hendra Fauzan Akbar dari UP Muara Karang.(*)
Menuju Perusahaan Kelas Dunia 37

44 Karya Inovasi PJB 2012


SEBaNYaK 44 karya inovasi karyawan dari unit pembangkitan, unit pelayanan pemeliharaan di lingkungan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) ditampilkan dalam Lomba Karya Inovasi PJB 2012. Lomba berlangsung selama tiga hari, 1-3 Mei 2012 di PJB Kantor Pusat. Sembilan terbaik akan melaju ke babak regional PLN untuk memperebutkan tiket mengikuti lomba serupa di tingkat nasional.
ari ke-44 karya inovasi tersebut, satu diantaranya adalah inovasi program CSR karya Moch Saleh, dan Akhmad Bambang N dari UP Gresik yang diberi judul, Peran aktif Corporate Social Responsibility untuk Mencapai Proper (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) Hijau. Ini merupakan kali pertama pelaksanaan program CSR mengikuti lomba karya inovasi. Adapun ke-44 karya inovasi PJB 2012 antara lain: 1. Upaya Meningkatkan Efisiensi PLTU Unit 1 Gresik Melalui Integrasi Berbagai Reliability Management Dengan Referensi Best Practices karya Kanapi Subur D, Hilman Aziz Tamimi dan Andhini Widosari dari UP Gresik. 2. Modifikasi Line Cooling Tower PLTGU Untuk Meningkatkan Keandalan Operasi System Cooling Ruang Kontrol karya Sigit Kusumawan A, Amari dan Akhmad Rifkyansyah dari UP Gresik. 3. Memperpendek Waktu Perbaikan HRSG dengan Force Cooling HRSG karya Anggoro Hari Novianto, Rullyanto Kurniawan dan Rachmad

Ardiyanto dari UP Muara Karang. 4. Meningkatkan Keandalan Unit dengan Automasi Mode Operasi Operasi Water Supply Pump pada Sistem Pendinginan Air PLTA Lodoyo karya Nurul Hidayat, Yudistira Heri dan M. Syaiful Bakri dari UP Brantas. 5. Cold Junction Alarm dan Water Cooling: Solusi Penanganan Temperatur Ekstrim pada Panel Local DCS karya Muh Nurdinsidiq dan Roby Firmansyah dari UP Muara Karang. 6. Penambahan Alarm Temperatur Outlet Pulverizer sebagai Early Warning Spontaneous Combustion karya Admaji, Ida Bagus Surya dan Ide Bagus Hapsara dari UP Paiton. 7. Penggunaan Special Tool Untuk Pemasangan Thrust Collar sebagai Upaya Optimalisasi Durasi Inspection karya Anang Kurniawan, Dedi Herlambang dan Nyoto Nugroho dari UP Cirata. 8. Redesain Automasi Sistem Operasi YIAC Guna Optimalisasi Pengelolaan Asset Compressor dan Keandalan Pasokan Udara Instrumenet Unit Common PLTGU karya Kusnan

Sekretaris Perusahaan PJB, Hari Suharso, menyematkan tanda peserta Lomba Karya Inovasi PJB 2012 Rossi Susiantoro dari UP Gresik. 16. Redesign Bushing Bearing SWSP untuk Meningkatkan Kehandalan STG#1.0 karya Aris Kurniawan, Erryawan Kusuma dan Winarko dari UP Muara Karang. 17. Modifikasi Shaft LP BFP Guna Meningkatkan Keandalan PLTGU UP Gresik karya Fuad Arifin, Verry Mardiananta Arsana, dan Rudi Dwi Prasetio dari UP Gresik. 18. Mengurangi Risiko Kegagalan Pelumasan Akibat Water Content Berlebih dengan Vacuum Dehydrator karya Jimmy Perianto Situmorang, I Ketut Wisnu Mahendra dan Andri dari UP Muara Tawar. 19. Modifikasi Compressed Air Supply System dengan Penambahan Kompresor Sisipan sebagai Upaya Optimalisasi Pengisisan Udara Pressure Tank karya Hijrah Kurniawan Saputra, Nanda Esha Bhakti dan Rachman Alfi Shaladin dari UP Cirata. 20. Meningkatkan Keandalan Transformer PLTGU dengan Menurunkan Kelembaban Udara Pada Protection Tumetic karya Wasito, Mochamad Nur Sidik dan Rochmadi dari UP Gresik. 21. Re-engineering Motor Drive Vibrating Feeder karya Hamzah Fajar P, Anton Triwibowo dan Abdullah dari UP Paiton. 22. Optimalisasi Test Kebocoran Sistem Hidrolik Penggerak Diverter Damper HRSG dengan Memodifikasi Line Minyak Sistem Hidrolik karya Heru Djatmiko, Mulud dan Agus Priyono dari UPHT. 23. Modifikasi System Terminal Electrical menjadi System Jeck To Plug pada Junction Box Electrial pada GT-PLTGU Gresik karya Helmi Kaharun, Rio Purnomo dan Raditiyo KA dari UPHT. 24. Modifikasi Sistem Flushing Injeksi Ferrous Sulfate Untuk Menunjang Reliability dan Availability Main Condensor PLTGU Blok I & II karya Syafaruddin, Hery Setiyawan dan Mukroji dari UP Gresik. 25. Pemasangan Weather Louver sebagai Solusi Mengatasi Gangguan Cuaca pada Inlet Air System karya Ali Lutfi, dan Arman Effendi dari UP Muara Karang. 26. Mewujudkan Corporate University melalui Distance Learning "LE" untuk Mempercepat Tercapainya Transformasi Perusahaan (studi kasus OJT di UP Brantas) karya Feri Fahrur Rohman, Kartika Aditiarani, dan Yussri Febiyanto dari UP Brantas. 27. SIMAK: Sistem Informasi Manajemen Alat Kerja karya Indra Yuliana Santoso, I Gusti Putu Yudiastawan, dan Ryan Aniestyo dari UP Muara Karang. 28. Peran aktif Corporate Social Responsibility untuk Mencapai Proper (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) Hijau karya Moch Saleh, dan Akhmad Bambang N dari UP Gresik. 29. Modifikasi Aliran Udara Pendingin Flame detektor untuk Meningkatkan Keandalan PLTU Unit 3-4 Gresik karya Budhy Hartono, Mohammad Mustakim dan Yasfin Safir dari UPHT. 30. Tim Assesment Rotor Turbin UPHB karya L Patria Giri, Andy Setyanto dan Indarto PU dari UPHB. 31. 7 Tools For Leader karya Heru Sriwidodo Sari, Hani Wibieanto, dan Rinda Primawarto dari UP Cirata. 32. Meningkatkan akurasi dan perencanaan program jangka panjang perusahaan melalui penggunaan PIMS (Project and Initiatives Management System) karya I Wayan Santiyasa,

Juri menguji salah satu tim peserta Lomba Karya Inovasi PJB 2012
36 Info PJB
n

edisi 76, Mei 2012

Inovasi

Inovasi

Meningkatkan Keandalan Transformer PlTGU


Dengan Menurunkan Kelembaban Udara pada Protection Tumetic
UNIT Pembangkitan Gresik terdiri dari 9 Gas Turbin dan 3 Steam Turbin dengan total kapasitas 1500 MW. Pola operasi yang terus menerus dan kinerja unit yang semakin tinggi kontrak kinerjanya, maka kesiapan peralatan utama dalam hal ini yaitu Transformer haruslah selalu terjaga keandalannya. Salah satu hal terpenting untuk meningkatkan keandalan sebuah transformer unit pembangkit, adalah melakukan reliability management pada sistem proteksi peralatan transformer tersebut.
alah satu proteksi yang dimaksud adalah Proteksi Tumetic atau proteksi Oil Level. Fungsi dari Proteksi Tumetic pada transformer adalah mendeteksi kondisi level minyak trafo yang berada didalam main tangki transformer. Bila terjadi penurunan sampai batas level yang tidak diijinkan maka mikro switch / kontak pada proteksi Tumetic akan berada didalam proteksi Tumetic dengan udara luar/ sekitarnya. Semakin rendah udara diluar proteksi Tumetic maka kemungkinan terjadi pengembunan pada mikro switch didalam proteksi Tumetic semakin tinggi, sehingga resiko unit trip akan semakin besar. Untuk mengatasi hal itu, Wasito, Mochamad Nur Sidik dan Rochmadi dari UP Gresik melakukan modifikasi pada proteksi Tumetic yaitu melakukan penambahan penutup mika (kaca Transparan) pada proteksi Tumetic-nya, yang didalamnya ditempatkan silica. Tujuannya untuk mengurangi bahkan menghilangkan kelembaban yang terjadi dan menunjang kinerja operasi, untuk mencapai target EAF top 10 persen pembangkit terbaik di dunia sesuai dengan visi PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB). Modifikasi penambahan penutup proteksi Tumetic pada semua Transformer PLTGU yang berjumlah 12 unit, yaitu : Unit Auxiliary Transformer Gas Turbin sebanyak 9 unit Unit Eksitasi Transformer Steam Turbin sebanyak 3 unit Unit Eksitasi Transformer Gas Turbin sebanyak 3 unit Pada dasarnya proses terjadinya pengembunan pada relay Proteksi Tumetic dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelembaban, suhu udara, curah hujan. Apabila terjadi hujan seharian, maka muncul titik air (embun) didalam ruang mikro switch proteksi Tumetic. Titik air tersebut terjadi karena didalam ruang mikro switch proteksi Tumetic panas sedangkan di luar temperaturnya dingin karena air hujan. Panas di ruang mikro switch dikarenakan dari oil trafo yg mengambil panas dari winding trafo. Titik air (embun) didalam ruang mikro

bekerja yang selanjutnya unit akan shutdown. Dari 12 unit pembangkit yang ada di PLTGU Gresik, hampir semuanya menggunakan protection Tumetic pada Transformer-nya. Permasalahan yang sering muncul yaitu kondisi mikro switch yang berada didalam proteksi Tumetic terjadi pengembunan, akibat dari perbedaan suhu yang

