You are on page 1of 24

HALAMAN PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan 2. Bidang Kegiatan

: : ( ) PKM-AI ()PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. b. c. d. e. Nama Lengkap NIM Jurusan Universitas/ Institut/ Politeknik Alamat Rumah dan No HP : Elinira Subandi : 100331404585 : Kimia : Universitas Negeri Malang : Dusun Ringgit Desa Kembang Ringgi

RT.01 RW.07 Kecamatan Pungging-Mookerto, 085755130749 f. Alamat Email : E_nira@yahoo.com :

4. Anggota Pelaksana Kegiatan a. Megan Yesey Oktafiana b. Dyan Nur Andyana c. Reza Agistria 5. Dosen Pendamping a. b. c. Nama Lengkap dan Gelar NIP

: :

Alamat Rumah dan No Tel./HP : Malang, Menyetujui Ketua Jurusan Kimia Ketua Pelaksana 21 Desember 2012

Drs. Budi Santoso M. Si. NIP. 196 008 261 987 031 001

Elinira Subandi NIM. 100331404585

Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI,

Dosen Pendamping,

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini sesuai dengan rencana dengan judul . Dalam karya tulis ini penulis mencoba menganalisis penggunaan dan pemanfaatan karbon aktif sebagai media adsorpsi limbah dari senyawa logam berat yang berbahaya di lingkungan sekitar. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Adman, S. Pd., M. Pd, sebagai dosen pendamping yang telah menyempatkan waktunya dan menyumbangkan pemikirannya sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan. Serta kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung, sehingga karya tulis ini dapat terwujud. Penulis menyadari bahwa sepenuhnya karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk dijadikan acuan pada masa yang akan datang. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi kita semua. Amien.

Malang, 21 Desember 2012

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN. 1 KATA PENGANTAR. 3 DAFTAR ISI 4 RINGKASAN. 5 PENDAHULUAN.. 7 GAGASAN. 10 KESIMPULAN.. 19

DAFTAR PUSTAKA. 20 DAFTAR RIWAYAT HIDUP 21

RINGKASAN Kemajuan di bidang industri di masa sekarang ini mengakibatkan banyaknya aktivitas manusia yang menyebabkan tekanan di sekitarnya meningkat. Pertambahan jumlah industri dan penduduk membawa akibat bertambahnya beban pencemaran yang disebabkan oleh pembuangan limbah industri dan domestik. Kontaminasi logam berat terutama Pb dan Cd di lingkungan merupakan masalah besar dunia saat ini. Persoalan spesifik logam berat Pb dan Cd di lingkungan terutama karena akumulasinya sampai pada rantai makanan dan keberadaannya di alam, serta meningkatnya sejumlah logam berat yang menyebabkan keracunan terhadap tanah, udara dan air meningkat. Proses industri dan urbanisasi memegang peranan penting terhadap peningkatan kontaminasi tersebut. Suatu organisme akan kronis apabila produk yang dikonsumsikan mengandung logam berat tersebut. Karbon aktif adalah karbon yang di proses sedemikian rupa sehingga pori porinya terbuka, dan dengan demikian akan mempunyai daya serap yang tinggi. Karbon aktif merupakkan karbon yang bebas serta memiliki permukaan dalam (internal surface), sehingga mempunyai daya serap yang baik.Karbon aktif juga digunakan untuk menyerap kandungan logam berat Pb (Plumbum = Timbal) dan Cd (Cadmium). Logam berat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh terputus. Lebih jauh lagi logam berat akan bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Jalur masuknya adalah melalui kulit, pernapasan dan pencernaan. Logam berat jika sudah terserap ke dalam tubuh maka tidak dapat dihancurkan tetapi akan tetap tinggal di dalamnya hingga nantinya dibuang melalui proses ekskresi. Hal serupa juga terjadi apabila suatu lingkungan terutama di perairan telah terkontaminasi (tercemar) logam berat maka proses pembersihannya akan sulit sekali dilakukan. Sedikitnya terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini yang telah teridentifikasi sebagai jenis logam berat. Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis.

