You are on page 1of 8

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI

OLEH : MUHAMMAD HUSIN 2005 / 66350 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRONIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2008

A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa akan dapat : 1. Mengenal blok diagram rangkaian catu daya sebuah televisi. 2. Dapat menganalisa bentuk rangkaian catu daya pada pesawat penerima televisi. 3. Dapat melakukan pengukura tegangan pada masing-masing tingkat blok diagram televisi. 4. Menganalisa kerusakan yang sering terjadi pada bagian regulator pesawat penerima televisi. B. TEORI SINGKAT Catu daya adalah suatu rangkaian terpenting pada pesawat televisi, karena bagian ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian pesawat televisi. Supaya televisi dapat bekerja dengan baik maka catu daya harus dapat memberikan tegangan listrik yang stabil. Untuk itu maka rangkaian catu daya mempunyai bagian-bagian yang penting yaitu penyearah dan penstabil. Pada penerima televisi terdapat dua bagian catu daya untuk mencatu rangkaian,pertama didapatkan dari rangkaian catu daya utama yang diambil langsung dari sumber listrik PLN,dan kedua yang dihasilkan oleh rangkaian horizontal output yang juga menghasilkan sumber tegangan untuk mencatu tegangan pada beberapa blok rangkaian,selain tugas utama HF transformer ini menghasilkan tegangan tinggi untuk anoda. Menurut cara kerjanya catu daya yang dipakai pada pesawat televisi ada beberapa macam : 1. Catu daya dengan trafo penurun tegangan. 2. Catu daya dengan trafo tanpa penurun tegangan. 3. Catu daya Acematic (Switching Regulator) Regulator konvensional adalah system regulator yang menggunakan transformer inti besi sebagai penurun tegangan dengan blok diagram sebagai berikut :

Tegangan AC terlebih dahulu diturunkan sesuai dengan besar tegangan yang dibutuhkan rangkaian,kemudian disearahkan dan distabilkan. Pada system catu daya yang tanpa menggunakan trafo konvensional yang dikenal dengan regulator switching,tegangan AC terlebih dahulu dirubah menjadi tegangan DC kemudian disearahkan dan distabilkan. C. ALAT DAN BAHAN Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. TV trainer 1 set. 2. Toolset 1 set. 3. Multimeter 1 buah. 4. kawat penghubung secukupnya. D. LANGKAH KERJA DAN HASIL PRAKTIKUM Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan alam mlaksanakan praktikum ini adalah : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum. 2. Meneliti gambar skema rangkaian bagian catu daya pada televisi. 3. Mengamati Komponen yang terdapat pada bagian catu daya utama dan mencatat hasilnya dalam table. No. 1. 2. 3. 4. 5. NAMA KOMPONEN Dioda Penyearah Elco Transistor Zener Trafo KODE KOMPONEN VD504-506 C507 V512 VD519 T501 DATA KOMPONEN RM11C 150f/450Volt C1815 H2701 LQ5002

Fungsi komponen pada catu daya utama :

Dioda Penyearah yaitu untuk menyearahkan tegangan AC menjadi DC yang berasal dari PLN. Elco yaitu sebagi filter atau penyaring dari tegangan Dc yang telah disearahkan oleh dioda penyearah. Transistor yaitu sebagi switch atau penguat tegangan DC. Zener yaitu sebagai penstabil tegangan. Trafo yaitu untuk menguatkan kembali tegangan.

4. Amati komponen yang terdapat pada bagian catu daya kedua dan cata tabel pengamatannya.

No. 1. 2. 3. 4. 5.

NAMA KOMPONEN Trafo Konvensional Dioda Penyearah Elco Zener Transistor

KODE KOMPONEN T511 VD555 C56 VD56 V554

DATA KOMPONEN Txx0028 RV3V 22 f/250Volt HZ6C3 28C

Fungsi komponen pada catu daya kedua : Trafo Konvensional yaitu trafo untuk penurun tegangan. Dioda Penyearah yaitu untuk menyearahkan tegangan yang dihasilkan oleh trafo konvensional. Elco berfungsi sebagai penyaring tegang dari dioda penyearah. Zener berfungsi untuk menstabilkan tegangan setelah disaring. Transistor berfungsi untuk menguatkan kembali tegangan yang telah distabilkan tersebut. 5. Hidupkan televisi

6. Ukur tegangan input catu daya yang bersumber dari PLN ( AC 220 V )
7. Ukur tegangan output catu daya utama an catu daya kedua Catu daya pertama : TITIK PENGUKURAN TP 25 Catu daya kedua : TITIK PENGUKURAN TP 26 TP 27 TP 28 TP 29 TP 30 8. Matikan televisi. 9. Merapikan alat dan bahan dan mengembalikannya ke tempat semula. MENCATU UNTUK FILAMEN FLYBACK HOUT VERTIKAL AUDIO KETERANGAN 200 VAC 140 VAC 1 VAC 0,8 VAC 0,8 VAC MENCATU UNTUK CATU DAYA KEDUA KETERANGAN 700 VAC

