You are on page 1of 62

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Program pengenalan lapangan secara dini merupakan serangkaian kegiatan yang memungkinkan mahasiswa mengenal lingkungan fisik dan non-fisik sekolah. Baik yang merangkup aspek administratif, akademik, dan sosial dalam kehidupan sekolah yang harus dipahami dan dialami secara dini, sebagai calon guru yang profesional dibidangnya. Universitas Pendidikan Ganesha yang notabena mencetak calon-calon pendidik/guru melaksanakan Program Pengenalan Lapangan Lebih Awal (PPL-Awal) dimana program ini menyiapkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman awal dari mata kuliah yang akan diikuti/di programkan dan berupa pengalaman pemahaman yang bersifat praktik dan materi yang sudah didapat sebelumnya. Dengan adanya program seperti ini diharapkan terciptalah sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat bersaing, di dalam era globalisasi seperti saat ini. Orientasi PPL-Awal merupakan salah satu wujud dari persiapan diri mahasiswa, agar nantinya mampu melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan ini membutuhkan suatu pemahaman untuk dapat mengamati, menganalisa dari observasi di sekolah yang dituju. Dalam kegiatan PPL-Awal ini penulis memilih SMA Negeri 2 Semarapura dan kemudian dibuat dalam suatu laporan yang memuat berbagai data yang telah dikumpulkan dalam kegiatan PPL-Awal tersebut.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka terdapat beberapa masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.2.1 Bagaimanakah keadaan fisik dan nonfisik sekolah di SMA Negeri 2 Semarapura? 1.2.2 Bagaimanakah sikap dan pola tingkah laku siswa baik di kelas selama mengikuti kegiatan belajar mengajar maupun di luar kelas ?

1.2.3

Bagaimanakah proses belajar mengajar di SMA Negeri 2 Semarapura?

1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan PPL-Awal ini adalah sebagai berikut : 1.3.1 Memperoleh data riil mengenai keadaan fisik dan non fisik sekolah si SMA Negeri 2 Semarapura. 1.3.2 Mengetahui sikap dan pola tingkah laku siswa baik di kelas selama mengikuti kegiatan belajar mengajar maupun di luar kelas. 1.3.3 Mengetahui dan memahami proses belajar mengajar di SMA Negeri 2 Semarapura.

BAB II KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA ORIENTASI

2.1 Kegiatan yang Dirancang Sebelum kegiatan orientasi dilaksanakan, penulis terlebih dahulu melakukan penyusunan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Semarapura dengan mengacu dan berpedoman kepada instrumen yang diberikan LPPL serta program kerja yang telah di buat yang dituangkan kedalam jurnal harian penulis. Secara umum rancangan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

2.1.1 Melakukan Persiapan Awal Persiapan awal yang dilakukan sebelum mengambil data dari instrumen yang diberikan antara lain : a b c Mengikuti pembekalan PPL-awal Melakukan penjajakan ke SMA Negeri 2 Semarapura. Memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan kepada kepala sekolah. d Membuat Program kerja sesuai dengan instrumen yang telah diberikan dan mengkonsultasikannya kepada guru pamong yang telah ditetapkan oleh kepala sekolah. 2.1.2 Mengumpulkan Data Dalam pengumpulan data ini dilakukan mulai tanggal 16 Januari 2012 sampai tanggal 28 Januari 2012. Adapun rincian kegiatannya sebagai berikut : a b c Mengenal lingkungan fisik dan nonfisik SMA Negeri 2 Semarapura. Mengenal kehidupan sosial budaya di Negeri 2 Semarapura. Melakukan observasi dan mengenal kegiatan proses belajar mengajar seperti perencanaan atau persiapan mengajar, pelaksanaannya (saat membuka, masuk ke inti dan menutup pelajaran), pengelolaan kelas, dll. d Melakukan observasi pola tingkah laku siswa di kelas dan di luar kelas.

Mengenal semua program kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler sekolah SMA Negeri 2 Semarapura.

Wawancara,

mendiskusikan

materi

yang

diperoleh

dan

mengkonsultasikannya pada guru pembimbing. Semua hasil temuan atas data yang rancangan kegiatan ini, disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi selama orientasi di SMA Negeri 2 Semarapura. Adapun rincian waktu secara terstruktur dalam pengambilan dan observasi data di sekolah dapat dilihat dalam program kerja PPL-Awal dan jurnal kegiatan harian pelaksanaan kegiatan orientasi PPL-Awal (terlampir).

2.1.3 Penyusunan Laporan Penyusunan laporan dilakukan secara bertahap yang dimulai sejak pengumpulan data dilakukan. Dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari arahan guru pembimbing yaitu dalam melakukan klarifikasi terhadap temuan-temuan di lapangan yang harus diselaraskan dengan keadaan secara umum. Akhir dari penyusunan laporan ini ditandai dengan pengesahan dari kepala sekolah SMA Negeri 2 Semarapura dan guru pembimbing.

2.2 Cara Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data selama kegiatan orientasi yang dilaksanakan, penulis selalu mengacu pada instrumen dan progam kerja yang telah di buat dan telah di konsultasikan kepada guru pembimbing serta berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pengenalan secara lebih mendalam tentang pola sikap atau tingkah laku dari seorang guru dalam melakukan tugas-tugasnya. Adapun cara atau metode yang ditempuh selama melakukan kegiatan

orientasi di SMA Negeri 2 Semarapura antara lain :

2.2.1

Observasi

Melakukan pengamatan dan pemantauan secara langsung tentang hal-hal atau informasi yang diperlukan secara keseluruhan di lingkungan SMA Negeri 2 Semarapura. 2.2.2 Wawancara

Dilakukan dengan mengadakan wawancara dengan pihak yang sesuai dengan bidang yang dibebankan kepada yang bersangkutan,wawancara juga dilakukan kepada siswa SMA 2 Semarapura terkait data yang diperlukan dalam menyusun laporan PPL-Awal ini. 2.2.3 Diskusi

Metode ini ditempuh karena mengingat data yang didapat perlu diselaraskan dan dikonsultasikan dengan guru pembimbing. Sehingga dalam menyusun laporan tidak lagi ada permasalahan yang semestinya tidak diharapkan. 2.2.4 Dokumentasi

Metode ini adalah cara untuk mendapatkan informasi melalui pencatatan langsung halhal yang sudah ada dalam inventarisasi sekolah, misalnya data mengenai jumlah siswa, dll.

BAB III TEMUAN DAN PEMBAHASAN SELAMA ORIENTASI

3.1

Unsur Fisik dan Non fisik Sekolah Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis dapat disajikan

bahwa penulis memperoleh data dan dapat merumuskan hasil dari temuannya seperti berikut ini: 1. Nama Sekolah 2. Alamat 3. Status sekolah 4. Luas tanah 5. Jumlah ruangan kelas : SMA Negeri 2 Semarapura : Jalan Dewi Sartika, klungkung : Negeri : 20.006 M2 : 17 ruangan

6. Ukuran rerata ruangan kelas : 14 x 14 M2 7. Bangunan lainnya: a) Rumah Dinas Guru b) Rumah Staf c) Ruang BK d) Ruang pramuka/PMR e) Ruang UKS f) Lab. Bahasa g) Ruang OSIS h) Tata Usaha i) Ruang kepala sekolah j) Lobi k) Ruang guru l) Ruang perpustakaan m) Lab. Biologi & Fisika n) Kantin o) Aula p) Ruang TRRC luasnya 110 M2 luasnya 36 M luasnya 80 M2 luasnya 12M Luasnya 28 M luasnya 166 M2 luasnya 48 M luasnya 48 M luasnya 24 M luasnya 24 M luasnya 144 M2 luasnya 144 M2 luasnya 240 M2 luasnya 36 M2 luasnya 404,25 M2 luasnya 72 M

q) Ruang Kesenian r) Ruang Komputer s) Ruang Multimedia t) Lab. kimia u) Parahyangan v) Kamar mandi siswa w) Kamar mandi guru x) Koperasi y) Tempat parkir z) Mushola

luasnya 72 M luasnya 72 M luasnya 72 M luasnya 120 M luasnya 224 M luasnya 302 M luasnya 12 M luasnya 12 M
2

luasnya 60 M -

8. Lapangan Olah Raga Siswa-siswa SMA Negeri 2 Semarapura memanfaatkan lapangan yang ada di sekolah sebagai tempat berolahraga, kegiatan ekstrakurikuler, upacara bendera, dan lain sebagainya. Selain menggunakan lapangan yang ada di sekolah, untuk kegiatan olahraga siswa dan guru juga memanfaatkan Lapangan Umum Puputan Klungkung untuk melakukan kegiatan olahraga seperti atletik, tolak peluru, lempar cakram, lari jarak menengah, jarak pendek, jarak jauh, lompat jauh, sepak bola, dan lain sebagainya. Ukuran lapangan sekolah SMA Negeri 2 Semarapura adalah : 450 M2 9. Lingkungan Sekolah a. Jenis bangunan disekitar sekolah yang dapat diamati antara lain: Utara Timur Selatan : : : Rumah rumah penduduk Jalan raya Kantor Dinas Pendidikan dan Perpustakaan daerah Kab. Klungkung. Barat : Persawahan penduduk

b. Kondisi lingkungan sekolah Kondisi lingkungan SMA Negeri 2 Semarapura sangat tenang serta jauh dari keramaian karena letak sekolah yang jauh ke dalam sehingga mampu menimbulkan suasana yang nyaman dan kondusif untuk belajar. Hal ini juga didukung oleh keadaan
7

sekolah yang rindang dengan penataan tanam-tanam yang menambah sejuknya suasana belajar. Letaknya yang berdekatan dengan kantor Dinas Pendidikan Kab. Klungkung serta Perpustakaan Daerah memudahkan siswa maupun guru dalam urusan dinas maupun mencari sumber referensi untuk mendukung proses pembelajaran. 10. Denah lingkungan fisik sekolah (terlampir) 11. Ruang kelas dan fasilitas sekolah Dalam menujang proses belajar mengajar, disetiap kelas telah disediakan berbagai macam keperluan siswa dan guru agar selama proses belajar mengajar tidak ada gangguan mengenai fasilitas yang tidak tersedia. Secara umum SMA Negeri 2 Semarapura saat ini memiliki ruang kegiatan belajar mengajar sebanyak 17 ruangan dan saat ini keadaan ruangan-ruangan tersebut dalam kondisi baik. Pembagian masing-masing kelas sebagai berikut: a. Kelas X berjumlah 6 kelas b. Kelas XI berjumlah 6 kelas yang terdiri dari: XI IPA = 4 kelas, XI IPS dan XI IPB = 1 kelas c. Kelas XII berjumlah 5 kelas yang terdiri dari : XII IPA = 3 kelas, XII IPS dan XII IPB = 1 kelas Dimana masing-masing kelas memiliki kelengkapan sebagai berikut: 1. Kelas X a. Papan tulis hitam dan putih b. LCD dan Proyektor c. CCTV d. Papan absen e. Plangkiran f. Alat tulis (spidol, kapur, dan penghapus) g. Penggaris h. Kipas angin i. Lampu j. Mading kelas

k. Meja dan bangku siswa l. Meja dan kursi untuk guru sebanyak 1 buah m. Gambar presiden dan wakil presiden n. Gambar burung Garuda Pancasila o. Gambar pahlawan sebanyak 4 buah p. Struktur organisasi kelas q. Daftar piket siswa r. Tata tertib sekolah s. Slogan-slogan t. Jam dinding u. Seperangkat alat kebersihan seperti sapu, tempat sampah, ember, sesuaidengan jumlah siswa v. Jurnal w. Kalender x. Hiasan dinding y. KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai pengukur gizi siswa dalam masa pertumbuhan