Sebelum inovasi

Sesudah inovasi

switch, semakin lama semakin banyak, sehingga membuat kontak mikro switch berubah statusnya dari open menjadi close. Ruang antara penutup mika dengan Proteksi Tumetic, memiliki temperatur udara mendekati temperatur yang ada didalam ruang mikro switch, sehingga tidak akan lagi terjadi proses pengembunan. Selanjutnya kelembaban (kadar air) yang ada didalam ruang penutup mika, akan dihilangkan oleh silica yang berada didalamnya. Bahan untuk Penutup Proteksi Tumetic terbuat dari Mika Transparan, dikarenakan sifat dan karakteristik Mika diantaranya : 1. Mika merupakan salah satu bahan yang paling umum kita lihat dan digunakan disebabkan bahan mika mempunyai beberapa keunggulan, yaitu : ringan, kuat dan mudah dibentuk, anti karat dan tahan terhadap bahan kimia, mempunyai sifat isolasi listrik yang tinggi, transparan dan biaya proses yang lebih murah. 2. Mika adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa. Pada mulanya manusia menggunakan polimer alam hanya untuk membuat perkakas dan senjata, tetapi keadaan ini hanya bertahan hingga akhir abad 19 dan selanjutnya

manusia mulai memodifikasi polimer menjadi mika. Modifikasi penambahan penutup pada proteksi Tumetic yang telah dilakukan Januari 2010 sangat bermanfaat bagi unit Pembangkitan Gresik. Diantaranya adalah : m Menghilangkan gangguan proteksi Tumetic. Setelah dilakukan modifikasi pada proteksi Tumetic sudah tidak terjadi lagi gangguan yang disebabkan dari mikro switch proteksi Tumetic. Sebagai parameter keberhasilan inovasi ini yaitu dapat diketahui bahwa sampai dengan Maret 2012 belum ada laporan unit trip dikarenakan dari mikro switch yang mengalami kerusakan (pengembunan) didalam proteksi Tumetic. m Meningkatkan kehandalan unit (EFOR/Equivalent Force Outage). Proteksi Tumetic merupakan salah satu inputan sequence unit trip. Sehingga apabila proteksi Tumetic ini gagal / gangguan maka unit akan trip. Selanjutnya untuk menghindari trip tersebut maka dilakukan modifikasi dengan menambahkan penutup proteksi Tumetic yang dilengkapi dengan Silica dan akan dilakukan preventive untuk pergantian silica tersebut setiap 6 bulan sekali (Silica diganti dengan yang baru). Setelah modifikasi,

kehandalan unit pembangkit semakin meningkat sehingga untuk kontrak kinerja (EFOR) bisa dipertahankan karena risiko unit trip dari mikro switch proteksi Tumetic sudah tidak ada lagi. m Manfaat Finansial. Perhitungan ini terjadi pada saat GT 3.3 trip akibat dari proteksi Tumetic, pembangkit tidak dapat beroperasi selama kurang lebih 3 jam, sehingga kehilangan pendapatan sebesar Rp 22.627.428. Sedangkan biaya perbaikan sekitar Rp 600.000. Apabila dilakukan perhitungan untuk semua unit Transformer yang menggunakan proteksi Tumetic sebagai proteksinya, maka benefitnya bila unit tersebut tidak terjadi trip sebesar Rp 381.498.437 (9 unit UAT, 3 unit Trafo Eksitasi GT, 3 unit Trafo Eksitasi ST). m Manfaat Non Finansial. Keberhasilan inovasi tersebut mengurangi jumlah trip unit PLTGU (EFOR) sehingga kontrak kinerja UP Gresik bisa tercapai atau dipertahankan, sehingga pelayanan terhadap customer (P3B) bisa maksimal. Selain itu juga meningkatkan MTBF peralatan proteksi Tumetic, selanjutnya dapat mengurangi biaya pemeliharaan secara keseluruhan. (*)
Menuju Perusahaan Kelas Dunia 39

38

Info PJB

edisi 76, Mei 2012

Inovasi
adanya kontaminasi udara luar pada sistem aktuator check valve extraction steam untuk Heater ini. Kondisi udara lingkungan sekitar yang kotor dan dipengaruhi oleh air laut membuat keadaan udaranya sangatlah kotor, lembab, dan mengandung gram-gram yang bersifat merusak. Akibatnya, sistem aktuator check valve extraction steam heater sering mengalami gangguan. Berikut adalah daftar WO gangguan pada aktuator check valve extraction steam heater. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Hendri Setiyadi, Rully Gumilar Mustari dan Hendra Fauzan Akbar dari UP Muara Karang melakukan modifikasi sistem intrumen aktuator pada check valve extraction steam heater. Tujuannya untuk mengatasi permasalahan yang selama ini terjadi pada sistem aktuator check valve extraction steam heater, dengan menjaga agar udara yang bersirkulasi pada actuator extraction steam ini adalah udara control tanpa ada udara luar yang masuk. Karya inovasi ini sudah diaplikasikan di UP Muara Karang, dan memiliki sejumlah keunggulan yang antara lain: 6 Proses modifikasinya sangat sederhana dan mudah dalam penerapannya. 6 Sangat efektif mengatasi masalah yang selama ini dialami, yaitu kotor dan berkaratnya piston serta spring pada aktuator check valve Extraction steam heater yang mengakibatkan tidak lancarnya pergerakan piston pada sistem aktuator atau membuat lambat respon eksekusinya, dan bahkan ekstrimnya aktuator dapat macet. Dengan sistem yang baru ini piston menjadi tidak mudah kotor serta berkarat sehingga pergerakan piston menjadi lancar. 6 Dapat diaplikasikan lebih lanjut pada sistem actuator check valve lain yang sejenis, dan tidak perlu merubah sistem yang eksisting secara keseluruhan. Modifikasi pada inovasi ini adalah dengan mengubah sistem instrument aktuator check valve extraction steam pada heater. Pada sistem instrument aktuator sebelumnya, solenoid yang digunakan adalah solenoid 3 way tanpa dilengkapi dengan air trap dan air buffer pada supply udaranya. Sedangkan untuk sistem yang baru, solenoid yang digunakan adalah solenoid 4 way dan dengan menambahkan air trap dan air buffer pada supply udaranya. Sebelumnya, solenoid valve pada sistem aktuator menggunakan 3 way. Kelemahan dari sistem ini adalah adanya udara luar yang masuk pada silinder aktuator saat menutup. Karena udara luar kandungannya tidak bersih, maka mengakibatkan kotor dan karat pada silinder sehingga mengganggu performa aktuator. Dengan menggunakan solenoid valve 4 way, maka udara buka dan udara tutup pada silinder aktuator berasal dari udara supply solenoid valve. Dengan tidak adanya udara luar yang masuk ke dalam silinder, diharapkan silinder aktuator tidak kotor atau berkarat. Pada sistem yang sudah diinovasi juga ditambahkan air trap dan air buffer yang berfungsi untuk menjaga kualitas kebersihan udara supply dari air dengan menjebak air yang terkandung dalam kontrol udara tersebut. Dengan modifikasi ini, ternyata kebersihan dari piston dan spring silinder aktuator dapat terjaga sehingga pergerakan dari aktuator tetap optimal dan handal. Biaya yang dibutuhkan dalam modifikasi tersebut sebesar Rp 12.007.500. Biaya ini tidak ada artimnya dibandingkan bila aktuator extraction steam mengalami masalah dan heater tidak dapat beroperasi yang mengharuskan stop unit dahulu untuk perbaikan yang memerlukan waktu lebih dari 24 jam. Nilai kerugian yang diderita yaitu apabila heater tidak beroperasi dan bila harus melakukan stop unit bisa mencapai Rp 5.760.000.000 Perhitungannya: daya hilang akibat stop unit 200 MW, harga jual untuk 1 Kwh Rp. 1.200 (1 Mwh = Rp 1.200.000), dan waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan 24 jam (200 x Rp. 1.200.000 x 24). Keuntungan lain: R encegah kerusakan akibat M thermal stress. Pada boiler terdapat tubing-tubing riser dimana air yang akan diubah menjadi uap dipanaskan di situ. Heater difungsikan sebagai pemanas awal untuk feed water yang tujuannya adalah agar saat air masuk ke boiler yang bertemperatur sangat panas, temperature air tidak terlalu jauh perbedaannya dengan temperatur boiler karena jika hal ini terjadi maka akan dapat menyebabkan thermal stress pada tubingtubing riser boiler. R Dapat mencegah kerusakan akibat putaran balik. Jika Aktuator gagal menutup, maka kemungkinan yang dapat terjadi adalah back pressure yang sangat berbahaya bagi Turbin, karena akan menjadi turbin air. Jika hal ini terjadi, maka kerusakan yang diakibatkan bisa sangat fatal dan berdampak besar secara finansial, baik untuk perbaikan atau penggantian Turbin tersebut jika kerusakannya parah. Namun jika kehandalan fungsi kerja aktuator ditingkatkan, maka hal ini akan meningkatkan kehandalan pada heater dan secara tidak langsung mencegah berkurangnya efisiensi unit dan kerusakan yang diakibatkan oleh back pressure sebagai akibat dari gagalnya fungsi kerja aktuator. R Minimalisasi Corrective Maintenance. Sebelum dilakukan inovasi pada sistem aktuator pada extraction steam, kinerja aktuator sering mengalami masalah yaitu kegagalan operasi sistem heater yang disebabkan oleh kotor atau berkaratnya piston dan silinder aktuator sehingga intensitas corrective maintenance yang membutuhkan kondisi stop unit, work hour pengerjaan corrective maintenance serta penggunaan material untuk maintenance menjadi tinggi. Kondisi tersebut sangat merugikan secara finansial. Namun setelah dilakukan Inovasi, corrective maintenance yang harus dilakukan menjadi berkurang karena sistem yang baru mengurangi kemungkinan kegagalan sistem aktuator yang disebabkan oleh kotor atau berkaratnya piston dan silinder aktuator sehingga secara finansial sangatlah menguntungkan.(*)

Inovasi

Sistem Aktuator Extraction Steam

Hendri Setiyadi

Hendra Fauzan Akbar

Hendra Fauzan Akbar

MODIFIKaSI SYSTEM INSTRUMEN aKTUaTOR


pada Check Valve Extraction Steam Heater
rogram utama manajemen PT PJB untuk meningkatkan kinerja unit pembangkitan adalah implementasi tata kelola unit pembangkitan, dan salah satu perwujudannya adalah menerapkan manajeman kehandalan. Ada beberapa hal penting yang terkait dengan sistem kehandalan pada unit pembangkit: v pembangkit adalah Unit suatu sistem yang kompleks yang terdiri dari subsistemsubsistem yang saling terintegrasi. Satu sama lain bekerja sesuai dengan fungsinya dan output-nya saling terintegrasi untuk menghasilkan satu output
40 Info PJB
n

utama yaitu energi mekanik untuk memutar generator dan menghasilkan energi listrik. v Dalam proses pembangkitan energi ini, pemeliharaan sangatlah berperan penting untuk menjaga agar masingmasing subsistem dapat beroperasi dengan handal, efektif, dan efisien. Salah satu permasalahan yang terjadi pada PLTU Muara Karang adalah cepat kotor dan berkaratnya bagian piston dan spring pada aktuator check valve extraction steam heater sehingga pergerakannya kurang lancar bahkan ekstrimnya aktuator ini macet. Hal ini disebabkan karena

edisi 76, Mei 2012

Menuju Perusahaan Kelas Dunia

41

Anak Perusahaan pendirian PJB Services adalah difokuskan untuk menangani bisnis di luar unit-unit pembangkit PJB dan diharapkan dapat menangkap peluang pasar yang semakin terbuka, ungkap Direktur Perencanaan dan Pemasaran, Trimurti Ekho S. Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, menambah peluang PJB Services di market dalam lingkungan PLN maupun diluar PLN. Secara global, PJB Services telah mempunyai client di pulau-pulau besar di Indonesia seperti Kalimantan, Jawa, Sumatera dan beberapa klient di luar negeri di antaranya di Kuwait dan Arab Saudi. Untuk membentangkan sayap bisnisnya, PJB Services tidak hanya bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan dalam negeri namun juga perusahaan-perusahaan listrik di negara Korea, Malaysia, United Kingdom, China, Arab Saudi dan Kuwait. Pada dasarnya core business PJB Services lebih fokus dibidang maintenance baik dalam short term maupun long term. Setelah mendapat kepercayaan dari PJB untuk mengelola 4 pembangkit listrik Program Percepatan Diversifikasi Energy (PPDE) 10,000 MW, core business PJB Services mengalami transformasi menuju operation excellent dengan fokus pada bidang operasional pembangkit listrik, tutur Ekho S. Kendati demikian, bukan berarti bisnis lainnya ditinggalkan. PJB Services melayani semua kebutuhan customer terkait dengan pembangkit listrik sesuai dengan mottonya, Total Solution for Power Generation. Layanan terkait dengan pembangkit listrik yang diberikan antara lain: l Perawatan Rutin : perawatan predictive, preventive, corective dan trouble shooting. l Perawatan Non Rutin : overhaul mesin pembangkit listrik, proyek-proyek khusus seperti relokasi dan modifikasi peralatan unit pembangkit listrik. l Engineering Procurement Construction (EPC) pembangkit listrik. l Pengadaan suku cadang dan komponen pendukung operasional pembangkit tenaga listrik. l Implementasi sistem informasi manajemen operasi & pemeliharaan pembangkit. l Penyempurnaan dan penyelarasan proses bisnis operasi dan pemeliharaan pembangkitan.
l

