Professional Documents
Culture Documents
REPUBLIK INDONESIA
HASIL PEMERIKSAAN
SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2006
ATAS
PENDAPATAN DAN BIAYA
TAHUN BUKU (TB) 2005 DAN TB 2006
PADA
PD PEMBANGUNAN SARANA JAYA
DAN
ANAK PERUSAHAAN
DI
JAKARTA
Nomor : 29 /LHP/XIV.3-XIV.3.2/01/2007
Tanggal : 11 Januari 2007
DAFTAR ISI
Hal.
Kesimpulan ……………………………………………………………………………. 1
Hasil Pemeriksaan ……………………………………………………………………... 3
I Gambaran Umum ………………………………………………………………. 3
1. Tujuan Pemeriksaan ………………………………………………………...... 3
2. Sasaran Pemeriksaan …………………………………………………………. 3
3. Metode Pemeriksaan …………………………………………………………. 3
4. Jangka Waktu Pemeriksaan ………………………………………………….. 3
5. Uraian Singkat Mengenai Obyek Pemeriksaan ……………………………… 4
a. Pendirian PD Pembangunan Sarana Jaya dan Anak Perusahaan..……….. 4
b. Tujuan dan Kegiatan PD Pembangunan Sarana Jaya serta anak
perusahaannya……………………………………………………………. 4
c. Total Aset, Laba (Rugi ) dan Opini Auditor Independen………………… 5
d. Perkembangan Aktiva dan Passiva ( Kewajiban dan Ekuitas ) PD
Pembangunan Sarana Jaya dan Anak Perusahaan………………………. 5
e. Perkembangan Hasil Usaha………………………………………………. 7
f. Perkembangan Rasio Keuangan dan Kinerja PD Pembangunan Sarana
Jaya dan Anak Perusahaannya…………………………………………… 9
6. Cakupan Pemeriksaan ………………………………………………….......... 9
Perusahaan………………………………………………………………...
d. Pengawasan……………………………………………………………….
i
e. Pencatatan………………………………………………………………...
ii
KESIMPULAN
Sasaran pemeriksaan atas Pendapatan dan Biaya diarahkan pada pengurusan dan
pertanggungjawaban keuangan perusahaan, pengelolaan pendapatan dan piutang,
pengelolaan biaya operasional dan hutang jangka pendek, pembelian barang/
pemborongan pekerjaan/investasi, pemenuhan kewajiban kepada Negara/Daerah, serta
kerjasama dengan pihak ketiga dengan luas cakupan pemeriksaan TB 2005 sebesar
Rp28.817.070.042,10 atau 61,08% dari Realisasi Anggaran sebesar Rp47.179.378.136,24
dan TB 2006 sebesar Rp15.385.660.164,20 atau 64,77% dari Realisasi Anggaran (s.d. Juni)
sebesar Rp23.755.593.626,00.
1
2. Penyimpangan TB 2006 (s.d. Juni) atas pendapatan sebesar Rp6.272.117.743,40 atau
50,94% dari realisasi anggaran pendapatan yang diperiksa sebesar
Rp12.311.645.493,00 yang seluruhnya merupakan temuan kekurangan penerimaan
dan atas biaya sebesar Rp1.090.410.215,00 atau 35,47% dari realisasi anggaran biaya
yang diperiksa sebesar Rp3.074.014.671,20 merupakan temuan berindikasi kerugian
sebesar Rp704.123.565,00, kekurangan penerimaan sebesar Rp76.633.450,00 dan
temuan administratif sebesar Rp309.653.200,00.
2
Hasil Pemeriksaan
I. Gambaran Umum
1. Tujuan Pemeriksaan
Untuk menguji dan menilai apakah :
a. Informasi keuangan telah disajikan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
b. Entitas yang diperiksa telah mematuhi persyaratan kepatuhan terhadap peraturan
keuangan tertentu.
c. Sistem pengendalian intern dari entitas tersebut baik terhadap laporan keuangan
maupun terhadap pengamanan atas kekayaan telah dirancang dan dilaksanakan secara
memadai untuk mencapai tujuan pengendalian.
2. Sasaran Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka sasaran pemeriksaan diarahkan
pada :
a. Pengurusan dan pertanggungjawaban keuangan perusahaan ;
b. Pengelolaan pendapatan dan piutang ;
c. Pengelolaan biaya operasional dan hutang jangka pendek ;
d. Pembelian barang/pemborongan pekerjaan/investasi;
e. Pemenuhan kewajiban kepada Negara/Daerah ;
f. Kerjasama dengan pihak ketiga.
3. Metode Pemeriksaan
Pemeriksaan pada PD Pembangunan Sarana Jaya akan memberikan suatu penilaian
terhadap pelaksanaan Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Sistem
Pengendalian Intern, serta akurasi penyajian informasi keuangan dengan melakukan
pengujian secara uji petik (sampling). Pengujian dilakukan berdasarkan hasil uji
materialitas dan pengujian dengan pendekatan resiko melalui suatu proses pemeriksaan
dokumen, pemeriksaan fisik dan konfirmasi dengan pihak-pihak terkait atas pelaksanaan
kegiatan pengelolaan pendapatan, pengendalian biaya, kerjasama dengan pihak ketiga
dan aktivitas pendukung lainnya.
3
5. Uraian Singkat Mengenai Obyek Yang Diperiksa
a. Pendirian PD Pembangunan Sarana Jaya dan Anak Perusahaan
PD Pembangunan Sarana Jaya didirikan berdasarkan Peraturan Daerah
No. 2 Tahun 1982 tanggal 20 Maret 1982 dan disahkan oleh Menteri Dalam Negeri
dengan suratnya No. 532.21-1260 tanggal 30 September 1982.
PD Pembangunan Sarana Jaya merupakan pengalihan Perusahaan Tanah dan
Bangunan (PTB) DKI Jakarta, yang didirikan berdasarkan SK Gubernur No.
Da.1/3/16/1969 tanggal 19 Februari 1969 jo. SK Gubernur No. Da.11/2/31/1972
tanggal 2 Februari 1972.
Sampai dengan saat ini perusahaan memiliki 2 (dua) buah anak perusahaan
yaitu :
1) PT Saranawisesa Propertindo
2) PT Karya Cipta Karsa (Minoritas)
PT Saranawisesa Propertindo didirikan berdasarkan Akta Notaris Misahardi
Wilamarta, SH Nomor 77 tanggal 3 Pebruari 1993 dan telah memperoleh pengesahan
dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor C-
918 HT 01.04.TH.1999 tanggal 11 Januari 1999.
Perubahan Anggaran Dasar PT Saranawisesa Propertindo terakhir
ditetapkan dengan Akta Notaris No.35 tanggal 24 September 1998 dengan modal
dasar berupa 3000 lembar saham dengan nilai nominal Rp10.000.000,00 per lembar
atau sebesar 30 milyar. Modal saham yang telah disetor per 31 Desember 2005
sebanyak 2256 lembar senilai Rp22.560.000.000,00 yaitu PD Pembangunan Sarana
Jaya DKI Jakarta sebanyak 2143 lembar senilai Rp21.430.000.000,00 atau sebesar
94.99 % dan YKK PD Pembangunan Sarana Jaya sebanyak 113 lembar saham senilai
Rp1.130.000.000,00 atau sebesar 5,01 %.
4
(1) Dilaksanakan sendiri.
(2) Bekerjasama dengan pihak lain.
2) Pengelolaan Aktiva, yang meliputi:
a) Penyewaan tempat tinggal.
b) Penyewaan ruang kantor.
c) Penyewaan ruang usaha.
Pada mulanya PT Saranawisesa Propertindo bergerak dalam pengembangan
usaha hunian (Apartement) dan kemudian memulai bisnisnya dalam bidang Property
Consultant, Property Developer, Contractor dan Estate Management serta beberapa
proyek pengerukan kali yang ada di daerah Jakarta.
5
Aktiva PD Pembangunan Sarana Jaya
(dalam juta rupiah)
Tahun 2006
Uraian Tahun 2004 Tahun 2005 (s.d Juni 2006) Kenaikan(Penurunan) % Naik (Turun)
Dari data tersebut di atas menunjukkan bahwa jumlah aktiva PD Pembangunan Sarana
Jaya pada Tahun Buku 2005 menurun dari Tahun 2004 sebesar Rp 8.900.60 juta atau 5,16%.
Sedangkan Tahun 2006 s.d Juni mengalami kenaikan sebesar Rp462,88 juta dari TB 2005
atau 0,28%.
Dari data di atas menunjukkan bahwa passiva dan ekuitas PD Pembangunan Sarana
Jaya Tahun Buku 2005 menurun dari tahun Buku 2004 sebesar Rp8.900,60 juta atau
sebesar 5,16 %, sedangkan untuk Tahun Buku 2006 sampai dengan bulan Juni terjadi
kenaikan dari Tahun Buku 2005 sebesar Rp462,87 atau sebesar 0,28 %.
