You are on page 1of 18

PERANAN AKUNTAN SEBAGAI PROFESI PENUNJANG DALAM PASAR MODAL DI INDONESIA

DISUSUN GUNA MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH PASAR MODAL

DISUSUN OLEH : TAUFIK HIDAYAT 1512231

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG 2013

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dengan segala daya upaya penulis dapat menyelesaikan tulisan yang berupa makalah dengan judul Peranan Akuntan sebagai Profesi Penunjang dalam Pasar Modal di Indonesia. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pasar Modal dan Manajemen Keuangan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penulisan, tata bahasa, maupun pembahasannya dikarenakan oleh segala keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, segala saran dan masukan sangat penulis harapkan sebagai bahan koreksi dan bekal bagi penulis di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, Januari 2013

Penulis

DAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 1 DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 2 BAB I ......................................................................................................................................... 3 PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3 A. Permasalahan .................................................................................................................... 4 B. Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 4 BAB II ....................................................................................................................................... 5 LANDASAN TEORI ............................................................................................................... 5 A. Prinsip Keterbukaan ........................................................................................................ 5 B. Mekanisme Keterbukaan ................................................................................................. 6 1. Prinsip Keterbukaan Sebelum Go Public ....................................................................... 6 2. Prinsip Keterbukaan Setelah Go Public .......................................................................... 7 C. Akuntan sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal ........................................................ 8 D. Kejahatan Pasar Modal ................................................................................................. 10 BAB III.................................................................................................................................... 14 PERANAN AKUNTAN DALAM MENCEGAH KEJAHATAN PASAR MODAL ....... 14 A. Pencegahan Sebelum Go Public..................................................................................... 14 B. Pencegahan Setelah Go Public ....................................................................................... 15 BAB IV .................................................................................................................................... 16 PENUTUP............................................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 17

BAB I PENDAHULUAN Peranan pasar modal dalam mendorong perekonomian suatu negara terus mengalami peningkatan, sebagai salah satu pilar perekonomian, pasar modal telah menjadi pilihan yang semakin diminati untuk melakukan investasi oleh masyarakat serta sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan. Sebagai sebuah instrumen keuangan, maka pasar modal harus menerapkan prinsip keterbukaan, wajar dan aman, tanpa ketiga prinsip tersebut pasar modal tidak akan dapat berkembang. Ketiga prinsip tersebut ditujukan untuk melindungi kepentingan investor (investor protection) yang dapat melahirkan kepercayaan (trust) di dalam mekanisme pasar. Peranan pasar modal dalam membangun perekonomian Indonesia, selain sebagai salah satu barometer investasi namun juga menjadi cermin atas tingkat kepercayaan investor domestik maupun internasional. Salah satu sarana dalam melindungi kepentingan investor dan meningkatkan kepercayaan investor adalah dengan penerapan prinsip keterbukaan. Disinilah akuntan berperan dalam memastikan bahwa semua informasi yang bersifat material dari emiten ataupun perusahaan publik terutama informasi keuangan disajikan kepada masyarakat. Dalam ketentuan mengenai pasar modal, keterbukaan informasi atau disclosure merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh perusahaan yang ingin menjual surat berharga/efek perusahaannya di pasar modal. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya kecurangan-kecurang atau penyimpangan-penyimpangan yang mungkin dilakukan, yang dapat merugikan para calon investor. Keterbukaan informasi atas fakta-fakta yang bersifat material merupakan jiwa pasar modal didasarkan pada suatu prinsip mengenai keterbukaan. Melalui penerapan prinsip tersebut, maka memungkinkan bagi para calon investor untuk melakukan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian atau penjualan surat berharga secara rasional. Artinya investor dalam membuat keputusan untuk membeli atau menjual surat berharganya selalu didasarkan pada data akurat yang diberikan. Banyak kejahatan pasar modal yang terjadi karena adanya pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan informasi ini. Misalnya missleading information (informasi yang

