You are on page 1of 8

MAKALAH BAHASA INDONESIA ANALISIS KASUS BAGAIMANA UPAYA AGAR BAHASA INDONESIA MENJADI TUAN RUMAH DI NEGARA SENDIRI

PENYUSUN ANGGY AYU ANDARY 10110856 3KA34

SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul Analisis kasus bagaimana upaya agar bahasa Indonesia menjadi tuan rumah di negara sendiri. Dalam penulisan makalah ini saya banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini. Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita. Akhir kata, saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.

Bekasi, 13 Januari 2013

Anggy

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI .. ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ........... 1 1.2. Tujuan .......2 1.3. Sasaran .......... 2 BAB II PERMASALAHAN 2.1. Kekuatan ............ 3 2.2. Kelemahan ......... 3 2.3. Peluang ...........3 2.4. Tantangan . .........4 BAB III KESIMPULAN 3.1. Kesimpulan........ 5 3.2. Rekomendasi ......... 5

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tanggal 27-28 Oktober 1928, dilaksanakannya Kongres Sumpah Pemuda 2. Di dalam Kongres Sumpah Pemuda yang kedua ini, dibacakan teks Sumpah Pemuda yang berbunyi sebagai berikut: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air indonesia Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, Bangsa Indonesia Kami poetra dan poetri Indonesia mengjoengjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia

Isi ketiga dari Sumpah Pemuda ialah menjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia menjadi bahasa pemersatu bangsa. Karena dalam Sumpah Pemuda bagian ketiga dijelaskan bahwa memiliki satu bahasa yaitu Bahasa Indonesia. Dengan Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai Bahasa Nasional, maka rakyat Indonesia bisa bersatu untuk berdiskusi dengan leluasa karena menggunakan satu bahasa bukan bahasa daerah masing-masing. Akan tetapi, mengapa sekarang orang Indonesia kurang memperhatikan Bahasa Indonesia? Hampir semuanya berhubungan dengan bahasa asing. Apakah mereka malu untuk menggunakan bahasa Indonesia? Contohnya dalam memberikan nama sebuah mall atau pusat perbelanjaan. Biasanya, diberi nama dengan ITC (International Trade Center) atau WTC (World Trade Center). Masih banyak lagi media publikasi yang menggunakan bahasa asing. Memangnya, jika sebuah tempat diberi nama menggunakan bahasa indonesia akan sepi pengunjung? Tentu saja tidak!

Penggunaan bahasa Indonesia dalam media publikasi haruslah menjadi bagian penting dalam menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak malu menggunakan bahasa nasionalnya sendiri. Untuk itu, mari kita tumbuhkan sikap bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia, agar bahasa Indonesia menjadi Tuan Rumah di negaranya sendiri. 1

1.2 Tujuan Penggunaan bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Sikap positif berbahasa Indonesia adalah sikap berbahasa Indonesia yang diwujudkan dengan: (1) kesetian berbahasa, yaitu suatu upaya agar si pengguna bahasa tetap berpegang teguh memelihara dan menggunakan bahasa nasional, bahasa kebangsaan, bahasa Indonesia, dan apabila perlu, mencegah adanya pengaruh asing; (2) kebanggaan berbahasa, yaitu suatu upaya agar si pengguna bahasa lebih mengutamakan bahasanya sendiri dan menggunakannya sebagai lambang identitas bangsanya; dan kesadaran akan adanya norma atau kaidah berbahasa, suatu upaya agar si pengguna bahasa dapat menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah dan tata aturan yang berlaku dalam berbahasa Indonesia. Setia berbahasa Indonesia adalah suatu sikap positip berbahasa yang tetap berpegang teguh untuk memelihara, menjaga, dan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar serta berusaha membina dan mengembangkan bahasa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan global dan mencegah pengaruh asing yang berlebihan. 1.3 Sasaran Bahasa manusia adalah unik di antara makhluk hidup di bumi karena strukturnya yang kompleks mampu memberikan kemungkinan ekspresi dan penggunan yang lebih luas daripada sistem komunikasi hewan yang diketahui, yang semuanya secara umum adalah sistem tertutup, dengan fungsi-fungsi yang terbatas dan kebanyakan diturunkan secara genetis daripada berpindah secara sosial. Berlawanan dengan bentuk komunikasi selain-manusia, bahasa manusia memiliki properti-properti produktivitas, rekursif, dan pergeseran. Bahasa manusia juga satu-satunya sistem yang banyak bergantung pada konvensi sosial dan pembelajaran. Bahasa dikatakan berasal sejak hominin pertama kali mulai bekerja sama, secara bertahap merubah sistem komunikasi primata mereka bersamaan dengan memperoleh kemampuan untuk membentuk suatu teori dari pikiran dan berbagi secara sengaja.

BAB II PERMASALAHAN Bangga berbahasa Indonesia adalah suatu sikap positif berbahasa yang menganggap bahwa tiada cela berbahasa Indonesia, merasa berbesar hati dan gagah dengan lebih mengutamakan bahasa Indonesia daripada bahasa lainnya, menjunjung bahasa persatuan ialah bahasa Indonesia, dan menggunakan bahasa Indonesia penuh kebangaan dan kesadaran sebagai jatidiri bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. 2.1 Kekuatan Dengan masuknya bahasa asing ditengah bahasa Indonesia juga sebenarnya memiliki beberapa dampak positif seperti bahasa-bahasa asing yang diserap ke bahasa Indonesia dan dikembangkan lagi. Dan membuat masyarakat Indonesia memiliki kemampuan mengetahui dan mempelajari banyak bahasa agar dapat berkomunikasi dengan banyak orang dari berbagai negara dan membuat hubungan erat persaudaraan.

2.2 Kelemahan Namun ada beberapa bahasa- bahasa asing yang tidak baik untuk di pelaajari, dan beberapa bahasa-bahasa asing yang disingkat-singkat yang kadang menyebabkan salah paham dalam penanggapan dalam penyampaian, seperti bahasa- bahasa singkat dalam komunikasi pesan ponsel, BBM dalam blackberry, dan sebagainya.

2.3 Peluang Penggunaan bahasa Indonesia yang demikian sebaiknya dihindari dengan cara mencoba mencari padanan katanya dalam bahasa Indonesia. Hal ini mengingat bunyi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 yang berbunyi sebagai berikut. Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negera yang lain yang disampaikan di dalam atau di luar negeri (Pasal 28 UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan). 3

2.4 Tantangan Yang membuat tantangan bahasa ini adalah kesadaran masyarakat kita yang belum semuanya terbuka bahwa bahasa Indonesia harus dijunjung tinggi dan di lestarikan dengan baik.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bahasa Indonesia harus diutamakan, dimartabatkan, diadabkan, dijunjung setinggi-tingginya, dan menjadi tuan di negeri sendiri. Bahasa Daerah harus dilestarikan, dijaga, dilindungi dari kepunahan, dan difungsikan sebagai pilar kebudayaan nasional. Bahasa Asing dipergunakan sebagai bahasa pergaulan dunia atau percaturan internasional. 3.2 Rekomendasi Sadar kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama patuh menggunakan kaidah bahasa Indonesia untuk ragam tulis dan baku, tidak sebarangan menggunakan bahasa Indonesia, dan dapat mengangkat harga diri sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat.

You might also like