Professional Documents
Culture Documents
Si 1
PENGERTIAN
Secara etimologis
Adm ad dan ministrare ( bhs latin) = membantu, melayani. Di Ind kita kenal (1) Administratie (Bld) = Kegiatan Ketatausahaan (adm arti sempit), yakni keg mencatat, mengumpulkan, mengolah, menggandakan, mengirim, menyimpan.. (pengaruh Eropa Barat Kontitental, di bawa Bld); (2) Administration (Ingg), atau disebut adm dalam arti luas yakni rangkaian kegiatan/proses kerja sama kel org utk mencapai tujuan tertentu secara efisien. Unsur-unsur:
Kel orang (> 2 org, kel besar/kecil, publik/privat, sipil/militer) Kegiatan (keg yg memiliki rangkaian, sbg suatu proses) Kerjasama (tdk dpt dilakukan sendirian) Tujuan (arah yg ingin dituju) Efisien {(a), produktif, menghasilkan lbh bnyak dr rata-rata/umum; (b) praktis, mdh dilaks; (c) ekonomis, hemat tp beda dg kikir; (d) rasional, berpadanan dg tujuan yg ingin dicapai; (e) efektif, tercapai tujuan}.
2
Herbert A. Simon : apbl dua org yg bekerja sama utk menggulingkan atau memindahkan sebuah batu yg tdk dapt digulingkan oleh hanya satu orang diantara mereka, maka dlm kegiatan tsb terdapat proses administrasi
(organizational cooperation)
dikategorikan
adm
adalah
kerjasama
yg
diorganisasikan
Adm dlm arti luas mngandng makna: 1. Adm sbg proses: keg brksinmbungan utk mcpai tujuan (perenc, tapan tjuan, peny brbgai keg). 2. Adm dlm arti Fungsional: pnerpn fgsi-fgsi adm (POAC, POSDC, dll). 3. Adm dlm arti kepranataan/institusional: kel org yg menjalankan suatu keg. UNSUR-UNSUR ADM 1. Organisasi 2. Manajemen 3. Komunikasi 4. Kepegawaian 5. Keuangan 6. Perbekalan 7. Tata usaha, dan 8. Hubungan masyarakat (Humas)
3
DEFINISI
1. 2.
3.
4. 5.
Adm adalah rangkaian kegiatan yg dilakukan oleh sekelompok org dlm suatu kerja sama utk mencapai tujuan tertentu (The Liang Gie, 1980); Adm adalah keseluruhan proses pelaks keg yg dilakukan oleh dua org atau lebih yg terlibat dlm suatu bentuk usaha kerja sama demi tercapainya tujuan yg telah ditentukan sebelumnya (Sondang P Siagian, 1980); Administration is the universal process of efficiently getting activities completed with and through other people Adm adalah keseluruhan proses dari aktivitas-aktivitas pencapaian tujuan secara efisien dg dan melalui org lain (Stephen P. Robbins, 1983); Adm adalah suatu daya upaya manusia yg kooperatif yg mempunyai tingkat rasionalitas tinggi (Dwight Waldo, 1971); Administration may be defined as the organization and direction of human and material resources to achieve desired ends - Adm dpt didefinisikan sebagai pengorganisasian dan menggerakkan sumber daya manusia dan materiil utk mencapai tujuan yg diinginkan (John M.Pfiffner, 1960).
4
George R Terry :
The meaning of art is the bringing about a desired result through the application of skill. That is, art has to do with the applying of knowledge or science or of expertness in performance (seni adlh upy utk mwjudkn tujuan ttu yg dkhendki mllui pnrpn ktrmpln. Jdi seni brknaan dg pnrpn penget, ilmu atu kahlian dlm pelks pkjaan).
