You are on page 1of 24

ASMA DAN HAY FEVER

A. BATASAN
Asma bronkial adalah penyakit paru berupa proses keradangan di saluran napas yang mengakibatkan hiperrespon saluran napas etrhadap berbagai macam rangsangan yang dapat menyebabkan penyempitan saluran napas yang menyeluruh sehingga dapat timbul sesak napas yang reversibel baik secara spontan maupun dengan terapi.

B. ETIOLOGI
1. Faktor genetik 2. Faktor lingkungan 3. Bahan alergen 4. Infeksi saluran napas (terutama virus) 5. Polusi udara 6. Faktor makanan

C. FAKTOR PENCETUS
1. Alergen 2. Fisik 3. Bahan Kimia 4. Infeksi 5. Faktor mekanik 6. Faktor psikis

D. PATOGENESA
Masuknya bahan alergen kedalam saluran napas akan mengakibatkan reaksi antara alergen dengan imunoglobulin E. Terjadi pelepasan bahan-bahan mediator dari mastosit, yang berakibat terjadinya

ASMA dan HAY FEVER

keradangan di mukosa dan submukosa bronkus sehingga timbul kontraksi otot polos bronkus.

E. PATOLOGI
Infiltrasi sel-sel radang seperti eosinofil, netrofil dan lain-lain menimbulkan kerusakan epitel saluran napas, sehingga terjadi pengeluaran mediator dan penebalan serta edema mukosa dan submukosa. Terdapat hiperplasia dari kelenjar-kelenjar, sel Goblet. Terjadi mucous plug di saluran-saluran napas.

F. GEJALA KLINIS
Sesak napas yangkumat-kumatan dengan napas bunyi nggik, serta batuk dengan sputum yang lengket.

G.PEMERIKSAAN FISIK
Kelainan pada salura napas atas, bronkus, toraks dan kulit, dapat berupa rhinitis, sinusitis, bronkitis, bronko-alveolur asma dan hiperinflasi paru. Pada auskultasi berupa wheezing atau adanya fase ekspirasi yang memanjang.

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium Darah : Persentase eosinofil pada hitung jenis dan jumlah Analisa gas darah : bila ada kecurigaan gagal napas Tinja : telur cacing Dahak dan sekret hidung : pemeriksaan eosinofil Foto toraks : untuk melihat adanya kelainan (penumotoraks, Foto sinus paranasalis : bila asma tidak membaik eosinofil yang meningkat, IgE spesifik.

2. X Foto : penumomediastinum, penumonia).

ASMA dan HAY FEVER

3. Tes Faal Paru : Berupa obstruksi saluran napas : FEV1 < 75%, PEFR < 120L/m Dengan berbagai bahan alregen dapat membantu untuk 4. Tes kepekaan kulit : menentukan etiologi pada asma atopik. 5. Tes Provokasi Bronkus : Untuk memeriksa derajat peningkatan kepekaan bronkus (hiperresponsiveness) dengan bahan alergen, kimia (histamin atau metakolin), serta latihan fisik.

I. DIAGNOSIS
1. Anamnesa Keluhan sesak napas dengan napas bunyi ngiik yang sering kumat. Adanya faktor keturunan, penetus. 2. Pemeriksaan fisik Wheezing yang menyeluruh ata fase ekspirasi yang memanjang. 3. Laboratorium. Sputum : Kristal Charcot Leyden, Spiral Curschmann. Darah : Jumlah Eo meningkat 4. Pemeriksaan faal paru Obstruksi saluran napas (rasio FEV1/FVC < 75% atau PEF < 150 liter/menit). 5. Tes provokasi bronkus, tes kepekaan kulit.

J. DIAGNOSIS BANDING
1. Obstruksi saluran napas atas (stridor) 2. Disfungsi laring 3. Penyakit paru obstruktis menahun 4. Gagal jantung kongestif (asma kardial) 5. Emboliparu 6. Infiltrasi eosinofil paru 7. Batuk akibat obat (penyekat beta, inhibitor ACE)

ASMA dan HAY FEVER

K. KOMPLIKASI
1. Infeksi saluran napas 2. Atelektasis 3. Penumotoraks, Penumomediastinum, Emfisema kutis 4. Gagal napas 5. Aritmia (terutama, bila sebelumnya ada kelainan jantung)

L. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan umum / Nonfarmakoterapi
a. Penyuluhan pada penderita dan keluarga mengenai penyakit asma, faktor penyebab serta cara menghindarinya. b. Hindari faktor pencetus (diet, obat, kebiasaan hidup, alergen). c. Imunoterapi. d. Fisioterapi napas, vibrasi dan / atau perkusi toraks, batuk yang efisien.

2. Farmakoterapi
Obat-obat terhadap asma dapat dibagi dalam 2 kelompok : a. Anti inflamasi : a.1. Kortikosteroid (oral, suntikan, aerosol berupa metered-dose inhaler / MDI). a.2. Kromolin (sodium cromoglycate), Nedokromil dan lainnya. b. Bronkodilator : b.1. Beta-2 agonis (oral, suntikan, inhalasi/MDI, nebulisasi). b.2. Metilsantin (oral, supusitoria, suntikan). b.3. Antikolinergik . Cara penggunaan inhaler (MDI) yang benar. a. Tutup MDI dibuka, kocok 3-4 kali.

ASMA dan HAY FEVER

b. c.

