You are on page 1of 8

SYARAT-SYARAT TEKNIS

SYARAT-SYARAT TEKNIS 1. Bendeng kerja, gudang bahan dan pagar darurat

a. Apabila dianggap perlu, Pemborong harus membuat bendeng kerja secukupnya, dengan menggunakan bahan-bahan sederhana dan diperlengkapi dengan perlengkapan sederhana untuk dapat di pergunakan sebagai Kantor Pelaksana/Dereksi. b. Apabila dianggap perlu, Pemborong harus membuat bendeng untuk menyimpan bahan-bahan dan /atau peralatan lainnya. c. Apabila dianggap perlu, Pemborong harus membuat pagar darurat sebagai pengaman lokasi tempat pekerjaan dilaksanakan. d. Biaya untuk pembuatan bendeng kerja, gudang bahan dan pagar seperti tersebut di atas, dapat dimasukan dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya)

2. Pimpinan pelaksanaan pemborong

a. Pimpinan pelaksanaan harus dalam tangan seorang Ahli Teknik dalam bidang pekerjaan yang dilaksanakan dan yang berpengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. b. Pimpinan pelaksanaan dapat menyerahkan pelaksanaan sehari-hari pada seorang Pelaksana yang berpengalaman mengerjakan dan mengetahui pelaksanan pekerjaan yang ada didalam Kontrak. c. Penunjukan Pimpinan pelaksanaan dan Pelaksana oleh Pemborong harus mendapat pertimbnagan dan persetujuan Direksi.

3. Material untuk instalasi.

a. Material AFL dan peralatan listrik ex. Import harus dijamin ke asliannya dengan dukungan sertificate keaslian dari pabrik. b. Produsen material AFL dan peralatan listrik ex. Import harus mempunyai agen representative di Indonesia dan dinyatakan dengan

surat keagenan Perdagangan.

resmi

dari

Departemen

Perindustrian

dan

c. Pengadaan series cable AFL harus dilaksanakan pengetesan/pengujian tegangan tinggi dan dilengkapi dengan bukti sertificate test pengujian pabrik cable yang bersanggutan. d. Peralatan-peralatan listrik/elektronik sertificate uji kwalitas dari pabrik. harus di lengkapai dengan

e. Pelaksana harus mempunyai pengalaman perusahaan dalam kegiatan sejenis dengan pekerjaan yang dinyatakan dalam pekerjaan ini dan mempunyai tenaga ahli dibidangnya. f. Peralatan yang ditawarkan harus dilengkapi brosur, dan penjelasan teknis lainnya. g. Melaksanakan klarifikasi pengadaan material. sebelum pemborongan melaksanakan

4. Pedoman umum instalasi listirk

Kecuali disebut lain, Pedoman Umum Pelaksanaan Instalasi Listrik, baik untuk instalasi Tegangan Rendah, Tegangan menengah maupun Control System berlaku syarat-syarat yang tercantum pada PUIL 1987, AVE, dan peraturan standard Internasional lainnya untuk pekerjaan instalasi listrik. Sebagai peraturan umum untuk peleksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan Aerodrome, harus mengikuti rekomendasi I.C.A.O sesuai dengan buku ANNEX 14, Aerodrome desain manual path 4 dan 5.

SPESIPIKASI TEKNIS

A. Pembuatan Panel-Panel dan Distribution Board

1. Semua pembuatan panel-panel dan Distribution Board, kecuali dinyatankan tersendiri adalah ber type outbouw, wall mouted, ready wired, terbuat dari besi plat dengan tebal minimum 2 mm, yang dimana perlu harus diperkuat dengan penulangan-penulangan besi profil, berpintu yang diperlengkap dengan kunci dan di cat dengan cat bakar warna abu-abu Hammertex/Cricle atau gloss.

2. Semua komponen-komponen yang dipakai untuk panel-panel dan distribution board harus komponen-komponen yang berkualitas baik, kuat, teruji sesuai dengan standard peralatan/bahan yang tercantum dalam PUIL tahun 1977 dan standard International lainnya tentang peralatan dan bahan-bahan listrik yang berlaku. Penggunaan komponen-komponen tersebut harus dikonsultasikan dan mendapatkan persetujuan Direksi. 3. Semua incoming dan outgoing dari panel-panel dan Distribution Board harus diperlengkapi dengan terminal cable, wartel cable (messing atau bakelite), yang besarnya disesuaikan dengan ukuran kabel. 4. Semua panel-panel yang dibuat dengan menggunakan NT Fuse, harus diperlengkapi dengan sebuah fuse puller. 5. Pemakaian baut-baut tidak diperkenankan menggunakan baut seng. 6. Semua Panel-panel dan Distribution Board, earth busbar serta bodynya harus dihubungkan dengan elektroda tanah menggunakan kawat BC dengan ukuran dia meter minimum 35 mm. 7. Montage panel-panel dan distribution board pada dinding bangunan harus menggunakan standard yang dibuat dari rangka besi siku yang sesuai ukurannya dan diangker pada dinding, sedangkan untuk montage panel-panel dan distribution board yang bertype Free standing, harus dibuat pondasi dari beton setinggi 10 cm diatas lantai. Besar serta bentuk standard rangka besi siku maupun pondasi tersebut disesuaikan dengan dimensi dari panel-panel dan distribution board yang akan dipasang.

