You are on page 1of 30

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN

Disusun oleh: Nama : Moh. Thoip Abdullah (2011102006) Muhammad Nanda ( ) Kelas : TI 1/3

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

STMIK CIC CIREBON


TAHUN AKADEMI 2012-2013

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-NYA, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini merupakan syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (SMITK) CIC Cirebon dengan judul Sistem Informasi Keuangan. Di dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari dengan sepenuh hati akan kurang sempurnanya makalah ini, mengingat tingkat kemampuan serta pengalaman penyusun belum luas. Namun demikian, penyusun akan berusaha keras untuk menyusun makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik dari pembaca.

Cirebon, 01 Januari 2013

Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... i i i BAB I PENDAHULU AN 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2 1.3 Tujuan ................................................................................................... 2 1.4 Manfaat.................................................................................................. 2 1.5 Batasan Masalah ................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian SIM Keuangan...................................................................... 4 2.1.1 Tujuan SIM Keuangan ................................................................. 4 2.2 Model sistem informasi keuangan .......................................................... 5 2.3 Subsistem Model SIM Keuangan ........................................................... 6 2.3.1 Subsistem input ............................................................................. 6 2.3.2 Subsistem output ............................................................................ BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan................................................................................................ 24 3.2 Saran...................................................................................................... 24 DAFTAR PUSTAKA 12

iii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model sistem informasi keuangan .............................................. 5 Gambar 2.2 Posisi Auditing Internal dalam Organisasi.................................. 9 Gambar 2.3 Dengan Menggunakan junlah tenaga penjual untuk memproyeksikan penjualan......................................................... 14 Gambar 2.4 Proses Penyusunan anggaran ..................................................... 21

iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini, mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi diusahakan secara maksimal atau secara besar-besaran, dimana sistem kerja secara manual perlahan-lahan mulai tergeser dengan adanya teknologi yang semakin canggih. Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang teknologi tentunya sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memerlukan waktu yang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif singkat dengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi yang modern pengeluaran atau biaya operasional yang diperlukan akan semakin banyak. Kementerian/Lembaga wajib untuk menyampaikan Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara melalui sistem aplikasi yang telah dikembangkan secara terpisah oleh Departemen Keuangan. Peningkatan kualitas sistem pelaporan keuangan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, yang akurat, akuntabel dan tepat waktu. Dengan adanya sistem yang mempergunakan teknologi informasi, pekerjaan penyusunan laporan keuangan akan lebih mudah dan rapi. Pemanfaatan Teknologi Informasi merupakan salah satu cara dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaporan keuangan. Dengan adanya kerja sama antara petugas SIMKeu dan pengelola/teknisi, maka pemanfaatan teknologi informasi ini menjadi maksimal. Maka dikembangkanlah Aplikasi SIM Keuangan yang telah mengalami proses pengembangan dengan kendala yang harus diselesaikan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah Dari uraian di atas timbul beberapa pokok permasalahan berkaitan dengan sistem informasi manajemen keuangan, yaitu: 1. Bagaimanakah pengertian sistem informasi manajemen keuangan ? 2. Bagaimanakah model sistem informasi manajemen keuangan? 3. Bagaimanakah subsistem model sistem informasi manajemen keuangan ? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Merupakan tugas dari mata kuliah sistem informasi dan untuk melatih kemampuan seorang mahasiswa dalam membuat makalah guna meningkatkan kemampuan mata kuliah sistem informasi 2. Untuk mengetahui manajemen keuangan. 3. Untuk mengetahui pengembangan sistem informasi menajemen keuangan pada suatu lembaga. 1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah : 1. Bermanfaat sebagai suatu proses belajar dalam membuat makalah. 2. Dapat mengkaji lebih dalam tentang sistem informasi menajemen keuangan. 3. Bermanfaat sebagai suatu proses belajar untuk mengetahui mengenai sistem informasi menajemen keuangan. 4. Untuk menambah pengetahuan tentang sistem informasi menajemen keuangan dan aplikasinya dalam suatu lembaga. 1.5 Batasan Masalah Pada penulisan ini diperlukan batasan-batasan agar sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya sehingga tujuan penulisan dapat tercapai. Adapun batasan masalah yang di bahas pada makalah ini adalah : 1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Keuangan dimana yang selanjutnya disebut SIMKeu adalah serangkaian manual maupun aplikasinya yang bagaimana sistem informasi manajemen khususnya

