You are on page 1of 11

Nama : Sigit Herdian P.

Kelas : 12 TKJ A No absen : 26

Dynamic Routing Mikrotik

Pemateri : 21-03-2013/ Senin No : 1

1. Tujuan - Siswa dapat mengetahui pengertian dari Dynamic Routing. Siswa dapat melakukan implementasi konfigurasi berbagai protocol dynamic routing. Siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam protocol dynamic routing. 2. Pendahuluan Pada jaringan besar yang menggunakan banyak router, dynamic routing merupakan metode yang paling umum digunakan. Mengapa? Karena jika kita menggunakan metode static routing maka kita harus mengkonfigurasi semua router secara manual dan ini tidak mungkin untuk seorang network administrator. Dengan menggunakan metode static routing kita membutuhkan banyak konfigurasi, sedangkan pada dynamic routing kita dapat mengkonfigurasi seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode dymanic routing untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protocol yang digunakan. Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi masukan masukan ke routing table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi Routing table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar. Remote network dapat dikategorikan di tabel routing dengan menggunakan protokol dynamic routing. Dynamic routing protocol contohnya sebagai berikut: a) Network Discovery Memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discovery. Network discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang sama.

Daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara otomatis membaca jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik

pada setiap jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik. b) Maintaining routing tables. Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan menentukan jalur-jalurnya pada tabel routing. Routing dinamik tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, routing dinamik juga akan menentukan jalur baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah), untuk ini, routing dinamik mempunyai keuntungan lebih dari routing static. router yang menggunakan dinamic routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tanpa pengaturan dari seorang admin jaringan. c) IP routing protocol ada beberapa routing dinamic untuk IP. dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan: d) Routing Information Protocol (RIP) Kelebihan RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan Kekurangan Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada e) Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) Kelebihan: support = 255 hop count Kekurangan: Jumlah Host terbatas f) Open Shortest Path First (OSPF) Kelebihan.

Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat Kekurangan. Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit g) Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP) Kelebihan. melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sedikit memori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance Kekurangan. Hanya untuk Router Cisco h) Exiterior Gateway Protocol (EGP) Kelebihan. Sangat sederhana dalam instalasi Kekurangan. Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi 3. Alat dan bahan 3.1. Laptop 3.2. Sofware Virual Box 3.3. ISO Mikrotik 4. Langkah Kerja a) RIP a. Pada gambar 1 adalah gambar dimana menunjukan konfigurasi untuk router 1, dimana pada topologi perttama saya hanya menggunakan sistem RIP saja. Router ini mgnhubungkan antara router dua dengan client yang pertama

Gambar 1

b. Pada gambar kedua adalah konfigurasi untuk router kedua yang menghubungkan antara router dua dengan client 2.

Gambar 2

c. Host 1, gambar3 adalah gambar pembuktian dari konfigurasi yang dilakukan pada hiost pertama dan saya hanya perlu memasukkan ip addres dan gateway.

Gambar 3

d. Host 2, tidak jauh halnya dengan host perama hanya perlu memasukkan gateway dengan ip address.

Gambar 4

e. Dan ini hasil uji koneksi dari konfigurasi diatas hasilnya terbukti di gambar 5 dan gambar 6

Gambar 5

Gambar 6 b) OSPF 1. Konfigurasi pada router pertama

Gambar 1

2. Lakukan konfigurasi OSPF pada router kedua.

Gambar 2 3. Gunakan perintah tool traceroute 192.168.0.2 untuk mengecek bagaimana sudah berhasil atau tidak.

c) RIP + OSDF 1. Lakukan konfigurasi pada host 1

Gambar 1 2. Lakukan konfigurasi pada host 2

Gambar 2 3. Lakukan konfigurasi pada router 1

Gambar 3 4. Lakukan konfigurasi pada router 2

Gambar 4 5. Lakukan konfigurasi pada router 3

Gambar 5 6. Hasil Kerja 7. konfigurasi host 1

Gambar 6

Gambar 7 8. konfigurasi host 2

gambar 8

You might also like