You are on page 1of 18

LAPORAN TUTORIAL BLOK 15 SKENARIO B

Grup 12
Tutor : dr. Dwi Handayani
Didi Kurniawan Tasya Beby Tiara Arini Dwi Yulian Dita Nelly Nevira Gieza Ferrani Anggun Permata Sari Arzi Larga Guhpta Putri Natasia Kinsky M. Komarul Hakim Previnder Singh Zarrif Fahim Dhatchaayiny Chelvam 04101401006 04101401017 04101401025 04101401026 0410140103 4 04101401037 04101401038 04101401064 04101401069 04101401133 04101401134 04101401135

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario B blok 15 sebagai tugas kompetensi kelompok. Shalawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang. Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada : 1. Allah SWT. 2. Kedua orang tua yang memberi dukungan materil maupun spiritual. 3. Dr. Dwi handayani selaku tutor. 4. Teman-teman sejawat dan seperjuangan. 5. Semua pihak yang membantu penulis. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat tidak hanya untuk penulis tetapi juga untuk orang lain dalam perkembangan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.

Palembang,

Januari 2013

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Blok Psikiatri adalah blok 15 pada semester 5 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang. Penulis memaparkan kasus yang diberikan mengenai Tn. Abu, 30 tahun, petani, dibawa k UGD RS Ernaldi Bahar karena

meresahkan keluarga dan pernah mencoba untuk bunuh diri (tentamen suicidum).
1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini, yaitu : 1. 2. 3. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari skenario ini.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Data Praktikum Tutorial 2 Tutor Moderator Notulis Sekretaris Waktu : dr. Dwi Handayani : Didi Kurniawan : Previnder Singh : Anggun Permata Sari : Senin, 7 Januari 2013 Rabu, 9 Januari 2013 Peraturan tutorial : 1. Alat komunikasi dinonaktifkan. 2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu dan apabila telah dipersilahkan oleh moderator. 3. Tidak diperkenankan meninggalkan ruangan selama proses tutorial berlangsung.

4. Tidak diperbolehkan makan dan minum.

2.2 Skenario B Blok 16 tahun 2012/2013 Tn. Abu, 30 tahun, petani, dibawa k UGD RS Ernaldi Bahar karena meresahkan keluarga dan pernah mencoba untuk bunuh diri (tentamen suicidum). Tn. Abu sering sedih, kadang menangis tanpa sebab. Keluarganya menyatakan bahwa mulai terdapat perubahan perilaku sejak 3 tahun yang lalu, ditandai dengan secara berangsur-angsur menarik diri dari pergaulan dan lebih suka mengurung diri di dalam kamar sepanjang hari. Satu tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang yang mengobrol dan kadang mengomentari dirinya, padahal orangnya tidak ada. Kemudian suara ini makin mengganggu dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu dan dia tak kuasa untuk menolaknya. Seminggu yang lalu suara tersebut memaksanya untuk melukai dirinya sendiri. Kepribadian premorbid mengarah ke skizoid dan pada umur 20 tahun menjadi makin nyata, makin mengisolasi diri dan tak ada interakdi sosial sama sekali. Dalam 1 tahun

terakhir kemunduran makin hebat, kurang bisa mengurus diri dan tak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicaranya terbatas, kalimat yang diucapkan kacau dan sukar dimengerti. Menurut keluarga tak ada stressor yang memicu perubahan perilaku ini. Pada autoanamnesis tampak pasien terlihat diam dan tak banyak bergerak, kadang menangis, dan sulit untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah dua kata saja, taj begitu jelas, dan kadang menolak untuk bicara sama sekali. Tanda-tanda autisme jelas terlihat dan tak ada gejala ambivalensi pada saat pemeriksaan. Informasi Tambahan Terdapat riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat skizofrenia dalam keluarga da taraf kecerdasan normal, tak ada stresor dalam 1 tahun terakhir. GAF scale sekitar 20-11 saat pemeriksaan (saat ada upaya bunuh diri menurun sampai 10-0). Pemeriksaan fisik tak ada kelainan

2.3 Klarifikasi Istilah a. Tentamen suicidium b. Premorbid c.

d.

e.

f. g. h.

i. j.