mengintegrasikan semua proses pengelolaan keuangan satker dimana terdapat tujuan SIMKeu, tujuan SIMKeu, model SIMKeu 2. Model sistem informasi keuangan , dimana terdapat Komponen Input Sistem Informasi dan Komponen Output Sistem Informasi. 3. Subsistem Model SIM Keuangan dimana akan dijelaskan lebih rinci dari bagian-bagian dariKomponen Input Sistem Informasi dan Komponen Output Sistem Informasi.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian SIM Keuangan Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi (subsistem dari CBIS) yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan. Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sistem informasi keuangan memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem data processing didukung oleh internal audit subsistem yang menyediakan data dan informasi internal. Untuk perusahaan besar biasanya memiliki staf internal auditors yang bertanggungjawab terhadap perawatan integritas sistem keuangan perusahaan. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut EDP auditors. Sebagaimana subsistem lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial intelligence subsystem, yang mengumpulkan informasi dari lingkungan. Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang selanjutnya disebut SIMKeu adalah serangkaian manual maupun aplikasinya yang mengintegrasikan semua proses pengelolaan keuangan mulai dari perencanaan anggaran (RKAKL), Penyusunan Sistem Anggaran (DIPA), Penerbitan mempunyai SPM, 3 dan Penyusunan : (1) Laporan Keuangan (SAI) informasi keuangan tugas pokok mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang, (2) membantu perolehan dana tersebut, dan (3) mengontrol penggunaannya. 2.1.1 Tujuan SIM Keuangan SIM Keuangan dikembangkan dengan tujuan: 1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke jenjang di atasnya.

2. Mendukung efisiensi, keuangan

efektifitas

dan kelancaran

penyusunan laporan

3. Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan. 2.2 Model sistem informasi keuangan Ketiga tugas pokok tersebut ditampilkan sebagai subsistem output dalam sistem informsai keuangan, seperti terlihat pada gambar 2.1. Sistem ini mempunyai pengaturan spektural yang sama dengan yang kita gunakan untuk sistem informasi pemasaran dan manufaktur.

Gambar 2.1 Model sistem informasi keuangan

a) Komponen Input Sistem Informasi terdiri dari subsistem audit internal, sistem informasi akuntansi, subsistem intelejen keuangan. b) Komponen output dari Sistem Informasi Keuangan terdiri dari subsistem peramalan, subsistem manajemen dana, Subsistem Pengendalian.

2.3 Subsistem Model SIM Keuangan 2.3.1 Subsistem input Ada tiga subsistem input yaitu : subsistem pemrosesan data, subsistem audit internal dan subsistem intelegeni keuangan. 1. Subsistem pemrosesan data Subsistem pemrosesan data mengumpulkan data internal dan lingkungan. Kita mengetahui bagaimana terminal pengumpulan data dibidang manufaktur mengumpulkan data internal. Data lain diperoleh dari dokumen sumber dan dimasukkan kedalam database dengan menggunakan terminal dalam jaringan yang ditempatkan diseluruh perusahaan. Subsistem pemrosesan data juga mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis dengan perusahaan lain. Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan dan account receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian, penerimaan dan account payable mengumpulkan data pemasok. Data internal berfungsi sebagai dasar untuk pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek operasi perusahaan, sebagai contoh II menggunakan data yang diperoleh dari pelaporan kerja, yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun atau merevisi standar penampilan. Data lengkungan memberikan dasar untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelanggan dan pemasok perusahaan. Sebagai contoh, dalam menggunakan model matematis untuk mensimulasi pengaruh dari keputusan mengenai inventarisasi, manajer akan memasukkan skenario yang sebagian didasarkan pada data accounting historis yang menjelaskan pesanan pelanggan dan lead time pemasok. Sistem Informasi Akuntasi merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen digunakan oleh pihak manajemen dalam menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntasi dalam hal ini juga sebagai sumber informasi yang berguna dalam mencapai tujuan perusahaan yang terangkum dalam Sistem Informasi Manajemen. Data akuntasi berperan penting salam Sistem Informasi Keuangan, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

i. Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan ii. catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa, berapa). iii. SIA merupakan satu-satunya komponen input yang terdapat pada seluruh sistem informasi fungsional. DASAR PEMROSESAN DATA Kita telah mengetahui sejumlah dasar pemrosesan data, disini kita akan melanjutkan pembahasan dan meninjau lebih singkat lagi. Sinonim dengan Accounting. Dalam pandangan kita sistem pemrosesan data adalah sama dengan sistem accounting. Tujuan Pemrosesan Data. Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang up-ti-date. Aplikasi yang Dibutuhkan. Perusahaan tidak memutuskan apakah mengimplementasikan sistem pemrosesan data atau tidak, sistem tersebut dikehendaki oleh elemen dalam lingkungan, khususnya pemegang saham, masyarakat kuangan dan pemerintah. Tugas Pokok. Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok yaitu pemgumpulan data, pengubahan data penyimpanan data dan pembuatan dokumen. Sifat Pemrosesan Data. Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yang lengkap, utamanya Subsistem mempunyai Pemrosesan fokus histori dan memberikan Data. Subsistem dari sistem informasi distribusi, pemecahan masalah minimal. menampilkan contoh yang tepat mengenai bagaimana subitem utama dipadukan melalui arus data. Subsistem penggajian melengkapi delapan subsistem dari sistem distribusi untuk membentuk inti pemrosesan data bagi berbagai jenis organisasi. DATA ACCOUNTING Data acounting memberikan record mengenai segala kepentingan meneter yang terjadi dipersahaan. Sebuah record dibuat dari sebuah transaksi,

