You are on page 1of 3

NAMA : BAIQ PUPUS SANDRA T.

NIM : D1A011059

HUKUM ACARA PERDATA A. PENGERTIAN HUKUM ACARA PERDATA Hukum acara perdata adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asasasas untuk melaksanakan atau menerapkan hukum perdata materil dalam proses penyelesaian sengketa perdata di pengadilan. B. SUMBER-SUMBER HUKUM ACARA PERDATA

1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN : a) HIR (Het Herziene Indonesisch Reglemen) HIR berlaku untuk Acara perdata di Jawa dan Madura. Terdapat dalam pasal 115-245 dan pasal 372-394. b) RBG ( Rechtstreglemen Voor De Bultenge Westen) RBG berlaku di luar Jawa dan Madura. c) KUHPerdata khususnya hukum pembuktian dan daluarsa, dan buku ke-1 tentang orang, keluarga, dan hukum perikatan. d) Hukum dagang (WVK) atau KUHD

e) UU no. 37 tahun 2004 Kepailitan dan Penundaan pembayaran hutang. f) UU no. 20 tahun 1947 tentang Peradilan Ulangan atau Banding untuk Jawa dan Madura. g) UU no. 14 tahun 1985 tentang MA jo. UU no. 3 tahun 2009 tentang perubahan atas UU no. 14 tahun 1985 tentang MA. h) UU no. 48 tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman. i) UU no. 49 tahun 2009 tentang Peradilan Umum. j) UU no. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. k) UU no. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, selain mengacu pada UU no. 3 tahun 2006 (Peradilan Agama). l) RV adalah hukum acara perdata khusus untuk orang Eropa tetapi sudah tidak berlaku lagi, kecuali pasal 3 tentang isi gugatan. 2. Yurisprudensi adalah putusan-putusan pengadilan / hakim yang sering berulang-ulang dan tidak bersifat mengikat dan dijadikan pedoman karena di dalam hukum tertentu tidak ada norma hukumnya dan terjadi konflik norma dalam satu perkara. 3. Doktrin adalah pendapat-pendapat sarjana terkait dengan suatu persoalan-persoalan hukum tertentu. 4. Kebiasaan adalah nilai-nilai yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat. Hal ini sebagaimana di atur di dalam UU no. 48 tahun

2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, dimana seorang hakim itu tidak boleh menolak dengan adanya suatu perkara, dan apabila tidak di atur di dalam peraturan per-UU maka seorang hakim harus mencari dan menggali sendiri dalam kehidupan masyarakat atau dalam hal ini tindakan hakim disebut sebagai penemuan hukum.

You might also like