: suatu tindakan untuk mencoba membunuh diri : kepribadian yang khas,tetapi belum tentu,kurungan, agak malu-malu\ Skizoid : gangguan kepribadian berupa pelepasan diri dari lingkungan sosial yang ditandai dengan ekspresi emosi yang tidak terbatas Ambivalensi : adanya sikap emosi ide ataupun harapan yang bertentangan terhadap 1 objek yang sama secara bersamaan GAF scale : Global Assesment of Functioning yang merupakan sesuatu scala numerik yang digunakan untuk menentukan fungsi dari sosial, psikologi, dan okupasi pada orang dewasa Stresor : stimulus/ peristiwa yang menimbulkan respon stres pada organism Autisme : bahan pikiran yang berasal dari dalam diri sendiri hingga orang tersebut mempunyai dunianya sendiri Skizofrenia : gangguan kejiwaan yang mempengaruhi fungsi otak,fungsi normal kognitif, emosional dan tingkah laku Interaksi sosial : hubungan timbal balik antara individu dengan kelompok atau sebaliknya Mendengar suara padahal : halusinasi pendengaran, tanda mayor skizofrenia, orangnya tidak ada berupa halusinasi yang berkomentar terus-menerus terhadap perilaku pasien

2.4 Identifikasi Masalah a. Tn. Abu, 30 tahun, petani datang ke RS Ernaldi Bahar dengan keluhan pernah mencoba bunuh diri dan meresahkan keluarganya serta sering sedih, dan menangis tanpa sebab. b. Keluarganya menyatakan mulai terdapat perubahan perilaku sejak 3 tahun yang lau ditandai dengan secara berangsur-angsur menarik diri dari pergaulan dan mengurung diri dalam kamar sepanjang hari c. Satu tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang yang mengobrol dan kadang mengomentari dirinya, padahal orangnya tidak ada. Kemudian suara ini makin mengganggu dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu dan dia tak kuasa untuk menolaknya. Seminggu yang lalu suara tersebut memaksanya untuk melukai dirinya sendiri d. Kepribadian premorbid mengarah ke skizoid dan pada umur 20 tahun menjadi makin nyata, makin mengisolasi diri dan tak ada interakdi sosial sama sekali e. Dalam 1 tahun terakhir kemunduran makin hebat, kurang bisa mengurus diri dan tak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicaranya terbatas, kalimat yang diucapkan kacau dan sukar dimengerti. f. Pada autoanamnesis tampak pasien terlihat: - diam dan tak banyak bergerak - kadang menangis - sulit untuk menjawab pertanyaan - jawaban hanya sepatah dua kata saja, tak begitu jelas - kadang menolak untuk bicara sama sekali - tanda autisme tampak terlihat - tidak ada gejala ambivalensi - menurut keluarga tidak ada stresor g. Informasi Tambahan Terdapat riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat skizofrenia dalam keluarga da taraf kecerdasan normal, tak ada stresor dalam 1 tahun terakhir. GAF scale sekitar 20-11 saat pemeriksaan (saat ada upaya bunuh diri menurun sampai 10-0).

2.5 Analisis Masalah 1. Apa saja faktor-faktor yang bisa membuat seseorang terpacu untuk bunuh diri? Bunuh diri dalam kasus Tn. Abu dapat disebabkan oleh halusinasi auditorik yang mengganggu, mungkin cara Tn. Abu untuk menghilangkan halusinasi ini yaitu dengan cara bunuh diri, yang merupakan salah satu manifestasi dari pertahanan imatur schizofrenik. Mencoba bunuh diri ini dapat juga diakibatkan oleh command halusinasion, yang memerintahkan Tn. Abu