E. EVALUASI 1. Catu daya adalah suatu rangkaian terpenting pada pesawat televisi, karena bagian ini berguna untuk merobah arus bolak balik menjadi searah agar rangkaian dapat bekerja dengan baik. 2. Cara kerja rangkaian catu daya televisi : Sistem regulasi catu daya pada televisi ada beberapa cara yaitu pertama dengan menggunakan tafo step down untuk kebutuhan regulasi sekundernya. Kedua tanpa menggunakan trafostep down, jadi jala-jala PLN 220 volt langsung disearahkan kemudian diregulasikan melalui rangkaian switching. Kedua sistem regulasi catu daya tersebut dapat dipergunakan pada rangkaian televisi yang penting tegangan yang dihasilkan harus stabil/ teregulasi. Berubah-ubahnya tegangan output yang disebabkan oleh tegangan input atau perubahan arus beban dapat dicegah oleh regulator tegangan konstan. Dengan mempergunakan tegangan ini dapat dihasilkan tegangan searah yang stabil dan riak pada tegangan DC dapat dikurangi. Regulator tegangan tegangan konstan dapat diklasifikasikan menjadi regulator memakai transistor dan menggunakan teristor. Pada regulator dari yang menggunakan dapat mengikuti dengan transistor, perubahan seperti regulator tegangan saklar dan tegangan output. waktu dihubungkan secara seri dengan rangkain beban, dan resistensi dalam regulator Sedangkan regolator teristor

konduksi rangkaian pengatur dapat mengikuti arus beban sehingga tegangan outputnya dapat dibuat konstan. 3. Bagian-bagian penting pada rangkaian catu daya televisi : a. Penyearah tegangan berfungsi untuk merobah arus bolak balik menjai searah atau sebagai penyearah tegangan. b. Filter tegangan berfungsi untuk menyaring tegangan sehingga tegangan yang dihasilkan lebih DC. c. Stabilisator tegangan berfungsi untuk menghasilkan arus yang lebih stabil. d. Tegangan Output yaitu hasil dari tegangan yang telah disearahkan kemudian dimasukkan kesemua input rangkaian.

4. Pembangian catu daya berdasarkan cara kerjanya : Menurut cara kerjanya catu daya pada televisi dapat dibedakan menjadi : 1. Voltage Regulator Regulator Voltage berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power supply maka IC Regulator tegangan ini selalu dipakai untuk menstabilkan tegangan output. 2. Catu daya dengan trafo Step down Pada catu daya ini, tegangan AC dari jala-jala listrik terlebih dahulu akan diturunkan dengan menggunakan trafo stepdown untuk kebutuhan regulasi sekunder. Tegangan yang diturunkan tersebut selanjutnya akan disearahkan oleh sebuah rectifier dan akan distabilkan tegangannya oeh sebuah filter yang nantinya akan diteruskan pada rangkaian televisi.

3.Catu daya Acematic (switching regulator). Pada dasarnya sistem AC matic ini secara garis besar terdiri dari empat blok yaitu : AC DC AC DC. Dimana tegangan dari jala-jala PLN disearahkan langsung oleh rectifier dan kemudian baru diotomatisasi oleh blok AC yang kedua yang juga disebut dengan blok switching. Untuk dapat mencapai kerja secara otomatis maka seluruh sistem catu daya ini terdiri dari : Regulator output Starter Regulator Driver Comparator/pembanding Regulator control Actif power filter.

5. Prinsip kerja dari regulator switching : Tegangan dari jala-jala PLN langsung disearahkan dengan rangkaian penyearah dengan sistem jembatan/brige, tegangan searah ini kemudian dibuat putus-putus oleh transistor switching sehingga dari tegangan DC menjadi tegangan pulsa yang mempunyai frekuensi dan dapat diinduksikan melalui sebuah tranformator kemudian dari tegangan sekunder disearahkan kembali untuk mensupply rangkaian. 6. Gambar catu daya utama dan kedua : Catu daya kedua :

F. KESIMPULAN. Dari hasil praktek yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Tegangan yang dihasilkan dari trafo konvensional berupa tegangan AC jadi perlu berhati-hati dalam melakukan pengukuran. 2. Tegangan out yang dihasilkan oleh catu utama sebesar 700 VAC dan digunakan sebagai tegangan input untuk trafo kedua.

You might also like