menyesatkan), dimana perusahaan memberikan informasi yang tidak benar sehingga dapat merugikan calon investor karena mereka salah dalam mengambil keputusan. Mengingat pentingnya keterbukaan informasi tersebut, maka akuntan berkewajiban untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan oleh perusahaan telah wajar sehingga tidak ada investor yang dirugikan karena adanya informasi yang salah dan menyesatkan. Peranan inilah yang mendasari penulisan paper ini, penulis akan mencoba membahas peranan akuntan dalam mencegah kejahatan dalam bidang pasar modal dengan cara memastikan prinsip keterbukaan informasi dipenuhi oleh emiten. Pembahasan akan mencakup definisi, profesi penunjang pasar modal, kejahatan pasar modal, serta peranan akuntan dalam pencegahan kejahatan pasar modal. A. Permasalahan Dalam makalah ini, penulis mengangkat beberapa permasalahan seputar peranan akuntan dalam pencegahan kejahatan pasar modal di Indonesia terutama dalam penerapan prinsip keterbukaan. Hal ini bertujuan agar mempermudah pembaca dalam memahami makalah ini. Adapun permasalahan yang penulis angkat antara lain: 1. Apa pengertian dari prinsip keterbukaan dalam pasar modal dan apa yang mendasarinya? 2. 3. 4. Apa peranan akuntan sebagai profesi pendukung pasar modal? Apa saja jenis kejahatan di bidang pasar modal? Bagaimana akuntan dapat mencegah terjadinya kejahatan pasar modal?

B. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperkaya pemikiran dan pengetahuan penulis dan pembaca mengenai kejahatan di pasar modal, penerapan prinsip keterbukaan dalam pasar modal dan peranan apa yang dapat dimainkan oleh akuntan dalam mencegah kejahatan pasar modal. Diharapkan setelah membaca makalah ini, pengetahuan pembaca mengenai peranan akuntan dalam mencegah kejahatan pasar modal bertambah.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Prinsip Keterbukaan Sebagaimana diatur dalam pasal 1 angka 25 UU No.8/1995 tentang Pasar Modal, prinsip keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan Emiten, Perusahaan Publik dan pihak lain yang tunduk pada undang-undang ini untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi materiil mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga dari efek tersebut. Prinsip keterbukaan juga didefinisikan sebagai pengungkapan data perusahaan secara lengkap dan menyeluruh menyangkut data keuangan, pengurus dan sebagainya dengan tujuan agar diketahui secara luas oleh masyarakat umum. Tindakan ini diperlukan sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat untuk menilai sekuritas yang diterbitkan dan dijual oleh perusahaan yang bersangkutan. Prinsip keterbukaan diperlukan untuk melindungi masyarakat agar tidak mengalami kerugian karena membeli saham perusahaan yang tidak sehat. Keharusan untuk melaksanakan prinsip keterbukaan dapat menimbulkan suatu dilema dalam pasar modal. Masing-masing pelaku pasar memiliki kepentingan sendiri dan dapat terjadi conflict of interest diantara pelaku pasar modal, misalnya antara emiten dan investor. Disatu sisi, untuk melindungi investor undang-undang pasar modal menuntut emiten untuk men-disclose kondisi perusahaannya. Di sisi lain, undang-undang juga harus melindungi kepentingan emiten yang kadang bertentangan dengan kewajiban untuk melaksanakan keterbukaan. Hukum harus dapat menyelaraskan kepentingan emiten dan investor yang tercermin dalam prinsip yuridis yang dikenal dengan full dan fair disclosure yang menyatakan bahwa suatu disclosure selain harus full juga harus fair. Dalam melaksanakan prinsip keterbukaan, baik sebelum maupun sesudah penawaran umum, emiten harus memberikan informasi yang diperlukan bagi investor dan Bapepam. Emiten harus memperhatikan hal-hal tertentu yang akan diinformasikan