6
Perkembangan aktiva PT Saranawisesa Propertindo adalah sebagai berikut:
(dalam juta rupiah)
Tahun 2006
Uraian Tahun 2004 Tahun 2005 (s.d Juni 2006) Kenaikan(Penurunan) % Naik (Turun)
1 2 3 4 5 6 7 8
3-2 4-3 5:2 6:3
7
(dalam juta rupiah)
Tahun 2005 Tahun 2006
Uraian Realisasi s.d
RKAP (Rp) Realisasi (Rp) % RKAP (Rp) %
Juni(Rp)
1 2 3 4 (3:2) 5 6 7 (6:5)
Pendapatan 20.339,00 17.727,17 87,16 24.597,23 13.214,03 53,72
Beban Pokok Penjualan (7.408,84) (7.417,13) 100,11 (10.020,73) (4.678,81) 46,69
Laba (Rugi) Kotor 12.930,16 10.310,04 79,74 14.576,50 8.535,22 58,55
Beban Usaha (8.881,82) (9.814,57) 110,50 (11.029,58) (5.354,64) 48,55
Laba (Rugi) Usaha 4.048,34 495,47 12,24 3.546,92 3.180,58 89,67
Pendapatan Lain-lain 340,14 7.539,11 2.216,47 - - -
Beban Lain-lain (1.660,16) (4.475,48) 269,58 (539,82) (508,10) 94,12
Laba Sebelum Pajak 2.728,32 3.559,10 130,45 3.007,10 2.672,48 88,87
Pajak 380.99 205,90 54,04 - - -
Laba Stlh Pajak 2.347,33 3.353,20 142,85 3.007,10 2.672,48 88,87
Laba (Rugi) anak
perusahaan 447,18 (28,41) N/A 326,80 (431,31) N/A
Laba Bersih 2.794,51 3.324,79 118,98 3.333,90 2.241,17 67,22
Dari data tersebut di atas menunjukkan bahwa Realisasi laba sebelum pajak PT Sarana
Wisesa Propertindo Tahun 2005 sebesar Rp656,53 juta sedangkan Tahun 2006 s/d Juni rugi
sebesar Rp666,98 juta.
8
f. Perkembangan Rasio Keuangan PD Pembangunan Sarana Jaya adalah :
No Uraian TB 2005 TB 2006 (sd Juni)
1 ROE 4,46 % 2,90 %
2 ROI 38,05 % 49,74 %
3 Rasio Kas 6,14 % 6,72 %
4 Current Ratio 182,24 % 72,08 %
5 Collection Period 100,49 78,58
6 Inventory Turn Over 3.788,00 1.900,79
7 Total Turn Over (TATO) 10,84 % 8,06
8 Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset 46,00 % 47,15%
6. Cakupan pemeriksaan
Cakupan Pemeriksaan pada PD Pembangunan Sarana Jaya untuk Tahun 2005 dan
Tahun 2006 (s.d. Juni) adalah sebagai berikut:
Realisasi Nilai yang ACR
No. Perkiraaan
(Rp) Diperiksa (Rp) (%)
1 2 3 4 5
Tahun Buku (TB) 2005
I Pendapatan
a. Pendapatan Operasional 17.727.170.842,97 16.509.262.316,00 93,13
b. Pendapatan Non Operasional 7.539.119.098,21 4.794.410.257,00 63,32
Jumlah 25.266.289.941,18 21.303.672.573,00 84,32
II Biaya
a. HPP 7.417.134.041,30 - N/A
b. Beban Usaha 9.814.574.669,33 6.736.219.588,14 68,63
1. Pemasaran 461.026.243,64 115.256.560,91 25,00
2. Pegawai 5.072.835.033,43 5.072.835.033,43 100,00
3. Kantor 495.556.767,00 346.889.736,90 70,00
4. Pemerliharaan 162.839.744,00 97.703.846,40 60,00
5. Penyusutan 598.320.049,19 - N/A
6. Umum 3.023.996.832,07 1.103.534.410,50 36,49
c. Biaya lain-lain 4.681.379.484,43 777.177.880,96 16,60
Jumlah 21.913.088.195,06 7.513.397.469,10 34,29
9
1 2 3 4 5
TB 2006 (s.d Juni)
I Pendapatan
a. Pendapatan Operasional 11.558.570.994,00 10.656.180.711,00 92,19
b. Pendapatan Non Operasional 1.655.464.782,00 1.655.464.782,00 100,00
Jumlah 13.214.035.776,00 12.311.645.493,00 93,17
II Biaya
a. HPP 4.678.812.255,00 - N/A
b. Beban Usaha 5.354.644.887,00 2.938.052.920,70 54,87
1. Pemasaran 67.714.917,00 13.542.983,40 20,00
2. Pegawai 1.947.365.942,00 1.947.365.942,00 100,00
3. Kantor 346.011.534,00 173.005.767,00 50,00
4. Pemerliharaan 138.143.293,00 41.442.987,90 30,00
5. Umum 2.855.409.201,00 762.695.240,40 26,71
c. Biaya lain-lain 508.100.708,00 135.961.750,50 26,76
Jumlah 10.541.557.850,00 3.074.014.671,20 29,16
10
DAFTAR REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA DALAM SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2005
Rincian Temuan
Total Temuan Yang
No Nama Obrik/Sasaran Jml Jml Nilai yang Ketertiban dan Ketaatan (2 K) Pendapat
Ditemukan Pada Saat
Anggaran/ Realisasi Diperiksa % Indikasi Kerugian Kekurangan Administrasi Jumlah 2 K Kehematan dan Efektivitas Opini Tingkat Pencapaian Usulan Pokok
Pemeriksaan
Asset Cakrik Penerimaan Efisiensi (Pemeriksaan Kinerja Temuan Ikhtisar
atas Lap keu) Pemeriksaan Kinerja Hapsem
Jenis Entitas Jml Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % % sebulan
1 2 3 4 5 6 7=6:5 8 9 10=9:6 11 12 13 =12:6 14 15 16=15:6 17 18 19=18:6 20 21 22=21:6 23 24 25=24:6 26 27 28=27:6 29 30 31 32
Pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Tahun 2005
Laporan Laba/Rugi TB 2005 dan 2006
Pendapatan 21.126,32 25.266,28 21.303,67 84,32
Biaya 18.331,81 21.913,08 7.513,40 34,29
Jumlah 39.458,13 47.179,36 28.817,07 61,08 0,00 601,66 2,09% 2 347,42 4,62% 0 0,00 0,00% 1,00 254,24 3,38% 0 601,66 2,09%
I Pendapatan 25.266,28 21.303,67 84,32 0 0,00 0,00% 0 0,00 0,00 0 0,00 0,00% 0 0,00 0,00% 0 0,00 0,00%
II Biaya 21.913,08 7.513,40 34,29 0 601,66 8,01% 2 347,42 4,62% 0 0 0 1 254,24 3,38% 0 601,66 8,01%
11
DAFTAR REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA DALAM SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2005
Rincian Temuan
Total Temuan Yang
No Nama Obrik/Sasaran Jml Jml Nilai yang Ketertiban dan Ketaatan (2 K) Pendapat
Ditemukan Pada Saat
Anggaran/ Realisasi Diperiksa % Indikasi Kerugian Kekurangan Administrasi Jumlah 2 K Kehematan dan Efektivitas Opini Tingkat Pencapaian Usulan Pokok
Pemeriksaan
Asset Cakrik Penerimaan Efisiensi (Pemeriksaan Kinerja Temuan Ikhtisar
atas Lap keu) Pemeriksaan Kinerja Hapsem
Jenis Entitas Jml Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % % sebulan
1 2 3 4 5 6 7=6:5 8 9 10=9:6 11 12 13 =12:6 14 15 16=15:6 17 18 19=18:6 20 21 22=21:6 23 24 25=24:6 26 27 28=27:6 29 30 31 32
Pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Tahun 2006
Laporan Laba/Rugi TB 2005 dan 2006
Pendapatan 24.924,03 13.214,03 12.311,65 93,17
Biaya 21.590,13 10.541,55 3.074,11 29,16
Jumlah 46.514,16 23.755,58 15.385,76 64,77 9 7.362,52 47,85% 3 704,12 22,90% 4 6.348,75 53,44% 2 309,65 10,07% 3 7.362,52 47,85%
I Pendapatan 13.214,03 12.311,65 93,17 3 6.272,12 50,94% 0 0,00 0,00 3 6.272,12 50,94% 0 0,00 0,00 3 6.272,12 50,94%
II Biaya 10.541,55 3.074,11 29,16 6 1.090,40 35,47% 3 704,12 22,90% 1 76,63 0 2 309,65 10,07% 0 1.090,40 35,47%
9
Pekerjaan Pembangunan 7 (tujuh) Unit Rumah Tinggal di
Pondok Kelapa Residence Oleh PT SWP Dikenakan Denda
Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Sebesar
Rp76.633.450,00
1 76,63 2,49%
12
DAFTAR REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA DALAM SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2005
Rincian Temuan
No Nama Obrik/Sasaran Jml Jml Nilai yang Total Temuan Yang Ditemukan Ketertiban dan Ketaatan (2 K) Pendapat
Anggaran/ Realisasi Diperiksa % Pada Saat Pemeriksaan Indikasi Kerugian Kekurangan Administrasi Jumlah 2 K Kehematan dan Efektivitas Opini Tingkat Pencapaian Usulan Pokok
Asset Cakrik Penerimaan Efisiensi (Pemeriksaan Kinerja Temuan Ikhtisar
atas Lap keu) Pemeriksaan Kinerja Hapsem
Jenis Entitas Jml Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % % sebulan
1 2 3 4 5 6 7=6:5 8 9 10=9:6 11 12 13 =12:6 14 15 16=15:6 17 18 19=18:6 20 21 22=21:6 23 24 25=24:6 26 27 28=27:6 29 30 31 32
Pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Tahun 2006
Laporan Laba/Rugi TB 2005 dan 2006
Pendapatan 46.050,35 38.480,31 33.615,32 87,36
Biaya 39.921,94 32.454,63 10.587,41 32,62
Jumlah 85.972,29 70.934,94 44.202,73 62,31 0,00 7.964,19 18,02% 5,00 1.051,55 9,93% 1,00 6.348,75 19,38% 3,00 563,89 7,48% 0,00 7.964,19 18,02%
I Pendapatan 38.480,31 33.615,32 87,36 6.272,12 18,66% 0 0,00 0,00 6.272,12 18,66% 0,00 0,00 0 6.272,12 18,66%
II Biaya 32.454,63 10.587,41 32,62 0 1.692,07 15,98% 5 1.051,55 9,93% 1 76,63 0 3 563,89 7,48% 0 1.692,07 18,14%
7
Pekerjaan Pembangunan 7 (tujuh) Unit Rumah Tinggal
di Pondok Kelapa Residence Oleh PT SWP Dikenakan
Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Sebesar
Rp76.633.450,00
1 76,63 0,72%
13
II. Hasil Pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern (SPI)
Hasil pengujian SPI atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan dan atas kegiatan
pengelolaan pendapatan dan pengendalian biaya Tahun 2005 dan Tahun 2006 pada PD
Pembangunan Sarana Jaya adalah sebagai berikut :
1. Struktur Organisasi
Dalam rangka mewujudkan sasaran dan tujuan organisasi tersebut, berdasarkan Peraturan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 47 Tahun 2003 tanggal 9 Juni 2003 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Pembangunan Sarana Jaya Provinsi DKI
Jakarta dan untuk pelaksanaan ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi Perusahaan
Daerah Pembangunan Sarana Jaya Provinsi DKI Jakarta No. 010/Tahun 2005 tanggal 11
Februari 2005 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Satu Tingkat Dibawah
Satuan Pengawas Intern Dan Divisi Serta Unit Usaha dilingkungan Kerja Perusahaan
Daerah Pembangunan Sarana Jaya Provinsi DKI Jakarta , PD Pembangunan Sarana Jaya
memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Badan Pengawas, Direksi, Unsur Staf dan
Unsur Pelaksana.