2. Kelas XI- IPA1 a. Papan tulis hitam dan putih b. LCD dan Proyektor c. Papan absen d. Plangkiran e. Alat tulis (spidol, kapur, dan penghapus) f. Penggaris g. Kipas angin h. Lampu i. Mading kelas j. Meja dan bangku siswa 26 buah (Laki-laki = 3, Perempuan = 23) k. Meja dan kursi untuk guru sebanyak 1 buah

l. Gambar presiden dan wakil presiden m. Gambar burung Garuda Pancasila n. Gambar pahlawan sebanyak 4 buah o. Struktur organisasi kelas p. Daftar piket siswa q. Tata tertib sekolah r. Slogan-slogan s. Jam dinding t. Seperangkat alat kebersihan seperti sapu, tempat sampah, ember, sesuai dengan jumlah siswa u. Jurnal v. Kalender w. Hiasan dinding x. KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai pengukur gizi siswa dalam masa pertumbuhan

1) Kelas XI-IPA2 a. Papan tulis hitam dan putih b. LCD dan Proyektor c. Papan absen d. Plangkiran e. Alat tulis (spidol, kapur, dan penghapus) f. Penggaris

g. Kipas angin h. Lampu i. j. Mading kelas Meja dan bangku siswa 28 buah (Laki-laki = 11, Perempuan = 17)

k. Meja dan kursi untuk guru sebanyak 1 buah l. Gambar presiden dan wakil presiden

m. Gambar burung Garuda Pancasila

10

n. Gambar pahlawan sebanyak 7 buah o. Struktur organisasi kelas p. Daftar piket siswa q. Tata tertib sekolah r. Slogan-slogan

s. Jam dinding t. Jurnal

u. Seperangkat alat kebersihan seperti sapu, tempat sampah, ember, sesuai dengan jumlah siswa v. Kalender w. Hiasan dinding sebanyak 4 buah x. KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai pengukur gizi siswa dalam masa pertumbuhan 2) Kelas XI- IPA3 a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Papan tulis hitam dan putih LCD dan Proyektor Papan absen Plangkiran Alat tulis (spidol, kapur, dan penghapus) Penggaris Kipas angin Lampu Mading kelas Meja dan bangku siswa 30 buah (Laki-laki = 11, Perempuan = 19) Meja dan kursi untuk guru sebanyak 1 buah Gambar presiden dan wakil presiden

m. Gambar burung Garuda Pancasila n. o. p. Gambar pahlawan sebanyak 7 buah Struktur organisasi kelas Jurnal

11

q. r. s. t. u.

Daftar piket siswa Tata tertib sekolah Slogan-slogan Jam dinding Seperangkat alat kebersihan seperti sapu, tempat sampah, ember, sesuai dengan jumlah siswa

v.

Kalender

w. Hiasan dinding sebanyak 2 buah x. KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai pengukur gizi siswa dalam masa pertumbuhan 3) Kelas XI-IPA4 a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Papan tulis hitam dan putih LCD dan Proyektor Papan absen Plangkiran Alat tulis (spidol, kapur, dan penghapus) Penggaris Kipas angin Lampu Mading kelas Meja dan bangku siswa 29 buah (Laki-laki = 13, Perempuan = 16) Meja dan kursi untuk guru sebanyak 1 buah Gambar presiden dan wakil presiden

m. Gambar burung Garuda Pancasila n. o. p. q. r. s. Gambar pahlawan sebanyak 7 buah Struktur organisasi kelas Daftar piket siswa Tata tertib sekolah Slogan-slogan Jam dinding

12

t. u.

Jurnal Seperangkat alat kebersihan seperti sapu, tempat sampah, ember, sesuai dengan jumlah siswa

v.

Kalender

w. Hiasan dinding sebanyak 4 buah x. KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai pengukur gizi siswa dalam masa pertumbuhan 4) Kelas XI-IPS a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Papan tulis hitam dan putih LCD dan Proyektor Papan absen Plangkiran Alat tulis (spidol, kapur, dan penghapus) Penggaris Kipas angin Lampu Mading kelas Meja dan bangku siswa 10 buah (Laki-laki = 3, Perempuan = 7) Meja dan kursi untuk guru sebanyak 1 buah Gambar presiden dan wakil presiden

m. Gambar burung Garuda Pancasila n. o. p. q. r. s. t. u. Gambar pahlawan sebanyak 6 buah Struktur organisasi kelas Jurnal Daftar piket siswa Tata tertib sekolah Slogan-slogan Jam dinding Seperangkat alat kebersihan seperti sapu, tempat sampah, ember, sesuai dengan jumlah siswa

13

v.

Kalender

w. Hiasan dinding sebanyak 6 buah x. KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai pengukur gizi siswa dalam masa pertumbuhan 5) Kelas XI-IPB a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Papan tulis hitam dan putih LCD dan Proyektor Papan absen Plangkiran Alat tulis (spidol, kapur, dan penghapus) Penggaris Kipas angin Lampu Mading kelas Meja dan bangku siswa 31 buah, (Laki-laki = 19, Perempuan = 12) k. l. Meja dan kursi untuk guru sebanyak 1 buah Gambar presiden dan wakil presiden

m. Gambar burung Garuda Pancasila n. o. p. q. r. s. t. u. Gambar pahlawan sebanyak 6 buah Struktur organisasi kelas Jurnal Daftar piket siswa Tata tertib sekolah Slogan-slogan Jam dinding Seperangkat alat kebersihan seperti sapu, tempat sampah, ember, sesuai dengan jumlah siswa v. Kalender

w. Hiasan dinding sebanyak 6 buah

14

x.

KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai pengukur gizi siswa dalam masa pertumbuhan

6) Kelas XII-IPA1 a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Papan tulis hitam dan putih Papan absen Plangkiran Alat tulis (spidol, kapur, dan penghapus) Penggaris Kipas angin Lampu Mading kelas Meja dan bangku siswa 31 (Laki-laki = 13, Perempuan = 18) Meja dan kursi untuk guru sebanyak 1 buah Gambar presiden dan wakil presiden Gambar burung Garuda Pancasila

m. Gambar pahlawan sebanyak 4 buah n. o. p. q. r. s. t. Struktur organisasi kelas Jurnal Daftar piket siswa Tata tertib sekolah Slogan-slogan Jam dinding Seperangkat alat kebersihan seperti sapu, tempat sampah, ember, sesuaidengan jumlah siswa u. v. Kalender Hiasan dinding sebanyak 7 buah

w. KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai pengukur gizi siswa dalam masa pertumbuhan

15

7) Kelas XII-IPA2 a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Papan tulis hitam dan putih Papan absen Plangkiran Alat tulis (spidol, kapur, dan penghapus) Penggaris Kipas angin Lampu Mading kelas Meja dan bangku siswa 36 buah (Laki-laki = 17, Perempuan = 19) Meja dan kursi untuk guru sebanyak 1 buah Gambar presiden dan wakil presiden Gambar burung Garuda Pancasila

m. Gambar pahlawan sebanyak 10 buah n. o. p. q. r. s. t. Struktur organisasi kelas Jurnal Daftar piket siswa Tata tertib sekolah Slogan-slogan Jam dinding Seperangkat alat kebersihan seperti sapu, tempat sampah, ember, sesuaidengan jumlah siswa u. v. Kalender Hiasan dinding sebanyak 4 buah

w. KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai pengukur gizi siswa dalam masa pertumbuhan

8) Kelas XII-IPA3 a. b. Papan tulis hitam dan putih Papan absen

16

c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.

Plangkiran Alat tulis (spidol, kapur, dan penghapus) Penggaris Kipas angin Lampu Mading kelas Meja dan bangku siswa 36 buah (Laki-laki = 18, Perempuan = 18) Meja dan kursi untuk guru sebanyak 1 buah Gambar presiden dan wakil presiden Gambar burung Garuda Pancasila

m. Gambar pahlawan sebanyak 6 buah n. o. p. q. r. s. t. Struktur organisasi kelas Jurnal Daftar piket siswa Tata tertib sekolah Slogan-slogan Jam dinding Seperangkat alat kebersihan seperti sapu, tempat sampah, ember, sesuaidengan jumlah siswa u. v. Kalender Hiasan dinding sebanyak

w. KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai pengukur gizi siswa dalam masa pertumbuhan

9) Kelas XII-IPS a. b. c. d. e. Papan tulis hitam dan putih Papan absen Plangkiran LCD dan proyektor Alat tulis (spidol, kapur, dan penghapus)

17

f. g. h. i. j. k. l.

Penggaris Kipas angin Lampu Mading kelas Meja dan bangku siswa 30 buah (Laki-laki = 14, Perempuan = 16) Meja dan kursi untuk guru sebanyak 1 buah Gambar presiden dan wakil presiden

m. Gambar burung Garuda Pancasila n. o. p. q. r. s. t. u. Gambar pahlawan sebanyak 4 buah Struktur organisasi kelas Jurnal Daftar piket siswa Tata tertib sekolah Slogan-slogan Jam dinding Seperangkat alat kebersihan seperti sapu, tempat sampah, ember, sesuaidengan jumlah siswa v. Kalender

w. Hiasan dinding sebanyak 4 buah x. KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai pengukur gizi siswa dalam masa pertumbuhan

10) Kelas XII-IPB a. Papan tulis hitam dan putih b. Papan absen c. Plangkiran d. LCD dan proyektor e. Alat tulis (spidol, kapur, dan penghapus) f. Penggaris

g. Kipas angin

18

h. Lampu i. j. Mading kelas Meja dan bangku siswa 18 buah (Laki-laki = 11, Perempuan = 7)

k. Meja dan kursi untuk guru sebanyak 1 buah l. Gambar presiden dan wakil presiden

m. Gambar burung Garuda Pancasila n. Gambar pahlawan sebanyak 2 buah o. Struktur organisasi kelas p. Jurnal q. Daftar piket siswa r. Tata tertib sekolah

s. Slogan-slogan t. Jam dinding

u. Seperangkat alat kebersihan seperti sapu, tempat sampah, ember, sesuaidengan jumlah siswa v. Kalender w. Hiasan dinding sebanyak 3 buah x. KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai pengukur gizi siswa dalam masa pertumbuhan Pengelolaan, perawatan dan pemeliharaan diserahkan kepada kelas yang menempati ruangan tersebut, serta didampingi oleh wali kelas masing-masing. Fasilitas atau alat penunjang yang disediakan oleh sekolah bisa dikatakan sangatlah mendukung. Fasilitas-fasilitas ini disediakan semata-mata untuk mendukung kegiatan belajar mengar di kelas. 12. Perpustakaan sekolah Perpustakaan adalah salah satu sarana yang disediakan oleh sekolah untuk menambah kualitas ilmu pengetahuan. Atau bisa dikatakan perpustakaan merupakan gudang ilmu bagi seluruh warga SMA Negeri 2 Semarapura baik itu siswa, guruguru, maupun pegawai yang lain.