Tempatkan di depan mulut yang terbuka lebar (4 cm) atau Lakukan ekspirasi sampai maksimal kemudian penet

dengan spacer yang dimasukkan dalam mulut. MDI, sementara obat menyembur, lakukan inspirasi lambat-lambat sleama 5 detik atau lebih. d. 10 detik. e. f. inhaler. 3. Penatalaksanaan khusus. a. Asma ringan Batasan : Keluhan sesak atau batuk timbul kurang dari dua kali seminggu, diluar serangan penderitanya asimtomatik. Pada aktivitas fisik dapat terjadi serangan sesak atau batuk yang jangka waktunya pendek (<1/2 jam). Serangan asma malam jarang timbul (< 2 kali dalam sebulan). Faal paru pada keadaan asimtomatik > / 80%, sewaktu serangan mungkin menurun 20% atau lebih. Pengobatan : 1. Beta-2 agonis : 2 semprotan, dapat diulangi tiap 3-4 jam. 2. Kromolin : dapat ditambahkan; sebelum paparan dengan alergen, aktivitas fisik atau paparan lainnya. b. Asma sedang Batasan : Keluhan sering timbul (> 1-2 kali seminggu), yang mempengaruhi aktivitas dan tidur penderita. Serangan dapat berlangsung beberapa hari. Kadang-kadang diperlukan penanganan darurat. Faal paru Kemudian napas biasa 3-5 menit. Selanjutnya ulang Sebaiknya berkumur setelah selesai menggunakan kembali langkah a) bila diperlukan. Saat mencapai inspirasi maksimal, tahan napas selama

ASMA dan HAY FEVER

sewaktu asimtomatik sekitar 60-80%, sedangkan waktu serangan menurun sampai 20-30% atau dapat lebih berat lagi.

Pengobatan : 1. Kortikosteroid inhalasi 2 kalis ehari (400-800 ug/hari) atau Kromolin 4 kali sehari 2 semprotan. Ditambah dengan beta-2 agonis inhalasi dengan dosis sesuai kebutuhan sampai 4 kali sehari. Apabila sehari melebihi 4 dosis, perlu ditambah obat lainnya. 2. Apabila masih tetap timbul sesak, dosis kortikosteroid inhalasi dapat dinaikkan (bisa sampai 2000 ug/hari; dosis > 1000 ug perlu pengawasan ketat) dan / atau diberi teofilin peroral (lepas lambat) dan / atau ditambah denganbeta-2 agonis peroral. 3. Kadang-kadang diperlukan kortikosteroid oral (Prednison) selama beberapa hari (40 mg/hari dalam dosis tunggal atau terbagi 2-4 dosis) dalam seminggu, kemudian dosis diturunkan dalam 1 minggu berikutnya. c. Asma berat Batasan : Keluhan berlanjut terus setiap saat dengan aktivitas sehari-hari yang terbatas. Sering kumat dan sering timbul asma malam. Kadangkadang sampai memerlukan penanganan di gawat darurat atau rawat inap. Faal paru sehari-hari kruang dari 60%, pada serangan dapat menurun sampai 50%. Pengobatan : 1. Kortikosteroid inhalasi 2-4 kali sehari 2-6 semprotan (umumnya >1000 ug/hari) degan atau tanpa Kromolin 4 kali 2 semprotan dan ditambah dengan beta-2 agonis).

ASMA dan HAY FEVER

2. Beta-2 agonis inhalasi, dosisnya sama dengan pada asma kronik sedang. Dapat diberi ekstra tambahan 2-4 semprot dalam sehari bila diperlukan atau diberikan secara nebulisasi. 3. Untuk mencegah asma mala ditambah dengan oral teofilin (lepas lambat) dan / atau beta-2 agonis peroral. 4. Kortikosteroid oral (Prednison) dapat ditambahka dnegan dosis dan cara seperti kontinyu dengan dosis minimal yang memberi efek perbaikan secara tunggal pagi hari tiap 24/28 jam. d. Asma dan kehamilan Asma yang tidak terkontrol pengobatannya dapat membahayakan, kesehatan ibu dan janin. Komplikasi akan menjadi lebih berat. Pengobatan : Harus diberikan optimal dan sebaiknya per inhalasi. Steroid suntikan dapat diberikan, bila perlu.

(resiko pada janin dapat diabaikan).

M.PROGNOSIS
Pada umumnya baik, bila diagnosis, penanganan dan pencegahan dibuat sedini mungkin disertai pengobatan yang adekuat.

N. Detoksifikasi dan Gizi Optimal Pada Hay Fever dan Asma


Dalam rangka menghindari kambuhnya hay fever perlu dimulai dengan baik sebelum musim di mana terdapat aktivitas serbuk sari yang paling tinggi. Tidak banyak gunanya memulai program detoksifikasi dan suplementasi sewaktu musim ini telah berlangsung. Sudah tentu ada sejumlah tindakan yang dapat dilakukan pada saat berlangsungnya musim tersebut. Yang kita bahas dalam bab ini adalah diet jangka panjang dan metode gizi yang dapat mencegah timbulnya periode hay fever selanjutnya