a. Badan Pengawas
Badan Pengawas mempunyai tugas mengawasi kegiatan operasional PD
Pembangunan Sarana Jaya, memberikan pendapat dan saran kepada Gubernur
terhadap pengangkatan dan pemberhentian direksi, memberikan pendapat dan saran
kepada Gubernur terhadap program kerja yang dianjurkan oleh Direksi, memberikan
pendapat dan saran kepada Gubernur terhadap laporan keuangan perusahaan, dan
memberikan pendapat dan saran atas laporan kinerja PD Pembangunan Sarana Jaya.
Badan Pengawas paling banyak tiga orang dengan susunan keanggotaan terdiri atas
Ketua, Sekretaris dan Anggota. Badan Pengawas bertanggung jawab kepada
Gubernur.
b. Dewan Direksi
Direksi terdiri dari Direktur Utama, Direktur Umum dan Keuangan, dan Direktur
Pengembangan. Direktur Utama mempunyai tugas memimpin, mengawasi, dan
mengendalikan semua kegiatan PD Pembangunan Sarana Jaya, menyampaikan
Rencana Kerja Lima Tahunan dan RKAP Tahunan kepada Badan Pengawas, dan
14
mengkoordinasikan pelaksanaan secara konsisten, mewakili PD Pembangunan Sarana
Jaya baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas menetapkan kebijakan operasional
dan strategi PD Pembangunan Sarana Jaya, yang berkaitan dengan kegiatan bidang
keuangan, akuntansi, perpajakan, umum, hukum dan sistem manajemen informasi,
mengurus dan mengelola kekayaan PD Pembangunan Sarana Jaya, memimpin dan
mengkoordinasikan kegiatan penyusunan RKAP, serta melaksanakan tugas-tugas
lainnya yang diberikan Direktur Utama.
Direktur Pengembangan mempunyai tugas menetapkan kebijakan operasional yang
berkaitan dengan kegiatan perencanaan dan pengendalian usaha serta pengembangan
usaha, pengelolaan dan pemeliharaan aset PD Pembangunan Sarana Jaya , kegiatan
promosi, pemasaran dan perizinan tempat usaha, pembinaan kepada pihak
ketiga/rekanan, pengembangan usaha, pengelolaan kawasan kerjasama, menyusun
perjanjian kerjasama (fungsi aspek legalitas) serta melaksanakan tugas-tugas lainnya
yang diberikan Direktur Utama.
15
Kerjasama, Unit Studio Litbang, Unit Rumah Sewa Bertingkat dan Unit Wisma
Perkantoran dan Pertokoan.
Berdasarkan kompetensi dan keahlian menunjukkan bahwa kompetensi dan keahlian
yang diperlukan untuk menduduki suatu jabatan tertentu kurang diperhatikan oleh pihak
manajemen PD Pembangunan Sarana Jaya. Peranan Manajer Divisi Umum dan Hukum
dalam menyusun surat perjanjian yang mengikat dengan pihak lain kurang cermat dan
kurang mentaati peraturan yang berlaku seperti beberapa perjanjian dengan pihak lain
tidak terdapat klausul sanksi (denda) ,selain itu dalam mengelola barang inventaris
perusahaan, Manajer Divisi Umum dan Hukum belum memperhatikan pengendalian yang
baik terlihat lemahnya monitoring atas barang inventaris dengan tidak lengkapnya data
barang inventaris yang tercatat pada buku induk barang inventaris, tidak semua ruangan
memiliki Kartu Inventaris Ruangan dan tidak ada penomoran kode inventaris untuk
barang inventaris hasil pengadaan tahun 2005 dan 2006.
Peranan Manajer Divisi Perencanaan dan Pengendalian Usaha kurang optimal dan kurang
mentaati peraturan yang berlaku dalam melaksanakan tugasnya sebagai divisi yang
melakukan assesment terhadap seluruh studi kelayakan, rencana dan ekspansi usaha
baik yang diajukan atau dilakukan oleh intern perusahaan maupun mitra usaha terlihat
dari beberapa kerjasama pekerjaan fisik dan non fisik yang dilakukan tidak tercapai
tujuannya.
3. Tata Laksana
Kegiatan pengelolaan seluruh aktivitas perusahaan (tata laksana) adalah suatu
kegiatan untuk meyakinkan bahwa kebijakan dan prosedur yang ditetapkan telah sesuai
dengan tujuan dan sasaran organisasi dan untuk meyakinkan bahwa kebijakan dan
prosedur tersebut telah dilaksanakan oleh manajemen dengan sebaik-baiknya. Hal-hal
yang terpenting dalam kegiatan tata laksana adalah sebagai berikut :
a. Kebijakan
PD Pembangunan Sarana Jaya setiap Tahun membuat Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) yang disahkan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan pendapatan dan biaya.
Penyusunan RKAP diusulkan oleh masing-masing area/unit kerja dengan dikoordinir
oleh Divisi Keuangan sebelum Tahun Buku yang bersangkutan. RKAP disusun
16
berdasarkan asumsi dan hasil evaluasi atas pelaksanaan RKAP Tahun buku
sebelumnya, perkembangan ekonomi, kebijakan-kebijakan pemerintah dan daerah.
Setelah dilakukan pembahasan antara Direksi, para Manajer dan Badan Pengawas,
RKAP perusahaan kemudian diusulkan Direksi kepada Gubernur melalui Badan
Pengawas untuk mendapatkan pengesahan.
Untuk Tahun 2005, Gubernur Provinsi DKI Jakarta telah menerbitkan Surat
Keputusan No. 2838 tanggal 31 Desember 2004 tentang RKAP PD Pembangunan
Sarana Jaya Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005. Untuk Tahun 2006, Gubernur
Provinsi DKI Jakarta telah menerbitkan Surat Keputusan No. 2434 tanggal 28
Desember 2005 tentang RKAP PD Pembangunan Sarana Jaya Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2006.
Dalam setiap RKAP yang diterbitkan, PD Pembangunan Sarana Jaya menetapkan
beberapa hal yang dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
operasional PD Pembangunan Sarana Jaya, yaitu diantaranya sebagai berikut:
1) Rencana Kerja
Rencana kerja untuk PD Pembangunan Sarana Jaya Tahun 2005 yang terdiri
atas :
a) Pengembangan dan pemeliharaan alat-alat produksi.
b) Melakukan pengembangan lingkungan dengan mendayagunakan serta
mengelola lahan-lahan yang sudah dimiliki, baik dilaksanakan sendiri
maupun kerjasama dengan pihak ketiga.
c) Rencana Tenaga Kerja adalah mengurangi pegawai dari 77 orang menjadi 70
orang.
d) Rencana Kerja Pemasaran akan melakukan pemasaran atas produk-produk
yang akan dijual seperti Perumahan Puri Bintaro, Pulo Jahe dan lain-lain.
e) Rencana kerja organisasi dan manajemen akan dilakukan recruitmen tenaga
profesional dengan sistem outsourcing dan pengembangan pegawai melalui
training serta akan dilakukan Program ISO untuk manajemen.