Aplikasi sistem ini sangat cocok diterapkan dalam industri industri pengolahan yang menghasilkan limbah cair yang relatif banyak dan sangat dianjurkan terutama pada Instalasi Pengolahan Air Bersih atau Air Minum (IPAM). Dalam perspektif yang lebih luas, aplikasi teknologi karbon aktif ini dapat digunakan tidak hanya untuk mengolah logam berat Cd dan Pb tetapi juga pada unsur pecemar lainnya.

PENDAHULUAN Latar Belakang Kemajuan dibidang industry yang dewasa ini terjadi di berbagai Negara termasuk Negara berkembang seperti Indonesia tentu saja akan menimbulkan dampak positif dan dampak negative. Dampak negative contohnya yaitu limbah hasil olahan industry yang dibuang ke lingkungan tentu akan menimbulkan efek tertentu bagi lingkungan tersebut. Salah satunya yaitu limbah yang berbbentuk senyawa logam berat yang sangat berbahaya jika berada di lingkungan manusia. Keberadaan logam berat dengan konsentrasi yang melebihi konsentrasi standar akan berdampak buruk bagi mahkluk hidup yang tinggal di wilayah tersebut. Logam-logam berat seperti Cd, Pb, Cr, Hg, dan Cu sangat berbahay jika berada dalam paparan yang berllebih di lingkungan hidup manusia dan mahkluk hidup lain. Logam berat dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh. Daya racun yang dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh terputus. Lebih jauh lagi, logam berat ini akan bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Jalur masuknya adalah melalui kulit, pernapasan dan pencernaan. Logam berat jika sudah terserap ke dalam tubuh maka tidak dapat dihancurkan tetapi akan tetap tinggal di dalamnya hingga nantinya dibuang melalui proses ekskresi. Hal serupa juga terjadi apabila suatu lingkungan terutama di perairan telah terkontaminasi (tercemar) logam berat maka proses pembersihannya akan sulit sekali dilakukan. Kontaminasi logam berat terutama Pb dan Cd di lingkungan merupakan masalah besar dunia saat ini. Persoalan spesifik logam berat Pb dan Cd di lingkungan terutama karena akumulasinya sampai pada rantai makanan dan keberadaannya di alam, serta meningkatnya sejumlah logam berat yang menyebabkan keracunan terhadap tanah, udara dan air meningkat. Proses industri dan urbanisasi memegang peranan penting terhadap peningkatan kontaminasi tersebut. Suatu organisme akan kronis apabila produk yang dikonsumsikan mengandung logam berat tersebut. Dari evaluasi beberapa teknik pengolahan logam berat dengan mempertimbangkan akan kemudahan sistem aplikasi lapangan dan sumber daya

yang melimpah, maka diperoleh suatu metode yang lebih representatif dalam mengolah logam berat timbal dan kadmium. Metode tersebut adalah adsorpsi dengan media karbon aktif. Karbon aktif adalah karbon yang di proses sedemikian rupa sehingga pori porinya terbuka, dan dengan demikian akan mempunyai daya serap yang tinggi. Karbon aktif merupakkan karbon yang bebas serta memiliki permukaan dalam (internal surface), sehingga mempunyai daya serap yang baik.Karbon aktif memiliki ruang pori sangat banyak dengan ukuran tertentu. Pori-pori ini dapat menangkap partikel-partikel sangat halus (molekul) terutama logam berat dan menjebaknya disana. Penyerapan menggunakan karbon aktif adalah efektif untuk menghilangkan logam berat. Ion logam berat ditarik oleh karbon aktif dan melekat pada permukaannya dengan kombinasi dari daya fisik kompleks dan reaksi kimia. Karbon aktif memiliki jaringan porous (berlubang) yang sangat luas yang berubah-ubah bentuknya untuk menerima molekul pengotor baik besar maupun kecil. Efektifitas adsorpsi karbon aktif terhadap logam timbal Pb2+ telah ditunjukkan pada sertifikat NSF (National Sanitation Foundation) yang merefleksikan isotherm Langmuir dimana adsorbsi logam berat Pb akan berlangsung sampai mencapai titik keseimbangan dimana proses adsorbsi tidak akan berjalan lagi atau berhenti meskipun dosis karbon aktif diperbesar. Kecepatan penyerapan ini tergantung dari sifat adsorbsi, temperatur, pH, dan waktu singgung karbon aktif dengan Pb. Sedangkan penyerapan Cd relatif merefleksikan isotherm Freundlich.