ASMA dan HAY FEVER

atau sekurang-kurangnya meringankan penderita. Semua nasihat dalam bab ini juga dapat berguna bagi penderita asma. Metode yang dijelaskan ini harus dimulai kurang lebih enam bulan sebelum musim hay fever, baik musim semi atau gugur. Juga hal ini tergantung dari kasus apakah serbuk sari atau spora. Sensitivitas terhadap spora jamur dapat menunjukkan intoleransi terhadap ragi dan akan terlihat beberapa gejala lain yang mengkonfirmasi hal ini serta program anti ragi. Kesemuanya ini berlaku bagi hay fever maupun asma. Asma dan hay fever selalu merupakan alergi dan kita perlu usaha untuk meregenerasi sistem kekebalan dan mendetoksifikasi sebanyak mungkin organ dan sistem yang mengalami stres toksik. Metode primer mencapai detoksifikasi dan regenerasi fisiologis adalah dengan menggunakan baik monodiet maupun puasa. Berarti bahwa dalam jangka waktu tertentu tubuh dapat mengeliminasi bahan yang terakumulasi akibat pola diet yang tidak benar dan fungsi eliminasi yang buruk. Waktu yang dibutuhkan jarang yang melebihi beberapa hari kecuali bila diawasi oleh dokter sehingga program ini disebut program puasa singkat atau monodiet (makan hanya satu jenis makanan selama beberapa han). Dalam istilah terapetik tidak baik melakukan puasa jangka panjang tanpa di bawah bimbingan atau pengawasan seseorang yang pakar dalam metode ini. Dari sudut pandang mandiri, kita dapat melakukan satu seri puasa sehari atau dua hari (atau monodiet) selama periode beberapa bulan dengan selang waktu dua minggu atau lebih. Sehingga dapat dilakukan pada akhir minggu dua kali dalam sebulan, untuk jangka waktu dua atau tiga bulan dalam keadaan bebas dari permasalahan sosial atau permasalahan utama lainnya. PUASA Puasa adalah metode terapetik yang paling tua yang diketahui oleh manusia. Penduduk primitif menurut instink menghentikan makan sewaktu merasa tidak sehat. Dengan cara yang sama, seekor binatang yang sakit akan berbaring diam, minum sebanyak yang diperlukan dan tidak makan hingga kembali sehat. Puasa bukanlah kelaparan. Tubuh masih memiliki

ASMA dan HAY FEVER

cadangan untuk tetap hidup selama beberapa minggu dan pada beberapa kasus untuk beberapa bulan tanpa makanan sama sekali. Anda berpikir bahwa orang tidak mungkin dapat bertahan hidup selama beberapa bulan tanpa makanan; sudah tentu tidaklah bijaksana melakukan hal tersebut kecuali di bawah pengawasan seorang pakar. Pernah dilaporkan puasa yang berhasil lebih dari 100 hari. Meskipun demikian, masa puasa yang singkat antara dua hingga empat hari dapat dilakukan tanpa pengawasan, bila nasihat dan peraturan tertentu diikuti dengan baik. Tak ada cara yang lebih murah, aman atau lebih efektif untuk mencapai kondisi kesehatan yang lebih baik daripada puasa. Tak ada juga cara yang lebih cepat dan pasti dalam menolong tubuh membersihkan dirinya sendiri dari bahan-bahan toksik. Puasa adalah kunci untuk menyelesaikan masalah kronis yang dihadapi tubuh dalam hal kesehatan. Pada influenza, baik menahun atau akut akan timbul respons berupa peningkatan pembuangan cairan disertai dengan perbaikan menyeluruh. Pada masalah pencernaan akan timbul respons pada istirahat fisiologis berupa membaiknya fungsi. Pada rematik dan kondisi artritis akan timbul respons berupa peningkatan pembuangan sisa-sisa asam diikuti dengan pengurangan nyeri dan gangguan gerak. Hampir semua jenis kelainan kulit, dari eksim hingga psoriasis dan jerawat akan membaik. Kulit adalah salah satu organ yang menunjukkan respons dramatis terhadap keadaan tubuh. Setelah puasa akan terlihat lebih muda dan lebih elastis serta mempunyai tonus yang baru. Semua kondisi alergi akan membaik dengan puasa. Perhatian Jangan berpuasa tanpa pengawasan bila telah atau sedang memakan obat, dalam pengobatan terhadap semua penyakit. Puasa masih dibutuhkan dan bahkan esensial namun tidak tanpa pengawasan seorang pakar naturopatik atau seorang dokter yang mengerti puasa. Penderita diabetes tidak boleh berpuasa tanpa pengawasan ketat.

ASMA dan HAY FEVER

Tak seorangpun yang sangat labil atau neurotik berpuasa tanpa Wanita hamil atau wanita menyusui tidak boleh berpuasa tanpa Tak seorangpun boleh berpuasa dalam jangka waktu lama, seminggu

bimbingan. nasihat seorang pakar. atau lebih kecuali telah mahir dengan metode ini atau kecuali diawasi oleh seorang dokter. Tubuh memperbaiki dirinya sendiri bila diberikan kesempatan. Kulit yang tergores akan menyembuh, tulang yang patah akan menyambung sendiri dan kebanyakan penyakit akut adalah self-limiting. Kecenderungan untuk mengatur segala sesuatu pada tempat yang benar, menormalkan, menyembuhkan dikenal sebagai homoeostasis. Homoeostasis selalu bekerja dengan konstan. Setiap aktivitas tubuh dan setiap perubahan dalam lingkungan dalam dan luar, menyebabkan bekerjanya mekanisme keseimbangan. Bila keluar dari ruangan yang berpemanas sentral ke udara malam yang segar, tubuh akan membuat perubahan yang cepat untuk mengatasi perubahan temperatur eksternal. Perubahan-perubahan ini melibatkan jantung, sirkulasi, otot, dan lain-lain yang akan diatur untuk menyimpan panas tubuh dalam lingkungan luar yang dingin. Kembali ke dalam ruangan yang hangat maka segala sesuatunya akan berkebalikan; pengeluaran panas melalui kulit ditingkatkan, dan lain-lain. Semuanya merupakan bagian dan aktivitas homoeostatis. Banyak erupsi akut tubuh dan usaha eliminasi seperti dingin, erupsi kulit, diare, dan lain-lain seringkali tidak lebih dari contoh fungsi homoeostasis dalam rangka membersihkan debris toksis dan bahan-bahan sisa dari sistem. Setiap pengobatan yang menekan episode akut tersebut hanya akan mengakibatkan tubuh secara bertahap menjadi penuh dengan sampah toksik dan akan menyebabkan gangguan kesehatan menahun. Sehari sebelum puasa harus memakan makanan mentah, sebagai contoh : Makan pagi: hanya buah segar (pear, apel, anggur, jeruk, dan lain-lain).

