You are on page 1of 52

MONITORING DAN EVALAUSI SOSIAL EKONOMI DAN KELEMBAGAAN KINERJA DAERAH ALIRAN SUNGAI

Tim: Purwanto
Disampaikan pada: PELATIHAN MONITORING DAN EVALUASI DAS Direktorat Perencanaan dan Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Bandung, Tanggal 26 s/d 28 Maret 2012

Permasalahan Pengelolaan DAS

Pedoman Perencanaan dan Monev DAS


Sk. Dirjen RRL N0. 041/Kpts/V/1998 (Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Lapangan/RTL). Sk. Menhut No.52/Kpts-Menhut/2000 (Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan DAS) Pedoman Monev DAS BTPDAS Surakarta-2000 Peraturan Dirjen RLPS No. P. 04/V-DAS/2009 Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai

Sk. Menhut No.52/Kpts-Menhut/2000


(Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan DAS) Kriteria Sosial Kriteria Ekonomi Kriteria Kelembagaan

Kriteria Sosial
Kepedulian Individu Partisipasi masyarakat Tekanan penduduk terhadap lahan

1. Kepedulian individu

Kepedulian anggota masyarakat dalam kegiatan pengelolaan Daerah Aliran Sungai


- Ada atau - tidak ada (Sumber: instansi terkait)

2. Partisipasi masyarakat.

Partisipasi = mengambil bagian dalam suatu kegiatan (pengelolaan DAS). Diukur berdasarkan % kehadiran masyarakat dalam kegiatan pengelolaan DAS. Parameter:
a. > 70% = tinggi, b. 40-70% = sedang, dan c. < 40% = rendah Sumber: pengamatan atau instansi terkait

3.Tekanan penduduk terhadap lahan. Kalau di dalam pengelolaan DAS ditentukan oleh jumlah penduduk, proporsi petani terhadap populasi penduduk, luas lahan minimal untuk hidup layak serta luas lahan.

Parameter/Rumus:
TP = Z x Po (1 + r)t L

Dimana: TP : Tekanan penduduk Z : Luas lahan pertanian minimal untuk hidup layak/petani (640 Kg beras) : proporsi petani terhadap populasi penduduk Po : Jumlah penduduk pada tahun ke 0 r : pertumbuhan penduduk L : Luas lahan pertanian
Kriteria: a. TP < 1 = ringan b. TP = 1 2 sedang, c. TP > 2 berat

Kriteria Ekonomi
1. Ketegantungan penduduk tehadap lahan 2. Tingkat pendapatan. 3. Produktivitas lahan 4. Jasa Lingkungan

Kriteria Ekonomi
1. Ketegantungan penduduk tehadap lahan Ketegantungan penduduk tehadap lahan yaitu kontribusi/sumbangan pendapatan dari sektor pertanian terhadap total pendapatan keluarga. Makin besar sumbangan pendapatan dari sektor pertanian terhadap pendapatan keluarga, penduduk makin tergantung terhadap lahan. Konsep ini berdasarkan asumsi bahwa kegiatan sektor pertanian sangat memerlukan luas lahan yang cukup. Rumus dan Parameter Pendapatan petani dari sektor pertanian Ketegantungan = Total Pendapatan Rumah tangga a. > 75% = tinggi, b. 50-75% = sedang, dan c. < 50% = rendah Sumber data: Instansi terkait atau sampling

2. Tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan keluarga per tahun diperoleh berdasarkan sampling. Hasil sampling ini dibandingkan dengan indeks garis kemiskinan yang diterbitlkan oleh BPS. Indeks ini berbeda antara satu kabupaten dengan kabupaten lainnya. a. Y > Garis kemiskinan = baik b. Y < jelek Sumber data: BPS dan petani sample

3. Produktivitas lahan
Produktivitas lahan dihitung berdasarkan produksi hasil pertanian (ton) per ha per tahun. Kriteria penilaian menurun, tetap atau meningkat. Pengelolaan DAS yang baik diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian.

Kriteria: a. b. c. Menurun = jelek Tetap = sedang Meningkat = baik

Sumber data: BPS atau petani sample

4. Jasa lingkungan

Jasa lingkungan (air, wisata, listrik, iklim mikro, dsb). Standar evaluasinya ada atau tidak ada.
Kriteria: a. b. Ada = baik Tidak ada = jelek

Kriteria Kelembagaan

1. Keberdayaan lembaga lokal/adat. Peranan lembaga lokal dalam pengelolaan DAS. Standar evaluasinya berperan atau tidak berperan. Sumber data: hasil pengamatan
2. Ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah. Intervensi pemereintah yang biasanya dimanifestasikan dalam bentuk proyek. Bila tidak ada proyek masyarakat tidak melakukan kegiatan konservasi maka ketergantungannya tinggi. Bila ada atau tidak ada proyek masyarakat tetap melakukan kegiatn konservasi maka ketergantungannya sedang sedangkan bila tidak ada proyek masayarakat tetap melakukan kegiatan konservasi maka ketergantungannya rendah. Sumber data: hasil pengamatan

3.

