You are on page 1of 6

PENERAPAN ALAT PERAGA SISTEM STARTER PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI OVERHAUL DAN PENGUJIAN MOTOR STARTER TIPE REDUKSI

PENERAPAN ALAT PERAGA SISTEM STARTER PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI OVERHAUL DAN PENGUJIAN MOTOR STARTER TIPE REDUKSI MOHAMMAD NASHIFUDIN Email: mohammadnashifudin@yahoo.com, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang HADROMI Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang WAHYUDI Email: wahyudi_unnes2yahoo.com, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang Abstrak Tujuan penelitian penerapan alat pegara sistem reduksi membuat sebuah alat peraga sistem starter tipe reduksi, mengetahui hasil belajar kompetensi overhaul dan pengujian, dan meningkatkan hasil belajar kompetensi overhaul dan pengujian motor starter tipe reduksi. Peningkatan hasil belajar motor starter tipe reduksi kelas kontrol sebesar 9,49% dan kelas eksperimen sebesar 32,46%, sedangkan peningkatan score perkompetensi kelas kontrol sebesar 10,29% untuk kompetensi overhaul dan 16,67% untuk kompetensi pengujian, pada kelas eksperimen mengalami peningkatan yang cukup besar yakni 23,17% untuk kompetensi overhaul dan 48,59% untuk kompetensi pengujian. Penggunaan alat peraga sistem starter tipe reduksi pada kompetensi overhaul dan pengujian lebih baik dari pada pengunaan motor starter tipe reduksi biasa. Kata kunci: Alat peraga, overhaul, pengujian, dan motor starter tipe reduksi

Abstrak Tujuan penelitian penerapan alat pegara sistem reduksi membuat sebuah alat peraga sistem starter tipe reduksi, mengetahui hasil belajar kompetensi overhaul dan pengujian, dan meningkatkan hasil belajar kompetensi overhaul dan pengujian motor starter tipe reduksi. Peningkatan hasil belajar motor starter tipe reduksi kelas kontrol sebesar 9,49% dan kelas eksperimen sebesar 32,46%, sedangkan peningkatan score perkompetensi kelas kontrol sebesar 10,29% untuk kompetensi overhaul dan 16,67% untuk kompetensi pengujian, pada kelas eksperimen mengalami peningkatan yang cukup besar yakni 23,17% untuk kompetensi overhaul dan 48,59% untuk kompetensi pengujian. Penggunaan alat peraga sistem starter tipe reduksi pada kompetensi overhaul dan pengujian lebih baik dari pada pengunaan motor starter tipe reduksi biasa. Kata kunci: Alat peraga, overhaul, pengujian, dan motor starter tipe reduksi PENDAHULUAN Menurut Uno (2008: 54) belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai. Manusia tanpa belajar, akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak lain juga merupakan produk kegiatan berfikir manusiamanusia pendahulunya. Tuntutan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah merupakan tuntutan kebutuhan secara lahir sampai akhir hayatnya. Kurikulum adalah perencanaan yang ditawarkan, bukan yang diberikan, karena pengalaman yang diberikan guru belum tentu ditawarkan (Rosyad, 2004: 26). Dengan demikian kurikulum merupakan inti dari sebuah sekolah, karena kurikulumlah yang ditawarkan kepada publik, dengan dukungan SDM guru berkualitas, serta sarana sumber belajar lainnya yang memadai. Kegiatan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kegiatan guru atau cara dan

metode mengajar yang digunakan oleh guru. Apabila guru menggunakan metode ceramah, maka kegiatan belajar siswa pada umumnya adalah mendengarkan dan mencatat secara klasik. Sebaliknya, apabila guru menggunakan metode diskusi, maka kegiatan siswa adalah memecah masalah secara kelompok. Permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran yang berada pada SMK Muhammadiyah Kudus khususnya pada mata pelajaran memperbaiki sistem starter dan pengisian kurangnya media pembelajaran dan tidak adanya alat peraga sistem starter tipe reduksi, sedangkan yang dimiliki hanyalah empat unit motor starter yang terdiri dari dua motor starter konvensional, satu motor starter reduksi, dan satu motor starter planetari. Tentunya empat unit tersebut tidak bisa melayani kegiatan belajar mengajar secara maksimal. Permasalahan lain yang timbul siswa sangat sulit menguasai cara overhaul dan pengujian motor starter tipe redudksi, sehingga kemampuan tentang motor starter tidak dapat dicapai dengan baik. Diharapkan dengan adanya alat peraga ini dapat membantu pemahaman dari siswa tentang motor starter tipe reduksi, dengan adanya alat peraga tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar kompetensi overhaul dan pengujian motor starter tipe reduksi para siswa. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Alat Peraga Sistem Starter pada Pembelajaran Kompetensi Overhaul dan Pengujian Motor Starter Tipe Reduksi METODE Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah Kendaran Ringan SMK Muhammadiyah Kudus Kab. Kudus tahun ajaran 2011/2012, sampel dibagi menjadi dua yaitu: kelas kontrol dan eksperimen dan teknik sampel klauster, teknik ini disebut juga teknik kelompok atau rumpun, dilakukan dengan jalan memilih sampel yang didasarkan pada klusternya bukan pada individunya (Winarsunu, 2009: 15-16). Prosedur pelaksanaan metode eksperimen ini adalah sebagai berikut Tabel 1. Desain penelitian. Kelompok Pretest Perlakuan Posttest E Y1 X1 Y2 C Y2 X2 Y2