Tujuan Penulisan Tujuan pembuatan gagasan tertulis ini diantaranya adalah : 1. Turut serta membantu pemerintah dalam rangka memberikan gagasan mengenai penanggulangan limbah industri yang bersifat merugikan bagi manusia dan mahkluk hidup lain 2. Memberikan gagasan atau ide dalam peningkatan kualitas SDM dengan pemanfaatan karbon aktif utuk adsorpsi logam berat 3. Membantu meningkatkan nilai efektifitas karbon aktif

Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan ini adalah: 1. Untuk peneliti, memberikan sebuah ide baru dalam pemanfaatan karbon aktif demi meningkatkat efektifitas karbon aktif itu sendiri 2. Untuk masyarakat sekitar, memberikan wawasan mengenai pemanfaatan karbon aktif dala mengurangi limbah logam berat dari industri yang ada disekitarnya yang dapat menyebabkan berbagai kerugian 3. Bagi pemerintah membantu memberikan gagasan untuk menanggulangi limbah industri yang ada berupa logam berat yang merusak lingkungan.

GAGASAN Karbon aktif adalah karbon yang di proses sedemikian rupa sehingga pori porinya terbuka, dan dengan demikian akan mempunyai daya serap yang tinggi. Karbon aktif merupakkan karbon yang bebas serta memiliki permukaan dalam (internal surface), sehingga mempunyai daya serap yang baik. Keaktifan daya menyerap dari karbon aktif ini tergantung dari jumlah senyawa kabonnya yang berkisar antara 85 % sampai 95% karbon bebas. Karbon aktif yang berwarna hitam, tidak berbau, tidak terasa dan mempunyai daya serap yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kabon aktif yang belum menjalani proses aktivasi, serta mempunyai permukaan yang luas, yaitu memiliki luas antara 300 sampai 2000 m/gram. Karbon aktif merupakan suatu bentuk arang yang telah melalui aktifasi dengan menggunakan gas CO2, uap air atau bahan-bahan kimia sehingga poriporinya terbuka dan dengan demikian daya absorpsinya menjadi lebih tinggi terhadap zat warna dan bau. Karbon aktif mengandung 5 sampai 15 persen air, 2 sampai 3 persen abu dan sisanya terdiri dari karbo. Proses aktifasi bertujuan untuk meningkatkan volume dan memperbesar diameter pori setelah mengalami proses karbonisasi, dan meningkatkan penyerapan. Pada umumnya karbon aktif dapat di aktifasi dengan 2 (dua) cara, yaitu dengan cara aktifasi kimia dan aktifasi fisika. 1. Aktifasi kimia, arang hasil karbonisasi direndam dalam larutan aktifasi sebelum dipanaskan. Pada proses aktifasi kimia, arang direndam dalam larutan pengaktifasi selama 24 jam lalu ditiriskan dan dipanaskan pada suhu 600 9000C selama 1 2 jam. 2. Aktifasi fisika, yaitu proses menggunakan gas aktifasi misalnya uap air atau CO2 yang dialirkan pada arang hasil karbonisasi. Proses ini biasanya berlangsung pada temperatur 800 11000C. Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja yang kontak dengan karbon tersebut. Karbon Aktif digunakan untuk menjernihkan air, pemurnian gas, industri minuman, farmasi, katalisator, dan berbagai macam penggunaan lain. Pada saringan arang aktif ini terjadi proses adsorpsi, yaitu proses penyerapan zat - zat yang akan dihilangkan oleh permukaan arang aktif, termasuk CaCo3 yang menyebabkan kesadahan. Apabila seluruh permukaan arang aktif

10

sudah jenuh, atau sudah tidak mampu lagi menyerap maka kualitas air yang disaring sudah tidak baik lagi, sehingga arang aktif harus diganti dengan arang aktif yang baru. Karbon aktif juga digunakan untuk menyerap kandungan logam berat Pb (Plumbum = Timbal) dan Cd (Cadmium). Logam berat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh terputus. Lebih jauh lagi logam berat akan bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Jalur masuknya adalah melalui kulit, pernapasan dan pencernaan. Logam berat jika sudah terserap ke dalam tubuh maka tidak dapat dihancurkan tetapi akan tetap tinggal di dalamnya hingga nantinya dibuang melalui proses ekskresi. Hal serupa juga terjadi apabila suatu lingkungan terutama di perairan telah terkontaminasi (tercemar) logam berat maka proses pembersihannya akan sulit sekali dilakukan. Sedikitnya terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini yang telah teridentifikasi sebagai jenis logam berat. Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama adalah logam berat esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya. Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun, di mana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Kontaminasi logam berat terutama Pb dan Cd di lingkungan merupakan masalah besar dunia saat ini. Proses industri dan urbanisasi memegang peranan penting terhadap peningkatan kontaminasi tersebut. Suatu organisme akan kronis apabila produk yang dikonsumsikan mengandung logam berat tersebut. Timbal yang terserap oleh ibu hamil akan berakibat pada kematian janin dan kelahiran prematur, berat lahir rendah bahkan keguguran. Penelitian menunjukkan bahwa timbal yang terserap oleh anak, walaupun dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan gangguan pada fase awal pertumbuhan fisik dan mental yang kemudian berakibat pada fungsi kecerdasan dan kemampuan akademik. Kadmium berpengaruh terhadap manusia

11

dalam jangka waktu yang panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh khusunya hati dan ginjal. Secara prinsip, pada konsentrasi rendah berefek terhadap gangguan pada paru-paru, emphysemia dan renal turbular disease yang kronis. Kadmium lebih mudah terakumulasi oleh tanaman jika dibandingkan dengan timbal (Pb). Logam berat ini tergabung bersama timbal dan merkuri sebagai the big three heavy metals yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia. Dari evaluasi beberapa teknik pengolahan logam berat dengan mempertimbangkan akan kemudahan sistem aplikasi lapangan dan sumber daya yang melimpah, maka diperoleh suatu metode yang lebih representatif dalam mengolah logam berat timbal dan kadmium. Metode tersebut adalah adsorpsi dengan media karbon aktif. Karbon aktif memiliki ruang pori sangat banyak dengan ukuran tertentu. Pori-pori ini dapat menangkap partikel-partikel sangat halus (molekul) terutama logam berat dan menjebaknya disana. Penyerapan menggunakan karbon aktif adalah efektif untuk menghilangkan logam berat. Ion logam berat ditarik oleh karbon aktif dan melekat pada permukaannya dengan kombinasi dari daya fisik kompleks dan reaksi kimia. Karbon aktif memiliki jaringan porous (berlubang) yang sangat luas yang berubah-ubah bentuknya untuk menerima molekul pengotor baik besar maupun kecil. Efektifitas adsorpsi karbon aktif terhadap logam timbal Pb2+ telah ditunjukkan pada sertifikat NSF (National Sanitation Foundation) yang merefleksikan isotherm Langmuir dimana adsorbsi logam berat Pb akan berlangsung sampai mencapai titik keseimbangan dimana proses adsorbsi tidak akan berjalan lagi atau berhenti meskipun dosis karbon aktif diperbesar. Kecepatan penyerapan ini tergantung dari sifat adsorbsi, temperatur, pH, dan waktu singgung karbon aktif dengan Pb. Sedangkan penyerapan Cd relatif merefleksikan isotherm Freundlich. Proses eliminasi logam berat Pb dan Cd dengan karbon aktif akan semakin efektif dimana selain sebagai adsorben karbon aktif secara simultan juga bertindak sebagai pemberat (weighing agent) demikian pula jika berbagai metode pengolahan digabung misalnya metode adsorbsi karbon aktif dengan metode konvensional (koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan khlorinasi).

12

Penyerapan karbon aktif bubuk dapat digunakan pada instalasi pengolahan di hampir seluruh tempat/titik pembubuhan. Pembubuhan karbon aktif dapat dilakukan dengan sistem kering maupun basah. Titik pembubuhan ini tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing. Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi, dianjurkan agar menggunakan arang aktif yang telah dihaluskan. Aplikasi sistem ini sangat cocok diterapkan dalam industri industri pengolahan yang menghasilkan limbah cair yang relatif banyak dan sangat dianjurkan terutama pada Instalasi Pengolahan Air Bersih atau Air Minum (IPAM). Dalam perspektif yang lebih luas, aplikasi teknologi karbon aktif ini dapat digunakan tidak hanya untuk mengolah logam berat Cd dan Pb tetapi juga pada unsur pecemar lainnya. Pencemaran logam berat di alam sangat erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, contohnya logam krom. Kromium merupakan elemen berbahaya di permukaan bumidan dijumpai dalam kondisi oksida antara krom(II) hingga krom(VI), tetapi hanya krom yang bervalensi 3 dan 6 memiliki kesamaan sifat biologi. Krom valensi tiga mempunyai sifat racun lebih rendah diabandingkan dengan valensi enam. Krom dalam tubuh dapat berakibat buruk terhadap sistem saluran pernafasan, kulit, pembuluh darah, dan ginjal. Ion-ion krom(VI) dalam proses metabolisme tubuh akan menghalangi atau mampu menghambat kerja enzim benzopiren hiroksilase dapat

mengakibatkan perubahan dalam kemampuan pertumbuhan sel, sehingga sel-sel menjadi tumbuh secara liar dan tidak terkontrol, atau lebih dikenal dengan istilah kanker (Palar, 2008). Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengurangi kandungan logam berat melaui proses adsorpsi diantaranya menggunakan zeolit (Minawisawa dkk, 2006), pasir silika (Wei dkk, 2003), gambut (Soukand dkk., 2002), mikroorganisme (Ramelow dkk., 1996), dan karbon aktif. Karbon aktif telah banyak digunakan untuk mengadsorpsi logam berat, diantaranya untuk mengadsorpsi tembaga

(Aliatun dkk, 2004), kadmium dan alumunium (Sigh dkk, 2006). Selain untuk digunakan sebagai adsorben, karbon aktif juga banyak digunakan untuk prekonsentrasi atau pemekatan yang didalamnya melibatkan proses adsorpsi dan desorpsi untuk kepentingan analisis kuantitatif, diantaranya adalah untuk

13

prekonsentrasi timbal (Ensafi dkk, 2003), galium (Minawisawa dkk, 2004), dan berelium (Yaman dan Avci, 2006). Beberapa penelitian telah dilakukan membuat karbon aktif dari beberapa bagian tanaman seperti yang telah dilakukan Kawasaki dkk. (2006), Kadirvelu (2003) membuat karbon aktif dari tempurung kelapa, dan Catur (2002) membuat karbon aktif dari tempurung kelapa sawit. Sejalan dengan usaha untuk mendapatkan karbon aktif sebagai adsorben logam berat, maka dilakukan penelitian tentang pemanfaatan tempurung biji jarak pagar yang termodifikasi sebagai adsorben untuk logam krom. Adsorpsi ialah pengumpulan zat terlarut di permukaan media dan merupakan jenis adhesi yang terjadi pada zat padat atau zat cair yang kontak dengan zat lainnya. Proses ini menghasilkan akumulasi konsentrasi zat tertentu di permukaan media setelah terjadi kontak antarmuka atau bidang batas (paras, interface) cairan dengan cairan, cairan dengan gas atau cairan dengan padatan dalam waktu tertentu. Contohnya antara lain dehumidifikasi, yaitu pengeringan udara dengan desiccant (penyerap), pemisahan zat yang tidak diinginkan dari udara atau air menggunakan karbon aktif, ion exchanger untuk zat terlarut di dalam larutan dengan ion dari media exchanger. Artinya, pengolahan air minum dengan karbon aktif hanyalah salah satu dari terapan adsorpsi. Atas dasar fenomena kejadiannya, adsorpsi juga dibedakan menjadi tiga macam. Yang pertama disebut chemisorption, terjadi karena ikatan kimia (chemical bonding) antara molekul zat terlarut (solute) dengan molekul adsorban. Adsorpsi ini bersifat sangat eksotermis dan tidak dapat berbalik (irreversible). Yang kedua, adsorpsi fisika (physical adsorption, terjadi karena gaya tarik molekul oleh gaya van der Waals dan yang ketiga disebut ion exchange (pertukaran ion), terjadi karena gaya elektrostatis. Bagaimana terjadinya fenomena adsorpsi itu? Ahli pengolahan air membagi adsorpsi menjadi tiga langkah, yaitu (1) makrotransport: perpindahan zat pencemar, disebut juga adsorbat (zat yang diadsorpsi), di dalam air menuju permukaan adsorban; (2) mikrotransport: perpindahan adsorbat menuju pori-pori di dalam adsorban; (3) sorpsi: pelekatan zat adsorbat ke dinding pori-pori atau jaringan pembuluh kapiler mikroskopis.