yang menjelaskan fakta yang penting yaitu apa yang telah terjadi, kapan kejadiannya, siapa yang terlibat dan (dalam berbagai kasus) berapa jumlah uang yang terlibat. Data ini dianalisis dengan berbagai cara, yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan informsi manajemen. SISTEM BIAYA Sebagian besar data accounting digunakan secara internal didalam departemen accounting oleh sistem biaya. Sistem biaya, sepertia arti dari namanya, menentukan biaya operasi perusahaan. Ketika kita mempelajari subsistem harga dari sistem informasi pemasaran, kita mengetahui bahwa ada banyak perusahaan yang mengikuti atau menganut strategi harga berdasarkan biaya. Perusahan tersebut mengidentifikasi biaya yang diperlukan untuk produk dan kemudian menambahkan harga tertntu. Maka biaya aka akurat bila strategi tersebut dapa efektif. Sistem biaya bertanggung jawab atas fungsi keuangan namun ia juga mempengaruhi bidang fungsional yang lain. Penmpilan fungsi manufaktur biasanya didasarkan pada pembiayaan produksi, inilah kenapa kita menyertakan subsistem biaya dala sistem informasi manufakut. Penampilan fungsi pemasaran juga tergantung pada suistem biaya, jika produk terlalu tinggi harganya maka ia tidak akan terjual. Yang paling penting penampilan perusahaan sangat tergantung pada sistem biaya . 2. Subsistem audit internal Audit Internal merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal auditing, berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internal dirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.

Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan. Auditor internal adalah pekerja dalam perusahaan yang biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan. Dan ia biasanya memberikan laporan kepada CEO atau eksekutif puncak lain.

Gambar 2.2 Posisi Auditing Internal dalam Organisasi

Jenis Jenis Aktivitas Auditing Ada empat jenis pokok dari aktivitas auditing internal yaitu keuangan, operasional, persetujuan desain sistem pengontrolan. Seorang auditor internal dapat melakukan semua aktivitas tersebut. Auditing Keuangan . Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratan record perusahaan dan melakukan jenis aktifitas dan dilakukan oleh auditor eksternal. Auditor eksternal juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan auditor eksternal, atau dapat bekerjasama dengan auditor eksternal. Auditing Operasional. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi (memsyahkan) evektifitas prosedur. Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik dan mungkin melibatkan atau tidak melibatkan penggunaan komputer.

10

Auditing Persetujuan. Audit persetujuan adalah sama dengan audit operasional, kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa secara random menentukan pekerja dan secara perorangan para pekerja ini diberi cek pembayaran, dan bukannya menggunakan pengiriman. Disain Sistem Pengontrolan Internal. Dalam auditing operasional dan persetujuan, audotor internal mempelajari sistem yang telah ada. 3. Subsistem intelegensi keuangan Subsistem Intelijen Keuangan ini mengumpulkan data dari masyarakat keuangan yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya. Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analisis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Berperan untuk digunakan mengidentifikasi sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik Karena fungsi keuangan mengontrol arus uang di seluruh perusahaan, maka dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini. Subsistem intelegensi keuangan berusaha untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan mencari investasi dana surplus yang terbaik. Agar dapat melakukan tugas ini, subsistem intelegensi keuangan mengumpulkan data dan informasi dari pemegang saham dan masyarakat keuangan. Seperti halnya fungsi yang lain, subsistenm ini juga mengumpulkan data dan informasi pemerintah. Sebagian besar informasi yang mempengaruhi arus uang bersal dari pemerintah federal dan, beberapa diantaranya, diperoleh dari pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah. INFORMASI PEMEGANG SAHAM Semua korporasi,kecuali yang kecil, mempunyai departemen hubungan pemegang saham. Ia biasanya ditempatkan dalam fungsi keuangan. Departemen ini memelihara hubungan komunikasi antara perusahaan dan pemegang sahamnya. Kebanyakan arus informasi dari perusahaan k epemegang saham berbentuk laporan tahunan dan laporan kwartal. Baik pemegang saham maupun