ILMU
1. Ilmu penget = wetenschap (Bld) Mncakup sgnap pengt yg mnapun jga yg trkmpul atau trssun scr sistmatik. 2. Ilmu penget = science (Ingg) Kmpuln penget yg trssun scr stmtik yg bhn-bhnnx trdpt dluar dri manusia yaitu knyataan obyektif atau hal-hal empirik 3. Ilmu penget dpt dpkai mnjuk kpd suatu kmpln penget yg sdh siap pakai.
Ilmu adlh : penget yg tratur (sistematis) ttg suatu obyek trtt, diproleh dg metode trtt, dpt dpljri dan diajrkan (universal).
Ilmu adalah sekelompok pengetahuan yg teratur yg diperoleh melalui percobaan yg cermat dan teliti, dianalisis serta digolongkan secara lengkap agar memperoleh perumusan yg tepat dan jelas (VAN DE SPRIGEL).
Tujuan Ilmu: (Description) Explanation Theory formulation Prediction Control
: mendiskripsikan/menggambarkan obyek; : menjelaskan obyek; : perumusan teori baru; : meramalkan obyek; : mengendalikan obyek
6
Mrpk pengetahuan yang teratur (sistematis); Memiliki obyek (obyek formalnya kelompok manusia, obyek materialnya keg kel manusia dlm organisasi, berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan manusia) Memiliki metode (induktif dan deduktif); Dapat dipelajari dan diajarkan (universal)
Ilmu Adm. : Ilmu yg memp fenomena kerjasama yg bersifat kooperatif dan terorganisasi utk mencapai tujuan tertentu.
7
PUBLIK
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal banyak kalimat yang menggunakan istilah PUBLIK: Public opinion (pendapat umum, orang banyak); Public Relation (hubungan masyarakat); Public Health (kesehatan masyarakat); Public Hospital (rumah sakit umum); Public Administration (administrasi negara); Public Goods atau barang-barang publik (barang-barang yang tersedia untuk orang banyak); Public Accountability (akuntabilitas publik); dll..
Jadi Publik diartikan sebagai umum, orang banyak, masyarakat, dan negara Akan tetapi secara sosiologis istilah Publik tidak dapat disamakan dengan masyarakat. Secara sosiologis MASYARAKAT diartikan sebagai sistem antar hubungan sosial diantara manusia yang hidup dan tinggal secara bersama yang terikat dengan norma atau nilai-nilai yang disepakati bersama. Sedang PUBLIK adalah kumpulan orang-orang yang menaruh perhatian, minat atau kepentingan yang sama dan tidak diikat oleh nilai atu norma tertentu.
8
sektor publik lebih kompleks dan mengemban tugas-tugas yang lebih mendua (ambiguous); sektor publik menghadapi lebih banyak problem dalam mengimplementasikan keputusan-keputusannya; sektor publik memanfaatkan lebih banyak orang-orang yang memiliki motivasi yang sangat beragam; sektor publik lebih banyak memperhatikan usaha mempertahankan peluang dan kapasitas; sektor publik lebih banyak memperhatikan kompensasi atas kegagalan pasar; sektor publik melakukan aktivitas yang lebih banyak mengandung signifikansi simbolik; sektor publik lebih ketat dalam menjaga standar komitmen dan legalitas; sektor publik mempunyai peluang lebih besar untuk meresponse isu-isu keadilan dan kejujuran (fairness); sektor publik harus beroperasi demi kepentingan publik; sektor publik harus mempertahankan level dukungan publik minimal di atas level yang dibutuhkan dalam industri swasta.
Memp peranan penting dlm perumusan kebijakan negara karenanya mrpk bagian dari proses pol;
10
ADM. PUBLIK
Public administration is the management of man and materials in the accomplishment of the purpose of state (Leonard D. White, 1927) Public administration is the use of managerial, political, and legal theories and processes to fulfill legislative, executive, and yudicial governmental mandates for the provision of regulatory and service functions for the society as a whole or for some segment of it (David H Rosenbloom, 1986) Public administration: (1) is a cooperative group effort in a public setting (2) covers all three branches-executive, legislative, and yudicial-and their interrelationships (3) has an important role in the formulation of public policy, and is thus part of the political process (4) is different in significant ways from private administration (5) is closely associated with numerous private groups and individuals in providing services to the community (Felix A. NIgro and Lloyd G Nigro, 1989) Public administration is centrally concern with the organization of government policies and programs as well as the behavior of officials (usually nonelected) formally responsible for their conduct (Charles H. Levine, B Guy Peters, and Frank J Thompson,1990).