19

a.

Perpustakaan yang ada di SMA Negeri 2 Semarapura dikelola oleh seorang petugas yang diberi wewenang sebagai kepala perpustakaan untuk mengelola perpustakaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dibantu oleh tiga orang pegawai yang terdiri dari bagian teknis dan bagian sirkulasi. (stuktur organisasi terlampir).

b.

Berikut adalah data-data koleksi Perpustakaan yang ada di SMA Negeri 2 Semarapura Tabel 1. Jumlah klasifikasi buku yang ada di SMA Negeri 2 Semarapura

Gol/klasifikasi Keterangan 000-009 100-199 200-299 300-399 400-499 500-599 600-699 700-799 800-899 900-999 Karya Umum Filsafat dan Psikologi Agama Ilmu social Bahasa Ilmu murni Ilmu terapan Kesenian, hiburan, dan olah raga Kesusastraan Indonesia Geografi umum dan sejarah umum

20

Tabel 2. Jumlah Koleksi Buku Perpustakaan Sman 2 Semarapura


BAHAN AJAR NO TAHUN JUDUL 1 2 3 4 2008 2009 2010 2011 JUM. 50 100 193 334 677 EX 150 250 2428 3526 6354 JUDUL 20 25 25 25 95 EX 35 53 53 53 194 JUDUL 40 85 102 1056 1283 EX 270 578 3915 4018 8781 JUDUL 150 156 305 305 916 EX 308 556 1260 1260 3384 JUDUL 20 20 25 25 90 EX 55 55 105 105 320 BUKU TEKS NON FIKSI FIKSI REPERENSI JUMLAH SELURUHNYA JUDUL 51 208 73 65 397 EX 307 997 175 422 1901

Jenis koran yang terdapat di Perpustakaan SMA Negeri 2 Semarapura adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Bali Post Dent Post Fajar Patroli Jenis tabloid yang terdapat di Perpustakaan SMA Negeri 2 Semarapura adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Ubaya Tokoh Gema Semarapura Nakita Nyata Bali Travel News

Koleksi Majalah perpustakaan SMA Negeri 2 Semarapura (terlampir) c. Pemanfaatan perpustakaan sebagai tempat pembelajaran oleh guru Para guru yang memanfaatkan keberadaan perpustakaan semaksimal mungkin tampak cukup banyak. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kehadiran guru yang cukup

21

bagus. Bahan bacaan yang paling banyak diminati adalah koran harian dan majalah pendidikan. Para guru sering mencari informasi-informasi terbaru guna meningkatkan wawasan sekaligus dapat dijadikan bahan masukan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. d. Adapun upaya yang dilakukan untuk menambah buku-buku diperpustakaan yaitu: e. Meminta bantuan kepada Badan Perpustakaan Daerah agar diberikan tambahan buku Pembelian buku dengan dana komite dan sekolah

Secara umum, perpustakaan SMA Negeri 2 Semarapura sudah memiliki fasilitas penunjang yang lengkap dan modern. Ruang perpustakaan yang cukup luas dan nyaman sehingga cocok sekali dimanfaatkan sebagai penunjang pembelajaran. Adanya petugas khusus yang mengelola perpustakaan, sangat membantu siswa maupun guru dalam mencari buku-buku yang diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar karena guru maupun siswa dapat membaca maupun meminjam buku guna menambah wawasan maupun mencari informasi dalam menyelesaikan tugas-tugas. Namun jumlah koleksi buku baik fiksi maupun ilmiah masih perlu ditingkatkan. Pemanfaatan perpustakaan di kalangan siswa dan guru sudah cukup baik namun masih perlu ditingkatkan lagi. Menurut penulis petugas perpustakaan perlu melakukan beberapa upaya unruk merangsang minat baca siswa, bila perlu setiap guru menyarankan siswa bila ada jam kosong bisa memanfaatkan waktu mereka membaca buku ke perpustakaan, sehingga terwujud budaya gemar membaca dan peningkatan sumber daya manusia.

13. Laboratorium a. SMA Negeri 2 Semarapura memiliki ruang laboratorium yang cukup lengkap, diantaranya ada lab. biologi, fisika, kimia, bahasa dan lab. komputer. Setiap

22

laboratorium ini dikelola oleh petugas khusus yang mempunyai tugas-tugas antar lain; Penanggung jawab dan koordinator lab. 1. Membuat program kerja laboratorium. 2. Membina dan membimbing staf laboratorium dalam menerima, memelihara dan mengawasi semua alat dan bahan serta sarana lain dalam laboratorium. 3. Mengkoordinir dan mengalokasi kegiatan praktikum dangan membuat jadwal pelaksanaan serta inventaris hasil kerja. 4. Mempersiapkan dan mengecek alat-alat dan fungsi alat sebelum dipergunakan. 5. Mengajukan kebutuhan bahan dan alat kepada kepala sekolah. 6. Melakukan inventarisasi pencatatan proses penelitian siswa pengguna laboratorium. 7. Membuat laporan rutin kegiatan. Staf laboratorium 1. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat dan bahan yang ada di laboratorium. 2. Menjadi pelaksana administrasi laboratorium. 3. Menginventaris alat dan bahan. 4. Menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan funsinya. 5. Menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan praktek. 6. Menjaga kebersihan, keamanan, dan keamanan dalam laboratorium. 7. Memsosialisasikan jadwal praktek. Guru pembimbing praktikum 1. Membimbing, laboratorium. 2. Memberikan program praktek, materi praktek serta memperkenalkan fungsi alat dan bahan yang akan digunakan. 3. Memjaga kebersihan dam keamanan alat dan bahan kerja praktek. mengawasi serta melaksanakan praktikum di

23

4. Mengkordinir hasil laporan kerja guna program kerja tindak lanjut. b. Fasilitas Penunjang Laboratorium Adapun daftar alat-alat penunjang yang terdapat di masing-masing laboratorium antara lain: 1) Lab. IPA Lab IPA terdiri dari 3 laboratorium yaitu lab. Biologi, fisika, dan lab. Kimia. a) Lab. Biologi Table 3. Inventaris Lab Biologi Kondisi No Jenis PRASARANA Ruang Praktek Ruang Persiapan Ruang Penyimpanan alat dan Bahan Gudang Meja Praktek Kursi Praktek Wastafel Saluran/Instalasi Air Saluran/Instalasi Listrik Sirkulasi Udara Sistim Pencahayaan ALAT PRAKTIKUM BIOLOGI : Gelas Kimia Tabung Reaksi Gelas Ukur Plat Tetes Lumpang+pengulekan Cawan Pitri Rak tabung reaksi Pipit tetes Rangka manusia Model torso dwi fungsi Model kulit Jumlah Baik Buruk Layak 21 1 21 1 Tidak Kualitas/Fungsi Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 8 40 7 7 1 22

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

39 44 11 8 7 50 9 15 8 7 6

7 7 7

2 8 1

7 7 7

2 8 1

24

23 24 25 26 27 28 29 30 31

Model jantung Model telinga Model Mata Model peredaran darah Model organ dalam Mikroskop Lemari alat Almari praktek Lampu spritus b) Lab Kimia

6 7 5 1 1 40 3 1 5

6 1 1

34 2 1 4

6 1 1

34 2 1 4

Lab Kimia ini secara umum sama dengan lab Biologi dan Fisika tetapi yang membedakan lab ini adalah letak bangunan, tata ruangan dan serta fasilitas penujang, antara lain : Table 4. Inventaris Lab. Kimia No Jenis PRASARANA Ruang Praktek Ruang Persiapan Ruang Penyimpanan alat dan Bahan Gudang Meja Praktek Kursi Praktek Wastafel Saluran/Instalasi Air Saluran/Instalasi Listrik Sirkulasi Udara Sistim Pencahayaan ALAT PRAKTIKUM KIMIA Alat Uji Elektrolit Batang Pengaduk Botol cuci 250 ml Buret 50 x 0,01 ml Cawan Pitri Corong Kaca arloji 80 mm Jumlah Kondisi Baik 1 1 Buruk Kualitas/Fungsi Layak Tidak Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 `9 10 11

1 1

8 48 6 6

8 48 6 6

12 13 14 15 16 17 18

4 4 7 8 30

4 4 7 8 30

4 4 7 8 30

25

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57

Kasa dengan keramik Kawat inokulasi Lumpang alu Pembakar spritus gelas Pinggan penguap 100 ml Pipa Atir Pipet tetes 150 ml Pipet ukur 10 ml Pipet ukur 5 ml Pelat tetes Sel Konduktivitas Silinder ukur 10 ml Silinder ukur 25 ml Silinder ukur 2500 ml Silinder ukur 500 ml Silinder ukur 1000 ml Tabung bentuk Y Termometer air raksa Tabung reaksi pipa samping Gelas kimia 100 ml Gelas kimia 250 ml Gelas kimia 600 ml Gelas kimia 1000 ml Labu erlenmeyer 100 ml Labu erlenmeyer 250 ml Labu erlenmeyer 500 ml Labu erlenmeyer 1000 ml Labu erlenmeyer pipa samping Labu volumetrik 100 ml Labu volumetrik 250 ml Labu volumetrik 500 ml Labu volumetrik 1000 ml Kaki tiga Kalor meter Klem Basshead Klem universal Klem buret Neraca Penjepit tabung reaksi

10 4

6 4

6 4

5 5 5 20 5 5 10 24

5 4 4 19 5 5 10 17 1 1 1 4 4 19 5 5 10 17 1 1 1

8 23 4 4 4 88 4 2 2 2 2 2 4 30

8 23 4 4 4 87 4 2 2 2 2 2 4 30

8 23 4 4 4 87 4 2 2 2 2 2 4 30

4 2 30

4 2 30

4 2 30

26

58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77

Rak tabung reaksi kayu Sendok pijar Sikat Buret Sikat tabung reaksi Spatula nikel Spatula plastik Statif Sumbat karet pejal 29 mm Sumbat karet pejal 14 mm Sumbat karet 1 lubang 29 mm Sumbat karet 1 lubang 14 mm Sumbat karet 1 lubang 23 mm Tabung reaksi 150 x 16 mm Tabung reaksi 75 x 10 mm Tabung reaksi 150 x 20 mm Tabung reaksi 150 x 25 mm Alat kimia organik semi mikro Model molekul Alat penjernihan air Gelas kimia 400 ml

10 12 15 4 8 4 4 4 4

10 12 15 4 8 4 4 4 4

10 12 15 4 8 4 4 4 4

2 2 2 22

2 2 2 21

2 2 2 21

c) Lab.fisika Adapun beberapa barang yang ada pada lab fisika diantaranya adalah : KIT Mekanika KIT Optika KIT Listrik dan Magnet Alat GLB : : : : 7 7 7 7

27

Signal Generator Power Supply Vibrator Tempereter Voltmeter Kalorimeter Mikrometer 2) Lab. Bahasa

: : : : : : :

7 7 7 7 7 7 5

Dalam rangka mendukung proses belajar mengajar agar tetap berjalan maksimal. Maka SMA Negeri 2 Semarapura mengupayakan pengadaan laboratorium yang lengkap. Jadi SMA Negeri 2 Semarapura tidak hanya memiliki Laboratorium untuk mata pelajaran IPA saja, melainkan untuk bahasa juga. Lab. Bahasa mempunyai fasilitas pendukung antara lain :

