You are on page 1of 7

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TRAINER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENGUKURAN TEKNIK LISTRIK (Irfa Wahyudi) 1



PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TRAINER DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENGUKURAN TEKNIK LISTRIK

Oleh
Irfa Wahyudi
Alummni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Tahun
Lulus 2012 dan Bekerja Sebagai Wiraswasta
Drs. Readysal Monantun, M.Pd
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Drs. Muksin, M.Pd
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Ditulis Ulang Oleh:
Imam Al Muharramain
Mahasiswa Pedidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta (5215097001)

Abstract
The purpose of this study was to determine, whether the use of media trainers can
improve student learning outcomes measurement of electrical engineering subjects in
class x Electrical Engineering at SMK Kemala Bhayangkari 1 Jakarta. This study
uses an experimental method, object of research by dividing into two groups, a group
that uses media trainers for the experimental group and another group that uses
conventional media as a control group. Data collection techniques used in this study
is the instrument data such as achievement test, as for the test components used for
data collection are objective tests and jobsheet. Normality test results of the
experimental group respondent data is L
hitung
= 0,1264 < L
tabel
= 0,190 which means
that the data were normally distributed. Data control group respondents is L
hitung
=
0,1526 < L
tabel
= 0,190, meaning the data is also normally distributed. Homogeneity
test results obtained F
hitung
= 1,264 < F
tabel
= 2,15, indicating that both homogeneous
data.
Keywords:Learning Media, Trainers, and Measurement Of Electrical Engineering

Belajar merupakan komponen ilmu
pendidikan yang berkenaan dengan tujuan
dan bahan acuan interaksi. Teori-teori yang
dikembangkan dalam komponen ini meliputi
antara lain teori tentang tujuan pendidikan,
organisasi kurikulum, isi kurikulum, dan
modul-modul pengembangan kurikulum.
Kegiatan atau tingkah laku belajar terdiri
dari kegiatan psikhis dan fisis yang saling
bekerjasama secara terpadu dan
PEVOTE, Vol. 7, No. 12, September 2012 : 1- 7 2

komprehensif integral. Sejalan dengan itu,
belajar dapat difahami sebagai berusaha atau
berlatih supaya mendapat kepandaian.
Dalam implementasinya, belajar adalah
kegiatan individu memperoleh pengetahuan,
perilaku dan keterampilan dengan cara
mengolah bahan ajar. (

Dikutip dari Syaiful
Sagala.2010. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta, hal. 11)
Mata pelajaran pengukuran teknik listrik
adalah salah satu program diklat produktif
pada bidang keahlian Teknik
Ketenagalistrikan. Sesuai dengan spektrum
dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) Jenjang pendidikan
kejuruan, hasil dari belajar mata pelajaran
pengukuran teknik listrik siswa diharapkan
mampu mendeskripsikan konsep
pengukuran besaran-besaran listrik,
melakukan pengukuran besaran listrik,
menganalisis hasil pengukuran besaran-
besaran listrik.
Media pembelajaran adalah media yang
digunakan dalam pembelajaran, yaitu
meliputi alat bantu guru dalam mengajar
serta sarana pembawa pesan dari sumber
belajar ke penerima pesan belajar (siswa).
Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media
belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili
guru menyajiakan informasi belajar kepada
siswa. Jika program media itu didesain dan
dikembangkan secara baik, maka fungsi itu
akan dapat diperankan oleh media meskipun
tanpa keberadaan guru. ( Diunduh dari
http://edu-articles.com/mengenal-media
pembelajaran/ [4 Feb 2012], 14:00)
Trainer (alat peraga) dapat dikelompokan
pada media pembelajaran yang memiliki
fungsi sebagai alat model yang dapat
memberikan pengertian tentang struktur atau
prinsip dari suatu gejala, dan juga
eksperimen atau demonstrasi serta program
yang memberikan langkah-langkah untuk
memahami prinsip, atau struktur pokok.
Dengan penggunaan media trainer sebagai
alat bantu dalam kegiatan praktik
pengukuran teknik listrik diduga akan
menambah pengetahuan tentang alat-alat
ukur besaran listrik, memperkecil resiko
kerusakan pada alat ukur, meminimalisir
kesalahan-kesalahan dalam pengukuran dan
berpengaruh terhadap meningkatnya
pemahaman yang mengakibatkan
meningkatnya hasil belajar siswa dalam
mata pelajaran pengukuran teknik listrik di
sekolah. Oleh sebab itu peneliti terdorong
untuk mengetahui apakah dengan
penggunaan trainer memiliki pengaruh
dalam meningkatkan hasil belajar dalam
mata pelajaran pengukuran teknik listrik di
SMK Kemala Bhayangkari 1 Jakarta.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TRAINER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENGUKURAN TEKNIK LISTRIK (Irfa Wahyudi) 3

