You are on page 1of 5

MODUL KE-7 ANALISIS TEKNIKAL

a. Tujuan Instruksional khusus Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan 1. 2. b. Teori 1. Pengertian Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah suatu metode analisis harga saham yang mengacu pada pergerakan harga saham yang terjadi di Bursa. Perhitungan saham dengan analisa fundamental, terutama digunakan untuk saham pertumbuhan (growth stock), yaitu saham yang memberikan dividen secara berkala atau periodik. Sedangkan saham yang pernah tidak memberikan dividen, baik karena tidak ada laba ataupun laba dengan jumlah tidak signifikan untuk memberikan dividen maupun dengan alasan lain, disebut saham spekulatif (speculative stock). Berbeda dengan saham pertumbuhan yang harga sahamnya dapat dianalisa dengan laporan keuangan suatu perusahaan, saham spekulatif semata-mata menghitung perubahan harga saham berdasarkan kecenderungan atau trend. Dengan demikian, harga saham yang terjadi di bursa ditentukan oleh faktor permintaan dan penawaran dari saham tersebut (Lihat Modul Operasi Pasar Modal dan Perdagangan Efek). Dimana ada faktor-faktor yang mendorong perubahan harga saham tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah: Mengetahui pengertian analisis teknikal Mengetahui jenis-jenis analisis teknika

28

1.

Faktor Rasional atau Fundamental

Ekspektasi dari harga saham yang ditentukan oleh perhitungan fundamental diatas, misalnya suatu perusahaan public mengalami

windfall

profit

yang

menyebabkan

ekspektasi

dari

dividennya

meningkat, akan menyebabkan suatu saham mengalami over demand; sehingga saham tersebut akan menyebabkan perubahan harga, dalam hal ini saham tersebut mengalami kenaikkan harga.

2.

Faktor Irrasional atau Sentimen Pasar

Suatu perusahaan publik yang merugi atau mempunyai nilai saham yang rendah akibat kinerja manajemennya buruk, akan mengambil kebijaksanaan yang strategis1, untuk meningkatkan nilai sahamnya atau mencari laba, agar secara fundamental baik. Dan perusahaan dengan nilai saham yang rendah tetapi mempunyai rencana kebijaksanaan strategis yang jitu; diharapkan nilai sahamnya akan meningkat. Dan investor, yang jeli membeli saham sewaktu nilainya masih rendah dapat menjualnya sewaktu nilai saham tinggi karena perusahaan telah menjalankan kebijaksanaan strategis tersebut dan berhasil; dengan demikian investor dapat memperoleh keuntungan yang besar. Perlu dicatat bahwa indikasi perusahaan diperkirakan akan menjalankan kebijaksanaan strategis adalah karena rumors atau issues, bukan karena insider information2. Perubahan harga saham ini, mempunyai pola atau kecenderungan tertentu. Misalkan saja terjadi atau kemungkinan terjadi perang di negara lain, di Irak misalnya, akan menyebabkan harga saham
1

Contoh dari kebijaksanaan perusahaan adalah merger (penggabungan dua perusahaan atau lebih), spin off (pelepasan saham induk perusahaan tetapi membeli saham anak perusahaan), divestasi (pelepasan saham mayoritas), akuisisi (pembelian saham perusahaan lain), downsizing (penurunan jumlah karyawan atau operasional perusahaan sesuai dengan skala perusahaan) dll. 2 Insider Information yaitu informasi yang diperoleh investor bahwa benar perusahaan publik akan menjalankan kebijaksanaan strategis karena mengenal atau berkesempatan mendengar / erjumpa dengan para pelaku (direktur / komisaris) dari perusahaan tersebut.

29

menurun. Demikian pula adanya Sidang Istimewa, Sidang Umum dan Sidang yang lain, yang diselenggarakan oleh pemerintah atau DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) akan mendorong perubahan harga. Meskipun hal ini perlu diukur lebih lanjut, misalkan dengan TVA (Transaction Volume Activities), yaitu adanya suatu kejadian eksternal, apakah mengubah harga saham atau tidak. Sebagai contoh menjelang sidang umum harga saham cenderung turun, karena investor lebih senang memegang uang yang lebih liquid. Atau sebaliknya, menjelang hari raya dan tahun baru, harga saham cenderung akan meningkat karena banyak perusahaan mengalami keuntungan dari hari raya atau perusahaan menjalankan window dressing.3 Demikian pula, harga saham bergerak mengikuti pola atau kecenderung tertentu yang menyerupai siklus. Yaitu dalam jangka panjang, perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu. Misalkan setiap 1 tahun sekali harga saham akan turun dan naik kembali hingga kembali kepada posisi semula (1 [satu] siklus). 2. Jenis-jenis Analisis Teknikal

3.

