You are on page 1of 14

Macro Jika yang ingin dicari tahu adalah berapa tetesan yang harus kita cari dengan modal

kita tahu jumlah cairan yang harus dimasukkan dan lamanya waktu, maka rumusnya adalah: Tetes/menit : (jumlah cairan x 20) / (Lama Infus x 60) Jika yang dicari adalah lama cairan akan habis, maka rumusnya adalah sebagai berikut: Lama Infus: (Jumlah Cairan x 20) / (jumlah tetesan dlm menit x 60) Misal: seorang pasien harus mendapat terapi cairan 500 ml dalam waktu 4 jam, maka jumlah tetesan yang harus kita berikan adalah (500 x 20 ) / ( 4 x 60 ) = 10000 / 240 = 41,7 = 42 tetes/menit begitupun untuk rumus lama infuse tinggal dibalik aja. Micro Selang infuse micro adalah selang infuse yang jumlah tetesannya lebih kecil dari macro, biasanya terdapat besi kecil di selangnya, dan biasanya digunakan untuk bayi, anak dan pasien jantung dan ginjal. Rumus untuk menghitung jumlah tetesannya adalah sebagai berikut: Jumlah tetes/menit : (Jumlah cairan x 60 ) / (Lama Infus x 60) Sedangkan rumus lamanya cairan habis adalah sebagai berikut: Lama waktu : ( Jumlah Cairan x 60) / (jumlah tetesan dalam menit x 60)

2. Rumus Rumpleed test Rumpleed test biasanya dilakukan untuk mengetahui tanda gejala awal adanya ptekee (bintik merah pada penderita DBD), ptekee muncul akibat pecahnya pembuluh darah kapiler, sehingga pada fase awal tidak akan langsung muncul, oleh karena itu tujuan rumpled test adalah untuk mengetahui lebih awal adanya ptekee. Rumus yang dipakai adalah (Sistole + Diastole) / 2, lalu tahan 5 10 menit. jika terdapat sepuluh atau lebih bintik merah, maka dikatakan rumpled test positif, jika kurang maka disebut rumpled test negative. Misal kita melakukan tensi darah hasilnya 120/80 mmHg (systole : 120, Diastole: 80), maka (120 + 80)/2 = 100 mmHg, maka kita pompa hingga alat tensi darah menunjukkan angka 100 mmHg, kita tutup tepat di angka 100 dan tahan selama 5 10 menit, lepaskan baru kita hitung jumlah bintik merahnya. Rumpleed test merupakan uji awal adanya gangguan trombosit pada penderita DBD, namun bukanlah hal untuk menegakkan diagnose DBD. 3. Rumus Kebutuhan Cairan Kebutuhan cairan pada tubuh data dihitung sebagai berikut: Pada anak < 10 Kg , maka 10 Kg maka dihitung 100 ml/ BB. Missal BB 8 kg maka kebutuhan cairan adalah 8 x 100 = 800 ml/hari. Pada anak dengan BB 10 20 Kg, maka 1000 ml pada 10 kg pertama dan ditambah 50 ml per Kg penambahan berat badannya. Missal BB = 15 kg, maka 1000 ml ditambah 5 x 50 ml maka menjadi 1250 ml/ hari kebutuhan cairannya Pada seorang dengan berat badan > 20 Kg maka rumusnya adalah 1500 ml pada 20 kg pertama dan ditambah 20 ml/Kg sisanya, missal seseorang dengan BB 40 Kg, maka 20 kg pertama adalah 1500 ml, sedangkan 20 kg sisanya x 20 ml = 400 ml sehingga kebutuhan cairan seseorang dengan berat 40 kg adalah 1500 + 400 ml = 1900 ml/hari 4. Rumus luas Luka Bakar Rumus luas luka bakar memang terkadang membuat kita harus lebih mengerutkan dahi, karena memang sulit-sulit gampang dalam penerapannya. Rumus pada bayi menggunakan rumus 10 20 %, jika tangan dan kaki yang terkena maka 10 %, jika kepala, leher dan badan depan dan belakang maka 20 %. Untuk dewasa menggunakan rumus Rule of Nine yang digambarkan sebagai berikut:

5. Rumus Body mass index (BMI) Body Mass Index dicari menggunakan rumus BB (Kg) / TB2 (m)
Underweight : Kurang dari 18.5 Normal : 18.5 - 24.9 Overweight/pre-obes : 25.0 - 29.9 Obes I : 30-34.9 Obes II : 35-39.9 Obes III: lebih dari atau sama dengan 40