Anak Perusahaan Vibration analysis, dynamic balancing, coupling laser alignment, oil purification, boroscope inspection, electricity and instrument, control calibration dan sebagainnya. Operation empat pembangkit listrik PPDE 10,000 MW yang ditangani bersama PJB adalah PLTU Paiton Baru (1 x 660MW), PLTU Indramayu (3 x 330 MW), PLTU Rembang (2 x315 MW) dan PLTU Pacitan (2 x 316 MW). Sedangkan untuk proyek operation & maintenance di luar lingkungan PLN, PJB Services menangani O&M PLTGU PT. Asta Keramasan Energy (2 x 50 MW), O&M PLTU Tanjung Jati B unit 3 & 4, O&M PLTA Asahan PT. China Huadian Power Plant Corporation (2 x 90MW) , O&M PLTU Batubara PT CTI dan lain-lain. Pertumbuhan market O&M merupakan salah satu tantangan bagi kami untuk terus maju dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu sedini mungkin kami akan mempersiapkan pribadi-pribadi yang kompeten dan kompetitif secara kontinu. Di lain sisi, kami telah proses bisnis kami dijalankan sesuai dengan kaidah-kaidah GCG (Good Corporate Governancce) dan menjamin kualitas seluruh hasil pekerjaan sesuai dengan ISO 9001:2008, papar Ekho. Guna menundukung operasional yang terus berkembang, menurut rencana tahun 2012 ini PJB akan membangun gedung perkantoran baru di kawasan Juanda. Pembangunan gedung utama (4 lantai) dan gedung training center (3 lantai) kini dalam tahap tender. Kantor di komplek pertokoan Juanda Business Center Sidoarjo, sudah tidak memadai lagi. Rangkaian Peringatan HUT Memperingati HUT ke-11, PJB Services menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang diikuti karyawan dan masyarakat umum. Humas PJB Services, Rien Sofia Dewi melaporkan, rangkaian kegiaan diawali dengan Pekan Olahraga dan Kesenian (PORSENI) yang digelar awal Maret 2012, mempertandingakan sejumlah cabang olahraga dan seni, diantaranya; badminton, futsal, volly, vocal group, dan tenis meja. Rangkaian peringatan HUT PJB Services ditutup dengan kegiatan fun bike yang mengusung tema Green Fun Bike Tahun 2012. Kegiatan yang bertujuan untuk menjalin hubungan dengan entitas dan membangun brand PJB Services di masyarakat sekitar lingkungan kantor baru PJB Services ini merupakan salah satu bentuk Comdev PJB Services. Fun bike dilaksanakan 15 April 2012 diiikuti tidak kurang dari 1.200 peserta, baik karyawan PJB Services maupun masyarakat umum, termasuk perangkat desa dan TNI Angkatan Laut. Fun bike dibuka oleh Direksi PJB Services pada pukul 06.30 menyuguhkan pertunjukkan kocak dari BECAK serta hadiah-hadiah menarik mulai ratusan voucher belanja hingga gadget. Dalam acara tersebut juga merupakan moment launching buku Budaya perusahaan yaitu SIAP (Service Oriented, Integrity, Active Learning dan Professional). Buku yang akan menjadi landasan perilaku praktis seluruh karyawan PJB Services dimanapun berada.(*)
Menuju Perusahaan Kelas Dunia 43

Transformasi Core Business menuju Operation Excellent


enjadi perusahaan pengelola aset pembangkit listrik dan pendukungnya dengan standar internasional. Itulah cita-cita PJB Services sebagaimana tertuang dalam visi perusahaan. Direktur Utama PJB Services, Bernadus Sudarmanta optimis cita-cita tersebut dapat terwujud pada tahun 2014 dengan fondasi keuangan yang kuat, cash flow yang cukup sehat serta penggunaan sumber daya yang optimal. Untuk mewujudkan visi tersebut, PJB Services berkomitmen untuk melaksanakan pengelolaan aset pembangkit listrik dan pendukungnya dengan standar internasional, menerapkan manajemen total solusi untuk meningkatkan kinerja unit pembangkit listrik secara berkelanjutan, serta mengembangkan sumber daya perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara berkelanjutan guna memenuhi harapan stakeholder. Tidak dapat dipungkiri, PJB Services mengalami lompatan besar. Pada awal berdirinya, PJB Services yang merupakan anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) hanya memiliki 19 orangkaryawan, yang semuanya adalah karyawan PT PJB yang ditugaskaryakan ke perusahaan tersebut. Hingga tahun 2010, PJB Services telah ditopang 1000 karyawan yang 55 persen masih berusia
42 Info PJB
n

11 Tahun PJB Services

26-30 tahun dan 18,5 persen berusia 21-25 tahun. Sebelum menjadi sebuah perusahaan, PJB Services merupakan salah satu unit bisnis pelayanan yang dalam usahanya masih bergantung dengan PT PJB. Tujuan dari

Direktur Pemasaran PJB Services, Trimurti Ekho S, didampingi direksi lainnya memberikan kata sambutan

Direksi PJB Services bersama pihak-pihak yang berpartisipasi dalam pelaksanaan Fun Bike HUT ke-11 PJB Services

edisi 76, Mei 2012

U BJ O M

UBJOM

SEJUMLAH tantangan muncul dalam pelaksanaan Operation and Maintenance (O&M) PLTU Proyek Percepatan Diversifikasi Energi (PPDE). Pasalnya, desain PLTU PPDE buatan China tersebut berbeda dengan PLTU buatan Jepang, Amerika atau Eropa yang selama ini banyak dioperasikan di Indonesia. Sehingga perlu penyesuaian, bahkan beberapa diantaranya terpaksa dilakukan perubahan. Perbedaan desain ini tidak dapat dikatakan sebagai kesalahan desain, namun lebih karena pandangan yang berbeda. Setiap perusahaan tentu mempunyai perhitungan tersendiri atas efektivitas sebuah pembangkit.

Pompa Sump Pit Baru Pompa Sump Pit lama Kondisi Sump Pit sebelum relokasi

Tantangan O&M PLTU PPDE Desain Berbeda dengan Pembangkit Existing,


persoalan tersebut. Berdasarkan analisa mereka, persoalan muncul karena Sump pit sebagai sarana drainase system PLTU Indrmayu Unit 1,2 dan 3 berada di lokasi under ground ( elevasi minus 4,6 m ) sehingga sangat rawan sekali terkena banjir. Hal ini sudah terbukti dan beberapa kali terjadi banjir, Kondisi terparah terjadi pada unit 1 pada tanggal 26 September 2011 (tergenang 1,5 meter), dan pada unit 3 terjadi pada tanggal 18 Januari 2011 (tergenang setinggi 30 cm), dan pada unit 2 terjadi pada tanggal 1 April 2012 (tergenang setinggi 50 cm). Selain itu, spesifikasi sump pump kurang sesuai, sehingga tidak mampu mengatasi banjir meskipun sump pump beroperasi dua dan terus menerus (input lebih besar dari pada outputnya). Lokasi sump pump yang berada pada elevasi minus 4,6 meter dari lantai dasar, sehingga banyak sumber air alami yang sulit untuk di bendung. Banyak valve drain steam yang leaktrough sehingga menyebabkan temperature air pada sump pit menjadi tinggi mencapai 60-700C, sehingga menyebabkan pompa cepat rusak, di tambah lagi lokasinya yang sangat lembab, menyebabkan korosif, dan sulit untuk di monitor. Apalagi dengan tidak adanya sistim proteksi untuk mendeteksi lebih awal, sebelum terjadinya genangan air yang lebih tinggi yang diakibatkan oleh kegagalan sump pump. Kapasitas pompa yang terpasang pada under ground tersebut relatif kecil, total flow hanya 40 meter kubik perjam.( 2 pompa beroperasi 80 M3 / Jam ). Permasalahan sump pit bisa berdampak pada derating, trip, bahkan stop unit. sedangkan peralatan riil yang mengalami kerusakan diantaranya : motor dan pompa LP drain pump 132 kW (2 buah), motor dan pompa Condensor leakage 1 kW (2 buah), motor dan pompa Ball Cleaning 11 kW (2 buah), motor dan pompa sump pump 7,5 kW (2 buah), motor valve drain HE filter 1 kW (2 buah), panel ball clening (1 buah), panel debris filter (1 buah), pompa condensate 1000 kW (2 buah), dan pencemaran di sisi inlet Condensate System. Sebagai solusi dari dampak yang

Butuh Penyesuaian
serius terhadap kegagalan sump pit pump dan untuk mengantisipasi kejadian berulang terhadap kasus serupa, maka dilakukan redesaign terhadap drainage system, dan penggantian pompa diganti dengan kapasitas yang lebih besar (154 meter kubik perjam). Disamping itu juga merelokasi letak pompa ke ground floor, untuk menghindari banjir dan sekaligus memudahkan dalam memonitor maupun dalam perawatan. Untuk keperluan monitoring dilengkapi CCTV di lokasi sump pit. Sementara untuk mengurangi volume drain menuju sump pit, harus dilakukan pemindahan saluran drain ke tempat lain. Yang tidak kalah penting menurut Ardhiasa dan Muh.Salamun adalah membuat proteksi untuk mengantisipasi kejadian serupa dengan membuat system alarm sump pit yang bisa di dengar baik dari lokal maupun dari CCR. Sistim alarm ini bukanlah merupakan solusi utama dari permasalahan yang terjadi, tetapi hanya merupakan suatu upaya untuk mendeteksi awal bagi operator sebagai peringatan dini, karena ketika alarm bekerjapun harus ada kesiapan dari pompa yang siap untuk beroperasi sehingga sistim drainage berfungsi secara maksimal, papar mereka. Cara kerja drainage control system adalah sebagai berikut: 1. Power supply motor on dan Control system posisi on 2. Ketika level air pada sump pit menyentuh sensor E1, akan terjadi contak antara E3 dan E1 sehingga coil contak antara Tc dan Ta terhubung sehingga alarm akan berbunyi ( alarm sengaja tidak di buatkan tombol reset tetapi di buatkan switch on / off dengan maksud supaya bisa di pakai untuk Tes level untuk memastikan pompa beroperasi dan level sump pit turun ). 3. Bersamaan dengan berbunyinya alarm, coil kontak pada electromagnetik switch juga akan bekerja,sehingga pompa sump pit akan beroperasi. 4. Setelah level air pada sump pit turun di bawah E2, pompa sump pit akan mati secara otomatis. 5. Switch alarm dikembalikan ke posisi on.(*)