17
2) Rencana Anggaran
Rencana anggaran meliputi proyeksi Laba (Rugi), Proyeksi Neraca, Proyeksi
Investasi, dan Proyeksi Arus Kas yang dijadikan pedoman dalam melakukan
pengelolaan keuangan PD Pembangunan Sarana Jaya untuk tahun berikutnya.
18
Berdasarkan hasil pengujian terhadap aspek Sistem Pengendalian Intern,
prosedur pembayaran dan pengeluaran beban operasional dan pengeluaran lain-lain
tersebut belum memadai karena terdapat pengeluaran yang tidak sesuai dengan surat
keputusan direksi dan manual mutu pengeluaran Kas/Bank seperti pengeluaran uang
muka pengadaan kendaraan Direksi diakui oleh perusahaan sebagai pinjaman pribadi
Direksi, pertanggungjawaban pengeluaran biaya koordinasi belum didukung dengan
bukti-bukti pihak yang terkait dengan pengeluaran.
e. Pengawasan
Untuk memenuhi kebutuhan pengendalian manajemen yang lebih baik,
berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 47 Tahun 2003 tanggal 9
Juni 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Pembangunan
Sarana Jaya Provinsi DKI Jakarta, dibentuk suatu Satuan Pengawasan Intern (SPI)
yang dipimpin oleh seorang Kepala yang langsung bertanggung jawab kepada
Direktur Utama. Tugas pokok SPI adalah sebagai berikut :
1) Melakukan pengawasan atas kegiatan-kegiatan PD Pembangunan Sarana Jaya ;
19
2) Melakukan penelaahan atas pelaporan keuangan perusahaan;
3) Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian atas kerja sama dengan pihak
lain;
4) Melaksanakan fungsi sebagai internal audit terhadap unit-unit usaha dan
perusahaan kerja sama.
Berdasarkan temuan-temuan pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa kinerja SPI
belum optimal dalam melakukan kegiatan pengawasan.
f. Pencatatan
Kegiatan pembukuan dilakukan secara terpusat, untuk transaksi yang terjadi pada
masing-masing unit usaha, Kantor Pusat menginput berdasarkan laporan bulanan
yang dibuat oleh unit usaha bukan berdasarkan sumber dokumen sehingga tidak dapat
dilakukan verifikasi dan validasi atas setiap transaksi yang terjadi pada Unit Usaha.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas berbagai aspek dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan dan terhadap kegiatan pengelolaan pendapatan dan biaya PD Pembangunan
Sarana Jaya, aspek-aspek pengendalian dalam kerangka Sistem Pengendalian Intern telah
dirancang secara memadai, akan tetapi dilaksanakan kurang efektif khususnya mengenai
prosedur kerja, pembukuan, penyusunan dan penyajian informasi keuangan serta pengawasan
atas pelaksanaan pekerjaan. Kelemahan-kelemahan SPI tersebut mengakibatkan terjadinya
berbagai penyimpangan seperti diungkap dalam Bab IV Temuan Pemeriksaan.
Pengujian SPI pada TB 2005 dan Semester I TB 2006 dilakukan pula atas PT Saranawisesa
Propertindo dengan hasil sebagai berikut:
1. Struktur Organisasi
Dalam rangka mewujudkan sasaran dan tujuan organisasi tersebut struktur
organisasi PT Saranawisesa Propertindo (SWP) masih dapat dikatakan sederhana yang
terdiri dari:
1) Dewan komisaris terdiri dari 2 orang, yaitu Komisaris Utama dan Komisaris.
2) Direksi terdiri dari Direktur Utama, Direktur Keuangan, dan Direktur Operasi.
a) Direktur Utama membawahi Direktur Keuangan, Direktur Operasi, dan
keseluruhan perusahaan secara umum.
20
b) Direktur Keuangan membawahi Divisi Keuangan dan Akuntansi dan Divisi
Personalia dan Logistik.
c) Direktur Operasi membawahi Divisi Pengelolaan dan Divisi Teknik.
Adapun tugas dan fungsi unsur Pimpinan Korporasi adalah sebagai berikut :
1) Dewan Komisaris
Dewan Komisaris mempunyai tugas mengawasi kegiatan operasional PT SWP
sebagai anak perusahaan PT Pembangunan Sarana Jaya (PSJ), memberikan pendapat
dan saran kepada pemegang saham terhadap pengangkatan dan pemberhentian
Direksi, memberikan pendapat dan saran kepada pemegang saham terhadap program
kerja yang diajukan oleh Direksi, dan memberikan pendapat dan saran kepada
pemegang saham terhadap laporan keuangan perusahaan dan laporan kinerja
perusahaan.
2) Dewan Direksi
Direksi terdiri dari Direktur Utama, Direktur Administrasi dan Keuangan dan
Direktur Operasional dan Pengembangan. Direktur Utama mempunyai tugas di
antaranya memimpin dan mengendalikan semua kegiatan perseroan, menyampaikan
RKAP Tahunan kepada Dewan Komisaris, mengurus dan mengelola kekayaan
perseroan, menetapkan kebijakan perusahaan (corporate strategy) dan
mengkoordinasikan pelaksanaan secara konsisten serta mewakili PT SWP baik di
dalam maupun di luar pengadilan.
Direktur Keuangan mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan
kegiatan penyusunan RKAP, penggalian sumber pendanaan perusahaan serta
pengendalian pengelolaan keuangan, kekayaan perusahaan, pembinaan pegawai, dan
kegiatan administrasi umum dan kehumasan, serta melaksanakan tugas-tugas lainnya
yang diberikan oleh Direktur Utama.
Direktur Operasi mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan
kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan/proyek,
pengelolaan dan pemeliharaan aset perseroan, kegiatan promosi, pembinaan kepada
pihak ketiga/rekanan, pengembangan usaha, menyusun perjanjian kerjasama (fungsi
aspek legalitas) serta melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan Direktur
Utama.
21
2. Sumber Daya Aparatur
Sampai dengan bulan Juni 2006, PT SWP hanya memiliki pegawai sebanyak 33
orang yang sebagian besar berada di lapangan untuk mengawasi kegiatan usaha.
Berdasarkan hasil penilaian, Direksi telah memiliki kompetensi yang memadai
dalam merumuskan kebijakan atas pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan PT SWP serta
dapat mengendalikan dan melakukan pengawasan atas kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Sebagai perusahaan yang sedang berkembang,
PT SWP masih mengalami kesulitan untuk memperoleh sumber daya yang memadai.
Namun demikian, seluruh posisi manajerial ditempati oleh sumber daya yang relevan
secara latar belakang keilmuannya.
3. Tata Laksana
Kegiatan pengelolaan seluruh aktivitas perusahaan (tata laksana) adalah suatu
kegiatan untuk meyakinkan bahwa kebijakan dan prosedur yang ditetapkan telah sesuai
dengan tujuan dan sasaran organisasi dan untuk meyakinkan bahwa kebijakan dan
prosedur tersebut telah dilaksanakan oleh manajemen dengan sebaik-baiknya. Hal-hal
yang terpenting dalam kegiatan tata laksana adalah sebagai berikut :
a. Kebijakan
PT SWP setiap tahun membuat Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) yang ditandatangani oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris. RKAP ini
adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan pendapatan dan biaya
perusahaan.
Penyusunan RKAP diusulkan oleh masing-masing unit kerja dengan
dikoordinir oleh Divisi Keuangan sebelum Tahun Buku yang bersangkutan. RKAP
disusun berdasarkan asumsi dan hasil evaluasi atas pelaksanaan RKAP Tahun Buku
sebelumnya, tingkat suku bunga, perkembangan ekonomi, perkembangan bisnis
properti serta kebijakan-kebijakan pemerintah, daerah, dan induk perusahaan. Setelah
dilakukan pembahasan antara Direksi dan para Manajer, RKAP perusahaan kemudian
diusulkan Direksi kepada Dewan Komisaris melalui RUPS untuk mendapatkan
pengesahan. Direksi melaksanakan RKAP yang sudah disahkan tersebut dengan
melakukan evaluasi dan penyesuaian setiap semester.
22
Dalam setiap RKAP yang diterbitkan, PT SWP menetapkan beberapa hal
yang dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya yang di
antaranya sebagai berikut:
1) Rencana Kerja
a) Melaksanakan pengelolaan persewaan Ruang Usaha Sasenso I dan II dengan
meningkatkan tarif sewa dan service charge.
b) Menyelesaikan proyek yang sedang berjalan dan mendapatkan proyek-proyek
baru yang feasible untuk dilaksanakan.
c) Membangun alat produksi berupa usaha persewaan yang baik serta
menambah fasilitas persewaan untuk meningkatkan daya saing.