Hari + 7, Bulan -3, Tahun + 1 1. Menghitung Usia Kehamilan Rumus Mac Donal : TFU (cm) = tuanya kehamilan dalam bulan 3,5 cm 2. X (Bulan) = Tgl pemeriksaan HPHT UK = X x 4 3. Menghitung Usia kehamilan 1. Menghitung Berat Badan Janin (Rumus Jhonson Tausak) ( MD 12 ) X 155 = BB janin MD :jarak simfisis pubis s/d fundus uteri

1. Perhitungan ovulasi pada wanita Menstruasi14 hariMenstruasi berikutnya (siklus 28 hari) Menstruasi21 hariMenstruasi berikutnya (siklus 35 hari) 1. Menghitung DJJ Hitung selama 5 detik selang 5 detik hitung lagi 5 detik selang 5 detik lalu Hitung lagi 5 detik, hasilnya teratur jika angka ke 1&3 sama. 1. Menghitung Cairan 1. Menghitung balance cairan TPM = Total Vol infuse (cc) x Factor Tetesan Lama waktu penginfusan(menit ) Factor tetesan Makro 1 cc = 60 tetes Mikro 1 cc = 15 tetes atau 1 cc = 20 tetes 1. Menghitung jumlah tetesan infus TPM= Volume cairan infus x faktor tetes normal Lama pemberian x 60 1. Menghitung Lama pemberian infus LP = Volume cairan infus x faktor tetes normal Order tetesan x 60 1. Menghitung cairan yg diberikan pd Px Luka bakar Dewasa= RL 4 ml x BB x % LB Anak = RL 2 ml x BB x % LB 8 jam First and 16 jam continued 1. Kebutuhan cairan anak sesuai BB 100ml untuk Kg pertama

50ml untuk Kg kedua 25ml untuk Kg selanjutnya Exc, Hitung kebutuhan cairan anak jika BB 26 Kg Keb. Cairan : (10100)+(1050)+(625) : 1000+500+150 :1650 ml 1. Rumus hitung cairan Tetesan/menit= keb.Cairan (cc) x Tetesan Dasar Waktu 60(dtk)

Kebutuhan Cairan (cc) x makro 1/1 mikro Waktu (Jam) 1. Contoh Soal Cairan 500cc harus habis dalam 10 jam Jawab: 500cc x makro = 16,6 GTT/menit 10 jam Cairan 250cc dengan kecepatan 20GTT/ menit, Berapa habisnya cairan? Jawab: 250 x = 20 GTT/menit X X = 250 x 1 = 4,16 makro (203) Jumlah Cairan 500 cc 500cc 500cc 500cc20GTT Tetesan Habis Dalam

30GTT 40GTT 60GTT8,33 Jam 5,55 Jam 4,16 Jam 2,77 Jam 1. Pemberian obat 1. Menghitung dosis berdasarkan perbandingan dgn dosis dewasa Umur= (umur dewasa > 20 tahun) a. Young : Da = (n / (n + 2)) x Dd b. Dilling : Da = (n/20) x Dd c. Cowling : Da = ((n+1)/24) x Dd Luas Permukaan Tubuh (LPT dewasa 1,73 m2) a. Crawford : Da = (LPTa/LPTd) x Dd b. Denekamp : Da = ((12LPTa + 13)/100) x Dd Catatan : LPT = ((0,5738xbbxt)/(0,39640,024265))m2 Berat Badan (BB dewasa 70 kg) a. Clark : Da = (Ba/Bd) x Dd b. Augsberger : Da = ((1,5B + 10)/100) x Dd 1. Perhitungan dosis tablet/kapsul/obat cair/suntikan X = (dosis yg diminta : dosis yg tersedia) x satuan yg ada 1. Menghitung dosis obat untuk anak (Clark Rule) Dosis anak = Permintaan x pelarut Sediaan yg ada

Dosis Dewasa x Berat anak (Ponds) 50 1 Ponds = 2,2 kg 1. Menghitung pengganti takaran obat Obat sediaan = Obat yg diperlukan Tablet Tablet yg diperlukan

Contoh: Tersedia Amoxylin 30 mg tiap tablet diperlukan obat sebanyak 375 mg? Jawab: 1 Tablet 30 X = 375 = 12,5 Tablet