Ardhiasa & Muh.Salamun

alah desain yang terpaksa diubah adalah Pompa Sump Pit yang ada di PLTU Indramayu. Hal ini dilakukan karena penempatannya dinilai oleh Unit Bisnis Jasa O&M (UBJOM) Indramayu menyulitkan dalam pemantauan dan perawatan, serta rawan gangguan. Belum lama ini peralatan tersebut mengalami gangguan, yang mengakibatkan unit derating, bahkan harus stop beroperasi. Untuk mengatasi hal itu, Ardhiasa (Componen Analys PLTU Indrmayu) dan Muh.Salamun (Turbin Owner PLTU Indrmayu ) membuat RCFAnya serta solusi sederhana yang diharapkan mampu mengatasi
44 Info PJB
n

Instalasi dari drainage system alarm


Menuju Perusahaan Kelas Dunia 45

edisi 76, Mei 2012

Opini

Opini
proyek terdiri dari tahap perencanaan dan tahap persiapan, fase pelaksanaan terdiri dari tahap Eksekusi dan Pengujian, fase post proyek terdiri dari tahap presentasi dan pelaporan. Proyek-proyek yang dikelola oleh UPHar dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe proyek : 1. Proyek yang eksekusinya hanya bisa dilaksanakan pada saat OH (unit shutdown). Pada proyek tipe ini tidak ada pekerjaan fisik lapangan yang dapat dilakukan jika unit belum shutdown. Saat unit shutdown pekerjaan fisik dimulai, Saat OH selesai pekerjaan fisik harus selesai. Contoh proyek jenis ini adalah : RLA Trafo, RLA Generator, RLA Turbine, RLA Boiler, Repair pompa, Repair Valve. 2. Proyek yang eksekusinya bisa dilaksanakan sebelum OH. Pada proyek tipe ini ada pekerjaan fisik preparation yang dapat dilakukan sebelum unit shutdown. Namun jika OH selesai pekerjaan fisik juga harus selesai. Pekerjaan fisik dimulai sebelum OH dan selesai bersamaan OH. Contoh proyek jenis ini adalah : Retubing Boiler, Perbaikan dan Penggantian Gas Duct, Silencer, Air Preheater dll. 3. Proyek yang eksekusi dan penyelesaiannya di luar OH atau tidak terkait dengan OH. Pada proyek tipe ini, eksekusi proyek tidak terkait unit shutdown dan unit operasi. Penyelesaian proyek tipe ini mengikuti schedule tertentu yang terkait dengan suatu kontrak. Contoh proyek ini : Set-up dan instalasi pembangkit, relokasi pembangkit, relokasi trafo dan lain-lain.

Mengelola &
Oleh : BaMBaNG TEDJO NaRSOYO

Eksekusi Proyek
Pemeliharaan Pembangkit
Diagam I
dan quality control pekerjaan proyek yang besar membutuhkan sumber daya yang besar. Jika pengelolaannya digabungkan dengan pengelolaan OH maka pelaksanaanya akan menjadi kurang efektif. Definisi dan Pengertian Manajemen Proyek Pemeliharaan adalah manajemen pengelolaan dan eksekusi pemeliharaan di luar scope kegiatan OH (project/engineering/modification/problem solving), untuk menjaga keandalan Unit agar tersedia saat dibutuhkan dan atau mengembalikan dan menjaga efisiensi unit seperti performa awal. Pelaksanaan proyek dapat dilakukan pada saat bersamaan dengan OH, sebelum OH atau diluar OH (tidak terkait dengan OH). Tahapan pelaksanaan adalah : a. Pre Project, meliputi : perencanaan scope pekerjaan, perencanaan anggaran, perencanaan kebutuhan sumber daya (SDM, peralatan, consumable dan jasa), penjadwalan pekerjaan, serta penyiapan kebutuhan sumber daya (SDM, peralatn,konsumable dan jasa) B. Pelaksanaan Proyek, meliputi : pelaksanaan pekerjaan, pengendalian scope, pengendalian anggaran, quality assurance, pengendalian jadwal, dan pengendalian perubahan scope, anggaran dan jadwal. C. Post Project, meliputi: pengetesan & garansi, pelaporan proyek, serta evaluasi internal pelaksanaan proyek. Strategi Mengelola dan Eksekusi Proyek Strategi mengelola dan mengeksekusi proyek dilakukan dalam bentuk framework (tahapan-tahapan/kerangka kerja). Karena pelaksanaan eksekusi proyek umumnya berkaitan dengan pelaksanaan eksekusi OH maka framework management proyek disusun mengikuti Framework Management Outage (lihat diagram II). Ada tiga fase strategi pengelolaan dan eksekusi proyek yaitu: fase pre proyek, fase pelaksanaan proyek dan fase post proyek. Masing-masing fase dengan dua tahapan. Fase pre Proyek masuk dalam Tatakelola UPHar sebagai ganti Manajement Turn Around yang telah terwadahi dalam Manajemen Outage. (lihat Diagram 1) Ada dua hal yang melatar belakangi mengapa pekerjaan proyek dan enjineering yang dilaksanakan UPHar perlu dikelola dengan baik, yaitu : 1. Aspek Strategis menyangkut anggaran proyek yang Besar dan proyek pemeliharaan terkait kesiapan Unit Pembangkit. Proyek pemeliharaan non rutin yang bersifat perbaikan/ penggantian total, modifikasi dan asesmen, memerlukan biaya besar sehingga dianggarkan dalam RKAP. Jika tidak direncakanan dan dikelola dengan baik, biaya besar yang dikeluarkan tidak akan sebanding dengan manfaat yang didapat. Sebaliknya jika gagal dilaksanakan maka akan mempengaruhi penyerapan anggaran RKAP. Sedangkan pelaksanaan proyek pemeliharaan seringkali membutuhkan waktu penyelesaian yang panjang. Jika pelaksanaannya bersamaan dengan waktu Overhaul maka keterlambatan penyelesaian proyek akan berdampak pada penyelesaian Overhaul sehingga akan mengurangi kesiapan unit pembangkit. 2. Aspek Teknis yang menyangkut perencanaan dan persiapan proyek membutuhkan waktu lebih lama, serta eksekusi dan pengendalian proyek membutuhkan sumberdaya yang besar. Scope proyek pemeliharaan non rutin umumnya besar sehingga dibutuhkan waktu perencanaan yang lebih lama di UPHar di bandingkan perencanaan OH yang berulang. Karena sifat proyek yang tidak rutin sehingga dibutuhkan perencanaan teknis khusus sebelum pelaksanaannya. Selain itu proyek pemeliharaan non rutin membutuhkan material dan jasa spesifik yang harus ditangani UPHar dimana proses pengadaannya lebih lama dibandingkan material material consumable OH. Sedangkan proses eksekusi, pengendalian,

etiap tahun usia pembangkit PJB semakin bertambah. Dengan bertambahnya usia semakin menurun kemampuannya (daya mampunya), efisiensinya serta keandalannya. Untuk mengembalikan dan mempertahankan daya mampu, efisiensi serta keandalan pembangkit ke performance awal diperlukan program pemeliharaan yang lebih intensif dan komprehensif. Selain pemeliharaan rutin preventif, corrective dan pemeliharaan tahunan overhaul (OH), diperlukan proyek pemeliharaan non rutin diluar scope pemeliharaan overhaul. Pemeliharaan non rutin ini bersifat perbaikan total (penggantian dan rehabilitasi), upgrade, modifikasi maupun asesmen. Terminologi yang sering digunakan di unit-unit pembangkit PJB, pemeliharaan ini disebut Enjineering (EJ) atau Proyek Sesuai SK No 055.K/010/DIR/2007 Tentang Ketentuan Pokok Pola Hubungan kerja antara Unit Pembangkitan (UP), Unit Bisnis Pembangkitan (UBP), Unit Pelayanan Pemeliharaan (UPHar), Kantor Pusat serta PT PJB Services pada PT Pembangkitan Jawa-Bali; Inspeksi periodik (OH), Enjiniring dan Proyek untuk mendukung Unit Pembangkitan dilakukan oleh UPHar. Beberapa pekerjaan proyek dan enjineering yang ditangani oleh UPHar seringkali memiliki scope yang besar dan jumlah yang cukup banyak. Untuk itu sangat diperlukan pengelolan yang baik agar proyek pemeliharaan non rutin tersebut dapat mencapai sasaran yang ditetapkan. Meskipun pekerjaan proyek menjadi salah satu proses bisnis utama UPHar selain OH, namun pengelolaan proyek ini tidak ada dalam Tata Kelola UPHar sesuai dengan SK No 038.K/010/ DIR/2009 (lihat diagram I). Manajemen Turn Around yang penerjemahannya adalah manajemen mengelola eksekusi OH sebenarnya telah terwadahi dalam Tatakelola Management Outage UPHar. Dari alasan-alasan tersebut di atas maka menurut hemat penulis perlu diusulkan Tatakelola Management
Info PJB
n

FaSE PRE PROJECT SOP Meeting Perencanaan : a. Owner dan Lingkup Kegiatan Perencanaan : v Owner : Manager Teknik UPHar v Lingkup Kegiatan Perencanaan : R Verifikasi scope pekerjaan, waktu R pelaksanaan proyek dan anggaran RKAP R Perencanaan dan desain teknis R Perencanaan kebutuhan sumberdaya (SDM dan tools) R Perencanaan kebutuhan material spesifik dan jasa specifik. R Permintaan pengadaan material spesifik dan jasa specifik. R Penyusunan RAB proyek. R Penunjukan Project Manager dan pembentukan tim b. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Meeting Perencanaan : v Pihak yang terlibat : Rendal UPHar, Rendal Har UP, Engineering, Pengadaan/Logistik, Bidang Terkait. v Engineering dibantu bidang terkait mempesiapkan perencanaan teknis (prosedur pelaksanaan dan gambar teknis) v Rendal UPHar membuat perencanaan kebutuhan SDM dan tools v Rendal UPHar membuat RAB Proyek v Rendal UPHar membuat perencanaan dan permintaan pengadaan material dan jasa spesifik. v Bidang Logistik mempersiapkan pengadaan material dan jasa spesifik. v Manager Teknik menunjuk Manager Proyek

c. Tata Kelola Meeting Perencanaan Proyek : n Input : Kontrak Kesepakatan UP-UPHAR (Review waktu pelaksanaan serta anggaran RKAP), Term Of Reference/TOR (Review Scope dan Rencana waktu pelaksanaan Proyek Berdasar permintaan dan TOR
Menuju Perusahaan Kelas Dunia 47