Teori DOW

Teori ini membagi trend perubahan harga menjadi beberapa bagian yaitu primary movement yaitu pergerakan jangka panjang (diatas 1 [satu] tahun) dari suatu saham, secondary movement yaitu pergerakan jangka menengah (3 [tiga] bulan hingga 1 [satu] tahun) dan tertiary

movement yaitu pergerakan jangka pendek [harian hingga bulanan]. Primary movement dan secondary movement biasa digunakan untuk
investor jangka panjang dan tertiary movement digunakan oleh investor day trading.
3

Window dressing yaitu memperbaiki kinerja atau kondisi perusahaan menjelang tutup tahun sehingga perusahaan dapat memperoleh ratio-ratio yang baik, sehingga nilainya saham meningkat.

30

4.

Chart (Japanese Candlestick)

Pergerakan harga di Bursa, dinyatakan dalam satu hari sebagai harga tertinggi (High), harga terendah (Low) dan harga penutupan (Close), harga pembukaan (Open) atau dikenal dengan nama HLCO atau Japanese Candlestick. Chart ini memvisualisasikan perubahan volume dan harga pada setiap harinya.

5.

Relative Strength Analysis

Analisis ini adalah pengukuran terhadap pergerakan harga saham yang memiliki kekuatan relatif terhadap pergerakan harga saham yang lain. Saham-saham yang secara fundamental lebih baik, akan harganya akan meningkat lebih cepat pada saat pasar sedang booming (bull

market) dan akan menurun lebih lambat pada saat pasar sedang lesu
(bear market). Dengan demikian, berinvestasi pada saham-saham tersebut pada jangka pendek akan meningkatkan capital gain investor.

6.

Moving Average Analysis

Analisis ini adalah pengukuran pada rata-rata (average) dari sahamsaham tertentu dalam kurun waktu tertentu. Bila harga saham yang dianalisis melebihi rata-rata harga saham, maka saham tersebut menarik untuk dibeli. Sebaliknya bila harga saham yang dianalisis berada dibawah rata-rata harga saham, maka saham tersebut dianjurkan untuk jangan dibeli. 3. Strategi berinvestasi Saham Secara umum strategi berinvestasi saham dilakukan dengan menentukan waktu membeli saham dan menentukan waktu menjual saham (When to

buy and when to sell)4. Beberapa kriteria untuk membeli dan menjual
saham adalah sebagai berikut:
4

Catatan: Short selling atau Pinjam Saham, yaitu menjual saham dan baru membeli

kemudian (waktu harga turun), tidak diperkenankan atau dibatasi hanya untuk saham-saham tertentu.,

31

7.

Perbandingan Analisis Fundamental

Bila perhitungan harga intrinsik sama dengan harga pasar, maka sebaiknya saham tersebut tidak dibeli; bila perhitungan harga intrinsik lebih besar dari harga pasar, maka sebaiknya saham tersebut dibeli. Dan bila perhitungan harga intrinsik lebih kecil dari harga pasar, maka sebaiknya saham tersebut tidak dibeli.

8.

Bila Analisis Fundamental Perusahaan Baik, tetapi Analisis

Teknikal Harga Saham menurun


Perpaduan dari dua analisis diatas, yaitu bila suatu perusahaan mempunyai kriteria-kriteria yang dihitung secara analisis fundamental baik, tetapi menghasilkan flukutasi harga saham yang menurun (analisis teknikal menurun); maka saham seperti itu layak dibeli, karena bila analisis fundamental baik, maka diperkirakan harga saham tersebut akan memberikan keuntungan, minimal dividen.

9.

Buy on rumors and sell on fact

Salah satu kiat perdagangan saham adalah mencari atau mendengar

rumors atau issue mengenai suatu perusahaan yang telah go public.


Hal ini karena bila harga saham perusahaan tersebut menurun, maka direksi perusahaan akan melakukan saham

corporate

action
Dan,

untuk bila

meningkatkan

kembali

harga

perusahaannya.

corporate action ini berhasil, maka harga saham akan meningkat.


Sehingga bila seorang investor membeli pada saat harga saham menurun (rendah), maka investor tersebut dapat memperoleh capital

gain dari hasil penjualan pada saat harga saham tersebut meningkat
(tinggi).

32

You might also like