Professional Documents
Culture Documents
Pemeriksaan Hematologi
Pem.darah rutin Pem.darah lengkap: Hb, Ht, LED, jumlah Eri, Leu, Tromb, diff.count, Indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC) Pem.darah khusus: retikulosit apusan sumsum tulang dan darah tepi Hb elektroforesis uji fungsi koagulasi dan evaluasi anemia defisiensi besi
Retikulosit
Pemeriksaan Retikulosit
Proses pematangan RBC nukleus dikeluarkan sisa fragmen mitokondria dan rRNA Sel RBC normal beredar di sirkulasi 1-2 hari sebagai retikulosit baru berubah menjadi bentuk matang Pemeriksaan dgn pewarnaan supravital (brilliant cressyl blue atau new methylene blue) Normal bila didapat 0,5%-2,5% RBC yg beredar adlh retikulosit Meningkat bila terjadi kerusakan atau kehilangan RBC dan sumsum tulang sedang mengompensasi dgn meningkatkan produksi
Jarum digunakan untuk menghisap sejumlah kecil cairan sumsum tulang dari crista iliaca anterior/posterior dan sternum. Biopsi sumsum tulang sering dilakukan bersamaan dengan mengambil sedikit bagian jaringan tulang
Abnormalitas Eritrosit
Hipokrom dapat ditemukan pada anemia defisiensi Fe, sickle cells anemia, thalassemia, atau anemia karena penyakit kronis. Selain dari apusan, dapat juga kita lihat dari hasil pemeriksaan darah MCH <26 pg dan MCHC <32% Makrositik berarti volume eritrosit lebih besar dari normal. Dapat ditemukan pada penyakit anemia megaloblastik karena kurang vit.B12 atau asam folat, anemia setelah perdarahan akut, atau anemia karena penyakit hati kronik. Dari data pemeriksaan darah ditemukan MCV >94 fl
Abnormalitas Eritrosit
poikilositosis merupakan kondisi kelainan bentuk baik sebagian bentuk dari eritrosit normal atau bentuk yang benar-benar berbeda. Kondisi ini bisa ditemukan thalassemia, anemia karena defisiensi vitamin B12 atau asam folat, bintik basofil (basophilic stippling) dapat ditemukan pada thalasemia, anemia sideroblastik dan keracunan timbal. Sel target dapat ditemukan pada thalasemia, hemoglobin SC disease Sel sabit dapat ditemukan pada sicke cells disease
Differential count
Tujuan : untuk menghitung persentase semua jenis leukosit dalam darah tepi. Morfologi leukosit normal dalam darah tepi biasanya terdiri : 1. basofil : 01% 2. eosinofil : 13% 3. batang : 26% 4. segmen : 50 70 % 5. limfosit : 20 40% 6. monosit : 2 8%
Kelainan pada Hasil Diff.count Eosinofilia: pada alergi Shift to the left: infeksi akut Shift to the right: infeksi kronik Bila ditemukan >20% sel blas: leukemia
Abnormalitas Trombosit
P. falciparum
Elektroforesis Hb
Analisis Elektroforesis Hb mrpkn pemeriksaan untuk mendeteksi macam-macam Hb baik Hb yg abnormal (misal HbS dan HbC) maupun komposisi Hb normal secara kualitatif atau semi-kuantitatif Manfaat: mendiagnosis hemoglobinopati dan thalassemia, dan evaluasi kondisi anemia hemolitik
Abnormalitas pd anemia hemolitik: Thalasemia beta mayor: HbF 10-90% HbS: sickle-cell anemia HbC: Hemoglobin C disease
Pemeriksaan Feses
Orang dewasa rata2 mengeluarkan 100-300 g feses setiap hari 70% air, 30% residu sayuran, lemak, sel epitel, bakteri, debris, dll. Pemeriksaan : a. Makroskopik b. Mikroskopik c. Lainnya: misal darah samar (occult blood)
Persiapan Sampel
Pengambilan: melalui defekasi spontan atau rectal touche, bersifat sewaktu Pengiriman: menggunakan wadah kaca atau bahan lain yg tdk tembus Hendaknya diperiksa dlm keadaan segar, pilihlah bagian yg paling mungkin menunjukkan kelainan, misalnya bagian yg bercampur darah/lendir
Pemeriksaan Makroskopik
Warna: normal kuning-coklat krn adanya sterkobilin Bau: disebabkan oleh indol, skatol dan asam butirat Konsistensi: normal agak lunak dan mempunyai bentuk Lendir/darah seharusnya tidak ada Cacing
Pemeriksaan Mikroskopik
Protozoa dan telur cacing Eritrosit Leukosit, khususnya makrofag, pada disentri basiler dan kolitis ulserosa ditemukan dlm jumlah besar Sel epitel, berasal dr dinding usus, meningkat bila terjadi iritasi/inflamasi Kristal-kristal, tdk trlalu penting scr klinis krn pada feses normal pun mgkn ditemukan kristal tripelfosfat, ca-oxalat dan asam lemak Sisa makanan, skrining efisiensi pencernaan
Metode pseudoperoksidase:
H2O2 + Indikator oksidasi indikator +H2O
Indikator: benzidin, o-toluidin,guaiac Kurang sensitif dan banyak dipengaruhi faktor2 lain tp cukup memadai utk skrining Ca kolorektal
Metode Imunokimia:
Hb akan bereaksi dgn antibodi anti-Hb manusia membentuk kompleks imun Spesifik thd Hb manusia dan lebih sensitif (> 0,05 mg Hb/g feses)
Metode fluorometrik: lebih sensitif (bisa mendeteksi mulai dari 0,01 mg Hb/g feses), sgt baik utk mengevaluasi anemia atau defisiensi besi krn scra kuantitatif dpt mengetahui berapa banyak darah yg keluar Metode radiolabel eritrosit: hasil kuantitatif tp pemeriksaan lama dan mahal
Pemeriksaan Sputum
Sputum adlh bahan yg disekresikan oleh saluran trakeobronkus dan dikeluarkan melalui batuk Pemeriksaan: a. Makroskopik b. Mikroskopik
Pemeriksaan Makroskopik
Warna: Kuning-hijau (purulen): proses infeksi misal pada pneumonia bakterialis akut Merah-coklat: mengandung darah Bau: bau busuk dpt ditemukan pd abses paru, tumor yg nekrosis, empyema Jumlah: scra kasar setara dgn keparahan penyakit, jmlh yg besar (>100 ml/24 jam) pd abses paru, bronkiektasis (sputum 3 lapis), edema pulmonum, Tb paru lanjut
Pemeriksaan Mikroskopik
Pewarnaan: Papanicolau (utk sitologi), Gram: (+) violet, (-) merah (utk infeksi bakteri misal pneumonia, utk spiral Cruschmann), BTA: BTAmerah, bakteri tidak tahan asambiru (utk M. tuberculosis) Wright/Giemsa PAS (utk Pneumocystis carinii), Sudan red (utk pneumonia lipoid)