11

calon pemegang saham menggunakan informasi ini untuk menilai atau memertimbangkan peluang investasi yang ditwarjkan oleh perusahan tersebut. Laporan pemegang saham dibuat oleh departemen hubungan yang bentuknya sangat ringkas. Pemegang sasham juga menggunakan departemen hubungan pemegang saham sebagai saluran untuk menyampaikan keluhan, saran, dan informasi lain kepada perusahaan. Juga,sekali dalam setahun, pemegang saham mempunyai kesempatan untuk mengikuti meeting pemegang saham. Walaupun sebagaian besar komunikasi dilakukan oleh perusahaan pada meeting ini, namun pemegang saham diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangannya secara terbuka yang ditujukan kepada eksekutif korporasi. INFORMASI MASYARAKAT KEUANGAN Aktivitas intelegensi keuangan perusahaan yang berkembang paling baik adalah aktivitas yang menyangkut masyarakat keuangan. Ada dua sebab mengenai telah dibangunnya arus informasi ini. Pertama, sebagian informasi bersifat formal, yaitu berada dalam bentuk bahan tercetak dan database yang berisi informasi ekonomi dan lingkungan. Kedua, manajemen puncak mengetahui pentingnya lingkungan ekonomi dalam mempengaruhi perusahaan dan manajemen ini ingin tetap menggunakannya. PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP ARUS UANG Lingkungan mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap arus uang dalam perusahaan. Cara masyarakat keuangan bank, asosiasi tabungan dan pinjaman, perusahaan pinjaman hipotek, dan perusahaan asuransi merespon pemberlakuan undang-undang pemerintah fderal ini merupakan pengaruh langsung. Masyarakat keuangan meresponnya dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga. Perusahaan akan merasakan pengaruh langsung ini ketika ia meminjam uang atau menginvestasikan dana surplusnya. pemegang saham,yang bekerja sama dengan manajemen puncak. Laporan ini berisi informasi

12

METODE UNTUK MEMPEROLEH INTELEGENSI KEUANGAN Perusahaan mengumpulkan intrelegensi keuangan dengan tiga cara pokok,yaitu komunikasi informal,publikasi tertulis,dan database computer. Komunikasi informal. Sebagian besar intelegensi keuangan dikumpulkan dengan cara homunikasi informal antara eksekutif perusahaan dengan anggota masyarakat keuangan Publikasi tertulis. Sebagian besar intelegensi keuangan dapat diperoleh dari surat kabar,laporan berkala, dan majalah. Database Komputer. Seperti dialog dan BRS memberikan database yang berisi informasi,khususnya informasi yang sesuai dengan intelegensi keuangan 2.3.2 Subsistem output Sistem informasi keuangan mencakup tiga subsistem output, yaitu subsistem peramalan, subsistem menajemen dana dan subsistem pengontrolan 1. Subsistem Peramalan Subsistem Peramalan memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk jangka waktu sepuluh tahun atau pun lebih. Aktivitas tahun yang akan datang terutama dipengaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal seperti kapasitas produksi, dan keuangan yang ada. Bila jangka waktu peramalan tersebut diperpanjang, maka pengaruh lingkungan meningkat. Perubahan kebutuhan konsumen harus diantisipasi, seperti halnya mengantisipasi iklim ekonomi. Model peramalan telah dikembangkan, yaitu meliputi data internal dan lingkungan. Data ini akan memberikan dasar bagi perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Model ini berfungsi sebagai alat DSS untuk memecahkan masalah yang menjadi kurang terstruktur karena adanya perpanjangan jangka waktu perencanaan. Ada berbagai macam teknik peramalan yang dapat digunakan untuk melihat masa depan. Perusahaan biasanya akan menggunakan kombinasi dari beberapa teknik, dengan mencari prediksi masa depan yang paling baik. Sebagian besar teknik tersebut bersifat informal dan sangat tergantung pada pengetahuan, pertimbangan, dan intuisi manajer. Teknik yang lain