2) Rencana Anggaran
Rencana anggaran meliputi proyeksi Laba (Rugi), Proyeksi Neraca, dan
Proyeksi Arus Kas yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengelolaan
keuangan PT SWP untuk tahun berikutnya.
23
d. Pengawasan
Sebagai perusahaan, PT SWP tidak memiliki Satuan Pengawas Intern atau
Internal Auditor (IA) sehingga proses dan hasil penilaian dan pengawasan atas
pengimplementasian suatu kebijakan atau operasional perusahaan tidak dapat diukur
tingkat keberhasilannya. Selain itu, dengan tidak adanya IA maka perusahaan akan
kesulitan di dalam mengambil keputusan karena tidak adanya pasokan data dan
informasi yang memadai, tepat waktu, dan up to date.
e. Pencatatan
Dalam melakukan pencatatan transaksi keuangan, PT SWP menggunakan
Standar Akuntansi yang berlaku umum dengan pengakuan transaksi secara akrual
penuh.
24
III. Hasil Pemeriksaan Tindak Lanjut
PD Pembangunan Sarana Jaya dan Anak Perusahaan telah diperiksa oleh BPK RI
terakhir pada Tahun 2000 dengan 10 temuan dan 25 saran. Dan seluruh saran tersebut telah
ditindaklanjuti oleh PD Pembangunan Sarana Jaya dan Anak Perusahaannya sesuai dengan
saran BPK RI.
25
IV. Temuan Pemeriksaan
(dalam rupiah)
Tunjangan Tunjangan Tunjangan
No Jabatan Gaji Total
Jabatan Kekaryaan Representatif
Direktur
1 8.500.000,- 4.500.000,- 5.380.000,- 3.420.000,- 21.800.000,-
Utama
2 Direktur 5.000.000,- 3.000.000,- 4.200.000,- 2.800.000,- 15.000.000,-
26
1) Direktur Utama diberikan tunjangan kendaraan setiap bulannya sebesar
Rp7.500.000,00.
2) Direktur diberikan tunjangan kendaraan setiap bulannya sebesar
Rp6.500.000,00.
Tunjangan kendaraan tersebut selain pemberiannya dalam bentuk tunai juga
dapat dalam bentuk cicilan mobil pengadaan kendaraan direksi. Hal ini
ditetapkan dalam SK Direksi No027/Tahun 2005 tanggal 18 April 2005 tentang
Pengadaan, Pengurusan dan Pemeliharaan Kendaraan Direksi. Realisasi
tunjangan kendaraan Direksi Tahun 2005 sebesar Rp174.500.000,00 dan Tahun
2006 sebesar Rp123.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut :
No Jabatan Tunjangan Kendaraan (Rp)
Tahun 2005
1 Direktur Utama 90.000.000,00
Tahun 2006
1 Direktur Utama 45.000.000,00
Total 297.500.000,00
27
1 2 3
2 Direktur Pengembangan 34.124.000,00
3 Direktur Umum dan Keuangan 34.124.000,00
Sub Jumlah 109.774.000,00
Tahun 2006
1 Direktur Utama 19.436.000,00
2 Direktur Pengembangan 16.159.000,00
3 Direktur Umum dan Keuangan 16.159.000,00
Sub Jumlah 51.754.000,00
Jumlah 161. 528.000,00
28
b. Surat Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 88 Tahun
2003 Tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
Pasal 10 ayat (2) menetapkan bahwa Besarnya gaji dan tunjangan Direksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Gubernur atas usulan Badan
Pengawas.
c. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan
Usaha Milik Daerah Pasal 34, yang menyatakan bahwa Dana Representatif
disediakan dari Anggaran Perusahaan paling tinggi 75 % dari jumlah penghasilan
Direksi dalam 1 (satu) tahun yang diterima pada bulan akhir dan penggunaannya
diatur oleh Direksi secara efisien dan efektif dalam rangka pengembangan BUMD.
29
mempertanggungjawabkan penambahan penghasilan Direksi yang tidak sesuai
ketentuan sebesar Rp459.028.000,00 dengan menyetorkan ke kas perusahaan dan
bukti setor disampaikan kepada BPK RI.
Total 458.181.690,00
Hasil pemeriksaan atas Surat Perintah Membayar Uang (SPMU) dan bukti
pendukung lainnya diketahui bahwa direksi (Dirut dan Direktur) mengajukan
pinjaman tersebut berdasarkan SK Direksi PD Pembangunan Sarana Jaya No.
27/Tahun 2005 tanggal 18 April 2005 tentang Pengadaan, Pengurusan dan
Pemeliharaan Kendaraan Direksi antara lain menyatakan Direksi diberikan pinjaman
tanpa bunga untuk pembayaran uang muka pengadaan kendaraan Direksi yang akan
diperhitungkan dengan Tunjangan Hari Tua Direksi yang bersangkutan. Pinjaman
Direksi tersebut diterima secara tunai (cek) oleh Direksi, sehingga tidak diketahui
apakah telah terjadi transaksi pengadaan kendaraan tersebut.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
No.2838/2004 dan No.2434/2005 tentang Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
30
(RKAP) Tahun 2005 dan 2006 yang tidak mengalokasikan anggaran untuk pinjaman
Direksi dalam hal uang muka pengadaan kendaraan Direksi dan tidak sesuai
dengan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Dalam RKAP PD Pembangunan Sarana Jaya Tahun Buku 2005 dan 2006
telah dianggarkan Biaya Umum sebesar Rp1.660.417.250,00 dan sebesar
Rp2.595.200.000,00 serta telah direalisasikan masing-masing pada Tahun Buku
2005 sebesar Rp1.096.231.918,00 dan Tahun Buku 2006 (s.d Trw II) sebesar
Rp477.797.045,00.
Biaya umum tersebut antara lain digunakan untuk biaya koordinasi yang
berdasarkan buku besar kas diketahui jumlah realisasi biaya koordinasi pada kantor
31
pusat Tahun Buku 2005 adalah sebesar Rp677.090.015,00 dan Tahun Buku 2006
(s.d. Trw II) adalah sebesar Rp256.160.553,00, sedangkan realisasi biaya koordinasi
Tahun Buku 2005 dan 2006 pada Unit Perkantoran Wisma Pertokoan (UPWP)
adalah sebesar Rp54.258.500,00.
Pemeriksaan secara uji petik atas realisasi biaya koordinasi pada Kantor
Pusat PD Pembangunan Sarana Jaya dan pada Unit Perkantoran Wisma Pertokoan
(UPWP) diketahui bahwa SPJ biaya koordinasi sebesar Rp368.525.000,00 hanya
dilengkapi bukti pertanggungjawaban berupa kuitansi tanda terima yang
ditandatangani oleh pihak intern perusahaan, tidak dilengkapi dengan bukti
pendukung yang sah berupa bukti tanda terima dari pihak ketiga terkait kegiatan
koordinasi, dengan rincian sebagai berikut:
32
Hukum
Hal ini tidak sesuai dengan Manual Mutu PD Pembangunan Sarana Jaya yang
ditetapkan tanggal 01-08-05 tentang Proses Penerbitan SPMU dan Pengeluaran
Kas/Bank antara lain menyatakan bahwa pengeluaran harus didukung dengan bukti-
bukti pihak yang terkait dengan pengeluaran.
33
Atas permasalahan tersebut Direksi PD Pembangunan Sarana Jaya
menyatakan bahwa masalah biaya koordinasi sebesar Rp368.525.000,00 tersebut
akan ditindaklanjuti dengan verifikasi intern oleh Satuan Pengawas Intern.
34
TAHUN DASAR HUKUM LUAS
PEROLEH
AN KEPEMILIKAN/ TANAH
NO LOKASI PENGUASAAN (M2) PERUNTUKAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7
- Instruksi Gub.Prop.DKI
1 Waduk Melati 1996 Jkt. 8.000 Kawasan Dikerjasamakan
Kel.Kebon Melati, No.344 Tahun 1995 super blok dengan partner
- Instruksi Gub.Prop.DKI
Kec.Tnh.Abang Jkt.
Jakarta Pusat No.346 Tahun 1995.
- Instruksi Gub.Prop.DKI
Jkt.
No.346 Tahun 1997.