untuk bunuh diri. Faktor anatomis berupa pelebaran ventrikel otak, sehingga area yang melebar tersebut diisi dengan caira cerebrospinal dan dapat mengganggu perkembangan otak, akibatnya terjadi gangguan terhadap pola pikir Tn. Abu yang mendorongnya untuk mencoba bunuh diri. Jawab : dita,kokom,anggun,putri 2. Bagaimana hubungan usia,jenis kelamin, pekerjaan dan keluhan yang dialami? 75% penderita skizofrenia sudah mulai memperlihatkan gejala nya sejak usia 16-25 tahun pada pria, dan gejala pada wanita muncul diusia 25-30 tahun. Menurut beberapa penelitian, hal itu disebabkan oleh faktor hormon yaitu estrogen yang bersifat antidopaminergik, ini juga bisa mempengaruhi beratnya gejala pada pria lebih besar dari wanita. Dalam kasus ini masalah pekerjaan dan pengaruh sosial ekonomi dapat menjadi faktor pencetus yang mengakibatkan depresi. Jawab: tasya, gieza, zarif,previnder 3. Apa makna Tn. Abu sering menangis tanpa sebab pada kasus ini? Jawab:didi,arga,arini,dutch 4. Bagaimana mekanisme perubahan perilaku 3 tahun yang lalu pada kasus ini? 3 tahun yang lalu Tn. Abu berangsur-angsur menarik diri dari pergaulan dan lebih suka mengurung diri dikamar, gejala ini merupakan salah satu manifestasi dari fase prodormal berupa autisme yang sedang dialami Tn. Abu. Menurut Teori Adolf Meyer, autisme pada penderita skizofrenia dapat disebabkan oleh maladaptasi yang mengakibatkan disorganisasi kepribadian. Menarik diri dari lingkungan merupakan salah satu negative symptom yang disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem neurotransmitter, terutama regulasi dopamin yang mengakibatkan terjadinya aktivitas hypodopaminergik pada sistem mesokortikal. Jawab:arini,putri,gieza,arga 5. Apa makna dan mekanisme dari gejala 1 tahun yang lalu yang dialami Tn. Abu? Satu tahun yang lalu Tn. Abu mulai menimbulkan gejala: - Kurang bisa mengurus diri - Tak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari Gejala-gejala diatas merupakan manifestasi dari negative symptoms, yaitu hilangnya inisiatif untuk melakukan sesuatu, termasuk mengurus diri. Ini mungkin dapat disebabkan oleh abnormalitas pada sistem neurotransmitter, terutama regulasi dopamin, yaitu aktivitas

hypodopaminergik pada sistem mesocortical yang mempengaruhi negative symptoms pada kasus schizophrenia. Selain itu, abnormalitas secara anatomis berupa pelebaran ventrikel dan pengisian area yang melebar tersebut dengan carian cerebrospinal dapat mengakibatkan gangguan perkembangan otak, sehingga dapat bermanifestasi menjadi gangguan dalam mengerjakan pekerjaan seharihari. Bicara terbatas Kalimat yang diucapkan kacau dan sukar dimengerti Bicara terbatas dan kalimat yang diucapkan kacau dan sukar dimengerti dapat disebabkan oleh defisit kognitif pada penyakit skizofrenia yang dialami Tn. Abu, sehingga ia mengalami keterbatasan dalam mengungkapkan pikiran secara verbal, miskin kosa kata, dan mengakibatkan bicara menjadi terbatas. Gejala-gejala ini juga dapat disebabkan oleh gangguan asosiasi yang mengakibatkan inkoherensi sehingga kalimat yang diucapkan kacau dan sulit dimengerti. Distorsi pikiran dan perkembangan otak yang kemungkinan didapat secara genetik juga dapat mempengaruhi persepsi dan olah bahasa Tn, Abu.

Jawab:tasya,dita,kokom,didi 6. Bagaimana klasifikasi daripada halusinasi? Klasifikasi halusinasi sebagai berikut : 1. Halusinasi dengar (akustik, auditorik), pasien itu mendengar suara yang membicarakan, mengejek, menertawakan, atau mengancam padahal tidak ada suara di sekitarnya. Halusinasi auditori (juga dikenal sebagai Paracusia), terutama dari satu atau lebih suara berbicara, terutama dikaitkan dengan gangguan psikotik seperti skizofrenia atau mania, terus makna khusus dalam mendiagnosis kondisi ini, meskipun banyak orang tidak menderita penyakit mental diagnosa kadang-kadang mendengar suara juga. Halusinasi pendengaran non-organik asal yang paling sering bertemu dengan dalam skizofrenia paranoid. Rekan visual mereka dalam penyakit yang non-perasaan berbasis realitas menjadi melihat atau menatap.