Table 5. Inventaris Lab. Bahasa No Peralatan 1 2 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Master Console Booth siswa Headset siswa Room speaker TV Komputer Kursi Guru Kursi Siswa Almari/Rak Papan Tulis AC VCD Jumlah 1 30 30 2 1 0 1 30 1 0 1 3 Kondisi Baik Buruk 1 0 30 0 30 0 2 0 1 0 0 0 1 0 30 0 1 0 0 0 1 0 1 2 Kualitas/Fungsi Ket Layak Tidak 1 0 30 0 30 0 2 0 1 0 0 0 1 0 30 0 1 0 0 0 1 0 1 2

28

3) Lab. Komputer SMA Negeri 2 Semarapura memiliki sebuah laboratorium computer yang terletak di sebelah ruang multimedia. Ruang seluas 72 M ini selain dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar namun juga difungsikan sebagai tempat saat melaksanakan ekstrakulikuler. Ruang computer ini tidak memiliki petugas khusus sebagai pengelola sehingga yang menjadi pengelola utama adalah guru mata pelajaran yang bersangkutan. Fasilitas yang dapat penulis amati didalam komputer diantaranya: Tabel 6. Inventaris Lab. Komputer No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jenis PRASARANA Ruang Praktek Ruang Persiapan Ruang Penyimpanan alat Gudang Meja Laboratorium Komputer Kursi Laboratorium Komputer Saluran/Instalasi Listrik Sirkulasi Udara Sistim Pencahayaan Komputer saling terhubungkan dengan jaringan Jaringan Internet Ketersediaan Daya Listrik ALAT PRAKTIKUM KOMPUTER Komputer : a.HP core 2 duo b. HP Pentium 4 c. Pentium 3 Printer a. HP Laser Jet 49 A Scaner Jumlah 2 Kondisi Kualitas/Fungsi Baik Buruk Layak Tidak Ket

65 70 2

65 2

10 11

35 21 9 1

2 3

29

4 5

Stabilizer Perangkat lunak Perangkat lunak yang dimiliki sekolah : 1) Microshoft Office 2) Acrobat Reader 3) Adobe Photo Shop 4) Lain lain

65

1 1 1

Dilihat dari jenis dan jumlah alat dalam melengkapi praktikum yang sudah cukup memadai, sehingga praktikum untuk tiap kelas yang akan melaksanakannya dapat berjalan dengan lancar. Cara pengaturan dan pengelolaannya sudah ditentukan dengan dibuatnya jadwal praktek oleh petugas laboratorium. c. Pemanfaatan Laboratorium dalam kegiatan Belajar Mengajar Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, selain diberikan pelajaran di kelas, siswa juga diberikan praktik langsung di laboratorium. Hal ini dilakukan agar siswa lebih memahami materi yang diajarkan, agar siswa mempunyai keterampilan dan pengalaman langsung dengan melakukan praktikum di laboratorium. Selain itu, dengan diselingi praktik siswa tidak akan jenuh pada suatu pelajaran. Dalam melakukan praktikum, biasanya siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Ini untuk mempermudahkan dalam pembagian alat dan bahan. Selama praktikum siswa bekerjasama dengan anggota satu kelompoknya dan masih tetap dalam pengawasan guru. d. Upaya sekolah menambah/menanggulangi fasilitas yang rusak Upaya sekolah dalam menambah fasilitas yang kurang di dalam laboratirium adalah dengan swadaya, yakni sekolah membeli satu persatu sehingga bisa menambah keperluan dalam praktek di laboratotium. Guru pembimbing mata pelajaran akan mengajukan proposal ke kepala sekolah yang selanjutnya ditujukan kepada pemerintah daerah/provinsi.

30

14. Ruang BK a. Di SMA Negeri 2 Semarapura ini memiliki sebuah ruang BK yang letaknya berdektan dengan ruang Tata Usaha. Akan tetapi karena masih ada perbaikan gedung Tata Usaha dan ruang BK maka ruang BK dipindah sementara ke lab. Bahasa. Pengurus di ruang BK sebanyak 3 orang pemanfaatannya

disesuaikan dengan fungsinya yaitu untuk membimbing siswa yang bermasalah atau bagi siswa yang berprestasi dan dan juga dapat membantu siswa dalam mengembangkan prestasi akademik maupun non akademik. b. Fasilitas dan pemanfaatan ruang BK Pemanfaatan ruang BK disesuaikan dengan fungsinya yaitu untuk membimbing siswa yang bermasalah atau bagi siswa yang berprestasi dan juga dapat membantu siswa dalam mengembangkan prestasi akademik maupun non akademik. Berikut ini adalah cara petugas menangani siswa-siwa bermasalah di SMA Negeri 2 Semarapura : 1. Petugas BK sudah menyampaikan kepada kepala sekolah . 2. Anak bermasalah : - Ditangani . - Diberikan pengarahan. - Pemanggilan orang tua. - Buat surat pernyataan jika anak sudah diatur/ jika buat ulah lagi. - Laporkan kepada kepala sekolah. c. Mengatasi fasilitas yang kurang Sampai saat ini fasilitas yang ada di ruang BK sudah cukup memadai. Namun apabila terdapat fasilitas yang perlu ditambah maka guru BK akan menyampaikan kepada bagian sarana dan prasarana untuk dapat ditindak lanjuti oleh sekolah. d. Fasilitas-fasilitas yang ada di ruang BK : Meja Kursi Rak buku : : : 2 4 1

31

OHP Papan tulis

: :

1 1 1 1 1 1 1

Logo SMA Negeri 2 Semarapura : Logo Tut Hwuri Handayani Jam dinding Kipas angin Tong sampah : : : :

15. Bangunan/Ruang Lain Yang Ada: a. Ruang OSIS Ruang OSIS SMA Negeri 2 Semarapura memiliki luas 48 m dikelola oleh para pengurus OSIS yang setiap tahunnya diganti. Adapun fasilitas yang terdapat di ruang OSIS seperti: Meja dan kursi Bendera merah putih Bendera OSIS Setruktur organisasi

Pengelolaan ruang OSIS dilakukan oleh pengurus OSIS, didampingi oleh Pembina dan waka kesiswaan. Ruang OSIS dimanfaatkan oleh para pengurus OSIS untuk merencanakan kegiatan-kegiatan OSIS, misalnya rapat OSIS atau tempat

untuk menerima tamu yang berkunjung ke ruang OSIS. Selain itu, ruang OSIS juga dimanfaatkan untuk menyimpan berbagai peralatan upacara bendera serta arsip-arsip kesiswaan. (susunan pengurus, Pembina terlampir) b. Ruang UKS SMA Negeri 2 Semarapura meliliki 1 ruang UKS yan terltak sebelah barat laboratorium bahasa. Ruangan tersebut memiliki luas 28 M. Ruangan ini dimanfaatkan sesuai denganfungsinya yaitu untuk meningkatkan kemampuan hidup dan derajat kesehatan peserta didik. Fasilitas yang dimiliki oleh Ruang UKS SMA Negeri 2 Semarapura antara lain:

32

Tiga ranjang pasien 2 wanita dan 1 pria. 7 kursi beserta taplak meja ( meja pertama terdapat pojok gizi yang terbuat dari plastik, meja kedua terdapat satu buah termos, 7 gelas dan dua sendok makan, meja ketiga berisi tentang buku admistrasi dan buku kunjungan pasin, meja keempat berisi komputer sisanya meja kosong. 2 lemari 1 wastapel 1 jam dinding 1 kipas angina 2 lampu foto presiden dan wakil presiden 1 pintu 6 jendela 10 ventilasi 2 penimbangan 1 kotak P3K 1 Galon air 2 bendera ( 1 merah putih dan 1 bendera UKS) 11 selogan UKS Alat pengukur tingi dan pengukur ketajaman mata. Alat-alat penunjang : 1. 2. 3. 4. Masker Sarung tangan Alat penimbangan Gunting

Pengelolaan ruang UKS dikelola oleh tim pelaksana UKS SMA Negeri 2 Semarapura.

33

c.

Ruang serba guna / Aula Ruang ini memiliki luas 404,25 M terletak di belakang ruang kepala sekolah.

Tidak terdapat fasilitas apapun di aula karena ruangannya yang terbuka. Ruangan ini biasanya dimanfaatkan sebagai tempat pelaksanaan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan kesenian seperti: menari, tabuh, mekidung, paduan suara serta kegiatankegiatan seni lainnya. Ruangan ini sudah dilengkapi panggung permanen sehingga dapat difungsikan untuk penyelenggaraan pentas kesenian, seminar, dan ceramah. d. Ruang Tata Usaha (TU) Ruangan tata usaha dikelola oleh staf karyawan tata usaha. Ruang ini memiliki luas 48 M. Struktur organisasi tata uasha SMA Negeri 2 Semarapura (terlampir). Ruangan ini dimanfaatkan untuk kegiatan administrasi sekolah dan keuangan serta tempat menyimpan arsip-arsip sekolah. Fasilitas yang terdapat dalam ruang tata usaha adalah; 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Computer Meja Buffet Pelangkiran Kipas angin Lampu Meja arsip Televisi Tape recorder

10. Jamdinding 11. Cermin 12. Lemari besi 13. Mesin ketik manual 14. Printer 15. Rak tempat gelas 16. Termos penghangat

34

17. Kursi lipat 18. Kursi putar 19. Lemari besar 20. Tempat sampah e. TRRC (Teaching Reseach Reference Centre) Ruang TRRC ini memiliki luas 72 m. Ruangan ini adalah ruangan yang ditujukan bagi para guru untuk mengembangkan kepribadian guru dalam suatu kurikulum. Fasilitas yang tersedia dalam ruangan ini adalah; Meja bundar Meja panjang Meja biasa : 1 buah : 3 buah : 1 buah

Foto presiden dan wakil presiden Computer Tempat duduk Lemari buku OHP Lampu Pelangkiran Kipas angin Jam dinding f. Ruang Gong (kesenian) Ruangan ini menyimpan banyak hasil karya seni siswa SMA Negeri 2 Semarapura seperti lukisan, patung, dan aneka karya seni lainya. Ruang dengan luas 72 m ini juga biasa dimanfaatkan sebagai tempat enyimpanan gong (alat music tradisional). Fasilitas penunjang yang terdapat dalam ruangan ini antara lain; Lampu Meja Pelangkiran : 2 buah : 19 buah : 1 buah : 1 buah : 7 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah

35

Selain itu disini juga terdapat seperangkat peralatan gong kebyar yang biasa digunakan oleh penabuh, adapun peralatan tersebut antara lain: Sepasang kendang lanang- wadon Satu buah trompong Dua buah gangsa ugal Empat buh gangsa pemade Empat buah gangsa kantilan Satu buah reong Dua buah jublag Dua buah jegogan Satu pasang gong lanang-wadon Satu buah kempur Satu buah bende 8 pasang ceng-ceng cakep Satu buah ceng-ceng ricik Satu buah petuk Satu buah tawa-tawa Dalam menunjang kegiatan siswa, maka fasilitas-fasilitas di atas dikelola sedemikian rupa oleh sekolah sesuai dengan fungsinya masingmasing. g. Ruang pameran Ruang ini dimanfaatkan sebagai tempat untuk menampung semua hasil karya seni yang dibuat oleh siswa. Adapun fasilitas yang terdapat dalam ruang pameran antara lain; Karya tulis yang meliputi lukisan, patung ulat-ulatan, dsb. Kipas angin Lampu Jempana

36

i.