46

edisi 76, Mei 2012

Opini
q Usulan dan penetapan scope tambahan pekerjaan q Pelaksanaan QC pekerjaan proyek b. Tugas dan Tanggung Jawab Fase Eksekusi : n Pelaksana : Manager Proyek dan Tim. n Pihak yang terlibat : Rendal UPHar, Engineering, Pengadaan, Bidang Terkait, Start-up Unit Pembangkit, n Start-up Unit Pembangkitan/owner melakukan isolasi peralatan. n Berkordinasi dengan Rendal UPHar, Gudang untuk pengambilan material n Berkordinasi dengan Rendal UPHar dan Pengadaan memastikan levering Jasa n Manager Proyek memastikan semua tools yang dibutuhkan telah siap. n Safety UP & UPHar melakukan pengamanan area dan briefing K3. n Engineering menyusun prosedur dan checklist QC yang dibutuhkan. c. Tata Kelola Fase Eksekusi Proyek : n Input : Jadwal pelaksanaan pekerjaan, Jadwal meeting koordinasi, Rencana, desain teknis, Data-data enjinering (Maintenance Manual, Code Standard), Prosedure dan CheckList QC, dan Checklist Isolasi Peralatan n Proses : Pelaksanaan Isolasi Peralatan, Pelaksanaan safety briefing dan supervise K3, Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Sesuai dengan rencana dan desain teknis, Penetapan scope tambahan proyek, dan Supervisi pekerjaan jasa kontraktor. n Output : Progres Proyek, Scope tambahan, dan Data dan dokumentasi eksekusi proyek Manajer proyek sebagai owner, sedangkan Tim Pelaksana sebagai agent. SOP Fase Pengujian, Pengetesan dan QC a. Owner dan Scope Kegiatan Fase Pengujian, Pengetesan dan QC : n Owner : Manager Proyek n Scope Kegiatan Pengujian, Pengetesan dan QC : q Pemeriksaan kondisi peralatan (visual, pengukuran, kalibrasi, dll.) q Penetapan standar pengujian dan pengetesan (referensi standar / manufacture) q Pelaksanaan QC pekerjaan proyek q Pengujian dan pengetesan b. Tugas dan Tanggung Jawab Fase Pengujian dan pengetesan : n Pelaksana : Manajer Proyek dan Tim QC. n Pelaksana pekerjaan melakukan pencatatan data yang diperlukan n Tim QC melaksanakan pemeriksaan ( terhadap metode kerja / SOP / IK / Standar teknik ) dan memberikan persetujuan hasil inspeksi peralatan. c. Tata Kelola Pelaksanaan Proyek fase Pengujian dan Pengetesan : n Input : Prosedure kerja/ instruksi kerja, Prosedur dan standar pemeriksaan, dan Prosedur QC/CheckList (Standard & Tolerance) n Proses: Pelaksanaan pengujian dan pengetesan meliputi Pengukuran, Visual Check, DestructiveNon Destructive test, dan lain-lain, Pencatatan hasil pengujian dan pengetesan, serta Pelaksanaan QC. n Output : Laporan dan dokumentasi hasil pengujian dan pengetesan, serta Laporan hasil QC. Manajer proyek sebagai owner, sedangkan Tim Pelaksana sebagai agent.

Opini

PRE PROYEK
PERENCaNaaN PERSIaPaN

PElaKSaNaaN PROYEK
EKSEKUSI PENGUJIaN PRESENTaSI

POST PROYEK
PElaPORaN

FaSE PROYEK TYPE PROYEK Dimulai dan berakhir bersamaan dengan overhaul Dimulai sebelum OH, berakhir bersamaan OH Tidak terkait dengan overhaul unit pembangkit PERENCaNaaN Dimulai setelah R2 atau R3 management outage Dimulai setelah R2 atau R3 management outage Dimulai 6 bulan sebelum pelaksanaan proyek PERSIaPaN Dimulai setelah R3, P1, P2 atau P3 management outage Dimulai setelah R3 atau P1 management outage Dimulai 3 bulan sebelum pelaksanaan proyek EKSEKUSI Dimulai dan selesai bersamaan dengan overhaul Dimulai sebelum overhaul dan selesai bersamaan dengan overhaul selesai Sesuai dengan perencanaan PENGUJIaN Dimulai dan selesai bersamaan dengan overhaul Dimulai sebelum overhaul dan selesai bersamaan dengan overhaul selesai Sesuai dengan perencanaan PRESENTaSI Presentasi hasil proyek paling lambat 3 minggu setelah proyek selesai Presentasi hasil proyek paling lambat 3 minggu setelah proyek selesai Presentasi hasil proyek paling lambat 3 minggu setelah proyek selesai PElaPORaN Pelaporan hasil proyek paling lambat 1 bulan setelah proyek selesai Pelaporan hasil proyek paling lambat 1 bulan setelah proyek selesai Pelaporan hasil proyek paling lambat 1 bulan setelah proyek selesai

Diagam II
yang diterima), Review Kesiapan Sumber Daya (Review sumber daya yang ada yaitu SDM, tools) n Proses : Pembahasan scope proyek dan rencana waktu pelaksanaan, Pembahasan rencana desain teknis, Pembahasan Kesiapan Sumber daya (SDM, tool) yang dibutuhkan proyek, Pembahasan kebutuhan material, jasa spesifik dan special tool, Pembahasan Rencana Anggaran Proyek (RAB), Penunjukkan Manager Proyek dan pembentukan Tim, dan Mitigasi Risiko. n Output : Scope dan jadwal pelaksanaan proyek, Rencana Desain teknis, Tim Pelaksana, Material, Jasa dan tool (Daftar Kebutuhan Material, Form Monitoring progress pengadaan material dan jasa, dan Daftar kebutuhan dan kesiapan special tool), RAB Proyek, dan Peta Risiko. Meeting dipimpin oleh Manajer Teknik UBHAR dengan peserta antara lain: Supervisor Rendal, Supervisor Engineering, Supervisor Bidang terkait, Supervisor Pengadaan, Spesialis dan kepatuhan. Sedangkan dari Unit Pembangkitan, pesertanya Rendalhar dan bidang lain yang terkait. SOP Meeting Persiapan : a. Owner dan Skope Kegiatan Persiapan : n Owner : Manager Teknik UPHar n Lingkup Kegiatan Persiapan : q Review ulang scope pekerjaan q Penjadwalan proyek q Review perencanaan dan desain teknis q Review progres pengadaan material dan jasa q Penetapan anggaran proyek q Review peta risiko b. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Meeting Persiapan: n Pihak yang terlibat : Rendal UPHar, Rendal Har UP, Engineering, Pengadaan, Bidang Terkait, Manager Proyek dan tim pelaksana. n Engineering dan bidang terkait me-review perencanaan teknis. n Manager Proyek memantau progres pengadaan
48 Info PJB
n

material dan jasa yang dilakukan Bidang Pengadaan. n Manager Proyek memastikan kesiapan semua tools yang dibutuhkan. n Rendal UPHar membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan dan penetapan anggaran n Manager proyek memastikan semua risiko telah dimitigasi dan action plan telah disiapkan. n Pengadaan melaksanakan pengadaan material dan jasa yang dibutuhkan. c. Tata Kelola Meeting Persiapan: n Input scope dan jadwal proyek berdasarkan TOR, Rencana dan desain teknis, Form Monitoring pengadaan material dan jasa, RAB Proyek, dan Peta risiko n Proses : Review ulang scope proyek jika ada perubahan detail skope, Penetapan jadwal pelaksanaan proyek, Pembahasan dan review rencana dan desain teknis, Review progres pengadaan material dan jasa, Penetapan anggaran proyek, Review peta resiko, dan Pembahasan rencana meeting koordinasi. n Output : Scope Proyek, Scope detail pekerjaan, Jadwal pelaksanaan proyek, Rencana dan desain teknis, Progress pengadaan material dan jasa, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Action plan dan progres tindak lanjut mitigasi risiko, serta Jadwal meeting koordinasi fase eksekusi. FaSE PElaKSaNaaN PROYEK SOP Fase Eksekusi Proyek a. Owner dan Scope Kegiatan Fase Eksekusi: n Owner : Manager Proyek n Lingkup Kegiatan Eksekusi : q Persiapan/pengambilan material, tools dan sarana q Pelaksanaan isolasi peralatan q Briefing K3 q Pelaksanaan pekerjaan proyek berdasar perencanaan teknis. q Pengawasan pelaksanaan pekerjaan Jasa yang dilakukan kontraktor

FaSE POST PROYEK SOP Presentasi dan Pelaporan Pelaksanaan Proyek a. Owner dan Scope Kegiatan Presentasi dan Pelaporan Pelaksanaan Proyek : n Owner : Manager Teknik UPHar. n Bahan Presentasi meliputi : q Scope proyek q Rencana - realisasi Proyek q Hasil pengujian q Evaluasi & rekomendasi. n Presentasi dilaksanakan paling lambat 3 Minggu setelah proyek selesai. n Bahan Laporan hasil pelaksanaan proyek meliputi: q Executive summary q Laporan detail q Berita Acara penyelesaian pekerjaan. n Laporan hasil pelaksanaan proyek diserahkan kepada Unit Pembangkit paling lambat 1 Bulan setelah proyek selesai. b. Tugas dan Tanggung jawab Pelaksana Presentasi dan Laporan Hasil Pelaksanaan Proyek : n Pelaksana : Manajer Teknik n Manajer teknik melaksanakan presentasi hasil pelaksanaan proyek dan menyusun Laporan hasil pelaksanaan proyek. c. Tata Kelola Presentasi Hasil Pelaksanaan Proyek : n Input : jadwal dan scope proyek, rencana & realisasi proyek, evaluasi hasil proyek dan rekomendasi, serta foto/dokumentasi hasil pekerjaan proyek. n Proses: Penyusunan Materi Presentasi hasil pelaksanaan proyek, Pemaparan/presentasi hasil pelaksanaan proyek, dan Tanya jawab/diskusi hasil pemaparan Presentasi. n Output : Materi pelengkap hasil Presentasi untuk penyusunan laporan proyek Presenter oleh Manajer Teknik dengan peserta Manajer Proyek, Tim Pelaksana Proyek, Supervisor Rendal, Supervisor Engineering dan Supervisor Bidang terkait. Sedangkan peserta dari Unit Pembangkitan antara lain: Manajer Pemeliharaan, Manajer Operasi, Manajer Engineering, Supervisor Rendal Outage, Supervisor Rendal Har, Supervisor Rendal Ops dan Supervisor Maintenance (PM, PdM, Cor). d. Tata Kelola Pelaporan Hasil Pelaksanaan Proyek : n Input : Jadwal dan scope proyek, Rencana & realisasi proyek, Laporan harian, Data-data pengujian dan pengetesan, Foto dokumentasi kondisi peralatan sebelum dan sesudah, Foto dokumentasi kegiatan proyek, Daftar pemakaian material, Laporan hasil pekerjaan jasa/repair, serta materi pelengkap hasil presentasi proyek. n Proses : Penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan proyek, Closing / Acc Work Order (WO), Pembuatan berita acara penyelesaian pekerjaan, Permintaan approval / pengesahan laporan, Penjilidan laporan dan Distribusi laporan. Manajer Teknik sebagai owner, sedangkan sebagai agent antara lain: Manajer Proyek, Supervisor Rendal, Koordinator Bidang terkait dan Koordinator Tim QC.(*)
Menuju Perusahaan Kelas Dunia 49

