You are on page 1of 24

BAB I PENDAHULUAN

1.1 URAIAN MASALAH Planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain semakin panasnya cuaca di sekitar kita, kita tentu juga menyadari makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali. Mulai dari banjir, puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Hal ini terkait langsung dengan isu global yang belakangan ini makin marak dibicarakan oleh masyarakat dunia yaitu Pemanasan Global. Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi akibat kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari yang dipancarkan oleh bumi, sehingga tidak dapat lepas ke angkasa dan akibatnya suhu di atmosfer bumi memanas. Suhu permukaan bumi bisa meningkat karena adanya efek gas rumah kaca. Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti- peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuanpenemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut . Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik. Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah gas rumah kaca. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara

kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Ketika radiasi dari matahari yang berupa sinar tampak atau gelombang pendek memasuki atmosfer, beberapa bagian dari sinar tersebut direfleksikan atau dipantulkan kembali oleh awan-awan dan debu-debu yang terdapat di angkasa, sebagian lainnya diteruskan ke arah permukaan daratan. Dari radiasi yang langsung menuju ke permukaan daratan sebagian diserap oleh bumi, tetapi bagian lainnya dipantulkan kembali ke angkasa oleh es, salju, air, dan permukaanpermukaan reflektif bumi lainnya. Proses pancaran sinar matahari dari angkasa menembus atmosfer sampai menuju permukaan bumi hingga dapat kita rasakan suhu bumi menjadi hangat disebut efek rumah kaca. Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca yang berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global. Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4), Nitrogen Oksida (NO), dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Karbon dioksida timbul dari berbagai proses alami seperti letusan gunung berapi, hasil pernafasan hewan dan manusia dan pembakaran material organik seperti tumbuhan. Manusia telah meningkatkan jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbon dioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian. Karbon dioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan diserap tanaman untuk

digunakan dalam proses fotosintesis. Walaupun lautan dan proses alam lainnya mampu mengurangi karbon dioksida di atmosfer, aktifitas manusia yang melepaskan karbon dioksida ke udara jauh lebih cepat dari kemampuan alam untuk menguranginya.Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer. Metana juga merupakan gas rumah kaca. Sebuah molekul metana menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan ke atmosfir selama produksi dan transportasi batu bara, gas alam dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dihasilkan oleh hewan-hewan tertentu, terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan. Selanjutnya gas yang juga merupakan penyumbang gas rumah kaca adalah nitrogen oksida. Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran berflourinasi dihasilkan dari peleburan aluminium. HFCs (Hydrofluorocarbons) terbentuk selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan tempat duduk di kendaraan. Lemari pendingin dibeberapa negara berkembang masih menggunakan PFCs (Perfluorocarbons) sebagai media pendingin yang selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan ozon. Para ilmuwan telah lama mengkhawatirkan tentang gas-gas yang dihasilkan dari proses manufaktur akan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon. Meskipun pemanasan global hanya merupakan satu bagian dalam fenomena perubahan iklim, namun pemanasan global menjadi hal yang penting untuk dikaji. Hal tersebut karena perubahan temperatur akan memberikan dampak yang signifikan terhadap aktivitas manusia. Perubahan temperatur bumi dapat mengubah kondisi lingkungan yang pada tahap selanjutnya akan berdampak bahwa pemanasan global akan mengancam kehidupan manusia secara menyeluruh.

BAB II DAMPAK NEGATIF YANG DITIMBULKAN

2.1 DAMPAK FISIK a. Pengaruh Iklim dan Cuaca Secara langsung maupun tidak langsung, angin dan awan di permukaan bumi terkait dengan matahari. Panas dari matahari mengakibatkan perbedaan temperature di tiap-tiap wilayah. Dan angin selalu bergerak dari tekanan tinggi ke rendah. Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca adalah keadaan atmosfer yang dinyatakan dengan nilai berbagai parameter, antara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan, disuatu tempat atau wilayah selama kurun waktu yang pendek. Iklim merupakan suatu konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Iklim bukan hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan cuaca musiman serta suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah, meski dalam studi tentang iklim penekanan diberikan pada nilai rata-rata, namun penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim juga mempunyai arti penting. Pemanasan global berimbas pada semakin ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan semakin lama semakin kuat.

b. Kenaikan Permukaan Laut Laut dan daratan adalah fluida yang berbeda dalam hal kapasitas menyimpan panas. Peningkatan suhu air lautan berlangsung lebih lambat, tetapi air dapat menyimpan panas lebih lama dibandingkan dengan daratan. Hal ini terjadi karena air mempunyai panas spesifik yang tinggi. Arus laut dipengaruhi oleh angin yang bergerak dari tekanan

udara yang tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan arus laut adalah angin, salinitas, suhu, gravitasi bumi, gerak rotasi bumi, konfigurasi benua, dan topografi dasar laut. Mencairnya es di kutub Utara dan kutub Selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut. Peningkatan suhu atmosfer akan diikuti oleh peningkatan suhu di permukaan air laut, sehingga volume air laut meningkat maka tinggi permukaan air laut juga akan meningkat. Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Dengan meningkatnya permukaan air laut, peluang terjadi erosi tebing, pantai, dan bukit pasir juga akan meningkat. Bila tinggi lautan mencapai muara sungai, maka banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Bahkan dengan sedikit peningkatan tinggi muka laut sudah cukup mempengaruhi ekosistem pantai, dan menenggelamkan sebagian dari rawa-rawa pantai. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi penduduk dari daerah pantai.