11
of
Public
3.
4. 5.
Is what government does (apa yg dikerjakan pemerintah); Is both direct and indirect (langsung dikerjakan atau melalui pihak lain); Is a phase in the public policy making cycles (satu tahapan dalam lingkaran pembuatan kebijakan publik); Is implementing the public interest (pelaksana keinginan masy); Is doing collectively that which cannot be well done individually.
Is the executive function in government; Is management specialty; Is red tape (formality and routine).
II
4.
4.
5.
6.
Time study principle (prinsip studi waktu); semua kegiatan hrs diukur wkt penyelesaiannya; Differential piece rate system (sistem diferensiasi hasil upah): pemberian upah lbh bagi karyawan yg menghasilkan lbh dari standar; Separation of planning from performance principle (pemisahan antara perencanaan & pelaksanaan): perencanaan oleh administrator/ manajer; Scientific method of work principle (prinsip metode kerja ilmiah): menentukan metode kerja secara ilmiah & melatih pekerja secara ilmiah; Managerial control principle (prinsip pengawasan manajerial): perlunya manajer dilatih utk memahami prinsip manajemen kontrol, shg mrk dpt menerapkannya dlm setiap aktivitas pekerjaan; dan Functional management principle (prinsip manajemen fungsional): perlunya pemakaian organisasi lini
15
16
Fokus perhatian pd hubungan manusia, dg asumsi adm menyangkut hub antar manusia dlm organisasi Th 1947 lahir studi perb adm neg Th 1952 konferensi pertama kali ttg perb adm neg di Princeton AS prakarsa Clearing House (lemb yg bahas masalah-masalah adm neg).
Berahir thp ini ilmu adm memasuki thp matematika, statistika sbg akibat modernisasi
17
Sebelum tahun 1945 Blm ada perkemb ilmu adm Th 1950-195.... Peletakan dasar pertama Th 1956-1959 Thp konsolidasi & institusionalisasi a.l. pendirian LAN th 1956 Th 1959-1965 Alam demokrasi terpimpin Th 1966-1998 Alam demokarasi Pancasila & pemb, il adm berkemb pesat Th 1980an lahir adm pembangunan Th 1990 era reformasi
18
PARADIGMA ADM
Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Frederickson (1976), dalam ilmu administrasi publik terdapat enam paradigma dalam pertumbuhannya.
Paradigma I adalah Birokrasi Klasik. Dalam paradigma ini terungkap secara jelas fokus dan lokus administrasi publik. Fokus administrasi publik dalam paradigma ini adalah struktur organisasi dan fungsi atau prinsip-prinsip manajemen. Sedang lokusnya adalah birokrasi pemerintahan dan organisasi bisnis. Nilai yang dikejar oleh administrasi publik pada paradigma ini adalah efisiensi, efektivitas, ekonomi dan rasionalitas. Tokoh penting dalam paradigma ini antara lain adalah Weber, Wilson, Taylor, Gulick dan Urwick.
Paradigma II adalah Birokrasi Neo-Klasik. Fokus dari administrasi publik pada paradigma ini adalah proses pembuatan keputusan dengan menerapkan pendekatan ilmu perilaku, ilmu manajemen, analisis sistem dan riset operasi. Sedang lokusnya adalah keputusan birokrasi pemerintah. Nilai yang ingin diwujudkan oleh paradigma ini sama dengan paradigma I yaitu efisiensi, efektivitas, ekonomi dan rasionalitas. Paradigma III adalah Kelembagaan. Tokoh yang terkenal dalam paradigma ini adalah Lindblom, Thomson, Mosher dan Etzioni. Paradigma ini mempusatkan perhatiannya pada pemahaman terhadap perilaku birokrasi, termasuk perilaku dalam pembuatan keputusan yang bersifat gradual dan incremental.