kepada investor, emiten dilarang untuk memberikan informasi yang salah, memberikan informasi yang setengah benar, memberikan informasi yang tidak lengkap, dan diam sama sekali terhadap fakta/informasi material. Informasi tersebut diperlukan agar investor dapat melakukan informed decision untuk membeli atau tidak membeli suatu efek. Informed decision merupakan landasan bagi terbentuknya harga pasar yang wajar. Apabila emiten tidak memberikan informasi yang benar maka hal tersebut dapat menimbulkan salah pengertian (misleading) bagi investor dalam memberikan judgement. Dasar penerapan prinsip keterbukaan yang merupakan kewajiban bagi para pelaku pasar modal terutama Emiten untuk melaksanakan kegitan pada pasar modal diatur dalam pasal 85 s.d 87 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. B. Mekanisme Keterbukaan Prinsip keterbukaan harus dilaksanakan baik sebelum maupun setelah go publik oleh Emiten ataupun perusahaan. 1. Prinsip Keterbukaan Sebelum Go Public Sebelum go public, calon Emiten sudah diharuskan untuk melaksanakan prinsip keterbukaan, dengan melaksanakan keterbukaan sebelum go public berari calon Emiten menginformasikan kepada publik mengenai kondisi perusahaannya. Hal ini terutama diperlukan bagi calon investor sebagai salah satu pertimbangan yang akan mempengaruhi keputusan invetasinya. a. Keterbukaan melalui Prospektus Salah satu mekanisme agar investor mendapat kepastian bahwa Emiten telah melaksanakan keterbukaan adalah keharusan bagi setiap perusahaan yang akan go public untuk menyediakan dokumen yang disebut prospektus. Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek (Pasal 1 angka 26 UU No. 8/1995). b. Keterbukaan Melalui Legal Audit Konsultan Hukum dari perusahaan yang akan melakukan Penawaran Umum wajib membuat legal audit. Legal audit adalah pemeriksaan terhadap hukum tertulis atau tak tertulis yang relevan untuk memecahkan suatu kasus atau untuk memberikan

pendapat hukum terhadap suatu masalah, pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran seluruh dokumen dan atau persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan menurut undang-undang yang berlaku. c. Keterbukaan melalui Legal Opinion Legal opinion/legal memorandum adalah memo atau pernyataan tertulis yang berisi pendapat hukum atas suatu masalah berdasarkan pemeriksaan hukum positif yang dibuat oleh ahli hukum. Legal opinion lebih ringkas dibandingkan dengan legal audit karena tidak memaparkan fakta atau data tetapi lebih menitikberatkan pada pendapat terhadap fakta atau data tersebut, dan legal opinion harus dimuat dalam prospektus. d. Keterbukaan melalui Public Expose Public expose merupakan suatu acara dimana Emiten dan pihak lain yang terlibat menerangkan kepada publik mengenai keadaan emiten. Public expose dilakukan menjelang diiaksanakannya penawaran efek kepada publik pada pasar perdana. 2. Prinsip Keterbukaan Setelah Go Public Setelah penawaran umum dinyatakan efektif, emiten harus tetap menyampaikan informasi dan fakta-fakta yang penting dan relevan yang dapat mempengaruhi keputusan investasi. Disclosure ini disebut continuing disclosure dan harus disampaikan kepada Bapepam, diumumkan kepada pubiik serta menjadi dokumen publik. Informasi yang diungkapkan kepada masyarakat dan investor pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu informasi keuangan yang termuat dalam laporan keuangan tahunan dan tengah tahunan dan informasi non-keuangan. a. Informasi Keuangan Perusahaan menyampaikan laporan yang telah go public mempunyai kepada kewajiban Bapepam untu dan

keuangannya

secara

periodik

mengumumkannya kepada publik. Ketentuan ini diatur dalam pasal 86 ayat (1) huruf a UU No.8/199S tentang Pasar Modal mengenai Pelaporan dan Keterbukaan Informasi yang dijabarkan lebih lanjut dalam Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-36/PM/2003 tanggal 30 September 2003 Peraturan No.X.K.2 mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.