2.2 DAMPAK TERHADAP BIDANG PERTANIAN Perubahan iklim mempengaruhi setidaknya tiga unsur iklim dan komponen alam yang sangat erat kaitannya dengan pertanian, yaitu naiknya suhu udara yang juga berdampak terhadap unsur iklim lain, terutama kelembaban dan dinamika atmosfer, serta naiknya permukaan air laut akibat pencairan gunung es di kutub utara. Pada umumnya semua bentuk sistem pertanian sangat sensitif terhadap variasi iklim. Terjadinya keterlambatan musim tanam atau panen akan memberikan dampak yang besar baik secara langsung maupun tak langsung, seperti ketahanan pangan, industri pupuk, transportasi dan lain-lain. Selain itu, perubahan iklim yang berdampak pada tingginya intensitas hujan dalam periode yang pendek akan menimbulkan banjir yang kemudian menyebabkan produksi padi menurun karena sawah terendam air. Akibatnya dana simpanan milik petani seharusnya untuk modal tanam digunakan untuk biaya hidup. Sehingga pada saat musim tanam tiba, petani sudah tidak lagi memiliki modal. Akibatnya petani akan mengalami penurunan pendapatan bahkan terjerat hutang. Curah hujan yang tinggi akan menyebabkan tanah longsor, akibatnya hasil dari tanaman dataran tinggi akan menurun. Perubahan iklim tak hanya menyebabkan banjir tetapi

juga kekeringan. Sebagaimana halnya banjir, kekeringan membawa kerugian yang serupa pada sektor pertanian.

2.3 DAMPAK TERHADAP HEWAN DAN TUMBUHAN Perubahan Iklim mengakibatkan terjadinya migrasi hewan. Jika hewan-hewan tersebut tidak mampu menemukan lingkungan habitat yang sesuai atau tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya maka spesies hewan tersebut akan terancam mengalami kepunahan. Populasi tumbuhan juga akan semakin berkurang akibat adanya perubahan iklim, terutama pada wilayah hutan di daerah tropis. Kemarau panjang yang terjadi akibat perubahan iklim dapat mengakibatkan kebakaran hutan yang dapat mengakibatkan punahnya beberapa spesies tumbuhan tertentu. Hal ini dapat menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer semakin naik karena hilangnya peran tumbuhan sebagai penyerap gas karbondioksida akibat populasinya yang menurun secara drastic.

2.4 DAMPAK TERHADAP BIDANG KESEHATAN Perubahan iklim juga melahirkan gangguan kesehatan terhadap penghuni bumi. Dampak-dampak kesehatan yang timbul akibat perubahan iklim antara lain dampak tidak langsung pada penyakit penyebaran vektor, cuaca ekstrim, dan dampak langsung pada kesehatan. Dampak tidak langsung pada penyakit penyebaran vektor bisa dilihat dari penyebaran penyakit malaria yang berubah bionomiknya. Dampak yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim misalnya banjir membawa lepstospirosis, kholera, dysentri, typhoid fever, menyebarnya spora anthrax, diare, typhoid dan air laut pasang membawa Hanta virus, leptospirosis, kholera (zooplankton, phytoplankton). Sedangkan dampak langsung pemanasan global bagi kesehatan manusia adalah kanker kulit yang diakibatkan oleh peningkatan ultraviolet. Perubahan cuaca dan lautan dapat berupa peningkatan temperatur secara global yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan penyakit kronis. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain. Selain itu, kebakaran hutan juga menghasilkan kualitas udara yang buruk dan menurunkan derajat kesehatan penduduk di sekitar lokasi. Diduga kebakaran hutan juga menghasilkan racun dioksin yang dapat menyebabkan kanker dan kemandulan bagi wanita.

2.4 DAMPAK TERHADAP BIDANG TRANSPORTASI Pada sektor transportasi darat, gangguan cuaca yang ekstrim sering menyebabkan terhentinya aktivitas operasi dan pelayanan jasa transportasi, seperti banjir yang menggenangi fasilitas jalan raya kereta api, curah hujan yang tinggi, kenaikan air pasanG terutama pada daerah pesisir, rusaknya jalan dan jembatan ( jalan raya maupun kereta api), tanah longsor & amblas, dan kerusakan atau penggerakan lapisan tanah dasarnya. Pada subsektor perhubungan laut, banyak gangguan dikarenakan angin badai, ombak besar, yang menyebabkan pelayaran terganggu, bahkan tidak sedikit terjadi peristiwa yang menyebabkan jatuh korban, begitu pula kerusakan pada prasarana pelabuhannya. Sedangkan pada transportasi udara acapkali cuaca ekstrim menyebabkan penundaan penerbangan, bahkan dalam satu dua peristiwa terjadi kecelakaan pesawat yang serius.