14

Ada sejumlah hal yang mempengaruhi efektivitas adsorpsi, yaitu: (1) jenis adsorban, apakah berupa arang batok, batubara (antrasit), sekam, dll; (2) temperatur lingkungan (udara, air, cairan): proses adsorpsi makin baik jika temperaturnya makin rendah; (3) jenis adsorbat, bergantung pada bangun molekul zat, kelarutan zat (makin mudah larut, makin sulit diadsorpsi), taraf ionisasi (zat organik yang tidak terionisasi lebih mudah diadsorpsi). Berdasarkan jenis adsorbatnya, tingkat adsorpsi digolongkan menjadi tiga, yaitu lemah (weak), terjadi pada zat anorganik kecuali golongan halogen (salah satunya adalah klor). Adsorpsi menengah (medium), terjadi pada zat organik alifatik dan adsorpsi kuat (strong) terjadi pada senyawa aromatik (zat organik yang berbau (aroma) dengan struktur benzena, C6H6).

Kemajuan di bidang industri di masa sekarang ini mengakibatkan banyaknya aktivitas manusia yang menyebabkan tekanan di sekitarnya meningkat. Pertambahan jumlah industri dan penduduk membawa akibat bertambahnya beban pencemaran yang disebabkan logam oleh pembuangan merupakan limbah industri yang dan erat

domestik.Pencemaran

berat

suatu

proses

hubungannya dengan penggunaan logam tersebut oleh manusia. Keberadaan logam berat dalam lingkungan berasal dari dua sumber. Pertama dari proses alamiah seperti pelapukan secara kimiawi dan kegiatan geokimiawi serta dari tumbuhan dan hewan yang membusuk. Kedua dari hasil aktivitas manusia terutama hasil limbah industri. Dalam neraca global, sumber yang berasal dari alam sangat sedikit dibandingkan pembuangan limbah akhir di laut. Logam berat dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh. Daya racun yang dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses

15

metabolisme tubuh terputus. Lebih jauh lagi, logam berat ini akan bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Jalur masuknya adalah melalui kulit, pernapasan dan pencernaan. Logam berat jika sudah terserap ke dalam tubuh maka tidak dapat dihancurkan tetapi akan tetap tinggal di dalamnya hingga nantinya dibuang melalui proses ekskresi. Hal serupa juga terjadi apabila suatu lingkungan terutama di perairan telah terkontaminasi (tercemar) logam berat maka proses pembersihannya akan sulit sekali dilakukan. Sedikitnya terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini yang telah teridentifikasi sebagai jenis logam berat. Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama adalah logam berat esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya. Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun, di mana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Kontaminasi logam berat terutama Pb dan Cd di lingkungan merupakan masalah besar dunia saat ini. Persoalan spesifik logam berat Pb dan Cd di lingkungan terutama karena akumulasinya sampai pada rantai makanan dan keberadaannya di alam, serta meningkatnya sejumlah logam berat yang menyebabkan keracunan terhadap tanah, udara dan air meningkat. Proses industri dan urbanisasi memegang peranan penting terhadap peningkatan kontaminasi tersebut. Suatu organisme akan kronis apabila produk yang dikonsumsikan mengandung logam berat tersebut. Timbal yang terserap oleh ibu hamil akan berakibat pada kematian janin dan kelahiran prematur, berat lahir rendah bahkan keguguran. Penelitian menunjukkan bahwa timbal yang terserap oleh anak, walaupun dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan gangguan pada fase awal pertumbuhan fisik dan mental yang kemudian berakibat pada fungsi kecerdasan dan kemampuan akademik. Kadmium berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu yang panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh khusunya hati dan ginjal. Secara prinsip, pada konsentrasi rendah berefek terhadap gangguan pada paru-

