You are on page 1of 8

Sloka contoh : Yada yada hi dharmasya glanir bhavati bharata abhyutthanam adharmasya ta datmanam sijamyaham Artinya : Sesungguhnya manakala

dharma berkurang kekuasaannya dan tirani hendak merajalela, Wahai Arjuna, saat itu Aku Ciptakan diriku sendiri

Contoh Kekawin Raga dimusuh mapara, vihati, ya tang wanaya tan madoh ring awak, yeka tan hana rasira, prawira wihikan sireng niti Artinya : Nafsu/keinginan dan sejenisnya musuh yang dekat dalam hati tempatnya. Tidak jauh dari diri sendiri. Yang seperti itu tidak ada pada diri beliau (Raja Dasarata), perwira/satria beliau dan sangat pintar dalam hal pemerintahan.

Contoh Kidung : Ida Ratu saking luhur Kawula nunas lugrane Mangda sampun titian tandruh Mengayat Bhatara mangkin Titian ngaturang pejati Banten suci muah daksina Sami sampun puput Pratingkahing saji

Artinya : Ida Ratu (Ista Dewata) dari atas sana (Swah Loka) Hamba mohon perkenannya Agar hamba tidak salah ucap Memuja Bhatara sekarang Hamba mempersembahkan pejati Upakara suci dan daksina Semuah telah selesai Tatalaksananya

Geguritan Niyatam kuru karma twam karma jyayo hyamkarmanah sarirayatrapi ca tena prasiddhyed akarmanah. Artinya : Bekrjalah seperti yang telah ditentukan sebab berbuat lebih baik daripada tidak berbuat dan bahkan tubuh pun tidak akan berhasil terpelihata tanpa berkarya (Bhagawadgita, III.8) Saha yajnah prajah srstva purovaca prajapatih, anena prasavishya dhvam esa vi stv istha kamadhuk. Artinya :

Dahulu kala prajapati menciptakan manusia bersama bhakti persembahannya dan berkata dengan ini engkau akan berkembang biak dan biarlah ini jadi sapi perahanmu. (Bhagawadgita, III. 10) utsideyur ime loka na karyam karma ched aham, sankarasya akarta syam upahanyam imah prajah. Artinya : Jika aku berhenti bekerja dunia ini akan hancur lebur dan aku jadi pencipta keruntuhan memusnahkan manusia ini semua. (Bhagawadgita, III. 24) Palawakya Paramarthanya pengpenge ta pw aka temwaniking si dadi wwang durlabhawiya ta saksat handaning mara ring swarga ika sanimittaning ta tiba muwahta pwadamelakena. Artinya : Tujuan terpenting, pergunakanlah sebaik-baiknya kesempatan lahir menjadi manusia. Ini sungguh sulit untuk deperoleh kesempatan lahir menjadi manusia. Ini sungguh sulit untuk diperoleh laksana tangga menuju surga segala yang menyebabkan tidak akan jatuh lagi, itu hendaknya supaya dipegang. (Sarasamuscaya. 6) Contoh Palawakya :

Apan ikang wwang uttama juga ya, nimittaning mangkana, wenang ya tumulung awakya sangkeng sangsara, makasadhananang subhakarma hinganing kottamaning dadi wwang ika. Artinya : Sebab menjadi manusia sungguh utama juga, karena itu, ia dapat menolong dirinya dari keadaan samsara dengan jalankarma yang baik demikian keistimewaan manjadi manusia itu. (Sarasamuscaya. 4) Ikang dharma ngaranya, henuning mara ring swarga ika kadi gatning prahu, an henuning banyangan entasing tasik. Artinya : Adapun yang disebut agama itu (Dharma itu) adalah jalan untuk mencapai surgalah itu sebagai ibarat perahu adalah merupakan alat dari pedagang (bendega) untuk menyeberangi lautan. (Sarasamuscaya. 14) Apan iking tri bhuwana tuwi, kinanisayaken ikang ahala, kakawasa wih, denike sang apageh ring silayukti apan tan hana tan katekan denikang