2.5 DAMPAK TERHADAP BIDANG POLITIK Telah diketahui bahwa karena adanya perubahan iklim akibat pemanasan global, maka seluruh negara-negara di dunia berusaha untuk meminimalisir dampak yang diakibatkan dengan cara melakukan perundingan-perundingan yang menghasilkan sebuah keputusan yang disepakati bersama. Namun karena adanya sifat egoisme yang muncul pada negaranegara maju maka pada pihak tersebut enggan untuk menyepakati keputusan yang telah dibuat. Sehingga hal tersebut dapat memicu kesenjangan politik antara negara-negara maju dengan negara-negara yang telah menyepakati keputusan tersebut.

2.6 DAMPAK TERHADAP BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN Negara yang kekurangan air dan bahan pangan kemungkinan besar akan mengalami panik dan berubah jadi agresif. Lalu bukan tak mungkin mereka berusaha saling merebut lahan yang belum rusak. Perubahan lingkungan dapat memicu munculnya konflik yang mengarah pada kekerasan. Perubahan tersebut timbul sebagai dampak eksploitasi sumber daya alam yang pada akhirnya mengakibatkan kelangkaan dan kerusakan lingkungan hidup. terdapat beberapa jenis perubahan lingkungan yang berpotensi melahirkan konflik. Kelangkaan sumber daya alam mendorong migrasi secara besar-besaran. Adanya perpindahan penduduk berdampak pada berkurangnya produktivitas ekonomi yang melemahkan suatu wilayah. Pada akhirnya, hal tersebut akan melahirkan konflik antar-etnis dan berbagai bentuk kekerasan sehingga keamanan suatu wilayah akan banyak yang terancam mengalami peperangan.

2.7 DAMPAK TERHADAP BIDANG SOSIAL DAN EKONOMI Terjadinya kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim akan mengakibatkan tenggelamnya pemukiman penduduk di sekitar daerah pantai sehingga mengakibatkan migrasi besar-besaran penduduk ke daerah-daerah kota yang dapat memicu terjadinya kesenjangan social akibat ledakan jumlah penduduk. Menurunnya produktivitas lahan mengakibatkan penurunan sumber daya alam sehingga produksi-produksi kebutuhan masyarakat menjadi menurun, akibatnya sektor ekonomi suatu wilayah tertentu akan mengalami kemerosotan.

BAB III PEMECAHAN MASALAH


Gas-gas rumah kaca sebagai penyebab masalah pemnasan global tidak dapat dihilangkan sama sekali karena gas rumah kaca yang ada di atmosfer bumi dengan jumlah yang cukup dibutuhkan bumi untuk menghangatkan permukaan bumi agar layak untuk ditinggali oleh makhluk hidup. Namun, apabila gas-gas rumah kaca ini jumlahnya berlebihan yang diakibatkan karena aktivitas manusia, maka gas-gas rumah kaca ini akan berubah menjadi ancaman untuk kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, ketika manusia menyadari bahwa aktivitasnya telah mengakibatkan efek rumah kaca yang berlebihan, maka diperlukan usaha atau langkahlangkah untuk mengurangi laju emisi gas rumah kaca sehingga mencapai keseimbangan kembali. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

A. Langkah non-teknis Langkah non-teknis berhubungan dengan aspek hukum internasional yang menyangkut kerjasama internasional untuk membahas tentang permasalahan pemanasan global. Kerjasama internasional ini diadakan mengingat masalah pemanasan global sudah menjadi permasalahan dunia yang menyebabkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turun tangan terhadap permasalahan ini. Melalui prosedur PBB banyak negara mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahn global ini. Isu utama yang ditangani adalah bagaimana agar konsentrasi gas rumah kaca (GRK) dapat dikurangi dan distabilkan agar sistem iklim bumi tidak terganggu dan terus memburuk. Kerangka hukum mengenai pemanasan global ditandai dengan adanya Konvensi Perubahan Iklim, United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), UNFCCC adalah perjanjian internasional yang dihasilkan dari konferensi PBB tentang lingkungan dan pembangunan selama KTT bumi yang diselenggarakan di Rio de janeiro pada Juni 1992. Pada perjanjian ini 150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu perjanjian yang mengikat.