Keterangan: E : Kelompok eksperimen C : Kelompok kontrol X1 : Pembelajaran dengan alat peraga sistem starter tipe reduksi X2 : Pembelajaran dengan motor starter tipe reduksi Y1 : Pretest mata diklat kompetensi memperbaiki sistem starter dan pengisian Y2 : Posttest mata diklat kompetensi memperbaiki sistem starter dan pengisian Sebelum siswa mendapatkan pelajaran, setiap siswa harus mempunyai bahan persepsi (entry behavior) yang diperlukan. Bila pengetahuanya tidak memadai, ia akan menghadapi kesulitan, dan sebaiknya diberikan pengajaran remidial. Entry behavior ini dapat diketahui melalui pretest. Perlakuan diberikan kepada kelompok eksperimen. Perlakuan yang diberikan berupa sistem pembelajaran menggunakan alat peraga sistem starter tipe reduksi yang pada akhir tiap job sheet akan diadakan pemberian latihan soal ujian atau pemberian nilai sebagai nilai tugas. Tes tahap akhir atau tes hasil belajar diperoleh dari tes uji coba setelah dianalisis. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, baik siswa yang diberi maupun tanpa diberi perlakuan dengan alat peraga sistem starter tipe reduksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Nama alat peraga ini adalah alat peraga sistem starter tipe reduksi. Kegunaan Alat peraga multifungsi ini mempunyai beberapa kegunaan diantaranya adalah 1). Sebagai alat untuk pengajaran pada kompetensi overhaul motor starter tipe reduksi, 2). Sebagai pengujian sistem starter tipe reduksi.

bingk

kaki-

Gambar 1. alat peraga motor starter

Sebelum siswa mendapatkan materi dan menggunakan alat peraga sistem starter tipe reduksi dilakukan tes awal (pretest) Data hasil tes awal akan dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t. Tabel 2.Uji normalitas pretest Kelas keterangan Kontrol Eksperimen S2 70,06 75,06 Fhitung 4,44 7,38 Ftabel 7,81 7,81 Kesimpulan Fhitung < Fhitung < Ftabel Ftabel Tabel 4.2.Uji homogenitas pretest Sumber variasi Eksperimen Kontrol Jumlah 1747 1790 N 30 30 Mean 58,23 59,67 Varians (s) 62,25 56,78 Deviasi (s) 7,89 7,54 F hitung 1,10 F table 2,10 Tabel 4.3.Uji t pretest Kelompok Keterangan Eksperimen Kontrol Rata-rata 58,23 59,67 Thitung -0,72 Ttabel 1,67 Kesimpulan Ttabel>Thitung< Ttabel Setelah melakukan pretest penelitian berlajut pada pembelajaran menggunakan alat peraga sistem starter tipe reduksi dan motor starter tipe reduksi biasa, dimana kelas yang menggunakan alat peraga kelas eksperimen dan yang menggunakan motor starter tipe reduksi biasa kelas kontrol. Analisis tahap akhir ini digunakan untuk mengetahui perbedaan dua test rata-rata perbedaan dua rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis data

yang digunakan pada penelitian adalah dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t. Tabel 4.4.Uji normalitas posttest Kelas Keterangan Kontrol Eksperimen S2 85,06 85,06 Fhitung 4,44 6,04 Ftabel 7,81 7,81 Kesimpulan Fhitung < Fhitung < Ftabel Ftabel Keterangan Normal Normal Tabel 4.5.Uji homogenitas posttest Sumber variasi Eksperimen Kontrol Jumlah 2314 1960 N 30 30 Mean 77,13 65,33 Varians (s) 11,43 65,68 Deviasi (s) 3,38 8,10 F hitung 5,75 Ftabel 2,10 Tabel 4.6.Uji t posttest Kelas Keterangan Eksperimen Kontrol Rata-rata 77,13 65,33 Thitung 7,36 Ttabel 1,67 Keterangan Ada perbedaan Dengan kondisi seperti itu maka dapat dikatakan ada peningkatan dengan menggunakan alat perga sistem starter dari pada pembelajaran yang menggunakan motor starter tipe reduksi biasa. Tabel 4.7.Hasil penilaian pelakuan penelitian Eksperimen Kontrol Nilai minimum 70,00 50,00 Nilai rata-rata 77,13 65,33 Nilai maksimum 85,00 85,00