b. Informasi Non-Keuangan Selain informasi keuangan, Bapepam juga mengharuskan Emiten untuk menyampaikan informasi non-keuangan, yaitu informasi mengenai kejadian penting dan relevan yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investor. Informasi non-keuangan antara lain meliputi : laporan kejadian materiil, laporan karena adanya benturan kepentingan, Laporan Realisasi Penggunaan Dana, laporan dalam hal terjadinya tender offer, dan laporan oleh pemegang saham tertentu. C. Akuntan sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal Akuntan adalah pihak yang memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan emiten, dalam rangka memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan yang dipublikasikan oleh emiten. Peran akuntan publik dalam pasar modal sangatlah penting. Dalam rangka penawaran umum saham pendapat yang diberikan oleh akuntan publik akan dijadikan sumber informasi yang relevan dan terpercaya untuk menentukan layak atau tidaknya suatu perusahaan melakukan go public, selain itu pendapat yang wajar dari akuntan publik akan memberikan keyakinan bagi investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Mengingat pentingnya peranan seorang akuntan maka akuntan publik yang boleh melakukan audit laporan keuangan terhadap emiten haruslah yang telah terdaftar di Bapepam-LK. Hal ini sesuai dengan Peraturan Nomor VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal salinan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-41/BL/2008 tanggal 14 Februari 2008, selain itu juga akuntan harus telah terdaftar di Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Adapun data dan informasi yang harus dilengkapi oleh akuntan public dalam rangka pendaftaran di Bapepam-LK antara lain: a. b. c. d. e. Nomor izin usaha KAP Alamat KAP Nama pimpinan Kontak/email Daftar rekan

Akuntan banyak berperan dalam penyajian informasi keuangan perusahaan baik yang akan maupun telah go public. Peran akuntan publik yaitu : a. Melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan perusahaan dan memberikan pendapatnya. b. Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia dan ketentuan Bapepam. c. Memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukukan yang baik (apabila diperlukan). Adapun kewajiban akuntan sebagai pemeriksa laporan keuangan dinyatakan secara eksplisit dalam UU Pasar Modal yang menyatakan bahwa akuntan yang terdaftar di Bapepam yang memeriksa laporan keuangan emiten, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan (LKP), lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP), dan pihak lain yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal wajib menyampaikan pemberitahuan yang sifatnya rahasia kepada Bapepam jika ditemukan adanya: a. Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam UU ini dan atau peraturan pelaksanaannya. b. Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga dimaksdu atau kepentingan para nasabahnya. Untuk menjamin kualitas informasi yang fair dan objektif, akuntan dilarang: a. Memberikan jasa kepada pihak yang terafiliasi dengannya. b. Membuat perjanjian untuk memperoleh kepentingan dalam efek atau bagian laba dari emiten. c. Memeriksa dan menyiapkan opini bagi emiten sebelum menerima pembayaran atas jasa yang diberikan terdahulu. d. Melakukan penilaian dan pemeriksaan atas pekerjaannya sendiri yang telah dilakukan bagi emiten. e. Melakukan perjanjian dengan emiten yang menyatakan bahwa pembayaran jasanya tergantung pada pekerjaanya. Tanggung jawab akuntan di pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Tanggung jawab yuridis, berkaitan dengan opini yang diberikan akuntan yang dsampaikan kepada masyarakat, opini akuntan dan penyampaian informasi lainnya harus sesuai dengan standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku. Pelaksanaan penugasan akuntan di pasar modal tidak terlepas dari kemungkinan adanya tuntutan atau gugatan baik administratif, perdata, maupun pidana b. Tanggung jawab finansial, dalam kaitannya dengan kemungkinan munculnya kerugian yang diderita oleh pihak ketiga. Hal ini dapat mengakibatkan tuntutan ganti rugi dari pihak-pihak yang merasa dirugikan tersebut. c. Tanggung jawab moral, dalam kaitannya dengan kewajiban akuntan untuk menjunjung tinggi kode etik akuntan serta selalu menjaga sikap mental yang independen. Hal ini diperlukan mengingat profesi akuntan sebagai profesi yang dipercaya oleh masyarakat sehingga harus selalu menjaga kepercayaan yang diberikan dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan masyarakat. Apabila ketiga tanggung jawab tersebut dipahami maka diharapkan profesi akuntan yang bergerak di pasar modal selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertindak, sehingga akuntan tidak terjebak pada hal-hal yang dapat merugikan akuntan yang bersangkutan dan profesi akuntan secara keseluruhan. Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK mempunyai tanggung jawab untuk turut menjaga kualitas informasi di Pasar Modal melalui pemberian opini yang berkualitas dan independen atas laporan keuangan. D. Kejahatan Pasar Modal Kejahatan pasar modal (capital market crime/securities fraud) adalah segala pelanggaran hukum yang ada hubungannya dengan pasar modal baik pelanggaran peraturan pe rundang-undangan di bidang pasar modal itu sendiri, maupun pelanggaran peraturan perundang-undangan di luar bidang pasar modal tetapi perbuatan tersebut ada kaitannya dengan pasar modal. Dalam UU Pasar Modal Pasal 110 disebutkan tindak pidana apa saja yang merupakan pelanggaran dan kejahatan dalam pasar modal. Praktik kejahatan di pasar modal merupakan perilaku yang dilarang serta diancam dengan hukuman administratif dan pidana. Di dalam Unda ng-Undang Pasar Modal, ketentuan pidana diatur di dalam pasal 103 s.d. 110. Penegakan hukum atas tindak pidana ini sangat bergantung pada