Sejak UNFCCC mulai berlaku, para perwakilan negara bertemu setiap tahun di konferensi para pihak (conference of parties, COP). Tujuan pertemuan-pertemuan tersebut ialah untuk menilai kemajuan dalam menangani perubahan iklim dan menegosiasikan Protokol Kyoto untuk menetapkan kewajiban yang mengikat secara hukum bagi negara maju untuk mengurangi emisi gas rumah kaca mereka. Hingga tahun 2011 COP telah terselenggara 17 kali. Dari konferensi-konfernsi yang telah dilakukan, telah diadopsi sebuah protokol Kyoto pada Desember 1997 yang berisi komitmen negara-negara untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbondioksida dan lima buah gas rumah kaca lainnya. Protokol ini menyerukan kepada negara-negara industri yang memegang presentase paling besar dalam melepaskan gas-gas rumah kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5 % di bawah emisi tahun 1990. Pengurangan ini harus dapat dicapai paling lambat tahun 2012. Melalui Protokol Kyoto diprediksi akan mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02 0C sampai 0,28 0C pada tahun 2050. Dengan mengedepankan Protokol Kyoto, industri-industri strategis seperti industri migas, industri transportasi, industri minyak, dan gas di dorong untuk menggunakan energi alternatif yang ramah lingkungan. Artinya, sedapat mungkin meninggalkan penggunaan migas yang merupakan sumber utama emisi gas karbon. Protokol ini dibuka untuk penandatanganan pada 16 maret 1998 dan ditutup pada 15 maret 1999. Namun persetujuan ini mulai berlaku pada 16 februari 2005 setelah ratifikasi resmi yang dilakukan di Rusia pada 18 Nopember 2004 dan akan kadaluarsa pada tahun 2012 ini. Banyak orang mengkritik protokol Kyoto terlalu lemah, bahkan jika perjanjian ini dilaksanakan segera, ia hanya akan sedikit mengurangi jumlah konsentrasi gas-gas rumah kaca di atsmosfer. Penentang protokol ini memiliki posisi yang sangat kuat. Penolakan terhadap perjanjian ini di Amerika Serikat terutama dikemukakan oleh industri minyak, industri batubara dan perusahaan-perusahaan lainnya jyang produksinya tergantung pada bahan bakar fosil. Para penentang ini menhklaim bahwa biaya ekonomi yang diperlukan untuk melaksanakan Protokol Kyoto dapat mencapai 300 milyar dollar As, terutama disebabkan oleh biaya energi. Sebaliknya pendukung Protokol Kyoto percaya bahwa biaya yang diperlukan hanya 88 milyar dolla AS dan dapat lebih kurang lagi serta

dikembalikan dalam bentuk penghematan uang setelah mengubah ke peralatan, kendaraan, dan proses industri yang lebih efisien. Sejauh ini upaya yang dilakukan badan-badan dunia belum maksimal. Hal ini disebabkan masih adanya pertentangan untuk melaksanakan secara konsekuen persetujuan yang telah dicapai pada forum/konvensi internasional, sebagia contoh belum dilaksanaknnya ketentuan-ketentuan yang tertuang pada Protokol Kyoto tersebut.

B. Langkah Teknis Langkah teknis berhubungan dengan tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk memperlambat laju emisi gas-gas rumah kaca ke atsmosfer. Langkah-langkah nyata tersebut adalah sebagai berikut: 1. Berhenti atau mengurangi makan daging Dalam laporannya yang berjudul Livestocks Long Shadow: Enviromental Issues and Options (dirilis November 2006), PBB mencatat bahwa 18% dari pemanasan global yang terjadi saat ini disumbangkan oleh industri peternakan, yang mana lebih besar daripada efek pemanasan global yang dihasilkan oleh seluruh alat transportasi dunia digabungkan. PBB juga menambahkan bahwa emisi yang dihitung hanya berdasarkan emisi CO2 yang dihasilkan, padahal selain sebagai kontributor CO2 yang hebat, industri peternakan juga merupakan salah satu sumber utama metana yang notabene 23 kali lebih berbahaya dari CO2 dan NO yang 300 kali lebih berbahaya dari CO2.

2. Membatasi emisi karbondioksida Yaitu dengan cara mencari sumber-sumber energi alternatif yang tidak menghasilkan emisi CO2 seperti tenaga matahari, air, angin, nuklir, dan lain-lain. Bila terpaksa harus menggunakan bahan bakar fosil (yang mana akan menghasilkan emisi CO2), gunakanlah dengan bijak dan efisien. Hal ini termasuk menghemat listrik dan energi, apalagi Indonesia termasuk negara yang banyak menggunakan bahan bakar fosil (minyak, batubara) untuk pembangkit listriknya. Matikanlah peralatan listrik ketika tidak digunakan, gunakan lampu hemat energi, dan gunakanlah panel surya sebagai energi alternatif.

3. Menanam pohon lebih banyak Tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam jaringannya. Tetapi setelah mati mereka akan melepaskan kembali CO2 ke udara. Lingkungan dengan banyak tanaman akan mengikat CO2 dengan baik, dan harus dipertahankan oleh generasi mendatang. Jika tidak, maka karbon yang sudah tersimpan dalam tanaman akan kembali terlepas ke atmosfer sebagai CO2. Peneliti dari Louisiana Tech University menemukan bahwa setiap acre pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari mengendarai sebuah mobil selama setahun. Sebuah studi yang dilakukan oleh layanan perhutanan di Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa penanaman 95.000 pohon yang dilakukan di dua kota kecil di Chicago memberikan udara yang lebih bersih dan menghemat biaya yang berhubungan dengan pemanasan dan pendinginan udara sebesar lebih dari US$ 38 juta dalam 30 tahun ke depan.