Tanah sisa yang
2 Rawabilal Lokasi III 1987 Sertifikat HGB No.1826 590
tidak dapat
Jl. Tebet Mas Indah diplanning
Kecamatan Tebet
Jakarta Selatan
Tanah Kantong
3 Pondok Aren 8.940
4 Tanah Tegal Alur 1973 SK.Gub.Prop.DKI Jkt 4.700 PHU Saat ini menjadi
Kel.Tegal Alur, No.D.IV-a.11/2/59/73 lapangan sepak
Kecamatan tanggal 27 Maret 1973 bola
Cengkareng dan SPH dari
Jakarta Barat PT. Abun Setia
Bersatu
5 Tanah Kelapa Dua 1973 SK.Menteri 55.000 Perumahan Saat ini
Wetan Kelurahan Dalam Negeri tanah tersebut
Kelapa Dua Wetan No.SK.80/DA/1973 hak atasnya
Kec.Ciracas, tanggal 2 Mei 1973 jo. dikuasai oleh
Jakarta Timur No.SK.80/DA/1973/A/21 para penggarap.
tanggal 26 April 1978
Perumahan
6 Tanah terletak 1974 Instruksi 2.355 Perumahan Pondok
di Pd.Kelapa Gub.Prop.DKI Jkt. Kelapa Residence
Jakarta Timur No.748 Tahun 1981
Tanah kantong
7 Pondok 1974 Instruksi 25.572 Sebagian besar
Kelapa Jakarta Timur Gub.Prop.DKI Jkt. dikuasai oleh
No.748 Tahun 1981 Pihak Lain
8 Tanah Kaveling 1974 Instruksi 162 Kaveling Saat ini sebagian
Blok B-14 No.2 Gub.Prop.DKI Jkt. Perumahan dikuasai oleh
Jakarta Timur No.748 Tahun 1981 para penggarap
9 Tanah Kaveling 1974 Instruksi 79 Kaveling Kosong
BlokG-11 No.5 Gub.Prop.DKI Jkt. Perumahan
Pd. Kelapa Jak-Tim No.748 Tahun 1981
35
10 Pulo Jahe Jatinegara 1991 Surat Persetujuan Gub 7.985 Kosong
No.3204/-1.1711.5 /
Cakung Jakarta Timur 6/10/94
(Tanah kuping)
Instruksi Gubernur Kaveling
11 Pulo Jahe DPRD 1991 Propinsi 4.153 Perumahan Kosong
Cakung Jakarta Timur DKI Jakarta No.404
Tahun 1994
12 Tanah Kaveling 1974 Instruksi 131 Kaveling Saat ini sebagian
Blok B-14 No.1 Gub.Prop.DKI Jkt. Perumahan dikuasai oleh
Jakarta Timur No.748 Tahun 1981 para penggarap
13 Tanah Sisa Blok D-10 1974 Berita Acara Penyelesaian 271 Tanah sisa yang
Pondok Kelapa tidak bisa
Jakarta Timur Tanggal 29 Januari 2003 terplanning
Tanah Blok R Pulo Instruksi Gubernur Kaveling
14 Jahe Propinsi 1.739 Perumahan
DKI Jakarta No.404 Tahun
Jakarta Timur 1994
Hal tersebut tidak sesuai dengan Undang–Undang Pajak Bumi dan Bangunan
Pasal 4 ayat (1), (2) dan (3) tentang Subjek Pajak menyatakan :
a. Yang menjadi subjek pajak adalah orang atau badan secara nyata mempunyai
suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan atau memiliki,
menguasai, dan atau memperoleh manfaat atas bangunan.
b. Subjek Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang dikenakan kewajiban
membayar pajak menjadi Wajib Pajak menurut undang-undang ini.
c. Dalam hal atas suatu objek pajak belum jelas diketahui Wajib Pajaknya, Direktur
Jenderal Pajak dapat menetapkan subjek pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) sebagai Wajib Pajak.
36
Atas permasalahan tersebut, pihak PD Pembangunan Sarana Jaya dhi.
Manajer Keuangan dan Akuntansi menyatakan bahwa terdapat 14 lokasi yang
pembayaran PBB-nya telah dilunasi, dan sisanya belum dilunasi, serta 4 lokasi akan
didaftarkan.
5. Penerimaan atas Kewajiban dan Denda Pihak Rekanan yang Sudah Jatuh
Tempo Belum Terealisasi Sebesar Rp4.876.557.501,40 Serta Kekurangan
Penerimaan Negara dari PPN sebesar Rp36.555.182,00 dan Kekurangan
Penerimaan Daerah dari Pajak Bangunan I sebesar Rp3.935.466,00.
37
seluruh kewajibannya karena harus menyempurnakan bangunan pasar ikan
higienis sesuai dengan fungsi dan keperluannya yang disetujui oleh Departemen
Kelautan dan Perikanan. Selain itu, Direktur Utama PT PKS juga menambahkan
bahwa atas kewajiban sebesar Rp335.966.400,00 tersebut sedang diajukan
permohonan perpanjangan waktu yang sampai dengan pemeriksaan berakhir
belum ada keputusannya.
b. Berdasarkan Akta Kerjasama No. 164 antara PD Pembangunan Sarana Jaya
dengan PT LA tanggal 31 Maret 2003 tentang proyek perumahan di Pondok Aren
yang menyatakan bahwa PT LA berkewajiban untuk melakukan pembayaran
kepada PD Pembangunan Sarana Jaya yang dilakukan setiap bulan sesuai dengan
proyeksi arus kas yang telah disepakati. Diketahui bahwa dari total kewajiban PT
LA per 30 Juni 2006 sebesar Rp7.232.500.000,00 baru sebesar
Rp3.173.582.826,00 yang telah diselesaikan sehingga kewajiban yang belum
diselesaikan sebesar Rp4.058.917.174,00.
Hasil konfirmasi yang dilakukan kepada Direktur Utama PT LA tanggal
29 Agustus 2006 diperoleh informasi bahwa cash flow PT LA yang tidak selalu
sesuai dengan harapan dan selain itu terdapat kendala-kendala seperti penentuan
batas kredit konsumen oleh bank pemberi kredit yang tentu berdampak langsung
pada cash flow perusahaan.
Selain itu, di dalam akta tersebut tidak terdapat klausul sanksi dalam bentuk
denda yang akan dikenakan apabila PT LA tidak dapat melunasi kewajibannya
sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang telah disepakati.
c. Berdasarkan SK Direksi PD Pembangunan Sarana Jaya No. 036/2001 tanggal 20
September 2001 tentang penunjukan PT KCK sebagai pengelola Gedung Sarana
Jaya diketahui bahwa PT KCK belum melunasi kewajiban sebesar
Rp387.045.950,40.
Hasil konfirmasi yang dilakukan kepada Direktur Utama PT KCK tanggal
25 Agustus 2006 diperoleh informasi bahwa PT KCK mengalami kesulitan untuk
melakukan pembayaran karena kondisi likuiditas yang tidak memungkinkan.
d. Kewajiban para penyewa ruang kantor, flat dan kamar pada Unit WPP yang
belum dilunasi per 1 September 2006 sebesar Rp135.118.625,00 yang terdiri dari
kewajiban pokok sebesar Rp119.220.877,00, PPN Sewa sebesar Rp2.553.000,00,
PPN service charge sebesar Rp4.914.182,00, Pajak Bangunan I sebesar
38
Rp3.935.466,00, dan denda sebesar Rp4.495.100,00 yaitu sebagai akibat
kewajiban pokok yang belum dilunasi dan telah melewati masa jatuh temponya.
Hasil wawancara dengan Manajer UWPP diperoleh informasi bahwa para
penyewa di lingkungan UWPP memiliki status ekonomi menengah ke bawah
sehingga kestabilan likuiditasnya masih kecil yang pada gilirannya berdampak
terhadap pembayaran kewajiban sewa.
Dengan demikian jumlah keseluruhan kewajiban para rekanan atau penyewa yang
masih belum dilunasi adalah sebesar Rp4.917.048.149,40 (Rp4.876.557.501,40 +
Rp36.555.182,00 + Rp3.935.466,00 )
39
ketentuan mengenai cidera janji dan sanksi dalam hal para pihak tidak memenuhi
kewajibannya.
40
6. Penerimaan Usaha yang Sudah Jatuh Tempo pada PT SWP Belum Terealisasi
Sebesar Rp184.437.399,00
Hal tersebut tidak sesuai dengan isi setiap Perjanjian Sewa Menyewa antara
PT SWP dengan penyewa yang menyatakan:
a. Pembayaran Biaya Sewa oleh rekanan dilakukan sesuai dengan jadwal dan nilai
yang telah disepakati dalam perjanjian.
b. Apabila Pihak Kedua terlambat membayar Biaya Sewa, maka Pihak Kedua
diwajibkan untuk membayar denda keterlambatan kepada Pihak Pertama sebesar
20/00 (dua permil) per hari dari biaya sewa yang harus dibayar dengan maksimum
keterlambatan 15 hari terhitung sejak tanggal jatuh tempo pembayaran.
41
Masalah ini mengakibatkan PT SWP tidak dapat memanfaatkan dana sebesar
Rp184.437.399,00 sesuai dengan proyeksi yang telah ditetapkan, yang terjadi karena:
a. Masing-masing penyewa tidak melakukan pembayaran kewajiban sesuai dengan
isi perjanjian yang telah disepakati.
b. Pengelola gedung tidak tegas dalam melakukan pengawasan dan penagihan atas
kewajiban pihak ketiga yang telah jatuh tempo.
7. Kewajiban Penyewa Rumah Susun Bertingkat yang Sudah Jatuh Tempo Belum
Dilunasi Sebesar Rp1.170.632.195,00.
42
Gubernur No. 404 Tahun 1988. Adapun untuk blok A, C, E, F, dan G sudah termasuk
fasilitas listrik 220 watt, air 50 m3, dan gas sebanyak 11 kg.
Berdasarkan data dan informasi dari Manajer URSB diketahui bahwa per
tanggal 30 Juni 2006 terdapat kewajiban penyewa sebesar Rp1.170.632.195,00 yang
terdiri dari uang sewa sebesar Rp196.596.900,00, tagihan listrik dari
PT PLN sebesar Rp719.462.610,00, dan tagihan air dari PT PAM sebesar
Rp254.572.685,00.