13

menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif telah lama digunakan untuk peramalan sebelum ia diterapkan untuk bidang lain dalam operasi perusahaan. Sebelum kita membahas mengetahui bahwa : Semua ramalan adalah proyeksi dari masa lalu Dasar terbaik untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa datang adalah dengan melihat apa yang telah terjadi di masa lampau. Semua jenis peramalan mengikuti pendekatan atau cara ini. Inilah mengapa data accounting begitu penting untuk peramalan; yaitu ia memberikan dasar historis. Semua ramalan terdiri atas keputusan semi terstruktur Keputusan peramalan adalah contoh jenis semi terstruktur yang tepat yang diberikan oleh DSS. Keputusan didasarkan pada beberapa variabel yang dapat diukur dan beberapa variabel yang tak dapat diukur. Tak ada teknik peramalan yang sempurna Paket peramalan mainframe yang canggih pun tidak dapat diharapkan memberikan keakuratan prediksi 100 persen. Karena manajer mengetahui akan sifat peramalan ini, ia banyak menggunakan pertimbangannya dalam menggunakan output untuk dasar perencanaan masa yang akan datang. a) Metode Non-Kuantitatif Pendekatan non-kuantitatif tidak melibatkan penghitungan data. Manajer melakukan penalaran seperti, Kami menjua dua ribu unit pada tahun lalu dan kami harus dapat meningkatkan penjualan tersebut. Maka, saya pikir kami akan menjual dua ribu lima ratus pada tahun mendatang. Ramalan seperti ini hanya mempunyai dasar sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Atau ramalan tersebut dapat dihasilkan dari pengalaman penglihatan bisnis yang telah bertahun-tahun. Banyak manajer yang dapat melakukan pendekatan non-kuantitatif ini dengan sangat baik. cara melakukan peramalan, kita harus

14

Beberapa perusahaan telah menetapkan sistem formal yang mencakup metode kuantitatif. Ada dua metode, yaitu konsensus panel dan Delphi. Teknik konsensus panel terdiri dari kelompok ahli yang secara terbuka membahas faktor yang berhubungan dengan masa depan yang melakukan sebuah proyeksi yang didasarkan pada input kombinasi. Metode Delphi melibatkan sekelompok ahli yang tidak bertemu secara perorangan, namun mereka memberikan respon kepada serangkaian kuesener yang dibuat oleh seorang koordinator. Setiap putaran kuesener menggabungkan input dari putaran sebelumnya. Dengan demikian, sedikit demi sedikit isinya tersaring terus. Metode non-kuantitatif dapat digunakan bersama dengan outpu dari sistem kuantitatif. Sebagai contoh, para eksekutif dapat membahas output dari peramalan yang berdasarkan komputer dalam setting konsensus panel. b) Metode Kuantitatif Bagian keputusan terstruktur dapat ditangani dengan metode kuantitatif yang berjangkauan dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Salah satu teknik yang tetap populer selama dua puluh lima tahun adalah regresi. Ia melibatkan hubungan aktivis yang menjadi ramalan, seperti penjualan, dengan beberapa aktivis lainnya, seperti jumlah tenaga penjual. Hubungan ini ditunjukkan pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Dengan Menggunakan jumlah tenaga penjual untuk memproy eksikan penjualan

15

Ada tujuh point yang digambarkan pada grafik tersebut. Mereka menggambarkan hubungan antara dua variabel selama periode sebelumnya, katakan tujuh tahun yang lalu. Sebagai contoh, dalam satu tahun diperkirakan dua puluh tenaga penjual, dan penjualannya sekitar 2.300 unit (garis putus-putus). Terlihat dari gambaran tersebut bahwa hubungan positif berada diantara dua variabel tersebut yaitu lebih banyak tenaga penjual yang dipekerjakan, maka akan lebih tinggi pula penjualannya. Analisis regresi memungkinkan penggunaan model matematis untuk menentukan hubungan dengan cara yang sangat tepat. Ketika model tersebut dijalankan, baris regresi dapat diperpanjang ke seluruh point, sehingga jarak total dari tiap point ke baris adalah pada tingkat yang minimum . Baris ini sangat cocok dengan point tersebut. Manajemen kemudian dapat menggunakan baris regresi untuk meramalkan penjualan berdasarkan pada jumlah tenaga penjual tertentu. Sebagai contoh, jika perusahaan mempekerjakan lima puluh tenaga penjual, ia dapat mengasumsikan bahwa penjualan akan menjadi sekitar 5.000 unit. Contoh ini hanya melibatkan dua variabel yaitu penjual dan penjualan. Istilah variabel independen digunakan untuk menjelaskan jumlah tenaga penjual sebab, dalam metode ini, jumlahnya tidak tergantung pada variabel yang lain. Sebaliknya, istilah variabel dependen digunakan untuk menjelaskan volume penjualan sebab ia tergantung pada jumlah tenaga penjual. Jenis regresi ini disebut regresi bivarte yaitu hanya dua variabel yang terlibat. Kadang-kadang juga digunakan istilah regresi sederhana. c) Metode Ekonometrik Jenis model peramalan yang paling kompleks adalah model ekonometrik, yang menggunakan sejumlah persamaan untuk memproses data ekonomi. Istilah model ekonomi makro juga digunakan, karena model tersebut mensimulasi seluruh aktivitas ekonom nasional, bukannya hanya pada satu perusahaan (model mikro). Perusahaan akan menggunakan proyeksi ekonomi nasional, seperti yang dihasilkan oleh model ekonometrik, untuk memproyeksikan aktivitasnya sendiri.