I. Metodologi Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui apakah penggunaan media
trainer dapat meningkatkan hasil belajar
siswa mata pelajaran pengukuran teknik
listrik kelas x (sepuluh) bidang Teknik
Ketenagalistrikan di SMK Kemala
Bhayangkari 1 Jakarta. Penelitian ini akan
dilaksanakan pada semester genap tahun
akademik 2011/2012 mulai dari bulan april-
juni 2012.
Metode penelitian yang dipakai dalam
penelitian pengaruh penggunaan media
trainer terhadap hasil belajar siswa adalah
metode penelitian eksperimen. Berdasarkan
masalah penelitian yaitu untuk mengetahui
apakah penggunaan media trainer
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran pengukuran teknik
listrik, maka peneliti menggunakan disain
dengan pola sebagai berikut :





Kelompok X
A
sebagai kelompok
eksperimen diberi perlakuan (treatment),
yaitu pembelajaran praktik menggunakan
media trainer, sedangkan kelompok X
B
yang
merupakan kelompok kontrol, pembelajaran
praktik menggunakan papan instalasi
(konvensional).
Populasi diambil dari siswa kelas x
(sepuluh) bidang Teknik Ketenagalistrikan
di SMK Kemala Bhayangkari 1 Jakarta yang
belajar mata pelajaran pengukuran teknik
listrik. Sampel diambil dari populasi yaitu
sebanyak 40 orang secara random/acak. 20
siswa sebagai sampel eksperimen dan 20
siswa sebagai sampel kontrol. Penentuan
sampel sebesar 40 orang mengikuti pendapat
Roscoe yang dikutip oleh sugiyono yaitu
"bahwa ukuran sampel yang layak dalam
penelitian adalah antara 30 sampai 500".
(Dikutip dari Sugiyono.2003. Metode
Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, hal. 90)
Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah adalah instrumen
berupa tes objektif dan lembar kerja. Hasil
belajar diukur dengan menggunakan
instrumen dalam bentuk tes dengan
indikator-indikator berdasarkan Spektrum
SMK.
Setelah hasil instrumen diperoleh, maka
untuk menganalisa data mengenai
pemahaman materi pelajaran pengukuran
teknik listrik digunakan pengujian hipotesis
statistic parametric. Bila kedua data
berdistribusi normal dan homogen, maka
XA
XB
Y
PEVOTE, Vol. 7, No. 12, September 2012 : 1- 7 4

digunakan uji-t (dengan ujung dua rata-rata)
untuk menguji hipotesis :
|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|

=
2
2
2
1
2
1
2 1
n
S
n
S
X X
t
hitung

Keterangan :
1
X = rata-rata siswa kelompok
eksperimen
2
X = rata-rata siswa kelompok kontrol
S
1
2
= simpang baku siswa kelompok
eksperimen
S
2
2
= simpang baku siswa kelompok
kontrol
n
1
= jumlah siswa kelompok
eksperimen
n
2
= jumlah siswa kelompok kontrol

Pada taraf signifikansi = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) (1-), (n-1) H
1
diterima,
bila t
hitung
> t
tabel
I. Hasil Penelitian
Dibawah ini dapat dilihat deskripsi data
penelitian keseluruhan keberhasilan
siswa antara siswa yang menggunakan
media trainer dan media konvensional
dalam pembelajaran mata pelajaran
pengukuran teknik listrik.
1. Hasil Belajar Mata Pelajaran
Pengukuran Teknik Listrik yang
Menggunakan Media trainer (X
A
).
Sampel ini ialah siswa yang
menggunakan media trainer saat
praktikum berjumlah 20 orang. Nilai
minimal = 65, nilai maksimal = 90,
nilai rata-rata = 77,75, simpangan
baku = 7,733, median =76,57 dan
modus = 79. Untuk perhitungan
dapat dilihat pada lampiran 15
halaman 88.
Tabel 4.1 Daftar distribusi frekuensi nilai
siswa variabel (X
A
)
No
Kelas
Interval
(Ki)
Frekuensi
absolute
(F)
Frekuensi
komulatif
(F kom)
1 65-69 3 3
2 70-74 2 5
3 75-79 7 12
4 80-84 1 13
5 85-89 6 19
6 90-94 1 20
Jumlah 20










PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TRAINER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENGUKURAN TEKNIK LISTRIK (Irfa Wahyudi) 5

Histogram variabel X
A

1
2
3
4
5
6
7
65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94
F
r
e
k
u
e
n
s
i

