You are on page 1of 3

DR JR Saragih SH, MM

Pelayanan Masyarakat Semakin Besar


Pemerintah Kabupaten Simalungun memberlakukan layanan Puskesmas dan kantor Camat buka 24 jam. Dengan demikian, diharapkan seluruh masyarakat desa di Kabupaten Simalungun bisa menikmati layanan tersebut. Jakarta | edopanjaitan Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM mengatakan dengan diberlakukannya layanan Puskesmas dan kantor Camat buka 24 jam, diharapkan bisa dinikmati masyarakat desa untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan maupun urusan-urusan warga masyarakat yang berkaitan dengan layanan kantor kecamatan di Kabupaten Simalungun. Layanan Puskesmas dan kantor Camat buka 24 jam itu merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Simalungun agar pelayanan pemerintah terhadap masyarakat semakin besar. Seharusnya ini merupakan kebanggaan semua masyarakat yang ada di Kabupaten Simalungun. Di Indonesia, baru Kabupaten Simalungun yang membuka Puskesmas 24 jam yang sudah ditinjau oleh Wakil Presiden RI, belum lama ini, ujar JR Saragih dalam sambutannya saat Acara Marsombu Sihol di Jakarta, Minggu (27/1), lalu. Tujuannya apa, ujar JR Saragih melanjutkan, semua itu semata-mata hanya untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Dikisahkannya, selama ini masyarakat desa menghabiskan waktu perjalanan ke puskesmas 45 jam, namun karena jalan-jalan sudah semakin baik sehingga sekarang mereka bisa tiba di Puskesmas lebih cepat dari waktu yang sebelumnya. Karena jalan-jalan di desa menuju Puskesmas semakin baik. Bahkan masyarakat desa di Kabupaten simalungun yang mata pencahariannya rata-rata petani itu kini merasakan banyak manfaatnya layanan Puskesmas dan kantor Camat 24 jam, ujarnya. Pulang bertani kalau ada yang sakit, sekarang bisa langsung ke Puskesmas, imbuhnya. Sebelumnya, selama ini apabila petani dalam keadaan kurang sehat (sakit sedikit), mereka terpaksa harus tidak bertani. Tapi, sekarang mereka sudah tidak kuatir lagi karena bisa langsung menuju Puskesmas untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa melepaskan pekerjaan mereka di rumah (memasak, dan lain sebagainya). Dampak lainnya Puskesmas buka 24 jam, dapat dilihat dari perkembangan angka kelahiran dan kematian di Kabupaten Simalungun pada tahun 2012, yang menurun drastis hingga mencapai 66 persen. Angka kematian, baik angka kelahiran menurun drastis, ujarnya. Padahal tahun-tahun sebelumnya, setiap kali kita melewati daerah Siantar sudah banyak terlihat pertanda bunga merah. Artinya, itu tanda-tanda lambang kematian. Tapi sekarang, nunga marujung ngolu bapak si anu, sadia umurnya, 75 tahun. Iya wajarlah, katanya. Sementara itu sebelumnya, banyak warga masyarakat yang meninggal dunia dalam usia muda (usia 24 tahun ke bawah), baik dalam angka kematian maupun kelahiran.