4. Melakukan 3R yaitu Reuse ( Menggunakan Kembali), Reduse (Mengurangi/Menghemat) & Recycle ( Mendaur Ulang) Sampah. Sampai sekarang cara ini adalah hal terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai macam permasalahan. Berikut adalah kegiatan 3R ( Reuse, Reduse, & Recycle) yang dapat dilakukan di rumah, sekolah, kantor, ataupun ditempat umum lainnya. Reuse Misalnya, menggunakan kembali kantong plastik untuk membawa belanjaan, membawa tas kertas sendiri dari rumah saat berbelanja, belilah produk-produk yang bisa di daur ulang, gunakan koran atau kertas bekas untuk membungkus barang, dll. Reduse Misalnya, belilah barang-barang mebel atau peralatan dapur yang benar-benar dibutuhkan, kurangi makanan cepat saji, kurangi penggunaan pestisida, hindari membeli produk dari hewan/ tumbuhan langka, kurangi produksi limbah rumah tangga, dll.

Recycle Mulailah menggunakan pakaian yang cukup ramah lingkungan, gunakan botol-botol bekas untuk keperluan lain, missal jadi vas bunga, kreasikan barang bekas menjadi barang yang memiliki nilai jual tinggi, pisahkan sampah organik dan anorganik, buatlah pupuk kompos dari limbah dapur dan daun/ ranting pohon yang bertebaran disekitar rumah, dll.

5. Menggunakan alat transportasi alternatif untuk mengurang emisi karbon Penelitian yang dilakukan Universitas Chicago menunjukkan bahwa beralih dari mobil konvensional ke mobil hibrida seperti Toyota Prius dapat menghemat 1 ton emisi per tahun. Mengonsumsi makanan produk lokal akan mengurangi emisi dalam jumlah yang cukup signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Iowa State University pada tahun 2003 menemukan bahwa makanan non-lokal rata-rata menempuh 1.494 mil sebelum dikonsumsi, bandingkan dengan makanan lokal yang hanya menempuh 56 mil. Bayangkan betapa banyak emisi karbon yang dihemat dengan perbedaan 1.438 mil tersebut. Gunakan sepeda sebanyak yang Anda bisa sebagai metode transportasi. Selain menghemat banyak energi, bersepeda juga merupakan olah raga yang menyehatkan.

BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN Pemanasan global merupakan akibat dari aktivitas manusia. Aktivitas inilah yang memacu peningkatan emisi gas rumah kaca ke atsmosfer. Dimana peningkatan dari konsentrasi GRK (gas Rumah Kaca) akan menghangatkan atau memanasi muka bumi. Pada konsentrasi yang cukup gas rumah kaca ini dibutuhkan bumi untuk menghangatkan permukaan bumi agar layak untuk ditinggali, namun apabila konsentrasinya berlebihan hal inilah yang akan menyebabkan masalah bagi bumi. Kelebihan emisi gas rumah kaca ini dihasilkan dari aktivitas manusia contohnya berbagai proses industri, proses pembakaran, transporatasi dan berbagai peternakan. Selain itu emisi gas-gas rumah kaca dapat berasal dari sumber alami/proses alami di bumi. Akibat dari aktivitas manusia dan sumber alami ini dapat menimbulkan dampak serius bagi kehidupan makhluk hidup di dunia, yang akan menjadi masalah mendunia dan perlu dilakukan pemecahan bersama. Adapun dampak yang ditimbulkan dari aktivitas manusia adalah berdampak dalam berbagai bidang seperti lingkungan, kesehatan, politik, ekonomi dan sosial budaya. Apabila dampak serius yang diakibatkan oleh pemanasan global ini tidak dilakukan penanganan dan pemecahan dengan segera, maka seluruh dunia akan mengalami kehancuran. Namun, bagi negara-negara maju yang menyumbangkan gas-gas emisi terbesar dapat mengatasi dampak dari pemanasan global dengan menciptakan alat-alat teknologi yang canggih dan dapat memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan. Tetapi, bagi negara-negara berkembang yang hanya menyumbang gas-gas emisi yang tidak terlalu besar akan menanggung akibat dari pemanasan global karena tidak mempunyai modal dan SDM yang memadai untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari aktivitas manusia, khususnya aktivitas yang dilakukan oleh negara-negara yang telah maju. Untuk mengatasi masalah ini, maka perlu adanya kesadaran bagi para negara maju untuk bersedia melaksanakan perjanjian-perjanjian yang telah dibuat dan disepakati bersama dengan seluruh negara di dunia. selain itu, perlu adanya kerjasama antara berbagai negara untuk menciptakan teknologi baru yang dapat mengurangi gas-gas rumah kaca. Selain itu dibutuhkan kerjasama berbagai pihak untuk peduli terhadap lingkungan, dengan memanfaatkan bahan yang

ramah lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, memanfatkan kembali barang-barang bekas, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dan aksi atau kegiatan yang terkait dengan penghijauan hutan secara berkelanjutan dan terus-menerus dan hal-hal lain yang dapat mengurangi emisi gas di udara.