Jenis lain dari halusinasi pendengaran termasuk sindrom kepala meledak dan sindrom telinga musik, dan kelumpuhan dapat terjadi selama tidur. Pada yang terakhir, orang akan mendengar musik bermain di pikiran mereka, biasanya lagu-lagu mereka yang akrab dengan. Laporan terbaru juga menyebutkan bahwa ini juga mungkin untuk mendapatkan halusinasi musik dari mendengarkan musik untuk waktu yang lama. Hal ini dapat disebabkan oleh: lesi pada batang otak (yang sering dihasilkan dari stroke), juga, tumor, ensefalitis, atau abses. Alasan lain termasuk gangguan pendengaran dan aktivitas epilepsi. Halusinasi pendengaran juga merupakan hasil dari mencoba bangun-inisiasi mimpi jernih. 2. Halusinasi lihat (visual), pasien itu melihat pemandangan orang, binatang atau sesuatu yang tidak ada. Modalitas yang paling umum disebut ketika orang berbicara tentang halusinasi. Ini termasuk fenomena melihat hal-hal yang tidak ada atau persepsi visual yang tidak berdamai dengan realitas konsensus. Ada banyak penyebab yang berbeda, yang telah diklasifikasikan sebagai psychophysiologic (gangguan struktur otak), psychobiochemical (gangguan neurotransmiter), dan psikologis (misalnya pengalaman bermakna kesadaran). Banyak gangguan dapat melibatkan halusinasi visual, mulai dari gangguan psikotik dengan demensia untuk migrain, namun mengalami halusinasi visual tidak dengan sendirinya berarti ada gangguan tentu. Halusinasi visual yang berhubungan dengan perintah dos organik otak dan penyakit terkait narkoba dan alkohol. 3. Halusinasi bau / hirup (olfaktori). Halusinasi ini jarang di dapatkan. Pasien yang mengalami mengatakan mencium bau-bauan seperti bau bunga, bau kemenyan, bau mayat, yang tidak ada sumbernya. Phantosmia adalah fenomena berbau bau yang tidak benar-benar hadir. Bau yang paling umum adalah bau yang tidak menyenangkan seperti daging busuk, muntah, urin, kotoran, asap, atau orang lain.

Phantosmia sering hasil dari kerusakan pada jaringan saraf dalam sistem penciuman. Kerusakan dapat disebabkan oleh infeksi virus, tumor otak, trauma, operasi, dan mungkin terkena racun atau obat-obatan. Phantosmia juga dapat disebabkan oleh epilepsi mempengaruhi korteks penciuman dan juga diduga mungkin memiliki asal-usul kejiwaan. Phantosmia berbeda dari parosmia, di mana bau sebenarnya hadir, namun dirasakan berbeda dari bau biasa. Halusinasi penciuman juga telah dilaporkan pada migrain, walaupun frekuensi halusinasi tersebut tidak jelas. 4. Halusinasi kecap (gustatorik). Biasanya terjadi bersamaan dengan halusinasi bau / hirup. Pasien itu merasa (mengecap) suatu rasa di mulutnya Jenis halusinasi biasanya berfokus pada makanan dan umum kepada individu menyajikan persepsi persecutory bersama dengan pengalaman aura epilepsi. 5. Halusinasi singgungan (taktil, kinaestatik). Individu yang bersangkutan merasa ada seseorang yang meraba atau memukul. Bila rabaab ini merupakan rangsangan seksual halusinasi ini disebut halusinasi heptik. Jenis lain dari halusinasi menciptakan sensasi taktil input sensorik, simulasi berbagai jenis tekanan pada kulit atau organ lain. Jenis halusinasi yang sering dikaitkan dengan penggunaan narkoba, seperti seseorang yang merasa bug merangkak pada mereka (dikenal sebagai formication) setelah periode lama kokain atau menggunakan amfetamin. 6. Sensasi somatik Umum Umum Sensasi somatik yang bersifat halusinasi yang dialami ketika seseorang merasa bahwa tubuhnya sedang dimutilasi yakni memutar, robek, atau disembowelled. Kasus yang dilaporkan lainnya adalah invasi oleh hewan dalam organ internal seseorang seperti ular di perut atau katak dalam rektum.