Ruang koperasi Koperasi dikelola oleh pihak sekolah yakni guru dan pegawai dengan sistem

bergilir. Sangat disayangkan jika koperasi ini belum berbadan hukum sehingga koperasi ini tidak dapar memberikan gaji kepada para pegawainya. Fasilitas yang terdapat dalam koperasi sekolah antara lain; j. Ruang Guru Ruang ini dimanfaatkan oleh para guru untuk mempersiapka materi sebelum mengajar dan sebagai tempat untuk menyimpan arsip siswa. Ruangan ini memiliki luas 144 M. Adapun fasilitas yang disediakan diruang guru, yaitu : papan pengumuman 2 buah, meja guru 56 buah termasuk meja absensi 1 buah, lemari 1 buah untuk menyimpan data-data guru, kursi 49 buah, cermin 1 buah, wastafel 1 buah, kipas angin 2 buah, lampu 2 buah, jendela 24 beserta kordennya, lukisan 4 buah, peta 2 buah, televisi 1 buah, foto presiden, wakil presiden, burung garuda masing-masing 1 buah, jam dinding 1 buah, plangkiran 1 buah, 10 dasar kemampuan guru 1 buah, kalender pendidikan 1 buah, telepon 1 buah, sofa 1 set, komputer 1 buah, tata tertib guru 1 buah, 2 proyektor, 1 gulung karpet, visi dan misi SMA Negeri 2 Semarapura 1 buah dan 1 buah wawasan wiyata mandala. Semua fasilitas yang tersedia di ruang guru telah dimanfaatkan dan juga dikelola dengan baik oleh para guru. Kulkas Pelangkiran Lemari tempat makanan Jam dinding Meja Alat pembersih Piagam penghargaan koperasi Surat penghargaan dll

37

k.

Ruang Tunggu Ruang tunggu dimanfaatkan SMA Negeri 2 Semarapura untuk menjamu

tamu yang datang ke sekolah. Ruangan dengan luas 24 m ini terletak di depan ruang tata usaha. Fasilitas yang ada di ruang tunggu adalah: 7 buah sofa, 4 buah meja tamu, 2 guci + bunga plastik, 1 buah denah sekolah, 1 buah struktur organisasi SMA Negeri Semarapura, 1 buah jam dinding, lampu, foto SMA Negeri 2 Semarapura, 1 buah patung Garuda dan 1 buah sound sytem. Fasilitas tersebut sudah dimanfaatkan dan di kelola dengan baik.

16. Keadaan Guru dan Petugas Administrasi Sekolah Secara umum SMA negeri 2 semarapura memiliki tenaga pengajar dan tenaga administrasi yang berkualitas. a. Jumlah guru dan pegawai Kepala Sekolah Wakil kepala sekolah Guru tetap Guru tidak tetap Pegawai administrasi Pegawai administrasi tidak tetap b. 1 orang 5 orang 50 orang 4 orang 7 orang 11 orang

Rasio jumlah guru, siswa pegawai administrasi Rasio jumlah guru dengan siswa sudah cukup, hal ini dapat dilihat dari

beban mengajar guru yang tidak terlalu berat. Dengan jumlah siswa sebanyak 502 orang dan jumlah guru tetap yang ada hanya 50 orang. Jadi jika dibuat perbandingan antara jumlah siswa dan jumlah guru tetap yang ada sekarang di SMA Negeri 2 Semarapura, rasio yang didapatkan adalah 502 : 50, sedangkan siswa dengan pegawai administrasi masih kurang seimbang karena banyaknya siswa menjadikan pegawai administrasi cukup sibuk pada hari-hari tertentu. Dengan jumlah siswa sebanyak 502 orang dan

38

jumlah pegawai administrasi tetap hanya 7 orang, jadi jika dibuat perbandingan antara jumlah siswa dan jumlah pegawai administrasi tetap yang sekarang ada di SMA Negeri 2 semarapura, didapatkan rasio 502 : 7 c. Pembagian tugas guru dan pegawai Pembagian tugas guru dan pegawai diatur oleh kepala sekolah dengan kriteria sebagai berikut : Guru : sesuai dengan bidang studi atau mata pelajaran yang di dalami. Pegawai : sesuai dengan ijazah dan kemampuan, misalnya lulusan SMA jurusan IPA ditempatkan di laboratorium IPA. Masing-masing guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang telah diatur oleh kepala sekolah (terlampir). Beberapa guru ada yang bertugas sebagai wali kelas, piket harian, pembina OSIS, pembina ekstrakurikuler. Kriteria penunjukkan sebagai guru piket atau wali kelas adalah guruguru yang memiliki jumlah jam pelajaran yang lebih sedikit sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Untuk kriteria penunjukkan pembina OSIS dan ekstrakurikuler disesuaikan dengan kemampuan masing-masing guru. (Daftar pembagian tugas guru terlampir). d. Beban mengajar guru Beban mengajar guru sudah sesuai dengan pembagian tugas, namun ada beberapa guru yang masih mendapatkan jatah jam mengajar melebihi jam normal tiap minggunya, seperti misalnya guru bahasa Bali yang

mengajar dari kelas X sampai kelas XII, namun sudah didatangkan guru bantu sehingga guru tersebut hanya mengajar di kelas XI dan XII. e. Struktur organisasi SMAN 2 Semarapura (terlampir).

17. Keadaan siswa SMA Negeri 2 Semarapura merupakan salah satu sekolah menengah atas yang cukup populer di kecamatan klungkung, sehingga orang-rang di dalamnya tidak diragukan lagi adalah orang-orang yang berkualitas, termasuk siswanya.

39

Oleh karena itu tidak salah jika SMA Negeri 2 Semarapura banyak yang meminati. a. SMA Negeri 2 memiliki jumlah siswa keseluruhan: SMA NEGERI 2 Semarapura memiliki jumlah siswa keseluruhan sebanyak 502. b. Sistem penerimaan siswa baru Sistem penerimaan siswa baru tahun 2009/2010 menggunakan sistem TPA dengan bobot nilai, dimana mata pelajaran yang dinilai: Bahasa Indonesia, TIK, Matematika, IPA, IPS. Bobot mata pelajaran ditentukan melalui: c. Raport dari semester I sampai V bobotnya 3 Tes bobotnya 2 Ujian bobotnya 1

Kualitas akademis siswa yang diterima dilihat dari besarnya NUAN (Nilai Ujian Akhir Nasional): NUAN tertinggi (IPA) : 54,75 NUAN terendah (IPA) NUAN tertinggi (IPS) : 53,45 NUAN terendah (IPS) : 34,10 NUAN tertinggi (IPB) : 51,05 NUAN terendah (IPB) : 45,95 : 43,40

d.

Perimbangan jumlah kelompok siswa dilihat dari jenis kelamin dan penjurusannya Tabel 7. Jumlah Siswa berdasarkan jenis kelamin Kelas X XI XII Total Putra 76 60 73 209 Putri 121 94 76 293

40

Perbandingan dilihat dari jenis kelamin dari 502 siswa terdata 209 laki-laki dan 293 perempuan, jadi remaja putrid lebih mendominasi jumlah siswa di SMA Negeri 2 Semarapura Berikut ini adalah perincian jumlah siswa yang dilihat dari jurusannya. Penjurusan di SMA Negeri 2 Semarapura terdapat 3 jurusan yaitu IPA, IPS dan Bahasa. Sistem penjurusan ini didasarkan pada minat dan kemampuan siswa yang bersangkutan. Dilihat dari penjurusannya terdata kelas yang sudah penjurusan sebanyak 11 kelas yaitu, kelas XI sebanyak 6 kelas yang terdiri dari 4 kelas IPA, 1 kelas IPS, dan 1 kelas IPB. Kelas XII sebanyak 5 kelas yang terdiri dari 3 kelas IPA, 1 kelas IPS dan 1 kelas IPB. e. Latar Belakang Siswa Secara umum latar belakang ekonomi siswa SMA Negeri 2 Semarapura termasuk dalam golongan menengah keatas. Hal ini dapat dilihat dari hampir semua siswa memiliki kendaraan pribadi. 18. Kegiatan Ekstrakulikuler a. Kegiatan ekstrakulikuler yang ada diantaranya: Berikut kegiatan ekstra kulikuler yang diprogramkan oleh sekolah beserta guru pembimbingnya. 1. Seni Tabuh : Drs. I Nengah Wijaya : Wayan Sukada,S.E. : I Ketut Merta 2. Seni Tari 3. Pesantian : Ni Putu Ery Rosita Dewi,S.Pd. : Ida Bagus Putu Sukeharta,S.Ag. : Ida Ayu Suryani 4. Seni Musik/Vokal/ Marching Band : Ni Gusti Ayu Murni Maherdi,S.Pd. : Ni Wayan Sri Wedari,S.Sn. 5. Melukis : Ni Wayan Sri Wedari,S.Sn.

41

6. Pencinta Alam

: Drs. I Nyoman Pageh : Drs. I Gusti Bagus Ngurah Suteja : I Ketut Sunia,S.Pd. : Drs. I Wayan Sandra : Ida Bagus Rai Palguna

7. Pramuka

: I Made Sudarma,S.Pd. : Dra. Luh Komang Yuliari : Ketut Susila Widiarsana,S.Pd.

8. PMR/UKS

: Ni Putu Purwati,S.Pd. : Dra. Ni Made Juni Indrawati : Ni Putu Lilik Wirayanthi,S.Pd. : Ni Wayan Suratni,S.E. : I Nyoman Kirim,S.E.

9. KRR

: Dra. Kusmijati : Dra.A.A.Oka Gandawati : Dra. Luh Made Sriyati : Ni Nengah Yusmawati,S.E. ; I Made Darma

10.KSPA

: Ida Bagus Raiyana,S.Pd. : I Nyoman Astra Adnyana,S.Pd. : Drs. I Nyoman Merta,M.Ag. : Drs. I Wayan Sudira : Drs. I Nengah Marjana : I Wayan Sugianyar

11. Mejejahitan

: Dra. Ni Nengah Juliati :Luh Made Pasek Agustinawati,S.Pd. : Ida Ayu Made Astiti,S.Pd. : Komang Ayu Srihayanti,S.Pd : Ni Nengah Tariasni

42

12. KIR

: Sang Putu Merta Pujawan,S.Pd. : I Gede Wiriana,S.Pd. : Dra.L.K.Yuliari : I Wayan Bayu Adipura,S.Pd. : Dra. Ni Wayan Candri : I Nengah Margiana,S.Pd. : Drs. I Ketut Langkir : I Wayan Suamba,S.Pd. : Ni Nyoman Sri Artini,S.Pd. : I Wayan Sudiarsa,M.Si : Kadek Sri Mahayani,S.Pd. : I Ketut Mudita.

13. Prisai Diri 14. Sepak Bola 15. Atletik

: Ida Bagus Ardika : I Nyoman Twina Oka,S.H. : Ni Made Satyawati,S.S. : Ni Nengah Suarnithi,S.Pd.