ASMA dan HAY FEVER 10

Selingan pagi hari : buah segar atau sari sayuran. Makan siang : salad sayuran campur (selada, cress, wortel, kubis, bawang, merica, umbi akar) ditambah dengan minyak (misal bunga matahari) dan sari jeruk. Selingan siang hari : buah segar atau sari sayuran. Sore hari : makanan dan buah-buahan. Hari berikutnya puasa dimulai dengan metode sebagai berikut. Puasa sari buah Sewaktu bangun pagi : air jeruk hangat (sepotong jeruk ditambah air hangat). Jam 9 pagi : sari apel atau sari jeruk atau sari anggur. (Sari buah-buahan dibuat dalam keadaan segar atau bebas dan bahan tambahan). Jam 11 siang : sari sayuran Sari sayuran atau buah-buahan berganti-ganti setiap dua jam, sepanjang hari. Pelarutannya harus sebanyak 50% dengan sebotol air mineral. Minumlah sebanyak yang dibutuhkan. Bila dibutuhkan minuman hangat berikan air jeruk atau teh tumbuhan (chamomile, peppermint, dan lain-lain) diberi pemanis dengan sedikit madu. Semuanya ini dilakukan selama dua atau tiga hari. Berhati-hatilah karena kadangkala reaksi berbahaya dapat timbul bila memakan makanan normal segera setelah puasa. Makanan pertama haruslah semangkuk sayuran segar yang direbus atau dibuat sop (tidak boleh ada bumbu sewaktu membuatnya) atau sebuah apel atau pear, dikunyah baik-baik dan perlahan-lahan Sedikit susu yogurt kambing dapat dimakan bersamaan dengan buah-buahan. Makanan kedua dapat sama atau campuran salad dan kentang rebus atau goreng, semuanya dikunyah dengan baik. Sesudahnya boleh diberikan diet baru yang normal. Misalnya buah-buahan dan campuran gandum, kacangkacangan dan buah-buah kering untuk sarapan, salad sebagai makanan utama dari makanan berprotein (vegetarian dari protein binatang bergantiganti) dan sayuran untuk makan lainnya. Semua gula murni dan karbohidrat harus dihindari demikian juga makanan buatan, kalengan. Teh, kopi, alkohol, dan lain-lain dikurangi hingga jumlah minimum.

ASMA dan HAY FEVER 11

Puasa jeruk dan gula cair Dianjurkan bagi mereka yang menderita anemia atau menderita defisiensi mineral. Setiap dua jam selama sehari campurkan ke dalam segelas air mineral yang hangat dua sendok makan gula cair dan dua sendok makan sari jeruk segar. Aduk perlahan-lahan. Lakukan selama dua atau tiga hari. Setelah penghentian puasa lakukan pemberian makanan seperti yang dijelaskan pada puasa sari buah. Minumlah air mineral sewaktu haus. Puasa cairan Metode yang paling sederhana dari cepat adalah hanya minum air selama puasa. Gunakan air mineral. Minum bilamana haus namun jangan kurang dari dua pints (satu pint = 0,568 liter) selama periode 24 jam.

Apa yang Dapat Diharapkan dari Puasa


Rasa lapar tak akan hilang dalam dua hari atau lebih. Lidah akan berlapis dan urin berwarna gelap serta kemungkinan berbau menyengat. Hal ini adalah bukti proses eliminasi. Gosok gigi secara teratur dengan pasta gigi alamiah untuk menyegarkan mulut. Anda mungkin akan menderita sakit kepala yang akan hilang setelah satu hari atau lebih. Jangan lakukan apaapa untuk menghilangkan hal ini; berbahaya bila menggunakan obat sewaktu berpuasa. Anda perlu tidur lebih banyak selama puasa dan hindari aktivitas atau stimulasi yang berlebihan. Namun hal ini tidak berarti istirahat baring mutlak diperlukan; berjalanlah dan hirup udara segar, namun coba untuk melakukan aktivitas ringan. Penting sekali untuk mempertahankan badan tetap hangat selama berpuasa. Hindari kedinginan dan gunakan lapisan baju tambahan. Air mandi hangat (jangan terlalu panas) akan membantu proses eliminasi melalui kulit dan akan menyegarkan anda. Mandilah pada pagi dan sore hari seperti biasanya.