SARAN Untuk menjadikan Bumi kita tempat hidup yang lebih baik, sebenarnya kita tidak terlalu memerlukan perubahan yang radikal untuk membantu Bumi ini menjadi lebih bersahabat. Ubahlah beberapa rutinitas yang dapat menurunkan jejak karbon hasil dari seluruh aktivitas kita. Dan yang terpenting adalah kita memberikan anak cucu kita tempat yang lebih baik untuk ditinggali. Berikut adalah cara-cara untuk meminimalisir pembuangan gas rumah kaca melalui aktivitas kita sehari-hari, yaitu: Makanan dan Minuman
1.

Kurangi konsumsi daging, menjadi vegetarian adalah hal terbaik. Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita bervegetarian. Peternakan juga penyumbang 18% gas karbondioksida dunia, yang mana lebih besar dari sektor transportasi. Belum ditambah lagi dengan bahaya gas-gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktifitas peternakan lainnya seperti metana yang notabene 23 kali lebih berbahaya dari CO2 dan gas NO yang 300 kali lebih berbahaya dari CO2. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatan dan spiritual dari bervegetarian. Anda akan menjadi lebih sehat.

2.

Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh kita.

3.

Beli produk lokal. Hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi, terutama jika kita menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih ramah

lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.
4.

Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng alumunium setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.

5.

Beli dalam kemasan besar. Akan jauh lebih murah, juga menghemat sumber daya untuk kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk berbagi saat membelinya.

6.

Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap dibiarkan tertutup, maka panas tersebut tidak akan hilang.

7.

Hindari fast food. Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan Anda

8.

Bawa tas yag bisa dipakai ulang. Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan demikian Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat perbelanjaan besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya untuk menggunakan sistem seperti ini. Jadi sambutlah itikad baik mereka untuk menyelamatkan lingkungan.

9.

Gunakan gelas yang bisa dicuci. Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa kita cuci dan dipakai ulang.

10.

Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda. Akan sangat menghemat biaya tansportasi dan BBM Anda.

11.

Tanam pohon setiap ada kesempatan. Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dll. Tergantung kesempatan dan kemampuan Anda masing-masing.

Di Rumah
12.

Turunkan suhu AC Anda. Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC Anda. Jangan biarkan ada celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan AC Anda karena hal tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan Anda. Pada akhirnya hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda.

13.

Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC. Gunakanlah timer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor Anda adalah pukul 8.00 sampai 17.00. Set timer AC Anda sesuai dengan jam kantor tersebut. Dengan begitu tidak ada lagi insiden lupa mematikan AC hingga keesokan harinya.

14.

Gunakan pemanas air tenaga surya. Meskipun lebih mahal, dalam jangka panjang hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda. (Bahkan saat ini sudah ada penerang jalan dengan tenaga surya).

15.

Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes. Selain menghemat energy dan air bersih, ini akan menghemat banyak tagihan Anda.

16.

Gunakan lampu hemat energi. Meskipun lebih mahal, rata-rata mereka lebih kuat 8 kali dan lebih hemat hingga 80 % dari lampu pijar biasa.

17.

Maksimalkan pencahayaan dari alam. Gunakan warna terang di tembok, gunakan genteng kaca diplafon, maksimalkan pencahayaan melalui jendela.

18.

Hindari posisi stand by pada elektrronik Anda.\ Jika semua peralatan rumah tangga kita matikan (Bukan dalam posisi stanby) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar biasa dari penghematan energi listrik. Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber listriknya.

19.

Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, Segera cabut. Telepon genggam, pencukur elektrik, sikat gigi elektrik, kamera, dll. Jika sudah penuh segera cabut.

20.

Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda. Untuk setiap menit Anda membuka pintu lemari es. Akan diperlukan 3 menit full energi untuk mengembalikan suhu kulkas ke suhu yang diinginkan.

21.

Jangan membeli bunga potong. Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias, maka bisa dipastikan bunga itu dikirim dari tempat lain. Hal ini akan menghasilkan emisi karbon yang besar.

22.

Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil. Ukuran potongan yang lebih kecil akan menggunakan energi lebih sedikit untuk memasaknya.

23.

Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak. Jika Anda memiliki keluarga kecil, tidaklah perlu setiap hari mencuci. Kumpulkanlah sampai kapasitas mesin cuci Anda terpenuhi, hal ini akan menghemat air, mengurangi pemakaian listrik dan juga mengurangi pencemaran akibat deterjen Anda.

24.

Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan. Saat ini mungkin harganya memang lebih mahal. Tetapi bila Anda mampu, lakukanlah demi masa depan anak cucu kita.

25.

Gunakan ulang perabotan rumah Anda. Jika Anda sudah bosan dengan perabotan Anda, Anda bisa melakukan obral di garasi rumah, berikan kepada orang lain. Atau bawa ke pengerajin untuk dimodifikasi sesuai keinginan Anda.

