You are on page 1of 1

(2) Dukun Patah Tulang Dukun patah tulang melakukan reduksi dengan teknik sederhana.

Ia menilai tulang patah dari penampakan luar bagian yang patah. Kemudian melakukan reduksi dengan penarikan dan pemutaran, sampai kira-kira diperoleh posisi yang pas. Ada pula dukun yang menganjurkan untuk memfoto rontgen pasien terlebih dahulu kemudian ditangani sendiri baik reduksi maupun imobilisasinya. Keberhasilan tindakan ini tergantung jenis patahan tulang. Jika patahan sederhana, kemungkinan berhasil lebih tinggi. Lain halnya jika patahan rumit, misalnya terjadi patahan di dua tempat. Tindakan ini seringkali tidak memberikan hasil memuaskan. Hal lain yang membuat reduksi lebih sulit, karena tindakan reduksi tersebut tidak dilakukan dibawah pembiusan. Akibatnya, penderita merasakan nyeri yang mungkin timbul (Mudatsir, 2000). Teknik yang digunakan adalah dengan mantra, ramuan yang diminum maupun dioles, dan pada proses fiksasi, dukun biasanya hanya mengandalkan fiksasi luar, apapun jenis patahannya. Fiksasi luar umumnya menggunakan kayu yang dibungkus dengan kain atau dengan bambu yang diikat dengan janur kuning. Cara mendiagnosis juga berbeda antar dukun. Ada dukun yang menganjurkan untuk memfoto rotgen pasien terlebih dahulu kemudian ditangani sendiri baik reduksi maupun imobilisasinya. Pada kasus open fraktur, dukun memanggil mantri kesehatan untuk menangani lukanya terlrbih dahulu dan bila telah sembuh mereka akan menangani patah tulangnya (Mudatsir, 2000).

You might also like