You are on page 1of 9

Nama : Rahmat Nugraha Kelas : XI TKJ A No.

Absen : 22 Routing

Hari, tanggal : Sabtu, 12 Januari 2013 Guru : Antoni Budiman, S.Pd

1. Definisi Routing Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI. Agar dapat me-route paket, Roter harus mengetahui : Alamat IP penerima Router tetangganya, yang dengan itu ia bisa mempelajari jaringan yang lebih luas. Route lintasan yang bisa dilewati Route terbaik ke setiap jaringan Informasi Routing Terdapat 2 bentuk routing, yaitu: Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau gateway. Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.

2. Konsep Dasar Routing Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan. Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat.

3. Jenis Routing Konfigurasi routing secara umum terdiri dari 3 macam yaitu : 1. Minimal Routing Dari namanya dapat diketahui bahwa ini adalah konfigurasi yang paling sederhana tapi mutlak diperlukan. Biasanya minimal routing dipasang pada network yang terisolasi dari network lain atau dengan kata lain hanya pemakaian lokal saja. 2. Static Routing Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang hanya mempunyai beberapa gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static routing dibuat secara manual pada masing-masing gateway. Jenis ini masih memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil. Stabil dalam arti kata jarang down. Jaringan yang tidak stabil yang dipasang static routing dapat membuat kacau seluruh routing, karena tabel routing yang diberikan oleh gateway tidak benar sehingga paket data yang seharusnya tidak bisa diteruskan masih saja dicoba sehingga menghabiskan bandwith. Terlebih menyusahkan lagi apabila network semakin berkembang. Setiap penambahan sebuah router, maka router yang telah ada sebelumnya harus diberikan tabel routing tambahan secara Panduan Lengkap Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1 manual. Jadi jelas, static routing tidak mungkin dipakai untuk jaringan besar, karena membutuh effort yang besar untuk mengupdatenya. 3. Dynamic Routing Dalam sebuah network dimana terdapat jalur routing lebih dari satu rute untuk mencapat tujuan yang sama biasanya menggunakan dynamic routing. Dan juga selain itu network besar yang terdapat lebih dari 3 gateway. Dengan dynamic routing, tinggal menjalankan routing protocol yang dipilih dan biarkan bekerja. Secara otomatis tabel routing yang terbaru akan didapatkan. Seperti dua sisi uang, dynamic routing selain menguntungkan juga sedikit merugikan. Dynamic routing memerlukan routing protokol untuk membuat table routing dan routing protokol ini bisa memakan resource komputer. Perbedaan Routing Statis dan Routing Dinamis : Statis Dinamis Berfungsi pada protokol IP Berfungsi pada inter-routing Rotuing tidak dapat membagi informasi Router membagi informasi routing secara routing otomatis Routing tabel dibuat dan dihapus secara Routing tabel dibuat dan dihapus secara manual dinamis oleh router Tidak menggunakan routing protokol Terdapat routing protokol, seperti RIP atau OSPF Microsoft mendukung multihomed system Microsoft mendukung RIP untuk IP dan seperti router IPX/SPX Jenis-jenis routing protokol : a. RIP (Routing Information Protocol) Merupakan protokol routing yang paling umum dijumpai karena biasanya sudah included dalam sebuah sistem operasi, biasanya unix atau novell. RIP memakai metode distance-vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan menambahkan satu

angka metrik kepada ruting apabila melewati satu gateway. Satu kali data melewati satu gateway maka angka metriknya bertambah satu ( atau dengan kata lain naik satu hop ). RIP hanya bisa menangani 15 hop, jika lebih maka host tujuan dianggap tidak dapat dijangkau. b. OSPF (Open Shortest Path First) Merupakan protokol routing yang kompleks dan memakan resource komputer. Dengan protokol ini, route dapat dapat dibagi menjadi beberapa jalan. Maksudnya untuk mencapai host tujuan dimungkinkan untuk mecapainya melalui dua atau lebih rute secara paralel. 4. Tabel Routing Router merekomendasikan tentang jalur yang digunakan untuk melewatkan paket berdasarkan informasi yang terdapat pada Tabel Routing. Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat diperoleh secara static routing melalui perantara administrator dengan cara mengisi tabel routing secara manual ataupun secara dynamic routing menggunakan protokol routing, dimana setiap router yang berhubungan akan saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing. Tabel Routing pada umumnya berisi informasi tentang: a. Alamat Network Tujuan b. Interface Router yang terdekat dengan network tujuan c. Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk mencapai network tujuan. Metric tesebut menggunakan teknik berdasarkan jumlah lompatan (Hop Count). Contoh tabel routing pada mikrotik :

5. Contoh Konfigurasi Routing

Pertama kita setting ip address dari tiap komputer dengan cara Klik 2x pada pc Setelah itu pilih Dekstop dan pilih ip configuration dan isikan ip yang kita inginkan.Disini saya menggunakan ip kelas c.