Jawab:anggun,zarif,dutch,previnder 7. Apa interpretasi dari kepribadian premobid yang mengarah ke skizoid?

Kepribadian premorbid merupakan gejala yang dialami Tn. Abu sebelum sakit. Kepribadian premorbid yang mengarah ke skizoid dapat disebut juga premorbid tipikal, apabila kepribadian premorbid yang mengarah ke skizoid ini ditemukan pada usia yang lebih muda, maka ini dapat memperburuk prognosisnya. Biasanya gejala premorbid diikuti oleh gejala prodormal dengan fase akut. Jawab: anggun,dutch,arga,didi 8. Mengapa pada umur 20 th gejala tampak lebih nyata? Jawab:arini,dita,zarif,dutch 9. Apa makna dan mekanisme dari gejala-gejala berikut :

Apus aja nggun analisis ini, jawabannya digabungin aja sama analisis yang pertanyaannya sama
a. Kurang bisa mengurus diri Jawab:gieza,arga,didi,putri b. Tidak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari Jawab:arini,dutch,previnder,kokom c. Bicara terbatas Jawab:tasya,dita,zarif,anggun d. Kalimat yang dibicarakan kacau dan sukar dimengerti Jawab: anggun,tasya,kokom,previnder Bicara terbatas dan kalimat yang diucapkan kacau dan sukar dimengerti dapat disebabkan oleh defisit kognitif pada penyakit skizofrenia yang dialami Tn. Abu, sehingga ia mengalami keterbatasan dalam mengungkapkan pikiran secara verbal, miskin kosa kata, dan mengakibatkan bicara menjadi terbatas. Gejala-gejala ini juga dapat disebabkan oleh gangguan asosiasi yang mengakibatkan inkoherensi sehingga kalimat yang diucapkan kacau dan sulit dimengerti. Distorsi pikiran dan perkembangan otak yang kemungkinan didapat secara genetik juga dapat mempengaruhi persepsi dan olah bahasa Tn, Abu. 10. Bagaimana interpretasi dan mekanisme daripada hasil autoanamnesis? Jawab: arini,putri,gieza,arga 11. Apa hubungan ada dan tidak adanya stresor dengan keluhan yang dialami? Stressor sebenarnya dapat membantu tatalaksana kasus skizofrenia, karena dengan menghilangkan stresor, gejala-gejala skizofrenia juga dapat dihilangkan, dengan tidak adanya stressor dapat mempersulit tatalaksana dan memperburuk prognosis Jawab: tasya, gieza, zarif,previnder

12. Bagaimana interpretasi dan mekanisme informasi tambahan ? Jawab: arini,zarif,kokom,gieza 13. Bagaimana perkembangan kepribadian sesuai dengan kasus ini? Jawab:anggun,dutch,arga,didi 14. Bagaimana klasifikasi skizofrenia? Jawab:dita,putri,zarif,kokom 15. Apa Diagnosis Banding? Diagnosis Banding Skizofrenia 1. Organic disorder: Drug induced psychosis Temporal lobe epilepsy Encephalitis Alcoholic hallucination Dementia Derilium yang disebabkan oleh : infeksi, gangguan metabolik, penyakit neurologis, dan penyakit endokrin. Cerebral syphilis 2. Psychiatric condition: Mania Psychotic depresion, dapat berupa post traumatic stress disorder Beberapa gangguan kepribadian (autisme, ADHD) Panic disorder Jawab:gieza,tasya,anggun,dutch 16. Apa Working Diagnosis dan Penegakan Diagnosis nya? Penegakan diagnosis dengan multiaksial: o Axis 1 : F. 25 Gangguan Skizoafektif o Axis 2 : F. 60.1 Gangguan Kepribadian Skizoid o Axis 3 : Tidak ditemukan o Axis 4 : Tidak ditemukan o Axis 5 : GAF score Saat dalam keadaan mencoba bunuh diri : 10-01 Saat tidak dalam keadaan mencoba bunuh diri : 20-11 WD : Tn. Abu, 30 tahun mengalami gangguan skizoafektif, dengan gangguan kepribadian skizoid dan GAF score saat tidak mencoba bunuh diri 20-11. Jawab:arini,didi,zarif,previnder 17. Bagaimana Epidemiologi nya? Jawab: anggun,dutch,arga,didi 18. Apa etiologi dan faktor resiko nya? Jawab: dita,kokom,dutch,gieza 19. Apa gejala nya?

