Professional Documents
Culture Documents
\
|
+
|
|
.
|
\
|
=
2
2
2
1
2
1
2 1
n
S
n
S
X X
t
hitung
Keterangan :
1
X = rata-rata siswa kelompok
eksperimen
2
X = rata-rata siswa kelompok kontrol
S
1
2
= simpang baku siswa kelompok
eksperimen
S
2
2
= simpang baku siswa kelompok
kontrol
n
1
= jumlah siswa kelompok
eksperimen
n
2
= jumlah siswa kelompok kontrol
Pada taraf signifikansi = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) (1-), (n-1) H
1
diterima,
bila t
hitung
> t
tabel
I. Hasil Penelitian
Dibawah ini dapat dilihat deskripsi data
penelitian keseluruhan keberhasilan
siswa antara siswa yang menggunakan
media trainer dan media konvensional
dalam pembelajaran mata pelajaran
pengukuran teknik listrik.
1. Hasil Belajar Mata Pelajaran
Pengukuran Teknik Listrik yang
Menggunakan Media trainer (X
A
).
Sampel ini ialah siswa yang
menggunakan media trainer saat
praktikum berjumlah 20 orang. Nilai
minimal = 65, nilai maksimal = 90,
nilai rata-rata = 77,75, simpangan
baku = 7,733, median =76,57 dan
modus = 79. Untuk perhitungan
dapat dilihat pada lampiran 15
halaman 88.
Tabel 4.1 Daftar distribusi frekuensi nilai
siswa variabel (X
A
)
No
Kelas
Interval
(Ki)
Frekuensi
absolute
(F)
Frekuensi
komulatif
(F kom)
1 65-69 3 3
2 70-74 2 5
3 75-79 7 12
4 80-84 1 13
5 85-89 6 19
6 90-94 1 20
Jumlah 20
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TRAINER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENGUKURAN TEKNIK LISTRIK (Irfa Wahyudi) 5
Histogram variabel X
A
1
2
3
4
5
6
7
65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94
F
r
e
k
u
e
n
s
i
2. Hasil Belajar Mata Pelajaran
Pengukuran Teknik Listrik yang
Menggunakan Media Konvensinal
(X
B
).
Sampel ini ialah siswa yang
menggunakan media trainer saat
praktikum berjumlah 20 orang. Nilai
minimal = 60, nilai maksimal = 85,
nilai rata-rata = 72,25, simpangan
baku = 8,69, median =70 dan modus
= 74. Untuk perhitungan dapat
dilihat pada lampiran 22 halaman 96.
Tabel 4.2 Daftar distribusi frekuensi nilai
siswa variabel (X
B
)
No
Kelas
Interval
(Ki)
Frekuensi
absolute
(F)
Frekuensi
komulatif
(F kom)
1 60-64 3 3
2 65-69 4 7
3 70-74 5 12
4 75-79 2 14
5 80-84 2 16
6 85-89 4 20
Jumlah 20
Histogram variabel X
B
1
2
3
4
5
60-64 70-74 75-79 80-84 85-89 65-69
F
r
e
k
u
e
n
s
i
0
Sebelum dilakukan pengujian terhadap
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan
pengujian persyaratan hipotesis yang
meliputi : Perhitungan normalitas, Pengujian
Homogenitas, dan Pengujian Uji-t.
1. Hasil Pengujian Normalitas
Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan uji liliefors dengan
taraf signifikansi = 0,05. Hasil
perhitungan diperoleh dari sampel
siswa kelas 1 Teknik
Ketenagalistrikanyang menggunakan
media Trainer dengan X
A
maksimum atau L
hitung
= 0,1264,
sedangkan L
tabel(0,05)
= 0,190. Jadi
L
hitung
< L
tabel
. Dengan demikian
PEVOTE, Vol. 7, No. 12, September 2012 : 1- 7 6
dapat disimpulkan bahwa sampel
untuk siswa kelas 1 Teknik
Ketenagalistrikanyang menggunakan
media Trainer berasal dari populasi
yang berdistribusi normal. (lampiran
18 halaman 91)
Untuk sampel siswa kelas 1 Teknik
Ketenagalistrikanyang menggunakan
media Konvensional diperoleh hasil
perhitungan untuk X
B
maksimum
atau L
hitung
= 0,1526, sedangkan
L
tabel(0,05)
= 0,190. Jadi L
hitung
< L
tabel
.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sampel untuk siswa kelas 1
Teknik Ketenagalistrikan yang
menggunakan media Konvensional
berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. (lampiran 25
halaman 99)
2. Hasil Pengujian Homogenitas
Pengujian homogenitas sampel yang
dilakukan terhadap siswa yang
menggunakan media trainer dengan
media konvensional dilakukan
dengan uji-t dengan taraf nyata =
0,05.Hasil perhitungan menunjukkan
F
hitung
= 1,264 dan F
tabel
= 2,15. Dari
kriteria tolak H
1
jika F
hitung
F
tabel
,
dan karena F
hitung
< F
tabel
, maka H
1
diterima. (lampiran 26 halaman 101)
Dari perhitungan, diperoleh nilai
simpangan baku gabungan sebesar
16,423, untuk perhitungan uji t nilai
t
hitung
= 2,115. Sedangkan nilai t
tabel
=
2,093.Berdasarkan kriteria pengujian
hipotesis nol yang digunakan, karena
t
hitung
> t
tabel
, maka H
0
ditolak dan H
1
diterima (lampiran 27 halaman 102).
II. Kesimpulan, Implikasi dan Saran
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian analisa data
menggunakan uji-t, diperoleh hasil t
hitung
untuk hasil belajar mata pelajaran
pengukuran teknik listrik yaitu sebesar
2,115 dan t
tabel
pada taraf signifikansi =
0,05 sebesar 2,093; maka t
hitung
> t
tabel
.
Dengan demikian H
1
diterima dan dapat
ditarik kesimpulannya bahwa hasil
belajar siswa yang menggunakan media
trainer lebih besar dari hasil belajar
siswa yang menggunakan media
konvensional dalam praktek pengukuran
teknik listrik.
II. Implikasi
Dapat dinyatakan bahwa Penggunaan
media trainer memberikan dampak
positif bagi hasil belajar tertentu,
sehingga hasil belajar siswa dapat lebih
baik. Dan melihat analisis penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan media
trainer dapat memberikan peningkatan
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TRAINER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENGUKURAN TEKNIK LISTRIK (Irfa Wahyudi) 7
hasil belajar siswa pada mata pelajaran
pengukuran teknik listrik.
III.Saran
Dari hasil penelitian, penggunaan media
trainer mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran
pengukuran teknik listrik, jadi
disarankan guru untuk menambahkan
media trainer dalam proses belajar-
mengajar mata pelajaran pengukuran
teknik listrik.
Daftar Pustaka
Mustika, Ardiani. 2008. Mengenal Media
Pembelajaran, (online). (http://edu-
articles.com/mengenal-media-pembelajaran/
diakses 4 Feb 2012, 14:00)
Syaiful Sagala.2010. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta.