You are on page 1of 21

HIPERTENSI

REVI ADESTIKA 2008730105

Definisi
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri dengan sistolik 140 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.

Etiologi Hipertensi
Hipertensi Primer (Esensial) Hipertensi Sekunder (Renal)

Terdapat 95% kasus : Faktor yang mempengaruhi seperti genetik lingkungan, hiperaktifitas SSP. Faktor yang meningkatkan resiko seperti obesitas, alkohol, merokok.

5 % kasus :
Penyebab spesifiknya yang diketahui seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer.

Klasifikasi
Klasifikasi tekanan darah Normal Sistolik Diastolik

< 120

< 80

Prahipertensi

120 139
140 159 160

80 89
90 99 100

Hipertensi derajat 1

Hipertensi derajat 2

JNC 7

Patofisiologi
System saraf simpatis Pelepasan norepineprin Merangsang kel.adrenal Vasokontriksi pembuluh darah

Penurunan darah keginjal Pelepasan renin Angiotensinogen I Angiotensinogen II

TEKANAN DARAH MENINGKAT

Peningkatan volume intra vaskuler

Merangsan aldosteron pada korteks adrenal

Gejala klinis
Sakit kepala Pusing Penglihatan kabur Epistaksis Mudah marah Telinga berdengung Rasa berat ditengkuk Sukar tidur

Pemeriksaan penunjang
Urinalisa Glukosa darah (sebaiknya puasa) Kolestrol totaltrigliserida Asam urat Kolestrol HDL dan LDL Kreatinin Hb dan Ht Elektrokardiogram

Penatalaksanaan Hipertensi
Terapi obat awal

Klasifikasi tekanan darah

Sistolik (mmHg)

Diastolik (mmHg)

Perbaikan pola hidup

Tanpa indikasi memaksa

Dengan indikasi memaksa

Normal Prahipertensi Hipertensi derajat 1 Hipertensi derajat 2

< 120 120 139 140 159

< 80 80 89 90 99

Dianjurkan Ya Ya Tidak indikasi obat


Diuretik sejenis thiazide atau sebagian kasus dengan kombinasi 2 obat jenis thiazide dan ACEI

160

100

Ya

Obat antihipertensi lain (diuretik, ACEI, ARB, BB, CCB)

JNC 7

Obat Antihipertensi
Kelas obat Diuretika (thiazide) Diuretika (loop) indikasi Gagal jantung kongestif, usia lanjut, Insufiensi ginjal, Gagal jantung kongestif Kontraindikasi Gout, kehamilan -

Diuretika (anti aldosteron)


Penyekat

Pasca infrak miokardium, gagal jantung kongestif


Angina pektoris, kehamilan, takiaritmia

Gagal ginjal dan hiperkalemia


Asma, peny.paru, atlit, intoleransi glukosa, peny.pembukuh darah perifer Takiaritmia, gagal jantung kongestif gagal jantung kongestif Kehamilan, hiperkalemia, stenosis arteri renalis bilateral Kehamilan, hiperkalemia, stenosis arteri renalis bilateral Hipotensi ortostatis, gagal jantung kongestif

Calsium antagonist (dihydropiridin) Calsium antagonist (verapamil, diltiazem) Penghambat ACE

Usai lanjut, angina pektoris, ateroslerosis karotis, kehamilan. Angina pektoris, ateroslerosis karotis, takikardia supraventrikuler. gagal jantung kongestif, proteinuria, nefripati DM-tipe1, non-diabetik nefropati. nefripati DM-tipe2, mikroalbuminuria diabetik, proteinuria, batuk karena ACEI Hiperplasia prostat, hiperlipidemia

Angiotensin II reseptor antagonist Blocker

Komplikasi
Ginjal Jantung
Proteinuria dan gangguan fungsi ginjal

Mata

Retinopati

HIPERTENSI
Hipertrofi ventrikel kiri Gagal jantung kronik Angina pektoris Infark miokard aritmia

Otak
Stroke TIA

Pembuluh darah
Arteriosklerosis, Penyakit pembuluh darah perifer, Penyakit jantung koroner .

Pencegahan
Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup. Hindari kebiasaan lainnya seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol.

KASUS
Identitas Penderita Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Pendidikan Status Perkawinan Agama Alamat Tanggal Periksa

: Tn. W : 35 tahun : laki-laki : PNS : S-1 : Sudah Menikah : Islam : Jl.Terusan bondowoso Klampok Kec Kasri 2D No.216 : 16 Oktober 2010

ANAMNESIS
KU : Pusing, muntah RPS : Keluhan pusing dan muntah-muntah pukul 23.38 WIB. Pusing dirasakan sekitar pukul 22.00 malam dan muntah-muntah sebanyak 3 kali. Pusing terasa berputa-putar sekelilingnya, sehingga tidak berani membuka mata. Muntah tidak disertai darah, dan pasien mengaku semua yang ada diperut keluar semua karena muntah tersebut. Pasien tampak lemah dan pucat. Pasien mengaku bahwa dia adalah tipe orang yang pemikir sehingga sangat stress menghadapi pekerjaan kampus yang sangat padat. Pasien juga pernah mengeluh demam karena cuaca di Malang yang dingin. Pasien mengaku memiliki riwayat tekanan darah tinggi selama 2 tahun.