90 80 70 70 75

85

85 . 77.13 70

Nilai pretest dan posttest

. 65.33 60 50 40 30 20 10 0 . 59.67 45 . 58.23 45 50

nilai

nilai rata-rata

nilai minimum

pretest kontrol

pretest eksperimen

posttest kontrol

posttest eksperimen

Tabel 4.9.Peningkatan hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen Rata-rata Persentase Indikator Soal peningkatan pretest posttest Kelas kontrol Kelas eksperimen 59,67 58,23 65,33 77,13 9,49% 32,46%

20 18 16

Selisih nilai

14 12 10 8 6 4 2 0 kelas kontrol kelas eksperimen

Gambar 4.3. Grafik peningkatan hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen

Dalam penelitian ini membandingkan antara hasil belajar menggunakan motor starter tipe reduksi biasa dengan menggunakan alat peraga sistem starter tipe reduksi, hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan adanya perbedaan siswa antara proses belajar mengajar dengan menggunakan motor starter tipe reduksi dengan menggunakan alat peraga sistem sistem starter tipe reduksi. Perbedaan hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen cukup signifikan hal ini dikarenakan pada alat peraga sistem starter tipe reduksi memiliki kemudahan untuk menguji motor starter tipe reduksi. Kemudahan-kemudahan yang ada pada alat peraga sistem starter tipe reduksi antara lain: 1). Adanya nama-nama komponen pada setiap komponen motor starter tipe reduksi, sehingga siswa lebih mudah melakukan overhaul dan pengujian motos starter tipe reduksi., 2).Terdapat pencantuman terminal yang ada Tabel 4.10. Perbedaan hasil belajar kelas kontrol rata-rata kelas indikator kontrol Presentase soal Pretest posttest Overhaul Pengujian 6.04 5.85 9 8 6.67 6.83 10,29% 16,67%

pada motor starter tipe reduksi sehingga siswa dapat mengetahui letak setiap terminal-terminal pada motor starter tipe reduksi., 3). Adanya manual pemakaian yang dapat membantu siswa dalam melakukan pengujian, pengujian ini meliputi cara pembongkran, memeriksaan, perakitan, dan pengujian, manual ini dapat., 4). Terdapat gambaran tentang cara pengujian yang dapat mempermudah proses pengujian. konvensional. Berdasarkan kelebihan-kelebihan yang tedapat pada alat peraga sistem starter tipe reduksi proses belajar mengajar lebih efektif di karenakan 1). Tidak perlu mengenalkan nama komponen karena siswa sudah tahu dengan melihat alat peraga., 2). Siswa lebih mudah mengetahui letak dari setiap komponenkomponen yang ada pada motor starter tanpa perlu membongkarnya., 3). Pengujian motor starter lebih mudah di fahami siswa karena adaanya manual pemakaian. Tabel 4.11. Perbedaan hasil belajar kelas eksperimen rata-rata kelas indikator eksperimen Presentase soal Pretest posttest Overhaul Pengujian 6.16 5.32 7.59 7.9 23,17% 48,59%

score rata-rata tiap sub kompetensi

7 6 5 4 3 2 1 0 pretest kontrol pretest eksperimen posttest kontrol posttest eksperimen overhaul pengujian

Gambar 4.4. Grafik rata-rata hasil belajar tiap sub kompetensi

Peningkatan pada kompetensi pengujian di kelas eksperimen terjadi karena adanya alat peraga sistem starter tipe reduksi yang terdapat sketsa cara pengujian tanpa beban, pengujian hold in coil, dan pengujian pull in coil, sedangkan peningkatan untuk kompetensi overhaul karena alat peraga tedapat susunan komponen motor starter tipe reduksi yang di set sesuai urutan pemasangan motor starter tipe reduksi, Peningkatan secara keseluruhan dengan membandingkan peningkatan hasil belajar antara kelas kontrol dengan nilai ratarata sebelum perlakuan sebesar 59,67 dan sesudah perlakuan 65,33 maka terjadi peningkatan sebesar 9,49% sebelum dan sesudah memperoleh perlakuan. Sedangkan peningkatan keseluruhan hasil belajar kelas eksperimen dengan nilai rata-rata sebelum perlakuan penggunaan alat peraga sistem starter tipe reduksi sebesar 58,23 dan sesudah perlakuan penggunaan alat peraga sistem

starter tipe reduksi sebesar 77,13 maka terjadi peningkatan sebesar 32,46%. Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dikarena adanya alat peraga sistem starter tipe reduksi yang mempunyai kelebihan. Kelebihan alat peraga sistem starter tipe reduksi antara lain: 1). Alat peraga lebih memperlihatkan setiap komponen motor starter tipe reduksi., 2). Alat peraga terdapat cara-cara pengujian., 3). Alat peraga memiliki manual penggunaan yang dapat dijadikan buku pedoman dalam pembelajara motor starter khususnya pada kompetensi overhaul dan pengujian. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga sistem starter tipe reduksi lebih efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa bila dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan motor starter tipe reduksi biasa untuk itu alat peraga perlu dikaji ulang untuk digunakan untuk proses belajar mengajar.

You might also like