1. Kebutuhan cairan untuk Dehidrasi pd bayi Diare BB x (D+M+C) cc Dehidrasi (D) Ringan =5o cc/Sedang =80 cc/Berat =100 cc Maintenance (M): Neonatus=140-120cc/ 0-1 Th=120-100cc/1-2 Th=100-90cc/2-4 Th=9080cc 4-8 Th=80-70cc/8-12 Th=70-60cc/>12 Th=60-50cc Concimetten Loss: Muntah=25cc/ BAB=25cc/ Muntah+BAB=30cc 1. Pemberian Infus pada Neonatus Jumlah Cairan= Keb. Cairan x BB Keb.Cairan: NaCl 3% =2-4 Meq/KgBB KCl 3,75% =1-3 Meq/KgBB Bicnat 7,5% =2-4 Meq/KgBB Dectrose 10% Jumlah Selebihnya 1. Pembuatan Larutan Saflon Rumus: M1 x V1 = M2 x V2 Contoh: akan dibuat larutan Saflon 2% sebanyak 100 ml dengan sediaan larutan 20%. Berapa cairan Saflon yang diperlukan? 1Meq=2cc 1Meq=2cc 1Meq=1cc

Jawab: 20% v1 = 0,2% Ml v1 = 0,2% x 100 = 20 1 ml (jumlah saflon) 20% 20

Jumlah Aquades yg diperlukan = v2-v1 = 100-1 Ml = 99 ml 1. Pembuatan campuran obat skintest Rumus: 1:9 Contoh: Amoxcylin 0,1cc dan aquades 0,9cc dalam spuit 1cc disuntikkan dengan undulasi 0,5-1 cm dan tunggu selama 15 menit hasilnya positif bila undulasi bertambah dan gatal (merah). 1. Perhitungan Tes Rumple Leed Rumus: Sistolik + Diastolik 2 Contoh: TD: 120/80 mmHg Jawab: 120+80 =100mmHg Ditahan selama 15 menit dan hasilnya positif bila dalam lingkaran 5cm terdapat lebih dari 10 bercak merah (ptechie). 1. Perhitungan jumlah pemberian o2 Rumus: RR x volume tidal x 20%=ML Contoh: Klien dengan RR 35x/menit harus mendapatkan o2 sebanyak 35500 ML x 20% = 3500 ML = 3,5 Liter 1. Perhitungan pengambilan obat untuk tes Mantouk Rumus: Unit Yg Diperlukan Unit yg tersedia dalam ml Contoh: Terdapat cairan PPD dalam vial 4cc dengan kandungan obat 1 ml= 50 unit (5tu) maka berapa yang diambil dalam vial? Jawab: 5 unit = 0,1 ml

50 unit (dlm 1 ml) Disuntikan IC dengan pembacaan hasil sesudah 24-72 jam. Untuk ATS diberikan 300 unit untuk dewasa dan separuhnya untuk anak anti tetanus. 1. Perhitungan denyut nadi maksimal Rumus: 220 Umur (dalam tahun) Contoh: Usia 20 tahun denyut nadi maksimalnya 200x/menit (saat olahraga stop apabila nadi sudah mencapai 200x/menit) 1. Perhitungan BB Ideal Rumus: BB x 100% TB 100 BB normal = nilai 90-100% BB kurang, nilai kurang dari 90% BB lebih, BB lebih dari 110% Rumus (Bocca): TB -100% Kg (pria TB < 160cm) TB -100x 1 Kg (Wanita TB 150cm) Contoh: Pria dengan TB 170cm harus memiliki BB ideal (170-100)-10%=70-7 Kg (7010%)= 63 Kg 1. Rumus menghitung BB dan TB normal untuk balita diatas 3 tahun Rumus: BB= 8-2 (Kg) TB= 80-5n (cm) Contoh: Balita usia 3 tahun memiliki BB normal 14 Kg dan TB 95 cm. 1. Penilaian kesadaran dengan GCS Mata (E): 4: Spontan membuka mata 3: Dengan perintah

2: Dengan rangsang nyeri 1: Tidak ada reaksi Motorik (m): 6: Mengikuti perintah 5: Melokalisir nyeri 4: Menghindari nyeri 3: Fleksi abnormal 2: Ekstensi abnormal 1: Tidak ada reaksi Verbal (V): 5: Orientasi baik 4: Disorientasi waktu & tempat, tapi dapat mengucapkan kalimat 3: Hanya mengucapkan kata-kata 2: Mengerang 1: Tidak ada reaksi 1. Penilaian AFGAR Score Klinis Warna kulit (A) Pulse (P) Reflek (G) Tonus (A) Nafas (R)Biru/ Pucat Tidak ada Tidak ada Lunglai 0 1 2