RPD

Riwayat MRS (+) (Gejala sama : Pusing, muntahmuntah) Riwayat gastritis (+) (obat yang diminum stomach) Riwayat hipertensi (+) (150/100 mmHg) RPK : Hipertensi (Ibu) Riwayat Gizi : Pasien makan 2-3 kali sehari, biasanya beli makanan di warung. Biasanya lauk pauk yang dimakan adalah tempe, tahu, ayam. Tidak suka makan daging karena biasanya langsung pusing. Pasien menghindari makanan yang pedas, masam dan asin. Pasien jarang sekali minum air putih tetapi sering minum es. Pasien juga jarang makan buah-buahan. Riwayat Kebiasaan : Riwayat merokok (-), minum alkohol (-), minum kopi (-) dan jarang berolahraga.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak lemas dan pucat, tanda distres (-), compos mentis (GCS 15), gizi baik/normal Tanda vital : BB : 63 kg TB : 169 cm BMI : BB/TB2=> 22,85 kg/m2=>kesan normoweight Tensi : 150/100 mmHg Suhu : 36oC N : 96 x/mnt, regular, isi cukup, simetris RR : 20x/mnt Kulit : pucat (+), petechie (+), Kepala : Bentuk mesocephal, Mata : conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), Hidung : nafas cuping hidung (-) Mulut : (-) Tenggorokan : (-) Leher : (-) Thorax : (-)

Cor: Inspeksi Palpasi Perkusi

Auskultasi Pulmo : Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

: ictus cordis tidak tampak : ictus cordis tidak kuat angkat : Batas kiri atas : ICS II Linea para sternalis sinistra Batas kanan atas: ICS II Linea para sternalis dekstra Batas kiri bawah : ICS V medial lineo medio clavicularis sinistra Batas kanan bawah: ICS IV linea para sternalis dekstra : bunyi jantung I-II intensitas normal, regular, bising (-) Suara tambahan jantung : (-) : bentuk normal, pengembangan dada kanan sama dengan dada kiri : fremitus raba kiri sama dengan kanan : sonor/sonor : suara dasar vesikuler (+/.+), suara tambahan : wheezing (-/-), ronkhi (-/-), stridor (-) : datar/sejajar dinding dada, venektasi (-), massa (-), bekas jahitan (-) : supel, nyeri epigastrium (+), hepar dan lien tdk teraba, turgor baik, massa (-), asites (-) : timpani seluruh lapangan perut : peristaltik (+) normal

Abdomen : Inspeksi Palpasi


Perkusi Auskultasi

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Kimia darah GDS Kolesterol total Trigliserid HDL LDL Urea Kreatinin Asam Urat SGOT SGPT : 122 mg/dL : 175 mg/dL : 82 mg/dL : 48 : 111 : 22 : 1,1 : 5,3 : 17 : 18 Pemeriksaan Darah lengkap Hb Leukosit LED : 14,4 g/dL : 15.000 L : 8 mm/jam

Trombosit : 211.000 L Ht Eritrosit : 43,2 % : 5,22 juta/mm3

Diagnosis
Dari hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lab menunjukkan tensi 150/100 mmHg, Leukosit 15.000/ mm3. GDS : 122 mg/dL. Hipertensi Grade I

Penatalaksanaan
Non Medikamentosa Diet rendah garam dan lemak Pasien disarankan untuk banyak istirahat/tirah baring Pasien disarankan untuk tidak terlalu stress dan menjaga pola makan Pasien disarankan untuk minum 2 liter/hari Latihan jasmani 3 kali seminggu 30 menit Pasien disarankan kontrol rutin tekanan darah

Medikamentosa
PO : Tanapres (Imidapril HCl 5 mg) : 1x1 tab Indikasi : Hipertensi Dosis : Dws 5-10 mg 1x/hari. Pasien dengan gagal ginjal, hipertensi berat Awal 2,5 mg 1x/hr. PO : Berikan 15 mnt sebelum makan. Namun demikian pada permulaan terapi, dosis pertama harus diberikan menjelang tidur malam

Daftar Pustaka
Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R. Wardhani, WI., Setiowulan, W.,(2001), KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN EDISI TIGA JILID SATU. Jakarta:FKUI Rani, A Aziz., Soegondo, Sidartawan., Nazir, Anna Uyaniyah Z., Wijaya, Ika Prasetya., Nafrialdi, Mansjoer, Arif. 2009, PANDUAN PELAYANAN MEDIK.Jakarta:PAPDI. Sudoyo, Aru W., Setiohadi, Bambang., Alwi Idrus,. Simandibrata, Marcellus., Setiati, Siti., (2006), BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM JILID I EDISI IV, Jakarta: FKUI Price, Sylvia A., wilson, Lorraine M.2006, PATOFISIOLOGI.Jakarta.EGC http://www.scribd.com/doc/11554397/Paper-Hipertensi

You might also like