19
Paradigma IV adalah Hubungan Kemanusiaan. Nilai yang ingin dicapai oleh paradigma ini adalah partisipasi dalam pembuatan keputusan, minimalisasi perbedaan status dan hubungan pribadi, keterbukaan, aktualisasi diri dan peningkatan kepuasan kerja. Fokus dari paradigma ini adalah dimensi-dimensi hubungan kemanusiaan dan aspek sosial psikologis. Sedang lokusnya adalah organiasi atau birokrasi. Paradigma V adalah Public Choice (Pilihan Publik). Fokus dari paradigma ini adalah pilihan-pilihan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat (publik). Oleh karena berkaitan dengan pilihan publik, maka paradigma ini tidak dapat dilepaskan dari pengaruh politik. Tokoh yang terkenal antara lain adalah Ostrom, Buchanan dan Tullock. Paradigma VI adalah Administarsi Negara baru. Fokus paradigma ini adalah desain organisasi yang searah dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial, pengembangan sistem desentralisasi, demokrasi, responsif, partisipatif dan memberikan secara merata jasa-jasa yang diperlukan masyarakat. Tokoh yang terkenal dalam paradigma ini adalah Frederickson dan Marini.
20
Golembiewski (1977) menyatakan bahwa standard suatu disiplin ilmu adalah fokus dan lokus (focus and Locus). Fokus mempersoalkan metode dasar atau cara-cara ilmiah yang digunakan untuk memecahkan suatu persoalan, sedang lokus mencakup bidang (tempat) dimana metode tersebut digunakan atau diterapkan. Berdasarkan kedua kategori yang digunakan oleh Golembiewski tersebut, Henry (1986) mengklasifikasikan lima paradigma administrasi publik seperti di bawah ini.
Paradigma I (1900 1929) dikenal sebagai paradigma dikotomi antara politik dan administrasi publik. Waldo, salah satu tokoh dari paradigma ini menyatakan, politik tidak boleh mengganggu administarsi publik dan administarsi publik hanya berkaitan dengan metode ilmiah. Administrasi harus bebas nilai dan diarahkan untuk mewujudkan nilai efisiensi dan ekonomi. Fokus paradigma ini adalah organisasi, kepegawaian dan penyusunan anggaran dalam birokrasi pemerintah. Sedang lokusnya adalah masalah pemerintahan, politik dan kebijakan. Tokoh yang dikenal dalam paradigma ini antara lain adalah Goodnow, Waldo dan White. Paradigma II (1927 1937) disebut paradigma prinsip-prinsip administrasi, karena fokus dari paradigma ini adalah Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgeting (Prinsip-Prinsip Administrasi). Namun demikian lokus paradigma ini tidak begitu jelas dan tidak pernah diungkapkan secara tegas, karena ada semacam anggapan prinsip-prinsip administrasi tersebut dapat diterapkan dimana saja atau bersifat universal. Jadi lokusnya adalah pada setiap organisasi dalam bentuk apapun. Sedang tokohnya adalah Follet, Willoughby, Gullick dan Urwick .
