Professional Documents
Culture Documents
BAHAYA BIOLOGIS
BAHAYA KIMIA
3013 2935
3012
1612 1400
356315 41
281 275 6
170
89 81
Obat
Pangan
Kosmetik
Napza
PKRT
JUMLAH SAMPEL
MS
TMS
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
95 67 56 49 43 39 24 12 Bakso Kerupuk ikan/daging mentah 37 23 23 8 0 Mak. Mie Basah Min anak Jajanan sekolah anak sekolah Tahu Terasi 46 39 31 29 22 17 25 25
Diuji
MS
TMS
Dasar Hukum :
UU RI no. 23/1992 tentang Kesehatan UU RI No. 7/1996 tentang Pangan
Pangan
PerMenkes/ Kep.Menkes
PP No. 69/1999 ttg Label dan Iklan Pangan Kep. Kepala Badan POM
Pasal 21 (1) Pengamanan makanan dan minuman diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan mengenai standar dan persyaratan kesehatan
Keamanan pangan
Mutu dan gizi pangan Label dan iklan pangan Pemasukan & pengeluaran pangan ke dalam dan dari wilayah Indonesia Tanggung jawab industri pangan Peran serta masyarakat
Pengawasan
Ketentuan pidana
Pangan
adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman.
Pangan olahan
adalah makanan dan minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan.
PENGUSAHA
HAK-HAK : PASAL 6 UU No. 8 th 1999 a. Menerima pembayaran b. Mendapatkan perlindungan dari Kons nakal c. Melakukan pembelaan d. Mendapatkan rehabilitasi e. Dan hak-hak lainnya KEWAJIBAN : PASAL 7 UU No. 8 TAHUN 1999 a. Beritikad baik dalam usahanya b. Memberi informasi yang benar dan jujur c. Melayani kons benar & tdk diskriminatif d. Menjamin barang berdasarkan standar/mutu e. Memberi kesempatan kpd konsm utk menguji f. Memberi kompensasi/ganti rugi
KONSUMEN
HAK-HAK : PASAL 4 UU No. 8 th 1999 a. Kenyamanan, keamanan, keselamatan b. Hak memilih barang dan atau jasa c. Mendapat informasi yang benar dan terjamin d. Untuk didengar keluhan atas barang dan jasa e. Utk mendptkan advokasi, perlindngn, penyelesaian f. Mendapatkan pembinaan g. Mendptkan kompensasi ganti rugi
KEWAJIBAN : PASAL 5 UU No. 8 th 19999 a. Membaca, mengikuti petunjuk informasi b. Beritikad baik c. Membayar d. Mengikuti upaya penyelesaian
i.
Tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat nama barang, ukuran, berat/isi bersih atau netto, komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha, serta keterangan lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus dipasang/dibuat.
Meliputi : 1. Dasar-dasar pelabelan 2. Keterangan yang dicantumkan pada label 3. Ketentuan tentang nama produk, daftar bahan, berat bersih, nama dan alamat, tanggal kadaluarsa, nomor pendaftaran, kode produksi, kandungan gizi 4. Pelabelan pangan olahan tertentu
Setiap orang yang memproduksi atau memasukkan pangan yang dikemas kedalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan wajib mencantumkan Label pada, di dalam, dan atau di kemasan pangan
Pencantuman Label dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah luntur atau rusak, serta terletak pada bagian kemasan pangan yang mudah untuk dilihat dan dibaca
Fungsi Pelabelan :
memuat keterangan yang benar dan jelas tidak menyesatkan tidak bertentangan dengan norma hukum dan kesusilaan tidak menjelek-jelekan produk lain tidak menyatakan pangan berfungsi sebagai obat
contoh pelabelan
NAMA PRODUK
Berat Bersih
P-IRT Kode Produksi
: 250 g
: 206321201001 : 16.05.05
MUTU PANGAN
Adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan, dan minuman
KEAMANAN PANGAN
Adalah kondisi dan upaya untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran Biologis Kimia Benda lain Yang dapat Mengganggu Merugikan Membahayakan kesehatan manusia
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR : 722 / MENKES / PER / IX / 1988 TENTANG BAHAN TAMBAHAN PANGAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN: BAHAN YANG BIASANYA TIDAK DIGUNAKAN SEBAGAI PANGAN DAN BIASANYA BUKAN MERUPAKAN INGREDIEN KHAS PANGAN, MEMPUNYAI ATAU TIDAK MEMPUNYAI NILAI GIZI, YANG SENGAJA DITAMBAHKAN KEDALAM PANGAN UNTUK MAKSUD TEKNOLOGI (TERMASUK ORGANOLEPTIK), PADA PEMBUATAN, PENGOLAHAN, PENYIAPAN, PERLAKUAN, PENGEPAKAN, PENGEMASAN, PENYIMPANAN ATAU PENGANGKUTAN PANGAN UNTUK MENGHASILKAN ATAU DIHARAPKAN MENGHASILKAN (LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG) SUATU KOMPONEN ATAU MEMPENGARUHI SIFAT KHAS PANGAN TERSEBUT. PANGAN YANG MENGANDUNG BTP HARUS MENCANTUMKAN GOLONGAN BTP PADA LABELNYA.
