You are on page 1of 5

Nama : Giyanti Eka Pratiwi Kelas : XII TKJ A No Absen : 08 Hari / Tanggal : Senin / 14 Januari 2013

Dynamic Routing
(Topologi 2)

Guru Pembimbing : Rudi Haryadi, ST Antoni Budiman, S.Pd Mata Pelajaran : Diagnosa WAN

I. Tujuan - Siswa dapat memahami tentang Dynamic Routing. - Siswa dapat mengetahui tentang protokol RIP dan OSPF pada Dynamic Routing. - Siswa dapat mempraktekan penggunaan protokol RIP dan OSPF pada konfigurasi Dynamic Routing. II. Pendahuluan Seperti yang telah kita ketahui, routing adalah proses penyampaian paket dari satu host dari network yang satu ke host lain di network yang berbeda. Pada praktikum kali ini, saya akan membahas mengenai salah satu jenis routing, yakni Dynamic Routing. Dynamic Routing adalah routing yang secara otomatis melakukan update pada table routing yang berada pada jaringan. RIP adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam lokal dan wide area network. Karena itu ia diklasifikasikan sebagai interior gateway protocol (IGP). Ia menggunakan routing vektor jarak algoritma. OSPF merupakan interior routing protocol yang kepanjangan dari Open Shortest Path First. OSPF didesain oleh IETF ( Internet Engineering Task Force ) yang pada mulanya dikembangkan dari algoritma SPF ( Shortest Path First ). Hampir sama dengan IGRP yaitu pada tahun 80-an. Pada awalnya RIP adalah routing protokol yang umum dipakai, namun ternyata untuk AS yang besar, RIP sudah tidak memadai lagi. OSPF diturunkan dari beberapa periset seperti Bolt, Beranek, Newmans. Protokol ini bersifat open yang berarti dapat diadopsi oleh siapa pun. OSPF dipublikasikan pada RFC nomor 1247. OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut: Protokol routing link-state. Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328. Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah. Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan. OSPF lebih effisien daripada RIP. Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam Autonomous System ( AS ). Menggunakan protokol broadcast.

III. Alat dan Bahan 1. 1 Unit PC. 2. Software VitrtualBox. 3. OS Mikrotik / machine mikrotik. (Buat 5 virtual machine). 4. Gambar Topologi yang akan digunakan. IV. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Topologi yang digunakan sebagai berikut :
Router 1 RIP 2.2.2.0/24 Router 2 OSPF 3.3.3.0/24 Router 3

1.1.1.0/24

4.4.4.0/24

Host 1

Host 2

3. Kemudian lakukan konfigurasi ip address pada tiap-tiap machine. Lihat gambar berikut : - Pada Host 1

Pada Host 2

Pada Router 1

Pada Router 2

Pada Router 3

4. Setelah itu lakukan konfigurasi dynamic routing menggunakan protokol RIP pada router 1 dan RIP OSPF pada router 2 dan OSPF pada router 3. Lihat gambar berikut : - Pada Router 1

Pada Router 2

Pada Router 3

5. Lakukan uji koneksi antara 2 host dan amati hasilnya!

V. Hasil Kerja #Dynamic Routing dengan protokol RIP dan OSPF 1. Hasil uji koneksi dari Host 1 ke Router 3.

2. Hasil uji koneksi dari Host 2 ke Host 1.

Terbukti kedua host datang terhubung satu sama lain, berarti konfigurasi dynamic routing yang dilakukan benar. VI. Kesimpulan Dalam melakukan konfigurasi Dynamic Routing dengan menggunakan protokol RIP atau OSPF perintah yang digunakan hampir sama, hanya saja pada protokol OSPF ada perintah area. Hati-hati dan teliti dalam mengkonfigurasi dynamic routing ini, karena praktek yang saya lakukan cukup lama dan banyak karena hasil nya yang gagal, itu hanya karena salah perintah ataupun network adapter pada machine tersebut. Seharusnya kita memakai internal network untuk setting network adapter machine tersebut.

You might also like