16

Persamaan dasar untuk model ekonometrik adalah : GNP = C + I + G + NE Dengan : GNP = Gross National Product I G NE = Invenstasi Bisnis = Pembelian Pemerintah = Ekspor dikurangi Impor

Setiap variabel independen dalam persamaan ini berasal dari sejumlah persamaan lain. Sebagai contoh , pengeluaran konsumsi perorangan dihitung dari persamaan yang berkaitan dengan pentapatan income, pengeluaran, pajak yang dibayarkan, dan tabungan. Variabel dalam persamaan ini dihitung dari tingkat persamaan yang lebih rendah lagi, dan seterusnya. Oleh karena itu, model tersebut adalah sebuah jaringan hirarkis dari beberapa persamaan. Perusahaan ekonometriknya besar pun dan belum tentu bisa serta menciptakan memelihara model data sendiri mengumpulkan

aekonometriknya tersebut. Oleh karena itu, banyak econometric forecasting firm (perusahaan peramalan ekonometrik) yang beroperasi di seluruh dunia selama akhir tahun 196-an dan tahun 1970-an. Sebagian besar perusahaan Fortune 500 dan pemerintah federal berlangganan dengan pelayanan tersebut. Namun demikian, popularitasnya hanya berumur pendek. Perusahaan peramalan tersebut gagal mengatasi resesi tahun 1973-1975 dan 1981-1982 bagi pelanggannya, dan banyak pelanggannya yang memutuskan untuk melakukan dengan cara lain. Akibatnya sebagian besar perusahaan peramalan ekonometrik ambruk. Sekarang, dilakukan cara pengelompokkan kembali. Para ahli ekonomi memodifikasi teori mereka agar dapat merefleksikan dengan lebih baik pengaruh yang muncul pada akhir tahun tujuh puluhan dan awal tahun delapan puluhan. Lebih dari itu, model mainframe diupayakan untuk diganti dengan vers mikrokomputer.

17

Model berdasarkan

mikrokomputer

menggiatkan

lagi minat pada

peramalan ekonometrik, karena ia berharga murah dan mempunya kemampuan menampilkan paket grafik word prosesor untuk membuat laporan peramalan yang bagus. Peringatan yang kita sampaikan pada Bab I mengenai paket bidang pemasaran berdasarkan mikrokomputer juga berlaku disini. Kunci keberhasilan penggunaan paket peramalan ekonometrik adalah menginterpretasi outputnya dengan tepat. Output dari model ekonometrik perlu dievaluasi secara tepat oleh pakar ekonomi yang telah terlatih dengan baik. d) Menempatkan Peramalan dalam Perspektif Manajer pada semua tingkat dalam semua bidang melakukan ramalan dengan suatu atau cara yang lainnya, Lebih tinggi tingkat manajemennya, maka akan lebih jauh atau panjang cakrawala perencanaannya. Oleh karena itu, peramalan jangka panjang adalah yang paling menjadi minat utama bagi tingkat manajemen puncak. Peramalan jangka pendek lebih dipentingkan bagi tingkat manajemen bawah dan peramalan ini dilakukan oleh semua fungsi perusahaan. Peramalan jangka panjang harus mempertimbangkan pengaruh ekonomi nasional dan mungkin internasional. Karena adanya sifar yang khusus ini maka tanggung jawab peramalan jangka panjang dipusatkan dalam perusahaan. Pembuatan ramalan adalah tanggung jawab dari subsistem peramalan dan, dalam kerangka kita, ia dilakukan oleh fungsi keuangan. Ia dapat juga dilakukan oleh bagian perencanaan jangka panjang khusus. 2. Subsistem Manajemen Dana Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan menggambarkan arus uang dalam perusahaan. Subsistem manajemen dana adalah bagian dari sistem informasi keuangan yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada arus tersebut. Model Cash Flow adalah contoh yang tepat mengenai cara penggunaan komputer untuk mengelola arus uang, karena ia mencakup seluruh struktur yaitu