Jawab: anggun,dutch,arga,didi 20. Bagaimana perjalanan penyakitnya?


Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal, fase aktif dan fase residual.Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu, bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas. Makin cepat fase prodormal ditemukan makin buruk prognosis penyakitnya. Gejala tersebut meliputi : hendaya fungsi pekerjaan, fungsi sosial, fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri. Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman, mereka akan mengatakan telah terjadi perubahan perilaku. Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya. Pada fase aktif gejala positif / psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik (tidak ditemukan dalam kasus ini), inkoherensi (dalam kasus ini bermanifestasi sebagai bicara dengan kalimat yang sulit dimengerti dan kacau), waham, halusinasi (terutama halusinasi auditorik dan halusinasi perintah) disertai gangguan afek. Hampir semua individu datang berobat pada fase ini, bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan. Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif / psikotiknya sudah berkurang. Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas, pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan, mengurutkan peristiwa, kewaspadaan dan eksekutif (atensi, konsentrasi, hubungan sosial)

Selain fase diatas, perjalanan penyakit dapat disebabkan oleh abnormalitas secara : 1. Anatomis Abnormalitas ini dapat diperiksa dengan neuroimaging, dapat ditemukan pembesaran ventrikel, penurunan volume otak di area medial temporal dan perubahan di hippocampus. Pemeriksaan MRI dapat menunjukkan abnormalitas pada jaringan neocortical dan area limbik dan saluran penghubung white matter. Perubahan pada area prefrontal berhubungan dengan peningkatan beratnya gejala psychotic. 2. Sistem neurotransmitter Abnormalitas pada sistem dopaminergik diperkirakan ada pada penderita skizofrenia, abnormalitas ini dapat berupa aktivitas hypodopaminergik pada sistem mesocortical yang bermanifestasi sebagai negative symptoms, sedangkan aktivitas hyperdopaminergik pada sistem mesolimbik bermanifestasi sebagai positive symptoms.

Sistem neurotransmitter lain yaitu norepinephrine, serotonin dan GABA juga mungkin terlibat. Pada beberapa penelitian terlihat keterlibatan reseptor antagonis glutamat NMDA yang dapat menyebabkan gejala psikotik pada subjek yang sehat. 3. Inflamasi dan fungsi imun Fungsi sistem imun terganggu pada penderita skizorenia. Overaktivasi sistem imun dapat menyebabkan overekspresi dari stiokin inflamasi dan alterasi pada struktur dan fungsi otak. Peningkatan proinflammatory sitokin dapat mengaktivasi jalur kynurenine yang menyebabkan triptophan dimetabolisme menjadi kynurenic dan quidinic acids yang meregulasi aktivitas reseptor NMDA dan terlibat dalam regulasi dopamin, sehingga bila terjadi gangguan pada jalur ini secara otomatis akan terjadi gangguan dalam regulasi dopamin yang bermanifestasi terhadap berbagai perubahan perilaku pada penyakit skizofrenia. Resistensi insulin dan gangguan metabolik sering terjadi pada populasi skizofrenik yang berhubungan dengan inflamasi. Jawab:tasya,arini,didi,dutch 21. Bagaimana terapi nya? 1. Rujuk ke Rumah Sakit Jiwa 2. Somatic treatment atau terapi biologis o Farmakoterapi - First line : newer atypical antipsychotic, contohnya Resperidone / Olanzapine, tapi Haloperidol masih digunakan Efek samping utama adalah turunnya berat badan, efek samping lain berupa gejala ekstrapiramidal yang tidak seberat obat lain. - Depot formulation dipertimbangkan untuk pasien setelah episode akut atau jika tidak ada kemajuan dengan pengobatan - Bezodiazepin, sedikit lebih berperan dari rapid tranquilisation, biasanya digunakan untuk pasien yang agresif, tidak kooperatif, dan dapat membahayakan dirinya dan orang lain. o Pengobatan lain o Terapi biologis lain o ECT, merupakan pilihan terakhir 3. Terapi psikososial o Social skills training o Family-oriented therapies o Assertive community treatment (ACT) o Group therapy o Cognitive behavioural therapy