Monodiet

ASMA dan HAY FEVER 12

Di samping berpuasa kadangkala mengubah pola makan dan hanya memakan satu makanan selama 24 hingga 48 jam cukup membantu. Dua dari monodiet yang paling populer adalah diet anggur dan diet nasi. Pada kedua hal tersebut tidak ada makanan lain yang dimakan namun air mineral dapat dikonsumsi (tidak lebih dari lima pints sehari). Pada sehari sebelum diet, siapkan terlebih dahulu makanannya sehingga dapat beristirahat sebanyak mungkin. Nasi (keseluruhan beras coklat) direbus dan dimakan dalam keadaan dingin atau hangat. Dikunyah dengan sangat perlahan-lahan dan anda akan merasakan sedikit demi sedikit melalui saluran pencernaan. Jumlah tergantung pada selera makan dan frekuensi makan tengantung pada kehendak anda. Seringkali enam atau tujuh kali sehari lebih disukai daripada makan nasi pada waktu yang ditentukan. Biarkan tubuh anda menentukan pola dan jumlah makanan yang dimakan. Dengan cara yang sama dapat pula diterapkan pada puasa anggur. Makan sedikit namun sering atau makan cukup banyak pada waktu makan normal, tentukan sesuai keinginan. Makan perlahan-lahan, kunyah dengan baik dan coba makan keseluruhan anggur, biji dan semuanya bila anda bisa. Dengan berpuasa ataupun monodiet yang dilakukan sekurangkurangnya sekali atau idealnya dua kali sebulan, selama 36 hingga 48 jam, akan terasa pengurangan gejala secara bertahap. Tanda ini menunjukkan bahwa detoksifikasi sedang berlangsung. Bentuk monodiet lainnnya adalah menggunakan kaldu sayuran selama masa diet, berupa sop yang dikonsumsi bilamana lapar di samping air yang diminum. Kaldu ringan dan bergizi serta dapat dimakan panas atau dingin sesuai selera. Gunakan sayuran yang tumbuh secara organik, bilamana mungkin. Bila tidak, cucilah sayuran dengan baik sebelum digunakan. Ke dalam dua quarts (satu quart = 1,14 liter) air mineral, letakkan empat mangkuk umbi akar yang terpotong, wortel, kentang, peterseli (parsley), courgeete (sejenis tumbuhan kecil berwarna hijau) dan daun umbi akar atau parsnip (sejenis akar yang dimakan sebagai sayur). Jangan gunakan sayuran yang diperkaya dengan sulfur seperti kubis atau bawang yang dapat membentuk gas. Panaskan selama lima menit pada api kecil agar serat-serat tumbuhan

ASMA dan HAY FEVER 13

terurai dan zat gizi dilepaskan ke dalam cairan. Dinginkan dan peras, gunakan cairannya saja dan jangan sisa serat yang tertinggal. Jangan tambahkan garam karena sari ini mengandung mineral alamiah, dan menyediakan zat-zat gizi tanpa mengganggu sistem pencernaan. San ini juga bersifat alkali dan menetralkan asam yang diakibatkan oleh puasa. Minumlah sekurang-kurangnya satu pint sari ini setiap hari selama puasa. Sari ini dapat digunakan secara teratur selama puasa atau sebagai monodiet. Di antara periode puasa atau monodiet cara makan secara umum berikut ini harus ditaati dan pola diet seperti yang dijelaskan di bawah ini harus diikuti sebisa mungkin. Apabila ada makanan dalam diet di bawah ini yang diketahui merupakan intan bagi anda atau yang tidak anda sukai maka sesuaikan pola ini pada kebutuhan anda sendiri. Pada bagian sebelumnya kita membahas beberapa cara menentukan makanan yang sensitif bagi diri anda sendiri. Segala sesuatu yang telah teridentifikasi harus disingkirkan, seperti pada point enam di bawah ini. Pola makan ini harus memuaskan anda dan harus cukup banyak variasi. Setelah diet selama enam bulan akan terjadi regenerasi kesehatan yang dapat diikuti dengan modifikasi. 1. Pencernaan dimulai di mulut. Makanan harus dimakan secara perlahan-lahan dan dikunyah dengan sempurna. 2. Menghindari makanan yang panas atau sangat dingin dapat memperbaiki pencernaan. 3. Minum-minuman apapun bersama makanan atau hingga satu jam setelah makanan utama akan menganggu pencernaan. 4. Makanan yang sederhana tanpa saos lebih mudah dicerna. Kombinasi makanan tertentu dapat menyebabkan gangguan pencernaan, misal protein dan karbohidrat jangan tercampur sempurna (roti dan keju, ikan dan chips). 5. Makanan yang dipanggang atau digoreng sulit dicerna dan harus merupakan sebagian kecil saja dari diet. 6. Sama sekali hindari :

ASMA dan HAY FEVER 14

Semua produk tepung putih seperti roti putih, kue, pasta, Semua gula dalam semua warna dan semua produknya

pastry, biskuit. Ganti dengan alternatif makanan lain. seperti kembang gula, selai, minuman ringan, es, dan lain-lain. Ganti dengan buah-buahan, buah-buahan kering, selai tanpa gula, sari jeruk segar, dan lain-lain. Nasi putih. Ganti dengan nasi coklat. Semua makanan yang mengandung tambahan, zat pengawet, Teh, kopi, coklat. Gantilah dengan teh tanaman, dandelion Bumbu yang kuat (cuka, campuran air-cuka-garam, cabe, kari,

zat pewarna dan lain-lain seperti kebanyakan makanan kaleng. atau pengganti kopi lainnya. dan lain-lain). Ganti dengan tanaman. Kurangi hingga seminimal mungkin : Alkohol (tidak termasuk anggur atau real ale). Susu, mentega, krem dan turunannya. Gunakan hanya keju

rendah lemak. Meskipun demikian Yogurt (bila hidup) masih boleh digunakan. Margarin. Garam dan makanan bergaram. Daging. Bila protein binatang

dimakan, maka ikan, ayam, telur, dan lain-lain lebih baik dari daging merah kecuali ditemukan sensitivitas terhadap salah satunya. 7. Pola makan umum harus seperti ini : Lima puluh persen atau lebih harus mengandung makanan berserat seperti salad, buah-buahan, biji, kacang-kacangan dan gandum. Makan pagi harus berupa buah-buahan, kacang-kacangan dan Salah satu makanan utama harus salad dengan roti, kentang bubur gandum. atau nasi coklat.

ASMA dan HAY FEVER 15

Makanan lainnya harus mengandung protein, baik protein Desserts (makanan pencuci mulut) harus berupa buah-buahan

binatang atau tumbuhan dan sayur-sayuran. kering atau segar. Snacks berupa buah-buahan atau biji-bijian (bunga matahari, dan lain-lain). Minum disediakan di antara makan dan baik buah-buah segar maupun sari sayuran, air mineral, teh tumbuhan atau pengganti kopi, atau minuman dan ragi. Satu hari dalam seminggu diberikan makanan berserat (salad, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan). Puasa atau monodiet yang dijelaskan harus diperpanjang dua hari setiap enam minggu atau lebih sebagai masa detoksifikasi. Diet jenis ini bersama dengan latihan fisik teratur, istirahat cukup dan relaksasi serta integritas struktural (mekanis) merupakan syarat mutlak kesehatan.