18

dari penerimaan cash sampai pembayaran atau pengeluaran cash. Banyak keputusans ubsider atau tambahan yang harus dibuat dalam struktur ini, dan subsistem manajemen dana dapat memberikan dukungannya. MENGGUNAKAN EXPERT SYSTEM UNTUK PERSETUJUAN KREDIT Profesor Verikat Srinivasan dari Northeastern University dan Yong H. Kim dari University of Cincinnati telah mengembangkan expert system prototip untuk digunakan oleh perusahaan Fortune 5000 dalam persetujuan kredit. Kita akan menggunakan huruf SRR untuk mengidentifikasi perusahaan. Kebijaksanaan kredit perusahaan terdiri atas dua aktivitas : (1) menetapkan batasan kredit (credit limit) untuk pelanggan baru dan meninjaunya kembali sekali setahun, dan (2) menanganni pengecualian per hari. Ada tiga jenis pengecualian, yaitu pelanggan baru, pelanggan lama yang melebihi batasan kreditnya, dan pelanggan lama yang terlambat melakukan pembayaran pembelian sebelumnya. Subsistem entri pemesanan kembali mendeteksi pengecualian tersebut dan memberitahukan analisis kredit untuk meninjau kembali accountnya. Srinivasan dan Kim menginterview para manajer kredit dan melakukan pengamatan terhadap analis kredit yang membuat keputusan kredit. Manajer kredit senior bertindak sebagai ahli. MENEMPATKAN MANAJEMEN DANA DALAM PERSPEKTIF Perusahaan tidak secara penuh oleh lingkungannya. Berkaitan edngan sumber uang, perusahaan dapat mepengaruhi arus yang mengalir ke dan dari lingkungan. Program yang ada di dalam subsistem manajemen dana memungkinkan manajer keuangan untuk membuat keputusan yang dapat mempengaruhi arus tersebut sesuai yang dikehendaki. Kita telah melihat bagaimana expert system dapat digunakan untuk mengatur arus masuk dengan cara menerapkan kebijaksanaan kredit perusahaan. Pengaruh yang kuat atas arus keluar ditahan oleh subsistem pengontrolan.

19

3. Subsistem Pengendalian / Pengontrolan Subsistem ini terutama terdiri dari atas program yang menggunakan data yang dikumpulkan oleh subsistem pemroses data, guna untuk menghasilkan laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut digunakan. Laporan itu biasanya membandingkan penggunaan anggaran. PROSES PENGANGGARAN Proses penyusunan anggaran terdiri atas sejumlah keputusan semi terstruktur. Selain sangat dibutuhkan ukungan data dalam bentuk record accounting historis, juga diperlukan berbagi pertimbangan. Ada tiga pendekatn atau cara umum yang dapat dilakukan perusahaan dalam menyusun anggarannya yaitu top-down, bottom-up, dan partisipatif. a) Pendekatan top-down. Bila dilakukan top-down, eksekutif perusahaan menentukan jumlah anggaran yang kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat dibawahnya. Rasionalisasi pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang paling baik mengnai tujuan jangka panjang perusahaan dan dapat mengalokasikan dana yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. b) Pendekatan bottom-up. Bila dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dari tingkat organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwa orang yang berada pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakan dan paling dapat menentukan kebutuhan sumbernya. c) Pendekatan partisipatif. Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-up tersebut, maka yang paling umum yang dilakukan adalah proses penyusunan anggaran partisipatif. Yaitu, orang akan menerima dana turut ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah pendekatan give and take, yakni penampilan keuangan yang sebenarnya dengan anggaran. Subsistem Pengendalian memungkinkan manajer untuk mengontrol

20

bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negosiasi untuk menyusun anggaran agar semuanya mendapat kepuasan. Manajer tingkat menengah berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka panjang kepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kebutuhan jangka pendek bagi manajer tingkat bawah. Gambar 2.4 menunjukkan proses penyusunan anggaran partisipatif. Nomor dalam paragraf di bawah ini sesuai dengan nomor yang ada dalam gambar. Contoh ini berasumsi bahwa perusahaan menggunakan pemodelan matematis maksimal. 1. Point awalnya adalah ramalan penjualan yang dibuat oleh bagian pemasaran. Model peramalan berdasarkan pada proyeksinya mengenai input yang berasal dari manajer pemasaran tingkat bawah, yang dikombinasikan dengan pertimbangan yang berasal dari eksekutif pemasaran.