21
Paradigma III (1950 1970) administrasi publik sebagai ilmu politik. Morstein dan Gaus adalah tokoh yang mengkritik bahwa pemisahan politik dan administrasi adalah sesuatu yang tidak mungkin atau tidak realistik. Sementara Herbert Simon mengungkapkan, prinsip administrasi ternyata tidak tidak konsisten dan tidak berlaku universal. Dalam konteks ini administrasi publik tidaklah bebas nilai (value free) atau berlaku dimana saja, tetapi justru selalu dipengaruhi oleh nilai-nilai yang spesifik. Oleh karenanya muncul paradigma baru yang menganggap administrasi publik sebagai ilmu politik, dimana fokus administrasi publik dalam paradigma ini adalah perumusan kebijakan publik dan lokusnya adalah birokrasi. Paradigma IV (1956 1970) administrasi publik sebagai ilmu administrasi. Dalam paradigma ini manajemen dan organisasi dikembangkan secara ilmiah. Perilaku organisasi, analisis manajemen, penerapan teknologi modern seperti metode kuantitatif, analisis sistem, riset operasi, ekonometrik dan sebagainya merupakan fokus dari paradigma ini. Dua arah perkembangan terjadi dalam paradigma ini, yaitu yang diarahkan kepada perkembangan ilmu administrasi murni yang didukung oleh psikologi sosial; dan perkembangan kebijakan publik. Semua fokus yang dikembangkan di sini diasumsikan dapat diterapkan tidak hanya dalam dunia bisnis, tetapi juga dalam dunia administrasi publik. Oleh karenanya lokus dalam paradigma ini menjadi tidak jelas atau di mana saja. Paradigma V (1970 - .) merupakan paradigma terakhir yang menyatakan administrasi publik sebagai administrasi publik. Paradigma ini diakui telah memiliki fokus dan lokus yang tegas dan jelas. Fokus administrasi publik dalam paradigma ini adalah teori organisasi, teori manajmen dan kebijakan publik. Sedangkan lokusnya adalah masalah-masalah dan kepentingan-kepentingan publik.
22
8.
9. 10.
Management by custom Scientific management Behavioral school Social school System school System management school Decisional management school Quantitative school Management process school Contingensi manajement school
6.
7. 8. 9. 10. 11.
The empirical or case approach The interpersonal behavior approach The group behavior approach The cooperative social system approach The socio technical system approach The decision theory approach The system approach The mathematical or management science approach The contingency or situational approach The managerial roles approach The operational theory approach
7.
8. 9.
Scientific Management General administrative theories Human relation movement Decision-science movement Behavioral movement Organizational-humanist movement System movement Power dinamic movement Contingency movement
The clasical management theory - Scientific management - Clasical organization theory The behavioral school - The human relation movement - The behavioral science approach The quantitative school - operation research and management science The system approach The contingency approach
23
PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI
Henry Fayol
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Division of work; Authority and responsibility; Decipline; Unity of command; Unity of direction; Sub ordination of individual interest to general interest; Renumeration; Centralization; Scalar chain; Order; Equity; Stabilty of tenure of personal; Initiative; Esprit de corp
24
FUNGSI ADMINISTRASI
Fungsi Organik 1. Luther M. Gullick Planning (perencanaan) Organizing (pengorganisasian) Staffing (pembagian staf) Directing (pembimbingan) Coordinating (koordinasi) Reporting (pelaporan) Budgeting (penganggaran) 2. George R Terry Planning Organizing Actuating Controlling 3. James A.F. Stoner Planning Organizing Leading Controlling
4.S.P.Siagian Perencanaan Pengorganisasia Pemberian motivasi Pengawasan Penilaian/evaluasi 5. Harold Koonzt Planning Organizing Staffing Leading Controlling
Fungsi non organik: fungsi pelengkap utk meningkatkan efisiensi (tilp, fax, dll)
25
ORGANISASI
Orgn sbg wadah : berwujud kerangka atau struktur, yg relatif statis; Org sbg proses mnyangkut aktivitas, bersifat dinamis. Orgn adalah setiap bentuk persekutuan antara dua org atau lebih bekerjasama utk sutu tujuan bersama dan terikat secara formal, dalam persekutuan mana selalu terdapat hub antara org/ sekelompok org yg disebut pimpinan dan seorang/ sekelompok org lain yg disebut bawahan (Sondang P Siagian). Karakteristik Orgn (Nicholas Henry, 1975): 1. Kolektivitas manusia yg komplek yg memiliki maksud & tujuan; 2. Jalinan hubungan impersonal (tdk bersifat pribadi); 3. Memiliki tujuan khusus tertentu; 4. Aktivitas kooperatif yg menopang; 5. Terpadu atau terintegrasi dg sistem yg lebih besar; 6. Menyajikan jasa dan produk (barang) kpd lingkungannya; 7. Tergantung pada jalinan tukar menukar dg lingkungannya; 8. Khusus organisasi publik, memperoleh sumber-sumber (pajak dan keabsahan) dari warga negara dan diperantarai oleh lembaga-lembaga negara
26
MODEL-MODEL ORGANISASI
A.