10

kepastian hukum yang dijalankan oleh otoritas pasar dan juga self regulatory organization (SRO) yang diberikan kewenangan dalam menetapkan dan menjalankan sanksi hukuman kepada pihak yang melakukan praktik yang bertentangan dengan ketentuan yang ada. Kejahatan yang umum terjadi di pasar modal antara lain insider trading, market manipulation, unregi stered broker, unregistered securieties, unregistered issuer, unregistered trading, unregistered profesisonal, unsuittbility, churning, order faillure, missrespsentasion, margir account, price manipuation, failer to supensive, broker ignorance, maupun breach fiduciary duty. Beberapa contoh tindak pidana yang terjadi di pasar modal dan ketentuan perundang-undangan yang melarangnya. 1. Fraud. Fraud atau penipuan di pasar modal tergolong sebagai kejahatan. Dalam pasal 90 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa dalam kegiatan perdagangan efek, setiap pihak dilarang secara langsung atau tidak langsung : a. menipu atau mengelabui pihak lain dengan menggunakan sarana dan atau cara apapun; b. turut serta mengelabui pihak lain; dan c. membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material atau tidak mengungkapkan fakta yang material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau menghindarkan untuk kerugian diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek.

2. Market Manipulation Manipulasi pasar dapat diartikan sebagai sebuah usaha yang dilakukan dengan sengaja untuk mencampuri operasi pasar yang bebas dan wajar dan membuat gambaran yang semu, salah, menyesatkan mengenai harga atau pasar untuk sekuritas, komoditas atau nilai tukar. Ketentuan yang melarang praktik manipulasi pasar adalah pasal 91 dan 92 dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