KISS (Koordinasi, Integrasi, Simplifikasi dan Sinergis). Kriteria ini diukur dengan adanya konflik kepentingan. Konflik: Tinggi, sedang dan rendah

4.

Kegiatan usaha bersama. Kegiatan usaha bersama adalah kegiatan semacam koperasi.
Kriteria: a. bertambah, b. tetap, atau c. berkurang.

Pengertian dan Rumus-rumus Parameter Monev Pengelolaan DAS Berdasarkan: Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Lapangan (RTL) Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Daerah Aliran Sungai. (Dirjen RRL No. 041/Kpts/V/1998)

Parameter:
1. 2. Tekanan penduduk Kegiatan dasar wilayah

Mi/M LQ = Ri/R LQ = Koefisien lokasi Mi = jumlah tenaga kerja yang bekerja pada sektor i pada satu wilayah pengamatan M = jumlah tenaga kerja di satu wilayah pengamatan Ri = jumlah tenaga kerja yang bekerja pada sektor I pada satu wilayah pengamatan R = jumlah tenaga kerja yang ada di seluruh wilayah pengamatan R = R1 + R2 + R3 + + Rn

3.

Pendapatan petani

1). Pendapatan dari sektor pertanian (B C) 2). Pendapatan luar usaha tani 4. Pusat pertumbuhan wilayah

Parameter:
Fungsi pelayanan pada daerah yang diamati:

1). Prasarana ekonomi (bank, pasar, koperasi, dll) 2). Prasarana komunikasi 3). Prasarana pendidikan 4). Prasarana kesehatan 5). Prasarana Transportasi

No 1. 2. 3.

Desa/Wilayah Sukorejo Sukosugih Sukohurahura Pasar 1 0 1

Fungsi Pelayanan Transpor pendidikan 1 1 1 0 1 1

Dll.

Jumlah Skor 3 1 3

5. Kerapatan tenaga kerja


Beban tanggungan = Jumlah tenaga tidak produktif Tenaga Produktif Jumlah tenaga produktif Tenaga produktif: Umur 16 55 tahun Tidak produktif: Umur < 16 tahun dan > 55 tahun

Kerapatan tenaga kerja = Jumlah tenaga kerja produktif (Geografis) Luas wilayah (Km2)

Kerapatan tenaga kerja = Jumlah tenaga kerja produktif (Agraris) Luas tanah pertanian (Km2)

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI DAS


Dirjen RLPS No. P. 04/V-DAS/2009 Tanggal: 05 Maret 2009

INDIKATOR
Sosial Ekonomi Kelembagaan

INDIKATOR SOSIAL
Kepedulian Individu Partisipasi Masyarakat Tekanan Penduduk

Kepedulian Individu
Indikator: dinilai ada tidaknya kegiatan positif konservasi tanah dan air yang dilakukan secara mandiri (HR, agroforestry, penanaman secara kontur, terasering, sumur resapan). Pengumpulan data secara langsung atau tidak langsung Langsung dengan survey 2-5% dari jumlah penduduk berdasarkan kepemilikan lahan dan kelompok usia kerja. Tidak langsung dengan informasi instansi terkait.

No Nilai Kl 1. Ada 2. Tidak ada

Kelas Baik Jelek

Skor 1 5

Partisipasi Masyarakat
Partsipasi adalah memiliki sharing/andil dalam suatu kegiatan atau aktivitas. Sharing/andil: tenaga/pemikiran/harta (lahan, makanan, modal/uang, peralatan, dll.). Yang paling mudah adalah diukur dg kehadiran dalam suatu pertemuan/penyuluhan

Persen kehadiran

No 1. 2. 3.

Nilai % Kehadiran > 70% 40 70% < 40%

Kelas Baik Sedang Jelek

Skor 1 3 5

Tekanan Penduduk
Parameter/Rumus: Po (1 + r)t TP = Z x L Menggambarkan kondisi akhir perencanaan (5 th) Z = luas lahan minimal untuk hidup layak f = jml petani/populasi penduduk Po = jml penduduk pada t = 0 t = waktu perencanaan (5 th) r = laju pertumbuhan penduduk L = luas lahan pertanian di DAS

INDIKATOR EKONOMI
Ketergantungan Penduduk terhadap lahan Tingkat Pendapatan Produktivitas lahan Jasa Lingkung

Ketergantungan terhadap Lahan


KTL = Ya/Yt x 100% Ya = Pendapatan masyarakat dari kegiatan pertanian Yt = Pendapatan masyarakat dari seluruh kegiatan usaha

Indikator ketergantungan thd lahan


No
1. 2. 3.