Penggolongkan BTP
Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88
Pewarna Pemanis buatan Pengawet Antioksidan Anti kempal Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa Pengatur keasaman Pemutih dan pematang tepung Pengemulsi, pemantap dan pengental Pengeras Sekuestran
Beta Karoten Klorofil Klorofil Tembaga Komplex Kurkumin Riboflavin Titanium Dioksida
Ponceau 4 R
Tartrazin
PENGAWET
Mengawetkan pangan yang mudah rusak menghambat atau memperlambat proses fermentasi, pengasaman atau penguraian yang disebabkan oleh mikroba Natrium / kalium Benzoat o sari buah, minuman ringan, saus tomat, saus sambal, jem, jeli, manisan, kecap Propionat (Asam/kalium) o Roti dan keju olahan Nitrit (Kalium/natrium) o Daging olahan (sosis, kornet kalengan), keju Sorbat (garam kalium/kalsium) o Margarin, pekatan sari buah, keju Sulfit (garam kalium/natrium bisulfit) o potongan kentang goreng, udang beku, pekatan sari nenas DOSIS HARUS SESUAI ! TIDAK BOLEH BERLEBIH !!!
Bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam makanan sesuai Permenkes nomor : 722/Menkes/Per/IX/1988 dan diubah dengan Permenkes nomor : 1168/Menkes/Per/X/1999 1. Asam Borat (Boric Acid) dan senyawanya 2. Asam Salisilat dan garamnya 3. Formalin (Formaldehyde) 4. Kloramfenikol 5. Nitrofurazon 6. Kalium Klorat (KClO3) 7. Diethylpyrocarbonat 8. Dulcin 9. Brominated vegetable oil 10.Kalium Bromat
Pemanis Buatan
Siklamat
Saus
Jam & Jelly
3 g / kg
2 g / kg 200 mg /kg Secukupnya 600 mg / kg 600 mg / kg Secukupnya 100 mg / kg Secukupnya
5 6 7
8 9 10 11
Keju Es Krim
Tulisan BahanTambahan Makanan/Pangan dan "Pengawet Makanan/Pangan" Nama pengawet pangan (misalnya sodium benzoat) Isi netto Kode produksi Takaran penggunaan dalam pangan Nomor pendaftaran produk Nama dan alamat perusahaan
3. Jumlah pemanis buatan (mg untuk yang padat atau % untuk yang cair).
4. Kesetaraan kemanisan dibanding gula yang alami (gula pasir).
5. Jumlah batas maksimum (mg) yang dikonsumsi tiap hari per kg berat badan.
PENGAWAS
BADAN POM
PENGAWASAN OMKABA
BBPOM
PERLINDUNGAN KE MASYARAKAT
KEGIATAN
PEMERINTAH
MASYARAKAT ULPK
SARANA
PEMERIKSAAN PRODUKSI (pre market) CPOB - Kepmenkes No.43/1989 CPOTB - Kepmenkes No.659/1991 CPMB - Kepmenkes No.23/1978 CPKB - Kepmenkes No.965/1992 DISTRIBUSI (post market) sertifikasi tertentu
IKLAN
jelas benar & jujur tidak menyesatkan
CDB
REGISTRASI
SAMPLING
PENGUJIAN
LABEL
Antara lain : Perizinan Higiene sanitasi Peralatan Penyimpanan Proses prod. dr BB smp prod jd Pengujian mutu QA PRIORITAS
Antara lain: Perizinan Gudang penyimpanan Adm.pengadaan,penyim. & pendistr. Higiene sanitasi PRIORITAS
Antara lain: Kelengkapan administrasi Hasil uji produk Pemeriksaan setempat Etiket / Label PRIORITAS
A.l. produk yg: bnyak beredar bnyak dikonsumsi. sering TMS, menyebabkan keracunan, bermasalah PRIORITAS
Antara lain: Nama produk No. Reg. Nama & almt prod/distr Kode prod. Daluwarsa Komposisi PRIORITAS
BADAN POM
KIE
PUBLIC WARNING
TINDAK LANJUT
PERINGATAN PENARIKAN PENCABUTAN NO. REG. PENGHENTIAN PRODUKSI PENCABUTAN IZIN PENUTUPAN
E-mail : bpom@bdg.centrin.net.id
BBPOM DI BANDUNG