Asma dan Asam Pencernaan


Telah dikemukakan dan bahwa banyak masalah yang berkaitan dengan alergi secara umum dan asma khususnya yang berhubungan dengan gangguan pencernaan dan absorpsi makanan terutama protein. Sewaktu hal ini terjadi seringkali partikel yang setengah tercerna memasuki aliran darah dan merangsang mekanisme pertahanan tubuh, menimbulkan gejala-gejala alergi akut. Selama bertahun-tahun telah teramati bahwa gangguan pencernaan/absorpsi berhubungan dengan kurangnya produksi asam hidroklorida oleh tubuh yang memegang peranan penting dalam proses pencernaan.

O.Suplemen Untuk Membantu Asma dan Hay Fever


Suplemen makanan di bawah ini dapat membantu tubuh sewaktu timbulnya reaksi alergi dan dapat juga meminimalkan kemungkinan terjadinya reaksi.

ASMA dan HAY FEVER 16

Hay Fever Tepung sari dan perlindungan terhadap hay fever Tepung sari adalah merupakan suatu kompleks zat gizi yan menakjubkan dan telah diketahui mempunyai efek protektif terhadap hay fever. Tepung sari mengandung semua vitamin yang larut dalam air, di antaranya vitamin B12, yang akan dibahas pada bab 12. Serbuk sari juga mengandung vitamin yang larut dalam lemak seperti E dan K. Mineral dan elemen renik seperti juga elemen hormonal yang berguna bagi banyak terdapat dalam serbuk sari. Yang menarik, serbuk sari mengandung semua asam amino esesnsial yang dibutuhkan untuk hidup manusia. Bila tepung sari yang berasal dari sumber yang baik dibuat dalam bentuk tablet digunakan beberapa minggu sebelum dimulainya musim hay fever maka ternyata dapat meminimalkan intensitas gejala-gejala dan seringkali dapat mencegahnya. Beberapa sumber tepung sari yang baik yang dianjurkan adalah yang berasal dari negara-negara Skandinavia dengan nama dagang Cernilton. Toko-toko yang menjual makanan untuk kesehatan harus mempunyai tepung sari ini. Dosisnya empat hingga enam tablet serbuk sari setiap hari dianjurkan untuk pencegahan Suplemen vitamin Dua suplemen vitamin yang paling penting dalam mengatasi hay fever adalah vitamin B5 (asam pantotenat atau kalsium pantotenat) dan vitamin C. Vitamin B5 diketahui membantu fungsi kelenjar adrenal yang mengalami stres dalam semua kondisi alergi. Dianjurkan dua tablet 50 mg vitamin ini digunakan setiap hari bersama makanan (sebagai kalsium patotenat) selama aktivitas hay fever. Vitamin C adalah antihistamin alamiah dan selama masa hay fever dianjurkan tidak kurang dari tiga tablet a 500 mg setiap hari bersama makanan. Dosis yang lebih tinggi kadangkala dibutuhkan dan tingkat toleransi dapat diketahui berupa diare yang timbul bila anda menggunakan lebih daripada kebutuhan tubuh. Bila anda meningkatkan dosis secara bertahap menjadi tiga atau empat gram sehari dan tidak timbul diare serta

ASMA dan HAY FEVER 17

gejalanya terkendali makan pertahankan dosis ini selama masa sensitif. Pada waktu mengurangi dosis setelah musim hay fever lakukan secara bertahap sebanyak setengah gram dalam waktu beberapa hari hingga dosis pemeliharaan sebanyak satu gram sehari. Vitamin C yang digunakan harus mengandung bioflavonoids yang tertera pada botol kemasannya. Asam pantotenat dapat digunakan dengan dosis 50 mg setiap hari selama periode diet seperti yang dibahas sebelumnya dan 100 mg setiap hari bila hay fever kembali timbul. Suplemen ini mempunyai efek spesifik pada fisiologi tubuh dan merupakan sebagian dari keseluruhan program, bukan untuk menyembuhkan. Penting sekali untuk penyebab dasarnya, melalui detoksifikasi dan pengurangan stres, dan lain-lain serta tidak hanya bergantung pada obat-obatan. Terlihat pada banyak kasus hay fever bahwa masing-masing individu (terutama anak-anak) mengalami defisiensi sekresi asam hidroklorida. Faktor ini dan catatan suplementasi akan dibahas berikut mi.

Asma
Terdapat kaitan erat antara defisiensi asam hidroklorida dan malabsorpsi yang dapat menyebabkan baik defisiensi vitamin B12 dan respons alergi terhadap protein yang tercerna sebagian yang terserap ke dalam pembuluh darah melalui saluran cerna. Penelitian menunjukkan bahwa pada setiap kelompok anak-anak yang menderita asma, sekitar 10 persen produksi asam hidrokloridanya sangat rendah (pada beberapa anakanak bahkan tidak ditemukan sama sekali, setelah makan); sekitar 50 persen menunjukkan pengurangan kadar asam hidroklorida; dan lebih dari 20 persen menunjukkan hipoklorhidria ringan. Hal ini berarti bahwa sekitar 80 persen anak-anak penderita asma memerlukan suplementasi tablet asam hidroklorida. Usia tampaknya merupakan suatu faktor di mana penderita dengan usia lebih muda mengalami defisiensi yang lebih nyata. Beberapa penelitian memasukkan orang dewasa yang menunjukkan hasil campuran dengan