Timbulnya kewajiban atas listrik disebabkan oleh adanya penambahan daya dari 220
watt menjadi sebesar 460 watt atau penambahan sebesar 240 watt yang menjadi
kewajiban penyewa sesuai dengan pemakaian daya dari masing-masing penyewa
yang sampai dengan pemeriksaan berakhir tagihan listrik sebesar Rp719.462.610,00
tersebut masih belum dilunasi oleh para penyewa. Sedangkan untuk tagihan air,
URSB melakukan pembayaran tagihan kepada PT PAM setelah mendapat uang
pembayaran sesuai dengan jumlah pemakaian dari para penyewa. Sehubungan para
penyewa tidak membayar tagihan air dari PT PAM tersebut, maka URSB tidak dapat
membayarkan tagihan air sebesar Rp254.572.685,00 dimaksud.
Hal tersebut tidak sesuai dengan isi setiap Perjanjian Sewa Menyewa antara
URSB dengan penyewa yang menyatakan Selain berkewajiban untuk membayar
uang sewa, Pihak Kedua diharuskan membayar:
a. Pemakaian Utilitas Listrik.
b. Pemakaian Air PAM.
c. Pemakaian Gas.
Segala Biaya Utilitas dibayarkan sesuai dengan jumlah pemakaian yang sesuai
dengan jumlah meter yang terpakai.
43
Hal ini terjadi karena:
a. Para penyewa tidak melaksanakan kewajiban sesuai dengan isi perjanjian yang
telah disepakati.
b. Manajer URSB lalai dengan tidak mengikat kesepakatan baru dengan penyewa
tentang kenaikan daya listrik sehingga kesulitan untuk melakukan pengawasan
dan penagihan atas kewajiban para penyewa khususnya untuk tagihan listrik.
c. Kebijakan Direksi belum mendukung upaya penyelesaian tunggakan para
penyewa.
44
dari nilai kontrak. Pihak rekanan memohon penghentian sementara atas pekerjaan
karena adanya klaim dari para penggarap atas tanah, namun PD Pembangunan Sarana
Jaya tidak menyetujui bahkan memperpanjang jangka waktu pekerjaan selama 45
hari sesuai Addendum No.001.9/P/-1.712.3 tanggal 24 April 2006. Pihak rekanan
tetap tidak dapat melanjutkan pekerjaan sehingga kedua belah pihak sepakat
menghentikan pekerjaan sesuai dengan Berita Acara Pemutusan Pekerjaan
No.001.11/P/-1.712.5 tanggal 29 Juni 2006 dengan progress bobot pekerjaan
pemagaran terakhir mencapai 565 m atau 66,55% dari 849 m.
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik oleh BPK RI tanggal 14 Agustus 2006
diketahui bahwa dari pagar sepanjang 565m, yang sepanjang 15,75m roboh, namun
sebelum berakhir pemeriksaan, rekanan telah memperbaiki pagar yang roboh
tersebut.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden No.80 Tahun 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa antara lain :
a. Bagian Ketiga tentang Prinsip Dasar pasal 3 ayat b yang menyatakan efektif,
berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah
ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan
sasaran yang ditetapkan;
b. Lampiran I Bab I. C. a. tentang metode pemilihan penyedia barang/jasa
pemborongan/jasa lainnya dengan cara Penunjukan Langsung;
c. Paragraf Ketiga tentang Persyaratan Penyedia Barang/Jasa pasal 11 ayat (b) dan
(g) menyatakan Penyedia barang/jasa harus memiliki keahlian, pengalaman,
kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan barang/jasa dan memiliki
sumber daya manusia, modal, peralatan, dan fasilitas lain yang diperlukan dalam
pengadaan barang/jasa;
d. Bagian Kelima Prakualifikasi dan Pascakualifikasi pasal 14 ayat (1), dan(4)
menyatakan Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan
usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa
sebelum memasukkan penawaran, dan Prakualifikasi wajib dilaksanakan untuk
pengadaan jasa konsultansi dan pengadaan barang/jasa pemborongan/jasa lainnya
yang menggunakan metoda penunjukan langsung untuk pekerjaan kompleks,
pelelangan terbatas dan pemilihan langsung;
45
e. Paragraf Keempat Hak dan Tanggung Jawab Para Pihak dalam Pelaksanaan
Kontrak Pasal 32 ayat (3) menyatakan Penyedia barang/jasa dilarang
mengalihkan tanggung jawab seluruh pekerjaan utama dengan mensubkontrakkan
kepada pihak lain.
46
2005. Nilai pekerjaan sebesar Rp39.820.000,00 dengan jangka waktu
penyelesaian 30 (tiga puluh) hari kalender. Pekerjaan telah dianggap selesai dan
telah dibayar lunas sesuai SPMU No.0259 tanggal 9 Maret;
c. Jasa Penilaian Gedung Kebayoran Plaza, dilaksanakan oleh PT SPP berdasarkan
Surat Perintah Kerja Nomor 019.11/P/1.712.3 tanggal 23 September 2005. Nilai
pekerjaan sebesar Rp45.000.000,00 dengan jangka waktu penyelesaian 21 (dua
puluh satu) hari kalender. Pekerjaan telah dianggap selesai dan telah dibayar
lunas sesuai SPMU No. 0555 tanggal 27 Desember 2005;
d. Pekerjaan General Audit, Audit Kepatuhan & Evaluasi Kinerja Tahun buku 2004,
dilaksanakan oleh KAP TAW & Rekan berdasarkan Surat Perintah Kerja Nomor
006.9/P/1.712.3 tanggal 14 Juni 2005. Nilai pekerjaan sebesar Rp70.400.000,00
dengan jangka waktu penyelesaian 80 (delapan puluh) hari kalender sejak
dikeluarkannya Laporan Keuangan PD Pembangunan Sarana Jaya Tahun 2004
yang telah disetujui Direksi PD Pembangunan Sarana Jaya. Pekerjaan telah
dianggap selesai dan telah dibayar lunas sesuai SPMU No. 0303 tanggal 22
Nopember 2005;
e. General Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi, Audit Kepatuhan dan
Evaluasi Kinerja PD Pembangunan Sarana Jaya Tahun Buku 2005, dilaksanakan
oleh KAP TAW & Rekan berdasarkan Surat Perintah Kerja Nomor
024.3/P/1.712.3 tanggal 16 Desember 2005. Nilai pekerjaan sebesar
Rp92.400.000,00 dengan jangka waktu penyelesaian 95 (sembilan puluh lima)
hari kalender. Pekerjaan belum selesai dengan pembayaran I (50%) sebesar
Rp43.050.000,00 sesuai SPMU No. 729 tanggal 30 Mei 2006;
f. Penyesuaian Kembali Laporan Keuangan, dilaksanakan oleh KAP TAW &
Rekan berdasarkan Surat Perintah Kerja Nomor 002.4/P/1.712.3 tanggal 19 April
2006. Nilai pekerjaan sebesar Rp26.400.000,00 dengan jangka waktu
penyelesaian 1 bulan kalender. Pekerjaan telah dianggap selesai dan telah
dibayar lunas sesuai SPMU No. 838 tanggal 16 Juni 2006;
g. Business Plan Alat Produksi Pengembangan, dilaksanakan oleh PT YPL
berdasarkan Surat Perintah Kerja Nomor 012.3/P/1.712.3 tanggal 4 Mei 2005.
Nilai pekerjaan sebesar Rp99.550.000,00 dengan jangka waktu penyelesaian 90
(sembilan puluh) hari kalender sejak 4 Mei 2005. Pekerjaan telah dianggap
selesai dan telah dibayar lunas sesuai SPMU No. 843 tanggal 16 Juni 2006;
47
h. Penyusunan Business Plan Alat Produksi Pengelolaan Property, dilaksanakan
oleh PT YPL berdasarkan Surat Perintah Kerja Nomor 025.6/P/1.712.3 tanggal
28 Nopember 2005. Nilai pekerjaan sebesar Rp99.550.000,00 dengan jangka
waktu penyelesaian 90 (sembilan puluh) hari kalender. Pekerjaan telah dianggap
selesai dan telah dibayar lunas sesuai SPMU No. 855 tanggal 16 Juni 2006;
i. Penyusunan Konsep Dan Strategi Pengembangan Kawasan Sentra Primer Tanah
Abang, dilaksanakan oleh PT PS & Associates berdasarkan Surat Perintah Kerja
Nomor 011.8/P/1.712.3 tanggal 30 Mei 2005. Nilai pekerjaan sebesar
Rp110.000.000,00 dengan jangka waktu penyelesaian 45 (empat puluh lima) hari.
