You are on page 1of 20

TENTANG SERIKAT PEKERJA

Oleh: Mohamad Yusup


Direktur LBH SIKAP Koord.Dep. Advokasi Aliansi Buruh Yogyakarta

BURUH DALAM IDENTITAS

SITEM PEMBAGIAN KERJA MENUJU DOMINASI KEPEMILIKAN INDIVIDU BURUH SEBAGAI KELOMPOK KEPENTINGAN PERBEDAAN ORIENTASI DALAM HUBUNGAN KERJA.

Pengusaha berorientasi pada:keuntungan/ profit dengan cara-cara peningkatan Produktifitas, melakukan efisiensi, serta pengembangan usaha. Buruh/ Pekerja berorientasi pada: Kesejahteraan melalui instrumen upah, jaminan sosial dan syaratsyarat kerja.

RUANG LINGKUP MENGATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERBURUHAN

Ruang lingkup pengaturan perundangundangan perburuhan adalah terkait hubungan industrial, yang dalam pentahapanya meliputi:

Sebelum Hubungan kerja Pada saat hubungan kerja Sesudah hubungan kerja

Hak hak Normatif Buruh

Hak normatif buruh adalah hak yang sudah ada peraturannya. Atau dengan kata lain hak yang sudah ditetapkan melalui undang-undang, peraturan pemerintah maupun aturan lainnya. Dengan demikian hak normatif buruh di Indonesia adalah hak-hak yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui peraturan ketenagakerjaan.
Undang-undang yang mengatur tentang ketenaga kerjaan: 1. Undang-undang no 13 tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan 2. Undang-undang no 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 3. Undang-undang no 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh 4. Undang-Undang No 3 tahun 1992 Tentang Jamsostek (UU NO. 40 Tahun 2004, dan UU No. Tentang SJSN dan UU No. 24 Tahun 2011 Tentang BPJS

Hak-hak buruh

Hak buruh adalah : hak yang melekat pada buruh/pekerja selama dia melaksanakan perjanjian kerja/ menerima upah Hak normatif buruh terdiri dari :
1. 2. 3.

Hak yang bersifat ekonomis Hak yang bersifat politis Hak yang bersifat kesehatan

Hak Ekonomis Pekerja

Termasuk Komponen Upah Upah Pokok : imbalan dasar yang dibayarkan kepada buruh menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan. Tunjangan Tetap : suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk buruh dan keluarganya yang dibayarkan bersamaan dengan upah pokok seperti tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan perumahan dan tunjangan kehamilan. Tunjangan Tidak Tetap : suatu pembayaran yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan buruh dan diberikan secara tidak tetap bagi buruh dan keluarganya serta dibayarkan tidak bersamaan dengan pembayaran upah pokok. Yang Tidak Termasuk Komponen Upah Fasilitas Bonus, dan Tunjangan Hari Raya

PENETAPAN UPAH MINIMUM

Dewan Pengupahan
(USULAN)

PIHAK2 YG DIANGGAP PERLU (KONSULTASI)

Beranggotakan: Pemerintah ASOSIASI PENGUSAHA SERIKAT PEKERJA

(REKOMENDASI)

Diusulkan oleh Bupati/ Walikota

GUBERNUR (KEPUTUSAN)
7

UMK Kota Kabupaten Kota Yogyakarta 2013


Kota / Kabupaten Kota Yogyakarta KHL Rp 1.046.846. UMK Rp 1.065.247

Sleman
Bantul Kulonprogo Gunungkidul

Rp 1.024.439.
Rp 965.391. RP 954.339 Rp 924.248.

Rp 1.026.181
Rp Rp Rp 993.484 954.339 947.114

Hak yang bersifat politis


1.
2. 3.

Hak untuk mendirikan serikat Hak untuk melakukan mogok kerja Hak untuk berunding (menyusun PKB, Bipartit dsb)

Hak yang bersifat kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan


1.

2. 3.

Hak untuk mendapatkan keamanan dan keselamatan kerja Hak untuk mendapatkan jaminan sosial Hak untuk mendirikan Koperasi

PERMASALAHAN YANG KERAP DIALAMI OLEH BURUH DALAM HUBUNGAN KERJA

Secara garis besar permasalahan yan dialami pekerja meliputi dua hal yakni:
1. 2.

Regulasi Permasalahan implementasi

Permasalahan Regulasi

Pengupahan Pengupahan didasarkan atas Komponen Hidup Layak (KHL). Sedang KHL sendiri mengacu kepada kebutuhan hidup minimum. KHL sendiri distandarkan pada kebutuhan minimum 1 orang (lajang) lantas bagaiman dengan buruh yang berkeluarga dan mempunyai anak.