21

Gambar 2.4 Proses Penyusunan anggaran

22

2. Manajemen puncak memeriksa ramalan dan membuat keputusan yang didasarkan pada evaluasi subyektif dan input yang lain. 3. Data ramalan yang disetujui kemudian dimasukkan ke dalam model perencanaan sumber, yang mengubah tujuan penjualan menjadi keperluan sumber untuk tiap bidang fungsional. Sebagai contoh, jika perusahaan ingin menjual 230.000 unit pada tahun depan, maka harus dipekerjakan delapan tenaga penjual baru, harus dibeli sebuah drill press baru, harus ditambahkan lagi dua tenaga accounting baru, dan harus diinstal sebuah disk drive tambahan. Modem MRP yang kita bahas pada Bab 2 dapat menjadi bagian dari model perencanaan sumber ini yaitu untuk memproyeksikan keperluan bahan 4. Proyeksi dari model perencanaan sumber tersebut kemudian dievaluasi oleh manaher dari setiap bidang fungsional. Manajer ini menggunakan pengetahuan bisnis mereka untuk mengatur atau menyusun jumlah yang menurut mereka cocok. Setiap manajer bekerja sama dengan atasannya untuk menetapkan anggaran yang dapat diterima. Tanda panah dua arah yang menghubungkan langkah ini dan langkah berikutnya menggambarkan give and take antara manaemen puncak dan manajemen fungsional pada waktu penyusunan anggaran telah selesai. 5. Kombinasi anggaran fungsional yang telah disetujui mewakili anggaran organisasional. Bila anggaran telah ditetapkan, ia jarang sekali berubah selama tahun fiskal. LAPORAN ANGGARAN Anggaran operasi untuk sebuah unit, seperti departemen atau devisi, terdiri atas jumlah untuk tiap item pengeluaran pokok (gaji, telepon, sewa, pemasok dan sebagainya). Item pengeluaran ini biasanya dialokasikan perbula sepanjang tahun fiskal agar sesuai dengan tingkat fluktuasi aktivitas. Setiap manajer yang mempunyai tanggung jawab anggaran ini menerima laporan bulanan, yang menunjukkan pengeluaran sebenarnya dari tiap unit dibandingkan dengan anggaran.

23

Laporan ini biasanya mempunyai dampak yang besar pada manajer. Dalam beberapa perusahaan, rencana kompensasi manajemen sebagian didasarkan pada penampilan anggaran. Mungkin perusahaan akn memberikan bonus jika penampilannya tidak melenceng dari anggaran. Tujuannya adalah untuk memenuhi jumlah keseluruhan yang dianggaran selam setahun. RASIO PENAMPILAN Selain untuk menyusun anggaran, subsistem pengontrolan juga menghasilkan sejumlah rasio penampilan., yang memungkinkan manajer pada semua tingkatan untuk membandingkan penampilan mereka dengan standart industri perusahaan tersebut, serta mungkin dengan bisnis secara keseluruhan. Rasio ini dihitung dengan menggunakan total rekapitulasi dari transaksi accounting. Hanya ada beberapa rasio. Diantaranya, yang paling terkenal adalah current rasio yang mengukur tingkat hutang jangka pendek dengan aset yang dapat diubah menjadi cash dengan mudah, yang dapat dicakup oleh unit perusahaan atau organisasional.

Rasio sebesar 1,0 atau lebih besar adalah yang diinginkan, karena ia berarti bahwa hutang dapat ditutup tanpa harus menjual beberapa aset. Rasio populer yang lain adalah inventory turnover.

Umumnya, lebih tinggi rasionya akan lebih baik. Rasio adalah indikasi dari kemampuan manajer untuk menjaga pergerakan stok. Rasio seperti diatas digunakan oleh manajer dan orang luar (seperti analis keuangan, calon investor, dan pemegang saham) untuk memonitor penampilan perusahaan. Rasio ini mewakili gambaran inti dari data accounting dan memberikan cara yang sederhana untuk memahami data tersebut.

24

BAB III PENUTUP

1.1 Simpulan Dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan tentang sistem informasi manajemen keuangan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Sistem informasi manajemen keuangan (SIM keuangan) adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi (keuangan) menjadi informasi, dalam rangka mempermudah proses transaksi-transaksi yang terkait dengan akuntansi itu sendiri. 2. Teknologi informasi berperan besar terhadap sistem informasi manajemen keuangan yang mana teknologi informasi tersebut mencakup teknologi komputer (baik hardware maupun soft ware) dan juga teknologi lain yang mencakup aplikasi-aplikasi pembantu yang digunakan untuk memproses informasi. 3. Penggunaan sistem teknologi informasi dalam sistem informasi manajemen keuangan meliputi fungsi sistem informasi, pemakai akhir komputasi (end user computing), dan teknologi tanggap cepat. 4. Pengembangan sistem informasi manajemen keuangan dilakukan secara profesional baik secara intern untuk suatu perusahaan maupun secara ekstern sebagai konsultan. 1.2 Saran Dari pembahasan-pembahasan diantaranya : 1. Pendekatan pengembangan sistem informasi manajemen keuangan berbasis teknologi informasi diharapkan sesuai dengan komponen sistem informasi yang ada. yang telah diuraikan tentang sistem informasi manajemen keuangan, berikut beberapa saran yang dapat sampaikan

25

2. Sistem informasi yang ada diharapkan agar dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Sistem informasi manajemen keuangan yang berbasis teknologi informasi harus dimanfaatkan secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

http://simkeu.depdiknas.go.id/ Lola, Kacaribu . 2010. SIM keuangan . (http://lolakacaribu.blogspot.com/2010/01/sim-keuangan.html) diakses april 2010.

You might also like