11

Dalam pasal 91 disebutkan bahwa setiap pihak dilarang melakukan tindakan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek di bursa efek. Dan pasal 92 menyebutkan bahwa setiap pihak, baik sendiri sendiri maupun bersamasama dengan pihak lain, dilarang melakukan dua transaksi efek atau lebih baik langsung atau tidak langsung sehingga menyebabkan harga efek di bursa efek tetap, naik atau turun dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli, menjual atau menahan efek 3. Insider Trading Insider trading adalah perdagangan efek yang dilakukan oleh mereka yang tergolong orang dalam perusahaan , perdagangan mana didasarkan karena adanya suatu informasi orang dalam (inside information) yang penting/material dan belum terbuka untuk umum, dengan perdagangan mana pihak orang dalam (insider) tersebut mengharapkan akan mendapatkan keuntungan ekonomi secara pribadi, langsung atau tidak langsung, atau yang merupakan keuntungan dengan short swing profit. Orang dalam atau insider adalah komisaris, direktur, pegawai perusahaan, dan pemegang saham utama perusahaan. Namun selain itu orang di luar perusahaan seperti para professional dan pegawai perusahaan lain yang menjadi konsultan, kontraktor, maupun pemasok juga dapat dikategorikan sebagai orang dalam. Informasi orang dalam adalah informasi material tentang perusahaan yang belum dipublikasikan kepada publik. Sehingga yang dimaksud dengan insider trading adalah transaksi sekuritas yang didasarkan oleh informasi penting tentang perusahaan yang masih bersifat rahasia karena belum dipublikasikan kepada publik. Insider trading ini dapat merugikan investor publik lainnya. Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan beberapa ketentuan yang secara tegas melarang praktik insider trading yaitu pasal 95 sampai dengan pasal 99 dan pasal 104. 4. Unfair Trading Unfair trading ini dapat diartikan sebagai praktik curang yang melanggar ketentuan pedoman perilaku yang dilakukan oleh perusahaan efek. Pedoman perilaku ini

12

diatur dalam pasal 35 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Perusahaan efek atau penasehat investasi dilarang: a. menggunakan pengaruh atau mengadakan tekanan yang bertentangan dengan kepentingan nasabah, b. mengungkapkan nama atau kegiatan nasabah kecuali diberi instruksi secara tertulis oleh nasabah atau diwajibkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, c. mengemukakan secara tidak benar atau tidak mengemukankan fakta material kepada nasabah mengenai kemampuan usaha atau keadaan keuangannya, d. merekomendasikan kepada nasabah untuk membeli atau menjual efek tanpa memberitahukan adanya kepentingan perusahaan efek dan penasehat investasi dalam efek tersebut, atau e. membeli atau memiliki efek untuk rekening perusahaan efek itu sendiri atau untuk rekening pihak terafiliasi jika terdapat kelebihan permintaan beli dalam penawaran umum dalam hal perusahaan efek tersebut bertindak sebagai penjamin emisi efek atau agen penjualan, kecuali pesanan pihak yang tidak terafiliasi telah terpenuhi seluruhnya.

13

Bab III Peranan Akuntan dalam Mencegah Kejahatan Pasar Modal

A. Pencegahan Sebelum Go Public Peranan akuntan dalam mencegah kejahatan di pasar modal dimulai dari proses sebelum sebuah perusahaan Go Public, sesuai dengan tanggung jawabnya dalam membantu calon emiten mempersiapkan emisinya. Tanggung jawab akuntan mencakup penyusunan prospektus dan laporan tahunan, yang berupa laporan keuangan yang telah diaudit, disajikan secara jelas dan mudah dimengerti dan memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bapepam. Akuntan juga berkewajiban untuk memastikan prinsip keterbukaan benar-benar dijalankan oleh perusahaan sehingga seluruh informasi dan fakta material yang relevan disajikan seluruhnya. Sehubungan dengan keterbukaan informasi calon emiten sebelum dinyatakan efektif, tanggung jawab akuntan tidak terbatas pada laporan keuangan yang telah diaudit. Semua data yang berkaitan dengan masalah keuangan yang disajikan dalam prospektus, seperti pengungkapan ikhtisar data keuangan penting, ekuitas, pernyataan hutang, serta analisis dan pembahasan oleh manajemen merupakan tanggung jawab akuntan yang mengaudit laporan keuangan calon emiten. Selain prospektus, salah satu unsur kelengkapan pernyataan pendaftaran yang menjadi tanggung jawab akuntan adalah comfort letter. Dalam menyusun prospektus, akuntan harus memastikan seluruh rincian dan fakta material mengenai Penawaran Umum dan Emiten, yang dapat mempengaruhi keputusan investor, yang diketahui atau layak diketahui oleh emiten dan Penjamin Pelaksanaan Emisi Efek disajikan. Emiten juga harus menjaga agar penyampaian informasi penting tidak dikaburkan dengan informasi yang kurang penting yang mengakibatkan informasi penting tersebut terlepas dari perhatian pembaca. Dalam proses penyusunan prospektus dan audit terhadap laporan keuangan inilah peranan akuntan dalam upaya mencegah kejahatan dalam pasar modal dijalankan. Jika akuntan telah menjalankan kewajibannya sesuai dengan kode etik