Pekerjaan telah dianggap selesai dan telah dibayar lunas sebesar
Rp110.000.000,00 sesuai SPMU No. 086 tanggal 20 Januari 2006.
j. Jasa Konsultansi Public Relation, dilaksanakan oleh PT. KMM berdasarkan Surat
Perintah Kerja Nomor 001.5/P/1.712.3 tanggal 21 Februari 2005. Nilai pekerjaan
sebesar Rp44.000.000,00 dengan jangka waktu penyelesaian 31 (tiga puluh satu)
hari kerja. Pekerjaan telah dibayar untuk angsuran I (50%) sebesar
Rp22.000.000,00 sesuai SPMU No. 0311 tanggal 22 Maret 2005.
a. Biaya Personil
1 Project Leader S2 5 Bulan 4 Bulan 1 Bulan 8.000.000,00 8.000.000,00
Tenaga Ahli Konsultan
2 S1 5 Bulan 4 Bulan 1 Bulan 7.500.000,00 7.500.000,00
15.500.000,00
b. Biaya Non Personil
1 Transportasi 400.000,00 55.000,00 345.000,00 25 orang 8.625.000,00
2 Alat2 Kantor ATK 400.000,00 Tidak Berlaku 400.000,00 5 orang 2.000.000,00
3 Pelaporan Akhir 85.000,00 82.500,00 2.500,00 5 orang 12.500,00
4 Pelaporan utk 3 orang 35.000,00 22.000,00 13.000,00 5 M/M 195.000,00
5 Diktat, ATK 2 orang 100.000,00 Tidak Berlaku 100.000,00 30 M/M 6.000.000,00
6 Laptop 850.000,00 Tidak Berlaku 850.000,00 2 M/M 1.700.000,00
7 LCD 1.000.000,00 Tidak Berlaku 1.000.000,00 2 M/M 2.000.000,00
20.532.500,00
Jumlah (a + b ) 36.032.500,00
48
II. Pengenalan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 (PT. SI)
a. Biaya Personil
1 Project Leader 12.500.000,00 8.580.000,00 3.920.000,00 0,5 M/M 1.960.000,00
2 Tenaga Ahli Konsultan 12.500.000,00 5.720.000,00 6.780.000,00 0,5 M/M 3.390.000,00
5.350.000,00
b. Biaya Non Personil
1 Transportasi 300.000,00 55.000,00 245.000,00 15 orang 3.675.000,00
2 Alat2 Kantor /ATK 1.000.000,00 Tidak Berlaku 1.000.000,00 1 ls 1.000.000,00
3 Pelaporan Akhir 85.000,00 82.500,00 2.500,00 5 M/M 12.500,00
Pelaporan Training 2
4 org 25.000,00 22.000,00 3.000,00 5 ls 30.000,00
5 Laptop 500.000,00 Tidak Berlaku 500.000 ,00 2 unit 1.000.000,00
6 LCD 750.000,00 Tidak Berlaku 750.000 ,00 2 unit 1.500.000,00
7.217.500,00
Jumlah (a + b) 12.567.500,00
Biaya Personil
1 Alat2 Kantor/ATK 850.000,00 Tidak Berlaku 850.000,00 1 Paket 850.000,00
2 Pelaporan 1.000.000,00 82.500,00 917.500,00 1 Paket 917.500,00
1.767.500,00
IV. Pekerjaan General Audit, Audit Kepatuhan & Evaluasi Kinerja TB 2004 (KAP. T.A.W)
a. Biaya Personil
Tenaga Adm.&
1 Operator Komputer 2.500.000,00 1.031.250,00 1.468.750,00 0.5 M/M 734.375,00
V. Pekerjaan General Audit, Audit Kepatuhan & Evaluasi Kinerja TB 2005 (KAP. T.A. W)
1 2 3 4 5 6 7
a. Biaya Personil
Tenaga Adm.&
1 Operator Komputer 2.800.000,00 1.031.250,00 1.768.750,00 0.5 M/M 884.375,00
13.877.500,00
Jumlah (a + b) 14.761.875,00
49
1 Biaya Non Personil
2 Biaya Overhead Kantor 2.800.000,00 Tidak Berlaku 2.800.000,00 1 unit 2.800.000,00
a. Biaya Personil
1 Ahli Kepala 11.700.000,00 9.900.000,00 1.800.000,00 1 M/M 1.800.000,00
2 Sekretaris 1.500.000,00 1.031.250,00 468.750,00 1 M/M 468.750,00
2.268.750,00
b. Biaya Non Personil
1 Alat2 Kantor/ ATK 750.000,00 Tidak Berlaku 750.000,00 1 ls 750.000,00
2 Pelaporan 250.000,00 82.500,00 167.500,00 1 ls 167.500,00
917.500,00
Jumlah (a + b) 3.186.250,00
VIII. Penyusunan Business Plan Alat Produksi Pengelolaan Property (PT. YPL)
a. Biaya Personil
1 Ahli Kepala 11.700.000,00 9.900.000,00 1.800.000,00 1 M/M 1.800.000,00
2 Sekretaris 1.500.000,00 1.031.250,00 468.750,00 1 M/M 468.750,00
2.268.750,00
b. Biaya Non Personil
1 Alat2 Kantor/ ATK 750.000,00 Tidak Berlaku 750.000,00 1 ls 750.000,00
2 Pelaporan 250.000,00 82.500,00 167.500,00 1 ls 167.500,00
917.500,00
Jumlah (a + b) 3.186.250,00
IX. Penyusunan Konsep & Strategi Pengembangan Kawasan Sentra Primer Tanah Abang (PS&A)
a. Biaya Personil
1 Sekretaris Teknik 3.000.000,00 1.031.250,00 1.968.750,00 1,5 M/M 2.953.125,00
2 Administrasi 2.000.000,00 1.031.250,00 968.750,00 1,5 M/M 1.453.125,00
3 Administrasi 2.000.000,00 1.031.250,00 968.750,00 1,5 M/M 1.453.125,00
4 Administrasi 2.000.000,00 1.031.250,00 968.750,00 1,5 M/M 1.453.125,00
7.312.500,00
b. Biaya Non Personil
1 Sewa Kendaraan 2 buah 3.000.000,00 2.200.000,00 800.000,00 1,5 bulan 2.400.000,00
2 Sewa Kantor 50 m2 120.000,00 Tidak berlaku 120.000,00 1,5 bulan 9.000.000,00
3 Sewa Peralatan 2.000.000,00 Tidak berlaku 2.000.000,00 1,5 bulan 3.000.000,00
4 Sewa Komputer 5 buah 2.000.000,00 Tidak berlaku 2.000.000,00 1,5 bulan 15.000.000,00
5 ATK 2.500.000,00 Tidak berlaku 2.500.000,00 1,5 bulan 3.750.000,00
Sewa Printer Laser 1
6 buah 3.000.000,00 Tidak berlaku 3.000.000,00 1,5 bulan 4.500.000,00
7 Laporan Pendahuluan 500.000,00 22.000,00 478.000,00 2 buku 956.000,00
8 Laporan Akhir 750.000,00 82.500,00 667.500,00 2 buku 1.335.000,00
39.941.000,00
Jumlah (a + b) 47.253.500,00
X. Jasa Konsultansi Public Relation (PT.KMM)
a. Biaya Personil
1. Tenaga Administrasi 2.750.000,00 1.031.250,00 1.718.750,00 1 m/m x 50% 859.375,00
2. Operator Komputer 2.750.000,00 1.031.250,00 1.718.750,00 1 m/m x 50% 859.375,00
1.718.750,00
50
Selain itu Surat Perjanjian Kerja (SPK) Jasa Konsultansi tidak mencantumkan
klausul tentang sanksi denda bila pihak konsultan/rekanan tidak memenuhi
kewajibannya.
51
c. Harga Satuan Biaya Langsung Personil untuk Ahli S2 setinggi-tingginya
sebesar Rp8.580.000,00;
d. Harga Satuan Biaya Langsung Personil untuk Sekretaris dan Operator
Komputer setinggi-tingginya sebesar Rp1.031.250,00;
e. Biaya Perjalanan Darat maksimum Rp55.000,00/Orang perjalanan;
f. Biaya Sewa Kantor untuk pekerjaan kurang dari 6 bulan tidak berlaku;
g. Biaya Komputer dikeluarkan hanya untuk Software dan Royalty;
h. Biaya Perlengkapan Kantor untuk pekerjaan kurang dari 6 bulan tidak
berlaku;
i. Biaya Laporan Bulanan yang dibenarkan maksimal sebesar
Rp22.000,00/buku;
j. Biaya Laporan Akhir yang dibenarkan maksimal sebesar Rp82.500,00/buku;
52
b. Direksi memberikan teguran tertulis kepada Ketua Panitia Pelelangan Pengadaan
Barang/Jasa dan Kepala Divisi Perencanaan dan Pengendalian atas kelalaian
dalam melaksanakan tugas.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Pasal 17 ayat (1) Surat Perjanjian
Pemborongan Pekerjaan, No. 014.13/P/1.712.3 tanggal 28 Agustus 2005 yang
53
menyatakan bahwa Apabila PIHAK KEDUA melakukan kelalaian/kesalahan yang
mengakibatkan tidak dapat menyerahkan hasil pekerjaan tepat pada waktunya, maka
terhadap PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar 1%o (Satu permil) untuk setiap
hari keterlambatan dengan setinggi-tingginya denda sebanyak 5% (lima persen) dari
Total Harga Dasar Borongan Pekerjaan untuk keterlambatan yang
berlanjut/berkepanjangan.
54