Professional Documents
Culture Documents
SITEM PEMBAGIAN KERJA MENUJU DOMINASI KEPEMILIKAN INDIVIDU BURUH SEBAGAI KELOMPOK KEPENTINGAN PERBEDAAN ORIENTASI DALAM HUBUNGAN KERJA.
Pengusaha berorientasi pada:keuntungan/ profit dengan cara-cara peningkatan Produktifitas, melakukan efisiensi, serta pengembangan usaha. Buruh/ Pekerja berorientasi pada: Kesejahteraan melalui instrumen upah, jaminan sosial dan syaratsyarat kerja.
Ruang lingkup pengaturan perundangundangan perburuhan adalah terkait hubungan industrial, yang dalam pentahapanya meliputi:
Sebelum Hubungan kerja Pada saat hubungan kerja Sesudah hubungan kerja
Hak normatif buruh adalah hak yang sudah ada peraturannya. Atau dengan kata lain hak yang sudah ditetapkan melalui undang-undang, peraturan pemerintah maupun aturan lainnya. Dengan demikian hak normatif buruh di Indonesia adalah hak-hak yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui peraturan ketenagakerjaan.
Undang-undang yang mengatur tentang ketenaga kerjaan: 1. Undang-undang no 13 tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan 2. Undang-undang no 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 3. Undang-undang no 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh 4. Undang-Undang No 3 tahun 1992 Tentang Jamsostek (UU NO. 40 Tahun 2004, dan UU No. Tentang SJSN dan UU No. 24 Tahun 2011 Tentang BPJS
Hak-hak buruh
Hak buruh adalah : hak yang melekat pada buruh/pekerja selama dia melaksanakan perjanjian kerja/ menerima upah Hak normatif buruh terdiri dari :
1. 2. 3.
Hak yang bersifat ekonomis Hak yang bersifat politis Hak yang bersifat kesehatan
Termasuk Komponen Upah Upah Pokok : imbalan dasar yang dibayarkan kepada buruh menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan. Tunjangan Tetap : suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk buruh dan keluarganya yang dibayarkan bersamaan dengan upah pokok seperti tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan perumahan dan tunjangan kehamilan. Tunjangan Tidak Tetap : suatu pembayaran yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan buruh dan diberikan secara tidak tetap bagi buruh dan keluarganya serta dibayarkan tidak bersamaan dengan pembayaran upah pokok. Yang Tidak Termasuk Komponen Upah Fasilitas Bonus, dan Tunjangan Hari Raya
Dewan Pengupahan
(USULAN)
(REKOMENDASI)
GUBERNUR (KEPUTUSAN)
7
Sleman
Bantul Kulonprogo Gunungkidul
Rp 1.024.439.
Rp 965.391. RP 954.339 Rp 924.248.
Rp 1.026.181
Rp Rp Rp 993.484 954.339 947.114
Hak untuk mendirikan serikat Hak untuk melakukan mogok kerja Hak untuk berunding (menyusun PKB, Bipartit dsb)
2. 3.
Hak untuk mendapatkan keamanan dan keselamatan kerja Hak untuk mendapatkan jaminan sosial Hak untuk mendirikan Koperasi
Secara garis besar permasalahan yan dialami pekerja meliputi dua hal yakni:
1. 2.
Permasalahan Regulasi
Pengupahan Pengupahan didasarkan atas Komponen Hidup Layak (KHL). Sedang KHL sendiri mengacu kepada kebutuhan hidup minimum. KHL sendiri distandarkan pada kebutuhan minimum 1 orang (lajang) lantas bagaiman dengan buruh yang berkeluarga dan mempunyai anak.
1.
2.
3.
Jaminan Sosial Diundangkanya UU No. 40 Tahun 2004 Tentang SJSN, hingga saat ini masih belum dapat terimplementasikan dikarenakan belum adanya UU Pelaksananya (BPJS) - Jaminan kesehatan semua penyakit seumur hidup untuk seluruh rakyat. - Jaminan pensiun untuk buruh di Indonesia. - Badan penyelenggara berbentuk Wali Amanah.
Permasalahan implementasi
Oleh Pemerintah
Masih belum maksimalnya pengawasan terhadap sekian kebijakan perundang-undangan yang berlaku. Lemahnya penegakan hukum oleh negara terhadap pelanggaran-pelanggaran hak-hak buruh Pelanggaran-pelanggaran ketentuan perundangan yang merugikan hak-hak pekerja.
Kriminalisasi pemberangusan seikat pekerja serta tindakan kriminalisasi serikat buruh dan pengurus serikat buruh.
Oleh Pengusaha
Mengkritisi, menolak dan mengusulkan kebijakan perundangundangan yang berpihak kepada buruh, khususnya di yogyakarta
2. ADVOKASI KASUISTIK.
2. 3.
4.
5.
Revisi terhadap UUK No 13 Tahun 2003 dan peraturan dibawahnya, yang antara lain penghapusan Outsourcing, perbaikan komponen KHL, DLL Pelaksanaan SJSN. Peningktan Pengawasan ketenagakerjaan yang efektif sebagai penjamin perlindungan terhadap hak-hak buruh Serta Penegakan hukum secara tegas terhadap tindak pelanggaran UU Ketenagakerjaan Peningkatan kesejahteraan buruh melalui koprasi buruh/ pekerja.
Dalam pelaksanaannya, pasti akan timbul perselisihan. Perselisihan adalah pelanggaran-pelanggaran hukum baik yang dilakukan baik oleh pengusaha maupun pekerja. Perselisihan perselisihan tersebut terdiri dari : Perselisihan hak adalah perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak, akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran peraturan perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan, dan perjanjian kerja bersma. Perselisihan kepentingan perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pembuatan dan/atau perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, serta perjanjian kerja bersama Perselisihan pemutusan hubungan kerja adalah perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian mengenai pemutusan hubungan kerja oleh salah satu pihak
30 HARI Ps 115
PK
PUTUSAN FINAL
P. HAK
P. PHK
50 HARI Ps. 103
PB
ARBITER KONSILIASI
PB
MEDIASI
30 HARI Ps 15, Ps 25, Ps 40 (1)
140 HARI
SEPAKAT 2 PIHAK
DISNAKER
PB
BIPARTIT
KEPENTINGAN
SP/SB
HAK
PHK
20
PERSELISIHAN