B. Sistem Pentanahan

1. Elektroda tanah Dalam melaksanakan pembuatan sistem pentanahan/elektroda tanah, maka sistem yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi tanahnya. Jenis-jenis elektroda tanah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

a. Elektroda tanah dibuat dari galvanized steel pipe 2 dengan kawat BC 50 mm didalamnya dan dengan menggunakan kawat BC minimum 35 mm sebagai hantaran penyambungnya. Panjang penanaman elektroda tanah adalah sedemikian rupa sehingga didapat tahanan sekecil mungkin (0-2 ohm), (untuk tanah biasa/pertanian). b. Elektroda tanah dibuat dari copper/galvanized steel rod min. 5/8 . Panjang penanaman elektroda tanah adalah sedemikian rupa sehingga didapat tahanan tanah sekecil mungkin (0-2 ohm), (untuk tanah bercampur batu-batu kecil). c. Elektroda tanah terbuat dari plat tembaga/kuningan ukuran 100 x 50 x 0,3 cm dilengkapi dengan bahan pengisi disekitar plat yang berupa arang atau bahan kimia yang sesuai sehingga diperoleh tahanan pentanahan sekecil mungkin (0-2 ohm), (untuk tanah berkapur/berbatuan). d. Sistem pentanahan counter poise dengan menggunkan 4 jalur kawat BC 50 mm, yang satu sama lainnya bersudut 90 dengan panjang tiap jalur 10 m, ditanam langsung pada permukaan tanah sedalam 30 cm, (untuk tanah kering berpasir).

2. Sistem pentanahan di ruang genset/panel/CCR a. Sistem pentanahan utama di dalam ruang genset/panel/CCR dibuat di sepanjang cable duct dengan menggunakan BC 50 mm atau hot galvanized steel plate 25 x 4 mm. b. Apabila menggunakan BC 50 mm, kawat BC 50 mm ini dipasang tegangan dengan menggunakan turn buckle 8 mm, sedangkan dengan menggunakan hot galvanized steel plate, maka steel plate tersebut dipasang /diikat dengan baut pada pemegang yang terbuat dari besi plat yang diangker pada dinding cable duct. c. Sistem pentanahan utama dalam gedung tersebut dihubungkan dengan satu atau lebih elektroda tanah yang dipasang diluar gedung. d. Setiap peralatan listrik yang berada di dalam bangunan (genset, panel, CCR, trafo dan lain-lain) harus di hubungkan dengan sistem pentanahan utama dengan menggunakan kawat BC 50 mm atau lebih kecil, sesuai dengan peralatan yang ditanahkan. e. Ketentuan seperti tersebut diatas berlaku terhadap semua barang yang terbuat dari metal yang tidak bertegangan (pintu, tutup cable duct, jalusi dan lain-lain) dan berada di dalam ruangan trafo/ruang tegangan menengah/tegangan tinggi.

C. Generator Setting

General Specification Power Output Kva Kw AMP Volt Hz Engine Data No. Of Cyl. Bore x Stroke (mm) Piston Displ. (liter) : : : : : : : : 150 120 228 380/220 50 6 108,0 x 130,0 7.150 24.19 : 32.25

Fuel Consumption (75% load) : (100% Load) Oil Cap (ltr) : 20

D. Linght Break System

1. Pemutus arus 3 (tiga) phase No fuse breaker Volt Amp Type : : : 380 250 s/d 300 A

2. Pemutus arus 1 (satu) phase Miniatur circut breaker (MCB) Volt Amp Type : : : 220 0,5 50 A

a. Dari karekteristik jatuhnya saklar oleh karena perlindungan rangkaian di set oleh pemasangan instalasi. b. Rangkaian di lengkapi dengan pembeda. c. Rangkaian yang rusak dapat dengan mudah dan cepat di pulihkan d. Suplai dapat di pulihkan dengan aman oleh operator yang tak terlatih sekalipun.

E. Panel Distribution Board

Dilengkapi dengan : 1. Voltage Meter Fungsinya 2. Ampere Meter Fungsinya 3. Pilot Lamp Fungsinya : Untuk mengontrol fhase : Melihat daya yang terpakai : Control Voltage

4. No fuse breaker Fungsinya 5. MCB Fungsinya 6. Bus Bar Fungsinya : Terminal pembagi beban : Pemutus arus berlebihan : Pemutus arus 3 phase

7. Current Transformer Fungsinya pemakaian 8. Roll Isolator Fungsinya 9. Cable Tie Fungsinya : Untuk penggikat cabel : Pengaman Busbar : Untuk mentransfer gelombang elektromagnetik daya

10.Cable NYY 1 x 2,5 mm Fungsinya : Suply arus untuk system control

F. Power Cable Model Diameter Fungsi : NYYGBY : 4 x 70 mm : Supply dari power generator ke panel distribution board

G. Cable Transmisi (kabel penghantar utama) Model : JTR Cable pilin (Twisted cable) dengan penghantar

Type : almunium (NFAAX) Diameter Fungsi

: 3 x 70 mm + 1 x 50 mm : Dari panel out going ke base camp

H. Cable Distribusi (kabel penghantar dari JTR ke Base Camp) Model : SR Cable pilin (Twisted cable) dengan penghantar

Type : almunium (NFAAX) Diameter Fungsi

: 2 x 10 mm : Pengantar arus dari JTR ke base camp

I. Tiang Listrik Bahan Panjang : Besi : 9m

Setiap tiang listrik di lengkapi dengan : 1. Wait Clamp/Fixed dead end Fungsi : Pengunci cable

2. Fourt Clamp Fungsi 3. Small Fungsi : Pengantung cable JTR : Dudukan pemegang small dan wait clamp

4. Tape Conector Fungsi : Penyambung antara JTR dengan SR

5. Track Angkur Fungsi : untuk pengikat cabel baja ke tiang

6. Cabel Baja Fungsi : Penahan kemiringan sudut tiang besi

You might also like