ASMA dan HAY FEVER 18

beberapa individu mengalami perbaikan yang berarti sedangkan lainnya tidak memberikan respons terhadap tambahan asam hidroklorida. Dengan bertumbuhnya anak-anak kadar asamnya juga meningkat. Hal ini berkorelasi dengan seringnya teramati faktor keluar dari alergi. Banyak contoh kasus-kasus defisiensi hidroklorida yang berat pada anak-anak terjadi setelah episode penyakit yang berat pada masa kanak-kanak seperti campak yang menyebabkan bronkopneumonia. Uji yang sama pada penderita hay fever menunjukkan kadar asam hidroklorida yang rendah walaupun derajat defisiensi tidak sedramatis pendenita asma. Pada kelompok anak-anak yang normal (tidak menderita alergi) diperiksa dengan cara ini hanya sekitar 10 persen yang menunjukkan kadar asam hidroklorida yang rendah. Suplementasi asam hidroklorida dilakukan dengan tablet. Penting untuk diingat bahwa tablet ini harus ditelan dan tidak dikunyah karena asam akan merusak gigi bila langsung berkontak dengannya. Sesuai peraturan, tablet disiapkan dengan dosis sekitar 300 mg (Betaine Hydrochloride) dan seringkali dikombinasi dengan substansi pepsin (dalam dosis sekitar 5 mg) sekresi yang lain dan lambung yang terlibat khususnya pada pencernaan protein. Sebanyak satu hingga tiga tablet dimakan bersamaan dengan makanan, namun tidak dikunyah. Telah ditemukan bahwa bila suplementasi asam hidroklorida dilakukan bersama alergi dengan maka penyingkiran akan substansi hasil yang dengan dapat cepat menyebabkan memberikan

mengurangi intensitas dan frekuensi serangan asma. Bila cara ini dimulai pada awal musing di mana asma paling berat (biasanya, namun tidak selalu adalah pada musim dingin) dan dilanjutkan selama beberapa bulan hingga selama beberapa bulan tanpa serangan asma maka penggunaan HCl dapat dihentikan. Seringkali serangan menjadi hilang sama sekali terutama bila semua strategi asupan diet seperti yang dijelaskan sebelumnya ditambahkan pada cara ini dan makanan yang menyebabkan alergi dihindari atau dipertahankan seminimal mungkin. Seringkali pula terlihat peningkatan

ASMA dan HAY FEVER 19

nafsu makan dan energi serta perbaikan pola tidur sewaktu program ini dilakukan. Bila hanya asam hidroklorida yang digunakan dan tidak ada perhatian pada diet yang menyingkirkan alergen maka perbaikannya agak berkurang walaupun masih nyata terlihat. Serangan cenderung berlanjut namun dengan frekuensi dan berat yang lebih berkurang. Meskipun demikian, pendekatan ini bukanlah bila dihentikan tidak mempunyai risiko untuk kembali timbulnya serangan asma berat. Suplementasi maupun pengendalian diet dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang permanen. Laporan-laporan menunjukkan bahwa penggunaan suplementasi asam hidroklorida pada penderita hay fever memberikan hasil yang baik dengan lebih dari 70 persen pasien mengalami remisi komplit dan gejala-gejala selama musim hay fever. Betaine Hydrochloride dengan Pepsin tersedia pada Natures Best, P0 Box 1, Tunbridge Wells, TN2 3EQ, atau Larkhall Laboratories, 225 Putnye Bridge Road, London SWI5 2PY atau pada toko-toko yang menjual makanan sehat. Zat gizi lain dan asma Vitamin B6 atau piridoksin, terlibat dalam sintesis banyak berbagai substansi neurotransmiter dalam tubuh. Pada penderita asma terlihat kadar B6 sangat rendah daripada individu normal dan dengan memakan 50 mg vitamin ini setiap hari secara dramatis mengurangi frekuensi serangan asma dan juga mengurangi beratnya mengi. Jadi peranan penggunaan vitamin ini bukanlah pengobatan terhadap gejala. Perbedaan ini penting karena kita harus mengetahui apakah akan menangani penyebabnya atau dengan gejalanya. Tidak ada bahayanya tindakan apapun yang aman yang digunakan untuk mengurangi intensitas gejala, terutama sewaktu gejalanya berat seperti pada asma. Vitamin C dan asma

ASMA dan HAY FEVER 20

Vitamin C juga terlihat sangat sedikit digunakan pada penderita asma, baik yang diobati maupun yang tidak diobati. Defisiensi ini ditemukan dalam aliran darah dan pada sel. Pada percobaan konstriksi jaringan bronkus, vitamin C mencegah hal mi pada individu normal maupun pada penderita asma. Berbagai jenis uji menunjukkan bahwa kadangkala tambahan vitamin C dalam jumlah sedikit dapat mencegah serangan asma pada orang-orang tertentu sedangkan pada yang lainnya dibutuhkan jumlah yang lebih besar untuk mendapatkan hasil yang sama. Hal ini berkaitan dengan apa yang dikenal sebagai individualitas biokimia. Konsep ini terbukti oleh Profesor Roger Williams dan Universitas Texas. Ia menunjukkan bahwa pada setiap kelompok orang yang sehat terlihat variasi hingga 500 persen akan kebutuhan individual untuk vitaminvitamin dan mineral tertentu. Jadi seseorang mungkin membutuhkan lima kali vitamin A lebih banyak dari yang lain dan seseorang mungkin membutuhkan tiga atau empat kali kalsium dan/atau magnesium dan yang lain. Kebutuhan individual akan setiap zat gizi terlihat dikendalikan secara genetik dan merupakan alasan utama mengapa adanya variasi dalam repons terhadap diet dan suplementasi. Kita harus berusaha menemukan dengan sering melakukan percobaan zat gizi apa yang benar-benar dibutuhkan oleh kita. Berkenaan dengan vitamin C ada beberapa metode untuk menentukan secara akurat apakah kebutuhan tubuh telah terpenuhi. Salah satu metode itu adalah menggunakan uji lidah di mana diteteskan cairan pada bagian tengah lidah dan ukurlah waktu hingga cairan tersebut menghilang (menjadi ungu). Bila 15 detik atau kurang maka vitamin C dalam tubuh cukup; bila lebih dari 20 detik maka terdapat kekurangan vitamin C. Dengan melakukan suplementasi dan uji lagi maka kadar yang tepat dapat ditentukan. Perangkat uji tersedia di Cantassium Co, 225 Putney Bridge Rd, London SWI5 2PY. Metode lain telah dibahas secara garis besar sebelumnya pada bab ini (pada bagian hay fever). Metode ini merupakan proses yang dikembangkan di California oleh Dr Robert Cathcart berupa peningkatan