Tidak adaBadan merah Ekstremitas Biru <100x/menit Menyeringai Fleksi Tidak teraturSeluruh badan merah >100x/menit Menangis kuat Aktif Kuat, Teratur 0-3 Aspiksia berat, 4-7 Aspiksia sedang, 7-10 Normal 1. Kekuatan Otot 0: tidak ada kontraksi 1: terdapat kontraksi tapi tidak bisa bergeser 2: hanya ada pergeseran dan pergerakan sendi 3: dapat mengadakan gerakan melawan gravitasi, tapi tidak bisa melawan 4: dapat melawan gravitasi tapi tidak dapat melawan tahanan (lemah) 5: dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan penuh Catatan: K Ka 1. Tajam penglihatan 6/6

L Ka K Ki

L Ki

: Bisa membaca dengan benar huruf pada Snelen Chart dan orang orang normal pun dapat melakukanny (jarak 6 m) : Hanya bisa membaca huruf pada jarak 6m, sedangkjan orang

6/30

normal bisa membaca pada jarak 30m. 3/60 : Hanya bisa melihat dan menentukan jumlah jari dengan benar

pada jarak 3m sedangkan orang normal 60m. 1/300 : Hanya bisa melihat lambaian tangan pada jarak 1m, orang normal 300m. 1/0 : Hanya bisa merasakan sinar saja : Buta total 1. Pemeriksaan pendengaran dan diagnosanya Rinner + + Tes rinner pendengaran Tes weber : mwmbandingkan hantaran tulang kiri dan kanan Weber Tidak ada lateralisasi Lateralisasi ke telinga sakit Ke vg sehat Schwabach Sama dengan pemeriksa Memanjang Memendek Diagnosa Normal Tuli konduktif Tuli sensori

: membandingkan hantaran udara dengan hantaran tulang

Tes schwabach:membandingkan hantaran tulang pendengaran klien dengan pemeriksa 18. Stadium Tumor Nasofaring I II III IV : Tumor dinasofaring : Meluas kerongga hidung sinus sfenoid : Meluas ke sinus maksila, etmoid rongga mata dan pipi : Meluas ke rongga intra kranial

19. Stadium Ca Cerviks 0 1 2 3 : insitu karsinoma di epitel : terbatas di serviks : menyebar ke luar serviks 2/3 bagian atas vagina dan parametrium : sudah mencapai dinding panggul

: matasate ke rektum, vesika urinaria dan organ lain

20. Derajat luka bakar Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3 : pada epidermis (sembuh 5-7 hari) : pada dermis (sembuh 16-21 hari) : sudah mencapai subkutis

21. Klasifikasi Denyut Nadi 0 1 2 3 : tidak teraba adanya denyut : denyutan berkurang dan sulit diraba : normal, teraba dengan mudah dan tidak mudah lenyap : denyutan kuat dan seperti memantul terhadap ujung jari

22. Klasifikasi dalam oedema 1+ 2+ 3+ 4+ : depresi 2mm : depresi 4mm : depresi 6mm : depresi 8mm

23. Pemberian oralit diberikan setiap mencret/muntah < 1 th : 50-100cc 1-5 th : 100-200cc >5 th : 200-300cc

Dewasa: 400-500cc 24. Pemberian imunisasi menurut umur Umur 2 3 4 Bulan Bulan Bulan Antigen

BulanBCG, DPT, polio 1

Hepatitis 1, DPT 2, Polio 2 Hepatitis 2, DPT 3, Polio 3 Hepatitis 3, Campak, Polio 4 25. Pemberian Suction 1. Ukuran Kateter Penghisap Usia 1. Neonatus 1. Bayi s/d 6 bulan 1. 18 bulan 1. 24 bulan 1. 2-4 tahun 1. 4-7 tahun 1. 7-10 tahun 1. 10-12 tahun 1. Dewasa 6-8 Fr 6-8 Fr 8-10 Fr 10 Fr 10-12 Fr 12 Fr 12-14 Fr 14 Fr 12-16 Fr Ukuran

1. Regulator Vacum yang digunakan Alat Vacum 1. Bayi 1. Anak-anak 1. Dewasa Alat Vacum 1. Bayi 1. Anak-anak ( mmHg ) 60-100 mmHg 100-120 mmHg 120-150 mmHg (inci Hg) 3-5 inci Hg 5-10 inci Hg

1. Dewasa

7-15 inci Hg

You might also like