16. Renang 17. Bola Volly

: Komang Rok Arjana,S.Pd. : Ni Putu Lilik Wirayanthi,S.Pd. : Komang Rok Arjana

18. Kreket 19. Tenis Meja 20. Basket/Sepak Takraw 21. Bulu Tangkis

: I Made Sutarmajaya,S.Pd : Komang Rok Arjana,S.Pd. : I Made Sutarmajaya,S.Pd. : I Nyoman Astra Adnyana,S.Pd. : Ni Ketut Widianti,S.E. : Ni Kadek Dwipayani,S.E.

22. Senam 23. Panjat Tebing

: I Made Sutarmajaya,S.Pd. : Drs.I Nyoman Pageh : Drs. I Gusti Ketut Wija

24. Catur

: Drs. I Ketut Rai Semadi : I Wayan Rata

43

25. Debat/Pidato B.Jepang

: Ida Bagus Kt.Oka Sogata,S.Ag. : Eva Ratnasari,S.Pd.

26. Debat /Mesatwa Bali 27. Debat Bahasa Inggris

: Drs. I Nengah Wijaya : Ni Wayan Kartini,S.S. : Ida Ayu Ari Suseni,S.Pd. : Ni Made Swasti,S.Pd.

28. Menyalin Aksara Bali 29. Jurnalistik

: Ida Bagus Putu Sukaharta,S.Ag. : Ni Kadek Nopi Aryanti,S.Pd. : Luh Ketut Hary Widnyani,S.Pd. : Cahyanto Setyatmoko,S.Pd. : I Ketut Iwan Gautama : Ni Putu Suriasih

30. Kaligrafi/Jepang 31. Rias/Salon 32. Potografi 33. Drama 34. Puisi 35. Anyaman 36. Design Grafis

: Eva Ratnasari,S.Pd. : Ni Putu Purwati,S.Pd. : I Ketut Sunia,S.Pd. : I Ketut Sunia,S.pd. : I Dewa Made Tirta,S.Pd. : Drs. I Ketut Rai Semadi : I Nyoman Arya,S.Pd.Kim. : I Kadek Danta Wiguna

37. Yoga Asana

: Ida Bagus Pawanasuta,S.Pd.

b.

Pengelolaan kegiatan ekstra Sekolah memberikan kebijakan kepada siswa untuk memilih ekstra yang

diprogramkan sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Setiap siswa diwajibkan mengikuti salah satu ekstra dan dapat pula mengikuti lebih dari satu ekstra. Pembinaan ekstra pada umumnya diadakan pada hari tertentu sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Pembiayaan sepenuhnya diambilkan dari uang komite sekolah serta pembinaannya dilakukan sore hari sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

44

c.

Penyebaran Siswa Sebaran siswa pada masing-masing ekstra nampak heterogen. Ada ekstra yang

sangat banyak peminatnya namun ada juga ekstra yang peminatnya sedikit sekali. Hal ini disebabkan karena siswa dibebaskan memilih ekstra sesuai dengan minat dan bakat mereka. Namun dari sekian ekstrakulikuler yang ada, siswa lebih banyak memilih ekstra dibidang seni dan olahraga. d. Kendala dan Cara Penanggulangan Tidak ada kendala-kendala yang begitu berarti dalam menangani ekstra, karena kegiatan ekstra berdasarkan potensi di sekolah ini, baik potensi pembina maupun potensi siswa. Kegiatan dilakukan sore hari sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar. e. Prestasi yang pernah diraih sekolah diantaranya : 3 kali juara kompetisi sepak bola antar SMU se Kab. Klk. Juara I Basket putra dan putri antar SMU se Kab. Klk. Juara II Basket putra se Bali. Juara III Basket putri se Bali Juara I lomba senam Ayo bersatu tingkat propinsi Bali Juara II lomba mesatua Bali tingkat Propinsi Juara I lomba baleganjur se Kab. Klungkung Juara II & III lomba catur se Kab. Klungkung Juara III lomba bulu tangkis Putra & Putri se Kab. Klk Juara I Bola Volly tingkat SLTA se KAB. Klk Juara I & II lomba KIR tingkat Kabupaten Juara 17 & 18 Nasional lomba bahasa Inggris di Jakarta Peringkat 8 Nasional lomba Bahasa Inggris tertulis Juara II & III lomba KIR tingkat Propinsi Juara I Pencak Silat putri SLTA se Bali 2 kali juara I silat Porseni pelajar Prop. Bali 3 kali juara III silat Porseni pelajar Prop. Bali

45

Juara II Festival Musik Rock pelajar SMU se Bali dan Nusa Tenggara Juara II olimpiade Kimia se Kab. Klungkung Juara I & II lomba gerak jalan indah tingkat Kabupaten

19. Parahyangan / Tempat Ibadah a. Sekolah ini memiliki satu buah parahyangan/padmasana yang luasnya 224 m.

Bagunan ini dipergunakan untuk kegiatan persembahyangan bagi siswa yang beragama Hindu. Di sekolah ini juga terdapat pelinggih penunggun karang. b. Parahyangan/padmasana ini dimanfaatkan secara utuh oleh siswa, guru dan

pegawai untuk mlakukan persembahyangan. Persembahyangan biasanya dilakukan oleh siswa secara sendiri-sendiri sebelum melakukan pelajaran. Dan dilakukan bersama-sama pada saat-saat perayaan hari raya seperti Purnama, Tilem dan Saraswati. 20. UKS dan Kantin /Koperasi Sekolah a. UKS Unit Kesehatan Siswa berfungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga sekolah, misalnya apabila terdapat siswa atau guru yang mendadak sakit di sekolah. UKS SMA Negeri 2 Semarapura memiliki tempat tersendiri. Pengelolaan ruang UKS dilakukan oleh anggota ekstrakurikuler PMR beserta pembinanya. Pihak sekolah juga mengadakan kerjasama dengan dokter puskesmas setempat dalam upaya memberikan pengarahan kepada pengelola UKS. b. Koperasi Sedangkan koperasi dikelola oleh sekolah karena belum berbadan hukum sehingga tidak dapat memberikan gaji bagi petugas koperasi. Fasilitas pendukung koperasi: pelangkiran, 2 kulkas, lemari tempat makanan, 2 meja, kursi, rak, jam dinding, alat-alat pembersih ruangan, piagam penghargaan untuk koperasi + surat penghargaan, gambar garuda pancasila + presiden dan wakil presiden.

46

Cara penataan sesuai ruangan. Yang dijual: makanan ringan, baju seragam sekolah dan olah raga,minuman, alat-alat tulis.

Upaya untuk menanggulangi fasilitas yang kurang dengan cara menggunakan keuntungan koperasi tersebut dan bantuan sekolah.

c.

Kantin sekolah Kantin juga dikelola oleh sekolah, hanya saja disewakan kepada orang luar. Kantin ada 5 yang masih,masing-masing ada 2 meja panjang dan 8 bangku, ada juga yang 3 meja, hanya menjual makanan dan minuman, juga terdapat 1 keran air. 21. Pertamanan Kerindangan dan Kebersihan Sekolah SMA Negeri 2 Semarapura memiliki taman yang cukup luas yaitu 15280 M.

Dalam menangani masalah pertamanan kerindangan dan kebersihan sekolah telah memiliki petugas khusus sebanyak 3 orang yaitu I gusti nyoman Suyasa, I Nyoman Candra, dan I Nengah Mondra. Mereka yang bertanggung jawab akan kebersihan. SMA Negeri 2 Semarapura juga melibatkan siswanya dalam menjaga kerindangan dan kebersihan sekolah hal ini dibuktikan dengan pembagian areal kebun kepada setiap kelas dan kebun tersebut harus dipertanggungjawabkan kebersihan dan kerindangannya dibawah pengawasan wali kelas. 22. Non Fisik Dari hasil pengamatan saya di SMA Negeri 2 Semarapura sekolah ini mempunyai cara khusus untuk menekan angka ketidak hadiran siswa di sekolah. Pihak sekolah memberikan tugas khusus kepada pengurus OSIS untuk mengadakan pengabsenan di setiap kelas sebelum bel pelajaran berbunyi, hal ini dilakukan untuk mewujudkan tertib administrasi sekolah. Dengan cara ini ternyata cukup efektif menekan angka ketidak hadiran siswa di sekolah. Menurut pengakuan dari para siswa di sekolah ini mereka takut kalau tidak bisa hadir kesekolah karena akan dianggap

47

tidak hadir apabila terlambat datang ke sekolah, mereka baru tidak hadir ke sekolah jika benar-benar terpaksa karena sesuatu hal yang tidak bisa ditinggalkan. 23. Standar Pelayanan Minimum (SPM) Berdasarkan temuan di atas, SMA Negeri 2 Semarapura sudah memenuhi kriteria standar pelayanan minimum (SPM) sekolah. 3.2 Pengenalan Sikap dan Pola Tingkah Laku Siswa

3.2.1 Umum 1. Tata Tertib SMA Negeri 2 Semarapura sebagai sebuah lembaga pendidikan

memberlakukan tata tertib yang harus dipatuhi oleh seluruh warga sekolah dan dapat dijadikan panutan serta pedoman dalam bersikap atau berperilaku dalam menjalankan tugas dan kewajiban yang berkaitan dengan aktivitas yang ada di sekolah. Tata tertib ini ditempatkan pada lingkungan masing-masing tempat berkerja. Tata tertib guru, siswa dan pegawai tidaklah sama, melainkan sesuai dengan tugas dan perannya. Khusus untuk siswa diberikan buku saku yang di dalamnya berisi tata tertib sekolah beserta sanksi yang diterima bila tata tertit itu dilanggar. Seluruh warga sekolah menaati tata tertib yang berlaku sehingga tercipta suasana kondusif dalam pelaksanaan belajar mengajar serta interaksi antar warga sekolah. 2. a. Hubungan Sosial Hubungan Sosial Siswa dengan Siswa Hubungan dikalangan siswa terlihat cukup akrab. Mereka sama sekai tidak mementingkan kelompok atau pribadi masing-masing. Di dalam bergaul siswa tidak membedakan jenis kelamin, suku, agama dan lain sebagainya. Ini dapat dilihat pada waktu istirahat, siswa tidak hanya bergaul dengan teman sekelas atau setingkat saja melainkan berbaur dengan kelas lain bahkan dengan adik maupun kakak kelas. b. Hubungan Sosial Siswa dengan Guru Hubungan siswa dengan guru terjalin cukup baik. Interaksi siswa dengan guru lebih banyak terjadi pada siswa yang aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya OSIS. Hubungan seperti ini juga terlihat jelas pada siswa yang memiliki prestasi.