14

profesi mereka, maka peluang terjadinya fraud dengan menyajikan informasi dan fakta yang salah atau dengan cara tidak menyajikan fakta material dapat ditekan. B. Pencegahan Setelah Go Public Apabila pernyataan pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh Bapepam, emiten waib menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan, Laporan Keuangan Tengah Tahunan, dan Laporan Tahunan kepada Bapepem. Laporan Keuangan Tahunan dan data-data keuangan yang terdapat dalam Laporan Tahunan menjadi tanggung jawab akuntan termasuk pengungkapan informasi tentang perubahan kepemilikan emiten. Dengan adanya kewajiban menyampaikan laporan berkala kepada Bapepam yang berupa laporan keuangan dan laporan tahunan yang telah dilakukan audit, maka sebagaimana halnya dalam penyusunan prospektus, akuntan memainkan peranannya dalam mencegah terjadinya kejahatan di pasar modal.

15

BAB IV PENUTUP

Seiring dengan semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia, peranan pasar modal sebagai sarana investasi dan sumber pembiayaan perusahaan juga semakin meningkat. Demikian juga dengan besarnya dana yang beredar didalamnya, terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, jaminan keamanan terhadap investor atas dana yang telah mereka tanamkan juga harus semakin besar. Melihat banyaknya kasus kejahatan pasar modal yang terjadi yang terutama sangat merugikan investor, diperlukan suatu regulasi yang kuat yang mampu mencegahnya, selain itu juga diperlukan partisipasi dari semua pihak yang terlibat dalam pasar modal. Kejahatan pasar modal dapat berupa manipulasi perdagangan di pasar modal (market manipulation), penipuan laporan keuangan (fraud), atau perdagangan yang melibatkan orang dalam (insider trading). Kejahatan pasar modal tersebut telah diupayakan pencegahannya oleh otoritas pasar modal Indonesia, dalam hal ini Bapepam, dengan menerapkan prinsip keterbukaan informasi (full disclosure). Salah satu pihak yang diharapkan dapat membantu Bapepam dalam rangka penerapan prinsip keterbukaan ini adalah akuntan sebagai profesi pendukung pasar modal. Peranan akuntan dalam mencegah terjadinya kejahatan pasar modal, misalnya penipuan laporan keuangan, adalah dengan memastikan seluruh informasi dan fakta material yang dapat mempengaruhi keputusan investor disajikan. Peranan ini dimainkan oleh akuntan mulai dari sebelum penyataan pendaftaran emiten dinyatakan efektif oleh Bapepam sampai dengan setelah dinyatakan efektif. Tanggung jawab akuntan tidak hanya sebatas dalam penyusunan dan audit laporan keuangan saja, tetapi juga penyusunan prospektus terkait datadata keuangan penting, sampai dengan analisis dan pembahasan oleh manajemen, sehingga tidak ada informasi dan fakta material yang terlewat. Setelah pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif, peranan akuntan dijalankan melalui penyusunan dan audit terhadap laporan keuangan tahunan dan tengah tahunan emiten sebagai laporan berkala kepada Bapepam.

16

DAFTAR PUSTAKA Taufani, Elfira, S.H., M.Hum. 2005. Penegakan Hukum di Bidang Pasar Modal. Simbur Cahaya Rahman, Arif, S.H., M.H. 2006. Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia. Universitas Malikussaleh Press. Safitri, Indra, S.H. Peranan Hukum Pasar Modal dalam Perkembangan Ekonomi Indonesia. www.legalitas.org. (diakses tanggal 2 Desember 2010). M.S. Tumanggor. Kajian Hukum Atas Insider Trading di Pasar Modal Suatu Antisipasi Pengembangan Ekonomi Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal www.bapepam.go.id (diakses pada tanggal 5 Desember 2010)

17

You might also like