1. 2. 3. 4. 5.
6.
7. 8.
9.
10. 11.
Teori Birokrasi
Karakteristik birokrasi ideal menurut Weber adalah: Hierarkhi; Promosi dilakukan atas kemampuan dan ketrampilan profesional; Pengembangan karier; Berdasarkan dan mengikuti ketentuan dan peraturan; Hubungan tdk bersifat pribadi (dlm birokrasi dan dg klien)
2. Manajemen ilmiah Motivasi pokok : meningkatkan efisiensi dan ekonomi organisasi demi peningkatan produktivitas. Karakteristik mendasar : manusia dipandang sbg perpanjangan mesin, manusia dibuat menyerupai mesin (terutama pegawai bawah merendahkan manusia). 3. Manajemen Administratif (generic management) Berpandangan bhw administrasi adalah administrasi dimanapun diketemukan. Artinya bahwa administrasi memiliki prinsip-prinsip yg dapat diterapkan bagi keberhasilan pencapaian tujuan ( POAC, POSDCoRB, dll)
28
Model ini scr tradisional memp pengaruh besar thdp adm bisnis; disebut jga Model kolegial= model kompetitif=model pasar bebas=model informal=model organis, dll.
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8.
9. 10.
11. 12.
3.
30
3.
4.
Persepsi lingk orgn (CMO, pd lingk yg bersifat rutin & stabil; OMO lingk tdk stabil penuh hal-hal baru); Persepsi sifat manusia ( CMO sesuai/ cocok dg teori X Mc.Gregor; OMO sesuai/ cocok teori Y; Penggunaan manipulasi (manipulasi membuat org melaks sesuatu sesuai dikehendaki orgn)- teknik manipulasi keras cocok utk manusia model X; teknik yg sama sekali tdk menggunakan kekerasan cocok utk manusia model Y); Peranan dan pentingnya orgn dlm masy ( CMO membedakan warga neg dan birokrat; OMO berpendapat semua warga negara adalah birokrat artinya seluruh warga neg mrpk bagian organisasi neg.
31
C. MODEL SINTETIS
Model sintesis mrpk pengembangan dari model CMO & OMO; dimulai dari OMO lalu karena tuntutan kebutuhan organisasi berkembang menjadi rasional. Rasionalisasi tsb didasarkan pada asumsi bahwa: 1. Organisasi dan lingkungannya dapat berubah; 2. Organisasi dan org-org di dalamnya harus tetap bergerak agar tetap dapat hidup (exist); dan 3. Organisasi dan orang-orang di dalamnya dapat belajar dari kesalahan-kesalahan sebelumnya.
32
organization)
5. Organisasi lini, fungsional dan staf (line, functional
B. Prinsip organisasi
Adanya tujuan yg jelas (hrs difahami & diterima angg); 2. Ada pembagian habis tugas, (spesialisasi); 3. Kesatuan perintah (unity of command); 4. Kesatuan arah (unity of direction); 5. Keseimbangan wewenang & tanggung jawab; 6. Jaminan jabatan (security of tenure); 7. Balas jasa yg seimbang; 8. Koordinasi; 9. Team work; 10. Span of control; 11. Flexibilitas; 12. Dll
1.
34
KETERAMPILAN MANAJERIAL
Conseptual
Human Technical
Top magement
Middle management
Low management
35