48

Namun tidak sebatas itu saja. Siswa SMA Negeri 2 Semarapura sangat terkenal dengan keidsiplinan dan sopan santun mereka yang sangat baik. Jadi hampir tidak ada masalah dengan hubungan Guru dan siswa. c. Hubungan Sosial Guru dengan Guru Guru adalah orang tua siswa di sekolah. Jadi sebagai tetua/senior, mereka wajib memeberi panutan yang baik kepada siswa. Kar na bagaimanapun juga sifat tingkah laku siswa akan mencerminkan sifat tingkah laku Guru mereka. Dan hal ini sudah berjalan baik di SMA Negeri 2 semarapura. Kesan kekeluargaan begitu terasa pada jam-jam istirahat, para guru penuh dengan canda tawa di ruang guru sambil menunggu jam pelajaran berikutnya. Hal ini secara tidak langsung akan member kesan baik bagi siswa dan contoh baik yang patut di tiru. d. Hubungan Sosial Siswa, Guru dan Pegawai Hubungan siswa, guru dan pegawai juga terjalin dengan cuku baik. Hal ini dikarenakan mereka saling memerlukan satu sama lain yang menyangkut masalah administrasi maupun kegiatan lain yang berhubungan dengan proses belajar mengajar. e. Hubungan Sosial Kepala Sekolah dengan bawahannya Kepala Sekolah merupakan ujung tombak keberhasilan sebuah lembaga pendidikan. Kebijakan, keadilan dan kemampuan mengkoordinasi yang baik akan menentukan kesuksesan sekolah tersebut. Dan semua wewenang itu ada pada sosok kepala sekolah. SMA Negeri 2 Semarapura memiliki sosok Kepala Sekolah yang baik. Beliau mampu mengatur semua hal termasuk bawahan dengan baik tanpa menimbulkan kesenjangan social di antara badan lembaga. Hubungan antara kepala sekolah dengan bawahannya berjalan sesuai dengan statusnya. Interaksi social sering terjadi sehingga menambah keakraban diantara mereka. 3. Untuk membina dan memelihara kultur kehidupan sekolah yang kondusif,

faktor utama yang diciptakan oleh kepala sekolah adalah suasana 4K yaitu kebersamaan, kedisiplinan, kekeluargaan dan keserdehanaan. Kepala Sekolah berusaha mendengarkan aspirasi dari para guru, pegawai maupun siswa.
49

3.2.2 Kegiatan di Dalam Kelas 1. a. Membuka dan menutup pelajaran Siswa langsung memasuki kelas ketika bel tanda masuk berbunyi. Ada juga

siswa yang enggan masuk ruangan dan bercanda di dean kelasnya namun jumlahnya relatif sedikit. Kegiatan yang dilakukan setelah siswa memasuki ruang kelas adalah persembahyangan bersama apabila itu adalah awal jam pelajaran. Namun apabila itu bukan jam pertama pelajaran, siswa biasanya langsung menuju ke tempat duduk masing-masing sambil menunggu kedatangan guru yang mengajar. b. Siswa mulai tenang ketika guru memasuki ruang kelas. Buku-buku pelajaran

yang sesuai dengan pelajaran yang diajarkan juga telah disiapkan dan diletakkan di atas meja oleh siswa. Saat guru memasuki kelas siswa memberi salam dengan mengucapkan penganjali umat. Guru membalas mengucapkan penganjali umat. Sebelum memulai materi, guru menanyakan tentang tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Siswa bertanya tentang tugas yang dirasa sulit dan perlu dipecahkan bersama. Siswa lain diberi kesempatan untuk menjawab/menanggapi masalah tersebut. Guru kemudian menambahkan jawaban yang kurang. Setelah tidak ada lagi pertanyaan guru menginformasikan apa saja kegiatan yang akan dilakukan dalam PBM hari itu. c. Guru memulai pelajaran dengan memberikan sekilas ilustrasi mengenai topik

pelajaran kemudian memberikan pertanyaan yang bersifat umum berkaitan dengan topik. Hal ini dilakukan guru dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang akan diberikan tersebut. Untuk selanjutnya masuk ke pelajaran inti. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan sesekali menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Guru mengakhiri elajaran dengan menanyakan halhal yang belum jelas atau kurang dimengerti. Kemudian guru memberikan tugas pada siswa. Sebelum guru meninggalkan kelas, ketua kelas terlebih dahulu

menginstruksikan teman sekelas untuk mengucapkan pramasanti bersama-sama sebagai tanda berakhirnya pelajaran tersebut.

50

2. a.

Interaksi Belajar Mengajar Dalam merespon masalah yang dilontarkan, guru siswa nampak sangat antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Hal ini disebabkan karena guru yang mengajar memberikan nilai tambah (+) bagi siswa yang mampu menjawab pertanyaan, sehingga para siswa berpacu untuk berusaha menjawab pertanyaan dari guru. Factor lain yang mempenagruhi adalah guru tidak prnah mempermasalahkan bila mana ada jawaban yang kurang tepat. Guru tidak pernah menekan siswa agar apa yang dijawab harus lah benar. Yang terpenting dari itu dalah keberanian siswa mengungkapkan pendapat. Benar dan salah guru akan menjelaskan dengan penuh kesabaran. Hal inilah yang membuat siswa sangat antusias mengikuti pelajaran. Bila siswa belum mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh guru, maka siswa akan meminta guru tersebut untuk menjelaskan kembali agar siswa merasa lebih jelas. Interaksi yang terjadi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru sudah terjalin cukup baik. Hal ini juga dapat dilihat dari diskusi yang terjadi di kelas tidak bersifat satu arah namun diskusi ini diikuti oleh seluruh siswa sehingga suasana diskusi di kelas menjadi hidup. Keaktifan siswa bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru juga mengindikasikan adanya interaksi yang baik antara mereka. Dalam mengerjakan tugas/pekerjaan rumah siswa berusaha

Prilaku Siswa Saat Mengikuti Pelajaran

mengerjakannya dengan baik, bila siswa tidak dapat mengerjakan pekerjaan tugas dirumah sendiri biasanya siswa datang lebih awal ke sekolah dan mengerjakan tugas secara bersama-sama. b. Karena sistem yang digunakan mengacu pada kurikulum KTSP dimana

menuntut siswa lebih aktif dalam belajar dan guru hanya mengarahkan, hal ini menyebabkan siswaselalu serius dalam mengikuti PBM di kelas. Namun ada juga siswa yang berprilaku yang dapat mengganggu kegiatan pembelajaran terutama pada akhir-akhir jam pelajaran. Cara guru untuk menangani siswa yang berprilaku seperti

51

tersebut diberikan peringatan oleh guru. Apabila peringatan tersebut tidak dihiraukan maka siswa tersebut dipersilahkan meninggalkan kelas agar perilakunya tidak mengganggu siswa lain yang mengikuti pelajaran dengan serius. c. Dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar setiap siswa diberikan buku paket

oleh sekolah selain itu untuk menambah pengetahuan biasanya siswa membeli bukubuku guna menunjang proses PBM, siswa juga memiliki buku tugas dan buku catatan dan ada beberapa mata pelajaran tertentu menggunakan LKS seperti pelajaran Agama,Biologi, Bahasa Bali dan lain-lain Apabila ada siswa yang tidak membawa kelengkapan yang memadai guru biasanya memberikan kesempatan untuk meminjamnya di kelas lain atau berbagi dengan teman yang lain. Bila siswa tersebut melakukan perbuatan seperti itu terus menerus maka guru akan memberikan sangsi kepada siswa yang bersangkutan misalnya tidak diijinkan mengikuti pelajaran. d. Kepribadian guru penyaji sangat mempengaruhi perilaku anak. Misalnya saja

anak kurang aktif apabila guru yang mengajar adalah guru yang kurang disenangi siswa. Mata pelajaran yang kurang disenangi siswa akan membuat siswa malas/pasif dalam mengikuti pelajaran. Materi yang diajarkan pada pagi hari (jam ke I-VI) membuat aktivitas anak cukup baik. Namun setelah jam ke VI, beberapa anak terlihat kurang bersemangat, lelah dan kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran namun guru tetap berupaya agar siswa tetap bersemangat. Dalam mengatasi masalah jam pelajaran, sekolah menempatkan pelajaran yang membutuhkan konsentrasi ekstra pada jam pertama. Dan bagi guru yang mengajar pada jam-jam akhir juga diharapkan mampu membuat suasana kelas senyaman mungkin, sehingga siswa mau berkonsentrasi pada materi yang diajarkan. 3. a. Pengelolaan Kelas

Posisi pengaturan tempat duduk siswa di ruang laboratorium komputer sudah

cukup baik yaitu 4 deret kesamping dan 5 deret kebelakang dan satu meja ditempati maksimal 1 orang lengkap dengan tempat duduk. Jarak antar tempat duduk lumayan cukup renggang sehingga mudah untuk mengawasi siswa.

52

b.

Perilaku siswa yang dikelola secara klasikal akan lebih kompak dan

bertanggung jawab atas kelasnya. Siswa yang dikelola secara kelompok biasanya siswa tersebut hanya mementingkan kelompoknya saja tanpa memperhatikan kepentingan kelompok lain. Sedangkan prilaku siswa yang dikelola secara madividual sampai saat ini belum ada karena akan membutuhkan banyak tenaga pendidikan dan memakan waktu yang cukup lama. c. Bila guru terlambat/berhalangan hadir maka ketua kelas akan menanyakan pada

guru piket, bila ada tugas maka siswa akan mengerjakan tugas tersebut. Bila tidak ada tugas maka guru piket akan mempersilahkan kelas tersebut untuk belajar mandiri baik diperpustakaan maupun dikelas asalkan tidak mengganggu kelas lain. d. Guru menangani siswa yang terlambat dengan cara siswa yang terlambat

disuruh melapor kepada guru piket. Jika diijinkan masuk kelas, siswa boleh memasuki kelas dan jika tidak diijinkan siswa belajar sendiri di perpustakaan. Namun biasanya jika guru yang bersangkutan sudah ada dikelas, wewenang itu sepenuhnya diserahkan oleh guru tersebut. e. Pada saat siswa mengerjakan tugas tanpa pengawasan guru atau petugas piket

siswa cendrung ribut dan meminta jawaban pada teman-temannya yang dirasa lebih pintar namun tidak sampai mengganggu kelas lain yang sedang belajar. 3.2.3 Kegiatan di Luar Kelas 1. a. Prilaku siswa di luar kelas

Pada saat jam istirahat, siswa biasanya pergi ke kantin tetapi ada juga yang pergi ke perpustakaan untuk membaca, mencari bahan tugas atau sekedar duduk-duduk di depan kelas sambil bercakap-cakap dengan teman mereka.

b.

Pola prilaku ekstrim yang mungkin dimunculkan misalnya mengganggu siswa lain, menyoraki siswa putri yang melintas di depan kerumunan siswa putra dan mungkin juga terjadi perkelahian. Tapi hal ini jarang sekali terjadi di SMA Negeri 2 Semarapura. Karena selain peraturan yang melarang perkelahian antar siswa juga disebabkan sanksi yang diberikan sangat berat.

c.

Hubungan antara sesama siswa, siswa dengan guru terjalin sangat erat sehingga timbullah suasana yang penuh keakraban dan kekeluargaan di sekolah.

53

d.

Pemanfaatan waktu istirahat sekolah sudah berjalan secara efisien dan efektif karena sekolah memberikan waktu istirahat 2x dimana setiap istirahat diberikan waktu 15 menit. 2. Aktivitas petugas BK

a.

Apabila ada anak yang memiliki masalah maka petugas BK akan turun tangan memecahkan masalah yang dihadapi anak. Dalam penanganannya BK memiliki ruangan khusus (ruang konsultasi) yang nantinya masalah itu dibicarakan dan dicarikan jalan keluarnya. BK akan menjaga kerahasiaan masalah siswa tersebut..

b.

Cara petugas BK untuk memotivasi siswa dalam belajar dan mengembangkan karir yaitu dengan memberikan bimbingan dan pengarahan secara khusus mengenai minat dan bakat siswa tersebut sehingga siswa dapat menyalurkannya melalui kegiatan ekstrakurikuler.

c.