Dan ulangi cara diatas sehingga semua computer yang ada mempunyai ip.

Sebelumnya kita pasti tidak mengetahui apa yang warna merah dan yang warna lain.Disini untuk router ke switch kita menggunakan fastethernet sedangkan router ke router menggunakan serial yang merupakan warna merah dan yang warna hitam putusputus menggunakan fastethernet.Sekarang kita masuk pada pengaturan router.Berikut merupakan cara untuk pengaturan router menggunakan CLI. ROUTER 0 (setting 1 serial, 1 FastEthernet) Router>enable // mengaktifkan router

Router#configure terminal //untuk mengaktifkan configurasi Router(config)# interface FastEthernet0/0 //setting interface dari router ke switch Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 //setting IP dan subnet mask Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)# interface Serial 2/0 //setting interface serial di router 0 Router(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit ROUTER 4 (setting 2 serial, 1 FastEthernet) Router>enable Router#configure terminal Router(config)# interface FastEthernet0/0 Router(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)# interface Serial 2/0 //kecepatan clock //mengaktifkan setting diatasnya

//untuk keluar

Router(config-if)#ip address 192.168.4.2 255.255.255.0 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)# interface Serial 3/0 Router(config-if)#ip address 192.168.6.1 255.255.255.0 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit ROUTER 3 (setting 1 serial, 2 FastEthernet) Router>enable Router#configure terminal Router(config)# interface FastEthernet0/0 Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)# interface FastEthernet1/0 Router(config-if)#ip address 192.168.5.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)# interface Serial 2/0 Router(config-if)#ip address 192.168.7.2 255.255.255.0

Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit ROUTER 2 (setting 2 serial, 1 FastEthernet) Router>enable Router#configure terminal Router(config)# interface FastEthernet0/0 Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)# interface Serial 2/0 Router(config-if)#ip address 192.168.7.1 255.255.255.0 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)# interface Serial 3/0 Router(config-if)#ip address 192.168.6.2 255.255.255.0 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Setelah kita memkonfigurasi dan member ip address yang ada pada router, tahap selanjutnya adalah pengaturan static routing.Berikut merupakan cara pengaturannya. ROUTER 0 Router>enable

Router#configure terminal Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.4.2 Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.4.2 Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.4.2 Router(config)# ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.4.2 ROUTER 4 Router>enable Router#configure terminal Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.4.1 Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.5.2 Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.6.2 ROUTER 3 Router>enable Router#configure terminal Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.5.1 Router(config)# ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.5.1 Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.7.1 Router(config)# ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.7.1 ROUTER 2 Router>enable Router#configure terminal Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.6.1 Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.7.2 Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.6.1 Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.7.2

Router(config)# ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.6.1 Setelah semua telah dikonfigurasi,cara se;anjutnya mencoba koneksi yang telah kita buat dengan cara ping ke computer tujuan.Ping dari komputer 0 yang mempunyai ip address 192.168.1.2 menuju ke komputer 1 yang mempunyai ip 192.168.2.2.Dan setelah itu ping ke computer yang lain.Jika hasilnya seperti dibawah ini maka koneksi berhasil.

Sumber : a. http://www.catatanteknisi.com/2011/05/pengertian-routing-tabel-routing.html b. http://f4bregaz.blogspot.com/2008/11/definisi-routing.html c. http://sugexvai.blogspot.com/2012/03/definisi-dan-fungsi-router.html d. http://www.g-excess.com/4658/pengertian-dan-definisi-dari-routing-protocoldalam-router/ e. http://a11461004330.blogspot.com/2011/04/konsep-dasar-routing.html f. http://sisteminformasi.wordpress.com/2007/02/05/konsep-ip-routing/ g. http://computerbroken.blogspot.com/2012/07/pengertian-routing-dan-tiperouting.html h. http://miftafebrian.wordpress.com/2012/04/09/setting-router-pada-packet-tracer/

You might also like