26. 27.

Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda. Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan menggunakan aerosol. Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol juga penyumbang besar dalam pencemaran udara kita.

Di Tempat Kerja
28.

Jika anda bekerja, lakukan kegiatan makan siang dikantor. Jika kita sering makan diluar kantor dengan bungkusan dan rutin, lebih baik jika Anda membeli kotak makan atau tempat minum yang kuat dan bisa dipakai berulang kali. Hindari media bungkus plastik atau stereofoam (Berasal dari minyak bumi dan susah untuk diuraikan).

29.

Gunakan kertas lebih sedikit. Gunakan email internal Anda dan software perkantoran untuk membuat laporan internal. Cetaklah laporan/presentasi hanya jika diperlukan untuk melakukan kesepakatan dengan pihak luar.

30.

Matikan peralatan kantor Anda. Matikan dari sumbernya. Jangan dibuat stand by, matikan UPS dan trafo. Jika perlu cabut dari sumber listriknya.

31.

Gunakan e-banking. Alihkan tagihan kartu kredit Anda melalui penagihan lewat email, beberapa bank di Indonesia sudah dapat melakukannya. Bank-bank di Indonesia saat ini umumnya telah menyediakan fasilitas e-banking yang sangat lengkap. Kita bisa melakukan hampir semua transaksi pembayaran, transfer, pembelian voucher, dll melalui internet banking, bahkan mobile banking. Memaksimalkan penggunaan ebanking akan menghemat banyak waktu dan biaya Anda. Anda telah menghemat dan meyelamatkan banyak pohon dan konsumsi CO2 untuk proses pembuatan kertas. Anda juga menghemat sangat banyak konsumsi BBM yang dibutuhkan untuk pergi ke bank atau ke ATM. Mulailah belajar untuk menggunakan e-banking bila Anda belum biasa untuk menggunakannya. Jangan mengkhawatirkan masalah keamanan karena teknologi pengamanan jaringan perbankan saat ini sudah sangat canggih. Tidak akan ada masalah dalam hal keamanan apabila Anda mengikuti dengan baik cara-cara dan panduan yang disarankan untuk melakukan transaksi online dengan aman.

32.

Bagi industri, mulailah untuk menggunakan sumber energy yang dapat diperbaharui (tenaga angin, air, surya, dll). Gunakan peralatan yang hemat listrik dan hemat energi, serta buatlah kebijakan/peraturan penghematan energi dan sumber daya di perusahaan Anda. Pilihlah teknologi yang ramah lingkungan, dan lakukanlah manajemen yang baik untuk menangani limbah industri Anda. Edukasi karyawan Anda untuk terbiasa bertanggung jawab dalam penggunaan energi dan sumber daya perusahaan. Tingkatkanlah kesadaran mereka mengenai kecintaan terhadap lingkungan, tidak dengan hanya membuat peraturan dan hukuman. Berkontribusilah bagi perlindungan

dan keselamatan lingkungan sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan Anda. Lakukanlah program penanaman pohon, pembersihan lingkungan, dll. Pada akhirnya hal tersebut juga akan memberikan keuntungan bagi perusahaan Anda karena citra perusahaan Anda akan terangkat sebagai perusahaan yang beradab dan berbudaya. Dalam Perjalanan
33.

Berlibur akan sangat meningkatkan jejak karbon Anda. Terutama jika dilakukan dengan menggunakan pesawat. Berliburlah di dalam negeri dan gunakanlah transportasi darat. Hal ini dapat mengurangi banyak sekali emisi karbon. Pesawat terbang merupakan penyumbang gas rumah kaca yang lebih signifikan daripada mobil atau kendaraan darat lainnya.

34.

Kurangi perjalanan bisnis Anda. Teknologi sekarang sangat memungkinkan untuk melakukan teleconference, juga menye diakan begitu banyak metode berkomunikasi via internet. Ditambah lagi dengan makin murahnya biaya internet, Anda akan menghemat banyak pengeluaran perjalanan Anda, dan tentunya mengurangi jejak karbon Anda secara signifikan. Pengecualian dapat dilakukan untuk transaksi yang membutuhkan tanda tangan Anda atau yang benarbenar membutuhkan kehadiran Anda.

35.

Gunakan handuk hotel Anda lebih dari satu hari. Anda akan menghemat salah satu seumber daya terpenting, yaitu air, dan juga mengurangi pencemaran akibat deterjen yang dipakai. Lebih jauh lagi, Anda menghemat energi dari mesin pencuci dan pengering yang digunakan.

Mengemudi
36.

Gunakan mobil antar jemput untuk sekolah anak Anda. Hal ini akan sangat mengurangi beban BBM Anda, sopir, dan cicilan kendaraan. Jika belum ada, mungkin Anda bisa memulainya, dan menjadikan sebagai bisnis Anda.

37.

Jika Anda tidak bisa lepas dari penggunaan mobil, gunakanlah city car atau mobil dengan bahan bakar bio fuel, elektrik, hibrida, bahkan hidrogen, tergantung dari kemampuan Anda masing-masing.