Hubungan antara sekolah dan orang tua siswa dijaga dengan mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa setiap pengambilan raport, sosialisasi kebijakan baru atau bila siswa memiliki masalah maka guru BK akan mengundang orang tua siswa dalam pemecahan masalah tersebut

3.2.4 Permasalahan Dalam kegiatan berburu pengalaman di lapangan saya menemukan permasalahan atau hambatan karena beberapa bangunan di SMA Negeri 2 Semarapura masih di renovasi seperti ruang kepalas sekolah, ruang TU, Ruang BK dang beberapa ruang kelas. Sehingga beberapa data yang diperlukan lebih memerlukan waktu yang lama untuk memperolehnya karena pihak sekolah juga masih melengkapi data-data tersebut. Tapi selama kegiatan PPL yang penulis jalani pihak sekolah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mencari data dan dibantu sepenuhnya oleh guru pembimbing. Pihak sekolah juga mengijinkan penulis untuk menggunakan fasilitas sekolah seperti komputer untuk mencari data yang dibutuhkan yang tersimpan di filefile komputer sekolah. Namun ada beberapa hal yang penulis temukan dan perlu ditindak lanjuti yaitu:

54

a.

Pada saat jam terakhir siswa biasanya mulai kehilangan konsentrasi dalam mengikuti pelajaran. Apa yang seharusnya di lakukan oleh guru agar hal tersebut tidak terjadi?

b.

Bagaimana strategi guru untuk mewujudkan suasana belajar yang kondusif agar siswa merasa nyaman mengikuti proses pembelajaran khususnya pada materi TIK?

3.3 Pengenalan Pembelajaran 1. Informasi Umum Adapun identitas guru sebagaimana narasumber penulis selama melaksanakan orientasi yaitu : a. b. c. d. e. Nama Mata Pelajaran : I Nyoman Arya, S.Pd Kim : TIK

Materi yang diajar : Membuat Presentasi Kelas Waktu : XII-IPA1 : 2 x 45 menit

Adapun guru model kedua yang diamati adalah: a. b. c. d. e. Nama Mata pelajaran : Gede Wiriana, S.Pd : TIK

Materi yang diajar : Manajemen File Kelas Waktu : X-B : 2 x 45 menit

Guru model ketiga yang diamati adalah: a. b. c. d. e. Nama Mata pelajajaran : Dra. Ni Wayan Candri : PKN

Materi yang diajar : Pancasila Sebagai Ediologi Terbuka Kelas Waktu : XII : 2 x 45 menit

55

2. Perencanaan Pembelajaran a. Menurut Narasumber, perencanaan pembelajaran dibuat sebgai berikut: Analisis Materi Pelajaran (AMP) atau Pengembangan Materi - Dengan memperhatikan jadwal pelajaran. - Dengan memperhatikan kalender pendidikan - Kemudian melihat buku paket yang dipergunakan kemudia melihat topiknya, kemudian barulah analisis dilakukan setelah itu materi baru disajikan di kelas. Menyusun program tahunan, semesteran, dan harian. - Hampir sama seperti cara membuat AMP di atas yaitu memperhatikan jadwal pelajaran dan kalender pendidikan. - Hanya dalam SP dan RP ini pembahasan dari tiap-tiap materi itu lebih mendetail dan dilengkapi dengan metode mengajar yang selanjutnya akan digunakan oleh guru yang bersangkutan dalam proses mengajar di kelas Secara jelas cara membuat SP dan RP adalah : - Dengan memperhatikan kalender pendidikan - Melihat buku paket, buku penunjang atau yang lain yang dipergunakan guru untuk mengajar. b. Tujuan Narasumber menyusun program pengajaran adalah : - Sebagai pedoman guru dalam mengajar c. (Contoh perencanaan pengajaran terlampir)

3. Pelaksanaan Pembelajaran a. Pembukaan pelajaran Strategi yang digunakan Secara umum hampir semua materi yang didapatkan di kelas XII sudah pernah diajarkan dikelas sebelumnya. Jadi pada pertemuan pertama guru hanya memberikan pertanyaan ataupun sedikit pengetahuan umum yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas hal ini dilakukan untuk

56

mengetahui sejauh mana kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran yang akan diterima. Waktu yang disediakan Waktu untuk setiap pelajaran atau setiap jam pelajaran adalah 2 x 45 menit. Biasanya guru menyediakan waktu sekitar kurang lebih 10 menit untuk membuka pelajaran dan mempersiapkan siswa untuk menerima materi yang akan disajikan. Alat bantu pelajaran Alat bantu pelajaran yang dipakai adalah beberapa gambar maupun media yang terkait dengan topik yang dibicarakan. Juga beberapa copy dari buku-buku penunjang yang sekiranya dapat memperdalam pengetahuan siswa tentang topik yang akan dibahas lebih lanjut. Metode atau strategi ini saya kira cukup bagus karena dengan strategi ini siswa akan termotivasi untuk mengadakan persiapan sebelum mengikuti pelajaran, sehingga siswa betul-betul mengerti dan mengingat materi pelajaran yang di bahas. Peralihan dari pembukaan ke pelajaran inti Cara guru menyatakan peralihan dari pembukaan ke pelajaran inti yaitu dengan cara bertanya mengenai materi sebelumnya dan bertanya mengenai sesuatu yang berada di sekitar siswa atau yang berhubungan dengan pengalamannya dan menghubungkan dengan pelajaran materi yang akan dibahas. Relevansi pebuka pelajaran dengan pelajaran inti Jika dilihat dari relevansinnya, cara guru membuka pelajaran dengan pelajaran inti yang akan disampaikan sudah relevan. Terlebih dahulu guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi inti. Hal ini dilakukan sebagai pengukur seberapa kamampuan siswa mengingat materi yang didapat tahun lalu. Karena seperti diketahui, materi yang

57

didapat di kelas XII sedah pernah dipelajari siswa di kelas sebelumnya. (XI, X) jika pertanyaan-tersebut bias dijawab, hal guru tidak usah lagi menjelakan dari awal lagi. Namun sebaliknya jika siswa tidak mampu menjawabnya maka guru akan menjelaskan semua materi inti dari awal. b. Inti Pelajaran Kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan pengajaran sudah sesuai program, guru menulisnya dalam perencanaan pengajaran tersebut. Semua kegiatan yang telah direncanakan oleh guru telah berjalan dengan lancar. Penyampaian materi bahan ajar sudah baik, dilihat dari kesungguhan siswa mengikuti PBM dan kemampuan siswa menguasai dan memahami materi pelajaran. Pengelola kelas dalam PBMoleh guru TIK juga cukup bagus, yang saya amati guru selalu mendekati siswa dan melihat segala kegiatan siswa dalam mengikuti pelajaran dari dekat,sehingga siswa menjadi aktif akan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Secara umum jika seorang guru memiliki kampuan akademis yang baik dan menguasai materi dengan baik pula, maka secara otomatis kegiatan belajar mengajar akan berjalan baik. Namn selain hal itu masih banyak hala yang bias dilakukan oleh guru dalam PMB. Kiat- kiat guru dalam membuat suasana belajar yang konduktif adalah dengan memberikan joke (lelucon) ringan yang bersifat positif tapi tidak keluar dari topik yang di bicarakan. Diharapkan dengan cara ini siswa tetap merasa nyaman untuk belajar TIK. Cara mengaktifkan siswa dalam PBM adalah sbb: Menurut pengamatan penulis kiat yang dialakukan oleh guru untuk mengaktifkan siswa dalam PMB adalah dengan memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk mengutarakan masing-masing pendapat mereka.

58

Dengan memberikan pernyataan untuk memberikan respon sejauh mana siswa mengikuti dan menguasai materi pelajaran yang sudah di siapkan. Setelah siswa bertanya pada guru, kemudian guru meminta kepada siswa yang lain yang mungkin dapat membantu menjawab pertanyaan dari temannya dan jika tidak ada tanggapan, guru akan menjelaskan dengan jelas. Kemudian guru akan memberikan balikan dengan memberikan pertanyaan siswa untuk membantu dan mengecek kemampuan siswa. Pengembangan bahan ajar dan pemanfaatan alat bantu juga telah berjalan dengan baik Guru mampu memanfaatkan waktu yang tersedia dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai tepat pada waktunya dan tidak ada materi pembelajaran yang tertunda. c. Penutup Pelajaran Cara guru dalam menutup pelajaran dilihat dari sbb: Strategi yang digunakan adalah dengan memberikan tugas yang berhubungan dengan mata pelajaran yang sudah dijelaskan atau yang akan dijelaskan pada pertemuan berikutnya. Keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran penulis kira cukup baik, dilihat dari bagaimana siswa merespon masalah yang disampaikan guru. Alat evaluasi atau penilaian dilakukan dari keaktifan siswa atau potensi siswa mereson pertanyaan yang diberikan guru. Efisien waktu, kira-kira 5 menit untuk menutup pelajaran. Guru tidak melakukan revisi / memodifikasi perencanaan pengajaran yang telah dibuat. Kesan penulis terhadap kegiatan belajar mengajar yang penulis amati secara langsung bias penulis katakan sangat baik. Karena guru mampu

59

mengembangkan materi dengan baik dan membuat suasana yang nyaman di dalam kelas. Hal ini mampu menarik minat siswa untuk belajar TIK.

60

BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah yang diambil dan pembahasan yang telah disajikan dihalaman sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Keadaan fisik dan nonfisik SMA Negeri 2 semarapura sangat menunjang kegiatan pembelajaran letaknya yang sangat menunjang untuk kegiatan belajar mengajar, disamping itu suasana tersebut juga akan menimbulkan suasana harmonis dan tertib juga ikut menunjang proses pembelajaran. 2. Pola tingkah laku siswa SMA Negeri 2 Semarapura baik di kelas selama mengikuti kegiatan belajar mengajar maupun di luar kelas selalu tertib dan mengikuti tata tertib yang telah disepakati bersama (aturan yang berlaku). 3. Proses belajar mengajar di SMA Negeri 2 Semarapura telah berjalan dengan baik dan tertib, tidak ada perilaku anak yang ekstrem yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar. Gangguan yang timbul hanya dari beberapa siswa yang memang kurang berminat dalam mata pelajaran tertentu. Namun hal itu bias ditangani dengan baik oleh pihak sekolah

4.2 Tindak Lanjut Sebagai tindak lanjut dari kegiatan orientasi PPL-awal ini yang dilakukan secara bertahap dan terpadu diharapkan kepada mahasiswa sebagai calon guru yang profesional agar dapat melaksanakan kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, bertanggungjawab, dan dapat memanfaatkan kesempatan ini profesi seorang guru. Micro Teaching serta PPL-Real adalah mata perkuliahan selanjutnya yang dimana didalam mata perkuliahan ini mahasiswa selanjutnya akan mampu untuk mengimplementasikan apa yang telah dipelajarinya disekolah latihan yang selanjutnya akan dipraktekan di dalam perkuliahan. Masalah-masalah yang ditemui di lapangan dan diangkat hendaknya didiskusikan dan diupayakan penyelesaiannya melalui kegiatan diskusi dan perkuliahan di kampus. Sehingga mahasiswa sebagai sebagai penunjang

61

calon guru nantinya akan memiliki bekal yang cukup seandainya menghadapi masalah-masalah yang serupa.

62

You might also like