Ketergantungan thd Kelas lahan < 50% Baik


50 75% > 75% Sedang Jelek

Skor
1 3 5

Pengumpulan Data
Survey

Koefisien Lokasi
Mi/M
LQ = Ri/R Lq = Koefisien Lokasi Mi = jumlah tenaga kerja sektor i (pertanian) M = jumlah tenaga kerja di suatu wilayah pengamatan Ri = jml tenaga kerja yang pd sektor i (pertanian) diseluruh wilayah pengamatan R = jumlah tenaga kerja yang ada di seluruh wilayah pengamatan R = R1 + R2 + R3 + R4 + Rn

M1a/MA M1b/MB M1c/MC Ri = tenaga kerja sektor pertanian di seluruh pengamatn R = tenaga kerja untuk seluruh sektor

M1d/MD

Deliniasi Penentuan Populasi Pengamatan

Tingkat Pendapatan
Ukuran kesejahteraan masyarakat dlm suatu DAS. Digunakan garis kemiskinan (manager suatu DAS harus memikirkan kesejahteraan masyarakat untuk memilih kegiatan dlm pengelolaan DAS). Standar: dibandingkan dengan garis kemiskinan

Miskin

Sedang
Sedang

Sumber statistik Propinsi/Kabupaten Kalau tidak ada dengan survey

Baik/kaya

Garis Kemiskinan

Klasifikasi
No
1. 2. 3.

Tingkat Pendapatan
5x Grs Kemiskinan 2-4 x Garis kemiskinan

Kelas
Baik Sedang

Skor
1 3 5

Garis kemiskinan Jelek

Produktivitas Lahan
Identifikasi jenis dan pola tanam (semusim + tahunan). Luas setiap jenis tanaman Bisa data sekunder (BPS) atau dilakukan pengamatan (dengan ubinan) atau wawancara. Dengan asumsi seluruh input setiap tahunnya sama. Untuk data statistik, problem: kondisi musim tidak sama, input belum tentu sama, hama penyakit, fluktuasi harga.

Produktivitas Lahan
Ton/ha

Pengamatan Statistik 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Produktivitas Ketela Pohon Sistem Agroforestry

Klasifikasi
No
1.

Nilai Produktivitas Kelas Lahan Meningkat Baik Stabil


Menurun

Skor
1

2.
3.

Sedang
Jelek

3
5

JASA LINGKUNGAN
Jasa atau layanan adalah nilai guna yang dapat diterima oleh konsumen tanpa diiringi pengalihan hak kepemilikan barang dari produsen ke konsumen. Jasa lingkungan DAS (pengelolaan air: air minum, irigasi, listrik, dll, lanscap = rekreasi, perdagangan karbon, transportasi air)

Cara Perhitungan
No. Pemanfaatan Jasa Air Cara Perhitungan

1.
2. 3. 4. 5.

Air minum
Irigari Listrik Rekreasi Penyedia karbon

Rente ekonomi, keuntungan normal, kemauan membayar Fungsi produksi


Efektifiktas daya per satuan m3 air Willingness to pay: biaya perjalanan alometric

Klasifikasi
No
1.

Kontribusi Jasa Lingkungan Ada Sebagian ada


Tidak ada

Kelas
Baik

Skor
1

2.
3.

Sedang
Jelek

3
5

KELEMBAGAAN
North (1987) dalam Marut (2000) kelembagaan atau institusi adalah aturan main dari suatu masyarakat, negara, organisasi atau batasanbatasan yang diciptakan manusia untuk menstrukturkan interaksi antar manusia. Scott (1995) kelembagaan terdiri dari struktur, kognitif, normatif, dan regulatif

Kriteria
Keberdayaan lembaga Ketergantungan masyarakat pada pemerintah KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi, sinergi). Kegiatan usaha bersama (koperasi, peternakan, dll.).

Klasifikasi Keberdayaan LL
No
1.

Tingkat Keberdayaan LL Berperan

Kelas
Baik

Skor
1

2.
3.

Sebagian berperan Sedang


Kurang berperan Jelek

3
5

Klasifikasi Ketergantungan pada Pemerintah


No Tingkat Ketergantungan pada pemerintah Mandiri Kelas Skor

1.
2. 3.

Baik

1
3 5

Sebagian tergantung Sedang sebagian tidak Sangat tergantung Jelek

KISS
Analisis para pihak (pemerintah Kab-Desa, LSM, Kelompok Tani, pemuka masyarakat, pemimpin agama, lembaga perdagangan). Orangisasi, tupoksi, kepentingan, kegiatan, tingkat pengaruh masing2 lembaga. Pandangan atau sifat cognitif Nilai-nilai yang digunakan Aturan main, peraturan lokal perda - hukum

Klasifikasi KISS
No
1.

Tingkat Konflik antar lembaga rendah Sedang (sebagian konflik)


Tinggi (banyak konflik)

Kelas
Baik

Skor
1

2.
3.

Sedang
Jelek

3
5

Masih sulit diukur

Kegiatan Usaha Bersama


Identifikasi kegiatan usaha bersama Jenis dan peran kegiatan bersama hubungannya dengan pengelolaan DAS Menginvetararisasi dan mengevaluasi kegiatan usaha bersama dari waktu ke waktu.

Klasifikasi Kegiatan usaha bersama


No
1.

Tingkat Perkembangan Berkembang Tetap

Kelas
Baik

Skor
1

2.
3.

Sedang

3
5

Belum Jelek berkembang/menuru n

You might also like