ASMA dan HAY FEVER 21

tahap demi tahap jumlah vitamin C yang digunakan sebagai bentuk suplementasi satu gram sehari hingga kadar yang menyebabkan diare ringan. Diare menunjukkan tingkat toleransi usus besar telah tercapai dan jumlah yang digunakan telah terlalu banyak. Dengan mengurangi kadar asupan hari sebelumnya maka jumlah yang dibutuhkan tubuh telah tercapai dengan kembalinya fungsi usus yang normal. Ada berbagai alasan kebutuhan vitamin C bervariasi (dan zat gizi lainnya) selain kecenderungan sejak lahir. Stres, sebagai contoh, menyebabkan kebutuhan vitamin C sangat meningkat serta juga paparan terhadap polusi, infeksi, alergi dan kehamilan. Dengan menentukan kebutuhan tubuh yang sebenarnya, dengan menguji toleransi usus atau dengan uji lidah dan dengan memenuhi kebutuhan ini maka tubuh akan lebih baik dalam mengatasi fungsi defensifnya. Perlindungan terhadap gejala asma yang parah (dan hay fever) terlihat kurang lebih pada dosis satu gram setiap hari (dosis rata-rata karena kebutuhan berbeda-beda). Sejumlah zat gizi seperti vitamin A dan E serta mineral selenium diketahui sebagai antioksidan (vitamin C juga merupakan golongan ini). Zat gizi ini memiliki kemampuan mencegah atau mengurangi proses oksidasi yang berlangsung dalam tubuh sebagai akibat adanya substansi iritan. Bila sebuah apel dikupas dan terpapar dengan udara maka apel tersebut akan teroksidasi dan menjadi coklat. Bila sari jeruk (kaya akan vitamin C) diperas secara perlahan-lahan akan memperlambat proses oksidasi. Hal yang sama terjadi pula dalam tubuh. Sejumlah proses oksidasi berkelanjutan terjadi pada substansi tertentu. Beberapa proses oksidasi ini dapat menghasilkan apa yang disebut sebagai radikal bebas dan radikal bebas ini dapat menyebabkan kerusakan dan iritasi pada jaringan sehat. Ada sekelompok zat gizi yang telah disebutkan (dan lainnya) yang bertindak melindungi tubuh. Pada reaksi alergi proses ini diperkuat dan kebutuhan akan zat gizi pelindung tambahan sangat besar. Jadi asupan vitamin A dalam bentuk karoten (substansi di mana diubah tubuh menjadi vitamin A) serta juga vitamin E dan selenium, dianjurkan diberikan dalam dosis : Karoten hingga 100.000 IU (International Units) setiap hari.

ASMA dan HAY FEVER 22

Vitamin E 400 IU setiap hari. Selenium 250 mikrogram setiap hari. Magnesium dan asma Pada tahun 1912, para ilmuwan mendemonstrasikan bahwa mineral magnesium melemaskan otot polos bronkus. Otot ini berkontraksi dan menyebabkan napas menjadi sulit pada penderita asma. Kegunaan magnesium terlihat pada pasien-pasien penderita asma bronkial sebelum ditemukannya obat-obat hormonal seperti kortison dan obat-obatan lainnya (seringkali dengan efek samping). Penggunaan magnesium pada asma mungkin akan menjadi prosedur standar. Sayangnya penelitian mengenai ini dihentikan. Meskipun demikian dengan ditemukannya obat-obatan yang lebih baru yang disebut penyekat kalsium untuk pengobatan asma, masih ada perhatian bagi magnesium yang merupakan antagonis aktivitas kalsium yang alamiah. Uji klinik pada tahun 1985 menunjukkan penggunaan magnesium (dalam bentuk injeksi) secara bermakna memperbaiki fungsi pernapasan pada penderita asma. Tidak ada alasan bahwa menggunakan magnesium secara oral tidak berguna, walaupun tidak bekerja secepat bentuk injeksi. Dosis setiap hari adalah 500 mg dianjurkan bagi penderita asma selama kemungkinan periode serangan.

ASMA dan HAY FEVER 23

DAFTAR PUSTAKA
Chaitow, L. 2005. Asma dan Hay Fever. Jakarta : Bumi Aksara Harsono, A. 1994. Pedoman Diagnosis dan Terapi. Surabaya : Lab / UPF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr Soetomo. Karjito, T., Kabat, Palilingan JF. 1994. Pedoman Diagnosis dan Terapi. Surabaya : Lab / UPF Ilmu Penyakit Paru RSUD dr. Soetomo. Rengganis, Iris. 2006. Penggunaan dan Efek Samping Steroid, Cermin Dunia Kedokteran no. 150

ASMA dan HAY FEVER 24

You might also like