sang susila. Artinya : Sebab Tri Loka ini sekalipun pasti akan kalah dan dikuasai oleh orang Yang teguh imannya melaksanakan kesusilaan, karena tidak ada sesuatu yang tidak tercapai oleh yang Susila. (Sarasamuscaya. 159) Prawstti rahayu kta sadhananing rumaksang dharma yapwan sanghyang aji, jnana pageh ekatana sa dhana ri karaksarina, kunang ikang rupa , si radin pangraksa irika, yapwan kesujanman, kasucilan sa dhananing rumaksa ika. Artinya : Tingkah laku yang baik (Susila) merupakan alat untuk menjaga Dharma, namun sastra suci, ilmu pengetahuan yang tetap dipegang teguh dan bulat merupakan jalan untuk menjaganya, adapun rupa, kebersihan (cara) pemeliharaanny, sedangkan kelahiran mulia, kesusilaan juga sebagai sarananya untuk memeliharanya,. (Sarasamuscaya, 162) Anasirah karmaphalam karyam karma karoti yah, sasannyasi ca yogi ca na niragnir na ca kriyah. Artinya : Iya yang melakukan pekerjaan yang harus dilakukan tanpa mengharapkan

hasilnya, ia adalah seorang Sanyasin adalah seorang youin; tetapi bukan ia yang tidak menyalakan api suci dan tidak melakukan upacara. Yajna dana tapah kama na tyajyam karyam eva tat yajna danam tapas cai va parvanani manisinam. Artinya : Perbuatan korban suci, bersedekah dan tapa brata tidak boleh ditinggalkan kegiatan itu harus dilakukan sebab korban suci, sedekah dan tapa brata adalah pensuci bagi orang aktif bijaksana. (Bhagawadgita, XVIII. 5) Bhakrya mam abhijanati Yawan yascasmi tatwatah, Tato mam tatwato jinatwa Wisate tadanantaram. Artinya : Dengan berbaktipada Aku, Ia mengtahui Aku siapa dan apa sesungguhnya Aku, itu dan dengan mengetahui hakikat Aku, itu dan mencapai Aku di kemudian hari. Etani api tu karmani sangam tyaktva phalani ca, kartavyaniti me partha niscitam matam attamam. Artinya ;

Tetapi kegiatan ini pun harus dilakukan dengan melepaskan keterikatan akan pahalanya; inilah wahai Arjuna, ketetapanku dan pandangan yang terbaik. (Bhagawadgita, XVIII. 6) Na hi kascit ksanam api jatu tisthany akarmakrt karyate hy avasah karma. Artinya : Walaupun untuk sesaat juga tidak seorang pun untuk tidak berbuat karena setiap manusia dibuat tidak berdaya.

D. Memahami Dharmagita dalam Kedudukan sebagai Budaya Dengan memperhatikan kedudukan Dharnagita sebagai budaya Hindu yang sangat berperan penting dalam kehidupan umat Hindu, maka transformasi Dharmagita kepada generasi penerus sangat perlu dilakukan sejak dini. Dharmagita merupakan tindakan melajah sambilang megending, megending sambilang melajah (belajar sambil bernyanyi, bernyanyi sambil belajar). Dalam kegiatan Dharmagita, para peserta akan belajar mengenai bahasa, aksara, aturan metrum dan pupuh, konsep-konsep budaya, serta nilai yang dikandung dalam naskah lontar. Dalam Dharmagita, ada tiga aktivitas pokok, yaitu membaca (menembangkan atau bernyanyi), menterjemahkan, dan mendiskusikan teks yang dibaca. Dengan demikian, maka terjadi keharmonisan antara pikiran (hasil belajar) dan perasaan (hasil bernyanyi).

E. Dharmagita sebagai Ungkapan Rasa Bhakti Kepada Tuhan Yang MahA Esa 1. Dharmagita berfungsi sebagai salah satu unsur yang dapat membuat sebuah yadnya menjadi Satwika yadnya 2. Dharmagita merupakan ungkapan rasa bhakti (Sradha) kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa 3. Dharmagita berfungsi membentuk dan menumbuhkan budipekerti luhur (budi kaparamartan)

4. Dharmagita berfungsi sebagai hiburan

You might also like