Professional Documents
Culture Documents
P M I
- MUNAS
PMI bertujuan meringankan penderitaan sesama manusia apapun sebabnya, dg tdk Membedakan agama, bangsa, suku bangsa, bahasa., Warna kulit, jenis kelamin, golongan & Pandangan politik
Bantuan & Kerjasama dengan IFRC, ICRC & Perhimpunan Nasional Serta Lembaga Internasional Lainnya
APAKAH PMI . ?
2.
3. 4.
17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan RI 3 September 1945, Presiden Soekarno memerintahkan Menkes RI, dr Buntaran Martoatmodjo untuk bentuk Badan Palang Merah Nasional 5 September 1945, Menkes RI membentuk Panitia 5, yang terdiri dari dr. R. Mochtar, dr. Bahder Djohan, dr. Djoehana, dr. Marzuki dan dr. Sitanala
5.
6.
17 September 1945 PMI dibentuk, ditandai dengan tersusunnya Pengurus Besar PMI yang dilantik oleh Wakil Presiden RI Moch. Hatta, yang sekaligus juga menjabat sebagai Ketua Umum PMI. Tanggal 17 September kemudian ditetapkan sebagai tanggal terbentuknya organisasi PALANG MERAH INDONESIA, sebagai sebuah organisasi non Pemerintah.
7.
16 Januari 1950, NERKAI menyerahkan tugas tugas kepalangmerahan kepada Palang Merah Indonesia. 16 Januari 1950, terbit KEPPRES No. 25 Th 1950 ttg pengesahan berdirinya organisasi PMI dan menunjuk PMI sbg satu satunya organisasi yang menjalankan pekerjaan Palang Merah di Indonesia. 5 Juni 1950, Pemerintah RI ikut meratifikasi Konvensi Jenewa
8.
9.
10. 15 Juni 1950, PMI diakui sebagai Perhimpunan Palang Merah Nasional oleh ICRC. 11. 16 Oktober 1950, PMI diterima sebagai Anggota yang ke 68 LIGA PALANG MERAH & BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL (sekarang berubah menjadi Federasi Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional)
Diseminasi
Tanggap Bencana
Kesiap-siagaan Bencana
Yansoskesmas
Transfusi Darah
PENGURUS PUSAT
PMI Pusat meliputi wilayah Nasional. PMI Daerah, meliputi wilayah Propinsi. PMI Cabang, meliputi wilayah Kota / Kabupaten,
MUSDA
PMI DAERAH
(TINGKAT PROPINSI)
PENGURUS DAERAH
MUSCAB
PMI CABANG
(TK. KOTAMADYA / KAB.)
PENGURUS CABANG
PMI RANTING
AN G G OTA
1. Organisasi yang mandiri, namun memiliki mandat dari Pemerintah (dinyatakan dalam hukum nasional/UU dan Konvensi Jenewa). 2. Organisasi sukarela, memberikan pelayanan berdasarkan kepemimpinan yang sukarela dan kegiatan yang sukarela. 3. Bukan Organisasi Komando.
5. 6. 7.