Bukan layanan Puskemas buka 24 jam saja, kata JR Saragih menambahkan, pada bulan Januari Kabupaten Simalungun juga telah me-launching kantor Camat buka 24 jam. Lagi-lagi tujuannya untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Diakui, memang terobosan-terobosan terhadap layanan masyarakat desa di Pemkab Simalungun patut mendapat apresiasi. Sebab, layanan tersebut satu-satunya di Kabupaten Simalungun dibandingkan dengan kabupaten lainnya di seluruh Indonesia. Bahat dope kekurangan, tentu kami tidak bisa pungkiri bahwa membangun Kabupaten Simalungun ini tidak bisa hanya pemerintah saja tanpa dukungan masyarakat dan para orangtua kami, tuturnya. Membangun SDM Simalungun Meski masih banyak kendala untuk membangun daerah, seperti sulitnya Pemkab Simalungun untuk membangun rumah-rumah bagi PNS di Kabupaten Raya. Karena tingginya harga jual tanah sehingga Pemkab Simalungun kesulitan mengatasi program bagi PNS tersebut. Mahalnya harga tanah di Raya ini, sudah tak terbeli lagi, ungkapnya. Diakuinya, saat ini Pemkab Simalungun membutuhkan sekitar 100 hektar lahan untuk pengembangan Ibukota Simalungun, namun karena harga jual tanah sudah tak terbeli sehingga program pemerintah terkendala. Wajar saja, Pemkab Simalungun mengalami kendala, sebab Pemkab Simalungun sulit untuk membeli dengan harga tanah yang tinggi. Kalau harga tanahnya sudah tinggi, maka PNS pun tak sanggup lagi beli harga jual rumah tersebut, katanya. Diketahui, sekarang ini jumlah PNS yang pulang-pergi dan tinggal menetap di Siantar ada sekitar 3.000 orang. Artinya, semua perputaran uang PNS tersebut hanya terjadi di Siantar saja. Itulah yang membuat penghasilan daerah di kecamatan kita tidak bisa mencapai seperti yang kita harapkan, jelasnya. Saya buat salah satu contoh, lanjut JR Saragih menambahkan, di kecamatan Raya pada tahun 2010-2009 pendapatan daerahnya hanya Rp10 juta hingga Rp15 juta. Tapi pada tahun 2012, pendapatan di kecamatan Raya sudah mencapai Rp 900 juta. Karena apa? karena sudah ada hotel di Raya. Sehingga setiap ada pelatihan-pelatihan apapun sudah bisa dilaksanakan kegiatannya di Raya, ungkapnya. Meski begitu, JR Saragih mengaku keberadaan hotel tersebut yang mestinya dirasakan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, justru masih saja menuai kecaman omongan negatip segelintir orang. Nah, itu kan karena hotelnya yang punya Pak Bupati, kata JR Saragih, mengutip isu-isu obrolan segelintir orang tersebut. Padahal, JR Saragih senantiasa mengajak siapa saja bahkan semua orang Simalungun untuk bersama-sama membangun daerah Simalungun. Silakan saja siapa pun yang mau membangun Simalungun. Hotel saya akan saya tutup, itu saya katakan kalau ada yang mau buka hotel lagi, tegasnya. Namun, sampai hari ini tidak ada yang mau membangun daerah atau berinvestasi di Simalungun. Kita membangun ruko dan sekolah-sekolah. Dan sekarang kabupaten Simalungun sudah punya SMK Unggulan. Bahkan Pak TB Silalahi sekalipun terharu melihat sekolah kita. Itulah kondisi sekarang, ucap JR Saragih, bangga.

Dulu, hanya Pak TB Silalahi yang memiliki sekolah unggulan SMA Soposurung di Balige, Sumatera Utara. Tapi sekarang semakin bertambah dengan hadirnya, SMK Kesehatan Simalungun, yang jumlah siswanya diperkirakan 500 siswa. Saya pindahkan siswa-siswa SMK itu dari Tanah Karo ke Simalungun. Para siswanya kita bina, dan banyangkan kalau satu orang siswa biayanya Rp1 juta per bulan, maka sudah berapa perputaran uang di Simalungun Raya dengan adanya siswa-siswa tersebut? paparnya. Sayangnya, niat JR Saragih memajukan daerah masih belum disertai dukungan sepenuhnya dari masyarakat maupun tokoh-tokoh Simalungun untuk bersama-sama melakukan percepatan pembangunan dan perekonomian masyarakat daerah di Kabupaten Simalungun. Hanya saya seorang diri yang membangun. Mari, kita bersama-sama membangun kalau menginginkan Simalungun itu maju, tandasnya.

You might also like