edisi 76, Mei 2012

Anak Perusahaan

Kesehatan

Kembangkan Bisnis

Building Management dan Security Management

Gaya Hidup Sehat alami


Syukuran menempati kantor baru T Mitra Karya Prima (MKP) mulai tahun 2012 tidak lagi hanya sebagai perusahaan penyedia tenaga kerja. Perusahaan yang saham mayoritasnya dimiliki Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT Pembangkitan Jawa-Bali (YPK PJB) ini juga bergerak di Bidang Building Management, Security Management, jasa pelatihan, jasa penyelenggaraan usaha teknik, jasa pengujian dan penerapan alat listrik, serta jasa konsultasi yang berhubungan dengan ketenagalistrikan. Pengembangan bisnis ini mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Februari 2012 lalu. Sebelumnya MKP hanya memfokuskan diri pada penyediaan tenaga kerja, seperti tenaga operator, tenaga pengemudi, tenaga keamanan, tenaga administrasi dan sebagainya. Sebagian besar tenaga kerja tersebut dipekerjakan untuk mendukung binsis Operation and Maintenance (O&M) Pembangkit yang dijalankan PJB Services. Mereka tersebar di sejumlah PLTU Proyek Percepatan Diversifikasi Energi (PPDE) seperti PLTU Indramyu, PLTU Paiton Baru, PLTU Rembang, dan PLTU Pacitan. Direktur Utama MKP, Dicky Maryono menjelaskan, building management meliputi jasa pemeliharaan gedung secara menyeluruh, termasuk perawatan taman, ataupun secara parsial sesuai permintaan klien. Bisnis ini dirasakan cukup menjanjikan, seiring dengan makin bertumbuhnya gedung perkantoran, kawasan industri dan bangunan lainnya, serta kecenderungan perusahaan untuk menyerahkan perawatan dan pengelolaan gedung mereka kepada pihak ketiga. Pengelolaan dan perawatan gedung juga mencakup perawatan taman. Intinya, jasa building management merupakan gabungan dari tindakan teknis dan administratif untuk mempertahankan dan memulihkan fungsi bangunan sebagaimana yang telah di rencanakan sebelumnya. Sedangkan bisnis security management yang akan dijalankan MKP bukan sekadar menyediakan tenaga keamanan seperti yang dilakukan selama ini, tetapi juga manajemen dan sistem pengamanannya. Sedangkan jasa pelatihan meliputi: jasa pelatihan dan keterampilan tenaga kerja, jasa pelatihan K3, jasa pelatihan manajemen, administrasi, keuangan, dan sebagainya. Kami juga memberikan layanan pengolahan limbah berbahaya, papar Dicky Maryono. Untuk itu, MKP kini membangun image bahwa perusahaan ini bukan sekadar perusahaan penyedia tenaga kerja. Selain itu juga sedang melakukan perubahan organisasi untuk menyesuaikan dengan bisnis yang dijalani dan perkembangan SDM yang telah mencapai 385 orang (per Mei 2012) . Jumlah ini akan terus bertambah sejalan dengan perkembangan perusahaan. Latar belakang pendidikan karyawan bermacam-macam, antara lain: SMP (3 orang), SMU (102 orang), SMK (206 orang), D1 (1 orang), D3 (13 orang), dan S1 (14 orang). Sebagian besar dari mereka berusia muda, yaitu antara 21-30 tahun yang mencapai 246 orang dan berusia 31-40 tahun 75 orang. Mereka bekerja di bidang operasi 234 orang, di bidang pemeliharaan 125 orang dan administrasi 14 orang. Perusahaan ini juga telah menempati kantor baru di kompleks pertokoan Jl Ketintang Baru Surabaya. Sebelumnya MKP berkantor di Jl Jemursari 185 Surabaya. Pindah kantor ditandai dengan potong tumpeng oleh Direktur SDM dan Administrasi PJB, Trilaksito Sunu. Potongan tumpeng kemudian diserahkan kepada Direktur Utama MKP, Dicky Maryono. Terkait dengan pelaksanaan O&M Pembangkit, MKP berharap diberikan kepercayaan untuk menjalin kontrak secara langsung, terutana dalam pengoperasian peralatan pendukung, seperti coal handling dan semacamnya. Selain dirasa mampu untuk menjalankan pekerjaan tersebut, juga terkait dengan upaya menumbuhkembangkan perusahaan. (*)

Dicky Maryono, Dirut MKP

Aktivitas seleksi yang dilakukan MKP

aya hidup modern yang serba instan dan praktis membuat orang malas menjalankan pola hidup sehat. Padahal, nutrisi makanan cepat saji tidak lengkap, dan lebih banyak lemak. Bermacam restoran dengan menu makanan cepat saji semakin menjamur. Meski harga makanan yang dibanderol relatif tinggi, namun tidak menyurutkan minat para pembeli untuk menikmatinya. Kandungan nutrisi di dalamnya pun tidak lagi dipertimbangkan dengan baik. Kandungan kalori dan kolesterol yang tinggi, serta rendah akan serat biasanya menyebabkan lemak mudah terbentuk dalam tubuh. Jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik atau olahraga, beragam penyakit bisa timbul. Belum lagi ancaman obesitas. Pola makan seperti ini dapat mengundang penyakit degeneratif ataupun penyakit yang banyak menyebabkan kematian di dunia, seperti kanker. Kanker adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh pola hidup tidak sehat. Karena itu, upaya pencegahan harus mulai disadari sejak dini, yaitu melalui pemilihan asupan makanan yang tepat dalam keseharian serta gaya hidup sehat. Jauhkan kebiasaan pola makan tidak sehat dan beralih menyantap sayur dan buah. Mengonsumsi berbagai jenis sayur serta buah lebih sehat, dibandingkan makanan cepat saji. Data dari American Cancer Society (ACS) menunjukkan, faktor eksternal, termasuk pemakaian tembakau, pola makan, penyakit infeksi, zat-zat kimiawi, dan radiasi menyumbang sekirar 75 persen terhadap kasus kanker di Amerika Serikat. Sedangkan faktor genetik atau keturunan hanya menyumbang 5-10 persen untuk menimbulkan kanker. Lalu, bagaimana cara hidup sehat yang alami? Langkah-langkah gaya hidup sehat bisa kita lakukan dengan beberapa cara mudah dan murah. Kualitas hidup pun akan lebih baik dengan raga dan jiwa yang sehat. Berikut ini ketujuh cara untuk hidup sehat: Udara bersih, paru-paru pun sehat. Hiruplah udara yang bersih dan sehat, maka kita terhindar dari gangguan pernapasan. Udara pagi adalah sangat baik untuk paru-paru, tanpa repot mencari udara pegunungan. Sempatkanlah diri keluar rumah sebelum berangkat beraktifitas untuk mengatur pernapasan menghirup udara sejuk. Ketika berada di luar, sebisa mungkin menjauhlah dari udara tercemar seperti asap kendaraan atau debu dan asap rokok. Perabot rumah, kipas angin atau AC di rumah dan ruangan kerja juga jangan lupa untuk rutin dibersihkan. Banyak minum air putih. Dibanding minuman apapun, air putih lah yang terbaik. Seperti anjuran pada umumnya, per hari minimal minumlah air putih 8-9 gelas. Fungsi ginjal dan saluran kemih pun terbantu kelancarannya dengan meminum air

putih. Di siang hari, minumlah air sejuk (bukan air es) dan air hangat di malam hari. Anda juga bisa menambahkan air jeruk lemon atau jeruk nipis. Minuman ini berguna mengeluarkan toksin dari dalam tubuh, selain menyegarkan diri. Konsumsi menu bergizi dan seimbang. Pilih menu dengan gizi yang cukup, seimbang, dan bervariasi. Tubuh membutuhkan serat, sehingga Anda perlu mengkonsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung banyak serat dan gizi. Makanan olahan dan junk food, sebaiknya dihindari. Garam dan gula pun harus dikurangi asupannya. Yang tidak kalah penting adalah sarapan pagi. Aktifitas sepanjang hari akan ditunjang oleh sarapan pagi sehingga jika Anda mengabaikannya maka tubuh menjadi tidak siap menjalani kegiatan. Seimbangkan antara kerja, olahraga dan istirahat. Kerja keras tanpa istirahat sama sekali tidak ada untungnya. Biasakan istirahat teratur 7-8 jam pada malam hari, dan jangan sering begadang atau tidur terlalu malam. Berolahraga tidak harus memakan waktu. Kita bisa berolahraga ringan atau sekadar melemaskan otot persendian di waktu senggang. Untuk kebugaran dan stamina tubuh, berolahraga 2-3 kali per minggu, selama 30-45 menit, sudah cukup membantu.. Kontrol kerja otak. Sama seperti tubuh, otak pun perlu istirahat. Beban terlalu banyak yang otak terima akan membuat otak bekerja keras sedangkan waktu isitirahatnya tidak seimbang. Cara menyegarkan otak yang lelah setelah banyak berpikir, bisa Anda lakukan dengan menjalani hobi yang Anda senangi di waktu senggang. Membaca novel, melukis, atau mendengarkan musik akan membuat kerja otak lebih santai. Jalani hidup secara harmonis. Jika ingin tetap sehat, manusia sebagai mikrokosmos harus mematuhi alam yang sebagai makrokosmos. Kuncinya adalah gunakan akal sehat. Jangan mengorbankan hidup dengan menuruti kesenangan diri lewat kebiasaan hidup yang buruk dan berisiko. Meminum minuman keras, merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang hanya akan menyiksa tubuh Anda. Perkecil risiko terjadinya stres emosional atau psikis dengan menjalani hidup secara harmonis. Gunakan suplemen gizi. Suplemen hanya boleh Anda minum jika tubuh memerlukannya. Tetaplah utamakan mengkonsumsi makanan segar dan sehat. Jenis suplemen makanan memang bermanfaat membantu tubuh meningkatkan kesehatan, namun jangan berlebihan. Tubuh kita memerlukan antioksidan (beta-karoten), vitamin C, vitamin E, dan selenium. Kita bisa mendapatkan semua zat itu dalam makanan sehat yang alami dan tidak mahal.(*)
Menuju Perusahaan Kelas Dunia 51