2. Hasil Belajar Mata Pelajaran
Pengukuran Teknik Listrik yang
Menggunakan Media Konvensinal
(X
B
).
Sampel ini ialah siswa yang
menggunakan media trainer saat
praktikum berjumlah 20 orang. Nilai
minimal = 60, nilai maksimal = 85,
nilai rata-rata = 72,25, simpangan
baku = 8,69, median =70 dan modus
= 74. Untuk perhitungan dapat
dilihat pada lampiran 22 halaman 96.
Tabel 4.2 Daftar distribusi frekuensi nilai
siswa variabel (X
B
)
No
Kelas
Interval
(Ki)
Frekuensi
absolute
(F)
Frekuensi
komulatif
(F kom)
1 60-64 3 3
2 65-69 4 7
3 70-74 5 12
4 75-79 2 14
5 80-84 2 16
6 85-89 4 20
Jumlah 20


Histogram variabel X
B

1
2
3
4
5
60-64 70-74 75-79 80-84 85-89 65-69
F
r
e
k
u
e
n
s
i
0

Sebelum dilakukan pengujian terhadap
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan
pengujian persyaratan hipotesis yang
meliputi : Perhitungan normalitas, Pengujian
Homogenitas, dan Pengujian Uji-t.

1. Hasil Pengujian Normalitas
Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan uji liliefors dengan
taraf signifikansi = 0,05. Hasil
perhitungan diperoleh dari sampel
siswa kelas 1 Teknik
Ketenagalistrikanyang menggunakan
media Trainer dengan X
A

maksimum atau L
hitung
= 0,1264,
sedangkan L
tabel(0,05)
= 0,190. Jadi
L
hitung
< L
tabel
. Dengan demikian
PEVOTE, Vol. 7, No. 12, September 2012 : 1- 7 6

dapat disimpulkan bahwa sampel
untuk siswa kelas 1 Teknik
Ketenagalistrikanyang menggunakan
media Trainer berasal dari populasi
yang berdistribusi normal. (lampiran
18 halaman 91)
Untuk sampel siswa kelas 1 Teknik
Ketenagalistrikanyang menggunakan
media Konvensional diperoleh hasil
perhitungan untuk X
B
maksimum
atau L
hitung
= 0,1526, sedangkan
L
tabel(0,05)
= 0,190. Jadi L
hitung
< L
tabel
.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sampel untuk siswa kelas 1
Teknik Ketenagalistrikan yang
menggunakan media Konvensional
berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. (lampiran 25
halaman 99)
2. Hasil Pengujian Homogenitas
Pengujian homogenitas sampel yang
dilakukan terhadap siswa yang
menggunakan media trainer dengan
media konvensional dilakukan
dengan uji-t dengan taraf nyata =
0,05.Hasil perhitungan menunjukkan
F
hitung
= 1,264 dan F
tabel
= 2,15. Dari
kriteria tolak H
1
jika F
hitung
F
tabel
,
dan karena F
hitung
< F
tabel
, maka H
1

diterima. (lampiran 26 halaman 101)
Dari perhitungan, diperoleh nilai
simpangan baku gabungan sebesar
16,423, untuk perhitungan uji t nilai
t
hitung
= 2,115. Sedangkan nilai t
tabel
=
2,093.Berdasarkan kriteria pengujian
hipotesis nol yang digunakan, karena
t
hitung
> t
tabel
, maka H
0
ditolak dan H
1

diterima (lampiran 27 halaman 102).
II. Kesimpulan, Implikasi dan Saran
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian analisa data
menggunakan uji-t, diperoleh hasil t
hitung

untuk hasil belajar mata pelajaran
pengukuran teknik listrik yaitu sebesar
2,115 dan t
tabel
pada taraf signifikansi =
0,05 sebesar 2,093; maka t
hitung
> t
tabel
.
Dengan demikian H
1
diterima dan dapat
ditarik kesimpulannya bahwa hasil
belajar siswa yang menggunakan media
trainer lebih besar dari hasil belajar
siswa yang menggunakan media
konvensional dalam praktek pengukuran
teknik listrik.
II. Implikasi
Dapat dinyatakan bahwa Penggunaan
media trainer memberikan dampak
positif bagi hasil belajar tertentu,
sehingga hasil belajar siswa dapat lebih
baik. Dan melihat analisis penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan media
trainer dapat memberikan peningkatan
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TRAINER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENGUKURAN TEKNIK LISTRIK (Irfa Wahyudi) 7

hasil belajar siswa pada mata pelajaran
pengukuran teknik listrik.
III.Saran
Dari hasil penelitian, penggunaan media
trainer mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran
pengukuran teknik listrik, jadi
disarankan guru untuk menambahkan
media trainer dalam proses belajar-
mengajar mata pelajaran pengukuran
teknik listrik.
Daftar Pustaka
Mustika, Ardiani. 2008. Mengenal Media
Pembelajaran, (online). (http://edu-
articles.com/mengenal-media-pembelajaran/
diakses 4 Feb 2012, 14:00)
Syaiful Sagala.2010. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta.

You might also like