16

paru, emphysemia dan renal turbular diseaseyang kronis. Kadmium lebih mudah terakumulasi oleh tanaman jika dibandingkan dengan timbal (Pb). Logam berat ini tergabung bersama timbal dan merkuri sebagai the big three heavy metals yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia. evaluasi beberapa teknik pengolahan logam berat

dengan mempertimbangkan akan kemudahan sistem aplikasi lapangan dan sumber daya yang melimpah, maka diperoleh suatu metode yang lebih representatif dalam mengolah logam berat timbal dan kadmium. Metode tersebut adalah adsorpsi dengan media karbon aktif. Karbon aktif memiliki ruang pori sangat banyak dengan ukuran tertentu. Pori-pori ini dapat menangkap partikelpartikel sangat halus (molekul) terutama logam berat dan menjebaknya disana. Penyerapan menggunakan karbon aktif adalah efektif untuk

menghilangkan logam berat. Ion logam berat ditarik oleh karbon aktif dan melekat pada permukaannya dengan kombinasi dari daya fisik kompleks dan reaksi kimia. Karbon aktif memiliki jaringan porous (berlubang) yang sangat luas yang berubah-ubah bentuknya untuk menerima molekul pengotor baik besar maupun kecil. Efektifitas adsorpsi karbon aktif terhadap logam timbal Pb2+ telah ditunjukkan pada sertifikat NSF (National Sanitation Foundation)

yang merefleksikan isotherm Langmuir dimana adsorbsi logam berat Pb akan berlangsung sampai mencapai titik keseimbangan dimana proses adsorbsi tidak akan berjalan lagi atau berhenti meskipun dosis karbon aktif diperbesar. Kecepatan penyerapan ini tergantung dari sifat adsorbsi, temperatur, pH, dan waktu singgung karbon aktif dengan Pb. Sedangkan penyerapan Cd relatif merefleksikan isotherm Freundlich.Proses eliminasi logam berat Pb dan Cd dengan karbon aktif akan semakin efektif dimana selain sebagai adsorben karbon aktif secara simultan juga bertindak sebagai pemberat (weighing agent) demikian pula jika berbagai metode pengolahan digabung misalnya metode adsorbsi karbon aktif dengan metode konvensional (koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan khlorinasi). Penyerapan karbon aktif bubuk dapat digunakan pada instalasi pengolahan di hampir seluruh tempat/titik pembubuhan. Pembubuhan karbon aktif dapat

17

dilakukan dengan sistem kering maupun basah. Titik pembubuhan ini tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing. Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi, dianjurkan agar menggunakan arang aktif yang telah dihaluskan. Aplikasi sistem ini sangat cocok diterapkan dalam industri industri pengolahan yang menghasilkan limbah cair yang relatif banyak dan sangat dianjurkan terutama pada Instalasi Pengolahan Air Bersih atau Air Minum (IPAM). Dalam perspektif yang lebih luas, aplikasi teknologi karbon aktif ini dapat digunakan tidak hanya untuk mengolah logam berat Cd dan Pb tetapi juga pada unsur pecemar lainnya.