o o

Individual psychotherapy Vacational therapy

Pada kasus Tn. Abu dengan keadaan yang sudah membahayakan dirinya dan meresahkan keluarganya dapat diberikan Benzodiazepin, diberikan terapi psikososial berupa edukasi pada keluarga pasien untuk mendukung pasien dan terapi psikososial lain, serta rujuk ke Rumah Sakit Jiwa. Jawab:putri,dita,previnder,kokom 22. Apa komplikasi nya? Jawab:anggun,gieza,zarif,arga 23. Apa Prognosis nya? Jawab: dita,kokom,dutch,gieza Malam. Karena terdapat gejala berupa kurangnya inisiatif, halusinasi yang menetap hingga lebih dari 1 tahun, ada riwayat skizofrenia dalam keluarga, onset pada usia muda, tidak ada faktor pencetus, terdapat negative symptoms yang menunjukkan penyakit kronis, terdapat perilaku autisme dan penarikan diri dari lingkungan sosial. 24. Apa KDU nya? Jawab: arini,didi,zarif,previnder 2.6 Hipotesis Tn. Abu, 30 tahun, petani mencoba membunuh diri dan meresahkan keluarga karena menderita skizofrenia LI: Skizoprenia (arini,dita,arga,kokom) Perkembangan kepribadian(putri,zarif,previnder,dutch) Halusinasi dan klasifikasinya(anggun,gieza,tasya,didi) Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) pasca indera tanpa adanyarangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system penginderaan di mana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh / baik.

Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi. Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara-suara yang bising atau mendengung, tapi yang paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang agak sempurna. Biasanya kalimat tadi membicarakan mengenai keadaan pasien sedih atau yang dialamatkan pada pasien itu. Akibatnya pasien bisa bertengkar atau bicara dengan suara halusinasi itu. Bisa pula pasien

terlihat seperti bersikap dalam mendengar atau bicara keras-keras seperti bila ia menjawab pertanyaan seseorang atau bibirnya bergerak-gerak. Kadang-kadang pasien menganggap halusinasi datang dari setiap tubuh atau diluar tubuhnya. Halusinasi ini kadang-kadang menyenangkan misalnya bersifat tiduran, ancaman dan lain-lain.

Menurut May Durant Thomas (1991) halusinasi secara umum dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa seperti: Skizoprenia, Depresi, Delirium dan kondisi yang berhubungan dengan penggunaan alkohol dan substansi lingkungan. Berdasarkan hasil pengkajian pada pasien dirumah sakit jiwa ditemukan 85% pasien dengan kasus halusinasi. Sehingga penulis merasa tertarik untuk menulis kasus tersebut dengan pemberian Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi.

Klasifikasi halusinasi sebagai berikut : 6. Halusinasi dengar (akustik, auditorik), pasien itu mendengar suara yang membicarakan, mengejek, menertawakan, atau mengancam padahal tidak ada suara di sekitarnya. Halusinasi auditori (juga dikenal sebagai Paracusia), terutama dari satu atau lebih suara berbicara, terutama dikaitkan dengan gangguan psikotik seperti skizofrenia atau mania, terus makna khusus dalam mendiagnosis kondisi ini, meskipun banyak orang tidak menderita penyakit mental diagnosa kadang-kadang mendengar suara juga. Halusinasi pendengaran non-organik asal yang paling sering bertemu dengan dalam skizofrenia paranoid. Rekan visual mereka dalam penyakit yang non-perasaan berbasis realitas menjadi melihat atau menatap. Jenis lain dari halusinasi pendengaran termasuk sindrom kepala meledak dan sindrom telinga musik, dan kelumpuhan dapat terjadi selama tidur. Pada yang terakhir, orang akan mendengar musik bermain di pikiran mereka, biasanya lagu-lagu mereka yang akrab dengan. Laporan terbaru juga menyebutkan bahwa ini juga mungkin untuk mendapatkan halusinasi musik dari mendengarkan musik untuk waktu yang lama. Hal ini dapat disebabkan oleh: lesi pada batang otak (yang sering dihasilkan dari stroke), juga, tumor, ensefalitis, atau abses.