Lanjutan Permasalahan Regulasi


Outsourcing dan Sitem Kontrak Dalam pengaturan Outsourcing akan banyak menimbulkan kerugian bagi pekerja, antara lain: kepastian kelangsungan pekerjaan, pembiasan hubungan kerja, rentan terjadi pelanggaran hak-hak buruh.

1.

2.
3.

Lanjutan Permasalahan Regulasi

Jaminan Sosial Diundangkanya UU No. 40 Tahun 2004 Tentang SJSN, hingga saat ini masih belum dapat terimplementasikan dikarenakan belum adanya UU Pelaksananya (BPJS) - Jaminan kesehatan semua penyakit seumur hidup untuk seluruh rakyat. - Jaminan pensiun untuk buruh di Indonesia. - Badan penyelenggara berbentuk Wali Amanah.

Permasalahan implementasi

Oleh Pemerintah

Masih belum maksimalnya pengawasan terhadap sekian kebijakan perundang-undangan yang berlaku. Lemahnya penegakan hukum oleh negara terhadap pelanggaran-pelanggaran hak-hak buruh Pelanggaran-pelanggaran ketentuan perundangan yang merugikan hak-hak pekerja.
Kriminalisasi pemberangusan seikat pekerja serta tindakan kriminalisasi serikat buruh dan pengurus serikat buruh.

Oleh Pengusaha

Sikap tertutup, skeptis terhadap keberadaan serikat pekerja didalam perusahaan.

UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HAK-HAK PEKERJA


1. ADVOKASI KEBIJAKAN

Mengkritisi, menolak dan mengusulkan kebijakan perundangundangan yang berpihak kepada buruh, khususnya di yogyakarta

Mendorong kenaikan upah pekerja (umk) di yogyakarta.

2. ADVOKASI KASUISTIK.

Memberikan konsultasi, bimbingan, dan pendidikan terhadap hakhak pekerja.

Melakukan pembelaan baik didalam maupun diluar perusahaan.


Melakukan mediasi bersama organisasi pengusaha guna menemukan solusi bersama.

LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN MENUJU KESEJAHTERAAN BURUH


Dalam melakukan perubahan dan peningkatan kesejahteraan perlu ditanamkan pemahaman tentang identitas buruh itu sendiri, Yakni: 1. buruh sebagai Warga Negara, yang dalam hal ini melekat kewajiban negara dalam perlindungan kesejahteraan dan penghidupan yang Layak bagi warga negara. 2. buruh sebagai instrumen pokok dalam hubungan kerja yang mempunyai hak dan kewajiban untuk dipenuhi dan dijalankan.

BEBERAPA HAL KRUSIAL YANG MENJADI PERJUANGAN BURUH


1.

2. 3.

4.

5.

Revisi terhadap UUK No 13 Tahun 2003 dan peraturan dibawahnya, yang antara lain penghapusan Outsourcing, perbaikan komponen KHL, DLL Pelaksanaan SJSN. Peningktan Pengawasan ketenagakerjaan yang efektif sebagai penjamin perlindungan terhadap hak-hak buruh Serta Penegakan hukum secara tegas terhadap tindak pelanggaran UU Ketenagakerjaan Peningkatan kesejahteraan buruh melalui koprasi buruh/ pekerja.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Dalam pelaksanaannya, pasti akan timbul perselisihan. Perselisihan adalah pelanggaran-pelanggaran hukum baik yang dilakukan baik oleh pengusaha maupun pekerja. Perselisihan perselisihan tersebut terdiri dari : Perselisihan hak adalah perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak, akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran peraturan perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan, dan perjanjian kerja bersma. Perselisihan kepentingan perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pembuatan dan/atau perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, serta perjanjian kerja bersama Perselisihan pemutusan hubungan kerja adalah perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian mengenai pemutusan hubungan kerja oleh salah satu pihak

PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL


MAHKAMAH AGUNG
(KASASI)

30 HARI Ps 115

PK
PUTUSAN FINAL

P. HAK

P. PHK
50 HARI Ps. 103

PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PB
ARBITER KONSILIASI

PB
MEDIASI
30 HARI Ps 15, Ps 25, Ps 40 (1)

140 HARI

SEPAKAT 2 PIHAK

DISNAKER

PB

BIPARTIT

30 HARI Ps. 3 (2)

KEPENTINGAN

SP/SB

HAK

PHK
20

PERSELISIHAN

You might also like