You are on page 1of 4

A.

PENDAHULUAN

Dalam tata bahasa Arab, kata (kalimat dalam bahasa arab) sebagai satuan terkecil bahasa, sebagaimana dalam bahasa yang lain dapat dikelompokkan menjadi tiga macam; pertama isim, fiil dan huruf. Yang kemudian dapat lebih memudahkan untuk dipelajari. Namun, penulis dalam hal ini hanya akan sedikit membahas bagian yang terakhir yaitu halhal yang berkaitan dengan huruf khususnya huruf jar, pengertian, pembagian dan fungsinya serta makna-maknanya. B. PEMBAHASAN a. Pengertian Huruf menurut istilah Nahwu adalah jenis kata yang berfungsi sebagai kata bantu, yaitu kata yang mengandung makna yang tidak berdiri sendiri. Maknanya hanya bisa diketahui dengan bersandingan dengan kata lain, baik Isim atau Fiil. Tanda Huruf adalah tidak menerima tanda-tanda Isim atau tanda-tanda Fiil, atau dengan ungkapan lain, Huruf adalah tanpa tanda pengenal. Kata yang termasuk dalam jenis Huruf ini terbagi bermacam-macam sesuai dengan fungsinya yang mempengaruhi status kata yang dimasukinya, sesuai dengan fungsi maknanya, dan terbagi menjadi tiga macam, yaitu: . Huruf yang dapat masuk ke Isim maupun Fi l, dan huruf tersebut tidak mempunyai kedudukan apa apa dalam Irab. Contoh, kata Hal kedudukannya dalam Irab. Contoh, huruf Inna . dan Fi .,

2. Huruf yang dikhususkan pada isim, dan huruf tersebut mempunyai fungsi serta

3. Huruf yang dikhususkan tehadap Fil dimana huruf-huruf tersebut mempunyai kedudukan dan fungsi dalam Irab. Contoh, huruf Nashab dan Jazam. Sedangkan pengertian Huruf Jarr sendiri adalah huruf yang me-ngejerkan Isim yang jatuh sesudahnya dan menyempurnakan makna Fiil sebelumnya . Huruf ini juga bisa disebut sebagai Huruf Khafadh. b. Pembagian Huruf Jarr Huruf-huruf Jarr jumlahnya ada 20. Dilihat dari majrurnya, Huruf ini terbagi menjadi dua pertama Huruf Jarr yang me-ngejerkan pada Isim Dhohir, yaitu ada sepuluh , , , , , , sepuluh selain diatas . , , , , , , , , , , , ,

, kedua yang me-ngejerkan pada Isim Dhohir dan Isim Dlomir, yaitu

Sedangkan Huruf Jarr dilihat dari lafadhnya itu dibagi menjadi tiga kelompok; pertama Huruf

Jarr Musytarak, bisa menjadi Huruf ataupun Isim antara lain . , , , , Kedua Musytarak antara menjadi Huruf atau Fiil . , , Ketiga hanya menjadi Huruf selain delapan yang disebut diatas. c. Makna-makna Huruf jar i. bertemu secara langsung , baik secara hakikat atau majaz, sebagai alat , lafadh setelah ba sebagai sebab hasilnya makna, menjadi sebab lafadh sebelumnya, huruf asalnya, ii. Menurut sebagian besar ulama Bashrah, Min tidak ditambahkan kecuali dengan dua syarat, yaitu; pertama hendaknya lafadz yang dijerkan berupa Isim Nakirah, kedua hendaknya didahului oleh Nafi atau yang serupa Nafi (Nahi) naksalejnem perkara , iii. penghabisan , bersama , .) , naigabes , , utkaw/tapmet irad naujut ialumem . jenis , menguatkan , dianggap sebagai tambahan, sebagai pilihan dua menjadi sebab , beserta , . naktaugnem sebagai ganti sesuatu , , ruhul idajnem (menjadi sebab , lafadh setelah ba sebagai sumpah , adalah menjadi mutaaddi ,

sebagai pilihan dua perkara , , memulai asalnya tempat/waktu ,

( sebagian ,

iv. gnay zdafal aratna id nakrejegnem tapad halai aalI aratna naadebrep , nasibahgnep

menunjukkan makna akhir tujuan. Sedangkan Hatta tidak dapat mengejerkan kecuali lafadz yang menunjukkan makna akhir tujuan. v. , . vi. , , ruhul idajnem , perbaikan . , . , , , , , haletes , huaj nad itawelem

vii. , viii. ix. kepemilikan , , mugak , x. mengkhususkan , , , , , membedakan , , , , nautnab atnim , naktaugnem , , , nakamaynem , , , mengiyaskan , , .

, nakidajnem

xi. Kedua huruf ini hanya mengejerkan Isim Zaman. Apabila waktunya menunjukkan makna sekarang berarti menggunakan makna Fiil, tetapi jika menunjukkan waktu Madhi maka menggunakan makna Min , xii. Lafadh ini hanya mengejerkan Isim Nakirah. , .

xiii. , , xiv. Lafadz ini memiliki dua syarat apabila memasuki Maa Istifhamiyah dan adanya Fiil Mudhari yang dinashabkan oleh An yang berada setelah Kay yang keduanya menjadi Mashdar. xv.

xvi.

C. Contoh Huruf-huruf JAR Huruf-huruf khafdh/ jar yaitu dari , ke , dari/melalui , di atas , di dalam , terkadang , dengan , seperti , ( untuk), dan huruf-huruf qasam (sumpah) yaitu : wawu ), ba ) dan ta .

Penjelasan : 1. Huruf min Contoh = dari memberikan faidah (permulaan).

(kharajtu minal bashrati = saya keluar dari kota Bashrah .

erhatikan huruf terakhir kata ) harus dibaca jar/ kasrah karena adanya huruf min. Huruf min tersebut juga menunjukkan kepada kita bahwa kata al bashrah adalah kalimat isim. 2. Huruf ilaa = ke memberikan faidah penghujung/ batas akhir .

Contoh ( afalam yandzuruu ilas samaai fauqahum = tidakkah mereka memperhatikan ke langit di atas mereka erhatikan huruf terakhir kata ) harus dibaca jar/ kasrah karena adanya huruf ilaa. Huruf ilaa tersebut juga menunjukkan kepada kita bahwa kata as samaa adalah kalimat isim. Contoh saya pergi dari Makkah ke Madinah

Karena adanya faidah al ibtidaa dan al intihaa maka kita dapat memahami contoh kalimat di atas dengan perjalanan saya berawal dari Makkah dan berakhir di Madinah . . Huruf an Contoh busurnya = dari/ melalui memberikan faidah (ramaitus sahma anil qausi (melalui).

saya melempar anak panah dari

Huruf terakhir kata ) harus harus dibaca jar/ kasrah karena adanya huruf an. Huruf an tersebut juga menunjukkan kepada kita bahwa kata al qausi adalah kalimat isim.

You might also like