You are on page 1of 2

Kajian Koreografi Tari Ende

Komposisi tarian: terdiri dari 15 orang penari atau lebih yang berdiri mengelilingi pemain musik (pemain gendang dan gong), bergerak berputar terus menerus mengikuti irama musik. Formasi penari: penari membentuk lingkaran sedangkan pemain musik berada ditengah-tengah penari. Kemudian penari dengan jumlah lebih banyak, juga membentuk formasi lingkaran. Tetapi lebih besar dibandingkan lingkaran sebelumnya.

Penari Pemain gendang dan gong

Gerakan penari: dinamis, atraktif, fleksibel, adanya pengulangan gerakan tarian baik gerakan tangan , badan maupun kaki secara teratur dan ritmik. Ekspresi penari: santai, akrab dan ceria. 1. Tranformasi Arsitektural Berdasarkan kajian koreografi tari Ende diatas maka diperoleh kata-kata kunci yang dapat ditransformasikan ke dalam bentuk arsitektural, yaitu:

Komposisi : mengelilingi, berputar Dapat diterapkan pada sirkulasi dalam tapak maupun di dalam bangunan.

Formasi : lingkaran Dapat diterapkan pada bentuk denah atau penampilan bangunan maupun bentuk panggung (stage). Dari bentuk dasar lingkaran dan atau dapat dipadukan dengan bentuk lingkaran yang telah mengalami perubahan setelah proses scale, cut dan lain-lain.

Gerakan : dinamis, atraktif, fleksibel, adanya pengulangan Dapat diterapkan baik pada bentuk, ruang, elemen, warna, material, proporsi maupun tekstur. Pengaplikasian pada bentuk dan penampilan bangunan dapat berupa bentuk-bentuk dasar seperti lingkaran, segitiga, persegi dan lain-lain yang dapat dieksplorasi melalui proses scale, cut, penambahan volume, memadukan dan lain sebagainya.

Ekspresi : santai, akrab dan ceria. Dapat diterapkan pada bentuk, penggunaan material, warna dan lain sebagainya yang dapat menciptakan kesan seperti ekspresi tari ende (santai, akrab dan ceria).

You might also like