Alasan lain termasuk gangguan pendengaran dan aktivitas epilepsi. Halusinasi pendengaran juga merupakan hasil dari mencoba bangun-inisiasi mimpi jernih. 7. Halusinasi lihat (visual), pasien itu melihat pemandangan orang, binatang atau sesuatu yang tidak ada. Modalitas yang paling umum disebut ketika orang berbicara tentang halusinasi. Ini termasuk fenomena melihat hal-hal yang tidak ada atau persepsi visual yang tidak berdamai dengan realitas konsensus. Ada banyak penyebab yang berbeda, yang telah diklasifikasikan sebagai psychophysiologic (gangguan struktur otak), psychobiochemical (gangguan neurotransmiter), dan psikologis (misalnya pengalaman bermakna kesadaran). Banyak gangguan dapat melibatkan halusinasi visual, mulai dari gangguan psikotik dengan demensia untuk migrain, namun mengalami halusinasi visual tidak dengan sendirinya berarti ada gangguan tentu. Halusinasi visual yang berhubungan dengan perintah dos organik otak dan penyakit terkait narkoba dan alkohol. 8. Halusinasi bau / hirup (olfaktori). Halusinasi ini jarang di dapatkan. Pasien yang mengalami mengatakan mencium bau-bauan seperti bau bunga, bau kemenyan, bau mayat, yang tidak ada sumbernya. Phantosmia adalah fenomena berbau bau yang tidak benar-benar hadir. Bau yang paling umum adalah bau yang tidak menyenangkan seperti daging busuk, muntah, urin, kotoran, asap, atau orang lain. Phantosmia sering hasil dari kerusakan pada jaringan saraf dalam sistem penciuman. Kerusakan dapat disebabkan oleh infeksi virus, tumor otak, trauma, operasi, dan mungkin terkena racun atau obat-obatan. Phantosmia juga dapat disebabkan oleh epilepsi mempengaruhi korteks penciuman dan juga diduga mungkin memiliki asal-usul kejiwaan. Phantosmia berbeda dari parosmia, di mana bau sebenarnya hadir, namun dirasakan berbeda dari bau biasa.

Halusinasi penciuman juga telah dilaporkan pada migrain, walaupun frekuensi halusinasi tersebut tidak jelas. 9. Halusinasi kecap (gustatorik). Biasanya terjadi bersamaan dengan halusinasi bau / hirup. Pasien itu merasa (mengecap) suatu rasa di mulutnya Jenis halusinasi biasanya berfokus pada makanan dan umum kepada individu menyajikan persepsi persecutory bersama dengan pengalaman aura epilepsi. 10. Halusinasi singgungan (taktil, kinaestatik). Individu yang bersangkutan merasa ada seseorang yang meraba atau memukul. Bila rabaab ini merupakan rangsangan seksual halusinasi ini disebut halusinasi heptik. Jenis lain dari halusinasi menciptakan sensasi taktil input sensorik, simulasi berbagai jenis tekanan pada kulit atau organ lain. Jenis halusinasi yang sering dikaitkan dengan penggunaan narkoba, seperti seseorang yang merasa bug merangkak pada mereka (dikenal sebagai formication) setelah periode lama kokain atau menggunakan amfetamin. 6. Sensasi somatik Umum Umum Sensasi somatik yang bersifat halusinasi yang dialami ketika seseorang merasa bahwa tubuhnya sedang dimutilasi yakni memutar, robek, atau disembowelled. Kasus yang dilaporkan lainnya adalah invasi oleh hewan dalam organ internal seseorang seperti ular di perut atau katak dalam rektum. Perasaan umum bahwa seseorang adalah daging membusuk juga diklasifikasikan jenis halusinasi.

Maaf telat teman2,maaf juga pembagian analisis dan LI nya banyak..supaya teman2 lebih banyak baco dan ngebantu sekmej buat laporan..mohon kerja sama dan bantuannya Kirim LI paling lambat hari rabu jam 9 ya..:)...yg dk kirim namony idk ditulis di laporan..semoga kito dak maju pleno..amiiinnn...makasih

You might also like