50

Info PJB

edisi 76, Mei 2012

K el u a r ga sesuatu atau sekadar berpura-pura. Jika seseorang tampak ramah, kejujuran berarti dia benar-benar ramah, memang karena ia ingin menjadi teman, bukan untuk alasan tersembunyi lainnya. Dengan kejujuran kita dapat mempercayai segala hal seperti yang ditampilkan. Kejujuran menyampaikan suatu kebenaran bahkan ketika dengan mengakui kebenaran tertentu bisa membuat seseorang kecewa. Kejujuran berarti tidak melebihlebihkan sesuatu hanya untuk membuat orang lain terkesan. Kejujuran adalah landasan dari kepercayaan yang akan menentukan hubungan seseorang dengan orang lain. Jadi, ketika seseorang berdusta, menipu, atau mencuri, orang di sekelilingnya tidak bisa percaya padanya. Pepatah yang berbunyi Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya, banyak terbukti dalam kehidupan kita. Jika seseorang mengarang cerita untuk menutupi kesalahannya, sulit baginya untuk memperbaiki kesalahan itu, lalu ia akan merasa buruk dan makin buruk tentang dirinya. Kadangkala orang tidak jujur terhadap diri mereka sendiri. Mereka mencoba berpura-pura bahwa tidak terjadi apa-apa bahkan ketika suatu hal benar-benar terjadi, seperti menyakiti perasaan seseorang. Ketika seseorang tidak jujur terhadap dirinya sendiri tentang sesuatu, dia biasanya juga tidak jujur dengan orang lain, kata Linda Popov dalam bukunya yang berjudul The Family Virtues Guide tersebut. Bagaimana melatih kejujuran dalam keluarga? Banyak variasi cara untuk menanamkan nilai ini dalam keluarga. Bagi anak yang masih sangat kecil, yang belum dapat membedakan fantasi dan kenyataan, orang tua bisa mendongeng atau membacakan cerita mengenai perilaku-perilaku binatang yang menyiratkan kejujuran atau kebenaran. Untuk anak yang lebih besar, bisa dengan permainan, menonton film, diberi bacaan buku-buku, dan kemudian mendiskusikannya bersama orangtua. Anak dapat berkomentar atau mengritik suatu kejadian sehingga mereka paham benar bagaimana kejujuran dan kebenaran dapat terjadi dalam kehidupan nyata. Hal terpenting adalah orang tua perlu menyampaikan dan mencontohkan berbagai perilaku yang menunjukkan kejujuran dan integritas secara jelas sehingga anak dapat mengambil patokan dalam menilai perilaku yang baik dan yang buruk. Tidak ada gunanya menghukum anak karena berdusta tentang nilai ulangan di kelas jika kemudian anak diminta mengatakan pada tamu bahwa ibu tak ada di rumah, padahal kenyataannya ibu bersembunyi di kamar. Mengajarkan kejujuran dan tanggung jawab memerlukan waktu dan kesabaran, ini tidak sama dengan mengajarkan anak-anak anda bagaimana mengikat tali sepatu, dimana mereka akan segera mengerti konsep dasarnya setelah latihan beberapa kali. Untuk mengajarkan kejujuran dan tanggung jawab, perlu dilakukan secara terus menerus, tanpa henti menerapkan hal tersebut dalam jangka waktu panjang. Perlu disadari, mendidikkan kejujuran bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah, tetapi juga tanggung jawab orang tua. Apa yang diajarkan di sekolah, jika tidak didukung oleh kondisi lingkungan keluarga maka hasilnya kurang maksimal. Sehingga perlu adanya kerjasama antara orang tua yang mendidik anak di rumah, dengan guru yang mendidik anak di sekolah, supaya muncul sinergi dalam mendidikkan kejujuran dan dapat diajarkan secara berkelanjutan. Kunci utama dalam mendidikkan kejujuran adalah melalui keteladanan guru dan orang tua. Karena apa yang dilihat anak itu yang akan diikuti. Guru dan orang tua merupakan profil yang terdekat bagi anak. Jadi segala sesuatu yang dilakukan guru atau orang tua akan masuk dalam memori anak. Dan dengan mudahnya anak akan meniru apa yang diperbuat guru atau orang tua. Berikut tip dalam mengajarkan makna kejujuran kepada anak : R Menjadi Teladan. Sebelum mengajarkan kejujuran kepada anak adalah membiasakan diri sendiri untuk jujur, tidak hanya di depan anak tetapi dalam kesehariannya, baik jujur kepada diri sendiri maupun orang lain.

Keluarga Bagaimana anak bisa jujur kalau figur yang dicontoh saja tidak jujur? Jangan membohongi anak, sekali orang tua ketahuan berbohong, anak akan kehilangan rasa percaya terhadap orang tuanya. Jika orang tua sudah menjanjikan membelikan sesuatu maka anak akan menagihnya. Apabila kita tidak menunaikan janji kita maka anak sudah menganggap kita berbohong, secara tidak kita sadari kita telah mengajarkan kebohongan kepada anak. Jangan menyuruh anak berbohong, apa pun alasannya. Ingat bahwa anak akan lebih mudah meniru dari apa yang dia lihat disekitarnya. R Bersikap tenang dan Berfikir Positif. Bersikaplah tenang ketika mendapati anak berbohong. Jangan memarahi anak. Jika kita tenang, komunikasi dan tujuan yang ingin kita sampaikan jadi lebih mudah diterima daripada marah-marah. Dorong keberanian anak bersikap jujur dan bertanggung jawab, dengan tidak serta merta memarahi ketika dia melakukan sebuah kesalahan, seperti si anak mengaku memecahkan vas bunga, ketika dia membolos sekolah dan meminta maaf. Terima maaf dan kejujurannya. Jika suatu ketika anak melakukan kesalahan kemudian anak dimarahi, maka kemungkinan jika anak melakukan kesalahan lagi, dia tidak akan mengakui kalau telah berbuat salah. R Cari tahu kenapa anak berbohong. Anak berbohong mungkin karena takut dihukum. Mungkin juga takut dengan konsekuensi atas kesalahan yang telah dilakukannya. Terkadang anak berbohong untuk menghindari kemarahan orang tuanya . Apa yang dikatakan oleh seorang anak selalu ada alasannya. Sebaiknya kita pun bertanya pada diri sendiri, apa tujuan anak sehingga dia berbohong. R Punishment. Beri sanksi keras jika anak kebohongannya diulanginya lagi tanpa menjatuhkan hukuman yang bersifat fisik. Sebelum sanksi ini diberikan. Ada baiknya apabila pada saat anak ketahuan berbohong dan anak minta maaf untuk tidak mengulanginya, bahas konsekuensi yang akan anak terima apabila ia berbohong lagi.(*)
Menuju Perusahaan Kelas Dunia 53

Mengajarkan

MaSIH ingat nasib yang dialami siswa SDN Gadel II Surabaya, AL dan kedua orangtuanya Siami serta Widodo? Karena sikap jujur mereka untuk menyatakan ketidakbenaran atas pelaksanaan ujian nasional, mereka dianggap mencoreng nama baik sekolah.
saking takutnya tidak lulus ujian, mereka melakukan hal yang tidak seharusnya, mencontek. Apakah itu benar? Tentu saja semua orang tahu jawaban yang benar atas pertanyaan itu, tapi tetap saja tidak mempedulikannya. Padahal apakah kita merasa bahagia ketika mendapat nilai yang bagus tapi bukan hasil karya kita sendiri? Apakah kita merasa senang ketika orang lain menganggap kita hebat atas prestasi yang didapatkan tapi bukan hasil dari kerja keras kita sendiri? Tentu saja tidak. Tapi anehnya hal itulah yang terjadi, bukan hanya dalam dunia pendidikan. Walau tidak semuanya, sebagian besar begitu. Kejujuran seakan sudah menjadi barang mahal di zaman sekarang. Banyak orang begitu mudahnya berbohong, tanpa merasa bahwa akan ada konsekuensi tidak baik dari kebohongan yang dilakukannya. Jika membaca berita, tidak sedikit kita temukan hal-hal yang bisa membuat bingung. Kedua belah pihak yang sedang berselisih misalnya dengan mudahnya bersumpah bahwa ia jujur. Padahal pasti salah satu pihak berbohong. Dalam kehidupan keseharian kita hal ini juga sering terjadi meskipun dalam hal-hal yang kelihatannya sepele. Ada begitu banyak orang yang tidak menepati lagi janjinya, dan mengingkari amanah yang diberikan kepadanya. Padahal seseorang yang senantiasa berbohong bisa menjadi pembohong karena ia akan melakukan kebohongan lanjutan untuk menutupi kebohongan yang disampaikan sebelumnya. Sedangkan seorang yang jujur, justru akan merasakan ketenangan dalam jiwanya. arti kejujuran Secara sederhana, jujur berarti tidak berdusta ketika berbicara. Namun, bila ditelaah lebih lanjut, makna kejujuran dapat lebih kompleks dan mendalam. Menurut Linda K Popov dkk dalam buku The Family Virtues Guide, menjadi jujur adalah tampil tulus, terbuka, dapat dipercaya, dan menyampaikan kebenaran. Orang yang jujur dapat diandalkan untuk tidak berdusta, menipu, atau mencuri. Jika dia mengatakan suka pada kita, kita paham bahwa dia benar-benar menyukai kita, bukan hanya karena untuk mendapatkan

ni tentu sungguh memprihatinkan, dan merupakan persoalan mendasar yang tidak bisa dianggap enteng. Betapa nilai-nilai kejujuran sudah begitu terpuruknya pada bangsa ini. Kita tidak lagi bisa membedakan antara yang benar dan yang salah, yang baik dan yang buruk. Orang yang salah bisa menjadi benar, sementara orang yang benar bisa dianggap salah. Tidak dapat dipungkiri, terkadang orang sangat stres dalam menghadapi ujian, tugastugas, baik itu anak SD, SMP, SMA bahkan Kuliah. Bahkan
52 Info PJB
n