18

KESIMPULAN

Gagasan yang Diajukan Untuk mengatasi masalah limbah industry berupa logam berat yang berdampak buruk bagi lingkungan, kami memberikan gagasan pemanfaatan karbon aktif sebagai media adsorpsi limbah logam berat tersebut.

Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh Pemanfaatan karbon aktif ini dapat memberikan berbagai manfaat dan dampak positif dari implementasinya ditinjau dari berbagai aspek : 1. Aspek lingkungan Mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan akibat adanya logam berat yang bersifat karsinogenik dan toksik bagi mahkluk hidup di lingkungannya 2. Aspek sosial a. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam menanggulangi masalah yang ada b. Industri bekerja sama dalam pengolahan limbah yang dihasilkan agar tidak merugikan bagi industri dan masyarakat itu sendiri 3. Aspek ekonomi a. Meningkatkan nilai efektifitas dan ekonomis dari karbon aktif 4. Aspek politik a. Membantu pemerintah dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi masyarakat dalam membangun Negara industry yang berbasis lingkungan. b. Menciptakan erjasama dan sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam menyikapi suatu masalah limbah industry akibat

pembangunan Negara.

19

DAFTAR PUSTAKA

Ferrazukhrufia.2012. laporan kimia fisika isoterm adsorpsi karbon aktif. http://ferrapramadewi.wordpress.com/2012/04/03/laporan-kimia-fisika-isotermadsorpsi-karbon-aktif/ 16 Desember 2012. 18:05 Anonym.2008. POTENSI KARBON AKTIF SEBAGAI MEDIA ADSORPSI logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd).

http://smk3ae.wordpress.com/2008/06/05/potensi-karbon-aktif-sebagai-mediaadsorpsi-logam-berat-timbal-pb-dan-kadmium-cd/ 16 Desember 2012.18:33 Anonym.Karbon Aktif. http://www.purewatercare.com/karbon_aktif.php . 16 Desember 2012. 19:48 Anonym.2009.Adsorpsi Karbon Aktif.

http://www.airlimbahku.com/2009/03/adsorpsi-karbon-aktif.html . 17 Desember 2012.17:35 Sri.2012.Adsorpsi. http://sriactivity.blogspot.com/2012/06/adsorpsi.html . 18

Desember 2012.19:27

20

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap NIM TTL Agama Golongan Darah Hobi Cita-cita Email Motto Hidup Alamat Asal

: Elinira Subandi : 100331404585 : Mojokerto, 4 Februari 1992 : Islam :A : Swimming, Browsing, Singing, Cooking : menjadi Guru atau Chef : E_nira@yahoo.com : let it flow : Dusun Ringgit Desa Kembang Ringgit RT.01 RW.07

kecamatan Pungging-Mojokerto Riwayat Pendidikan : a. b. c. d. SD SMP SMA Perguruan Tinggi : SDN 1 Kembang Ringgit (Lulus 2004) : SMPN 1 Ngoro (Lulus 2007) : SMKN 1 Ngoro (Lulus 2010) : Universitas Negeri Malang angkatan (2010) :

Prestasi yang pernah diraih

1. Lulusan Terbaik SMAN 1 Ngoro-Mojokerto Llusan tahun 2010

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap NIM TTL Agama Golongan Darah Hobi Cita-cita

: Megan Yesey Oktafiana : : : Islam : : :

21

Email Motto Hidup : Alamat Asal :

Riwayat Pendidikan : a. b. c. d. SD SMP SMA Perguruan Tinggi : : : :

Prestasi yang pernah diraih

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap NIM TTL Agama : Islam

: Dyan Nur Andyana : :

Golongan Darah Hobi Cita-cita Email Motto Hidup : Alamat Asal :

: : : :

Riwayat Pendidikan : a. b. c. d. SD SMP SMA Perguruan Tinggi : : : :

Prestasi yang pernah diraih

22

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap NIM TTL Agama : Islam

: Reza Agistria : :

Golongan Darah Hobi Cita-cita Email Motto Hidup : Alamat Asal :

: : : :

Riwayat Pendidikan : a. b. c. d. SD SMP SMA Perguruan Tinggi : : : :

Prestasi yang pernah diraih

23

24

You might also like