You are on page 1of 13

Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan STS sebagai berikut:

Tahap apersepsi (inisiasi, invitasi, dan eksplorasi), yaitu mula-mula dikemukakan isu atau masalah aktual yang ada di masyarakat dan dapat diamati peserta didik. Tahap pembentukan konsep, yaitu peserta didik membangun atau mengkonstruk pengetahuannya sendiri melalui observasi, eksperimen, diskusi, dan lain-lain.

Tahap aplikasi konsep atau penyelesaian masalah, yaitu menganalisis isu-isu atau masalah yang telah dikemukakan di awal pembelajaran berdasarkan konsep yang telah dipahami sebelumnya. Tahap pemantapan konsep, yaitu guru memberikan pemantapan konsep-konsep agar tidak terjadi kesalahan pada diri peserta didik. Tahap evaluasi, pada tahap ini penggunaan portofolio atau data pribadi peserta didik sangat disarankan (Poedjiadi, 1995:6).

Menurut Yager & McCormack (Yager, 1996: 3-4), ada enam domain utama STS untuk pengajaran dan penilaian, yaitu domain konsep, proses, kreativitas, sikap, aplikasi, dan keterkaitan. Domain konsep meliputi fakta-fakta, konsep-konsep, hukum (prinsip), teori dan hipotesis yang digunakan para saintis.

Domain proses meliputi aspek-aspek yang

berhubungan dengan bagaimana para saintis berpikir dan bekerja, misalnya observasi dan eksplanasi, pengkalsifikasian dan pengorganisasian data, pengukuran dan pembuatan grafik, pemahaman dan berkomunikasi, penyimpulan dan prediksi, perumusan dan pengujian hipotesis, idenifiaksi dan pengontrolan variabel, penginterpretasian data/informasi, pembuatan instrumen dan alatalat sederhana, serta pemodelan

Domain kreativitas meliputi: visualisasi-produksi

gambaran mental, pengkombinasian obyek dan ide atau gagasan dalam cara baru, memberikan eksplanasi terhadap obyek dan peristiwaperistiwa yang dijumpai, mengajukan pertanyaan, menghasilkan alternatif atau menggunakan obyek/ide yang luar biasa, menyelesaikan masalah dan hal-hal yang membingungkan atau menjadi teka-teki, merancang alat dan mesin, menghasilkan ide-ide yang luar biasa, serta menguji alat baru untuk eksplanasi yang dibuat.

Domain sikap meliputi; pengembangan sikap positif terhadap guru-guru dan pelajaran IPA di sekolah, kepercayaan diri, motivasi, kepekaan, daya tanggap, rasa kasih sayang sesama manusia, ekspresi perasaan pribadi, membuat keputusan tentang nilai-nilai pribadi, serta membuat keputusan-keputusan tentang isu-isu lingkungan dan sosial

Domain aplikasi dan keterkaitan meliputi:

melihat/menunjukkan contoh konsep-konsep ilmiah dalam kehidupan sehari-hari; menerapkan konsep-konsep sains dan keterampilan pada masalah-masalah teknologi sehari-hari; memahami prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi pada alat-alat teknologi yang ada dalam rumah tangga, menggunakan proses ilmiah dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, memahami dan mengevaluasi laporan media massa tentang perkembangan ilmiah, membuat keputusan yang berhubungan dengan kesehatan pribadi, nutrisi, dan gaya hidup yang didasarkan pada pengetahuan ilmiah, dan mengintegrasikan IPA dengan pelajaran lain.

Sains Diawali dgn pertanyaanmasalahPertanyaan ttg dunia dgn Kealaman


Penerapan Metode Inkuiri Proses Eksplanasi (fenomena/gejala dlm dunia kealaman Pertanyaan baru

Teknologi Diawali dgn masalahmanusia dlm beradaptasi lingkungannya


Penerapan Strategi Pemecahan Masalah Proses solusi (masalah-masalah manusia beradaptasi) Masalah baru

Aplikasi Sosial dari eksplanasi dan solusi Tindakan personal Didasarkan pada Eksplanasi & Solusi

Gambar 1. Hubungan Antara Sains dan Teknologi serta tujuan-tujuan Pendidikan (Trowbridge & Bybee, 1990; Yager, 1992)

Gregorio(1991:39) menyatakan bahwa dalam pembelajaran IPA dengan pendekatan STS, siswa diikutsertakan dalam aktivitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Yager (1993:13) menyatakan bahwa salah satu tujuan pokok dari pendekatan STS adalah mengaktifkan siswa dalam kegiatan pemecahan isu-isu/masalah-masalah yang telah diidentifikasi.

Vaidya (1976) menyatakan bahwa The

aim of science teaching is not the acquisition of information and few skills but to attain the understanding of the relation ship which connects the answer to the problem.

NSTA telah mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperhatikan dalam STS (Poedjiadi, 1994:8) yaitu:

Identifikasi masalah peserta didik tentang keadaan lingkungannya. Partisipasi aktif peserta didik dalam mencari informasi yang dapat Penggunaan sumberdaya-sumberdaya setempat (manusia dan material). Diaplikasi untuk menyelesaikan masalah kehidupan yang nyata. Belajar hendaknya berlangsung terus di luar kelas, jam pelajaran dan sekolah. Penekanan pada dampak sains dan teknologi terhadap masing-masing peserta didik. Pandangan bahwa materi subyek lebih dari sekedar konsep yang harus dikuasai oleh peserta didik. Penekanan pada ketrampilan proses yang dapat digunakan peserta didik untuk menyelesaikan masalah sendiri. Penekanan terhadap kesadaran karir, terutama karir yang berkautan dengan sains dan teknologi. Kesempatan bagi peserta didik untuk berperan sebagai warga negara apabila telah dapat mengatasi isu yang telah diidentifikasikan. Identifikasi cara-cara yang memungkinkan sains dan teknologi memecahkan masalah hari depan. Beberapa otonomi dalam proses belajar. Pengambilan keputusan. Salah satu ciri utama pendekatan STS adalah mempelajari isi kurikulum

Dalam pembelajaran IPA dengan pendekatan STS, siswa berpartisipasi langsung dan proaktif dalam upaya pemecahan isu-isu/masalah-masalah yang sedang dihadapi dalam kehidupan seharihari (Yager, 1996; Zoller & Ben-Chaim, 1994; Cross, 1993).

You might also like