edisi 76, Mei 2012

Ti p s Ketika seserorang berusaha meraih apa yang diinginkan, tentu banyak tantangan yang harus dihadapi. Ada kalanya seseorang begitu tegar, tetapi tidak sedikit juga yang patah semangat bahkan menyerah karena merasa tidak sanggup menghadapi tantangan yang ada di depannya. Pada saat semacam inilah, rasa percaya diri sangat penting ditumbuhkan. Banyak ahli menilai bahwa percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknikteknik membangkitkan rasa percaya diri. Berikut ini adalah beberapa kiat guna membangun percaya diri. Berani menerima tanggung jawab. Gerald Kushel, Ed.D., direktur The Institute of Effective Thinking, pernah mengadakan penelitian terhadap sejumlah manajer. Dari penelitian tersebut, Kushel menyimpulkan bahwa sifat terpenting yang dimiliki oleh hampir semua manajer yang memiliki kinerja tinggi. Dan sifat tersebut adalah rasa tanggung jawab yang mendorong mereka untuk tampil sempurna tanpa peduli pada hambatan apapun yang menghadangnya. Sebaliknya, manajer yang berkinerja buruk dan gagal mencapai kapasitas maksimumnya cenderung melimpahkan kesalahannya pada siapa saja. Kembangkan nilai positif. Jalan menuju kepercayaan diri akan semakin cepat manakala seseorang mengembangkan nilai-nilai positif pada diri sendiri. Menurut psikolog Robert Anthony, PhD., salah satu cara untuk mengembangkan nilai-nilai positif adalah dengan menghilangkan ungkapan-ungkapan yang mematikan dan menggantinya dengan ungkapan-ungkapan kreatif. Dia menganjurkan membuat peralihan bahasa yang sederhana tapi efektif dari pernyataan negatif ke pernyataan positif. Misalnya, mengganti kata, Saya tidak bisa, menjadi, Saya bisa! Membaca potensi dan menonjolkan kelebihan. Gali dan eksplorasi potensi sukses yang ada pada diri kita. Misalnya dengan bertanya kepada orang-orang terdekat atau mengikuti psikotes. Bisa jadi sangat banyak potensi yang dimiliki tanpa disadari, sehingga tidak berhasil digali. Selanjutnya tonjolkan dan fokuslah pada kelebihan, keterampilan dan bakat yang kita miliki. Fokuskan pada ketiga hal tersebut ketimbang memikirkan segala kelemahan yang ada. Temukanlah cara untuk meningkatkan rasa percaya diri agar berhasil di segala hal yang dilakukan. Ketika fokus pada kelebihan yang dimiliki, maka kita akan lebih percaya diri dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Berani mengambil risiko. Keberanian dalam mengambil risiko ini penting, sebab dari pada menyerah pada rasa takut alangkah lebih baik belajar mengambil risiko yang masuk akal. Cobalah menerima tantangan, kendati terasa menakutkan atau menciutkan hati. Cari dukungan sebanyak mungkin. Dengan melakukan hal ini, seseorang akan mendapat banyak peluang yang tak ternilai harganya. Namun jangan lupa, ketika mencoba sesuatu harus siap dengan hasil yang sesuai atau tidak sesuai dengan keinginan. Kalau hasilnya tak sesuai dengan keinginan, bisa jadi itulah yang terbaik menurut Tuhan. Kalau sudah mencoba, maka niatnya saja sudah menjadi amal. Orang yang gagal adalah orang yang tak pernah berani mencoba. Tolak saran negatif. Bisa jadi, tidak semua orang di sekitar kita memberikan dorongan, dukungan, dan bersikap positif. Sebagian dari mereka mungkin berpikiran negatif. Hal inilah yang tak jarang malah melunturkan rasa percaya diri dengan mempertanyakan kemampuan, pengalaman, dan aspirasi-aspirasi. Dengan demikian, mungkin ada baiknya jika sedikit mengambil jarak dengan sebijak mungkin bila ada pihak-pihak yang mencoba melunturkan kepercayaan diri kita. Ikuti saran positif. Rasa percaya diri merupakan sifat menular. Artinya, jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki cara pandang positif, bersemangat, optimis dan sebagainya, maka kita memiliki kecenderungan untuk meniru sifat tersebut. Karena itu, carilah lingkungan yang bisa memotivasi untuk sukses. Jadikan keresahan sebagai kawan. Banyak peristiwa atau saat-saat dalam kehidupan yang dapat membuat kita mengalami rasa cemas atau gelisah. Akibatnya, kita mengalami krisis percaya diri. Saat itulah kita harus mulai mengingatkan diri sendiri bahwa rasa cemas dan gelisah merupakan kawan. Tingkatkan energi, tajamkan kecerdasan, tinggikan kewaspadaan, dan kembangkan pancaindera. Daripada menyia-nyiakan energi untuk kecemasan yang sia-sia, lebih baik menghadapi tantangan itu secara tegas dan efektif. Miliki Integritas. Integritas adalah cara memandang atau menilai diri sendiri. Masingmasing orang memiliki penilaian mengenai diri mereka. Agar dapat percaya diri, kita harus mempunyai integritas. Integritas yang dimaksud yaitu nilainilai yang dipercayai, diyakini dan diperjuangkan. Semakin kuat integritas kita, maka semakin besar kepercayaan orang lain terhadap kita. Selaraskan tindakan dengan tujuan. Jika membiarkan diri terganggu atau meleset dari tujuan utama di tempat kerja, maka kita akan merasa kesulitan untuk meraih keberhasilan. Untuk mencapai apa yang diingankan, perlu menyelaraskan tindakan yang dilakukan berdasarkan tujuan. Percaya Diri Bukanlah Kesombongan. Penting untuk dibedakan antara kepercayaan diri dengan kesombongan. Arogan adalah ketika seseorang menampilkan sesuatu dengan bangga dan penuh kesombongan, sementara kepercayaan diri penuh dengan kerendahan hati dan rasa hormat, sehingga orang lain juga menilai kita sebagai orang yang baik.(*)

Berita Foto

MEMBaNGUN KEPERCaYaaN DIRI Untuk Meraih Sukses

ebanyakan orang menilai bahwa kesuksesan adalah milik orang-orang yang ber-IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan memilih spesialisasi yang paling terkenal. Penilaian ini memang tidak sepenuhnya salah, tetapi kita juga harus melihat fenomena yang lebih luas, bahwa tidak sedikit orang-orang sukses yang tidak

mengenyam pendidikan tinggi. Dengan kata lain, IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan spesialisasi yang terkenal hanyalah bagian dari penunjang kesuksesan. Di luar kemampuan itu, ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam memprediksi kesuksesan seseorang. Memang, meraih kesuksesan jelas bukanlah perkara mudah.

Kunjungi POJOK laKTaSI PJB : Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, diselasela kunjungannya ke PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) menyempatkan diri melihat Pojok Laktasi PJB, didampingi Sekretaris Perusahaan, Hari Suharso, Senior Manajer Umum, Deddy Junaidi dan senior Manajer Humas & CSR, Muhammad Munir. Walikota terkesan ruangan yang disediakan khusus bagi karyawati yang sedang menyusui yang terlihat bersih dan rapi, dilengkapi dengan box bayi, sofa dan lemari pendingin. Dengan adanya ruang laktasi, karyawati yang memiliki bayi tetap mempunyai kesempatan memberikan ASI berkualitas bagi putra-putrinya. (*)

54

Info PJB

edisi 76, Mei 2012

Menuju Perusahaan Kelas Dunia

55

Info

Mutasi Jabatan
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Sugeng Dwy Koesno Slamet Munarrom Sukrisno Sukristiono Johanes Mida Fauzan Agus Mei Susanto Sulton NaMa Bulan Pebruari 2012 7494002JA 7094060JA 7093026JA 6993230JA 7393193JA 7294074JA 6893228JA 7394083JA 7294065JA 7394118JA 6993243JA 6893202JA 7193010JA 7393167JA 6585031JA 6594341K3 6181099K3 7503018JA 7603027JA 5677130K3 6182267K3 7292129K3 7703004JA 7703006JA 7603019JA 6182030JA 6893179Z 5781010K3 Assistant Operator Common Unit PLTU A UP Paiton Assistant Officer Pengadaan & Kontrak Bisnis UP Paiton Supervisor Produksi Main Unit PLTU D UP Paiton Assistant Operator Main Unit PLTU D UP Paiton Assistant Operator Main Unit PLTU B UP Paiton Assistant Operator Main Unit PLTU B UP Paiton Assistant Operator Common Unit PLTU C UP Paiton Assistant Operator Main Unit PLTU D UP Paiton Assistant Operator Main Unit PLTU A UP Paiton Assistant Operator Common Unit PLTU D UP Paiton Supervisor Produksi Common Unit PLTU D UP Paiton Supervisor Produksi Common Unit PLTU B UP Paiton Supervisor Produksi Common Unit PLTU A UP Paiton Supervisor Produksi Common Unit PLTU C UP Paiton Manajer Pemeliharaan UBJOM Rembang Manajer Pemeliharaan UP Muara Tawar Manajer kepatuhan UP Muara Tawar Manajer Engineering UP Muara Tawar Supervisor Senior Rendal Har PLTGU Blok I UP Muara Karang Manajer Teknik UPHB Assistant Officer Pengadaan dan Kontrak Bisnis UP Cirata Supervisor Senior Outage Management UP Muara Karang Manajer Kinerja Pembangkitan (Pjs) Manajer Pelatihan (Pjs) Manajer Pemeliharaan (Pjs) UBJOM Pacitan Senior Manajer Administrasi SDM (Pjs) Senior Manajer Bidang Humas & CSR (Pjs) GM UBJOM PLTU Indramayu (Pjs) Assistant Operator Main Unit PLTU A UP Paiton Assistant Officer Inventory Control & Kataloger UP Paiton Supervisor Senior Produksi PLTU D UP Paiton Supervisor Produksi Main Unit PLTU A UP Paiton Supervisor Produksi Main Unit PLTU B UP Paiton Supervisor Produksi Unit PLTU A UP Paiton Supervisor Produksi Common Unit PLTU D UP Paiton Assistant Operator Main Unit PLTU B UP Paiton Assistent Operator Main Unit PLTU B UP Paiton Assistant Operator main Unit PLTU B UP Paiton Supervisor Common Unit PLTU B UP Paiton Supervisor Produksi Common Unit PLTU C UP Paiton Supervisor Produksi Main Unit PLTU D UP Paiton Supervisor Produksi Main Unit PLTU C UP Paiton Manajer Teknik UPHT Manajer Kepatuhan UP Muara Tawar Manajer Pemeliharaan UP Muara Tawar Manajer Teknik UPHB Manajer Engineering UP Muara Tawar Senior Engineer II Mesin UPHB Officer Pengadaan dan Kontrak Bisnis UP Cirata Senior Engineer II Pemeliharaan UP Muara Karang Manajer Kinerja Pembangkitan Manajer Pelatihan Manajer Pemeliharaan UBJOM Pacitan Senior Manajer Administrasi SDM Senior Manajer Bidang Humas & CSR GM UBJOM PLTU Indramayu NID JaBaTaN laMa JaBaTaN BaRU

10. Achmad Safiin 11. Nuriyono 12. Muhammad Mursid 13. Basuki Rohmat 14. M. Ali Syaifuddin 15. Nur Hidayat 16. Bambang Sulaksono 17. Keco Karsai 18. Henry Pariaman 19. Hendrie Bastian 20. Priyadi 21. Dedi Juardi 22. Riyu Rindani Riandini 23. Barid Anna Sophia 24. Rudi Jauhar Musyafa 25. Junaidi Abdi 26. Ustria Pamudji 27. Muhammad Munir 28. Bambang Suyoto Bulan Maret 2012 1. 2. 3. Rochmat Akhmad Imanuddin Achmat Arief Basuki

5882087JA 6283102JA 7394013JA

Enginer Listrik PLTA Tulungagung UP Brantas Supervisor Senior Sarana UP Paiton Assistant Engineer Pemeliharaan Corrective Listrik UP Paiton

Engineer Kontrol & Instrumen PLTA Wlingi UP Brantas Analyst SDM UP Paiton Supervisor Pemeliharaan Corrective Listrik UP Paiton

Karyawan Purna tugas


NO. NaMa Bulan April 2012 1. Rodjak 2. Uhid Wahyudin 3. Mudjiharto 4. Darmawan Bulan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 56 Mei 2012 Sujoto Suliyanto Suprijono Sarijono Didik Nurhadi Imam Suroso Trimurti Ekho Sukiono Sutarno Info PJB
n

NID 5680044K3 5681429K3 5675150J 5678034J

UNIT KERJa Unit Pembangkitan Muara Tawar Unit Pembangkitan Cirata Unit Pembangkitan Brantas Kantor Pusat

5675009J 5677178JA 5693261JA 5680047J 5680039J 5676139K3 5684010JA 5684715K3 edisi 76, Mei 2012

Kantor Pusat Kantor Pusat Unit Pembangkitan Brantas Unit Pembangkitan Gresik Kantor Pusat Unit Pembangkitan Muara Karang Pegawai PT PLN (Persero) Kantor Pusat Tugas Karya di PT PJB/PJBS Unit Pembangkitan Cirata Menuju Perusahaan Kelas Dunia 57

You might also like