Tidak perlu membeli SUV besar 4 x 4 jika Anda tidak bekerja dipertambangan atau perkebunan. Gunakan kendaraan hibrida bila Anda mampu membelinya.
38.

Ganti bahan bakar Anda, Gunakan bahan bakar alami atau yang dapat diperbaharui (di Indonesia tersedia bio solar dan bio pertamax). Luar biasa jika bisa Anda bisa menggunakan bahan bakar hidrogen.

39.

Cek tekanan angin ban dan jadwal service Anda. Dari beberapa survei dipercaya menjaga kondisi mobil Anda pada kondisi optimal akan menghemat 5% penggunaan bahan bakar Anda.

40.

Sewa mobil saat diperlukan. Jika mobil bukan sarana utama Anda maka menyewa adalah pilihan yang baik. Termasuk jika Anda hanya memerlukan kendaraan besar (Family Car atau SUV) untuk beberapa kesempatan saja. Penghematan dari cicilan ataupun bahan bakar harian Anda akan sangat terasa.

41.

Matikan mesin saat menunggu di sekolah anak Anda atau saat terjadi kemacetan total. Ini sangat sering terjadi. Panas saat menunggu bisa dikurangi dengan menggunakan kaca film yang baik atau penghalang matahari yang banyak dijual di toko aksesoris mobil. Atau parkirkan mobil Anda ditempat yang rindang.

42.

Berbagilah! Carilah rekan kerja, teman yang area kerjanya sejalan dengan tujuan kerja Anda. Anda bisa berbagi biaya perjalanan dengan mereka.

43.

Belajarlah cara mengemudi yang baik. Ganti perseneling lebih awal bisa mengurangi konsumsi BBM hingga 15%. Jika mendekati kemacetan atau lampu lalu lintas berhentilah perlahan bukan dengan rem mendadak. Hindarkan mengemudi dengan kasar. Pindahkan gigi saat mencapai 2500-3000 rpm. Dan mengemudilah di batasan 1500-3000 rpm, beberapa survei mendapatkan hasil yang memuaskan dalam kehematan BBM dalam range tersebut.

Alat Elektronik
44.

Go rechargeable, gunakan peralatan dengan baterai yang bisa diisi ulang. Jika harus menggunakan yang satu kali buang gunakan lithium-ion (Li-Ion) and nickel metal hydride (NiMH) sangat hemat biaya, effective.

45.

Utamakan hemat energi saat membeli peralatan elektronik. Misalnya pilihlah TV LCD daripada TV CRT (TV tabung konvensional). Carilah AC atau kulkas dengan konsumsi listrik terendah, dll. Saat ini tidak terlalu sulit untuk menemukan produk elektronik hemat energy karena produsen beramai-ramai mulai memfokuskan strategi pemasarannya ke produk-produk seperti itu. Lihat saja dari seberapa sering Anda melihat iklan-iklan AC hemat energi di media cetak maupun elektronik.

46.

Gunakan lebih lama, jangan mudah berganti alat elektronik yang memiliki fungsi sama. Jika dilakukan, donasikan barang Anda yang lama.

Kebersihan
47.

Cleaner, greener, meaner Meskipun masih lebih mahal, produk kebersihan yang ramah lingkungan sudah mulai hadir di supermarket. Belilah bila Anda mampu. Sebenarnya cuka dan baking soda bisa digunakan untuk pembersihan hamper barang apapun. Campurlah cuka dengan air hangat (50:50), larutan cukaair tersebut dapat digunakan sebagai pembersih serba guna.. Baking soda bisa digunakan untuk membersihkan bau pada karpet.

48.

Pastikan rumah Anda memiliki sirkulasi udara yang baik. Ini sangat penting agar energy dan racun sekitar kita cepat bersih. Terutama saat membersihkannya.

49.

Untuk kesegaran ruangan, tempatkan tumbuhan yang bisa hidup di dalam ruangan, akan sangat membantu kesegaran lingkungan Anda.

50.

Untuk penanganan barang beracun, segera hubungi dinas kebersihan atau lingkungan di lingkungan Anda.

DAFTAR PUSTAKA

Agus R & Rudi S.http://hiduplebihmulia.wordpress.com/ diakses pada tanggal 25 November 2012, pukul 18.00 WIB

Team Greenpeace.http://greenpeace.org/ diakses pada tanggal 25 November 2012, pukul 18.15

WIB

Team Huffingtonpost.http://huffingtonpost.com/ diakses pada tanggal 25 November 2012, pukul

19.00 WIB

STUDI KASUS
PERMASALAHAN GLOBAL WARMING

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Praktikum Kimia Lingkungan Yang dibimbing oleh Bapak Drs. Samsuri

Disusun Oleh : Kelompok/ Off : V/ C 1. Arif Lukman Hakim 2. Dharul Handri Pranowo 3. Wachyuni Lailia 4. Triana Agustina (100331404562) (100331404575) (100331404570) (100331404566)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA Desember 2012

You might also like